Anda di halaman 1dari 108

ARSITEKTUR

MESJID DI
PERSIA DAN ROMA
RINA HAYATURRAHMAH (1204104010005)
SAFRIDA HAMIDI (1304104010077)
PERADABAN ISLAM DI PERSIA

Iran (atau persia) (bahasa persia: ‫ )ایران‬adalah sebuah negara


timur tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Termasuk dalam kategori
Negara-negara Timur Tengah.
Batasan-batasan Persia Yaitu:
- Utara : Uni Soviet dan Laut Kaspia
- Timur : Afghanistan dan Pakistan
- Selatan : Teluk Persia
- Barat : Irak dan Turki
PERIODE PERADABAN ISLAM DI PERSIA
TERBAGI 2, YAITU:

 Periode pembentukan dan perluasan wilayah yang berakhir


dengan runtuhnya kekuasaan Bani Umayyah tahun 132 hijriyah.

 Periode pengukuhan pemerintahan islam dan penetrasi berbagai


budaya. Pada periode ini lahir sebuah peradaban besar dan luas,
yang terbentuk dan terkayakan berkat perkawinan budaya
berbagai bangsa.
SISTEM SOSIAL BUDAYA PERSIA

 Kehidupan mayoritas orang Persia sekarang benar – benar diatur dan


ditempa oleh Islam sembari tetap mencerminkan sejarah bangsa yang
hidup di dataran tinggi Iran

 Ketika raja Safawi, Abbas I, memindahkan ibukota ke Persia sehingga


mengakibatkan kerajaan ini jauh dari pengaruh arab dan menjadikan
Persia sebagai pusat kerajaan dengan kota Isfahan sebagai ibu kota
kerajaan. kota ini menjadi luas dan ramai dengan penduduk.
TATA KOTA PERSIA
Sistem tata kotanya masih mempraktekkan
sistem grit (berkelompok), yakni mengelompokkan
pada satu tempat (kawasan)
ARSITEKTUR MESJID DI PERSIA
 Persia merupakan wilayah yang berperan besar dalam menyebarkan
ajaran islam ke berbagai penjuru.
 Arsitektur Islam mengadopsi banyak sekali kebudayaan dari Persia
Contoh nya yaitu Iwan. (Persia: ‫ایوان‬Eyvan, Arab: ‫إیوان‬Iwan)

Iwan adalah ruang persegi atau ruang mihrab yang besar,


biasanya berkubah, berdinding di tiga sisi, dengan salah satu ujung
sepenuhnya terbuka. Gerbang formal menuju iwan disebut pishtaq,
istilah Persia untuk sebuah gerbang dari fasad bangunan, biasanya
dihiasi dengan kaligrafi, tegel hias mengkilap, dan desain geometris.

Bentuk iwan diciptakan dan


sepenuhnya dikembangkan di
Mesopotamia, sekitar abad ke ketiga
selama periode Persia Parthia.
Mesjid gaya persia mempunyai ciri khas yaitu:
 Pilar batu bata

 Taman yang luas

 Lengkungan yang disokong beberapa pilar

Pada masa Dinasti Saljuk, terdapat sedikit perubahan


pada arsitektur mesjid persia, namun tidak begitu
berbeda hanya terjadi pemakaian shaan dan
penambahan ruangan-ruangan yang tentunya
disesuaikan dengan iklim setempat (sub tropis) dan
kebutuhan masyarakat pada saat itu.
CIRI-CIRI ARSITEKTUR PERSIA
 Terdapat Riwaqs yang berkembang dengan kamar-kamar tempat
kegiatan pendidikan keagamaan (madrasah).
 Bangunan masjidnya ditutup dengan kubah-kubah yang besar
berbentuk bawang terpancung.
 Di keempat sisi shaan-nya dibuat `kubah separuh' yang dihiasi dengan
motif muqarnas.
 Menaranya dibuat berpasangan dengan bentuk silinder yang mencuat
ke angkasa. Sedangkan bentuk relungnya mirip dengan lunas kapal
yang terbalik, yang kemudian dikenal dengan nama Lengkung Persia
(Persian arch).
CONTOH MOTIF MUQARNAS

CONTOH MENARA
BAGAIMANA DESAIN
MASJID DI PERSIA?
MASJID GOHARSHAD MOSQUE
 Masjid Kota Persia ini
berbentuk bundar pintunya
dengan empat menara
pengontrol sebanyak 100
buah.
 Lebar tembok kota sekitar
setengah farsakh (1
farsakh sekitar 8 km atau
3,5 mil).
 Dinding masjid kota persia
terlihat seperti bangunan
yang menyerupai benteng,
dan di sekitarnya terdapat  Kota Persia dikelilingi oleh
tambang terbuat dari perak tembok yang terbuat dari tanah
dan tambang-tambang dengan 8 pintu.
serta batu bahan cetak.
PERADABAN ISLAM DI IRAN

Sejarah awal Iran meliputi negara Iran dan juga negara-negara


tetangganya yang mempunyai persamaan dalam kebudayaan dan
bahasa. Ketika itu, negara-negara ini diperintah oleh kekaisaran-
kekaisaran seperti Media dan Akhemenid. Sassania adalah kekaisaran
Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Kemudian Persia
bergabung menjadi sebagian khilafah Islam awal. Sejarah Iran khusus
pula dimulai dengan dinasti Zand pada abad ke-16.
Sejarah Iran telah dimulai sejak Kronologi kekuasaan di Iran
2000 SM yang disebut oleh para sejarawan
sebagai Persia Kuno dimana suku Asiria Abbasiyah (749-932) Berasal dari Arab
bermukim dan membangun kota
Mesopotamia. Dinasti-dinasti timbul dan Buyiyah (932-1062) Dinasti lokal Iran
tenggelam mewarnai sejarah panjang Persia
Ghaznaviyah (977-1186) Dinasti lokal Iran
Kuno, dari sejak dimulainya pemerintahan
pertama yang dipimpin oleh raja Salmaneser,
munculnya dinasti Achaemeiyah, dinasti
Seljuk (1038-1194) Berasal dari Turki
Sassania dan berbagai pertempuran dengan
bangsa Romawi sampai akhirnya Islam Khawarazam Shah (1077- Dinasti lokal Iran
masuk ke Iran pada tahun 635 M dan 1231)
memutuskan hubungan sejarah dengan
tenggelamnya kepercayaan Zoroastrianium IL Khaniyah (1256-1353) Berasal dari Mongol Cina
yang telah dianut penduduk Iran sejak seribu
tahun sebelumnya. Iran kemudian jatuh
dibawah kekuasaan Dinasti Umayah (661- Muzaffariyah (1314-1393) Berasal dari Mongol Cina
750) yang berasal dari Arab.

