Anda di halaman 1dari 17

Manajemen konstruksi adalah suatu metode umtuk memenuhi kebutuhan

konstruksi. Manajemen konstruksi menanggani tahapan-tahapan perencanaan, desain dan


konstruksi proyek ke dalam tugas-tugas yang terpadukan.

Tugas-tugas itu dibebankan kepada suatu tim manajemen yang terdiri dari
pemilik, manajer dan organisasi perancang. Kontraktor dan / atau badan pendukung dana
dapat pula merupakan bagian dari tim tersebut. Hubungan kontrak antar anggota tim
dimaksudkan untuk menekan seminimal mungkin adanya pertentangan dan
menumbuhkan daya tanggap dalam lingkungan tim itu sendiri.

Ciri yang paling membedakan proses manajemen kontruksi dengan yang lainnya
adalah adanya satu perusahaan tunggal, perusahaan manajemen kontruksi yang terlibat
dalam keseluruhan proyek.

1. Project Manager

Project manager pada pekerjaan konstruksi adalah seorang yang bertanggung


jawab atas kesuksesan dalam sebuah kegiatan proyek konstruksi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada kompetensi tertentu. Seorang Project Manager yang baik
hendaknya mempunyai kemampuan memimpin yang ditentukan berdasarkan karakternya
dan kompetensi yang memadai. Pada proyek yang sangat kompleks dan penuh risiko,
seorang project manager bahkan harus memiliki kesempurnaan kompetensi.

Project Manager memiliki tugas dalam hal pengelolaan sebuah proyek berupa
koordinasi dengan unsur-unsur yang terkait di dalamnya berupa kebutuhan tugas,
kebutuhan team, dan kebutuhan individual. Dari pengertian project manager di atas maka
prosedur manajemen proyek mengacu pada empat komponen tugas dan fungsi penting
seorang manajer proyek, agar perkembangan bisnis dan keberlangsungan hidup
perusahaan menjadi semakin lebih strategis yaitu:

1. Perencanaan

Dalam perencanaan mencakup persiapan sumber daya manusia berserta sarana


dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek. Perencanaan membahas hal-
hal yang terkait dengan strategi dan bagaimana manajer proyek dan teamnya membuat,
menjual dan mendistribusikan produknya. Jika perusahaan bergerak pada bidang jasa
konstruksi, perencanaan membahas mengenai strategi bagaimana perencanaan proyek
konstruksi nantinya agar bisa berjalan dengan baik dan lancar.
2.Pengorganisasian

Pada komponen ini menyangkut struktur organisasi dalam manajemen proyek


dimana seorang project manager berkoordinasi dengan manajer-manajer operasional
dalam suatu perusahaan, misalkan seperti manajer keuangan, manajer pemasaran,
manajer IT, dll. Kesemuanya tersebut merupakan unsur dasar yang harus ada dalam
sebuah bisnis. Masing-masing bagian memiliki job description yang berbeda dan
bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing.

3. Pelaksanaan

Merupakan implementasi dari perencanaan dan strategi yang sudah dibuat. Pada
tahap ini sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dalam proses pelaksanaan proyek
seorang menajer proyek akan mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai macam
permasalahannya. Ada beberapa metode/tools yang bisa digunakan oleh manajer proyek
dalam mengelola pelaksanaan proyek, diantaranya yaitu kurva S (hanumm Curve),
Barchart, Penjadwalan Linear (diagram Vektor), dan Network Planning (jaringan kerja).

Dari tahap pelaksanaan ini akan didapat beberapa informasi seperti jadwal


rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan,
dan material), dan juga progress waktu untuk menyelesaikan proyek.

4. Pengendalian dan Pengawasan

Adanya unsur pengendalian dan pengawasan di dalam bidang usaha jasa


konstruksi merupakan tahapan yang penting agar hasil akhir dari suatu proyek bisa sesuai
dengan harapan. Tujuan utama dari pengendalian yaitu untuk meminimalisasi segala
penyimpangan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya proyek. Jika terjadi
penyimpangan terhadap rencana awal, maka akan dilakukan evaluasi dan tindakan
koreksi untuk mendapatkan optimalisasi kinerja, biaya, waktu, mutu dan juga
keselamatan kerja.

