Perubahan Politik
Kelompok 5
Pengantar
Kalimat pembuka yang sangat manis dari dosen, guru, profesor, penulis, pejabat
negara, dan ilmuwan politik sekaligus yang pernah dimiliki bangsa ini, almarhum Afan
Gaffar. Dalam bukunya yang berjudul Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi,
beliau mengilustrasikan dengan sangat peka bagaimana Indonesia yang baru memasuki
era demokratisasi pasca reformasi, mencoba membuka jalan baru ke perubahan fisik dan
struktur berbagai institusi pemerintahan maupun secara sikap dan afeksi melalui
mengubah pola budaya politik Indonesia ke pintu yang lebih demokratis.
Dua pertanyaan yang membingungkan ini akan kami analisis kedalam berbagai
teori tentang demokrasi dan stabilitas oleh para ilmuwan politik yang sudah pamor
namanya. Kami juga akan menganalisis bagaimana kaitannya dua pendekatan berbeda
2
Perubahan Politik
Demokrasi adalah sebuah kata yang merujuk pada konsep kehidupan bernegara
yang warga negaranya turut aktif berpartisipasi dalam pemerintahan. Menjunjung tinggi
nilai kebebasan, menghormati orang lain, kesetaraan, kerjasama, persaingan, dan
kepercayaan adalah syarat mendasar yang harus ada dalam demokrasi. Demokrasi yang
mapan, dapat menjamin perekonomian yang lebih tertib, lancar, dan aman. Pertanyaan
yang muncul adalah, bagaimana hubungan antara demokrasi dan pembangunan
ekonomi? Dan bagaimana pula keterkaitan keduanya terhadap perubahan politik?
3
Perubahan Politik
Jikalau kepentingan rakyat tidak ditempatkan pada skala prioritas pertama, maka
perdebatan yang berkepanjangan tentang bagaimana seharusnya sistem politik
beroperasi tidak akan pernah selesai dengan menguntungkan rakyat. Namun, dilain
pihak, Seymour Martin Lipset dengan argumennya justru mengatakan bahwa,
pembangunan ekonomi tersebut malah menandakan tingginya tingkat demokratisasi
suatu negara, yang itu juga berdampak pada perubahan politik di negara tersebut.
Bagaimana penjelasnya? dalam poin berikutnya akan kami paparkan lebih lanjut.
4
Perubahan Politik
oligakri atau otoriter dimana terdapat pemeritahan yang berkuasa dan masyarakat yang
mengikutinya. Dalam perkembangannya banyak sekali negara-negara yang mengadopsi
sistem otoriter sehingga terjadi ketidakstabilan dengan sistem yang lain.
Tabel 1. Perbandingan negara Eropa dan negara berbahasa Inggris dengan negara
Amerika Latin berdasarkan tingkat kestabilan demokrasi dan kediktatooran
negara tersebut
5
Perubahan Politik
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa: makin sejahtera suatu bangsa, makin
besar pula peluang-peluang untuk mempertahankan demokrasi. Indeks kesejahteraan ini
menurut Lipset terdiri dari: kekayaan rata-rata, tingkat industrialisasi, urbanisasi, dan
tingkat pendidikan.
6
Perubahan Politik
Negara yang telah diberi legitimasi oleh masyarakat memiliki kekuatan penuh
untuk memutuskan segala kebijakan yang sejalan dengan pembangunan ekonomi dan
aktor perubahan politik lainnya. Apabila sistem politik telah stabil, maka permasalahan
yang kemudian perlu dituntaskan bersama-sama adalah menciptakan pembangunan
ekonomi. Dalam pemaparan stabilitas politik, kami mengambil argumen dari Mancur
Olson dan Samuel P Huntington untuk me-re-battle kembali argumen dari Seymour
Martin Lipset tentang pembangunan ekonomi dan demokratisasinya.