Setelah jatuhnya Qadisiyya (635) Timuriyah (1370-1505) Berasal dari Mongol Cina
dan Nahavand (642) ke tangan Dinasti
Turki (1380-1468) Berasal dari Turki
Umayah, praktis Iran telah masuk ke dalam
kekuasaan Muslim, meskipun kemudian Saffaviyah (1501-1731) Berasal dari Iran
mengalami pergantian penguasa lagi dari
dinasti yang berbeda. Secara kronologis Zand (1750-1794) Berasal dari Mongol Cina
pergantian kekuasaan dan suku bangsa yang
berkuasa tersebut adalah sebagai berikut : Qajar (1779-1924) 1 Berasal dari Turki
BAGAIMANA DESAIN
MASJID DI IRAN ?
Mesjid Tarik Khana merupakan
peninggalan Arsitektur mesjid di
Iran pada masa dinasti Abbasiyah
yang berpusat di Baghdad.

Mesjid Tarik Khana terletak di


sebuah kota di utara tengah Iran,
yaitu Damghan. Tidak lebih 100km
di selatan pantai Laut Kaspi
(Caspian).
Diperkirakan di bangun pada
pertengahan abad VIII, mesjid tertua
di Iran dari jaman muslim awal. Di
bangun menggunakan konstruksi lokal
dengan batu bata, karena itu tidak
sekuat konstruksi batu alam, sehingga
banyak peninggalan sejenis pada masa
itu sekarang hancur
Bentuk denahnya khas Arab
sentral yaitu hypostyle mempunyai
shan, riwaq dan haram atau ruang
sembahyang utama

3 4

5 5

1 7 Gerbang mesjid utama berada pada


sisi kiri mesjid atau timur selatan.
6 Berbeda dengan kebanyakan
gerbang mesjid di Arab yang berada
di depan bahkan banyak yang
diletakan pada ujung sumbu satu
garis dengan mihrab.
1. Sahn 5. Portico lateral (iwan)
2. Haram 6 Iwan-gerbang
3. Mihrab 7. Minaret
4. Mimbar
Perbedaan lain yang
cukup besar adalah minaret, mesjid
ini minaret berada di luar lebih dari
10 M sebelah barat-utara. Berbeda
dengan mesjid di arab yang
menyatu dengan unit utama, di
depan, samping ataupun sudut.

Minaret mesjid bentuknya


khas Iran pada jaman itu, silindris
semakin ke atas semakin kecil atau
lebih tepat dikatakan sebagai
kerucut, namun pucuknya tumpul, Ornamen minaret
berbeda dengan biasanya yang segi menyatu dengan
empat. konstruksi bata
ekspos, disusun
membentuk
susunan bidang dan
garis-garis
geometris. Dalam
Kolom mesjid berbentuk posisi melingkar
silindris berbeda dengan seperti cincin
mesjida sejamannya di terdepat beberapa
Arab yang kebanyakan kaligrafi
penampangnya segi
empat.
Ishafan adalah ibukota Iran,
terletak di bagian barat dan ,
dikelilingi oleh padang pasir.

Salah satu bangunan tertua di kota


Ishafan adalah Mesjid Jami Ishafan
di banguna pada abad VIII, tepatnya
733, kemudian hingga abad XVII
mengalami berbagai perkembangan.

Struktur dan bahan bangunan pada


waktu itu terbuat dari kayu dan beratap
datar. Peniggalan pada masa itu sudah
tidak ada.

Mesjid berasitektur hypostyle terdiri dari


sahn dikelilingi empat iwan. Dua iwan
lateral (riwaq), iwan-gerbang (pishataq)
dan iwan qibal (haram)
Tata letak dan denah tidak beraturan.
Bangunan ini mempunyai garis
tengah sumbu yang kuat membelah
kompleks menjadi dua ditengah-
tengah shan.

Di tengah shan terdapat kolam segi


empat, menjadi tanda titik potong
garis sumbu melintang dan membujur
dari seluruh kompleks.

Pada ujung sumbu arah kiblat di


mana terdapat mihrab ditutup
dengan kubah besar.
Dua minaret kembar pada portal
iwan-haram dengan silindris
khas Iran bentuk dan posisinya
seperti tanduk.

Sahn komplek Mesjid di


kelilingi oleh pelengkung-
pelengkung patah dari masing-
masing iwan.
Di dalam masing-masing ceruk
bagian atasnya dihias dengan
muqarnas.

Hiasan di dominasi warna emas,


biru, kuning dan putih bercorak
kaligrafi, arabesque, intricate
memenuhi hampir semua bidang
menghadap ke sahn.
MASJID JAMI’ DI YAZD
Masjid abad ke-12 masih digunakan
sampai sekarang. Ini pertama kali dibangun di
bawah Ala'oddoleh Garshasb dari dinasti Al-e
Bouyeh. Masjid ini dibangun kembali sebagian
besar antara 1324 dan 1365, dan merupakan
salah satu bangunan abad ke-14 yang luar
biasa dari Iran. Yazd merupakan sebuah kota
dalam Ilkhaniyah sekitar 425 Km disebelah
selatan Timur Taheran.
Masjid ini spesimen halus dari gaya Azari dari arsitektur
Persia . Masjid ini dinobatkan oleh sepasang menara , yang tertinggi di
Iran, dan fasad portal dihiasi dari atas ke bawah dalam pekerjaan ubin
menyilaukan, terutama berwarna biru.
Masjid ini memiliki halaman yang beratap panjang, di balik
selatan-timur terdapat iwan didalamnya ada ruang bersuci
( Shabestan ). Ruang ini, di bawah kubah ubin jongkok, indah dihiasi
dengan mosaik fayans: fayans tinggi yang Mihrab , tanggal 1365, adalah
salah satu yang terbaik dari jenisnya yang ada.
MESJID JAMIK GULPAYANGAN (1104-1118), IRAN
(PERIODE SELJUK 1038-1198)
 Peninggalan dinasti seljuk Perbedannya dengan mesjid yang
yang masih ada saat ini adalah lain :
Mesjid Gulpayangan. - Bentuk denah memanjang kearah
Gulpayangan adalah nama kiblat
sebuah kota yang tidak besar
dibagian Timur – iran, terletak - Pengaruh arsitektur anatolia atau
ditengah-tengah sekitar 370 turki tampak pada kubah
km diselatan laut kaspi, 370 - Dekorasi mesjid lebih banyak pola
Km dari teluk persia. geometris dengan jalianan
sususnan bata ekspos
 Mesjid ini dibangun antara
1104-1118 pada zaman seljuk
berkuasa(1038-1194), berdenah
segiempat panjang,
beraksitektur Hypostyle
seperti sebagian mesjid pada
zaman sebelum dan
sesudahnya.
Makam Uljaytu (1307-13) di Sultaniyah
(Sultaniyeh)
Salah satu peninggalan dinasti Ilkhaniyah signifikan dengan
kejayaannya di Asia Tengah adalah Makam Al-jaytu.
Mulanya di Sultaniyah sekitar 220 Km di Utara-Barat Qazvin kearah
jalan menuju Tabriz, didirikan sebuah kediaman musim panas, namun
kemudian Uljaytu menjadikannya ibukota Imperium, oleh karena itu
namanya menjadi Imperial sebelum kemudian lebih sering disebut
Sultaniyah.