2. Site Engineer

Site Engineer adalah pembantu tugas manager proyek yang memiliki tugas dalam
perencanaanteknis dan material yang meliputi menyediakan seluruh shop drawing,
membuat perhitungan konstruksi yangdiperlukan,menentukan spesifikasi data teknis
bahan dan volume pekerjaan. Selain itu, juga membuat metode pelaksanaan yang
diperlukan oleh proyek dan waktu kerja yang diperlukan. Untuk itu mereka dipekerjakan
untuk mempersiapkan site sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi (untuk menetapkan
site dan fasilitas mengatur), untuk merencanakan proyek dan memastikanbahwa mereka
memenuhi spesifikasi yang disepakati, anggaran dan rentang waktu dan untuk mengawasi
pekerjaan bangunan.

Site engineer bertugas memberikan bantuan dan pertimbangan teknis kepada


project manager terhadapmasalah teknis yang dihadapi dilapangam, serta mengawasi
pekerjaan pada bidang masing-masing dilapangan. Berikut adalah beberapa tugas fungsi
site engineering yang antara lain adalah:

1. Mampu mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown aktivitas bulanan


dan mingguan.

2. Mampu mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material dari


owner.

3. Mampu mengkoordinir pembuatan shop drawing.

4. Mampu memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value engineering

5.Mampu mengkoordinir pembuatan laporan progres pelaksanaan proyek secara periodik.

Beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh site engineer :

 1. Kemampuan komunikasi yang baik dan dapat memotivasi orang lain

2. Keterampilan pemecahan masalah

3. Kesadaran komersial

4. Keterampilan kerja tim. 

3. Pengendali Operasional Proyek

Pengendalian proyek yaitu Suatu kegiatan pengawasan/monitoring suatu Proyek


agar proyek bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan mutu yang baik, penggunaan
biaya dan waktu serta evaluasi atau pengambilan langkah-langkah yang diperlukan pada
saat pelaksanaan, agar proyek dapat selesai sesuai dengan yang direncanakan. Dalam
rangka pengendalian dan pengawasan pekerjaan di lapangan atau lazim disebut
monitoring (Pengendalian Mutu, Waktu dan Biaya) suatu media atau alat yang mampu
merangkum informasi-informasi secara tepat dan cepat dapat diketahui. Umumnya
pengendalian tersebut dipakai media jaringan kerja, curve S, formulir disamping Kontrak
(spesifikasi Teknis, Gambar dll). Media komunikasi tersebut bermanfaat untuk
memastikan tentang kondisi kemajuan proyek, masalah yang terjadi, serta keputusan dan
tindakan yang diambil oleh yang berwenang. Pengendalian Proyek dilaksanakan secara
umum dapat dikelompokan sebagai berikut: 1. Pengendalian Mutu. 2. Pengendalian
Waktu 3. Pengendalian Biaya. 4. Pengendalian Tenaga Kerja VI- 1

4. Logistik Proyek

Logistik proyek bangunan adalah suatu bagian profesi yang ada dalam
rangkaianstruktur organisasi proyek dengan tugas pendatangan, penyimpanan dan
penyaluranmaterial atau alat pr oyek ke bagian pelaksana lapangan. Tugas logistic proyek
adabeberapa macam yang jika dilaksanakan dengan baik diharapkankegiatanpelaksanaan
pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Beriku tini beberapatugas yang dilakukan
logistik proyek bangunan :

1. Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa
supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan termurah
dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
2. Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan
bangunandengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa mendapatkan
hargamaterial termurah pada supplier terpilih.
3. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah
didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik jumlah
pendatangan dan pemakaianya.
4. Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk
menghindarikesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.
5. Melakukan pencatatan kelluar masuknya barang serta bertanggung jawab atas
pendatangan dan ketersediaan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pembangunan.
6. Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu
materialtersebut diperlukan dengan biaya termurah serta memenuhi persyaratan
mutuspesifikasi bahan dalam kontrak konstuksi.