7
Perubahan Politik
terlampau cepat jika tidak dibarengi dengan mental penguasa negara akan menyebabkan
kesenjangan antar masyarakat dan justru akan memunculkan distabilisasi politik karena
penguasa tidak mampu mendistribusikan kesejahteraan rakyat dengan merata.
Selanjutnya, apabila pemerintah tidak dapat mengatasi atau mencari jalan keluar atas
ketidakstabilan tersebut, maka tingkat kepercayaan dan legitimasi rakyat kepada
penguasa negara yang sedang berkuasa pun akan menurun dan kemungkinan terburuk
yang akan dihadapi negara tersebut adalah akan terjadinya distabilitas politik.
Pendapat Mancur Olson tersebut di analisis penulis untuk kasus yang terjadi di
Indoensia, yaitu pada masa rezim Orde Baru berkuasa. Pada masa itu, Presiden Soeharto
berkeinginan untuk melakukan pembangunan infrastruktur secara masif di Indonesia.
Hal tersebut diwujudkan dengan pencarian dana yang besar dengan meminta dan
meminjam bantuan dana dari IMF (Internasional Monetary Fund). Karena peminjaman
berlebih, hutang negara dengan IMF terlampau sangat banyak yang ujungnya
merugikan negara. Hal itu juga disebabkan karena negara berkembang sebagai
peminjam diberikan pinjaman dengan syarat harus membuka diri dengan pasar bebas,
alhasil eksploitasi besar-besaran dari perusahan asing terjadi (Saini dalam Oky
2011:22).
Karena didasarkan pada salah satu perjanjian dengan IMF tersebut, sebagian
besar sistem perekonomian Indonesia didominasi oleh kapitalisme asing. Indonesia pada
masa itu belum siap dengan segala konsekuensi yang dihadapi atas kerjasama dengan
lembaga pendonor internasional, sehingga bukan justru perekonomian lokal menjadi
terbengkalai dan berdampak pada munculnya krisis moneter berkepanjangan.
8
Perubahan Politik
yang terlalu cepat akan memunculkan distabilisasi politik serta berdampak pada sektor
vital lainnya.
1. Partisipasi politik
9
Perubahan Politik
2. Institusionalisasi politik
Tingkat kesatuan politik yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat pada
hakikatnya mencerminkan kaitan antara lembaga politik dan kekuatan sosial yang
membentuknya. Semakin kompleks jenis masyarakatnya, maka kekuasaan yang
dimiliki kelompok harus dilaksanakan melalui lembaga-lembaga politik. Lembaga
politik ini berfungsi untuk meminimalisir konflik sosial.
10
Perubahan Politik
Pada tahun 1950-an India termasuk salah satu negara termiskin di dunia, dan
hanya mempunyai laju pertumbuhan ekonomi biasa. Walaupun demikian berkat
perjuangan Partai Kongres, ternyata India berhasil mencapai tingkat kestabilan
11
Perubahan Politik
politik yang tinggi. Pendapatan per kapita di Argentina dan Venezuela mungkin
mencapai sepuluh kali lipat dibandingkan dengan India, dan Venezuela
mempunyai angka pertumbuhan ekonomi yang fenomenal. Namun kenyataan
menunjukkan bagi Argentina maupun Venezuela masalah stabilitas tidak urung
masih merupakan suatu tujuan yang sulit dijangkau. (Huntington, 2004: 8)
12
Perubahan Politik
Investasi yang berkurang juga disebabkan oleh gerakan buruh yang berusaha
mengartikulasikan kepentingannya. Hal ini dapat terjadi hanya dalam kondisi
pemerintahan yang demokratis. Gerakan buruh tersebut biasanya memperjuangkan
kenaikan upah atau penurunan jam kerja yang meningkatkan biaya produksi dan
berdampak pada menurunnya keuntungan perusahaan sehingga alokasi dana investasi
juga menurun.
Dilain pihak, ada argumen yang mendukung bahwa rezim yang diktator mampu
mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena menciptakan perekonomian yang stabil.