Meskipun bukan mesjid,


arsitektur makam ini banyak
memberikan pengaruh dalam
pembangunan mesjid pada masa –
masa berikutnya dibanyak tempat.
Arsitektur Makam Uljaytu merupakan
corak baru dapat merubah dan
menggabung pola Hypostyle dipakai
selama beberapa abad sebelumnya.
Denah masjid

1 1
Mesjid jami Varamin didirikan
pada masa Abu Sa’id anak dan pengganti
Uljaytu. Mesjid berdiri pada tempat terbuka
berdeah segi empat panjang 66 M, lebar 43
M. Dan bergaya hypostyle

Pintu masuk utama (no.1) terdapat


di tengah utara membentuk pola simetris,
selain itu terdapat pula pintu masuk lateral
di kiri-kanan.
Bagian atas ceruk di
hias dengan muqarnas,
hiasan khas model
Arab seperti stalaktit
Di atas depan mihrab
atau sarang lebah.
terdapat kubah
Bagian dalam ceruk
berdiameter 10 M.
atau kubah dihias
Konstruksi yaitu bata, dengan pola arabesque,
di antara dua kolom intricate, muqarnas,
yang berpenampang dan kaligrafi
segi empat sangat besar
terdapat pelengkung
penyangga atap.
MESJID SHEIKH LUTFOLLAH (1618)
Masjid Sheikh Lutfollah ( Persia : ‫مسجد شیخ لطف هللا‬Masjed-e Sheikh
Lotf-ollāh ) adalah salah satu karya arsitektur dari arsitektur Iran
Safawi, berdiri di sisi timur Naghsh-i Jahan Square, Isfahan Iran.
Pembangunan masjid dimulai pada tahun 1603 , dan selesai pada
tahun 1618.

Dibangun oleh arsitek


kepala Syaikh Bahai,
selama pemerintahan
Shah Abbas I dari
dinasti Safawi.
Masjid ini juga
terdaftar sebagai
Situs Warisan Dunia
UNESCO.
Masjid ini tidak memiliki menara Sepanjang sejarah, masjid ini telah
dan memiliki ukuran yang lebih disebut dengan nama yang
kecil karena tujuan awal didirikan berbeda. Bagi Junabadi itu adalah
masjid ini adalah untuk menjadi masjid dengan kubah besar
sebuah masjid bagi keluarga (Masjed - e qubbat - e ' azim), dan
kerajaan namun tidak sampai masjid kubah (qubbat Masjed),
seabad kemudian, pintu masjid sementara sejarawan kontemporer
dibuka untuk umum. Iskandar Munshi menamakannya
masjid besar kesucian dan
keindahan.

Di sisi lain, wisatawan Eropa,


seperti Jean Chardin menyebut
masjid dengan menggunakan
nama saat ini, dan dari
incsrictions Arab di dalam masjid,
yang dibuat oleh kaligrafer Baqir
Banai, nama Sheikh Lutfallah juga
terdapat. Sheikh Lutfallah adalah
imam terkenal dan imam istana
pertama di Masjid ini.
 Interior Mesjid Salah satu karakteristik unik dari
masjid ini adalah merak di pusat
kubah . Jika Anda berdiri di dalam dan
melihat ke bagian tengah kubah, maka
akan terlihat burung merak, yang
ekornya adalah sinar matahari yang
datang dari lubang di langit-langit sisi-
sisi kubah.
MESJID NASIR AL-MULK (1876 )
Masjid Nasir al-Mulk (Persia: ‫مسجد نصیر الملك‬- Masjed-e Naseer ol Molk, Azerbaijan:
Nəsirül-Mulk məscidi) adalah masjid tradisional di Shiraz, Iran, yang terletak di
Goade-e-Araban.
Masjid ini dibangun Selama era Qajar atas perintah Mirza Hasan Ali Nasir al
Molk, salah satu raja Dinasti Qajar, pada tahun 1876 dan selesai pada tahun
1888. Dirancang oleh Muhammad Hasan-e-Memar dan Muhammad Reza Kashi
Paz-e-Shirazi.

Masjid ini menggunakan kaca berwarna di


fasad-nya, dan menampilkan unsur
tradisional lainnya seperti Panj Kaseh-i
(lima cekungan) dalam desain.
Mosque Arcade Langit-langit

Interior Kubah Eksterior Kubah


Teknologi Keramik sebagai pendukung berkembangnya
Arsitektur Masjid di Isfahan

Keramik Sebagai Elemen Arsitektural

Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan Masjid di Isfahan seiring


dengan terjadinya pergantian kekuasaan di Iran, dinasti yang berkuasa selalu
melakukan pembangunan atau renovasi terhadap masjid dan memberi warna
baru pada bangunan. Setiap Dinasti pada umumnya memiliki seorang arsitek
kerajaan serta ahli-ahli dekorasi dan kaligrafi yang membantu pelaksanaan
pembangunan masjid atau bangunan lainnya, sehingga warna baru
arsitektural akan selalu muncul di setiap periode kekuasaan.

Dua faktor yang menyebabkan penggunaan keramik di Iran sangatlah


penting adalah karena :

- Agar batu bata yang digunakan dalam konstruksi dapat tahan cuaca.
- Kebutuhan menghiasi bangunan dengan ornamen.
BATU BATA AWAL
1. Merupakan teknologi peninggalan suku
Sassania Iran sebelum masuknya Islam
dilanjutkan masuknya pengaruh Seljuq dari
Turki.
2. Pembentukan hiasan dengan susunan batu
bata, termasuk pengutipan ayat Qur’an
dibuat dengan susunan terracotta.
3. Keindahan terlihat pada tekstur dan pola
susunan. Dimulai dari satu warna dengan
tonjolan batu bata, meningkat pada
penggunaan susunan polikromatik
(kombinasi dari beberapa warna)
MOSAIK AWAL
1. Berkembang pertengahan abad 14.
2. Mosaik terdiri dari susunan keramik dengan
potongan yang sangat presisi, terutama pada
setiap peralihan warna.
3. Dikonstruksikan untuk membungkus
struktur batu bata dibawahnya.
4. Terlihat pada Iwan sebelah barat daya
Masjid Jum’at.
MOSAIK AWAL 15
1. Disebut sebagai Quiunlu Tilework karena
dikembangkan pada masa Dinasti Turki
yang dipimpin Quiunlu .
2. Menggunakan pola-pola ramping berwarna
putih diatas pola berwarna emas, pola
berbentuk bunga berwarna putih sebagai
background.
3. Munculnya susunan panel keramik timbul
membentuk pola tertentu.

Contohnya pada Iwan utama Masjid Jum’at

MOSAIK AWAL 16
1. Dikembangkan pada masa dinasti Saffaviyah.
2. Terlihat kelebihannya pada susunan menerus
pada area yang cukup luas.

Gambar diambil dari iwan sebelah barat daya


Masjid Jum’at.
MOSAIK AWAL 17
1. Dikembangkan pada masa dinasti
Saffaviyah.
2. Terlihat kelebihannya pada susunan
menerus pada area yang cukup luas.

Gambar diambil dari iwan sebelah barat daya


Masjid Jum’at.