5. Drafter

Drafter pada sebuah proyek kontruksi baik gedung maupun infrastruktur


mempunyai berbagai macam tugas dalam pekerjaanya diantaranya sebagai berikut:

1. Membuat Gambar Perencanaan atau Softdrawing


Gambar soft drawing adalah gambar detail yang disertai ukuran dan bentuk detail sebagai
acuan pelaksanaan dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan dilapangan sesuai
dengan gambar perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya.

2. Menyesuaikan Gambar Perencana Dengan Kondisi nyata Dilapangan 

Sering kali apa yang sudah direncanakan perencana tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan dilapangan karena kondisi kenyaatan yang berbda atau bisa jadi telah ada
perubahan bentuk struktur pekerjaan sebelumnya yang menyebabkan pekerjaan
selanjutnya harus berubah. disinilah tugas drafter untuk membuat gambar kerja yang
dapat dilaksanakan.

3. Menjelaskan Kepada Pelaksana Lapangan / Surveyor

gambar softdrawing yang sudah dibuat adakalanya sudah difahami oleh pelaksana
lapangan baik dari segi bentuk detail struktur maupun ukuran detail bangunan sehingga
diperlukan kondisi yang baik dengan pihak lapangan agar struktur bangunan strutur
bangunan dibuat sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

4. Membuat Gambar Akhir Perkerjaan /Asbuilt Drawings

gambar asbuilt drawing adalah gambar laporan hasil peleksanaan yang sudah dibuat
dilapangan untuk dijadikan pertanggungjawaban kepada pemilik proyek /owner, gambar
abuilt drawing dibuat setelah pekerjaan selesai dan tidak ada perubahan dilapangan. 

5. Tugas Drafter Pada Perushaan Konsultan

bersama-sama arsitek membuat gambar pra rencana bangunan. gambar perencanaan


bangunan serta gambar for contruction yang diserahkan kepada owner/pemilik proyek
untuk dijadikan pedoman dalam menghitung rencana anggaran biaya bangunan serta
pelaksanaan pembangunan.

6. Quantity Surveyor

Quantity Surveyor (QS) adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian dalam


perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi kontrak sedemikian
sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya dapat diperkirakan,
direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan. Tugas quantity surveyor pada
kontraktor :
1. Menghitung luas m2 pekerjaan bangunan seperti pasangan batu bata, plesteran,
pasangan keramik, pekerjaan genteng dll. Menghitung volume m3 pekerjaan seperti
pekerjaan beton, screed lantai, pekerjaan urugan tanah dll.
2. Menghitung volume kg pada pekerjaan besi beton bertulang, alumunium, profil
baja dll.
3. Bekerja sama dengan logistik atau pengadaan barak untuk memberikan informasi
kebutuhan material yang harus didatangkan ke lokasi proyek pembangunan.
4. Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan sisa
pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor/ pemborong dan untuk keperluan
engineering dalam membuat schedule pekerjaan pelaksanaan pembangunan.
5. Menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap item pekerjaan
bangunan.
6. Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa yang dihitung
oleh estimator.
7. Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi perubahan dari apa
yang sudah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka tugas quantity
surveyor adalah menghitung ulang volume pekerjaan atau menghitung pada item
pekerjaan tambah kurang saja.

7. Quality Control

Tugas umum dari Quality Control (QA) adalah memeriksa secara visual untuk


menguji produk. Pemeriksaan produk dapat berlangsung sebelum, selama dan setelah
proses produksi. Pengujian ini dilakukan secara manual, atau juga ada yang
menggunakan bantuan teknologi. Tergantung sektor industri di mana Quality
Control (QA) tersebut bekerja, pada dasarnya Quality Control (QA)melakukan
pengecekan untuk menjamin mutu produk.

