1
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
2. TUAN/NYONYA ______________________________________________
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
3. TUAN/NYONYA ______________________________________________
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
-Penghadap (-para penghadap) saya, Notaris, telah kenal
berdasarkan identitasnya yang diperlihatkan kepada saya,
Notaris.----------------------------------------------------------------------------------------
-Dalam tindakannya tersebut di atas menerangkan bahwa
Penghadap (-para penghadap) bersama-sama dengan ini
mendirikan sebuah perseroan komanditer dengan
2
beranggaran dasar dan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ---------------------
------------------------------------------- Pasal 1 --------------------------------------------
Perseroan ini bernama :--------------------------------------------------------------
------------------------- “C.V. ” -------------------------
-Berkedudukan dan berkantor pusat di
Jalan
Kelurahan
Kecamatan
-Dengan memakai/membuka cabang-cabang dan/atau
perwakilan--perwakilan ditempat-tempat lain yang dianggap
perlu oleh pesero pengurus.-------------------------------------------------------
---------------------------- MAKSUD DAN TUJUAN5,
------------------------------------------------------------------------- Pasal 2
--------------------------------------------
Maksud dan Tujuan perseroan ini ialah :------------------------------------
3
------------------------------------------ M o d a l 7------------------------------------------
------------------------------------------------ Pasal 4 ---------------------------------------
1. Modal perseroan ditentukan besarnya yaitu Rp.
7
Bahwa besarnya modal dalam Perseroan Komanditer (CV) tidak pernah/jarang
ditentukan/disebutkan dalam akta pendiriannya, tapi biasanya akan tercantum/tersebut
dalam pembukuan perseroannya. Tapi sebagai antisipasi jika Perseroan Komanditer (CV)
mempunyai hak atas tanah sebagaimana dalam SURAT EDARAN NOMOR : 2/SE-
HT.02.01/VI/2019 TENTANG PEMBERIAN HAK GUNA BANGUNAN UNTUK
PERSEKUTUAN KOMANDITER (COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP) yang
nanti dalam sertifikatnya mencantumkan nama CV dan para perseronya, maka perlu
dicantumkan besarnya masing-masing pesero yang disetorkan ke dalam CV, dengan
demikian para persero jelas bagiannya secara proporsional atas tanah tersebut.
8
Jika ada pesero yang tidak setor modal/sejumlah uang tertentu, maka dalam akta
bisa disebutkan ada pesero yang tidak setor modal, sehingga tidak berhak atas tanah
(HGB) yang diperoleh CV.
4
a. Meminjam uang guna kepentingan perseroan atau
meminjamkan uang perseroan kepada pihak lain ;----------
b. Membeli, menjual, membebankan atau dengan cara lain
mendapatkan atau melepaskan hak atas barang-barang
tidak bergerak, perusahaan-perusahaan dan inventaris-
inventaris serta hak atas surat ijin/lisensi ;----------------------
c. Mengikat perseroan sebagai penanggung/penjamin ;------
d. Menggadaikan barang-barang milik perseroan ;-------------
e. Bertindak sebagai borg/avalist Pihak Ketiga dilakukan
oleh Direktur.-------------------------------------------------------------------
dengan memerlukan persetujuan dari Pesero Komanditer9-.
3. Pembagian dan hubungan kerja antara para pesero akan di
atur dan ditetapkan oleh mereka sendiri.-----------------------------
4. Direktur berhak pula mengangkat seorang atau beberapa
orang sebagai kuasa untuk mewakili perseroan dan
memberikan dengan tertulis kepada mereka kuasa-kuasa
yang tertentu.-------------------------------------------------------------------------
-------------------------- WEWENANG PERSERO DIAM --------------------------
------------------------------------------- Pasal 6 --------------------------------------------
1. Pesero Komanditer yang berhak memasuki tempat-tempat
dan bangunan-bangunan yang dipergunakan dan atau yang
dikuasai oleh perseroan dan memeriksa buku-buku serta
tindakan yang dijalankan oleh perseroan serta mengetahui
keadaan perseroan seluruhnya asal saja pemeriksaan-
pemeriksaan itu dilakukan di waktu jam kerja.--------------------
2. Pesero pengurus berkewajiban untuk memberikan----------
penjelasan-penjelasan tentang hal-hal yang ditanyakan
oleh para pesero diam itu baik secara lisan maupun
tertulis dengan memperlihatkan buku-buku, bukti-bukti,
surat-surat, uang kas, dan lain sebagainya.------------------------
----------------------------------------- Pasal 7 ----------------------------------------------
-Para pesero yang bekerja pada perseroan dapat diberi gaji
yang jumlahnya akan ditetapkan atas pemufakatan para
pesero bersama.--------------------------------------------------------------------------
para Pesero Komanditer, jika dalam CV ini para pesero menyetorkan modal ke dalam
perseroan.