CUERDA SECA ABAD 17


Cuerda seca secara harafiah berarti nad
atau tali. Yang digunakan untuk memberi outline
dan mengisinya dengan glasur pada keramik yang
mengering selama proses pembakaran. Kelebihan
teknik ini adalah pada cepat dan mudahnya
pembentukan pola-pola hias pada keramik.
Prinsip warna yang digunakan disebut haft
rang artinya tuju warna, yaitu; biru, kuning,
turquoise, aubergine dan hijau yang dapat dibuat
pada sebidang keramik.
Gambar disamping adalah sebuah panel pada Masjid
Sheikh Lotfallah dengan pola bunga chrysanthemum
Mongol. Teknik ini juga diterapkan pada pintu
utama Masjid Shah.
CUERDA SECA ABAD 19
1. Bentuk naturalis semakin menonjol.
2. Terdapat penggabungan antara gambar naturalis dengan pola dekoratif
sebagai bingkainya.
3. Selain gaya naturalisnya sendiri, pengaruh Eropa dan China semakin
nampak dengan munculnya motif-motif hiasan tumbuhan peoni, mawar
pink dan penggunaan pigmen warna coklat.

Gambar disamping adalah panel pada Masjid Sayyed


PERADABAN ISLAM DI UZBEKISTAN
Uzbekistan adalah
sebuah negara
Republik di
sentral Asia. Saat
ini Uzbekistan
dikelilingi oleh
negara merdeka
lainnya yaitu
Afganistan dan
Kazaktan.
Sebagian besar
wilayah
Uzbekistan berupa
padang pasir dan
semi padang pasir
/ padang rumput.

Terdapat dua kota bersejarah pada wilayah Uzbekistan, yaitu kota


Bukhara dan Samarkand.
BUKHARA
Bukhara merupakan kota bersejarah dari Uzbekistan, di lembah
Sungai Zeravshan, 200 Km di sebelah barat Samarkand. Sejarah kota tidak
lepas dari sejarah Uzbekistan dan negara lain di Asia Tengah. Orang-orang
Arab mulai menyerang Bukhara pertama kali pada tahun 674, namun pada
tahun 739 mereka baru dapat menguasai kota Bukhara sepenuhnya.
Selama abad IX dan X, Bukhara di bawah pimpinan Samaniyah dan sejak
tahun 900 menjadi ibu kota provinsi Khurasan. Pada masa tersebut Bukhara
dibangun dan berkembang menjadi pusat pembelajaran Islam terbesar.

Pada masa
Samaniyah,
Bukhara terbagi
menjadi dua
bagian utama,
yaitu kota dalam
benteng (citadel)
dengan ketinggian
radius sekitar 1,5
Km dan kotanya
sendiri.
CITADEL, DI KOTA BUKHARA
KONDISI CITADEL
Di dalam citadel terdapat istana dan mesjid yang dibangun di atas
bekas kuil yang dulunya digunakan untuk menyembah berhala.
Kemudian pada abad XV dibagun benteng mengelilingi kota
untuk melindungi kota dari serangan orang-orang nomad.
MAKAM SAMANIYAH
Makam Samaniyah di Bukhara adalah
sebuah monumen sejarah muslim dinasti lokal
pertama Uzbekistan. Salah seorang raja
dimakamkan di sana adalah Sa’id Nasr II (914-43)
SM. Arsitekturnya representatif bentuk awal
bangunan peniggalan sejarah muslim di wilayahnya.
Memakai konsep konstruksi dan dekorasi Persia, juga
aspek ilmu ukur, aljabar, dan konsep modul, yaitu
pengulangan ukuran-ukuran terkecil dengan
kelipatannya.
Denah makam berbentuk bujur sangkar,
bentuk – bentuk geometris beraturan disukai pada
saat itu. Konstruksinya termasuk dinding, kolom
atau pilaster dan kubahnya dari bata yang
merupakan elemen klasik setempat. Pada setiap sisi
terdapat pintu, masing-masing berbentuk berbentuk
khas persia.
BAGAIMANA DESAIN
MASJID LAINNYA DI
URBEKIZTAN
(BUKHARA)?
Mesjid Jami Kalan merupakan mesjid
terbesar di Asia tengah

Mesjid bergaya hypostyle segi empat


panjang 130 x 180 M 2 dapat menampung 12000
jema’ah. Mesjid yang terletak di Uzbekistan ini
di renovasi pada abad XIV, dan menurut
prasasti pembuatan kembali dekorasinya baru
selesai 1514.
Gerbang didesain dengan khas Persia
dengan ceruk pelengkung, patah di atas, dalam
bidang rata, tegak, segi empat.
Portal mengantar masuk ke sahn yang
sangat luas (77 x 40 M 2 ), dikelilingi iwan masing-
masing mempunyai portal dengan corak dan
perletakan khas arsitektur Persia.
Di bawah kubah terdapat mihrab dihiasi
dengan warna-warni. Hampir semua dinding dihias
dengan jalinan bata dan keramik, kecuali pada
portal terdapat hiasan dari lapisan marmer
Madrasah Mir-I Arab bertata
ruang hypostyle, (73 x 55 M 2) , di
tengah-tengah sahn (37 x 33M 2) , pada
perpotongan bila ditarik garis sumbu
melintang dan membujur.

Ciri arsitektur Persia lainya


terdapat pada adanya iwan-portal pada
keempat iwan yang mengelilingi sahn,
masing-masing berhadapan tegak lurus
seperti bayangan kaca.

Ketiga iwan dindinganya kosong


tanpa hiasan, namun wajah
utama dari iwan depan dihias
warna-warni mozaik kualitas
tinggi dengan pola dominan
geometris-intricate.
Dua kubah dengan drum cukup
tinggi muncul di kiri-kanan-
belakang dai gerbang tersebut.

Hiasan dominan adalah kaligrafi


dengan hiasan arabesque dan
intricate berlapis keramik
berwarna biru.
Sisa sekorasi
masih tertinggal,
menunjukan
bahwa dahulu
sebagian besar
permukaan
dinding dan
bagian-bagian
konstruksi lainya
dilapisi keramik,
dominasi warna
biru kehijau-
hijauan khas
Persia.

Pola juga sama dengan mesjid dan fasilitas ibadah muslim di


Afghanistan, Iran, Uzvekistan, yaitu berpola arabesque, intricate,
kaligrafi.
MADRASAH ABDUL AZIZ KHAN

Madrasah Abdul Aziz Khan


dibangun antara 1645 –
1680, salah dari fasilitas
ibadah yang dibangun pada
akhir Bukhara menjadi Ibu
Kota.
BAGAIMANA DESAIN
MASJID LAINNYA DI
URBEKIZTAN
(SAMARKAND)?
MESJID BIBI KHANUM (1399-1404)
Denahnya berbentuk segi empat
dengan ukuran 109 x 167 M2. Mesjid
ini menggunakan model hipostyle,
terdiri dari sahn yang dikelilingi
oleh empat iwan, yaitu dua iwan
lateral, sebuah iwan-gerbang dan
iwan-mihrab
Pola titik potong di tengah-tengah
sahn garis sumbu melintang dan
membujur diperkuat dengan sebuah
kolom yang merupakan ciri
arsitektur muslim pada saat itu.
Minaret menempel pada portal yang
sangat besar dan tingginya 19 M.
Dinding-dinding dan semua kubah
dilapisi dengan mozaik dan keramik
kebiruan menggambarkan kekayaan
variasi seni dekorasi timur.
KOMPLEKS GUR-I MIR (1400-1404)

Gur-I Mir merupakan sebuah bangunan yang didirikan sebelum tahun 1401
sebagai suatu madrasah. Pada tahun 1403, Muhammad Sultan yang
merupakan cucu Timur yang telah dianggap menjadi ahli warisnya meninggal
dan dimakamkan di sana.

