Anda di halaman 1dari 6

CARA KERJA KULKAS

Dalam rangkaian/siklus tertutup, Gas (CFC or non CFC) dipampatkan dengan bantuan
Compressor -> berubahmencair -> dialirkan ke Expansion valve / pipa kapiler -> terjadi
perubahan dari cair ke gas kembali -> dihisap kembali oleh Compressor. Begitu seterusnya.
Karena diCompress, maka timbul panas, untuk mengurangi agar tidak terlalu panas, maka
dibuatlah pipa2 sebagai condensor, yg pada kulkas kuno, biasa diletakan dibagian belakang
dan dicat hitam, namun pada perkembangan selanjutnya, pipa condensor tsb di
sembunyikan pada dinding bagian dalam kiri/kanan kulkas. Kalau anda pegang body kulkas
akan terasa hangat.
Pada saat perubahan dari cair ke gas itulah (setelah meliwati Expansion Valve) timbul efek
dingin pada Evaporator.
Sisa dari gas dingin setelah Evap, kembali ke Compressor dimanfaatkan sebagai pendingin
Compressor.

Hukum termodinamika pertama menyatakan ttg kekekalan energi, dimana energi/kalor


tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi hanya berubah wujudnya dari satu bentuk
energi menjadi bentuk energi lainnya, misalnya : energi kinetik berubah menjadi energi
panas, energi listrik menjadi energi panas, dst
Sementara untuk kaitannya dengan kulkas, merupakan salah satu aplikasi konversi energi.
Energi listrik dikonversi menjadi energi mekanik pada motor listrik. Ini menyebabkan motor
listrik bekerja pada pompa yang bekerja sehingga tekanan menjadi rendah akibatnya
temperatur menjadi dingin. Ini merubah energi mekanik menjadi energi panas
(pendinginan).
Jika gas pada silinder ditekan maka suhu akan meningkat. pompa pada kulkas menekan gas
tertentu, yang menyebabkan perubahan wujudnya menjadi cair pada temperatur tinggi.
Cairan ini disimpan pada satu tabung yang disebut condensor. Pada hampir sebagian kulkas,
ada kipas yang bekerja pada condensor untuk menjaga kondensor ini tetap dingin.
Jika gas pada silinder ditarik (lawannya ditekan), maka temperatur gas akan menjadi dingin,
Cairan tersebut akan masuk melalui suatu alat ke dalam evaporator di dalam kulkas
sehingga menjadi gas lagi. gas inilah yang yang akan menyerap panas dan mendinginkan isi
dalam kulkas.

PRINSIP KERJA LEMARI ES


Secara alami, kalor mengalir dari suhu yang tinggi ke suhu yang lebih rendah. Namun
bagaimana jika kita ingin mengalirkan kalor dari tempat yang bersuhu lebih rendah ke tempat
yang bersuhu lebih tinggi seperti yang terjadi pada mesin pendingin? Tentu saja perlu adanya
kerja/usaha tambahan agar proses tersebut bisa terjadi. Prinsip ini yang mendasari kerja
mesin-mesin pendingin seperti AC dan lemari es.
Berdasarkan hukum termodinamika pertama, energi yang dilepaskan ke reservoir suhu
tinggi (Q1), dalam hal ini lingkungan luar, harus sama dengan jumlah energi dari reservoir
suhu rendah atau bagian dalam mesin pendingin (Q2) dan kerja yang dilakukan oleh mesin
pendingin itu sendiri. kita dapat menuliskannya:
Q1 = W + Q2
Kerja yang dilakukan oleh mesin pendingin diusahakan seminimal mungkin, sehingga
listrik yang diperlukan sedikit. Namun kerja yang dilakukan juga tidak mungkin 0 , karena
menurut pernyataan Clausius:
Tidak mungkin membangun sebuah mesin siklis yang mampu mentrasfer kalor dari suhu
rendah ke suhu yang lebih tinggi secara berulang-ulang tanpa adanya input energi berupa
usaha.
Pernyataan ini merupakan bentuk lain dari hukum termodinamika kedua, secara
sederhana, bisa dikatakan bahwa energi (kalor) tidak mengalir dengan sendirinya dari suhu
dingin ke suhu panas.