Secara spesifik tugas Quality Control (QA) tergantung pada bidang industri dari


tempat orang tersebut bekerja. Dengan kata lain, Quality Control (QA) yang satu
dengan Quality Control (QA) yang lain tentu saja memiliki tugas yang berbeda-beda jika
bidang industrinya pun berbeda. Akan tetapi, secara garis besar tugas sari seorang Quality
Control (QA) adalah:

“Mengendalikan kualitas atau mutu serta menguji produk sesuai dengan standar kualitas
perusahaan.”
Quality Control (QA) memiliki kewenangan untuk menerima bahkan menolak
produk perusahaan yang akan dipasarkannya. Tidak peduli terhadap proses produksi yang
telah dilakukan perusahaan dan sesulit apapun pembuatan produk tersebut, apabila
produk tersebut tidak memenuhi kelayakan maka Quality Control (QA) dapat saja
menolak produk tersebut untuk dipasarkan.

8. Safety atau 3K
Adapun tugas para tenaga ahli K3 konsttuksi, yaitu:
1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
konstruksi
2. Mengkaji dokumen kontrak dan dokumen kerja pelaksanaan konstruksi
3. Merencanakan dan menyusun program K3
4. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
5. Melakukan sosialisasi, penerapan, dan pengawasaan pelaksanaan program, prosedur,
kerja, dan instruksi kerja K3.
6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi.
7. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan.
8. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan
darurat.

9. Kontraktor Pelaksana Proyek

Pelaksana atau kontraktor dalam UU No.18 Tahun 1991 tentang jasa kontruksi
adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang
profesional dibidang pelaksanaan jasa kontruksi yang mampu menyelenggarakan
kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau
bentuk fisik lainnya.

Pelaksana adalah suatu badan hukum atau penawar yang memiliki klasifikasi dan
keahlian dalam pelaksanaan yang telah ditunjuk oleh pemilik atau pemimpin
proyek/pemimpin bagian proyek dan menandatangani kontrak untuk melaksanakan
pekerjaan. Adapun tugas dan tanggung jawab pelaksana adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan fasilitas dan sarana demi kelancaran pekerjaan;


2. Mempersiapkan bahan-bahan bangunan yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan seperti yang tercantum dalam bestek;
3. Melaksanakan semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuia dengan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat;
4. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya sesuai dengan
surat perjanjian kontrak;
5. Mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung jawab
pelaksana;
6. Menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan yang diperlukan
pada saat pelaksana pekerjaan.
7. Bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan

10.  Surveyor

Pengertian dari surveyor (pemetaan) adalah suatu pekerjaan yang dilakukan


diatas permukaan bumi dengan tujuan untuk mengambil data-data. Tugas-tugas dari
surveyor konstruksi dilapangan:

1. Menentukan titik batas area proyek dan titik as (titik tengah) gedung/banguna.
2. Marketing/mengembangkan untuk titik as,elevasi (tinggi-rendah) posisi
bangunan.
3. Mengecek kedataran tanah, beton, beam dsb yang dipasang oleh tukang kayu
4. Membuat batas cor pd lantai kerja agar tdk ketinggian.
5. Mengecek pemasangan kolom atau bangunan agar diketahui miring atau tidak.
6. Memonitoring setiap adanya pengecoran baik dilantai atau kolom agar sesuai
dengan gambar.

11. Administrasi Proyek

Bagian administrasi yang bertugas menunjang segala aktifitas di dalam proyek itu
sendiri supaya lebih lancar. Dalam hal ini posisi admin proyek memiliki peranan yang
sangat penting sebagai salah satu posisi yang menunjang kinerja proyek dari segi
administratif. Tugas administrasi proyek:

1. Melakukan proses data entry

2. Melakukan sesi dokumentasi

3. Menjaga dan mengecek Inventory Kantor

4. Mengecek Biaya Operasional dan Membuat Reiburstment Ke Pusat


5. Membuat Surat Jalan

6. Membuat Data Absensi dan Lembur

7. Membuat Laporan Mingguan/Bulanan

8. Merapikan Dokumen Dan Membuat Salinan Dari Tiap Dokumen Yang Ada

12. Perpajakan
13. Akuntansi

Perusahaan Konstruksi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa


pembangunan seperti jembatan, gedung, saluran dan jenis konstruksi lainnya. Akuntansi
dalam perusahaan konstruksi merupakan departemen perusahaan yang menangani
dibidang pengeluaran dan pendapatan perusahaan dalam bentuk pencatatan yang hasilnya
akan digunakan oleh pihak manajemen dan perancangan dalam menggunakan bahan
baku.