Semasa hidupnya, Timur mempunyai rencana untuk dimakamkan di tempat


kelahirannya di Shahr-I Sabs, namun ketika Timur kembali ke Samarkand pada
tahun 1404, Timur memerintahkan membangun tempat di mana cucunya
dimakamkan dan pada tahun itu juga Timur meninggal mendadak sehingga
beliau dimakamkan juga di sebelah makam cucunya.
A Madrasah

B Khanaqah

C Halaman masuk
utama

D Mausoleum

F Unit tambahan

Kubah terdiri dari lapisan yaitu lapisan luar dan dalam


atau semacam plafond. Kedua lapisan tersebut menyatu
menjadi cincin tumpuan pada bagian bawah. Lapisan
dalam merupakan bagian dari konstruksi, pada
puncaknya terdapat terdapat kolom dan tiang-tiang
penumpu lapisan luar kubah.
KOMPLEKS MESJID-MADRASAH
ULUGH BEG, TILLA KARI DAN SHIR DOR
(1417-1421)
Ulugh Beg putra Shahrukh mendirikan madrasah kerajaan dan khanaqah
dalam satu kompleks yang terdiri dari tiga unit. Masing-masing unit
memiliki bentuk dan besaran yang hampir sama. Ketiganya tersusun
dalam satu pola segi tiga dan bagian tengah dari ketiga unit membentuk
lapangan luas terbuka yang disebut registan, semacam alun-alun dari kota
Samarkand.

Ketiga unit masing-masing berdenah


hypostyle dengan luas sekitar 30 x 30
M2 dan dikelilingi empat iwan. Tata
letak dan elemen-elemen arsitektural
membuat pandangan dari arah
registan menjadi megah.
Pada iwan sebelah kiri dari dari unit tengah terdapat kubah runcing
dilapisi hiasan keramik kebiru-biruan membuat pandangan dari arah
depan tidak simetris. Mungkin dimaksudkan untuk menandai bahwa
disitulah arah kiblat.

Dua unit lainnya saling berhadapan dengan bentuk yang hampir sama.
Minaret silindris pada tiap sudut diturunkan dari zaman Saljuk. Bagian
depan unit terdapat pishitaq yang masing-masing tingginya hampir sama
sekitar 35 M.
Semua unit diperindah dengan ornamen yang memenuhi permukaan seluruh
bagian konstruksi dari marmer, keramik, jaringan mozaik dari bata expose,
dengan pola arabesque-floral, intricate-geometris, kaligrafi dan didominasi
dengan warna biru, putih, merah kecoklatan.
KOMLEKS SHAH-I ZINDA
(MASA TIMURIYAH ABAD XIV-XV)

Di luar tembok kota kuno Samarkand terdapat kompleks pemakaman yang


sangat luas atau disebut necropolis, kompleks ini merupakan tempat
pemakaman orang-orang kerajaan dan bangsawan terutama putri kerajaan
Timur. Necroplis diberi nama Shah-I Zinda yang artinya “Hidup Raja”.

Kompleks pemakaman Shah-I Zinda berkembang dari sebuah makam yang


dipercaya sebagai salah satu kerabat Nabi Muhammad, Qusam ibn Abbas.

Dalam Shah-I zinda terdapat sekitar 30 mausoleum berderet memanjang dari


utara ke selatan, semuanya diperkirakan dibangun pada abad XIV-XV.
Ada berbagai ukuran dan denah
mausoleum, namun sebagian besar bentuknya
tipikal, masing-masing mempunyai portal
berupa bidang segi empat. Setiap makam
ditandai dengan kubah runcing.

Pada tahun 1434-1435, Ulugh Beg


menghubungkan kompleks dan kota dengan
sebuah gerbang yang monumental.
Masjid jami Vakil berbentuk segi empat
empat bujur sangkar 60x60 M 2 , sejajar dengan
bazaar yang ada di dekatnya.

Mesjid bergaya hypostyle, terdiri dari banyak kolom di dalam haram.


Atap disangga oleh pelengkung patah keempart arah, seperti pada
arsitektur Gotik.
Pada masa
kekuasaan Kajar,
ditambahkan
banyak hiasan
keramik di ruang
sembahyang
utama, berpola dan
dari jaman
Saffaviyahyaitu
dominasi warna
biru bercorak
arabesque,
intricate.
PERADABAN ISLAM DI AFGHANISTAN

Batas-batas:
Utara : turkmenistan dan uzbekistan
Timur : cina dan sebagian pakistan
Barat : iran
Selatan : pakistan
Masjid ini terletak di
kota Balkh, bagian utara
Afghanistan

Nama lain : masjid-i tarikh, haji piyada, piyadi


 Dibangun pada awal paruh abad ke-9
 Letaknya sejalan dengan arah kiblat
 Denah berbentuk segiempat bujur sangkar (20x20)
 Ruang dalam terdiri dari 3 baris dan 3 gang
 Kubah bertumpu pada 4 tiang
CIRI CIRINYA YAITU :

Dibangun dari lumpur batu-bata dan ditutupi dengan plester,


masjid ini secara mewah memiliki dekorasi interior yang diukir dengan
sangat
fantatis, yang menutupi capital, imposts, gerbang, dan sofit dari arcade.
Dekorasi plester ini, walaupun dimakan oleh cuaca, sebagian
besar tetap ada. Permukaan tiang menampilkan pola yang berselang-
seling dibuat dari ukiran yang fantastis, walaupun sebagian besar
terkubur.
Komplek mesjid-makam di Balkh saat ini
sebagian sudah runtuh, yang masih
terlihat adalah pishtaq, dengan kubah
tunggal besar model “ulang rusuk” atau
ribbed home.
Di dalam kubah terdapat plafond
tingginya 29 M. Konstruksinya sering
disebut sebagai kubah ganda atau
double dome.
 Dibangun pada awal paruh tahun
1460
 Sebagian sudah runtuh. Yang
tertinggal pishtaq
 Masjid di mulai diperbaiki pada
tahun 1974-75.
 Terdapat 16 jendela.
 Sistem kubah ganda
 Masjid dari minaret
ini sudah tidak ada
 Minaret berbentuk
bintang delapan
 Atap berbentuk
kerucut
 Minaret ini memiliki tinggi
65 m, dengan diameter
bawah ± 9 m.
 Minaret ini merupakan
minaret tertinggi ke dua
yang di bangun dari batu
bata bakar
PERADABAN ISLAM DI KAZAKHSTAN

