Anda di halaman 1dari 12

ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR MERUPAKAN SUATU PAHAM DARI ALIRAN ARSITEKTUR POST-MODERN YANG LAHIR

SEBAGAI RESPON DAN KRITIK ATAS MODERNISME YANG MENGUTAMAKAN NILAI RASIONALISME DAN FUNGSIONALISME
YANG DIPENGARUHI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI. ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR MERUPAKAN ARSITEKTUR
YANG KONSEPNYA PADA PRINSIPNYA MEMPERTIMBANGKAN KAIDAH-KAIDAH NORMATIVE, KOSMOLOGIS, PERAN SERTA
BUDAYA LOKAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SERTA KESELARASAN ANTARA BANGUNAN, ALAM, DAN LINGKUNGAN.
Ciri – Ciri Arsitektur Neo-Vernakular
Charles Jencks dalam bukunya “language of Post-Modern Architecture (1990)”

Selalu menggunakan atap bumbungan Batu bata


Atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok sampai hampir ke Bangunan didominasi penggunaan batu bata abad 19 gaya Victorian
tanah sehingga lebih banyak atap yang diibaratkan sebagai elemen yang merupakan budaya dari arsitektur barat.
pelidung dan penyambut dari pada tembok yang digambarkan
sebagai elemen pertahanan yang menyimbolkan permusuhan.

Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan proporsi yang lebih vertikal.

Warna-warna yang kuat dan kontras.

Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang terbuka di luar bangunan.

Dari ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa Arsitektur Neo-Vernakular tidak ditujukan pada arsitektur modern atau arsitektur
tradisional tetapi lelbih pada keduanya. Hubungan antara kedua bentuk arsitektur diatas ditunjukkan dengan jelas dan tepat oleh
Neo-Vernacular melalui trend akan rehabilitasi dan pemakaian kembali.
menggunakan atap bumbungan
Batu bata

bentuk-bentuk tradisional yang ramah


lingkungan dengan proporsi yang lebih vertikal.

Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen


yang modern dengan ruang terbuka di luar bangunan.
Warna-warna yang kuat dan kontras
Prinsip – Prinsip Desain Arsitektur Neo-Vernakular

Hubungan Langsung, merupakan pembangunan yang kreatif dan adaptif terhadap arsitektur setempat disesuaikan
dengan nilai-nilai/fungsi dari bangunan sekarang.

Hubungan Abstrak, meliputi interprestasi ke dalam bentuk bangunan yang dapat dipakai melalui analisa tradisi budaya dan
peninggalan arsitektur

Hubungan Lansekap, mencerminkan dan menginterprestasikan lingkungan seperti kondisi fisik termasuk topografi dan iklim.

Hubungan Kontemporer, meliputi pemilihan penggunaan teknologi, bentuk ide yang relevan dengan program konsep arsitektur.

Hubungan Masa Depan, merupakan pertimbangan mengantisipasi kondisi yang akan datang.
Tinjauan Arsitektur Neo Vernakular
Tabel Perbandingan Arsitektur Tradisional, Vernakular dan Neo Vernakular
Perbandingan Tradisional Vernakular Neo Vernakular

Ideologi Terbentuk oleh tradisi yang Terbentuk oleh tradisi turun Penerapan elemen arsitektur yang
diwariskan secara turun- temurun tetapi terdapat pengaruh sudah ada dan kemudian sedikit atau
temurun, berdasarkan kultur dari luar baik fisik maupun banyaknya mengalami pembaruan
dan kondisi lokal. nonfisik, bentuk perkembangan menuju suatu karya yang modern.
arsitektur tradisional.

Prinsip Tertutup dari perubahan Berkembang setiap waktu untuk Arsitektur yang bertujuan melestarikan
zaman, terpaut pada satu merefleksikan lingkungan, budaya unsur-unsur lokal yang telah terbentuk
kultur kedaerahan, dan dan sejarah dari daerah dimana secara empiris oleh tradisi dan
mempunyai peraturan dan arsitektur tersebut berada. mengembang-kannya menjadi suatu
norma-norma keagamaan Transformasi dari situasi kultur langgam yang modern. Kelanjutan dari
yang kental homogen ke situasi yang lebih arsitektur vernakular
heterogen.