Peran akuntansi dalam perusahaan konstruksi adalah  mencatatat dan melaporkan


biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek pembangunan serta sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan oleh pihak manajemen, sehingga biaya
yang dikeluarkan dalam proses pembangunan proyek jelas pencatatannya dan lebih
efisien.

14. Teknik Informatika Proyek


Adapun tugas dari teknisi informatika pada proyek konstruksi adalah:

Manfaat komputerisasi dalam bidang teknik bangunan


Seperti dalam bidang lainnya, komputer dalam bidang teknik bangunan akan berguna
dalam perhitungan dan menyediakan desain gambar bangunan yang sesuai dengan
rancangan yang diharapkan dengan presisi yang sangat tepat. Selain itu, pembuatan data,
pengolahan dan juga evaluasinya semua pengerjaan proyek bisa juga dibantu dengan
komputer.

Saat ini komputerisasi dalam dunia konstruksi juga meliputi adanya aplikasi
program komputer.  Semua ini tak lepas dari perkembangan dunia teknologi dan juga
dunia digital yang sangat pesat. Semua aplikasi ini membantu menyelesaikan masalah
yang muncul karena danya hambatan dalam merancang desain.

Sebagai contohnya ialah pengujian kekuatan dari sebuah struktur menggunakan


material yang baru, merancang pemodelan dari aliran sungai, perancangan proyek
konstruksu reactor nuklir, pembangunan bendungan, dan berbagai proyek lainnya dalam
dunia konstruksi dan juga teknik bangunan.

Manfaat komputerisasi dalam bidang teknik sipil


Dengan adanya komputerisasi dalam dunia konstruksi, maka memungkinkan engineer
dapat menyelesaikan pekerjaan mereka. Contoh yang paling mudah ditemui ialah dalam
pembuatan desain konstruksi yang akan lebih cepat selesai jika dikerjakan dengan
komputer dan bantuan berbagai aplikasi yang saat ini mudah ditemui.

Bukan hanya cepat, namun pengerjaan dengan aplikasi membantu mereka


menyelesaikan pekerjaan dengan lebih akurat dan juga efektif, karena banyak aplikasi
yang bisa digunakan secara gratis dengan berbagai kemudahan yang diharapkan.

15. Mekanikal Elektrikal

Profesi dalam bidang  Ahli Mekanikal / Elektrikal adalah mencakup perencanaan


instalasi listrik, perencanaan pemasangan aneka macam mesin, mendesain pemasangan
insalasi elektrikal dll. Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli mekanikal / elektrikal
perencanaan gedung:

1. Bertanggungjawab atas hasil perencanaan pada bidangnya


2. Mendukung dan memberi input terhadap design yang dihasilkan
3. Memberikan informasi kepada  Mekanikal  & Quantity Surveyor
4. Konsultasi dengan team design lainnya
5. Mengadakan review dan diskusi
6. Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan
7. Perencanaan jaringan air bersih
8. Perencanaan jaringan air kotor
9. Mempersiapkan bahan-bahan untuk pemaparan
10. Bertanggungjawab atas hasil perencanaan pada bidangnya
11. Mendukung dan memberi input terhadap design yang dihasilka.
12. Memberikan informasi kepada  Elektrikal   & Quantity Surveyor
13. Konsultasi dengan team design lainnya
14. Mengadakan review dan diskusi
15. Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan
16. Perencanaan jaringan PJU
17. Perencanaan jaringan telepon
18. Perencanaan jaringan Instalasi Listrik di Dalam Gedung
16. Mandor

Mandor adalah selaku manajer pada line terdepan yang akan menetukan dalam
pencapaian hasil akhir dari suatu kegiatan. Bagian terbesar masalah-masalah
produktivitas dan efisiensi pekerjaan konstruksi yang harus diperhatikan dan
dikendalikan terdapat pada jenjang ini. Sehingga untuk dapat mengwujudkan cakupan
fungsi dan tugas yang semakin luas tersebut, wawasan dan kualifikasi mandor harus
ditingkatkan pula. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat profesional dalam
rangka meningkatkan hasil karya yang lebih sangkil.

Mandor bertugas mendatangkan sejumlah tenaga kerja sesuai kualifikasi yang


diperlukan seperti kelompok tukang kayu, batu, besi dan sebagainya, dan sekaligus
memimpin dan mengawasi pekerjaan mereka.

Tugas kepada mandor diberikan dalam bentuk patisipasi pemborongan dan upah
tenaga kerja untuk suatu bagian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu. Perjanjian pemborongan tersebut tentu saja harus didasarkan pada kesepakatan
yang tegas, jelas, dan profesional, sebagaimana layaknya yang diterapkan dalam kontrak
perjanjian untuk pekerjaan subkontrak. Tugas mandor diantaranya:

1. Memahami gambar kerja dan menerjemahkannya ke dalam langkah-langkah


operasional
2. Melakukan Peninjauan Dan pengukuran Lapangan (setting Out)
3. Menghitung Perkiraan Volume Pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat
4. Menghitung harga satuan ongkos kerja
5. Merundingkan harga borongan pekerjaan
6. Membuat jadwal dan recana kerja
7. Menyiapkan dan mengatur pembagian tugas para tukang dan pekerja
8. Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melakukan pekerjaan
9. Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan
10. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
11. Mengukur dan menghitung hasil kerja/opname
12. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan menagih pembayaran
13. Membayar upah para tukang dan pekerja.

17. Tukang Bangunan


a. Tukang kayu
Tukang-tukang dalam konstruksi memiliki peran sangat besar. Salah satunya
ialah tukang kayu yang harus ada dalam setiap proyek. Hal ini tidak terlepas dari
banyaknya pengerjaan konstuksi yang melibatkan material kayu, meliputi pekerjaan:

1. Konstruksi atap atau kuda-kuda


2. Pembuatan dan pemasangan kusen
3. Pembuatan dan pemasagan pintu
4. Struktur plafon
5. Struktur lantai
6. Pengerjaan dinding kayu

b. Tukang Besi

Tukang besi adalah salah satu pekerja yang memiliki tugas cukup berat. Selain
menguasai pembesian secara manual, tukang besi juga harus menguasai teknologi
pembesian konstruksi dengan benar.

Kerapihan kerja juga menjadi poin sendiri dalam evaluasi kerjanya, baik kerapihan
pekerjaan maupun dilapangan. Seperti halnya tukang kayu, tukang besi yang kompeten
harus memiliki sertifikat di bidang yang sama. Namun hal tentu  juga tak melupakan
penilaian dari pengalaman dan kecekatan kerja tukang besi dalam konstruksi, tugas
tukang besi mencakup:

1. Memeriksa penulangan pada beton


2. Meguasai pembuatan pembesian pada beton kontruksi
3. Menempatkan dan mengatur besi sisa untuk dimanfaatkan
4. Memeriksa hasil penulangan

c. Tukang Batu

Dalam setiap konstruksi, selalu ditemukan pekerja yang menjadi tukang batu. Mereka
inilah yang memiliki tugas dalam pekerjaan yang berhubungan dengan beton dan batu.

Pekerjaan ini dimulai dengan persiapan material dan segala kebutuhan peralatan
kerja. Selain itu, kelengkapan  K3 juga perlu dikuasai dan digunakan, bukan hanya oleh
tukang batu, namun seluruh pekerja. Tukang batu yang profesional dengan keahlian
tinggi juga harus mampu memahami gambar atau desain konstruksi. Hal ini penting agar
bisa memahami gambar kerja dan spesifikasinya, khususnya yang terkait dengan ukuran
material yang dibutuhkan.
Tukang batu juga perlu memahami beberapa pengetahuan ilmu sipil, seperti 
penentuan ketegaklurusan,  kesamaan tinggi, kedataran dan beberapa ilmu lainnya yang
berhubungan dengan bidang kerjanya. Semakin tinggi pengetahuan dan  jam terbang alias
pengalamannya, maka upah dan penghargaan yang didapat akan semakin besar.