Sejarah islam kazakstan merupakan satu bagian denga n


wilayah lain di Asia Tengah,termasuk uzbekistan,Afganistan,dan
turkmanistan. Sejak invasi arab abad v11 wialayah ini pernah juga
menjadi wilayah kekuasaan Abbasiah,Samaniah,Timurriyah.
Kazakhtan berbatasan dengan,
 Barat : Uzbekistan
 Utara : Rusia
 Selatan dan Barat : Cina .
BAGAIMANA DESAIN
MASJID LAINNYA DI
KAZAKHSTAN ?
MAKAM AHMAD YASAVI(SEKITAR
1170AN),TURKISTAN
Ahmad yasavi adalah seorang pemuka islam pada jaman
Timmuriyah.salah seorang murid dari Bukharan shavkh yusuf
Hamadhani yang mendirikan aliran Yasavi.

Ahmed Yasavi adalah tokoh agama paling menonjol dalam sejarah tasawuf
(gerakan mistik dalam Islam). Ia juga adalah seorang penyair dan filsuf.

Setelah meninngal, makamnya dijadikan pesat peziarah orang-orang


turki dan Asia Tenah lainya.
Makam Ahmad yasavi diturkistan dilengkapi dengan
Mesjia,Perpustakaan,kamar-kamar,ruang-ruang meditasi,tempat
mandi,dan dapur

Semua ruang pada bagian atasnya ditutup dengan kontruksi


pelengkung menjadi ciri khas arsitektur timurriyah ,selain itu ciri
arsitektur timurriyah yang menonjol pada denah dengan pola
geometris.

Tata ruang makam Ahmad


yasavi tidak sepenuhnya
hypostyle ,tetapi dalam hal
sahn(halaman dalam tak
beratap) berfungsi sebagai
hall ruang pembagi menuju
ruang-ruang lain ditutup
dengan kubah.
Arsitektur makam
ahmad yasavi sangat
masif , terdiri dari
dinding –dinding sisi
tinggi besar dan rapat.
Pada dinding luar
bangunan yang tinggi
dihiasi dengan
keramik dan mozaik
dari jalinan bata dan
kaligrafi

Bagian atas gerbang


berbentuk
melengkung dengan
menanggapi pistaq
atau iwan depan

Gerbang masuk utama untuk


pengunjung sangat besar dengan
dinding 37,5 m dengan kontruksi
berbentuk silindris.
Keterangan:
1.Iwan 5. Perpustakaan
2. Central Hall 6. Dapur
3 7.8.9. kamar-kamar
3. Makam
4 4. Mesjid dengan sebuah
sumur

5 9
2
8

6 7

Ruang hall pusat Sebuah ruangan


Denah makam mesjid yang berdenah bujur sangkar ,yang
letaknya ditengah dari tata ruang
Ahmad yasavi simetris
Makam ahmad yasavi pandangan dari luar kubah diatas
Hall utama

Kubah atas bagian


makam ahmad
Gerbang utama

Tampak perspektif
BAGAIMANA PERKEMBNGAN ISLAM
DI ROMA DAN ARSITEKTUR
MASJIDNYA ???
PERADABAN ROMA
 Roma adalah ibukota dari Negara Italia,
merupakan sebuah kota kuno di Eropa bagian
Selatan yang begitu tersohor dibelahan dunia.
 Roma juga sempat menjadi wilayah pusat
berkembangnya agama Katholik, yaitu bagi
kerajaan Romawi yang memuja para Dewa
sampai Byzantium yang menganut Kristen.
GRANDE MOSCHEA MASJID
Merupakan Masjid terbesar dan termegah di Eropa, dibangun
oleh seorang arsitek asal Italia, salah satu dosen Sejarah dari
Universitas Roma, Paolo Portoghesi dan dibantu 2 rekannya,
Vittorio Gigliotti, dan Sami Mousawi dibangun tahun 1984.

Mampu menampung 40.000 orang jamaah, karena bangunan berdiri di


sebuah lahan yang luasnya mencapai 30.ooo m2.
LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN
MASJID AGUNG ROMA
 Keberadaan masjid ini merupakan jasa almarhum Raja Faisal
bin Abdul Aziz, pemimpin Saudi Arabia yang meninggal pada
1975.

 Menurut Raja Faisal, kota Roma, di mana menetap sekitar 40


ribu Muslim pada 1970-an, sudah seharusnya jika memiliki
sebuah masjid.

 Rencana Raja Faisal itu baru teralisasi pada 1974, ketika


Presiden Giovanni Leone berkunjung ke Saudi Arabia. Pada
pertemuan kedua pemimpin itu, Raja Faisal mengemukakan,
rencana pembangunan masjid itu selain sebagai tempat ibadat
dan kegiatan umat Islam di Italia, juga bisa dimanfaatkan untuk
menjalin hubungan akrab serta dialog antara umat Islam dan
Kristen, yang selama itu—khususnya di Italia—selalu diwarnai
dengan gejolak dan sentimen keagamaan.
TUJUAN PEMBANGUNAN
MASJID AGUNG ROMA

 Sebagai wujud Simbol Toleransi


karena letaknya di Basilica, Santo Paulus Roma, persis
bersebelahan dengan Vatikan dan Sinagog Yahudi.

 Sebagai Pertemuan dua kebudayaan


Dengan menggunakan teknik semen bertulang, Portoghesi
membuat bagian-bagian lengkungan tersebut saling bersilangan
yang mengumpamakan pertemuan antara dua kebudayaan,
yakni Islam dan Italia (Barat).

 Sebagai gambaran suatu keagungan dan kemegahan


Dari kawasan Lembah Tiber, Masjid Agung Roma tampak
menjulang tinggi menyaingi Montenne, sebuah bukit yang sangat
subur dan indah di utara Kota Roma.
KONSEP PEMBANGUNAN
MASJID AGUNG ROMA
Gaya arsitektur masjid, mencoba menggabungkan antara
arsitektur modern dan arsitektur masjid di Timur Tengah, dan
ada juga pengaruh arsitektur klasik Romawi. Selain itu,

Secara khusus, untuk mendekorasi interior ruang utama


masjid, arsitek yang juga pernah merancang Masjid Agung
Strasbourg di Prancis ini mendatangkan sejumlah pengrajin
tangan ahli dari Maroko. Menggambar berbagai mosaik yang
membatasi balkon, relung, dan basis-basis lajur. Lajur-lajur
yang didesain Portoghesi mengikuti motif klasik dari tipe
lengkungan seperti yang ada di sebagian besar masjid kuno.