Ide Desain Lebih mementingkan fasat atau Ornamen sebagai pelengkap, tidak Bentuk desain lebih modern.
bentuk, ornamen sebagai meninggalkan nilai- nilai setempat
suatu keharusan. tetapi dapat melayani aktifitas
masyarakat didalam.
Karya Arsitektur Neo-Vernakular

Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Berada di daerah sub urban Kota Jakarta dengan


kapasitas 9 juta orang. Dirancang oleh Paul Andreu dari
Prancis. Sebagian besar berkonstruksi tiang dan balok
(dari pipa-pipa baja) yang diekspose. Unit-
unit dalam terminal dihubungkan dengan selasar terbuka
yang sangat tropikal, sehingga pengunjungnya merasakan
udara alami dan sinar matahari. Unit ruang tunggu
menggunakan arsitektur Joglo dalam dimensi yang lebih
besar, namun bentuk maupun sistem konstruksinya tidak Bangunan Soekarno Hatta Airport ini merupakan bangunan neo-vernakular yang
berbeda dari sopo guru dan usuk, dudur, takir, dan lain- dengan sangat jelas memperlihatkan konsep asli vernakularnya seperti pada
penggunaan bentuk-bentuk atap joglo dan atap-atap pelana (lipat) yang banyak
lain dari elemen konstruksi Jawa. Penggunaan material
digunakan pada bangunan tradisional Indonesia. Penggunaan material modern
modern namun memiliki tampilan seperti kayu yang yang berkesan natural pada kolom-kolom bangunan ini dapat diterapkan pada
diterapkan pada kolom- kolom di ruang tunggu bangunan Pasar Tradisional agar terlihat kesan mendaerah namun modern.
memberikan kesan yang modern namun natural.
Karya Arsitektur Neo-Vernakular

Pada ruang tunggu di bandara ini diterapkan


konsep rumah tradisional Yogyakarta yaitu rumah
joglo. Meskipun dalam skala yang lebih besar dari
rumah tradisional aslinya , namun ruang tunggu
ini memiliki komponen yang sama dengan rumah
tradisional adat jawa. Seperti penggunan material
kayu , soko guru , usuk , dudur , takir dan
kompenen lainnya yang masih berbau elemen
jawa.
Karya Arsitektur Neo-Vernakular

National Theatre Malaysia

Bangunan teater daerah Malaysia ini merupakan salah


satu bangunan neo-vernakular di Malaysia. Terletak di
Kuala Lumpur, dengan fungsi sebagai teater daerah dan
juga gedung pertunjukan, dengan kapasitas 2000 orang
yang menggunakan tiga tingkat balkon. Gedung Teater
Nasional Malaysia ini merupakan salah satu ciri Malaysia
sehingga terlihat sangat lekat sekali kesan budaya
Malaysianya. Gedung ini didesain dengan mengikuti konsep
bangunan tradisional melayu Malaysia yang menggunakan
Gedung Teater Nasional Malaysia ini mengambil konsep vernakular dari
atap pelana yang tinggi. Dengan mengambil bentuk
rumah tradisional melayu Malaysia dengan sangat jelas dan memberikan
vernakular yang jelas sekali dipadu dengan material yang pengulangan-pengulangan pada bagian atapnya yang bertingkat-tingkat. Atap
modern menjadikan Gedung Teater Nasional Malaysia ini pelana yang biasanya digunakan pada bangunan rumah tradisional sangat
terlihat modern namun tetap memiliki ciri khas Malaysia. tepat diaplikasikan ke gedung teater ini karena gedung teater membutuhkan
ruang yang besar dan tinggi seperti pada rumah tradisional yang
. menggunakan atap yang besar dan tinggi.
Konsep Tapak Konsep Ruang Konsep Bentuk Konsep Struktur Konsep Utilitas Bahan

Terletak di Kuala Pola tata ruang Gedung Teater Menggunakan system Akustik ruang Penggunaan
Lumpur, dengan dalam yg difokuskan Nasional Malaysia ini rangka dengan atap sangat diperhatikan bahan
fungsi sebagai teater ke satu titik karena merupakan salah satu bertumpuk dalam pembuatan tradisional dan
daerah dan juga fungsinya sebagai ciri Malaysia sehingga meruncing. gedung pertunjukan penggabungan
gedung pertunjukan, teater daerah dan terlihat sangat lekat Menggunakan kolom ini. Tentunya selain modern
dengan kapasitas juga gedung sekali kesan budaya struktur sebagai itu teknologi audio membuat
2000 orang yang pertunjukan. Malaysianya. Gedung sarana menyalurkan juga harus tetap bangunan ini
menggunakan tiga ini didesain dengan beban atap langsung diperhitungkan tergolong ke
tingkat balkon. mengikuti konsep menuju ke tanah. agar seluruh dalam
bangunan tradisional penonton dapat neovernakular.
melayu Malaysia yang menikmati detil Seperti beton,
menggunakan atap suara dari setiap kaca, dan cahaya
pelana yang tinggi. pertunjukkan. buatan yg
beragam warna
membuatnya
terlihat megah.
Karya Arsitektur Neo-Vernakular

Bandara Internasional Minangkabau


Bangunan ini terletak di propinsi Sumatra barat
yang merupakan salah satu bangunan neo
vernakular. Memiliki fungsi sebagai tempat
lepas landas, mendarat pesawat udara, dan
pergerakan di darat pesawat udara, dengan
kapasitas mencapai 1,3 juta, dua kali lipat lebih
dari yang ditargetkan pada tahun 2010 yaitu
622.000 penumpang. Bandar udara ini merupakan
bandar udara pertama dan satu-satunya di dunia
yang memiliki nama suatu suku atau etnik, dimana Bandara ini didesain dengan mengikuti konsep bangunan tradisional
dinamakan sesuai dengan etnik yang mendiami minangkabau yang menggunakan atap gonjong atau bagonjong dengan bentuk
provinsi Sumatera Barat yaitu Minangkabau. puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat
dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun namun belakangan atap
Bangunan ini sangat lekat sekali dengan budaya
rumah ini banyak berganti dengan atap seng.
minangkabau.
Karya Arsitektur Neo-Vernakular

Dengan mengambil bentuk vernakular yang jelas


sekali dipadukan dengan material yang moderen
menjadikan bandara Internasional Minangkabau
ini terlihat maderen namum tetap memiliki ciri
khas daerah mimangkabau yang terletak pada
atapnya.

Penarapan tema neo vernakular pada Bandara


internasional minangkabau ini mengambil konsep
vernakular dari rumah tradisional padang dengan
sangat jelas terdapat pada atap gonjong atau
bagonjong dengan bentuk puncak atapnya
runcing yang menyerupai tanduk kerbau.
Konsep Tapak Konsep Ruang Konsep Bentuk Konsep Struktur Konsep Utilitas Bahan
Dapat diakses Memiliki fungsi Dengan mengambil Menggunakan Bandara ini Atap dari kayu,
menggunakan sebagai tempat bentuk vernakular system rangka memiliki empat dan penutup
kendaraan pribadi, lepas landas, yang jelas sekali dengan modul garbarata yang atap dari
maupun kendaraan mendarat pesawat dipadukan dengan ruang berulang menghubungkan genteng
umum seperti bus udara, dan material yang karena mengikuti terminal dengan keramik,
dan taksi yang pergerakan di moderen menjadikan ruang yg ada pesawat. Fasilitas begitupun
beroperasi setiap darat pesawat bandara didalam bangunan pendukung yang dengan
hari dari Kota udara, dengan Internasional dan pola linear dimiliki bandara bubunganya,
Padang dan kota- kapasitas mencapai Minangkabau ini dalam ini adalah area tiang terbuat
kota lain di 1,3 juta, dua kali terlihat modern perancangannya. bermain anak, dari beton,
sekitarnya. lipat lebih dari yang namum tetap toko yang dinding dari
ditargetkan pada memiliki ciri khas menjual aneka batu bata, dan
tahun 2010 yaitu daerah minangkabau suvenir, serta beberapa dari
622.000 yang terletak pada makanan seperti ornament kayu
penumpang. atapnya. Kentucky Fried
Chicken dan Pizza
Hut.

Anda mungkin juga menyukai