Negara yang kuat juga mampu menekan tingginya angka konsumsi, sehingga
meningkatkan jumlah investasi. Dan penekanan terhadap angka konsumsi itu tidak
dapat diwujudkan di negara demokratis. Negara demokrasi membuka kesempatan untuk
mengintervensi hak milik orang lain sehingga perekonomian menjadi tidak stabil. Untuk
mengatasinya diperlukan negara yang kuat untuk menjaga dan melindungi hak milik
dari gangguan-gangguan pribadi/swasta. Namun, sejatinya ini adalah sebuah dilema
dimana kekuatan negara diperlukan tetapi justru kekuatan itu juga menjadi ancaman
yang potensial pula.
13
Perubahan Politik
Negara Rusia merupakan negara yang pernah mengalami masa kediktatoran dan
sedang bertransisi menuju negara demokratis. Selama masa sebelum dan sesudah
revolusi, Rusia mengalami perubahan dalam stabilisasi politik. Hal ini berkaitan dengan
adanya perubahan pelembagaan politik dan partisipasi politik.
1. Partisipasi Politik
14
Perubahan Politik
2. Pelembagaan Politik
1. Partisipasi Politik
2. Pelembagaan Politik
Demokrasi menyebabkan banyak aspirasi dan tuntutan dari masyarakat. Hal ini
juga menumbuhkan kekuatan politik dalam politik Rusia. Berdasarkan tuntutan dari
masyarakat serta semakin kompleks masalah yang dihadapi, pelembagaan pun dibuat
semakin tinggi. Hal ini juga untuk mengendalikan ketegangan, konflik, dan kekuatan
sosial. Pelembagaan politik mampu membuat ketidakstabilan politik di Rusia.
Negara Rusia yang mengalami transisi dari rezim kediktatoran menuju negara
demokrasi mengalami perubahan politik. Hasil dari adanya demokratisasi di Rusia
menyebabkan ketidakstabilan politik. Ketidakstabilan politik tersebut berkaitan dengan
pelembagaan politik dan partisipasi politik. Rusia memang belum dikatakan sebagai
negara yang demokratis, tetapi masa transisi tersebut sudah menunjukan ketidakstabilan
politik di Rusia.
15
Perubahan Politik
16
Perubahan Politik
6. Kesimpulan
Pada akhirnya kita mengetahui, bahwa demokrasi bukanlah tujuan akhir dari
sebuah sistem tata kelola pemerintahan. Sejatinya, ia hanya merupakan kunci baru
untuk membuka berbagai pintu sistem yang ditawarkan di dalamnya. Demokrasi bisa
dimaknai sebagai resep pembangunan, dan resep itu memiliki berbagai cara untuk
dikelola, apakah dengan sistem demokratisasi atau otorianisme? Berbeda latar masalah,
berbeda pula penyelesaian konflik di lapangan.
17
Perubahan Politik
Daftar Bacaan
Fuad, Fokky. 2007. Hukum, Demokrasi, dan Pembangunan Ekonomi. Lex Jurnalica vol.5
No.1, Desember 2007
Gaffar, Afan. 1999. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Huntington, S. P., 2003. Tertib Politik di Tengah Pergeseran Kepentingan Massa. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
Huntington, S. P., 2004. Tertib Politik Pada Masyarakat yang Sedang Berubah. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Huntington, S. P. & Nelson, J., 1994. Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta:
Rineka Cipta.
Oky dkk. 2011. Mencari Indonesia Meninjau Masa Lalu Menatap Masa Depan (Sebuah
Tinjauan Kultural). Bandung: LPPMD UNPAD.
Przeworski, A., & Limongi, F., 1993. Political Regimes and Economic Growth. The Journal
of Economic Perspectives, p. 51 - 69.
Przeworski, A., Alvarez, M. E., Cheibub, J. A., & Limongi, F,. 2009. Democracy and
Development. New York: Cambridge University Press.
18
Perubahan Politik
19