Gaya Islam-nya, ia terinspirasikan Al-Quran surah An-Nur,


yang berarti “cahaya” degan Pola mosaik yang indah terdapat
di lantai atas.
PILAR
(KOLOM/LAJUR)

32 pilar di bagian dalam

Ada sekitar 186 pilar di bagian luar


LAJUR (PILAR)
Yang membedakan Masjid Agung Roma dengan masjid-
masjid yang ada di negara-negara Islam adalah bagian menara
masjid yang memiliki bentuk semacam palem, sebagaimana
lajur-lajur masjid.
Kolom-kolom Struktur memiliki bentuk unik yaitu mengambil
ide bentuk pohon kurma/palem yang ada di Hutan Maghribi dengan
lingkaran-lingkaran konsentrik yang menggambarkan kosmologi tujuh
langit. Kolom menyambung dengan ornament bada bagian ceiling.
INTERIOR (CAHAYA)
Pencahayaan pada 16 kubah pada masjid itu disaring oleh jendela
yang menjadi media untuk memantulkan cahaya. Portoghesi membuat
konsep penerangan pada masjid ini untuk mengekspresikan secara
universal hubungan antara Allah dan manusia. Penerangan masjid ini
dibuat melalui pembiasan cahaya dan penyinaran cahaya langsung ke
dalam masjid.
INTERIOR (LANTAI)
Kemegahan bangunan masjid ini juga bisa dilihat pada dekorasi
lantai masjid, yang terdiri atas beraneka warna dan bermotif
geometris yang berbentuk bintang. Adapun bahannya terbuat
dari marmer, batu alam, dan batu bata khas Roma.
KUBAH DAN MENARA
Masjid ini memiliki enam belas kubah ditambah sebuah kubah
besar di tengah yang atasnya dihiasi dengan bulan sabit, serta
sebuah menara berbentuk pohon palem setinggi 40 meter.

Menara yang berbentuk palem berdiri tegak terpisah dari masjid dapat
juga dipandang sebagai sebuah tugu, yang biasanya ditempatkan di
ujung jalan-jalan Kota Roma.
EKSTERIOR MASJID
Sementara itu, tanah di sekitar bangunan masjid
dikembangkan menjadi sebuah taman yang dilengkapi dengan
air mancur. Pohon palem, cemara, dan beberapa jenis pohon
lainnya menutupi sekitar area masjid dan menciptakan
suasana teduh.
TAMPAK BANGUNAN

Ruang ibadah utama yang luas dan berbentuk persegi ini, dari pintu
didahului oleh halaman yang dikelilingi tembok dan air mancur di
tengahnya. Halaman itu dibatasi oleh sebuah taman berupa lajur tipis.
Sementara untuk ruang ibadah wanita, dibangun dua balkon di dua sisi
ruang utama.
WARNA
Pewarnaan façade dominasi warna cream, sesuai
dengan warna bebatuan dan pasir di Timur Tengah.

Kolom-kolom yang berjajar rapi seperti gaya arsitektur


Romawi.
ARSITEKTUR ISLAM
Arsitektur Mesjid di Persia
( Iran, Afghanistan, Uzbekistan, Kazakhtan)
Oleh :

Rina Hayaturrahmah (1204104010005)


Safrida Hamidi (1304104010000)
INILAH SIMPULAN PERTANYAAN KAWAN-KAWAN......
 Bagaimana pencahayaan Mesjid Tarik Khane ?
 Kenapa ada pengaruh perpaduan Indo – Eropa dan Sasanid ?
 Kaca patri merupakan ciri khas dari sebuah gereja. Mengapa kaca
patri digunakan pada masjid ini ?
 Melihat konsep perancangan Masjid Agung Roma sangat baik dalam
pengaplikasiannya. Berikut dengan konsep tatanan area luar mesjid
(Lanska ). Lalu, bagaimana cerminan konsep air mancur ?

 Melihat keadaan bangsa Roma dalam memperjuangkan keberadaan


sebuah masjid yang mengundang banyak perdebatan yang sangat
lama. Apakah tujuan pembangunan Masjid Agung Roma ? Dan apa
kontrofersi yang timbul selanjutnya ?
 Apakah ada karakteristik Persia dan Roma yang berbeda dari
rancangan masjid di wilayah lainnya ?
 Jelaskan karakteristik ( ciri khas ) berupa perbedaan dari setiap
rancangan masjid yang ada dalam beberapa wilayah di Persia ?
( Iran, Afghanistan, Urbekiztan, Kakhzanistan)
BAGAIMANA TANGGAPAN
KELOMPOK 2 ???
PERTANYAAN 1...............
OLEH : AYUNI

Bagaimana Pencahayaan Mesjid Tarik Khane ?

Pencahayaan pada mesjid ini masih menggunakan pencahayaan


alami dengan bukaan-bukaan lebar pada bagian depan yang
mengarah ke halaman Mesjid.
PERTANYAAN 2...............
OLEH : RIZKA FADLI

Kenapa ada pengaruh perpaduan Indo – Eropa dan Sasanid ?

Saat pembangunan, masjid ini menggunakan ubin mozaik dengan


gaya haft rangi (tujuh-warna). Gaya haft rangi merupakan teknik
penggabungkan semua warna, kemudian ubin tersebut dibakar.
Teknik ini merupakan adopsi dari Eropa.

Lalu apa kaitannya ?

Menurut Jean Chardin, kelembaban udara Persia yang rendah


membuat warna-warna menjadi lebih hidup dan lebih kontras dengan
beragam pola, jauh lebih menarik dibanding dengan apa yang dapat
dicapai di Eropa, dimana ubin-ubin berwarna menjadi tampak kusam
dan tidak begitu menarik.
PERTANYAAN 3...............
OLEH : RAMADHA FITRI
Kaca patri merupakan ciri khas dari sebuah gereja. Mengapa kaca patri digunakan
pada masjid ini ?
Kaca patri merupakan teknik kerajinan turun temurun di Eropa yang seringkali
dimanfaatkan dalam menghias gereja. Saat itu, tak hanya sebagai dekorasi, kaca patri
pada gereja digunakan sebagai alat komunikasi antara tuhan kepada
umatnya melalui cahaya (ikatan batin) gambar-gambar yg menyerupai
hewan atau manusia dari adegan2 dalam kitab suci. Demikianlah, jendela kaca patri
pada masa Eropa kuno seringkali disebut sebagai “poor man’s Bible” atau Injil bagi kaum
papa, karena kaum jelata umumnya buta huruf sehingga hanya mengenali cerita2 dalam
kitab suci melalui hiasan jendela kaca patri tersebut.

Sementara penggunaan jendela kaca patri di masjid Nasir Al-Malik


di Iran ini juga untuk memberi efek dekoratif interior untuk menangkap
cahaya matahari saat pagi sehingga menampilkan permainan warna yang
indah di lantai. Kemudian, seni hiasan yang semulanya menggunakan
gambaran hewan dan manusia yang menjadi larangan visualisasi dalam
agama islam, sebagai jalan keluarnya, berdasarkan Ijtihat lahirlah motif
dengan pola arabesk berupa gambar tumbuhan dan bunga-bunga yang
melingkar dan meliuk-liuk sebagai hiasan khas islam. (Rochym)
PERBEDAAN MOTIF KACA PATRI

Masjid Nasil Al – Mulk,


Iran (Persia)

Gereja Le-Sainte
Chapelle (Paris, Prancis)
PERTANYAAN 4...............
OLEH : M. IQBAL
Melihat konsep perancangan Masjid Agung Roma sangat baik dalam
pengaplikasiannya. Berikut dengan konsep tatanan area luar mesjid
(Lanskap). Lalu, bagaimana cerminan konsep air mancur ( fountain ) ?