5
-Gaji dan pengeluaran lainnya untuk kepentingan perseroan
dimasukkan sebagai perongsokan dalam buku-buku
perseroan.-----------------------------------------------------------------------------------
---- PENGUNDURAN DIRI, MENINGGAL DUNIA ATAU PAILIT ----
----------------------------------------- Pasal 8 ----------------------------------------------
Para pesero berhak untuk sewaktu-waktu keluar dari
perseroan, asalkan kehendaknya itu paling sedikit 3 (tiga)
bulan sebelumnya diberitahukan dengan surat kepada kawan
peseronya, dengan ketentuan bahwa apabila yang keluar itu
pesero pengurus, maka ia wajib terlebih dahulu
membereskan dan menyelesaikan semua laporan tentang
keadaan keuangan dan hal-hal lain yang menyangkut usaha-
usaha perseroan.-------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 9 --------------------------------------------
1. Apabila salah seorang pesero meninggal dunia, perseroan
tidak harus dibubarkan, tetapi pesero yang masih ada
bersama-sama dengan ahli waris dari pesero yang
meninggal dunia itu berhak untuk melanjutkan usaha-
usaha perseroan, dengan ketentuan bahwa jika ahli waris
yang bersangkutan lebih dari seorang, maka para ahli
waris (yang memiliki hak bersama-sama) itu harus
menunjuk seorang kuasa untuk mewakili dan menjalankan
hak-hak dan kewajiban-kewajiban mereka sebagai Persero
dalam Peseroan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
bulan terhitung dari hari meninggalnya pesero yang
bersangkutan.------------------------------------------------------------------------
2. Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan mereka itu belum
atau tidak menunjuk seorang kuasa atau tidak ada
pernyataan bahwa mereka setuju untuk melanjutkan
(usaha-usaha) perseroan ini, maka mereka dianggap tidak
setuju dan dinyatakan telah keluar dari perseroan
terhitung sejak hari meninggalnya pesero yang
bersangkutan dan dalam hal demikian pesero yang masih
ada berhak untuk melanjutkan usaha-usaha perseroan.------
------------------------------------------- Pasal 10 ------------------------------------------
Apabila salah seorang pesero dinyatakan pailit,
diperkenankan menunda pembayaran utang-utangnya atau
6
dinyatakan dibawah pengampuan, maka pesero yang
bersangkutan dianggap telah keluar dari perseroan sehari
sebelum terjadinya peristiwa itu.-----------------------------------------------
----------------------------------------- Pasal 11 --------------------------------------------
1. Bagian pesero yang keluar atau dianggap telah keluar dari
perseroan akan dibayarkan dengan uang tunai kepada
yang berhak menerimanya, yaitu : sejumlah bagiannya
dalam perseroan menurut neraca dan perhitungan laba
rugi terakhir atau yang dibuat pada waktu keluar atau
dianggap keluarnya pesero yang bersangkutan dalam
waktu 3 (tiga) bulan tanpa bunga10.---------------------------------------
2. Dengan pembayaran tersebut pesero (-pesero) yang masih
ada berhak sepenuhnya untuk melanjutkan (usaha-usaha)
perseroan, dengan sisa kekayaan dan beban (activa dan
passivanya) dan dengan tetap memakai nama perseroan.--
---------- PENUTUPAN BUKU DAN PEMBUATAN NERACA -----------
------------------------------------------ Pasal 12 -------------------------------------------
1. Tiap-tiap bulan pada akhir bulan Desember, buku
perseroan harus ditutup dan untuk pertama kali pada akhir
bulan Desember tahun _______________________________---
2. Selambat-lambatnya pada akhir bulan Maret tahun
berikutnya harus sudah dibuat neraca dan perhitungan
laba rugi perseroan dan untuk sahnya harus sudah
ditandatangani oleh semua pesero.---------------------------------------
3. Pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi tersebut
berarti memberikan pelunasan dan pembebasan
sepenuhnya kepada para pesero pengurus atas segala
tindakan-tindakan mereka dalam tahun buku yang
bersangkutan.-------------------------------------------------------------------------
4. Pembagian keuntungan harus segera dilakukan, setelah
neraca dan perhitungan laba rugi tersebut disahkan,
sedangkan kalau ada kerugian yang diderita maka hal itu
Jika ada pesero yang menyetorkan modal, maka pesero yang keluar wajib
10
7
harus ditutup dengan jalan menambah modalnya
penyetoran.-----------------------------------------------------------------------------
5. Bilamana mengenai pengesahan dan perhitungan laba
rugi itu timbul perselisihan antara para pesero yang