18. Kepala Tukang

Tugas kepala Tukang adalah:

1. Memimpin para tukang


2. Memberikan contoh pelaksanaan pekerjaan
3. Sebagai tempat bertanya dan belajar
4. Melakukan koordinasi dengan mandor
5. Penitipan upah kerja
6. Mengatur alat kerja

19. Pekerja Bangunan


Tukang Bangunan adalah pekerja yang mempunyai ketrampilan dalam
bidang membangun rumah, membangun ruko dan bangunan yang lain.

20. Satpam

Tugas pokok anggota satpam di proyek konstruksi adalah, sbb:

1.     Akses Kontrol

a.     Pengawasan pintu gerbang:

1)    Pastikan pintu gerbang selalu tertutup.

2)    Apabila pintu gerbang harus terbuka, maka harus ada anggota satpam yang stand by
dan mengawasi keadaan sekitar.

b.     Pengaturan keluar – masuk kendaraan:

1)    Lancarkan arus kendaraan.

2)    Amankan kendaraan yg keluar – masuk.

3)    Pergunakan alat pelindung diri (APD) yang ditentukan, seperti : Helm, Rompi lalin.

4)    Pergunakan peluit dan Lampu Lalin dalam mengatur keluar – masuk kendaraan.
5)    Utamakan keselamatan.

c.      Pemeriksaan:

1)    Keluar masuk kendaraan

a)     Periksa dan catat dokumen pengirian barang.

b)    Laksanakan SOP Pemeriksaan kendaraan keluar.

c)     Catat keluar-masuk kendaraan dalam buku/formulir khusus.

2)    Keluar masuk orang.

a)     Data semua karyawan proyek.

b)    Pekerja proyek mengenakan ID Card khusus.

c)     Pekerja proyek menggunakan APD yg telah ditentukan apabila memasuki area.

3)    Keluar masuk barang

a)     Catat keluar masuk barang di buku khusus.

b)    Cek jumlah fisik barang apabila diperlukan.

d.     Penerimaan tamu:

1)    Setiap tamu agar menyerahkan Kartu Identitas (Yang ber-photo).

2)    Setiap tamu agar menggunakan Visitor Card.

3)    Bagi Aparat diminta untuk menunjukan Surat Tugas apabila akan memasuki area
proyek kontruksi.

4)    Selalu koordinasikan/konfirmasikan dengan atasan apabila ada tamu yang datang.

5)    Setiap tamu mendapatkan Safety Briefing sebelum memasuki area proyek


konstruksi, meliputi :

a)     Penggunaan APD

b)    Larangan-larangan selama berada di area proyek konstruksi

c)     Tempat-tempat berbahaya dan terlarang

d)    Jalur evakuasi dan titik kumpul

2.     Patroli
a.     Patroli Keamanan

1)    Patroli dilaksanakan dengan interval waktu yg acak.

2)    Titik kunjungan patroli dipetakan berdasarkan tingkat kerawanannya.

3)    Petugas Satpam membawa Check List Patroli untuk mencatat situasi area.

4)    Patroli dilakukan oleh dua anggota Satpam dengan membawa Radio Komunikasi dan
Lampu Senter (Siang-Malam).

5)    Segera dekati dan tanyakan kepentingan orang yang:

a)     Tidak dikenal/tidak menggunakan ID Card di dalam area.

b)    Pekerja proyek tertentu yang jauh dari area kerjanya.

c)     Supir/kenek yang berkeliaran di area proyek.

b.     Patroli Keselamatan

1)    Perhatikan instalasi dan penggunaan listrik.

2)    Waspadai sumber api terbuka (Pembakaran Sampah, Percikan Api Las Listrik, dll).

3)    Membantu Petugas Pengawas K3 Proyek dalam menegakan peraturan yg


berhubungan dengan keselamatan kerja:

a)     Bekerja di tempat ketinggian.

b)    Pengerjaan pengelasan.

c)     Pengerjaan penggalian.

d)    Pengerjaan Pondasi.

e)     Pengerjaan Loading – unloading

3.     Pengawasan

a.     Ijin Kerja

Pastikan pekerja sub-contractor yang mengerjakan suatu pekerjaan memiliki ijin kerja.

b.     Waktu kerja lembur

Pastikan pkerja yang bekerja melalui waktu jam kerja normal memiliki ijin lembur.

c.      Kunjungan tamu
Pastikan anggota satpam mengetahui posisi dan aktifitas tamu yang berada di area proyek
konstruksi.

4.     Penegakan Peraturan

a.     Penggunaan APD

b.     Lajur Pejalan Kaki

Pastikan pejalan kaki berjalan di lajur yang telah ditetapkan.

c.      Pembatasan Kecepatan Kendaraan

Hentikan dan tegur pengendara yang menjalankan kendaraan melebihi batas kecepatan
yang diijinkan.

d.     Larangan-larangan:

1)    Merokok di area proyek

2)    Menyalakan Api di area proyek (Selain pengelasan)

3)    Menginap di lokasi kerja (Selain di Mess Pekerja)

4)    Mendokumentasikan (photo) area tanpa ijin termasuk juga penggunaan drone untuk
photographi.

5.     Penanganan Kejadian

a.     Premanisme

Lingkungan Proyek Konstruksi sangat kental dengan gangguan premanisme, gangguan-


gangguan premanisme dapat dikendalikan dengan komunikasi yang baik serta
penggalangan koordinasi dengan lingkungan dan aparat Binmas / Babinsa yang erat.

b.     Pencurian

Segera tangani apabila ada laporan kehilangan barang, anggota Satpam minimal harus
bisa membuat Berita Acara Kejadian (BAK) untuk dilaporkan ke atasan atau ke pihak
kepolisian apabila diperlukan.

c.      Pelintas Batas

Meningkatkan pengawasan area melalui pelaksanaan patroli dapat mengurangi resiko


yang timbul dari orang-orang yang tidak berkepentingan memasuki area (pemulung,
anak-anak, pencari rumput, dll). Hal ini untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan
dan kehilangan barang di area proyek konstruksi.

d.     Kecelakaan kerja

Anggota Satpam harus terlatih didalam memberikan Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan (P3K) setidaknya mengetahui tindakan apa yang harus diambil apabila terjadi
kecelakaan kerja.

20. Warung Makan


Peran warung makan pada proyek konstruksi adalah sebagai sarana bagi pekerja
maupun pengawas konstruksi pada saat mereka membutuhkan energi untuk dapat
melanjutkan pekerjaan mereka. Biasanya warung makan yang terdapat disekitar lokasi
proyek konstruksi berupa warteg (warung tegal). Hal ini dikarenakan harganya yang lebih
terjangkau dibanding tempat makan lain.
21. Preman Setempat
Pada proyek konstruksi, preman-preman setempat biasanya memiliki peran
sebagai penjamin keamanaan keadaan suatu daerah yang rawan terhadap pencurian. Jika
proyek tersebut diawasi oleh preman setempat, maka kemungkinan terjadinya pencurian
ataupun kerusuhan dilokasi proyek dapat diminimalisir.
22. Pemerintah Daerah
Peran Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah merupakan
salah satu syarat mutlak dalam era kebebasan dan keterbukaan ini. Pengabaian
terhadapfaktor ini, terbukti telah menyebabkan terjadinya deviasi yang cukup signifikante
rhadap tujuan pembangunan itu sendiri yaitu keseluruhan upaya peningkatan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
23. Aparat Kepolisian

Seperti yang diketahui bahwa aparat kepolisian berfungsi untuk memelihara


keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Pada lokasi proyek
konstruksi, aparat memiliki tugas memberikan perlindungan berupa keamanan pada saat
proyek konstruksi sedang berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai