Anda di halaman 1dari 59

Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

KUMPULAN SOAL-SOAL LATIHAN


SERTIFIKASI KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010
(AMANDEMEN KEDUA PERPRES 70 TAHUN 2012)

KEBIJAKAN UMUM DAN PRINSIP DASAR

1. Sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2010 diatur bahwa jenis pengadaan barang/jasa
pemerintah meliputi pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi dan jasa
lainnya. (B/S)

2. Paket pengadaan untuk investasi di BUMN yang didanai sebagian besarnya berasal dari
dana BUMN dan hanya sebagian kecilnya berasal dari dana APBN tidak harus
dilaksanakan berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2010. (B/S)

3. Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa yang dananya baik sebagian atau seluruhnya berasal
dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) berpedoman pada ketentuan Perpres Nomor 54
Tahun 2010. Apabila terdapat perbedaan antara Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dengan
ketentuan Pengadaan Barang/Jasa yang berlaku bagi pemberi Pinjaman/Hibah Luar
Negeri, para pihak dapat menyepakati tata cara Pengadaan yang akan dipergunakan.
(B/S)

4. Pelaksanaan yang proses pengadaannya tidak wajib dilaksanakan berdasarkan Perpres 54


Tahun 2010 adalah:
a. Swakelola dari APBN yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat.
b. Pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh pinjaman atau hibah luar negeri.
c. Investasi BUMN dengan dana penyertaan modal dari pemerintah atau sebagian dari
APBN.
d. Pengadaan oleh perguruan tinggi negeri yang sebagian pembiayaannya dibiayai dari
APBD.

5. Di dalam menjalankan operasional perusahaan, setiap BUMN tentu harus melaksanakan


pengadaan barang/jasa. Untuk itu:
a. Pada setiap pengadaan barang/jasa, BUMN yang bersangkutan tidak perlu
berpedoman pada Perpres Nomor 54 Tahun 2010.
b. Direksi BUMN yang bersangkutan tidak boleh mengeluarkan peraturan lebih lanjut
tentang pengadaan barang/jasa.
c. BUMN yang bersangkutan tidak perlu berpedoman pada Perpres Nomor 54 Tahun
2010, apabila direksinya telah membuat keputusan mengenai pedoman pengadaan
barang/jasa.
d. BUMN yang bersangkutan harus berpedoman pada Perpres Nomor 54 Tahun 2010
dalam pengadaan barang/jasa yang dibiayai APBN.

6. Pengadaan barang/jasa pemerintah di Kantor Perwakilan Republik Indonesia di Australia


(dengan sumber dana APBN) berpedoman pada ketentuan pengadaan barang/jasa dari
Negara Australia. (B/S)

7. Pelaksanaan yang proses pengadaannya tidak wajib dilaksanakan berdasarkan Perpres


Nomor 54 Tahun 2010 adalah:

1
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

a. Swakelola dari APBN yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat.


b. Swakelola yang dilaksanakan BUMD.
c. Pekerjaan investasi BUMN dengan dana penyertaan modal dari pemerintah.
d. Pengadaan oleh perguruan tinggi negeri.

8. Perusahaan asing dapat ikut serta di dalam pengadaan barang/jasa pemerintah dengan
nilai:
a. Untuk pekerjaan pengadaan pekerjaan konstruksi di atas Rp 100.000.000.000 (seratus
miliar rupiah).
b. Untuk pekerjaan pengadaan barang/jasa lainnya di atas Rp 20.000.000.000 (dua
puluh miliar rupiah).
c. Untuk pekerjaan pengadaan jasa konsultansi di atas Rp 10.000.000.000 (sepuluh
miliar rupiah).
d. Pernyataan a, b dan c benar.

9. Peraturan Gubernur sebagai tindak lanjut dari Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tidak boleh
mengatur secara berbeda hal-hal yang sudah diatur dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010
tersebut, yaitu:
a. Kewajiban pengumuman secara terbuka di website instansi K/L/D/I, papan
pengumuman resmi serta portal pengadaan nasional.
b. Besaran biaya penggandaan dokumen pengadaan.
c. Daftar hitam perusahaan di daerah.
d. Besar honorarium pengguna barang/jasa.

10. Untuk memperoleh harga barang yang paling murah atau harga pasar serta akuntabilitas
proses pengadaan, maka pada dasarnya dalam pengadaan barang/jasa dapat
mengundang peserta sebanyak mungkin. (B/S)

11. Pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan melalui pelelangan yang terbuka akan
menghasilkan:
a. Persaingan yang sehat sehingga penawaran rendah.
b. Harga penawaran sesuai dengan harga pasar yang wajar.
c. Harga dan kualitas paling optimal serta proses akuntabel.
d. Hasil pengadaan yang efisien dan efektif.

12. Prinsip persaingan dan keterbukaan dalam pelaksanaan pengadaan adalah bahwa
pengadaan harus terbuka bagi penyedia barang/jasa di Indonesia yang memenuhi syarat
dan dilaksanakan melalui persaingan sehat. (B/S)

13. Salah satu alasan tidak diperkenankannya penyebutan merek barang tertentu dalam
dokumen pengadaan adalah disebabkan hal tersebut melanggar prinsip dasar pengadaan
barang/jasa pemerintah, yaitu:
a. Adil/tidak diskriminatif.
b. Terbuka dan bersaing.
c. Akuntabel.
d. Transparan.

14. ULP dan PPK tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun termasuk atasannya yang
menghendaki PT XXX sebagai calon pemenang dalam pemilihan dan penetapan penyedia

2
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

barang/jasa. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa dalam pelaksanaan pengadaan


barang/jasa berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010 menerapkan prinsip dasar:
a. Efisien dan efektif.
b. Akuntabel.
c. Transparan.
d. Adil dan tidak diskriminatif.

ORGANISASI PENGADAAN

15. Organisasi pengadaan barang/jasa untuk pengadaan melalui penyedia barang/jasa terdiri
atas PA/KPA, PPK, ULP/pejabat pengadaan dan panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan.
(B/S)

Pengguna Anggaran (PA)

16. Pengguna anggaran yang tidak menandatangani kontrak tetap harus menandatangani
pakta integritas bersama-sama dengan pejabat pembuat komitmen (PPK) dan semua
pejabat pengadaan. (B/S)

17. Pakta integritas harus ditandatangani oleh pejabat pengadaan, penyedia barang, pejabat
pembuat komitmen termasuk Bupati atau Walikota atau Gubernur. (B/S)

18. PA menyusun dan menetapkan rencana penganggaran pengadaan barang/jasa yang


terdiri dari biaya barang/jasa itu sendiri, biaya pendukung dan biaya administrasi yang
diperlukan untuk proses pengadaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (B/S)

19. PA menetapkan pemenang pada pelelangan atau penyedia pada penunjukan langsung
untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan nilai diatas Rp
100.000.000.000 (seratus miliar rupiah) atau pemenang pada seleksi atau penyedia pada
penunjukan langsung untuk paket pengadaan jasa konsultansi dengan nilai diatas Rp
10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah). (B/S)

20. PA memiliki tugas dan kewenangan diantaranya menetapkan rencana umum pengadaan
serta mengumumkannya secara luas paling kurang di website K/L/D/I. (B/S)

21. Penetapan kebijakan umum yang dilakukan oleh pengguna anggaran meliputi pemaketan
pekerjaan, cara pengadaan barang/jasa dan pengorganisasian pengadaan barang/jasa.
(B/S)

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

22. KPA pada pemerintah daerah merupakan pejabat yang ditetapkan oleh kepala daerah
atas usul PA. (B/S)

23. KPA untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan ditetapkan oleh PA pada
kementerian/lembaga/institusi pusat lainnya atas usul kepala daerah. (B/S)

3
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

24. KPA memiliki kewenangan sesuai pelimpahan oleh PA. (B/S)

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

25. Pejabat pembuat komitmen (PPK) untuk kegiatan yang dibiayai dengan dana Anggaran
Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) adalah pengguna anggaran daerah atau
pejabat yang disamakan. (B/S)

26. Kepala dinas mengusulkan kepada Bupati agar stafnya yang sudah mempunyai sertifikat
keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah untuk dapat diangkat sebagai pejabat
pembuat komitmen pada salah satu kegiatan di dinas tersebut. (B/S)

27. Kegiatan pengadaan barang/jasa merupakan bagian dari keseluruhan proses pelaksanaan
suatu kegiatan yang hasilnya merupakan tanggung jawab dari pemimpin kegiatan. (B/S)

28. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan
anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan. (B/S)

29. Pejabat pembuat komitmen dalam Tahun Anggaran 2011 akan melaksanakan
pembangunan jembatan dengan pagu anggaran sebesar Rp 3.000.000.000 (tiga miliar
rupiah), maka yang nantinya harus dilakukan oleh pejabat pembuat komitmen sesuai
tugas dan kewenangannya:
a. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa (spesifikasi teknis
barang/jasa, harga perkiraan sendiri (HPS) dan rancangan kontrak) serta
menandatangani kontrak.
b. Menyusun perencanaan pengadaan, mengangkat pejabat pengadaan, menetapkan
pemaketan pekerjaan serta menetapkan dan mengesahkan HPS.
c. Menyusun perencanaan pengadaan, mengangkat pejabat pengadaan, menetapkan
pemaketan pengadaan, menetapkan dan mengesahkan HPS serta mengiklankan.
d. Menyusun perencanaan pengadaan, mengangkat pejabat pengadaan, menetapkan
pemaketan pengadaan, menetapkan dan mengesahkan HPS serta menandatangani
kontrak.

30. Pegawai negeri sipil (PNS) dan TNI/Polri tidak boleh menandatangani kontrak ataupun
adendum lelang. (B/S)

31. Pejabat pembuat komitmen menetapkan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa serta
harga perkiraan sendiri (HPS). (B/S)

32. Pejabat pembuat komitmen dalam tahapan persiapan pengadaan barang/jasa dapat
melakukan pengkajian ulang paket pekerjaan serta mengusulkan perubahan paket
pekerjaan kepada PA/KPA untuk ditetapkan apabila terjadi perubahan paket pekerjaan.
(B/S)

33. Berikut adalah tugas pokok dan kewenangan yang dimiliki oleh pejabat pembuat
komitmen dalam pengadaan pekerjaan pembangunan jembatan senilai Rp
65.000.000.000 (enam puluh lima miliar), kecuali:
a. Menetapkan harga perkiraan sendiri (HPS).
b. Menetapkan spesifikasi teknis barang/jasa.

4
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

c. Melaporkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa kepada pimpinan instansinya.


d. Menetapkan dokumen pemilihan pengadaan barang/jasa.

34. Pemilihan jenis kontrak yang akan dilaksanakan dalam pengadaan barang/jasa
merupakan salah satu kewenangan:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
b. Unit Layanan Pengadaan (ULP).
c. Pengguna Anggaran (PA).
d. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan

35. Pejabat pengadaan dalam Kelompok Kerja ULP diangkat atau ditunjuk oleh pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran. (B/S)

36. Pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaran (KPA) menetapkan jumlah
anggota pejabat pengadaan sebanyak 7 (tujuh) orang dalam suatu kelompok kerja unit
layanan pengadaan untuk pengadaan jasa konsultansi dengan nilai paket pekerjaan
sebesar Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). (B/S)

37. Unit Layanan Pengadaan (ULP) menyerahkan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia
Barang/Jasa kepada PPK dan menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
(B/S)

38. Pejabat pengadaan menyerahkan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa melalui
pengadaan langsung kepada PA/KPA. (B/S)

39. Untuk pengadaan barang bernilai Rp 800.000.000 (delapan ratus juta rupiah) dapat
dilakukan oleh kelompok kerja ULP:
a. Pejabat pengadaan sebanyak 3 (tiga) orang.
b. Seorang pejabat pengadaan.
c. Pejabat pengadaan sebanyak 9 (sembilan) orang.
d. Jawaban a dan c benar.

40. Dalam rangka melakukan pembinaan, ada baiknya salah seorang pejabat pada Badan
Pengawasan Daerah dilibatkan sebagai salah satu anggota pejabat pengadaan di suatu
Kelompok Kerja ULP di Dinas Sosial. (B/S)

41. Unit layanan pengadaan (ULP)/pejabat pengadaan menetapkan dokumen pemilihan


barang/jasa. (B/S)

42. Berikut ini adalah yang termasuk dalam tugas pokok dan kewenangan ULP/pejabat
pengadaan, kecuali:
a. Menetapkan/mengesahkan dokumen pemilihan.
b. Menyediakan biaya untuk pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dibiayai
dari APBN/APBD.
c. Menetapkan penyedia barang/jasa untuk pelelangan atau penunjukan langsung untuk
paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi
Rp 100.000.000.000 (seratus miliar rupiah) dan seleksi atau penunjukan langsung

5
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

untuk paket pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp 10.000.000.000
(sepuluh miliar rupiah).
d. Menetapkan besaran nominal jaminan penawaran.

43. Tanggung jawab ULP/pejabat pengadaan atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa


sampai dengan tahapan atau proses:
a. Diterimanya pembayaran uang muka oleh penyadia barang/jasa.
b. Diterimanya barang sesuai spesifikasi yang ditentukan.
c. Ditetapkannya penyedia barang/jasa oleh ULP/pejabat pengadaan.
d. Ditandatanganinya kontrak oleh pejabat pembuat komitmen.

44. Pejabat pengadaan untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya


yang bernilai paling tinggi Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) atau paket pengadaan
jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) di suatu
instansi dapat dibentuk lebih dari satu. (B/S)

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

45. Yang tidak diwajibkan untuk memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa
pemerintah adalah:
a. Anggota kelompok kerja unit layanan pengadaan yang menjabat jabatan struktural.
b. Panitia/pejabat penerimaan hasil pekerjaan.
c. Pejabat pembuat komitmen.
d. Anggota kelompok kerja unit layanan pengadaan.

PERENCANAAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Pemaketan Pekerjaan

46. Berikut ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh pengguna anggaran (PA)
pada tahap perencanaan umum pengadaan barang/jasa pemerintah, kecuali:
a. Melakukan pemaketan pekerjaan.
b. Melakukan prakualifikasi dan pascakuaifikasi.
c. Menyiapkan biaya yang diperlukan untuk proses pengadaan.
d. Menyusun pengorganisasian pengadaan barang/jasa pemerintah.

47. Dalam menetapkan kebijakan umum tentang pemaketan, Pengguna Anggaran wajib
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Dilarang menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa
daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya
dilakukan di daerah/lokasi masing-masing.
b. Dilarang menyatukan/menggabungkan beberapa paket pengadaan menurut sifat dan
jenis pekerjaannya bisa dipisahkan dan/atau besaran nilainya yang seharusnya
dilakukan oleh usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi kecil.
c. Dilarang memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket dengan maksud
untuk menghindari pelelangan.
d. Pernyataan a, b dan c benar.

6
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

48. Seorang pengguna anggaran (PA) menetapkan bahwa untuk setiap pengadaan
barang/jasa pemerintah dengan nilai sampai dengan Rp 2.500.000.000 (dua miliar lima
ratus juta rupiah) harus diperuntukan bagi usaha mikro, usaha kecil atau koperasi kecil.
Bagaimana tanggapan Saudara terhadap tindakan pengguna anggaran tersebut
berdasarkan ketentuan Perpres Nomor 54 Tahun 2010. (B/S)

49. Untuk pengadaan makanan karyawan sejumlah 1.000 orang dengan perkiraan nilai
pekerjaan Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) untuk 1 tahun. Keputusan pemaketan
oleh pengguna anggaran yang paling tepat adalah:
a. Membuat menjadi 15 paket pengadaan untuk masing-masing 1 bulan.
b. Membuat menjadi 15 paket pengadaan untuk masing-masing 1 tahun.
c. Membuat menjadi 2 paket pengadaan masing-masing 1 tahun.
d. Membuat menjadi 1 paket pengadaan dengan penunjukan langsung secara bulanan.

50. Pengguna anggaran (PA) memecah pekerjaan perbaikan jalan dengan nilai Rp
2.800.000.000 (dua miliar delapan ratus juta rupiah) menjadi 4 paket untuk dilelangkan
dengan nilai masing-masing paket Rp 700.000.000 (tujuh ratus juta rupiah). (B/S)

51. Untuk pekerjaan pembangunan gedung sekolah menengah yang memiliki 10 unit kelas di
lokasi yang sama dan menjadi satu bangunan dengan nilai total anggaran Rp
3.000.000.000 (tiga miliar rupiah), maka:
a. Pengadaan dibagi menjadi 5 unit dengan nilai per paket Rp 600.000.000 (enam ratus
juta rupiah) untuk dilaksanakan oleh unit usaha kecil setempat.
b. Anggaran dapat diserahkan kepada Komite Sekolah untuk melaksanakan
pembangunan gedung sekolah secara swakelola.
c. Pekerjaan dilelangkan dalam 1 (satu) paket pekerjaan.
d. Tidak ada jawaban yang benar.

52. Untuk pekerjaan pembangunan Gedung Kantor Kabupaten Meranti dengan nilai total
anggaran Rp 6.000.000.000 (enam miliar rupiah), maka:
a. Pengadaan dibagi menjadi 3 dengan nilai per paket Rp 2.000.000.000 (dua miliar
rupiah) untuk dilaksanakan oleh usaha kecil setempat.
b. Anggaran dapat diserahkan kepada Komite Sekolah untuk melaksanakan
pembangunan gedung sekolah secara swakelola.
c. Pekerjaan dilelangkan dalam 1 (satu) paket pekerjaan.
d. Tidak ada jawaban yang benar.

53. Pengguna anggaran (PA) dapat menyatukan beberapa paket pengadaan alat rontgen,
kasur dan alat laboratorium menjadi satu paket pengadaan dengan nilai Rp 3.000.000.000
(tiga miliar rupiah). (B/S)

54. Ada 3 kegiatan yang akan dilelangkan, yaitu: (i) pengadaan kertas dengan nilai Rp
800.000.000 (delapan ratus juta rupiah); (ii) pengadaan pencetakan buku Rp 900.000.000
(sembilan ratus juta rupiah); serta (iii) pengadaan komputer dengan nilai Rp 900.000.000
(sembilan ratus juta rupiah). Pengguna anggaran (PA) pada instansi yang bersangkutan
menyusun paket dalam satu paket pengadaan yaitu paket pengadaan alat kantor dan
pencetakan dengan nilai Rp 2.600.000.000 (dua miliar enam ratus juta rupiah). Bagaimana
tanggapan Saudara terhadap tindakan pengguna anggaran tersebut berdasarkan
ketentuan Perpres Nomor 54 Tahun 2010. (B/S)

7
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

55. Proyek pengembangan pendidikan di Kalimantan memiliki anggaran Rp 10.000.000.000


(sepuluh miliar rupiah) untuk pengadaan furnitur bagi 100 sekolah di 10 Kabupaten yang
dilelangkan dalam satu paket pekerjaan. Bagaimana pendapat Saudara atas keputusan
pemaketan tersebut diatas:
a. Pemaketan menjadi satu paket dinilai benar.
b. Pemaketan tersebut bertentangan dengan kebijakan pemerintah dalam pengadaan
barang/jasa.
c. Pemaketan dinilai tidak merugikan pengusaha kecil.
d. Pemaketan tersebut dinilai efisien dan ekonomis.

56. Dalam rangka program rehabilitasi lahan kritis tahun 2011 2015 selama 5 tahun, setiap
tahun diperlukan 5 juta bibit Pohon Meranti untuk ditanam di 5 provinsi. Penanaman
bibit tersebut harus dilaksanakan di awal musim penghujan (bulan Oktober November)
yang dilanjutkan dengan perawatan selama 3 bulan. Pembibitannya sendiri memerlukan
waktu kurang lebih 6 bulan. Perencanaan umum pengadaan yang paling tepat dengan
kebijakan pengadaan berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010:
a. Pengadaan direncanakan menjadi 2 paket yaitu paket pembibitan dan paket
penanaman dan pemeliharaan.
b. Pengadaan direncanakan menjadi 5 paket pembibitan dan 25 paket penanaman dan
pemeliharan berdasarkan provinsi.
c. Membuat dokumen pemilihan yang menyebutkan spesifikasi secara umum dan
melanjutkan pengadaan secara pelelangan umum.
d. Perencanaan direncanakan menjadi 25 paket pembibitan sekaligus penanaman dan
pemeliharaan berdasarkan provinsi.

57. Dalam rangka pemilihan kepala daerah di suatu propinsi, diperlukan perangkat komputer
dan printer serta pencetakan surat suara dan formulir pendaftaran pemilih dengan total
anggaran Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah). Pengadaan 20 unit perangkat
komputer dan printer serta 20 juta lembar surat suara dan formulir pendaftaran
diperlukan di seluruh kecamatan di propinsi tersebut. Waktu pelaksanaan untuk
pencetakan hanya 10 hari dan masa distribusi 5 hari. Di propinsi yang bersangkutan hanya
terdapat 2 penyedia perangkat komputer yang besar serta 5 perusahaan percetakan yang
masing-masing hanya memiliki kapasitas cetak 100 ribu lembar per hari. Di antara pilihan
di bawah ini adalah pilihan yang paling sesuai dengan prinsip-prinsip dan kebijakan
pengadaan berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010:
a. Pengadaan direncanakan dalam 1 paket pengadaan.
b. Pengadaan direncanakan dalam 2 paket perangkat komputer dan 5 paket bahan
cetakan.
c. Pengadaan direncanakan dalam 1 paket perangkat komputer dan 20 paket bahan
cetakan.
d. Pengadaan direncanakan dalam 1 paket perangkat komputer dan 1 paket bahan
cetakan.

PERSIAPAN PENGADAAN

Pengkajian Ulang Rencana Umum Pengadaan

8
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

58. Pengkajian ulang Rencana Umum Pengadaan dapat dilakukan melalui rapat koordinasi
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. PPK mengundang ULP/Pejabat Pengadaan dan Tim Teknis untuk membahas Rencana
Umum Pengadaan.
b. PA/KPA mengundang ULP/Pejabat Pengadaan dan Tim Teknis untuk membahas
Rencana Umum Pengadaan.
c. PA/KPA mengundang PPK dan Tim Teknis untuk membahas Rencana Umum
Pengadaan.
d. ULP/Pejabat Pengadaan mengundang PPK dan Tim Teknis untuk membahas Rencana
Umum Pengadaan.

59. PPK dan ULP/Pejabat Pengadaan mengkaji ulang pemaketan pekerjaan untuk meneliti
dan memastikan apakah pemaketan yang ditetapkan oleh PA/KPA telah mendorong
persaingan sehat dan efisiensi serta meningkatkan peran usaha kecil dan penggunaan
produksi dalam negeri? (B/S)

60. PPK dan ULP/Pejabat Pengadaan melakukan pengkajian ulang rencana penganggaran
biaya pengadaan untuk memastikan:
a. Kode akun yang tercantum dalam dokumen anggaran sesuai dengan peruntukan dan
jenis pengeluaran.
b. Perkiraan jumlah anggaran yang tersedia untuk paket pekerjaan dalam dokumen
anggaran mencukupi kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.
c. Sebagai dasar untuk melakukan revisi penganggaran biaya pengadaan dalam
dokumen anggaran.
d. Pernyataan a dan b benar.

Penetapan Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

61. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya pada prinsipnya dilakukan


melalui metode Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi. (B/S)

62. ULP menetapkan pengadaan sebuah barang dengan nilai Rp 220.000.000 (dua ratus dua
puluh juta rupiah) dilakukan dengan pelelangan umum pascakualifikasi. (B/S)

63. Pengadaan furnitur dengan nilai Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) untuk keperluan
meubelair sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan memesan langsung kepada
perusahaan yang menyediakan peralatan tersebut. (B/S)

64. Pelelangan umum dengan pascakualifikasi paling tepat digunakan untuk pengadaan
sebagai berikut:
a. Pengadaan perabot sekolah senilai Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
b. Pengadaan bahan makanan senilai Rp 210.000.000 (dua ratus sepuluh juta rupiah).
c. Pekerjaan pengawasan konstruksi bangunan 2 lantai senilai Rp 250.000.000 (dua
ratus lima puluh juta rupiah).
d. Pengadaan baju seragam kantor senilai Rp 90.000.000 (sembilan puluh juta rupiah).

65. Pengadaan gedung kantor untuk disewa dilakukan dengan menggunakan metode
pemilihan penyedia barang/jasa:
a. Pelelangan umum.

9
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

b. Pengadaan langsung.
c. Penunjukan langsung.
d. Seleksi langsung.

66. Pengadaan Pipa Transmisi Air Bersih yang merupakan pekerjaan tidak kompleks dengan
nilai Rp 400.000.000 (empat ratus juta rupiah) dapat dilakukan metode pelelangan umum
dengan prakualifikasi. (B/S)

67. Paket pengadaan yang pengujian kompetensi/kemampuan usaha menggunakan


pascakualifikasi adalah:
a. Pengadaan jasa konsultan perencanaan konstruksi kepada badan usaha dengan nilai
dibawah Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).
b. Pengadaan barang dengan nilai sampai dengan Rp 200.000.000 (dua puluh juta
rupiah) dengan pelelangan sederhana.
c. Pekerjaan konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan
satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara
keseluruhan tidak dapat direncanakan/diperhitungkan sebelumnya (unforeseen
condition) senilai Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) melalui penunjukan
langsung.
d. Pekerjaan konstruksi dengan nilai Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar
rupiah) dengan pelelangan terbatas.

68. Pada awal bulan Agustus, masih tersisa satu paket pengadaan yang belum dilaksanakan,
yaitu paket pengerukan alur sungai senilai Rp 20.000.000.000 (dua puluh miliar rupiah)
yang dalam rencana semula pelaksanaan dimulai pada awal bulan September 2010 dan
ditargetkan selesai akhir Oktober 2010 untuk mengantisipasi datangnya musim hujan.
Dalam rencana awal, pelaksanaan pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan alat berat
karena kondisi lapangan menuntut metode pekerjaan demikian. Untuk itu langkah terbaik
yang dapat dilakukan adalah:
a. ULP tetap melakukan pelelangan umum di bulan Agustus 2010 dan memulai kontrak
awal September 2010.
b. ULP menunjuk langsung kepada perusahaan besar yang memiliki alat berat sehingga
penyelesaian pekerjaan dapat dipersingkat dan tidak melampaui akhir tahun
anggaran.
c. ULP dan pejabat pengadaan memecah paket pengadaan menjadi 10 paket sehingga
mempersingkat pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan pelelangan umum secara
pascakualifikasi.
d. Pejabat pembuat komitmen merevisi jadwal pelaksanaan menjadi 45 hari kelender
sehingga memungkinkan dilakukan pelelangan umum secara pascakualifikasi.

69. ULP akan melakukan pengadaan pekerjaan renovasi gedung kantor senilai Rp
750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) dengan sumber dana anggaran biaya
tambahan (ABT) pada bulan Nopember 2010. Pelaksanaan pekerjaan diperkirakan selama
3 bulan. Terhadap kasus tersebut, tindakan yang paling tepat dilakukan oleh ULP:
a. Meminta ijin kepada kepala daerah agar kontrak dapat berlaku sampai dengan tahun
2011 dan proses dilakukan dengan pelelangan umum.
b. Karena terdesaknya waktu pengadaan dilakukan dengan penunjukan langsung kepada
satu penyedia yang mempunyai reputasi baik.
c. Meminta ijin kepada kepala daerah untuk dilakukan penunjukan langsung.

10
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

d. Melakukan pelelangan umum dan pada akhir tahun anggaran dibuat berita acara
penyelesaian pembayaran seluruh anggaran.

70. Karena jumlah penyedia yang dapat melaksanakan pekerjaan dengan nilai Rp
2.200.000.000 (dua miliar dua ratus juta rupiah) di provinsi lokasi kegiatan terbatas, maka
ULP dapat melaksanakan pengadaan tersebut dengan menggunakan metode:
a. Pemilihan langsung secara prakualifikasi.
b. Penunjukan langsung secara prakualifikasi.
c. Pelelangan umum secara pascakualifikasi.
d. Pelelangan terbatas secara prakualifikasi.

71. Pelelangan terbatas dengan pascakualifikasi dapat digunakan untuk memilih calon
penyedia pekerjaan konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan
diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks. (B/S)

72. ULP memilih metode pelelangan terbatas dengan alasan jumlah penyedia barang/jasa di
kabupaten yang bersangkutan diyakini terbatas. Bagaimana tanggapan saudara terhadap
tindakan ULP tersebut berdasarkan ketentuan Perpres Nomor 54 Tahun 2010. (B/S)

73. Metode pemilihan penyedia pekerjaan pengadaan barang/jasa lainnya dapat dilakukan
melalui, kecuali:
a. Pelelangan Umum.
b. Pelelangan Sederhana.
c. Pemilihan Langsung.
d. Penunjukan Langsung.

74. ULP melakukan prakualifikasi terhadap penyedia pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan
kompleks adalah penilaian kualifikasi untuk:
a. Pemilihan langsung.
b. Penunjukan langsung.
c. Pelelangan sederhana.
d. Pelelangan umum.

75. Pengadaan barang/jasa lainnya yang bernilai sampai dengan Rp 200.000.000 (dua ratus
juta rupiah) berlaku ketentuan:
a. Dilakukan pemecahan paket pengadaan barang/jasa agar dapat dilakukan pengadaan
langsung.
b. Harus dilakukan dengan pelelangan terbatas.
c. Harus dilakukan dengan metode pelelangan umum.
d. Dapat dilakukan dengan metode pelelangan sederhana.

76. Pengadaan dengan nilai Rp 60.000.000 (enam puluh juta rupiah) dapat dilaksanakan
dengan membandingkan 20 penawaran yang masuk setelah pengumuman. (B/S)

77. Pengadaan mesin perahu tempel senilai Rp 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah) dapat
dilakukan dengan mengundang atau meminta penawaran sebanyak mungkin. (B/S)

78. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan pekerjaan konstruksi yang
bernilai sampai dengan Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) yaitu dengan mengundang
3 (tiga) calon peserta yang lulus prakualifikasi. (B/S)

11
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

79. Mengingat waktu yang tersedia tidak lebih dari 14 hari kerja, maka pengadaan yang
dibiayai dana ABT dapat dilakukan dengan penunjukan langsung. (B/S)

80. Pengadaan obat-obatan yang mendesak untuk mengatasi wabah penyakit dengan nilai Rp
1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah) dapat dilakukan dengan penunjukan
langsung. (B/S)

81. Pengadaan vaksin flu burung untuk mengatasi penularan penyakit flu burung dengan nilai
Rp 1.000.000.000 (satu miliar rupiah) dilakukan dengan penunjukan langsung. (B/S)

82. Untuk pekerjaan lanjutan pada pekerjaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat
dilakukan dengan proses penunjukan langsung. (B/S)

83. Metode penunjukan langsung dalam penanggulangan bencana alam digunakan hanya
untuk penanganan darurat dengan konstruksi darurat, seperti:
a. Pembangunan penahan tebing tanggul permanen.
b. Penambahan pintu air.
c. Perbaikan sementara tanggul yang bocor/rusak.
d. Peningkatan kapasitas tanggul.

84. Penunjukan langsung dalam metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan


konstruksi/jasa lainnya dapat dilaksanakan dalam hal memenuhi kriteria:
a. Pekerjaan penyelenggaraan penyiapan konferensi yang mendadak untuk
menindaklanjuti komitmen internasional dan dihadiri oleh Presiden/Wakil Presiden.
b. Pekerjaan Konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan
satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara
keseluruhan tidak dapat direncanakan/diperhitungkan sebelumnya.
c. Sewa penginapan/hotel/ruang rapat yang tarifnya terbuka dan dapat diakses oleh
masyarakat.
d. Pernyataan a, b dan c benar.

85. Pengadaaan kendaraan bermotor dengan harga khusus untuk pemerintah yang telah
dipublikasikan secara luas kepada masyarakat, untuk pengadaan 15 mobil dinas senilai Rp
3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) dapat dilakukan dengan:
a. Pelelangan umum.
b. Pengadaan langsung.
c. Penujukan langsung.
d. Seleksi langsung.

86. Pengadaan dan distribusi bahan obat, obat dan alat kesehatan habis pakai dalam rangka
menjamin ketersediaan obat untuk pelaksanaan peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat yang jenis dan harganya telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dapat
dilaksanakan dengan mempergunakan metode pemilihan sebagai berikut:
a. Pelelangan terbatas dengan kontrak harga satuan setiap triwulan.
b. Penunjukan langsung dengan kontrak harga satuan.
c. Pelelangan sederhana dengan kontrak harga satuan.
d. Pelelangan umum dengan kontrak harga satuan untuk setahun.

12
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

87. Apabila pejabat pembuat komitmen ada paket pekerjaan lain dengan nilai Rp 45.000.000
(empat puluh lima juta rupiah) yang berdampingan dengan lokasi pekerjaan yang dalam
masa pemeliharaan, maka metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dapat dipilih
oleh ULP adalah:
a. Adendum kontrak.
b. Pengadaan langsung.
c. Disatukan dengan pekerjaan pemeliharaan.
d. Dibebankan pada subkontraktor.

88. Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang memperlombakan barang/benda tertentu


yang tidak mempunyai harga pasar serta yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan
berdasarkan harga satuan adalah:
a. Sayembara.
b. Kontes.
c. Pengadaan langsung.
d. Pelelangan umum.

89. Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang memperlombakan jasa tertentu yang tidak
mempunyai harga pasar serta yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan
harga satuan adalah:
a. Sayembara.
b. Kontes.
c. Pengadaan langsung.
d. Pelelangan umum.

90. Pemilihan penyedia jasa konsultansi berbentuk badan usaha pada prinsipnya dilakukan
melalui metode seleksi umum dengan prakualifikasi. (B/S)

91. ULP menetapkan pengadaan jasa konsultansi penelitian masyarakat pedalaman yang akan
dilaksanakan oleh badan usaha dengan metode pelelangan umum dengan prakualifikasi.
(B/S)

92. Pengadaan jasa perencana konstruksi terowongan bawah laut yang akan dilaksanakan
oleh badan usaha dilakukan dengan metode seleksi umum dengan prakualifikasi. (B/S)

93. Pengadaan jasa konsultansi untuk pekerjaan kompleks dan beresiko tinggi dapat
dilakukan dengan metode seleksi sederhana. (B/S)

94. Mengingat bahwa paket pekerjaan yang menggunakan seleksi sederhana pengadaan jasa
konsultansi berbentuk badan usaha dengan nilainya tidak terlalu besar, maka penilaian
kualifikasi dapat dilakukan dengan pascakualifikasi. (B/S)

95. Metode pengadaan langsung dalam pengadaan jasa konsultansi yang paling tepat
digunakan dalam kasus:
a. Untuk pekerjaan komplek yang dapat dikerjakan oleh banyak calon penyedia jasa
konsultansi.
b. Desain jembatan permanen yang runtuh akibat bencana alam.
c. Pekerjaan desain bangunan dengan nilai Rp 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah).
d. Desain penyusunan sistem pelaporan keuangan daerah dengan nilai Rp 60.000.000
(enam puluh juta rupiah).

13
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

96. Penunjukan langsung dalam metode pemilihan penyedia jasa konsultansi dapat
dilaksanakan dalam hal memenuhi kriteria:
a. Penyedia jasa tunggal.
b. Untuk keperluan sendiri.
c. Risiko kecil.
d. Teknologi sederhana.

97. Tahapan dan jadwal seleksi umum untuk pemilihan jasa konsultasi yang calon
penyedianya berbentuk badan usaha dibedakan berdasarkan pilihan metode evaluasi
penawaran yang digunakan sebagai berikut, kecuali:
a. Metode evaluasi kualitas prakualifikasi dengan 2 (dua) sampul.
b. Metode evaluasi kualitas dan biaya prakualifikasi dengan 2 (dua) sampul.
c. Metode evaluasi biaya terendah/pagu anggaran prakualifikasi dengan 2 (dua) sampul.
d. Metode evaluasi biaya terendah/pagu anggaran prakualifikasi dengan 1 (satu)
sampul.