tidak dapat dipecahkan secara berunding, maka masing-
masing pesero berhak meminta kepada hakim yang
berwajib untuk mengangkat 3 (tiga) orang pendamai yang
akan memutuskan perselisihan itu, setelah memberikan
kesempatan kepada para pesero mengajukan
pendapatnya maisng-masing.------------------------------------------------
6. Para pendamai itu berhak melihat buku-buku dan surat-
surat perseroan yang memberikan keputusan-keputusan
yang terakhir juga memberikan keputusan biaya-biaya
yang dikeluarkan.-------------------------------------------------------------------
------------------------ KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN ------------------------
------------------------------------------- Pasal 13 ------------------------------------------
Keuntungan-keuntungan yang didapat dan kerugian yang
diderita oleh perseroan, dibagi antara dan dipikul oleh para
pesero masing-masing dalam perseroan, akan tetapi dengan
ketentuan bahwa pesero komanditer hanya turut
bertanggung jawab hingga jumlah pemasukan dalam modal
perseroan.-----------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------- DANA CADANGAN ------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 14 ------------------------------------------
1. Apabila dianggap perlu oleh para pesero sebelum atau
pada waktu keuntungan itu dibagikan, sebagian dari
keuntungan dapat dipisahkan untuk cadangan yang
besarnya akan di tetapkan oleh dan atas persetujuan
semua pesero.------------------------------------------------------------------------
2. Dana cadangan tersebut ialah keuntungan yang belum
dibagikan kepada/antara para pesero dan yang akan
disediakan untuk menutup kerugian, apabila pada suatu
tahun buku menunjukkan bahwa perseroan menderita
kerugian, sehingga dengan demikian pasa pesero tidak
perlu menambah atau mengurangi modal mereka masing-
masing untuk mengganti kerugian itu.----------------------------------
8
3. Dana cadangan itu selain dimaksudkan untuk menutup
kerugian juga dapat dipergunakan sebagai modal
pembantu menurut kebutuhan modal bekerja perseroan,
dengan ketentuan bahwa semua keuntungan atau
kerugian yang diperoleh atau diderita karenanya harus
dimasukkan dalam perhitungan laba rugi perseroan.-----------
------------- PENGALIHAN/ATAU PEMBEBANAN BAGIAN ---------------
------------------------------------------ Pasal 15 -------------------------------------------
Masing-masing pesero dilarang untuk memindahkan/menjual
bagiannya atau menggadaikannya, baik untuk sebagian
maupun seluruhnya kepada pihak lain. Jika tidak mendapat
persetujuan tertulis dari pesero lainnya, diantaranya
termasuk pula menerima orang lain sebagai pesero baru.------
------------------------------------- HAL-HAL LAIN --------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 16 ------------------------------------------
Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup diatur dalam akta
ini akan diputuskan secara mufakat oleh semua pesero.---------
------------------------------------- D O M I S I L I ---------------------------------
------------------------------------------- Pasal 17 ------------------------------------------
Mengenai perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak
sepakat untuk memilih tempat kedudukan hukum
(domicilie) di Kantor Pengadilan Negeri _____________________.--
-Selanjutnya para penghadap (-para penghadap)
menyatakan pula bahwa :--------------------------------------------------
11
11
Klausula Proteksi Diri Notaris dalam akta sifatnya fakultatif (bukan keharusan)
tergantung pada Notaris.
9
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
2. TUAN
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
keduanya pegawai kantor Notaris sebagai saksi-
saksi.-----------------
Setelah saya, Notaris, membacakan12 akta ini kepada (para)
penghadap dan para saksi, pada saat itu juga (para) penghadap,
para saksi dan saya, Notaris, menandatangani akta ini.----------------
Dibuat dengan_______________________________________________________
Jika para penghadap menghendaki atau jika para penghadap meminta untuk mem-
12
baca sendiri aktanya, maka para penghadap dapat membaca sendiri, kalimat “Notaris
membacakan kepada para penghadap” harus diubah menjadi “Atas permintaan para
penghadap, maka para penghadap telah membaca sendiri akta ini” (Pasal 16 ayat (7)
UUJN - P).
10