Memiliki makna yang berkesan terhadap konsep penggabungan


dari dua kebudayaan dan agama yang memiliki perbedaan
namun dapat disatukan dalam satu pembangunan mesjid, salah
satu simbol toleransi dari perbedaan dua peradaban yaitu bagi
kaum kristiani dan islam.
Konsep lajur lurus yang tipis sebagi simbol 2 budaya yang
mengalirkan 2 kebudayaan yang saling bertoleransi pada satu
muara perdamaian, selanjutnya ornamen palem yang tidak
hanya mengikat pilar dalam ruangan interior masjid, tetapi paolo
partogeshi mencoba untuk menghadirkan pola tersebut pada
lingkaran air mancur di area luar masjid.
Konsep penyatuan pada air mancur
dari area taman masjid

Konsep penyatuan pada kubah


ruang utama dari interior masjid

POLA PENYATUAN DUA KEBUDAYAAN


PERTANYAAN 5...............
OLEH : FITRI MULYANI
Melihat keadaan bangsa Roma dalam memperjuangkan keberadaan sebuah masjid
yang mengundang banyak perdebatan yang sangat lama. Apakah yang menjadi
tujuan pembangunan Masjid Agung Roma ? Dan apa kontrofersi yang timbul
selanjutnya ?
Tujuan pembangunan Masjid Roma :
1. Bentuk toleransi antar sesama umat Kristiani dan Muslim
2. Sebagai jembatan penyatuan bagi terciptanya dialog antara Islam dan dunia Barat

Bentuk kontroversi yang timbul dalam pembangunan yaitu Tahta Suci Vatikan Tahta Suci
Vatikan sendiri pada tahun 1963 mengeluarkan dekrit yang berisi pernyataan bahwa
Vatikan tidak menentang pembangunan masjid di Roma, sepanjang masjid dibangun di
lokasi yang tidak terlihat dari St Peter’s Basilica atau Basilika Santo Petrus, tempat suci
umat Katholik. Syarat lainnya, menara masjid juga tidak boleh lebih tinggi
dari dome (kubah) Santo Petrus. Bahkan pembangunan sempat ditunda pada tahun 1979
hingga 1983 karena alasan sosial politik dan revisi rancang bangun yaitu pengurangan
tinggi menara agar tidak melewati ketentuan yang disepakati.

Memberi penjelasan bahwa, meski lebih dari 400 ribu penganut muslim
berada dan menetap di Roma, namun peradaban umat kristiani tetap
menjadi nomor satu di tanah Roma, tepatnya di Vatikan
PERTANYAAN 6...............
OLEH :
Apakah ada karakteristik Persia dan Roma yang berbeda dari rancangan
masjid di wilayah lainnya ?

Mesjid di Persia
Mesjid Agung Roma
 Terdapat Iwan
 Pilar batu bata
 Taman yang luas  Memiliki bentuk unik dengan
 Lengkungan yang disokong beberapa pilar. banyaknya lajur/tiang yang berbentuk
 Terdapat Riwaqs yang berkembang dengan seperti pohon palem dengan konsep
kamar-kamar tempat kegiatan pendidikan penyusunan kolom romawi yang
keagamaan (madrasah).
teratur dan rapi
 Bangunan masjidnya ditutup dengan kubah-
kubah yang besar berbentuk bawang terpancung  Satu-satunya mesjid yang akhirnya
yang dilapisi oleh keramik warna-warni. dapat berdiri di Tanah Suci Vatikan
 Di keempat sisi shaan-nya dibuat `kubah dan memiliki nama di dunia setelah
separuh' yang dihiasi dengan motif muqarnas.
 Menaranya dibuat berpasangan dengan bentuk
melalui proses dan tahap perundingan
silinder yang mencuat ke angkasa. Sedangkan yang memakan waktu lama untuk
bentuk relungnya mirip dengan lunas kapal pembangunan
yang terbalik, yang kemudian dikenal dengan
nama Lengkung Persia (Persian arch).
 Portal atau pintu masuk masjid biasanya
berbentuk persegi tinggi dengan lengkungan
berujung lancip.
CONTOH CIRI KHAS MASJID

Deretan kolom khas


Peradaban Romawi pada
Masjid Agung Roma

Hiasan Muqarnas (gambaran sarang lebah)


dengan bentuk salaktit pada bagian gua
kapur contoh salah satu masjid di Persia
PERTANYAAN 7...............
OLEH : IBU CUT NURSANIAH
Jelaskan karakteristik berupa perbedaan dari setiap rancangan masjid yang ada dalam
beberapa wilayah di Persia ?

Ciri Area Iran Afghanistan Urbekiztan Kazakhstan

Banyak menara, didalamnya Terdapat menara di kedua


Terdapat dua menara yang Memiliki bentuk seperti
Menara mengapit pintu masuk
terdapat tangga yang didesain sisi pintu gerbang tidak
pohon palem/kurma
memutar kurang dari 20 meter

kubah berbentuk bawang,


Terdapat banyak kubah, bagian atas meruncing , Kubah berbentuk simetris
Bentuk menyerupai topi waja
Kubah prajurit perang zaman dahulu
kubah utama dikelilingi oleh bagian tengah yang meruncing
kubah kecil lainnya menggelembung dan
baahnya mengecil

berbentuk persegi tinggi Berbentuk persegi dengan


Pintu gerbang dibuat tinggi Memiliki lengkungan yang
Pintu jendela dengan lengkungan berujung lengkungan lebar di bagian
agar terlihat megah lebar dan berujung lancip
lancip. atasnya

Memiliki bentuk yang


Memiliki serambi dengan Menyesuaikan permukaan
hampir seragam dengan
Bentuk kolom yang melengkung pegunungan karena letaknya
madrasah maupun
Memiliki bentuk simetris
dengan iwan di tengahnya dilereng bukit
pemakaman

Menggunakan warna putih


Keramik, batu permata dan Terbuat dari marmer, kayu
Material pualam juga marmer
Material terbuat dari batu
ukiran,
sebagai salah satu warna
utama dalam rancangan

Bagian dalamnya juga Hiasan ornamen berupa


pada dinding terdapat ukiran Menggunakan pola garis
Hiasan dipenuhi dengan kaligrafi dan
khaligrafi arab dan bentuk corak islam
khaligrafi tulisan arab dari
dekorasi geometris. alquran

Perpaduan gaya antara yunani Menggunakan konsep


Menggunakan muqarnas Penggunaan mozaik
Konsep sebagai hiasan utama
dtambah dengan pengaruh
menjadi ciri khas
arsitektur mughal dan
budha nya sendiri arsitektur persia
SEKIAN DAN....................

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai