ii
Kata kunci : Pesawat Atwood, GLB, GLBB, Momen Inersia.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan ............................................................................2
1.3 Batasan Masalah ..............................................................................2
iii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN ............................................................................30
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS ................34
LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN ......................................39
LAMPIRAN D. BLANGKO PERCOBAAN ............................................................42
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2.1 Tujuan Percobaan
Batasan masalah dari pesawat atwood ini adalah variable bebas berupa massa,
dan diameter katrol. Variable terikatnya adalah waktu tempuh.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pesawat atwood ini dipengaruhi oleh gaya-gaya yang konstan. Jika ditinjau dari
gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka diperlukan adanya
gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan kontak antara
partikel dengan permukaan bidang. Namun, tak selamanya gaya konstrain yang beraksi
terhadap partikel dapat diketahui. Pendekatan Newton memerlukan informasi gaya
total yang beraksi pada partikel. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat
gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newton sulit diterapkan. Oleh sebab
itu, ada cara lain untuk merumuskan gerak mekanik dengan meninjau sistem tersebut
dari energinya.
Jika gaya pada sistem gerak sulit untuk diketahui maka dapat ditinjau atwood
dengan persamaan Lagrange. Persamaan Lagrange ini meninjau sistem dari segi energi
total, yakni energi kinetik dan energi potensial. Persamaan Lagrange ini dapat
merumuskan sistem gerak pesawat atwood dengan jelas. Dari latar belakang tersebut
3
penulis tertarik untuk menjelaskan penyelesaian masalah gerak dengan persamaan
eular-lagrange untuk merumuskan dinamika sistem sebagai alternatif dari persamaan
Newton.
Mesin Atwood atau sering disebut pesawat Atwood diciptakan pada tahun 1784
oleh matematikawan Inggris George Atwood sebagai percobaan laboratorium untuk
memverifikasi hukum mekanik gerak dengan percepatan konstan. Mesin Atwood
adalah demonstrasi kelas yang umum digunakan untuk memahami hukum II Newton
tentang gerak. Pesawat Atwood ini terdiri dari beban, yakni massa m1dan massa m2.
Kedua beban tersebut dihubungkan dengan tali yang bermassa kecil. Tali dihubungkan
dengan sebuah katrol dengan massa yang kecil dan hampir tidak memiliki gaya
gesekan. Pesawat Atwood bisa dilihat dibawah ini:
Jika massa benda m1 dan massa benda m2 sama (m1 = m2 ) maka keduanya
akan diam. Jika massa benda m1 lebih besar daripada massa benda m2 (m1 >m2 ) maka
massa m2 akan tertarik oleh massa benda m1. Sebaliknya jika massa benda m1 lebih
kecil daripada massa benda m2 (m1 <m2 ) maka massa m1 akan tertarik oleh massa
benda m2.
4
2.2 Hukum Newton
Mekanika klasik adalah teori tentang gerak yang didasarkan pada konsep massa
dan gaya serta hukum-hukum yang menghubungkan konsep fisis dengan besaran
kinematika (perpindahan, kecepatan, dan percepatan). Semua gejala dalam mekanika
klasik dapat digambarkan hanya dengan tiga hukum sederhana yang dinamakan hukum
Newton tentang gerak (Tipler, 1998: 89). Galileo menyimpulkan jika tidak ada gaya
yang diberikan pada benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak dengan laju
konstan pada lintasan yang lurus, dan benda akan melambat hanya jika ada benda yang
diberikan padanya. Berdasarkan penemuan ini, Isaac Newton (1642-1727) membangun
teori geraknya yang terkenal dan dirangkum dalam “Tiga Hukum Gerak” (Giancoli,
2001: 92).
∑ F = 0 ....................................................... 2.1
5
Hukum pertama dan kedua Newton dapat dianggap sebagai definisi gaya. Gaya
adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang
disebabkannya jika gaya itu adalah gaya satu-satunya gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dengan besarnya percepatan.
Sedangkan massa adalah sifat instrinsik sebuah benda yang mengukur resistansinya
terhadap percepatan (Tipler, 1998: 91).
Hukum ketiga Newton menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam
semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu.
Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan
gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu
muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian. Hukum ketiga
Newton menyatakan bahwa: Untuk setiap gaya (aksi) terdapat sebuah pasangan gaya
(reaksi) yang besarnya sama namun arahnya berlawanan.
Maksud dari hukum Newton II yaitu suatu benda baru akan berinteraksi apabila
ada yang memberinya gaya, bentuk interaksi tersebut dengan membalas gaya yang
telah diberikan kepada benda tersebut kearah yang sebaliknya.
Penerapan Hukum ketiga Newton terjadi pada saat kita mendayung perahu.
Kita menggerakan dayung kearah belakang, namun perahu melaju kearah depan. Suatu
pasangan gaya disebut aksi-reaksi apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
6
a. Sama Besar
b. Berlawanan arah
c. Bekerja pada sat ugaris kerja gaya yang sama
d. Tidak saling meniadakan
e. Bekerja pada benda yang berbeda.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus
dan kecepatannya tetap atau konstan sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus
beraturan adalah kelajuan kali waktu (Halliday, 2010: 19).
7
Kecepatan benda dalam GLB adalah konstan, sehingga kurva kecepatan trhadap
waktunya dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3 Grafik hubungan kecepatan terhadap waktu pada GLB [3]
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda pada lintasan lurus
dengan kecepatannya berubah secara teratur tiap detik. Perubahan kecepatan tiap detik
disebut juga dengan percepatan. Akibat adanya percepatan tetap, maka jumlah jarak
yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik (Giancoli, 2001: 31)
Gambar 2.4 Grafik jarak terhadap waktu pada saat percepan konstan [3]
8
Gambar 2.5 Grafik kecepatan terhadap waktu pada saat percepatan konstan
[3]
9
Katrol adalah suatu roda dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat
tali atau kabel.
Pada Gambar 2.2 katrol dilukiskan sebuah sistem yang terdiri dari dua buah silinder
yang massanya dibuat sama M1 dan M2 dihubungkan dengan tali melalui sebuah
katrol. Pada sistem ini gesekan katrol dan massa tali diabaikan, tali dianggap tidak
mulur dan tidak pernah slip terhadap katrol. Sistem yang demikian ini kemudian
disebut sebagai Pesawat Atwood. Pada M1 diberikan massa tambahan m agar sistem
bergerak lurus berubah beraturan. Karena ( M1 + m ) > M2 dan M2 kedua-duanya akan
bergerak dipercepat beraturan sesuai dengan hukum II Newton. Dengan demikian,
momen inersia dalam pesawat atwood adalah:
((M1+m−M2)g−(M1+m−M2)a)R2
𝐼 = ...................................... 2.7
𝑎
10