1.

Lemari es
Dalam sebuah lemari es, berlangsung suatu siklus yang dinamakan cooling cycle (siklus
pendinginan). Agar proses ini dapat berlangsung, diperlukan suatu zat yang mudah berubah
wujud dari cair ke gas ataupun sebaliknya. Zat ini disebut refrigeran, dan pada lemari es,
refrigeran yang biasa dipakai adalah gas Freon.
Pertama-tama, dengan adanya aliran listrik, kompresor akan bekerja menghisap gas
refrigeran yang bersuhu dan bertekanan rendah dari saluran hisap dan evaporator. Kompresor
kemudian memampatkan gas refrigeran sehingga menjadi uap/gas bertekanan tinggi dan
bersuhu tinggi. Gas tersebut dipaksa keluar oleh kompresor memasuki kondensor yang
dingin. Gas refrigeran yang panas dan bertekanan tinggi tersebut di dalam kondensor akan
didinginkan oleh udara di luar lemari es (panas berpindah dari kondensor ke lingkungan luar)

sehingga suhunya turun, mencapai suhu kondensasi (pengembunan) dan wujudnya berubah
menjadi cair, tapi tekanannya tetap tinggi.
Refrigeran ini kemudian mengalir ke dalam penyaring (strainer dan drier), lalu masuk
ke dalam pipa kapiler yang berdiameter kecil dan panjang sehingga tekanannya turun drastis
dari pipa kapiler, refrigeran cair yang tekananya sudah sangat rendah ini selanjutnya
memasuki ruang evaporator yang memiliki tekanan yang rendah hingga vakum, sehingga titik
didihnya semakin rendah. Oleh sebab itu, refrigeran segera berubah wujud menjadi gas.
Untuk menugap di dalam evaporator, refrigeran memerlukan kalor. Oleh karena
refrigeran memiliki kalor laten penguapan yang besar, kalor diserap dari sekeliling
evaporator, yaitu isi lemari es. Kerja ini diperkuat oleh adana daya hisap kompresor yang
menyebabkan molekul-molekul gas refrigeran mendapat percepatan sehingga bergerak
melesat sepanjang evaporator sambil mengambil panas dari sekelilingnya dengan efek
resultan isi lemari es menjadi dingin.
Selanjutnya gas refrigeran memasuki akumulator untuk dipisahkan dengan refrigeran
yang masih berwujud cair. Hanya refrigeran yang berwujud gas yang boleh memasuki
saluran hisap, kemudian kembali lagi ke kompresor untuk dimampatkan, kemudian
dipompakan lagi ke kondensor, begitu seterusnya.
Selain cooling cycle, lemari es juga memiliki kerja pendukung yaitu mencairkan es
(defrost). Bila defrost tidak berfungsi, maka bunga es akan semakin menumpuk di luar pipa
evaporator sehingga akhirnya daya mendinginkan akan semakin berkurang.
Kerjamencairkanes di evaporator dikerjakanolehdefrost heater (pemanaslistrik) yang
dibantuolehkomponen-komponenlistrikkecil
yang
membentukrangkaianlistrikdenganberbagaivariasirangkaian
,namunmemilikiprinsipkerja
yang
sama,
yaitumengaturwaktupendinginandanpencairanessecarabergantian
agar
tercapaipendinginan yang optimal di dalamlemaries.

Penjelasan
1. Yang pertama adalah Kompresor, merupakan unsur terpenting yang berfungsi untuk
memompa bahan pendingin ke seluruh bagian.
2. Selanjutnya adalah Kondensor, berfungsi sebagai alat penukar kalor dalam proses
perubahan wujud gas bahan pendingin, yang pada suhu dan tekanan tinggi diubah menjadi
wujud cair.
3. Lalu ada Filter, yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang mungkin terbawa masuk
aliran pendingin ke kulkas setelah proses sirkulasi.
4. Ada Evaporator, memiliki fungsi untuk menyerap kalor dari benda yang dimasukkan,
kalor yang sudah terhisap akan mendinginkan bahan makanan itu.
5. Komponen kelima adalah Thermostat, berperan sebagai pengatur kerja kompresor secara
otomatis berdasar pada batasan suhu di setiap bagian kulkas.
6. Lalu ada Heater, berguna untuk mencairkan bunga es yang terbentuk di dalam evaporator.
7. Selanjutnya ada Fan Motor, digunakan untuk menghembuskan udara dingin dari
evaporator ke seluruh bagian kulkas dan mendorong udara melalui kompresor.
8. Lalu ada Overload Motor Protector, berguna sebagai pelindung komponen listrik dari
kerusakan apabila arus listrik yang dihasilkan kompresor melebihi normal.
9. Komponen terakhir adalah Bahan Pendingin (Refrigerant), berwujud sebagai zat yang
mudah diubah bentuknya dari wujud gas menjadi wujud cair, atau sebaliknya.
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang lebih seru. Bagaimana prinsip kerja dari kulkas?
Semua berawal dari Hukum Termodinamika. Hukum Termodinamika berlaku untuk prinsip
kerja lemari es. Seperti yang kita ketahui, energi panas selalu bergerak menuju ke daerah
yang lebih dingin. Bagaimana lemari es bisa melakukan hal yang sebaliknya? Mengalirkan
energi panas dari dalam ke udara yang lebih hangat di luar?
Meskipun memiliki cara kerja yang berlawanan, prinsip kerja lemari es masih berhubungan
erat dengan hukum perpindahan kalor. Sebuah lemari es harus melakukan tugas untuk
membalikkan arah normal aliran energi panas. Tugas itu melibatkan penggunaan energi yang
bertujuan untuk memindahkan sesuatu, dan untuk melakukannya sebuah lemari es
membutuhkan energi. Dalam kasus ini, energi itu disediakan oleh listrik.

Credit: researchthetopic.wikispaces.com
Kunci proses kulkas dan sistem pendingin lain agar dapat bekerja terdapat pada refrigeran.
Refrigeran ialah zat semacam Freon yang bertitik didih rendah sehingga dapat memfasilitasi
perubahan bentuk antara cair dangas. Sebagai cairan, refrigeran berperan dalam penyerapan
energi panas dari udara dingin di dalam lemari es untuk diubah menjadi gas.
Jadi pertama-tama, energi panas ditransfer ke dalam lemari es untuk menjadi cairan dingin
yang melewati sebuah mesin evaporator. Lalu referigeran, yang sudah dibahas sebelumnya,
menyerap energi panas agar menjadi lebih hangat lalu akhirnya berubah bentuk menjadi gas.
Gas yang terbentuk sebelumnya, dialirkan melalui compressor agar cairan pendingin
memiliki temperatur yang lebih tinggi.
Refrigeran dengan suhu yang lebih tinggi tersebut selanjutnya mengalir melalui kondensor,
dimana terjadi transfer energi panas ke kumparan pendingin kondensor. Akhirnya, refrigeran
tersebut kehilangan energi panasnya dan berubah menjadi energi dingin kembali, serta
mengalami peristiwa kondensasi menjadi cairan.
Selanjutnya refrigeran masuk ke tabung Ekspansi, dimana merupakan tempat yang memiliki
ruangan untuk menyebarkan cairan keluar dalam rangka menurunkan suhu menjadi lebih
rendah. Cairan dingin hasil refrigeran tersebut kemudian mengalir kembali ke evaporator.
Selanjutnya siklus itu kembali berulang.

http://www.infodokterku.com/component/content/article/17-kumpulan-artikel/macammacam-info/serba-serbi/135-mari-kita-mempelajari-cara-ke
http://www.gomuda.com/2013/07/bagaimana-cara-kerja-kulkas-refrigerator.html

Anda mungkin juga menyukai