Penetapan Metode Penyampaian Dokumen Penawaran

98. Metode penyampaian penawaran yang paling sederhana untuk pelelangan umum dengan
metode evaluasi sistem gugur adalah:
a. Satu sampul.
b. Dua sampul.
c. Dua tahap.
d. Satu sampul dan dua sampul.

99. Pernyataan berikut adalah salah terkait dengan sistem penyampaian dokumen
penawaran yang menggunakan metode dua sampul:
a. Sampul pertama berisi persyaratan administrasi dan penawaran teknis.
b. Sampul kedua berisi penawaran biaya.
c. Seluruh sampul disampaikan sekaligus.
d. Sampul kedua disampaikan pada tahap kedua.

100. Untuk pengadaan jasa konsultansi yang bersifat kompleks dan memerlukan evaluasi
teknis yang lebih mendalam lebih baik ditetapkan metode penyampaian dokumen
penawaran dengan metode satu sampul. (B/S)

101. Untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memiliki karakteristik


pekerjaan bersifat kompleks dan/atau mempunyai beberapa alternatif penggunaan
sistem dan desain penerapan teknologi yang berbeda, maka metode penyampaian
dokumen penawaran paling tepat digunakan:
a. Metode dua tahap.
b. Metode satu sampul.
c. Metode dua sampul satu tahap.
d. Metode satu sampul dua tahap.

102. Penyampaian dokumen penawaran untuk metode evaluasi berdasarkan kualitas


menggunakan metode:
a. 1 (satu) sampul.

14
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

b. 2 (dua) sampul.
c. 2 (dua) tahap.
d. 2 (dua) sampul dan 2 (dua) tahap.

103. Penyampaian dokumen penawaran untuk metode evaluasi berdasarkan kualitas dan
biaya menggunakan metode:
a. 1 (satu) sampul.
b. 2 (dua) sampul.
c. 2 (dua) tahap.
d. 2 (dua) sampul dan 2 (dua) tahap.

104. Penyampaian dokumen penawaran untuk metode evaluasi berdasarkan biaya


terendah/pagu anggaran menggunakan metode:
a. 1 (satu) sampul.
b. 2 (dua) sampul.
c. 2 (dua) tahap.
d. 2 (dua) sampul dan 2 (dua) tahap.

Penetapan Metode Evaluasi Penawaran

105. Hasil evaluasi dengan metode sistem gugur dalam pelelangan umum untuk pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya:
a. Daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah yang
memenuhi persyaratan teknis.
b. Daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan penawaran dengan nilai tertinggi
c. Daftar penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah di antara yang
lulus administrasi dan teknis.
d. Daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga evaluasi terendah.

106. Apabila barang yang memenuhi persyaratan banyak tersedia di pasar dengan kualitas dan
keunggulan teknis yang hampir setara sedangkan harganya bervariasi dan tidak sepadan
dengan keunggulan teknisnya, maka metode evaluasi dokumen penawaran yang paling
tepat digunakan adalah:
a. Metode Evaluasi Sistem Nilai.
b. Metode Evaluasi Sistem Gugur.
c. Metode Evaluasi Pagu Anggaran.
d. Metode Evaluasi Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis.

107. Pengadaan alat tulis kantor lebih tepat menggunakan metode evaluasi sistem penilaian
biaya selama umur ekonomis. (B/S)

108. Metode evaluasi dengan sistem nilai yaitu metode yang memberi bobot pada semua
aspek teknis dan harga dari dokumen penawaran yang masuk dapat dipilih untuk
pengadaan kertas fotokopi. (B/S)

109. Terkait dengan sistem evaluasi dokumen penawaran dengan mengunakan sistem nilai,
maka pernyataan yang tidak benar adalah:
a. Memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur yang dinilai berdasarkan kriteria
dan nilai yang telah ditetapkan.

15
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

b. Penyusunan peringkat calon pemenang didasarkan perolehan nilai untuk masing-


masing penyedia.
c. Memberi nilai angka terhadap unsur teknis dan harga.
d. Memberikan nilai dalam mata uang pada setiap unsur yang dinilai berdasarkan
kriteria dan nilai yang ditetapkan.

110. Evaluasi dokumen penawaran dengan menggunakan metode evaluasi sistem nilai
dimaksudkan untuk:
a. Memperoleh harga penawaran yang paling murah.
b. Memperoleh harga penawaran yang paling menguntungkan pada spesifikasi dan
kualitas teknis yang ditawarkan.
c. Mendapatkan penyedia barang/jasa dengan kualitas teknis terbaik.
d. Mendapatkan penyedia barang/jasa dengan kualitas teknis dan administrasi terbaik.

111. Pengadaan turbin air lebih tepat menggunakan metode evaluasi sistem nilai. (B/S)

112. Metode evaluasi kualitas dapat digunakan untuk pengadaan pembangkit listrik tenaga air.
(B/S)

113. Metode evaluasi yang paling cocok digunakan untuk mengevaluasi dokumen penawaran
pengadaan satelit:
a. Metode Evaluasi Kualitas.
b. Metode Evaluasi Kualitas dan Biaya.
c. Sistem Gugur.
d. Metode Evaluasi Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis.

114. Metode evaluasi kualitas paling tepat digunakan dalam melakukan evaluasi penawaran
pada pekerjaan:
a. Perencanaan gedung sekolah dasar (SD) satu lantai.
b. Survey penduduk miskin.
c. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh calon penyedia jasa konsultansi perorangan.
d. Kajian penyusunan kebijakan tata kota.

115. Evaluasi dengan metode pagu anggaran paling tepat ditetapkan untuk pekerjaan jasa
konsultansi:
a. Perencanaan kawasan parawisata.
b. Peningkatan kapasitas manajemen sumber daya manusia.
c. Pengawasan kontruksi jalan negara.
d. Perencanaan bangunan 3 lantai.

116. Pekerjaan untuk perencanaan atau pengawasan pekerjaan pembangunan bangunan


sederhana dan standar lebih tepat menggunakan metode evaluasi penawaran:
a. Metode Evaluasi Pagu Anggaran.
b. Metode Evaluasi Kualitas.
c. Metode Evaluasi Biaya Terendah.
d. Metode Evaluasi Kualitas dan Biaya.

Penetapan Jenis Kontrak

16
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

117. Kontrak lump sum merupakan kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga.
b. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa serta total harga
penawaran bersifat mengikat.
c. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.
d. Pernyataan a, b dan c benar.

118. Kontrak pengadaan fasilitas penunjang pendidikan seperti perabot dan alat peraga
dengan nilai Rp 7.500.000.000 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah), lebih tepat
menggunakan kontrak dengan cara pembayaran:
a. Gabungan lump sum dan harga satuan.
b. Harga satuan.
c. Lump sum.
d. Terima jadi (turnkey).

119. Kontrak harga satuan merupakan kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu.
b. Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat kontrak
ditandatangani.
c. pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan
yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.
d. Pernyataan a, b dan c benar.

120. Untuk pekerjaan pengadaan makanan bagi pasien yang menginap di rumah sakit umum
pemerintah, jenis makanan (bubur sum-sum, makanan diet dan lain-lain) dan jumlah
makanan tersebut tergantung pada banyaknya pasien yang dirawat inap di rumah sakit
tersebut dan jumlah kebutuhan makanan tersebut dalam prakteknya sulit untuk diketahui
secara pasti. Untuk melakukan pengadaan seperti hal tersebut, cara pembayaran dalam
kontrak yang paling tepat digunakan adalah:
a. Kontrak terima jadi (turnkey).
b. Kontrak lump sum.
c. Kontrak harga satuan.
d. Kontrak persentase.

121. Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan adalah kontrak yang merupakan gabungan
lump sum dan harga satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan. (B/S)

122. Dalam pemasangan tiang pancang dari fondasi yang belum dapat dipastikan kedalaman
dan keadaan tanahnya dilanjutkan dengan pembangunan gedung setinggi lima lantai,
maka cara pembayaran yang paling tepat dalam kontrak menggunakan:
a. Gabungan harga satuan dan lump sum.
b. Harga satuan.
c. Lump sum.
d. Persentase.

17
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

123. Kontrak terima jadi (turnkey) merupakan kontrak pengadaan barang/pekerjaan


konstruksi/jasa lainnya atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan; dan
b. pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama yang menunjukkan
bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria kinerja yang telah
ditetapkan.
c. Jawaban a dan b benar.
d. Tidak ada jawaban yang benar.

124. Kontrak pengadaan 100 unit gudang dan fasilitas penunjangnya dengan nilai kontrak Rp
5.000.000.000 (lima miliar rupiah) lebih tepat menggunakan cara pembayaran:
a. Kontrak lump sum.
b. Kontrak terima jadi (turnkey).
c. Kontrak harga satuan.
d. Kontrak persentase.

125. Tanda bukti perjanjian dalam kontrak pengadaan barang/jasa yang nilainya Rp 10.000.000
(sepuluh juta rupiah):
a. Kuitansi pembayaran dengan materai secukupnya.
b. Surat Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan.
c. Kontrak pengadaan barang/jasa.
d. Surat Perintah Kerja (SPK) dengan jaminan pelaksanaan.

Penyusunan Jadual Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

126. Pengambilan dokumen prakualifikasi untuk pengadaan jasa konsultansi menggunakan


metode seleksi umum dimulai:
a. Sejak tanggal pengumuman sampai dengan 1 (satu) hari sebelum batas akhir
pemasukan dokumen prakualifikasi.
b. Satu hari setelah tanggal pengumuman sampai dengan 1 (satu) hari sebelum batas
akhir pemasukan dokumen prakualifikasi.
c. Satu hari setelah tanggal pengumuman sampai dengan 1 (satu) hari setelah
berakhirnya masa tayangan pengumuman.
d. Pernyataan a, b dan c tidak benar.

127. Pemasukan dokumen penawaran untuk pengadaan jasa konsultansi menggunakan


metode seleksi umum:
a. Dimulai 1 (satu) hari kerja setelah pemberian penjelasan sampai dengan paling
kurang 7 (tujuh) hari kerja setelah ditandatanganinya berita acara pemberian
penjelasan.
b. Dimulai 1 (satu) hari setelah penjelasan. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran
sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari setelah penjelasan.
c. Dimulai sejak penjelasan. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) hari setelah penjelasan.
d. Dimulai sejak penjelasan. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran sekurang-
kurangnya 14 (empat belas) hari setelah penjelasan.

18
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

128. Sanggahan banding dari peserta pelelangan umum yang masih merasa kurang puas
dengan jawaban sanggahan dari ULP telah dijawab dan tidak dapat diterima oleh PA/KPA
suatu Kementerian pada tanggal 3 Januari 2011. Dengan mengasumsikan bahwa pada
bulan Januari 2011 tidak ada hari libur dan jumlah hari kerja dalam seminggu adalah 5
hari kerja (Senin sampai dengan Jumat), PPK dapat menandatangani kontrak:
a. 25 Januari 2011.
b. 26 Januari 2011.
c. 27 Januari 2011.
d. 28 Januari 2011.

Penyusunan Dokumen Pemilihan

129. Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa, ULP/pejabat pengadaan dapat merubah


dokumen pengadaan sebelum kontrak ditandatangani. (B/S)

130. ULP/pejabat pengadaan dapat menetapkan jumlah jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari
nilai kontrak dalam dokumen pemilihan. (B/S)

131. Dalam dokumen pemilihan suatu suku cadang alat berat, dicantumkan spesifikasi teknis,
gambar serta merek tertentu. Sesuai dengan ketentuan dalam Perpres Nomor 54 Tahun
2010 hal tersebut diperbolehkan. (B/S)

132. Dalam dokumen pemilihan harus dijelaskan metode pemilihan penyedia barang/jasa,
metode penyampaian dokumen penawaran, metode evaluasi penawaran dan jenis
kontrak yang akan digunakan. (B/S)

133. Penetapan metode pemilihan penyedia barang/jasa, metode penyampaian dokumen


penawaran, metode evaluasi penawaran, dan jenis kontrak yang paling tepat untuk
pengadaan barang/jasa ditetapkan oleh pejabat pembuat komitmen bersama
ULP/pejabat pengadaan. (B/S)

134. Hal-hal yang dapat dicantumkan dalam dokumen pemilihan adalah sebagai berikut,
kecuali:
a. Spesifikasi teknis untuk pengadaan suku cadang mengarah pada merek tertentu.
b. Jenis penawaran harga barang merupakan eks pabrik.
c. Pekerjaan-pekerjaan yang dapat disubkontrakkan kepada penyedia jasa spesialis.
d. Surat jaminan penawaran yang dianggap sah hanya dari bank umum.

135. Dalam penyusunan dokumen pemilihan pelelangan umum pengadaan barang/pekerjaan


konstruksi/jasa lainnya, ULP/pejabat pengadaan menetapkan nominal jaminan
penawaran sebesar:
a. 1% - 3% dari HPS.
b. 2% - 5% dari HPS.
c. 5% - 10% dari HPS.
d. 5% - 15% dari HPS.

136. Besarnya jaminan penawaran minimum dalam pengadaan pekerjaan pembangunan


sebuah gedung kantor dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp 10.000.000.000 (sepuluh

19
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

miliar rupiah) dan harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 9.500.000.000 (sembilan
miliar lima ratus juta rupiah):
a. Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
b. Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
c. Rp 95.000.000 (sembilan puluh lima juta rupiah).
d. Rp 90.000.000 (sembilan puluh juta rupiah).

137. ULP/Pejabat pengadaan menyusun dan menetapkan Dokumen Pengadaan yang terdiri
dari, kecuali:
a. Dokumen Kualifikasi.
b. Dokumen Pemilihan.
c. Rancangan Surat Perjanjian.
d. Asuransi.

138. Pejabat pengadaan menerima tugas untuk mengadakan 5 unit kendaraan dinas untuk
para pejabat Eselon I dan II dengan pagu anggaran Rp 1.500.000.000 (satu miliar lima
ratus juta rupiah). Mengingat para pejabat Eselon I dan II meminta 5 merek dan tipe
kendaraan berbeda-beda maka pejabat pengadaan dapat:
a. Membuat dokumen penunjukan langsung kepada 5 agen penjualan kendaraan dinas
masing-masing merek satu kendaraan dinas.
b. Membuat dokumen pelelangan secara terbatas dengan mengundang 5 agen
penjualan untuk masing-masing merek kendaraan.
c. Membuat dokumen yang menyebutkan spesifikasi secara umum dan melanjutkan
pengadaan secara pelelangan umum.
d. Mengembailikan proses pengadaan kepada pejabat pembuat komitmen.

139. Pejabat pengadaan mensinyalir akan terjadinya persaingan yang tidak sehat yang
dilakukan antar penyedia barang/jasa dengan jalan membanting harga penawaran
serendah-rendahnya. Menghadapi hat tersebut, antisipasi yang perlu dilakukan pejabat
pengadaan dalam pelelangan umum adalah:
a. Membuat ketentuan tentang jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima perseratus) dari
nilai kontrak bagi penawaran yang lebih besar atau sama dengan 80% (delapan puluh
perseratus) HPS atau 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS bagi penawaran yang
yang lebih kecil dari 80% (delapan puluh perseratus) HPS.
b. Membuat ketentuan bahwa peserta lelang dinyatakan gugur apabila penawaran
harga dibawah 80% HPS.
c. Membuat ketentuan tentang jaminan penawaran harus dari bank.
d. Membuat ketentuan tentang akan dilakukan klarifikasi dan negosiasi terhadap
penawaran harga yang disampaikan penyedia.

140. Pejabat pengadaan barang/jasa mengubah dokumen pemilihan dengan menambah


ketentuan: peserta lelang dinyatakan gugur apabila penawaran harga terkoreksi di
bawah 80% HPS. Perubahan dokumen pemilihan tersebut telah disepakati semua
peserta lelang yang hadir dalam acara penjelasan dokumen pemilihan. Bagaimana
pendapat saudara berkaitan dengan tindakan pejabat tersebut:
a. Dibenarkan dengan alasan sudah disetujui semua peserta yang hadir dalam
penjelasan lelang.
b. Tidak dibenarkan karena melanggar ketentuan dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010.
c. Dibenarkan dengan tujuan untuk menjamin tercapainya hasil pekerjaan.
d. Jawaban a dan c benar.

20
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

141. Dalam tahapan persiapan dan pelaksanaan pengadaan jasa konsultansi, dokumen
pemilihan dilengkapi dengan:
a. Harga perhitungan sendiri.
b. Kerangka acuan kerja (KAK).
c. Dokumen anggaran.
d. Kerangka pikir.

142. Salah satu perlakuan terhadap kerangka acuan kegiatan dalam pengadaan jasa
konsultansi adalah untuk digunakan sebagai acuan dalam:
a. Evaluasi usulan teknis.
b. Evaluasi administrasi.
c. Klarifikasi data administrasi.
d. Pembukaan penawaran.

Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

143. ULP/pejabat pengadaan barang/jasa membuat HPS secara cermat dan akurat sebagai
salah satu acuan dalam mengevaluasi penawaran. (B/S)

144. HPS dapat digunakan sebagai acuan untuk menggugurkan penawaran karena HPS telah
disusun oleh pejabat pembuat komitmen secara cermat dan akurat. (B/S)

145. Komponen biaya yang diperhitungkan dalam penyusunan HPS adalah sebagai berikut,
kecuali:
a. Harga barang.
b. Biaya umum penyedia barang.
c. Keuntungan.
d. Pajak penghasilan.

146. Salah satu acuan data yang paling tepat untuk digunakan dalam penyusunan HPS, kecuali:
a. Data harga dari calon penyedia barang/jasa.
b. Engineers estimate.
c. Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
d. Data harga satuan dasar yang dikeluarkan oleh Pemda.

147. Harga perkiraan sendiri disusun secara keahlian dengan berdasar kepada data yang dapat
dipertanggungjawabkan, berarti:
a. HPS disusun berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa penyedia barang/jasa.
b. Harga didasarkan kepada harga pasar setempat pada waktu penyusunan HPS.
c. Harga dapat didasarkan kepada kontrak-kontrak beberapa tahun sebelumnya.
d. HPS disusun oleh pejabat pembuat komitmen yang memahami harga pasar dari
barang/jasa.

148. Harga perkiraan sendiri (HPS) yang baik disusun secara keahlian oleh PPK dengan
berdasar kepada data yang dapat dipertanggungjawabkan antara lain dapat dilihat pada:
a. Semua harga penawaran terkoreksi dibawah HPS.
b. Semua harga penawaran terkoreksi diatas HPS.

21
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

c. Sebagian besar harga penawaran terkoreksi dibawah HPS dan hanya sebagian kecil
harga penawaran terkoreksi diatas HPS.
d. Separuh harga penawaran terkoreksi dibawah HPS dan separuh harga penawaran
terkoreksi diatas HPS.

149. Pejabat pembuat komitmen untuk pekerjaan konstruksi menyusun HPS dengan langkah
awal mengumpulkan kontrak pekerjaan sejenis, survei harga pasar untuk melihat
kemungkinan kenaikan harga satuan dasar bahan dan peralatan. Bagaimana pendapat
anda terhadap pola kerja tersebut:
a. Sudah sesuai dengan ketentuan penyusunan HPS.
b. Tidak sesuai dengan ketentuan penyusunan HPS.
c. Terlalu rumit dan memerlukan waktu panjang.
d. Kegiatan pejabat pembuat komitmen mengada-ada.

150. Nilai total harga perhitungan sendiri (HPS) tidak bersifat rahasia, namun harga satuan dan
analisisnya harga satuannya tidak boleh disampaikan. (B/S)

151. Pengadaan barang yang barangnya tidak dapat diperoleh di dalam negeri, tidak perlu
dibuatkan HPS-nya. (B/S)

152. Dalam pelaksanaan pelelangan umum, bagaimana hubungan antara harga penawaran
dengan HPS:
a. Penawaran terkoreksi maksimal sama dengan HPS.
b. Penawaran terkoreksi bisa lebih tinggi dari HPS.
c. Penawaran terkoreksi tidak boleh kurang dari 80% HPS.
d. Penawaran tidak berhubungan dengan HPS.

153. Dalam rangka pelaksanaan pelelangan terbatas, harga perkiraan sendiri disusun untuk:
a. Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah.
b. Dasar perlunya tambahan nilai jaminan pelaksanaan.
c. Menghitung potensi kerugian negara yang timbul apabila hasil pelelangan melebihi
HPS.
d. Menilai kewajaran harga hasil pelelangan yang lebih tinggi dari HPS.

154. Apabila dalam evaluasi penawaran harga dijumpai penawaran terendah terkoreksi 40%
dibawah HPS, maka tindakan ULP/pejabat pengadaan yang benar:
a. Langsung ditetapkan sebagai calon pemenang.
b. Dilakukan klarifikasi harga.
c. Dinaikkan jaminan pelaksanaannya menjadi sebesar 5% dari total HPS.
d. Pernyataan b dan c benar.

155. Apabila nilai total HPS suatu barang sebesar Rp 1.000.000.000 (satu miliar rupiah), maka
ULP dapat menentukan nominal jaminan penawaran, kecuali:
a. Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
b. Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah).
c. Rp 5.000.000 (lima juta rupiah).
d. Rp 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah).

156. Berdasarkan hasil survei, setelah kenaikan BBM ternyata harga barang-barang di pasaran
mengalami kenaikan yang sangat berarti. Hasil perhitungan dalam rangka penyusunan

22
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

HPS dengan harga-harga tersebut menunjukkan nilai HPS lebih besar dari pagu dana yang
tersedia. Menghadapi hat tersebut, apa yang sebaiknya dilakukan:
a. Melanjutkan proses pengadaan walaupun hasil perhitungan HPS lebih besar
dibandingkan pagu dana yang tersedia.
b. Menunda sementara waktu. Apabila harga barang dianggap sudah cukup stabil
kemudian dilanjutkan proses pengadaan.
c. Melanjutkan proses pengadaan dengan perhitungan HPS yang didasarkan pada data
harga barang pada saat penyusunan anggaran.
d. Diusulkan untuk dilakukan revisi anggaran dengan perubahan lingkup
pekerjaan/spesifikasi teknisnya.

157. Untuk pembangunan sistem manajemen informasi di suatu instansi telah disetujui pagu
anggaran sebesar Rp 8.000.000.000 (delapan miliar rupiah). Anggaran tersebut sebesar
Rp 6.000.000.000 (enam miliar rupiah) untuk pembelian peralatan komputer, dan sisanya
untuk pembangunan jaringan (LAN). Berdasarkan hasil survey dan brosur-brosur yang
dikumpulkan dari beberapa toko komputer diperoleh harga perkiraan sendiri (HPS) untuk
peralatan sebesar Rp 5.600.000.000 (lima miliar enam ratus juta rupiah), sedangkan HPS
untuk pembangunan LAN diperkirakan Rp 2.100.000.000 (dua miliar seratus juta rupiah).
Terhadap situasi tersebut, langkah yang perlu dilakukan adalah:
a. ULP mengembalikan tugas pengadaan kepada pejabat pembuat komitmen karena
HPS melampaui pagu anggaran yang tersedia.
b. ULP melanjutkan proses dengan mengumumkan pelelangan untuk pengadaan
peralatan IT dan meminta pejabat pembuat komitmen merevisi spesifikasi atau
volume untuk pengadaan LAN.
c. ULP meminta pejabat pembuat komitmen merevisi spesifikasi atau volume untuk
pengadaan peralatan komputer maupun LAN.
d. ULP meneruskan proses pelelangan dan mengumumkan pengadaan pembangunan
sistem manajemen informasi dengan pagu Rp 6.000.000.000 (enam miliar rupiah).

158. Harga satuan penawaran timpang yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh
perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila
setelah dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan penawaran tersebut timpang, maka
harga satuan penawaran timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan
DokumenPemilihan. (B/S)

159. Untuk pengadaan jasa konsultansi, HPS dibuat sendiri pada saat akan melaksanakan
pengadaan yang terdiri dari:
a. Biaya personil (remuneration).
b. Biaya langsung nonpersonil (direct reimbursable cost).
c. Pajak pertambahan nilai.
d. Pernyataan a, b dan c benar.

160. Dalam penyusunan HPS, biaya langsung nonpersonil tidak boleh melebihi 40% dari total
biaya, kecuali untuk jenis pekerjaan jasa konsultansi yang bersifat khusus:
a. Biaya pelaksanaan bangunan contoh.
b. Pembangunan ruko.
c. Perbaikan jalan.
d. Pengembangan perumahan.

23
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA

PELELANGAN UMUM

Pengumuman Dan Pendaftaran Peserta

161. Kelompok kerja ULP pada kegiataan pembangunan jalan hotmix dengan nilai Rp
1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah) mengumumkan Pelelangan Umum
Pascakualifikasi melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi
untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau apabila diperlukan
melalui media cetak dan/atau elektronik. (B/S)

162. Pada pelaksanaan kegiatan pengadaan peralatan kantor dengan nilai Rp 180.000.000
(seratus delapan puluh juta rupiah) dengan cara pelelangan umum pascakualifikasi,
pengumuman:
a. Dilakukan di surat kabar pada awal pengumuman.
b. Dilakukan di website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk
masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau apabila diperlukan
melalui media cetak dan/atau elektronik.
c. Dilakukan setelah diterbitkannya surat penetapan penyedia barang/jasa.
d. Tidak perlu dilakukan.

163. Beberapa informasi yang disampaikan pada pengumuman pelelangan umum


pascakualifikasi sekurang-kurangnya harus memuat:
a. Nama dan alamat ULP yang akan mengadakan pelelangan umum, perkiraan nilai
pekerjaan serta syarat-syarat kualifikasi peserta pelelangan umum.
b. Nama dan alamat ULP yang akan mengadakan pelelangan umum, uraian singkat
mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan, nilai total harga perkiraan sendiri (HPS),
syarat-syarat peserta pelelangan umum, serta tempat, tanggal, hari dan waktu untuk
mengambil dokumen pengadaan.
c. Nama dan alamat ULP yang akan mengadakan pelelangan umum, waktu pemasukan
dokumen penawaran, syarat-syarat peserta pelelangan umum, uraian pekerjaan serta
tempat dan waktu pengambilan dokumen pengadaan.
d. Nama dan alamat ULP yang akan mengadakan pelelangan, syarat-syarat peserta
pelelangan umum, uraian pekerjaan serta kualifikasi peserta lelang.

164. ULP diminta melakukan pengadaan barang melalui pelelangan umum. Diketahui bahwa
biaya untuk iklan di koran tidak disediakan dalam dokumen anggaran kegiatan tersebut.
Menyikapi hal tersebut, langkah yang paling tepat yang dilakukan oleh ULP:
a. ULP melakukan proses pelelangan umum dengan mengumumkan di website K/L/D/I
masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal
Pengadaan Nasional melalui LPSE atau apabila diperlukan melalui media cetak
dan/atau elektronik.
b. Pejabat mengusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk dilakukan revisi
anggaran sehingga dana untuk iklan tersedia.
c. Pejabat memasang, iklan di koran dengan biaya sendiri, dan kemudian meminta
kontribusi penyedia barang untuk penggantian biaya iklan tersebut.
d. Pejabat mengusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen agar biaya iklan di koran
didanai melalui dana taktis proyek tersebut.

24
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

165. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman pelelangan umum, peserta
pelelangan umum yang terlibat dikenakan sanksi:
a. Gugur dan tidak boleh mengikuti pengadaan selama waktu tertentu.
b. Gugur tanpa diberikan sanksi.
c. Penawarannya ditolak.
d. Tidak dievaluasi.

Pendaftaran Peserta Pelelangan Umum

166. Pada saat mendaftar pelelangan umum, calon peserta pelelangan umum harus
menunjukan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP). (B/S)

167. Pada saat mendaftar pelelangan umum, calon peserta pelelangan umum harus membawa
asli dan/atau salinan/fotocopy/legalisir Akta Pendirian, Izin Usaha, Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), kontrak kerja sejenis, Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan/atau dokumen-
dokumen lain yang sejenis. (B/S)

168. Pada saat mendaftar pelelangan umum, pendaftaran calon peserta pelelangan umum
harus dilakukan oleh direktur utama/pimpinan perusahaan atau penerima kuasa dari
direktur utama/pimpinan perusahaan/kepala cabang yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya. (B/S)

Penjelasan Lelang

169. ULP/pejabat pengadaan menggugurkan salah satu peserta pengadaan dengan alasan
peserta tersebut tidak datang pada acara penjelasan lelang. (B/S)

170. Dalam tahap penjelasan (aanwitjing), keuntungan penyedia barang/jasa dapat ditentukan
sebesar 15% untuk menjamin kualitas barang/jasa yang akan dilaksanakan. (B/S)

171. Dalam rapat penjelasan (aanwijzing) disepakati oleh peserta rapat yang hadir dan
kemudian dituangkan dalam adendum dokumen pemilihan, jadwal pemasukan dokumen
penawaran dilakukan hanya dalam 1 hari tertentu saja. (B/S)

172. Pada saat rapat penjelasan dokumen pemilihan, ULP pembangunan gedung kantor senilai
Rp 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah) yang direncanakan selesai di tahun
anggaran yang berjalan diminta oleh sebagian peserta untuk mengubah masa
pelaksanaan pekerjaan yang dalam dokumen pemilihan ditetapkan 200 (dua ratus) hari
kalender menjadi 300 (tiga ratus) hari kerja karena sebagian peserta menilai waktu
pelaksanaan tersebut tidak memadai. Atas usulan tersebut sebaiknya ULP:
a. Menyetujui usulan tersebut dan melakukan addendum dokumen pemilihan yang
mengubah jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
b. Menyetujui usulan tersebut dan menuangkannya dalam Berita Acara Penjelasan.
c. Menolak usulan tersebut dan melanjutkan proses pengadaan.
d. Menghentikan proses pengadaan dan menyerahkan keputusan kepada pejabat
pembuat komitmen.

25
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

173. Apabila terjadi perubahan dokumen pada saat penjelasan, maka perlu dibuatkan
adendum dokumen pemilihan yang harus disyahkan oleh:
a. ULP/pejabat pengadaan.
b. Pejabat pembuat komitmen.
c. Pengguna anggaran.
d. Kepala satuan kerja.

174. Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, gambar dan/atau nilai total HPS, harus
mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen
Pengadaan? (B/S)

Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawaran

175. Apabila dokumen penawaran disampaikan melalui pos/jasa pengiriman, langkah yang
paling tepat dilakukan ULP/pejabat pengadaan adalah:
a. Memasukan dokumen penawaran ke kotak tempat pelelangan tapi dipisahkan
dengan dokumen penawaran yang disampaikan langsung.
b. Menerima dokumen penawaran tersebut dan langsung memasukkannya ke kotak
pelelangan.
c. Mencatat waktu, tanggal dan tempat penerimaan pada sampul luar dokumen
penawaran yang bersangkutan kemudian memasukkan pada kotak tempat yang
disediakan.
d. Menolak dan meminta kepada petugas kurir agar memberitahukan kepada sipengirim
untuk menyerahkan langsung dokumen penawaran tersebut kepada ULP/pejabat
pengadaan.

176. ULP/pejabat pengadaan dapat langsung menggugurkan penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan pada acara pembukaan penawaran. (B/S)

177. Peserta lelang yang tidak melampirkan jaminan penawaran digugurkan pada saat
pembukaan penawaran. (B/S)

178. Penandatanganan pakta integritas oleh peserta pelelangan umum untuk pelelangan
umum pascakualifikasi dapat dilakukan pada saat sebagai berikut, kecuali:
a. Menghadiri rapat pembukaan dokumen penawaran.
b. Mendaftar dan mengambil dokumen le!ang.
c. Menyampaikan dokumen penawaran.
d. Menghadiri rapat penjelasan lelang (aanwijziing).

179. Penawaran peserta pelelangan umum yang tidak menandatangani pakta integritas tidak
dapat digugurkan pada saat pembukaan penawaran oleh ULP/pejabat pengadaan. (B/S)

180. Pada saat acara pembukaan dokumen penawaran dimulai, ULP menggugurkan
penawaran dari salah satu peserta pelelangan umum karena surat penawaran dari
peserta yang bersangkutan tidak dilengkapi dengan materai. (B/S)

181. Pada saat pembukaan penawaran, dokumen penawaran yang disampaikan salah satu
peserta kurang dari jumlah yang ditentukan dalam dokumen pemilihan. Apa tindakan
yang harus dilakukan oleh ULP:

26
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

a. Penawaran dinyatakan gugur karena tidak memenuhi yang diminta dokumen


pemilihan/seleksi.
b. Penawaran tidak dinyatakan gugur karena ketentuan yang berlaku dalam pembukaan
penawaran yang gugur hanya terlambat penyampaiannya.
c. Penawar diminta menambah salinan penawaran sebelum acara pembukaan berakhir.
d. Dimintakan pendapat dari peserta lain sebagai keputusan panitia.

182. Dalam dokumen pemilihan pelelangan umum pengadaan barang, disebutkan bahwa
sampul satu dan dua dimasukkan dalam sampul luar ditutup dan dilak. Ternyata pada saat
pembukaan dokumen penawaran, ada satu dokumen penawaran dari penyedia yang
sampul luarnya tidak dilak. Terhadap kasus tersebut, maka:
a. Penyedia diminta melengkapi lak pada acara pembukaan.
b. Digugurkan karena tidak sesuai dengan dokumen pemilihan.
c. Dibiarkan tanpa lak dan tidak gugur.
d. Panitia membuat inisiatif memberikan lak pada dokumen penawaran tersebut.

183. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama segera setelah batas
akhir pemasukan dokumen penawaran, yang dihadiri paling kurang 2 (dua) peserta
sebagai saksi. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta sebagai saksi,
maka ULP menunda pembukaan Dokumen Penawaran selama:
a. 1 (satu) jam.
b. 2 (dua) jam.
c. 3 (tiga) jam.
d. 4 (empat) jam.

184. Berita acara pembukaan dokumen penawaran antara lain harus memuat hal sebagai
berikut:
a. Jumlah dokumen penawaran yang lengkap dan tidak lengkap.
b. Jumlah dan nama peserta yang terlambat menyampaikan dokumen sehingga gugur.
c. Jumlah penawaran yang tidak lengkap dan gugur.
d. Jumlah dan penyebab penawaran yang gugur.

Evaluasi Dokumen Penawaran

185. Evaluasi administrasi dokumen penawaran menggunakan metode evaluasi sistem gugur
untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dilakukan terhadap
penawaran yang memenuhi syarat pada pembukaan dokumen penawaran. (B/S)

186. Pada saat melakukan koreksi aritmatik sebagai salah satu prosedur dalam melakukan
evaluasi dokumen penawaran, ULP/pejabat pengadaan tidak diperbolehkan:
a. Mengubah volume pekerjaan dalam dokumen penawaran.
b. Mengubah peringkat peserta berdasarkan hasil koreksi aritmatik.
c. Mengkoreksi kesalahan perkalian antara harga satuan dengan volume.
d. Mengubah harga satuan pekerjaan yang terdapat pada dokumen penawaran.

187. Koreksi aritmatik hanya dapat dilakukan apabila terjadi sebagai berikut, kecuali:
a. Kesalahan dalam perkalian antara volume dan harga satuan.
b. Kesalahan dalam penjumlahan seluruh penawaran.
c. Kesalahan dalam harga satuan barang.

27
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

d. Kesalahan dalam pencantuman nilai pajak pertambahan nilai.

188. Pada saat dilakukan koreksi aritmatik terjadi perubahan peringkat yang semula peringkat
terendah pertama menjadi peringkat terendah ketiga dan seluruhnya memenuhi
persyaratan administrasi dan teknis. Yang seharusnya diusulkan menjadi calon pemenang
adalah:
a. Penawaran terendah pertama sebelum koreksi aritmatik.
b. Penawaran kedua setelah koreksi aritmatik.
c. Penawaran ketiga sebelum koreksi aritmatik.
d. Penawaran terendah pertama setelah koreksi aritmatik.

189. Terhadap dokumen penawaran yang tidak mencantumkan nilai harga satuan untuk suatu
item pekerjaan, ULP dapat:
a. Menggugurkan penawaran karena termasuk penawaran yang tidak responsif.
b. Mengembalikan penawaran tersebut kepada peserta lelang untuk diperbaiki.
c. Memberikan nilai tertentu dari harga tertinggi dari penawaran peserta yang lain.
d. Melakukan klarifikasi dan pekerjaan yang harga satuannya tidak ditulis tetap
dilaksanakan.

190. Koreksi aritmatik terhadap kesalahan volume yang tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga pada sebuah penawaran tidak dapat menyebabkan:
a. Perubahan harga penawaran.
b. Perubahan urutan penawaran.
c. Gugurnya penawaran yang terkoreksi.
d. Harga penawaran melebihi HPS.

191. Dalam suatu pengadaan barang menggunakan metode pemilihan pelelangan umum
pascakualifikasi dengan motede penyampaian dokumen penawaran satu sampul dan
metode evaluasi sistem gugur, prosedur yang sebaiknya tidak dilakukan oleh Unit
Layanan Pengadaan (ULP):
a. Evaluasi penawaran dilakukan terhadap semua penawaran yang masuk.
b. Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi.
c. Pelaksanaan evaluasi dilakukan ULP dengan fokus terhadap 3 (tiga) penawaran
terendah setelah koreksi aritmatik.
d. Berdasarkan hasil evaluasi harga, ULP membuat daftar urutan penawaran yang
dimulai dari urutan harga penawaran terendah dan mengusulkan penawar terendah
yang responsif sebagai calon pemenang.

192. Pada pengadaan peralatan kantor dengan nilai Rp 2.000.000.000 (dua miliar rupiah),
penawaran yang tidak dilengkapi dengan jaminan pelaksanaan dapat digugurkan oleh ULP
pada saat evaluasi administrasi. (B/S)

193. Dokumen penawaran yang disampaikan oleh calon penyedia barang/jasa dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
a. Surat penawaran ditandatangani oleh direktur utama perusahaan.
b. Surat penawaran ditandatangani oleh direktur keuangan, tanpa surat kuasa.
c. Masa berlaku surat penawaran tidak kurang dari waktu yang telah ditentukan.
d. Masa berlaku jaminan penawaran tidak kurang dari waktu yang telah ditentukan.

28
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

194. ULP menggugurkan penawaran dari salah satu peserta pelelangan umum pada saat
evaluasi dokumen penawaran, karena surat penawaran dari peserta yang bersangkutan
tidak dilengkapi dengan materai. (B/S)

195. Surat jaminan penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi dalam suatu
proses evaluasi dokumen penawaran pengadaan barang/jasa apabila:
a. Diterbitkan oleh bank umum atau bank perkreditan rakyat.
b. Masa berlaku jaminan penawaran tidak kurang dari yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan.
c. Diterbitkan oleh perusahaan asuransi.
d. Nama pejabat pembuat komitmen yang menerima jaminan penawaran sama dengan
nama dari pejabat pembuat komitmen yang melaksanakan pengadaan barang/jasa.

196. Surat penawaran yang ditandatangani oleh penerima kuasa dari direktur utama
perusahaan yang nama penerima kuasa tersebut tidak tercantum dalam akta pendirian
ataupun akta perubahan perusahaan:
a. Surat penawaran tidak sah.
b. Surat penawaran tetap sah.
c. Surat penawaran tidak sah tetapi penawarannya tidak digugurkan.
d. Surat penawaran dapat diminta ditandatangani oleh direktur utama.

197. Pada pembuktian (cross-check) terhadap 1 calon pemenang dan 2 pemenang cadangan
dalam suatu pelelangan umum ditemukan antara data kualifikasi yang disampaikan
dengan dokumen aslinya ditemukan bahwa surat penawaran dari calon pemenang
ditandatangani oleh direktur keuangan yang namanya tidak tercantum dalam akte
pendirian ataupun akta perubahan perusahaan tersebut. Terhadap calon pemenang
tersebut, maka:
a. Diminta mengubah Akta Pendirian Perusahaan dan memasukkan atau menambahkan
nama orang yang menjabat Direktur Keuangan tersebut.
b. Diminta mengganti dengan surat penawaran yang ditandatangani Direktur Utama
yang namanya tercantum dalam Akta Pendirian Perusahaan.
c. Dilanjutkan proses pada tahap berikutnya, karena harga penawaran dari penyedia
barang/jasa tersebut paling menguntungkan keuangan negara.
d. Digugurkan sebagai calon pemenang.

198. ULP dapat menentukan besarnya nominal jaminan penawaran sebesar Rp 20.000.000
(dua puluh juta rupiah) untuk pengadaan satu paket pengadaan peralatan kantor dengan
nilai total HPS sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah). (B/S)

199. Bila dalam surat jaminan penawaran besarnya nilai jaminan yang tertulis hanya dalam
angka, maka ULP dapat menggugurkan penawaran dari peserta pelelangan umum yang
bersangkutan. (B/S)

200. Apabila nama pejabat pembuat komitmen yang tertulis dalam surat jaminan penawaran
berbeda dengan nama pejabat pembuat komitmen yang sedang melaksanakan
pengadaan maka penawarannya dapat digugurkan. (B/S)

201. Apabila nama ULP yang tertulis dalam surat jaminan penawaran berbeda dengan nama
ULP yang sedang melaksanakan pengadaan maka penawarannya dapat digugurkan. (B/S)

29
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

202. Pada saat dilakukan evaluasi dokumen penawaran dalam suatu pelelangan umum
ternyata yang lulus evaluasi teknis hanya satu dari lima peserta yang memasukan
dokumen penawaran, maka ULP memutuskan untuk melanjutkan proses pelaksanaan
pengadaan dengan melakukan evaluasi harga. (B/S)

203. ULP tidak boleh meneruskan proses pelaksanaan pengadaan ke tahap evaluasi teknis
apabila jumlah peserta yang memenuhi persyaratan administrasi kurang dari 2 (dua)
peserta. (B/S)

204. Dalam kegiatan pengadaan alat-alat kantor dengan nilai Rp 1.200.000.000 (satu miliar dua
ratus juta rupiah), terdapat 30 penawaran yang masuk. Setelah dilakukan evaluasi
dokumen penawaran ternyata hanya 2 perusahaan yang lulus evaluasi administrasi,
teknis dan harga. Menghadapi keadaan tersebut, ULP harus melakukan:
a. Pelelangan diulang dengan meminta penawaran baru dari 30 peserta yang telah
mendaftar.
b. Pelelangan dilanjutkan.
c. Pelelangan gagal dan diulang.
d. Pelelangan diulang dengan mengundang peserta baru.

205. Apabila setelah dilakukan pengumuman ulang, ternyata yang memenuhi persyaratan
teknis hanya 1 (satu) penawar, maka:
a. ULP dapat menunjuk langsung kepada penyedia yang penawaran teknisnya paling
baik.
b. ULP melakukan proses pelelangan umum kembali dengan mengubah spesifikasi
barang/jasa yang dilelangkan.
c. ULP dapat melanjutkan proses pelaksanaan pengadaan terhadap penawar yang
memenuhi persyaratan teknis.
d. ULP dapat meminta peserta lelang lain untuk menyesuaikan penawaran teknis
sehingga memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan.

206. ULP/pejabat pengadaan pada saat melakukan evaluasi teknis untuk pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan metode evaluasi sistem gugur dapat
menambah faktor-faktor/unsur-unsur yang dievaluasi dari yang telah ditetapkan dalam
dokumen pemilihan. (B/S)

207. Peserta pelelangan umum pada kegiatan pengadaan barang dilarang mencantumkan
merek barang yang ditawarkan dalam dokumen penawarannya. (B/S)

208. Untuk pengadaan barang pabrikan, apabila calon penyedia pengadaan barang tidak
melampirkan Surat Kuasa Menjualkan Barang dari produsen dalam dokumen
penawarannya seperti yang diminta dalam dokumen pemilihan, maka terhadap calon
penyedia pengadaan barang tersebut:
a. Dilanjutkan prosesnya karena dianggap bukan persyaratan mutlak.
b. Digugurkan pada evaluasi dokumen penawaran.
c. Diberikan tambahan waktu agar dapat mengurus surat kuasa tersebut.
d. Diberikan kemudahan dengan cara mengganti surat kuasa tersebut dengan surat
kesanggupan menyediakan barang.

30
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

209. Untuk meyakinkan ULP bahwa peserta pelelangan umum mampu menyediakan barang
sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, maka peserta pelelangan umum harus
melengkapi penawarannya dengan:
a. Brosur asli dari pabrikan.
b. Sketsa barang.
c. Foto barang yang ditawarkan.
d. Gambar teknik.

210. Dalam suatu kegiatan pengadaan barang, dokumen penawaran dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan teknis apabila:
a. Jumlah peralatan minimal yang dimiliki tidak sesuai dengan yang disyaratkan dalam
dokumen pemilihan.
b. Waktu penyerahan melebihi waktu yang ditentukan dalam dokumen pemilihan.
c. Sejumlah barang yang akan disubkontrakkan tidak sesuai dengan yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan.
d. Personel yang dimiliki tidak sesuai dengan yang diperlukan pada bidangnya.

211. Pada proses evaluasi dokumen penawaran pada pelelangan umum pengadaan pekerjaan
konstruksi, dokumen penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis, kecuali:
a. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu
yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan.
b. Spesifikasi teknis memenuhi persyaratan seperti yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan.
c. Personil inti yang mengerjakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan.
d. Seluruh pekerjaan dapat disubkontrakkan.

212. Pada proses evaluasi dokumen penawaran pengadaan jasa lainnya, dokumen penawaran
dinyatakan memenuhi persyaratan teknis, kecuali:
a. Jadwal waktu penyerahan jasa lainnya yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu
yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan.
b. Spesifikasi teknis memenuhi persyaratan seperti yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan.
c. Personil inti yang mengerjakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan.
d. Identitas jasa lainnya yang ditawarkan tercantum dengan lengkap dan jelas.

213. Apabila pekerjaan yang ditawarkan memiliki spesifikasi teknis jauh lebih baik dari yang
dipersyaratkan, walaupun harganya tinggi, penawaran yang bersangkutan masih dapat
dinyatakan memenuhi persyaratan teknis. (B/S)

214. Dalam penyampaian dokumen penawaran menggunakan sistem dua sampul, ULP hanya
boleh melanjutkan proses evaluasi harga atas penawaran yang telah memenuhi
persyaratan administrasi dan teknis. (B/S)

215. Apabila dalam pelelangan umum dengan rencana kontrak menggunakan cara
pembayaran lumpsum ditemukan bahwa total harga penawaran yang ditulis dengan
angka berbeda dengan yang ditulis dengan huruf dalam suatu penawaran, maka:
a. Penawaran tersebut gugur.
b. Harga penawaran yang diakui adalah harga penawaran yang ditulis dengan huruf.

31
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

c. Penawaran tersebut dikembalikan.


d. Penawaran tersebut diperbaiki.

216. Preferensi harga dapat diberikan kepada penyedia jasa golongan usaha mikro, usaha kecil
dan koperasi kecil yang mengikuti pelelangan umum pekerjaan konstruksi yang bernilai
Rp 2.700.000.000 (dua miliar tujuh ratus juta rupiah). (B/S)

217. Preferensi harga untuk pengadaan barang/jasa yang diproduksi di dalam negeri dapat
diterapkan dengan ketentuan:
a. Preferensi harga dapat merubah harga penawaran.
b. Preferensi harga diberikan kepada semua perusahaan dalam negeri.
c. Preferensi harga hanya digunakan panitia dalam evaluasi penawaran.
d. Preferensi harga diperhitungkan dalam evaluasi penawaran terhadap semua
penawaran.

218. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang lelang mengajukan harga yang sama dalam
pelelangan umum menggunakan metode evaluasi sistem gugur, maka yang sebaiknya
dilakukan oleh ULP:
a. Memanggil peserta yang bersangkutan untuk membuat kesepakatan siapa yang tetap
berminat menjadi pemenang.
b. Membahas dengan PPK untuk memilih pemenang.
c. Meneliti kembali data kualifikasi peserta yang bersangkutan dan memilih peserta
yang menurut pertimbangannya mempunyai kemampuan yang lebih besar, dan
dicatat dalam berita acara.
d. ULP/pejabat pengadaan langsung memilih salah satu sebagai calon pemenang.

219. Hasil evaluasi dokumen penawaran dengan metode sistem gugur dalam pelelangan
umum untuk pekerjaan pembangunan jembatan:
a. Daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah yang
memenuhi persyaratan teknis.
b. Daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan penawaran dengan nilai tertinggi.
c. Daftar penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah di antara yang
lulus administrasi dan teknis.
d. Daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga evaluasi terendah.

220. Hasil evaluasi dokumen penawaran dengan menggunakan metode sistem nilai dalam
pelelangan umum untuk pengadaan kendaraan:
a. Daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah yang
memenuhi persyaratan teknis.
b. Daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan penawaran dengan nilai tertinggi
diantara yang memenuhi persyaratan administrasi.
c. Daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah
diantara yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
d. Daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga evaluasi terendah.

221. Dalam suatu proses pelelangan umum pascakualifikasi pekerjaan pencetakan sertifikat
dan soal ujian dengan nilai Rp 350.000.000 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) peserta
yang memasukkan dokumen penawaran hanya 35 peserta dari 120 yang mendaftar. Hasil
koreksi aritmatik terhadap semua penawaran harga menghasilkan 3 penawar terendah
sebagai berikut: (i) PT A: Rp 120.000.000 (seratus dua puluh juta rupiah); (ii) PT B: Rp

32
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah); serta (iii) PT C: Rp 200.000.000 (dua ratus
juta rupiah). Penawaran terendah urutan keempat dan berikutnya di atas Rp 300.000.000
(tiga ratus juta rupiah). Pagu anggaran Rp 400.000.000 (empat ratus juta rupiah). HPS
untuk kegiatan pencetakan sertifikat dan soal ujian tersebut sebesar Rp 350.000.000 (tiga
ratus lima puluh juta rupiah). Ketiga penawar terendah 1, 2 dan 3 dinyatakan lulus
administrasi dan teknis dan dilakukan evaluasi harga. Melihat kondisi di atas, semua
anggota kelompok kerja ULP ragu-ragu untuk menetapkan calon pemenang. Putusan apa
yang harus diambil dalam menghadapi kasus tersebut:
a. Menggugurkan 3 (tiga) penawar terendah tersebut dengan pertimbangan penawaran
harganya di bawah 80% dari nilai HPS dan menetapkan penawar terendah urutan 4, 5
dan 6 sebagai calon pemenang.
b. Menetapkan 3 (tiga) penawar terendah sebagai calon pemenang dengan catatan
setelah dilakukan klarifikasi kewajaran harga semua harganya wajar.
c. Langsung menetapkan 3 (tiga) penawar terendah sebagai calon pemenang tanpa
terlebih daulu melakukan klarifikasi kewajaran harga.
d. Membatalkan proses pelelangan dengan alasan penawaran terendah 1, 2 dan 3
semuanya di bawah 80% dari nilai HPS.

222. Dalam mengusulkan calon pemenang, informasi yang perlu dimuat dalam surat usulan
tersebut adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Harga penawaran terkoreksi.
b. Nama dan alamat penyedia barang/jasa.
c. NPWP penyedia barang/jasa.
d. Nomor surat izin usaha penyedia barang/jasa.

223. Sanksi bagi penyedia barang/jasa yang mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai
pemenang karena alasan yang tidak jelas:
a. Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas negara/daerah.
b. Jaminan penawaran dicairkan dan disetorkan ke kas negara/daerah serta dimasukkan
kedalam daftar hitam.
c. Dimasukkan dalam daftar hitam tetapi jaminan penawaran tidak dicairkan.
d. Dimasukkan dalam daftar hitam tetapi jaminan pelaksanaan tidak dicairkan.

Kualifikasi atau Pengujian Kemampuan Usaha Peserta Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

224. Pada dasarnya pengadaan dilakukan dengan prakualifikasi maupun pascakualifikasi yang
dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dicantumkan ketentuannya lebih lanjut. Dengan
pascakualifikasi lebih menguntungkan antara lain:
a. Mempercepat proses pengadaan.
b. Penyedia jasa yang tidak memenuhi syarat boleh menawar.
c. Banyak penawaran yang sangat rendah.
d. Banyak menghasilkan uang pembelian dokumen pemilihan.

225. Dalam suatu proses prakualifikasi, ULP/pejabat pengadaan mengugurkan salah satu
peserta dengan alasan data kualifikasi tidak lengkap. (B/S)

226. Pada proses pelelangan umum secara pascakualifikasi, apabila penawaran terbaik tidak
dilengkapi dengan data kualifikasi secara lengkap, maka:
a. Dapat meminta peserta yang bersangkutan melengkapi kekurangan data kualifikasi.

33
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

b. Dapat meminta peserta yang bersangkutan memasukkan penawaran ulang.


c. Harus menggugurkan penawaran yang bersangkutan pada saat dilakukan evaluasi
teknis.
d. Melanjutkan penilaian kualifikasi terhadap penawaran tingkat berikutnya.

227. ULP menggugurkan salah satu peserta dalam pelelangan umum dengan nilai Rp
5.000.000.000 (lima miliar rupiah) karena pada saat dilakukan penilaian kualifikasi data
kualifikasi yang bersangkutan tidak lengkap. Bagaimana tanggapan saudara terhadap
tindakan ULP tersebut berdasarkan ketentuan Perpres Nomor 54 Tahun 2010. (B/S)

228. Dalam pelelangan umum secara pascakualifikasi, calon penyedia barang/jasa yang boleh
memasukkan dokumen penawaran adalah penyedia barang/jasa yang memenuhi
persyaratan kualifikasi. (B/S)

229. Pada proses pelelangan umum dengan pascakualifikasi, calon peserta lelang yang boleh
memasukkan dokumen penawaran adalah calon peserta yang menandatangani pakta
integritas dan:
a. Calon peserta yang memenenuhi persyaratan sesuai dengan yang tercantum
dokumen pemilihan.
b. Calon peserta yang mendaftar.
c. Calon peserta yang mengambil dokumen pemilihan.
d. Calon peserta yang mengikuti penjelasan lelang.

230. Dalam proses penilaian kualifikasi, apabila ditemukan adanya indikasi kuat penipuan data
isian dokumen kualifikasi, maka:
a. Diberikan sanksi tidak boleh mengikuti pengadaan berikutnya.
b. Diberitahukan secara formal untuk diperbaiki.
c. Langsung digugurkan.
d. Gugur setelah dilakukan verifikasi nyata dan ternyata indikasi penipuan terbukti
benar.

231. Pengadaan jasa untuk Pekerjaan Pelatihan Perencanaan Pondasi Gedung Tinggi boleh
diikuti oleh penyedia bidang jasa lainnya. (B/S)

232. BUMD tidak diperbolehkan mengikuti pelelangan umum di daerah yang bersangkutan
karena akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest). (B/S)

233. Koperasi Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi tidak boleh mengikuti pelelangan di
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, karena akan menimbulkan pertentangan kepentingan
(conflict of interest). (B/S)

234. Perguruan tinggi negeri dan Badan Pusat Statistik (BPS) di setiap propinsi tidak dapat
mengikuti pelelangan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD karena institusi tersebut
tidak berbentuk badan hukum. (B/S)

235. Badan usaha yang berbentuk CV hanya boleh mengikuti pengadaan barang/jasa dengan
nilai dibawah Rp 2.500.000.000 (dua miliar lima ratus juta rupiah). (B/S)

34
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

236. Dalam penilaian kualifikasi badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas (PT)
mendapat nilai lebih baik dibandingkan dengan badan usaha berbentuk koperasi atau CV.
(B/S)

237. Salah satu peserta pengadaan kertas dengan nilai Rp 90.000.000 (sembilan puluh juta
rupiah) dengan nilai penawaran terendah dinyatakan gugur pada saat penilaian kualifikasi
karena peserta tersebut tidak memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK). (B/S)

238. ULP/pejabat pengadaan kegiatan renovasi gedung kantor menunjuk perusahaan


percetakan untuk melaksanakan pekerjaan dengan alasan pekerjaan sederhana dan
nilainya hanya Rp 40.000.000 (empat puluh juta rupiah). (B/S)

239. Untuk pengadaan pencetakan dokumen yang memerlukan sekuritas seperti BPKB
kendaraan bermotor yang spesifikasinya ada kandungan pengaman yang rahasia dengan
nilai pengadaan Rp 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah) hanya dapat diikuti
oleh golongan usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil. (B/S)

240. Pelelangan umum untuk pengadaan alat laboratorium dengan perkiraan nilai kontrak
sebesar Rp 2.700.000.000 (dua miliar tujuh ratus juta rupiah) hanya dapat diikuti oleh
perusahaan pemasok alat laboratorium golongan nonkecil. (B/S)

241. ULP/pejabat pengadaan menggugurkan peserta pengadaan alat-alat kesehatan pada saat
penilaian kualifikasi setelah ada laporan bahwa salah satu direkturnya sedang ditahan di
penjara dalam proses penyidikan kasus penipuan. (B/S)

242. ULP/pejabat pengadaan menggugurkan salah satu peserta pengadaan dengan alasan
direktur utama perusahaan tersebut terkena sanksi pidana. (B/S)

243. Penyedia pekerjaan konstruksi nasional yang sedang kena sanksi oleh salah satu badan
sumber dana multilateral tidak boleh mengikuti pengadaan nasional dengan dana APBN
maupun APBD. (B/S)

244. Penyedia barang dan jasa yang dikenai sanksi black list oleh Dinas Kesehatan di Jambi
karena tidak menyelesaikan pekerjaan juga tidak dapat menjadi penyedia barang/jasa
untuk kegiatan Departemen PU selama kurun waktu tertentu. (B/S)

245. ULP menggugurkan peserta pelelangan umum kegiatan pengadaan pekerjaan


konstruksi/jasa lainnya pada saat penilaian kualifikasi dengan alasan walaupun KD
memenuhi tetapi tidak pernah memperoleh pekerjaan selama kurun waktu 4 (empat)
tahun terakhir. (B/S)

246. ULP/pejabat pengadaan menggugurkan peserta pelelangan umum kegiatan pekerjaan


pengadaan barang pada saat penilaian kualifikasi dengan alasan selama kurun waktu 4
tahun terakhir hanya pernah memperoleh satu kali pekerjaan namun tidak memenuhi
persyaratan kemampuan dasar (KD). (B/S)

247. Dalam menetapkan persyaratan kelulusan prakualifikasi, pejabat menambah persyaratan


bahwa peserta yang lulus prakualifikasi harus melampirkan surat pernyataan kinerja baik
dari LPJK/asosiasi. (B/S)

35
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

248. Pada saat penilaian kualifikasi, ULP untuk kegiatan pengadaan komputer dengan nilai Rp
3.500.000.000 (tiga miliar lima ratus juta rupiah) wajib memperhitungkan kemampuan
dasar (KD) penyedia barang. (B/S)

249. Pada pelelangan umum pengadaan pekerjaan konstruksi dengan pascakualifikasi,


penawaran yang terendah dapat digugurkan apabila usaha kecil yang bersangkutan tidak
memiliki keterangan dukungan keuangan dari bank. (B/S)

250. Salah satu peserta pengadaan alat tulis kantor (ATK) dengan HPS sebesar Rp 90.000.000
(sembilan puluh juta rupiah) dengan nilai penawaran terendah apabila tidak memiliki
neraca maka penawarannya dinyatakan gugur. (B/S)

251. Calon peserta pelelangan/seleksi dari propinsi/kabupaten/kota lain untuk dapat


mengikuti pelelangan/seleksi di suatu propinsi/kabupaten/kota diharuskan:
a. Mempunyai kantor cabang di propinsi/kabupaten/kota diadakannya pengadaan.
b. Harus bekerja sama dengan penyedia jasa setempat.
c. Memperoleh izin dari gubernur/bupati/walikota setempat untuk mengikuti
pelelangan/seleksi.
d. Pernyataan a, b dan c tidak benar.

252. Data tentang pemenuhan kewajiban perpajakan tahun terakhir perlu dilampirkan pada
isian dokumen kualifikasi untuk pengadaan:
a. Jasa lainnya (pembersihan gedung kantor).
b. Jasa konsultansi perencanaan gedung bertingkat.
c. Pekerjaan konstruksi.
d. Pernyataan a, b dan c benar.

253. Pemenuhan persyaratan kualifikasi berupa tidak masuk dalam daftar hitam dilakukan
melalui:
a. Surat pernyataan dari asosiasi tempat perusahaan tersebut bernaung.
b. Surat keterangan dari pihak kepolisian.
c. Surat pernyataan dari penyedia yang bersangkutan.
d. Surat keterangan dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi.

254. Persyaratan kualifikasi yang boleh ditambahkan kedalam dokumen pemilihan antara lain
meliputi:
a. Memiliki pengalaman pekerjaan sejenis.
b. Memiliki dukungan keuangan dari bank setempat.
c. Pendaftaran dilakukan sendiri oleh direktur utama atau kuasanya.
d. Perusahaan harus berbentuk perseroan terbatas.

255. Salah satu persyaratan untuk lulus kualifikasi bagi penyedia barang yang mengikuti
pelelangan umum dengan pascakualifikasi adalah mempunyai:
a. Memiliki dukungan keuangan dari bank umum sekurang-kurangnya 10% dari nilai
pengadaan.
b. Memiliki pengalaman melaksanakan pengadaan sejenis yang diadakan.
c. Memiliki sisa kemampuan keuangan senilai paket pengadaan barang yang akan
diadakan.
d. Memiliki sisa kemampuan paket sesuai dengan jumlah barang yang akan diadakan.

36
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

256. Dalam menetapkan persyaratan kualifikasi, unit pelayanan pengadaan (ULP) dilarang
mempersyaratkan:
a. Peserta harus memiliki kantor di wilayah lokasi kegiatan untuk memudahkan
korespondensi.
b. Peserta harus memiliki kantor dengan alamat tetap.
c. Dimilikinya ijin usaha berkaitan dengan bidang pekerjaan yang akan dilelangkan.
d. Tersedianya tenaga teknis sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilelangkan.

257. Langkah paling tepat untuk membuktikan bahwa calon penyedia barang/jasa yang akan
diusulkan sebagai calon pemenang adalah pengusaha kecil yang akan mampu
melaksanakan pencetakan buku dengan nilai Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah)
adalah dengan:
a. Melihat SIUP asli dari calon pemenang yang datanya tercantum dalam formulir isian
kualifikasi.
b. Mendasarkan pada informasi yang disampaikan peserta dalam formulir isian
kualifikasi
c. Meneliti secara nyata dengan hanya melihat Izin Usaha Percetakan, Sertifikat Badan
Usaha Bidang Percetakan dan neraca perusahaan.
d. Melakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir
isian kualifikasi.

258. Calon penyedia barang/jasa harus menyampaikan surat dukungan keuangan dari bank
untuk pengadaan:
a. Jasa lainnya sebesar 5% untuk setiap pengadaan.
b. Barang sebesar 5% untuk pengadaan dengan nilai diatas Rp 1.000.000.000 (satu miliar
rupiah).
c. Jasa konsultansi sebesar 10% untuk pengadaan dengan nilai diatas Rp 200.000.000
(dua ratus juta rupiah).
d. Pekerjaan konstruksi sebesar 10% untuk setiap pengadaan.

259. Salah satu persyaratan lulus kualifikasi penyedia barang dalam mengikuti pelelangan
umum pascakualifikasi:
a. Izin Usaha Jasa Konstruksi.
b. Kontrak.
c. Surat Perintah Kerja.
d. Pengalaman pengadaan barang sejenis yang diadakan.

260. Salah satu persyaratan kualifikasi penyedia jasa dalam pelaksanaan pelelangan umum
pengadaan pekerjaan konstruksi untuk bukan usaha kecil:
a. KD = 2 NPt pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir.
b. KD = 2 NPt pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun
terakhir.
c. KD = 3 NPt pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir.
d. KD = 3 NPt pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun
terakhir.

37
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

261. Pekerjaan konstruksi senilai Rp 7.500.000.000 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah) dapat
dilakukan oleh penyedia yang pernah melaksanakan satu pekerjaan senilai sebagai
berikut, kecuali:
a. Rp 7.500.000.000 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).
b. Rp 3.750.000.000 (tiga miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
c. Rp 2.500.000.000 (dua miliar lima ratus juta rupiah).
d. Rp 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

262. Dalam rangka pemenuhan persyaratan kualifikasi untuk pekerjaan jasa konstruksi ditahun
2011 senilai Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah), maka penyedia jasa harus memenuhi:
a. NPt = Rp 1.000.000.000 (satu miliar rupiah) di tahun 2010.
b. NPt = Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) di tahun 2010.
c. NPt = Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) di tahun 2010.
d. NPt = Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) di tahun 2010.

263. Salah satu persyaratan kualifikasi penyedia jasa lainnya untuk bukan usaha kecil dalam
pelaksanaan pelelangan umum pengadaan jasa lainnya:
a. KD = 3 NPt pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir.
b. KD = 3 NPt pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun
terakhir.
c. KD = 5 NPt pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir.
d. KD = 5 NPt pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun
terakhir.

264. Dalam pelelangan umum pengadaan jasa boga (catering) dengan nilai HPS Rp
3.200.000.000 (tiga miliar dua ratus juta rupiah) menggunakan metode evaluasi dokumen
penawaran sistem gugur, terdapat 30 penawaran yang masuk. Setelah penawaran
dievaluasi, dihasilkan penawaran terendah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
(i) PT Apel menawarkan Rp 2.900.000.000 (dua miliar sembilan ratus juta rupiah); (ii) PT
Beras menawarkan Rp 2.950.000.000 (dua miliar sembilan ratus lima puluh juta rupiah);
(iii) PT Cahaya menawarkan Rp 3.100.000.000 (tiga miliar seratus juta rupiah); serta (iv) PT
Dunia menawarkan Rp 3.150.000.000 (tiga miliar seratus lima puluh juta rupiah). Hasil
penilaian kualifikasi terhadap empat penawar terendah: (i) PT Apel memiliki SIUP usaha
kecil, pengalaman nilai paket tertinggi Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah); (ii) PT
Beras memiliki SIUP usaha menengah, pengalaman nilai paket tertinggi Rp 700.000.000
(tujuh ratus juta rupiah); (iii) PT Cahaya memiliki SIUP usaha besar, pengalaman nilai
paket tertinggi Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah); serta (iv) PT Dunia memiliki SIUP
usaha kecil, pengalaman nilai paket tertinggi Rp 700.000.000 (tujuh ratus juta rupiah).
Calon pemenang yang akan ditetapkan oleh ULP adalah:
a. Calon pemenang pertama adalah PT Apel, calon pemenang kedua adalah PT Beras
dan calon pemenang ketiga adalah PT Cahaya.
b. Calon pemenang pertama adalah PT Beras dan calon pemenang kedua adalah PT
Cahaya, dan calon pemenang ketiga adalah PT Dunia dengan menggugurkan PT Apel
dan setelah menilai kualifikasi PT Dunia.
c. Calon pemenang pertama adalah PT Beras dan calon pemenang kedua adalah PT
Cahaya, dan menggugurkan PT Apel.
d. Calon pemenang pertama adalah PT Beras dan calon pemenang kedua adalah PT
Dunia.

38
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

265. Dalam Dokumen Pemilihan Pembangunan Gedung DPRD Propinsi Banten dengan HPS Rp
8.000.000.000 (delapan miliar rupiah) disebutkan bahwa peserta harus melakukan
konsorsium/kemiteraan. Urutan pertama calon pemenang yaitu PT A mempunyai
kemampuan dasar (KD) sebesar Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) sebagai
pemimpin konsorsium (lead firm) yang berasosiasi dengan PT B dengan KD sebesar Rp
4.000.000.000 (empat miliar rupiah) dan PT C sebesar Rp 4.000.000.000 (empat miliar
rupiah). Berapa KD gabungan dari konsorsium tersebut:
a. Rp 18.000.000.000 (delapan belas miliar rupiah).
b. Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah).
c. Rp 8.000.000.000 (delapan miliar rupiah).
d. Rp 6.000.000.000 (enam miliar rupiah).

266. PT A yang memiliki nilai paket tertinggi (NPt) sebesar Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar
rupiah) membentuk konsorsium dengan PT B yang memiliki nilai paket tertinggi (NPt)
sebesar Rp 6.000.000.000 (enam miliar rupiah) dan PT C yang memiliki nilai paket
tertinggi (NPt) sebesar Rp 9.000.000.000 (delapan miliar rupiah). Sebagai pemimpin dari
konsorsium (lead firm) tersebut adalah PT B. Rencananya ketiga perusahaan yang
berkonsorsium tersebut akan mengikuti pelelangan pekerjaan konstruksi pembangunan
gedung. Konsorsium tersebut akan dinyatakan memenuhi persayaratan kualifikasi untuk
pengadaan:
a. Pembangunan Gedung DPRD Provinsi Banten dengan nilai total HPS Rp
30.000.000.000 (tiga puluh belas miliar rupiah).
b. Pembangunan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu dengan nilai total HPS Rp
27.000.000.000 (dua puluh tujuh miliar rupiah).
c. Pembangunan Gedung DPRD Provinsi Lampung dengan nilai total HPS Rp
20.000.000.000 (dua puluh miliar rupiah).
d. Pembangunan Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Tengah dengan nilai total HPS Rp
18.000.000.000 (delapan belas miliar rupiah).

Sanggahan Dan Pengaduan

267. Sanggahan pertama dari penyedia barang/jasa disampaikan tertulis kepada pimpinan
instansi dalam hal dijumpai penyimpangan pelaksanaan pengadaan. (B/S)

268. Sanggahan dari penyedia barang/jasa yang merasa dirugikan yang ditujukan kepada
ULP/pejabat pengadaan tidak perlu ditanggapi karena tidak ditujukan kepada pejabat
pembuat komitmen. (B/S)

269. Peserta yang akan melakukan sanggahan banding diharuskan memberikan jaminan
sanggahan banding yang ditujukan kepada ULP/pejabat pengadaan sebesar 2 (dua
perseribu) dari HPS atau paling tinggi sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
dengan masa berlaku 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal pengajuan sanggahan
banding. (B/S)

270. Peserta pemilihan penyedia barang/jasa yang merasa dirugikan dapat mengajukan surat
sanggahan kepada ULP/pejabat pengadaan apabila antara lain ditemukan:
a. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur menurut dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa.

39
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

b. Penawaran dengan harga terendah tidak diputuskan sebagai pemenang dalam


evaluasi penawaran dengan metode sistem nilai.
c. Penyedia barang/jasa yang terpilih bukan dari provinsi lokasi pejabat pembuat
komitmen.
d. Penyedia barang/jasa yang terpilih sudah tiga kali berturut-turut dimenangkan dalam
pengadaan barang/jasa pada pejabat pembuat komitmen bersangkutan.

271. Apabila ULP/pejabat pengadaan menerima pengaduan bahwa salah satu calon pemenang
pelelangan umum memiliki hubungan keluarga dengan pejabat pembuat komitmen,
maka:
a. Proses pelelangan dibatalkan.
b. Peserta lelang yang bersangkutan tetap dapat menjadi pemenang dengan syarat tidak
ada KKN.
c. Peserta lelang yang bersangkutan digugurkan.
d. Proses pelelangan tetap dilanjutkan.

272. Sanggahan secara tertulis dari penyedia barang/jasa disampaikan kepada ULP/pejabat
pengadaan dalam jangka waktu:
a. Sekurang-kurangnya 5 hari kerja.
b. Paling lama 5 hari kerja.
c. Selambat-lambatnya 15 hari kerja.
d. 1 sampai dengan 3 hari kerja.

273. ULP/pejabat pengadaan menghentikan proses pelaksanaan pelelangan dengan alasan


walaupun sanggahan pertama terbukti tidak benar dan telah dijawab oleh ULP/pejabat
pengadaan namun salah satu peserta merasa kurang puas sehingga mengajukan
sanggahan banding. (B/S)

274. Apabila sanggahan banding dari penyedia barang/jasa kepada Menteri/Pimpinan


Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi mengenai kesalahan ULP/pejabat pengadaan
dalam melakukan evaluasi dokumen penawaran dianggap benar atau dapat diterima,
maka ULP/pejabat pengadaan:
a. Melakukan proses evaluasi ulang terhadap semua dokumen penawaran yang masuk.
b. Melakukan evaluasi ulang kepada tiga calon pemenang yang diusulkan.
c. Mengundang semua peserta yang terdaftar untuk mengajukan penawaran ulang.
d. Melakukan evaluasi ulang terhadap penawaran yang lulus evaluasi teknis.

275. Apabila sanggahan banding dari peserta lelang kepada Menteri/Pimpinan


Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi terhadap pelaksanaan pelelangan umum yang
tidak sesuai dengan dokumen pemilihan dianggap benar, maka ULP harus:
a. Melakukan proses evaluasi ulang terhadap semua dokumen penawaran yang masuk.
b. Melakukan evaluasi ulang kepada tiga calon pemenang yang diusulkan.
c. Mengundang semua peserta yang terdaftar mengajukan penawaran ulang.
d. Melakukan evaluasi ulang terhadap penawaran yang lulus teknis.

276. Jangka waktu yang diberikan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala


Daerah/Pimpinan Institusi untuk menjawab sanggahan banding:
a. Selambat-lambatnya 5 hari sejak surat sanggahan banding diterima.
b. Selambat-lambatnya 5 hari dari tanggal surat sanggahan banding.
c. Selambat-lambatnya 15 hari sejak surat sanggahan banding diterima.

40
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

d. Selambat-lambatnya 15 hari dari tanggal surat sanggahan banding.

277. Dalam proses pengadaan barang yang banyak terdapat di pasar, pejabat pembuat
komitmen dapat menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ):
a. Setelah masa sanggah pertama tidak ada sanggahan dari peserta lelang.
b. Sanggahan tidak dapat diterima, dan sudah dijawab oleh ULP/pejabat pengadaan
c. Sanggahan pertama tidak dapat diterima dan sudah dijawab oleh atasan pejabat
pembuat komitmen.
d. Sanggahan pertama tidak dapat diterima dan sudah dijawab oleh pejabat pembuat
komitmen.

Pelelangan Gagal Dan Pelelangan Ulang

278. Dalam pelelangan umum secara pascakualifikasi, pelelangan umum yang dinyatakan gagal
karena peserta yang mendaftar kurang dari 3 (tiga), diulang dengan:
a. Memperpanjang waktu pendaftaran.
b. Meminta kembali penawaran dari peserta yang mendaftar.
c. Mengumumkan kembali pelelangan umum.
d. Mengundang peserta baru untuk mendaftar.

279. Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi, apabila jumlah sampul penawaran
yang masuk kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran kurang dari 3 (tiga) maka:
a. Pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan harus diulang, diumumkan kembali dengan
mengundang calon peserta lelang baru.
b. Proses pelelangan dilanjutkan.
c. Proses pelelangan dilanjutkan dengan terlebih dahulu ULP/pejabat pengadaan
membuat berita acara.
d. Pernyataan a, b dan c tidak benar.

280. Dalam suatu pelelangan umum dengan pascakualifikasi untuk pengadaan buku dengan
nilai HPS Rp 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), dari 20 peserta yang
mendaftar, hanya 2 peserta yang memasukkan dokumen penawaran. Keduanya
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis dengan harga penawaran PT A sebesar Rp
740.000.000 (tujuh ratus empat puluh juta rupiah) dan PT B sebesar Rp 730.000.000
(tujuh ratus tiga puluh juta rupiah). Setelah dilakukan koreksi aritmatik, penawaran PT A
menjadi Rp 760.000.000 (tujuh ratus enam puluh juta rupiah) dan PT B menjadi Rp
770.000.000 (tujuh ratus tujuh puluh juta rupiah), yang kedua penawaran tersebut
sebenarnya masih di bawah pagu anggaran yang tersedia yaitu Rp 775.000.000 (tujuh
ratus tujuh puluh lima juta rupiah). Menurut saudara, proses pengadaan tersebut harus:
a. Dilanjutkan dengan penilaian kualifikasi atas PT A dan mengusulkan PT A sebagai
calon pemenang.
b. Proses pelelangan umum dinyatakan gagal oleh ULP serta ULP meminta peserta
pelelangan umum yang telah mendaftar untuk menyampaikan ulang dokumen
penawaran serta apabila dianggap perlu dapat melakukan pelelangan ulang dengan
mengundang ulang peserta yang baru.
c. Dilanjutkan dengan negosiasi dengan PT A sehingga penawaran tidak melebihi HPS,
yang bila negosiasi berhasil, PT A diusulkan sebagai calon pemenang.
d. Diulang dan meminta penawaran ulang sehingga penawaran tidak melampaui HPS.

41
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

281. Apabila dalam pelelangan umum secara pascakualifikasi dengan sistem satu sampul
jumlah penawaran yang memenuhi persyaratan teknis hanya 1 (satu) penawaran dari 4
(empat) penawaran yang masuk, maka pelelangan harus diulang. (B/S)

282. Apabila calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 setelah dilakukan
evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi,
maka pelelangan dinyatakan gagal. (B/S)

283. Apabila calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurukan diri dan
tidak bersedia ditunjuk sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2,
maka pelelangan dinyatakan gagal. (B/S)

284. Proses lelang yang dinyatakan gagal karena semua penawaran diatas HPS dalam
pelelangan umum secara pascakualifikasi, maka dilakukan proses lelang ulang dengan:
a. Mengundang ulang peserta yang lulus kualifikasi untuk memasukkan penawaran
ulang secara lengkap.
b. Mengundang ulang peserta yang memenuhi persyaratan administrasi.
c. Mengundang ulang peserta yang tercantum dalam daftar peserta lelang dan kalau
dianggap perlu melakukan pelelangan ulang dengan mengundang peserta yang baru.
d. Mengesahkan dokumen pemilihan yang disusun ULP/pejabat pengadaan.

285. Dalam pelelangan umum secara prakualifikasi, lelang yang dinyatakan gagal karena
didapati prosesnya tidak sesuai ketentuan dalam dokumen pemilihan diulang dengan:
a. Mengundang ulang peserta yang lulus prakualifikasi untuk memasukkan penawaran
ulang secara lengkap.
b. Mengundang peserta yang lulus administrasi dan teknis.
c. Mengundang peserta yang masuk dalam daftar calon pemenang lelang.
d. Mengundang semua calon peserta pelelangan umum, dan apabila dianggap perlu
mengundang peserta baru.

286. Dalam pengadaan jasa boga (catering) senilai Rp 900.000.000 (sembilan ratus juta
rupiah), setelah diumumkan melalui website pada suatu K/L/D/I dan papan pengumuman
resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE, masuk 15
penawaran. Dari penawaran yang masuk, 3 penawaran tidak memenuhi persyaratan
jaminan penawaran karena jaminan penawaran tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan
yaitu bank umum setempat atau perusahaan asuransi setempat. Sementara itu, dari 12
penawaran yang masuk tidak memenuhi persyaratan pengalaman karena tidak memiliki
pengalaman menyediakan jasa boga (catering) dengan nilai paket minimal Rp
300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). Menghadapi situasi seperti itu, apa yang harus
dilakukan oleh ULP:
a. Menyatakan lelang gagal dan melakukan pelelangan ulang dengan mengundang
peserta yang baru.
b. Menyatakan lelang gagal dan mengubah persyaratan sehingga 15 penawaran yang
telah masuk dapat memenuhi persyaratan.
c. Meneruskan proses evaluasi terhadap 3 penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan jaminan penawaran.
d. Tidak ada jawaban yang tepat.

42
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

287. Bila pelaksanaan pelelangan umum gagal karena adanya indikasi KKN antarpeserta lelang
maka pelelangan umum dinyatakan gagal dan kemudian dilakukan pelelangan ulang yang
dilaksanakan dengan:
a. Mengumumkan kembali pelelangan umum.
b. Mengangkat ULP/pejabat pengadaan baru untuk melaksanakan lelang ulang.
c. Meminta peserta pelelangan yang telah terdaftar untuk memasukkan penawaran
ulang secara lengkap.
d. Menggugurkan penawaran dari penyedia yang terlibat.

288. Pada kondisi apa berdasarkan pernyataan-pernyataan di bawah ini yang tidak
mengakibatkan pelelangan gagal:
a. Sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan, ternyata jumlah penyedia yang
memasukkan dokumen penawaran kurang dari 3 peserta.
b. Dari 5 peserta lelang yang memasukkan dokumen penawaran, hanya ada satu peserta
yang dokumen penawarannya memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
c. Apabila dari 10 penyedia dan hanya ada 2 penawaran yang lulus administrasi dan
teknis, dan keduanya menawarkan harga di bawah pagu dana tetapi di atas HPS.
d. Calon pemenang lelang dan pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri dan
tidak bersedia ditunjuk sebagai pemenang karena kenaikan bahan bakar minyak
(BBM).

Klarifikasi dan Negosiasi

289. Untuk menjamin suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa sesuai
dengan kualitas yang diharapkan, maka ULP dalam tahap klarifikasi:
a. Dapat meminta penyedia menambah jaminan pelaksanaan untuk nilai penawaran
dibawah 80% dari HPS.
b. Tidak akan menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak.
c. Akan memasukkan penyedia barang/jasa kedalam daftar hitam apabila melanggar
kontrak.
d. Dapat menggugurkan penawaran dari penyedia barang/jasa yang menawarkan harga
dengan nilai dibawah 80% dari HPS.

290. Tahapan proses yang pada prinsipnya tidak boleh dilakukan dalam pelelangan umum
adalah:
a. Klarifikasi.
b. Negosiasi.
c. Verifikasi nyata atas kualifikasi.
d. Koreksi aritmatik.

291. Pada saat ditemukan harga satuan suatu pekerjaan ternyata timpang, maka langkah yang
perlu dilakukan oleh ULP/pejabat pengadaan adalah:
a. Melakukan klarifikasi untuk memastikan volume pekerjaan sesuai dengan volume
yang ada dalam dokumen pemilihan.
b. Menggugurkan penawaran karena melampaui harga satuan pekerjaan yang ada di
HPS.
c. Melakukan konfirmasi dan bila penyedia merasa salah dalam memasukkan angka,
harga satuan pekerjaan dari penawaran direvisi.

43
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

d. Meneruskan proses dengan segala resiko ada pada penyedia barang/jasa yang
bersangkutan.

Penandatanganan dan Pelaksanaan Kontrak

292. Penyedia yang ditetapkan sebegai pemenang lelang apabila menolak untuk
menandatangani kontrak, maka dapat dimasukan kedalam daftar hitam (blacklist). (B/S)

293. Manakah dari pernyataan berikut ini merupakan pernyataan yang salah terkait dengan
kontrak:
a. Kontrak untuk pengadaan Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar rupiah) harus
mendapat persetujuan dari ahli hukum kontrak.
b. Kontrak untuk nilai pengadaan sampai dengan Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah)
berupa kuitansi yang dibubuhi materai yang cukup.
c. Surat Perintah Kerja (SPK) adalah bentuk kontrak untuk pengadaan barang dengan
nilai sampai dengan Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
d. Untuk pengadaan jasa konsultansi senilai Rp 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta
rupiah), bentuk perikatan antara PPK dengan penyedia jasa adalah surat perjanjian.

294. Kontrak pengadaan barang/jasa yang harus memperoleh pendapat ahli hukum kontrak
yang profesional adalah kontrak yang bernilai:
a. Di bawah Rp 5.000.000 (lima juta rupiah).
b. Di atas Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah).
c. Di atas Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 50.000.000.000
(lima puluh miliar rupiah).
d. Di atas Rp 100.000.000.000 (seratus miliar rupiah).

295. Pejabat pembuat komitmen dapat membayar uang muka kepada penyedia barang/jasa
usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil kurang dari 30% dari nilai kontrak. (B/S)

296. ULP/pejabat pengadaan dapat menetapkan besarnya jaminan pelaksanaan melebihi 5%


dari nilai kontrak apabila nilai penawaran dinilai terlalu rendah. (B/S)

297. Jaminan pelaksanaan sebesar 5% sebagai syarat untuk kontrak pengadaan jasa
pembersihan (cleaning service) dengan nilai Rp 45.000.000 (empat puluh lima juta
rupiah). (B/S)

298. Mana pernyataan di bawah ini yang berhubungan dengan jaminan pelaksanaan
merupakan pernyataan yang benar?
a. Surat jaminan pelaksanaan hanya dapat dikeluarkan oleh bank umum.
b. Untuk pekerjaan jasa konsultansi senilai Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) wajib
disediakan surat jaminan pelaksanaan yang diterbitkan oleh bank umum (selain BPR)
dengan nilai nominal 5% dari nilai penawaran pemenang.
c. Besarnya jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari nilai kontrak.
d. Besarnya jaminan pelaksanaan setinggi-tingginya 5% x 80% x HPS bagi pemenang
yang harga penawaran terkoreksi kurang dari 80% dari total HPS.

44
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

299. Untuk memudahkan pencairan jaminan pelaksanaan, ULP/pejabat pengadaan pekerjaan


konstruksi pembangunan jalan mewajibkan jaminan pelaksanaan berupa jaminan bank.
(B/S)

300. Kontrak ditandatangani setelah pejabat pembuat komitmen menerbitkan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK). (B/S)

301. Kontrak ditandatangani setelah ada penunjukan penyedia barang/jasa. Dalam hal ada
keterbatasan waktu, maka tanggal penandatanganan kontrak diperbolehkan mendahului
tanggal surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ). (B/S)

302. Sebelum Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan, maka penyedia barang/jasa tidak
boleh memulai pekerjaan walaupun kontrak sudah ditandatangani. (B/S)

303. Nilai kontrak pembangunan jembatan lebar 10 meter dan bentang 40 meter dengan dana
APBN rupiah murni dapat menggunakan mata uang dolar Amerika untuk menghindari
kegagalan pekerjaan akibat inflasi rupiah. (B/S)

304. Dalam hal digunakan kontrak menggunakan cara pembayaran lump sum, apabila hasil
pengukuran volume pengadaan pekerjaan konstruksi sebesar 2.100 m3 sedangkan volume
awal dalam kontrak adalah 2.000 m3 maka pembayaran yang diberikan kepada
pemborong sebesar:
a. 2.100 m3.
b. 2.050 m3.
c. 2.000 m3.
d. Sesuai hasil negosiasi.

305. Dalam hal digunakan kontrak menggunakan cara pembayaran harga satuan, apabila
volume yang tertuang dalam kontrak sebanyak 100 m3 dan ternyata hasil pengukuran dari
pekerjaan yang dilakukan penyedia jasa konstruksi hanya sebanyak 95 m3, maka
pembayaran yang diberikan kepada penyedia jasa tersebut senilai uang tertentu untuk
volume pekerjaan:
a. 100 m3.
b. 95 m3.
c. (100 + 95) m3 dibagi 2.
d. Sesuai kesepakatan hasil negosiasi.

306. Untuk pekerjaan reboisasi hutan seluas 5.000 hektar, bagian pekerjaan yang dapat
disubkontrakkan adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Pekerjaan penyediaan benih tanaman.
b. Pekerjaan pengangkutan benih.
c. Pekerjaan penyiapan lahan.
d. Pekerjaan penanaman dan pemeliharaan.

307. Penyedia barang/jasa dapat mengalihkan tanggung jawab sebagian pekerjaan utama
dengan mensubkontrakkan kepada pihak lain:
a. Dengan persetujuan pejabat pembuat komitmen.
b. Untuk pekerjaan tertentu kepada penyedia barang/jasa spesialis.
c. Untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan atas permintaan pejabat pembuat
komitmen.

45
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

d. Secara keseluruhan pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa


tersebut.

308. Dalam pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi, pembayaran kepada subkontraktor


adalah tanggung jawab:
a. Pejabat pembuat komitmen.
b. Penyedia pekerjaan konstruksi.
c. Bendaharawan.
d. KPPN.

309. Lampiran yang harus disertakan oleh pihak penyedia barang/jasa pada saat mengajukan
permintaan pembayaran kepada pihak pejabat pembuat komitmen yang pekerjaannya
sebagian disubkontrakkan kepada penyedia barang/jasa yang lain adalah:
a. Bukti tagihan pembayaran dari subkontraktor.
b. Bukti penyelesaian pekerjaan oleh sub kontraktor.
c. Bukti tagihan pembayaran dari penyedia barang/jasa.
d. Bukti pembayaran kepada subkontraktor.

310. Penyedia barang harus mengasuransikan semua barang dan peralatan atas kerugian yang
terjadi dalam proses pengiriman sampai di lokasi penyerahan barang dan peralatan. (B/S)

311. Penyedia jasa harus menyediakan asuransi yang mencakup dari saat mulai pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan akhir masa pemeliharaan untuk hal-hal sebagai berikut, kecuali:
a. Semua peralatan-peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi kerusakan.
b. Pengguna jasa sebagai akibat kematian.
c. Pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan ditempat kerja.
d. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

312. Dalam proses pengadaan pekerjaan konstruksi pembangunan gedung kantor dengan nilai
diatas Rp 110.000.000.000 (seratus sepuluh miliar rupiah) sebelum kontrak disiapkan
terlebih dahulu dibuat surat penetapan pemenang penyedia jasa yang dilakukan oleh:
a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
c. Unit Layanan Pengadaan (ULP).
d. Pengguna Anggaran (PA).

313. Apabila dalam pelaksanaan kontrak dijumpai adanya perbedaan ketentuan-ketentuan


yang ada dalam kontrak dengan dokumen pengadaan, berita acara penjelasan, atau
dokumen penawaran, maka yang diacu adalah ketentuan yang terdapat dalam:
a. Dokumen penawaran.
b. Berita acara penjelasan.
c. Dokumen pemilihan.
d. Dokumen kontrak dan adendumnya.

314. Kontrak yang bersifat lumpsum terkait dengan pekerjaan tambah kurang dapat dilakukan
perubahan kesepakatan perikatan:
a. Tidak lebih dari 3 kali sebelum kontrak berakhir.
b. Tidak lebih dari 10% dari nilai kontrak awal.
c. Disepakati oleh kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Tidak dapat dilakukan adendum kontrak.

46
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

315. Karena proses penetapan anggaran terlambat sehingga waktu pelaksanaan kontrak
berkurang menyebabkan pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan pada
pertengahan bulan Desember menjadi tidak dapat terselesaikan. Tindakan apa yang
sebaiknya diambil oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menghadapi situasi tersebut:
a. Memutus kontrak dan membayar pekerjaan yang sudah selesai, sedangkan sisa
pekerjaan yang masih tersisa akan dilelangkan dengan menggunakan anggaran tahun
berikut.
b. Memperpanjang kontrak meskipun melampaui akhir tahun anggaran.
c. Membuat kontrak baru dengan penunjukan langsung untuk sisa pekerjaan.
d. Menyesuaikan jenis (item) dan volume pekerjaan dengan waktu pelaksanaan yang
tersedia.

316. Pada saat pelaksanaan kontrak pengadaan barang dapat dilakukan adendum kontrak
untuk mengganti merek dan spesifikasi barang yang diperjanjikan. (B/S)

317. Apabila diperlukan perubahan ruang lingkup pekerjaan, pejabat pembuat komitmen dan
penyedia barang/jasa dapat melakukan perubahan ruang lingkup pekerjaan pada saat:
a. Setelah kontrak ditandatangani.
b. Setelah serah terima pertama.
c. Sebelum surat perintah mulai kerja.
d. Sebelum kontrak ditandatangani.

318. Adendum kontrak untuk pengadaan yang sumber dananya berasal dari APBN/APBD boleh
melebihi 10% dari nilai kontrak awal. (B/S)

319. Adendum kontrak disusun berdasarkan berita acara hasil negosiasi teknis dan harga
antara pejabat pembuat komitmen dengan penyedia barang/jasa yang mengacu kepada
ketentuan-ketentuan yang tercantum pada perjanjian/kontrak awal. (B/S)

320. Pejabat pembuat komitmen dan penyedia tidak dapat melakukan perubahan ruang
lingkup pekerjaan pada saat:
a. Setelah serah terima pertama.
b. Mobilisasi.
c. Sebelum kontrak ditandatangani.
d. Setelah penandatanganan kontrak.

321. Apabila pejabat pembuat komitmen meminta penggantian personil karena dinilai tidak
mampu atau tidak dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, maka penyedia jasa
harus:
a. Mengganti personil yang kualitasnya lebih rendah dari yang diganti dengan
mengurangi nilai kontrak.
b. Mengganti personil yang kualitasnya lebih tinggi dengan tambahan nilai kontrak.
c. Mengganti personil yang kualitasnya setara/lebih tinggi dengan yang sebelumnya
tanpa menambah nilai kontrak.
d. Menambah personil baru untuk membantu personil yang dinilai tidak mampu bekerja
dengan baik dengan tidak meminta tambahan nilai kontrak.

322. Pada pengadaan pekerjaan konstruksi menggunakan cara pembayaran terima jadi dengan
nilai Rp 2.000.000.000 (dua miliar rupiah), perpanjangan waktu pelaksanaan dan

47
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

tambahan pekerjaan dengan nilai Rp 40.000.000 (empat puluh juta rupiah) dituangkan
dalam:
a. Perubahan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
b. Perubahan Surat Perintah Kerja (SPK).
c. Perubahan/adendum kontrak.
d. Berita acara perubahan waktu pelaksanaan.

323. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan
kahar (force majeur), maka pihak penyedia barang/jasa tidak dapat dikenakan sanksi.
(B/S)

324. Kesalahan pejabat pembuat komitmen yang mengakibatkan keterlambatan pembayaran


dapat dikenai sanksi sesuai yang ditetapkan dalam kontrak:
a. Menambah nilai kontrak sebagai kompnsasi kerugian.
b. Denda sekurang-kurangnya 1/1000 per hari dari nilai kontrak.
c. Ganti rugi kepada penyedia barang/jasa.
d. Peringatan dari atasan langsung.

325. Agar dapat segera mengantisipasi keterlambatan, serta untuk pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan konstruksi, kemajuan pekerjaan dicatat
dalam:
a. Laporan harian dan mingguan.
b. Laporan mingguan dan bulanan.
c. Laporan bulanan dan tahunan.
d. Laporan harian,mingguan dan bulanan.

326. Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak tidak dapat dilakukan apabila:
a. Penyedia terlambat menyelesaikan pekerjaan karena alasan di luar kontrol penyedia.
b. Ada perubahan pekerjaan yang dapat berakibat kepada perubahan jadwal.
c. Ada perubahan volume pekerjaan yang memerlukan perpanjangan waktu.
d. Pelaksanaan pekerjaan akan melampaui akhir tahun anggaran.

327. Perpanjangan waktu pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi dapat dilakukan


dengan alasan sebagai berikut, kecuali:
a. Penyerahan lapangan dari pejabat pembuat komitmen terlambat.
b. Adanya tambahan pekerjaan.
c. Dokumen anggaran terlambat disahkan.
d. Kelangkaan bahan-bahan di pasaran.

328. ULP/pejabat pengadaan dapat menuntut penyedia untuk mengganti kerugian kepada
negara apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. (B/S)

329. Untuk mempersingkat waktu penyelesaian sengketa antara pejabat pembuat komitmen
dan penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan kontrak, maka pilihan penyelesaian
sengketa yang dianjurkan sebaiknya melalui:
a. Peradilan umum.
b. Peradilan tata usaha negara.
c. Komisi pengawasan persaingan usaha.
d. Arbitrase.

48
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

330. Apabila masa pemeliharaan untuk pekerjaan pembangunan rumah dinas senilai Rp
300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) dipastikan akan melewati tahun anggaran yang
sedang berjalan, maka langkah yang sebaiknya dilakukan pejabat pembuat komitmen:
a. Membayar sebesar 100% dari nilai kontrak dengan syarat penyedia barang jasa
menyerahkan jaminan pemeliharaan senilai 5%.
b. Membayar sebesar 95% dari nilai kontrak serta 5% sisanya disimpan di rekening
pribadi pejabat pembuat komitmen.
c. Membayar sebesar 95% dari nilai kontrak dan sisanya dialokasikan di tahun anggaran
berikutnya.
d. Membayar sebesar 100% dari nilai kontrak dan pada akhir tahun anggaran dibuatkan
MoU yang menyatakan kesanggupan penyedia menyelesaikan seluruh pekerjaan.

331. Sanksi bagi penyedia barang/jasa yang diputuskan kontraknya oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang disebabkan oleh kelalaian/kesalahan penyedia barang/jasa tersebut
adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Membayar denda dan ganti rugi kepada negara.
b. Melunasi seluruh uang muka yang telah diberikan.
c. Jaminan pelaksanaan disita untuk menjadi milik negara.
d. Mengalihkan pekerjaan kepada penyedia barang/jasa lain.

332. Keputusan dari arbiter dalam rangka penyelesaian perselisihan antara pejabat pembuat
komitmen dan penyedia barang/jasa bersifat:
a. Mengikat kedua belah pihak dan final.
b. Saran dan keputusan akhir ada pada kedua belah pihak.
c. Mengikat kedua belah pihak sepanjang keduanya sepakat dengan keputusan
tersebut.
d. Tidak mengikat tergantung kesepakatn antara pihak pejabat pembuat komitmen,
penyedia barang/jasa dan arbiter.

PELELANGAN TERBATAS

333. ULP/pejabat pengadaan harus menegosiasikan penawaran harga dari suatu proses
pelelangan terbatas yang melebihi pagu anggaran supaya menjadi sama atau lebih rendah
dari HPS. (B/S)

PEMILIHAN LANGSUNG

334. Dalam penggunaan metode pemilihan langsung pada pengadaan pekerjaan konstruksi,
ULP/pejabat pengadaan harus mengumumkan pengadaan barang/jasa yang akan
dilaksanakan melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi
untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE. (B/S)

335. Dalam pelaksanaan pemilihan calon penyedia barang/jasa menggunakan metode


pemilihan langsung, ULP/pejabat pengadaan harus mengumumkan penyedia barang/jasa
yang akan ditetapkan sebagai calon pemenang melalui papan pengumuman resmi. (B/S)

49
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

336. Pengumuman dalam pemilihan langsung dilakukan di website K/L/D/I masing-masing dan
papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui
LPSE:
a. Tidak lebih dari 3 hari kalender.
b. Sekurang-kurangnya 3 hari kerja.
c. Sekurang-kurangnya 7 hari kalender.
d. Sekurang-kurangnya 7 hari kerja.

PENGADAAN LANGSUNG

337. Pemilihan calon penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya menggunakan


metode penunjukan langsung hanya dapat dilaksanakan untuk pekerjaan dengan nilai
maksimum Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). (B/S)

338. Walaupun dalam dokumen anggaran sudah mencantumkan satu merek barang dengan
alasan kualitas, ULP/pejabat pengadaan tetap tidak dapat melakukan proses penunjukan
langsung. (B/S)

339. Urutan sebagian dari prosedur pemilihan calon penyedia barang/jasa menggunakan
metode penunjukan langsung yang benar adalah:
a. Pemasukan penawaran, evaluasi penawaran, negosiasi serta penetapan penyedia
barang/jasa.
b. Evaluasi penawaran, negosiasi, pemasukan penawaran serta penetapan penyedia
barang/jasa.
c. Negosiasi, pemasukan penawaran, penetapan penyedia barang/jasa serta evaluasi
penawaran.
d. Negosiasi, pemasukan penawaran, evaluasi penawaran serta penetapan penyedia
barang/jasa.

340. Dalam penunjukan langsung, panitia wajib mengumumkan penetapan penyedia


barang/jasa yang ditunjuk di website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman
resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE. (B/S)

341. Pengumuman dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa menggunakan metode


penunjukan langsung dilakukan pada:
a. Awal proses penujukan langsung.
b. Setelah ditetapkan hasil prakualifikasi.
c. Setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
d. Setelah ada surat penetapan oleh ULP.

50
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

PROSES PENGADAAN JASA KONSULTANSI

SELEKSI UMUM

342. Metode pengadaan jasa konsultansi yang dilakukan dengan menyeleksi beberapa (5
sampai dengan 7) calon penyedia jasa konsultansi yang termasuk dalam daftar pendek
disebut:
a. Seleksi umum.
b. Seleksi dengan persaingan.
c. Seleksi sederhana.
d. Penunjukan langsung.

343. Pengadaan jasa konsultansi bagi badan usaha untuk pekerjaan nonkonstruksi dapat
dilakukan dengan pascakualifikasi. (B/S)

344. Salah satu persyaratan kualifikasi penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa
konsultansi:
a. KD = 3 NPt pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun
terakhir.
b. KD = 3 NPt dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir.
c. KD = 5 NPt pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun
terakhir.
d. Tidak diperlukan perhitungan kemampuan dasar (KD).

345. Dalam pengadaan jasa konsultansi menggunakan metode pemilihan seleksi umum ada 4
(empat) peserta yang lulus prakualifikasi, selanjutnya panitia menetapkan menjadi daftar
pendek (short list) calon penyedia jasa konsultansi yang diundang untuk memasukan
dokumen penawaran. (B/S)

346. Apabila peserta yang lulus prakualifikasi dalam seleksi umum pengadaan jasa konsultansi
hanya ada 2 peserta, maka langkah yang perlu diambil oleh ULP:
a. Mengundang peserta di luar peserta yang mendaftar.
b. Meminta peserta memperbaiki dokumen prakualifikasi.
c. Melaksanakan proses evaluasi prakualifikasi ulang.
d. Mengumumkan kembali proses prakualifikasi.

347. Jumlah penyedia jasa konsultansi yang dimasukkan dalam daftar pendek calon penyedia
jasa konsultansi menggunakan metode seleksi umum sebanyak:
a. Sebanyak-banyaknya 10 calon penyedia jasa konsultansi.
b. Sekurang-kurangnya 3 calon penyedia jasa konsultansi.
c. Antara 1 sampai dengan 5 calon penyedia jasa konsultansi.
d. Antara 5 sampai dengan 7 calon penyedia jasa konsultansi.

348. Penawaran dinyatakan gugur apabila salah satu persyaratan administrasi yang diminta
dalam dokumen pemilihan seleksi umum tidak dipenuhi atau tidak memenuhi syarat,
antara lain:
a. Tidak mencantumkan masa berlaku penawaran, atau mencantumkan kurun waktu
kurang dari yang diminta dalam dokumen pemilihan.
b. Tidak menyampaikan dokumen penawaran teknis.

51
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

c. Tidak ditandatangani oleh yang berhak sesuai yang diminta dalam dokumen
pemilihan.
d. Pernyataan a, b dan c benar.

349. Hal-hal yang menjadi pokok penilaian teknis dalam evaluasi jasa konsultansi adalah
sebagai berikut, kecuali:
a. Pengalaman perusahaan.
b. Kepemilikan peralatan.
c. Pendekatandan metodologi penyelesaian pekerjaan.
d. Kualifikasi tenaga ahli yang akan dipekerjakan.

350. Acuan pembobotan yang digunakan dalam melakukan evaluasi teknis pada pengadaan
jasa konsultansi adalah berikut:
a. Pengalaman perusahaan (10 20 %); pendekatan dan metodologi (20 40 %); serta
kualifikasi tenaga ahli (40 70 %).
b. Pengalaman perusahaan (10 30 %); pendekatan dan metodologi (20 40 %); serta
kualifikasi tenaga ahli (50 70 %).
c. Pengalaman perusahaan (10 20 %); pendekatan dan metodologi (20 30 %); serta
kualifikasi tenaga ahli (50 70 %).
d. Pengalaman perusahaan (10 20 %); pendekatan dan metodologi (20 40 %); serta
kualifikasi tenaga ahli (50 70 %).

351. Tenaga ahli yang akan ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi harus
memenuhi persyaratan, diantaranya adalah:
a. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
b. Mempunyai cabang di setiap provinsi.
c. Mempunyai akreditasi dari lembaga konsultan yang diakui pemerintah.
d. Berijazah perguruan tinggi negeri yang diakui oleh pemerintah.

352. Pada pengadaan jasa konsultansi yang menggunakan metode evaluasi kualitas,
pembukaan dokumen penawaran harga hanya dilakukan terhadap:
a. Penyedia yang lulus evaluasi teknis dan harga yang paling rendah.
b. Penyedia yang memiliki nilai teknis terbaik yang melewati ambang batas persyaratan
teknis.
c. Penyedia yang memiliki nilai proposal teknis yang memenuhi syarat dan melampaui
ambang batas persyaratan teknis.
d. Penyedia yang perolehan nilainya melewati ambang batas.

353. Pada seleksi umum melalui metode evaluasi kualitas dengan menggunakan metode
penyampaian dokumen penawaran dua sampul, maka peserta seleksi yang diundang
untuk pembukaan sampul kedua adalah:
a. Calon penyedia jasa konsultansi dengan nilai penawaran teknis terbaik.
b. Calon penyedia jasa konsultansi dengan nilai penawaran teknis terbaik dan di atas
ambang batas kelulusan (passing grade).
c. Calon penyedia jasa konsultansi dengan nilai penawaran teknis di atas ambang batas
kelulusan (passing grade).
d. Pernyataan a, b dan c tidak benar.

52
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

354. Dalam pengadaan jasa konsultansi dengan menggunakan metode evaluasi kualitas
apabila suatu penawaran harga dari calon penyedia jasa konsultansi melampaui pagu
dana yang tersedia maka penawarannya digugurkan. (B/S)

355. Dalam suatu pengadaan jasa konsultasi menggunakan metode pemilihan seleksi umum
prakualifikasi dengan metode penyampaian dokumen penawaran dua sampul dan
metode evaluasi kualitas diketahui bahwa calon pemenang mengundurkan diri dalam
klarfikasi/negosiasi. Langkah yang sebaiknya dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan
(ULP) adalah sebagai berikut:
a. ULP mengundang pemenang cadangan pertama untuk melaksanakan proses
klarifikasi dan negosiasi.
b. PA/KPA menggagalkan proses seleksi karena calon pemenang mengundurkan diri dan
menugaskan ULP untuk melaksanakan proses seleksi ulang.
c. ULP menggagalkan proses seleksi karena calon pemenang mengundurkan diri dan
melaksanakan proses seleksi ulang.
d. ULP mengundang pemenang cadangan pertama untuk membuka dokumen
penawaran harga yang dilanjutkan dengan proses klarifikasi dan negosiasi.

356. Metode evaluasi pada pemilihan calon penyedia jasa konsultansi yang sudah
memperbandingkan kedua aspek dari sampul 1 dan sampul 2 secara proporsional
terhadap bobot adalah:
a. Metode Evaluasi Kualitas dan Biaya.
b. Metode Evaluasi Kualitas.
c. Metode Evaluasi Pagu Anggaran.
d. Metode Evaluasi Biaya Terendah.

357. Hasil evaluasi dokumen penawaran dalam pemilihan calon penyedia jasa konsultansi
menggunakan metode seleksi umum harus dirahasiakan sampai dengan:
a. Usulan pemenang.
b. Penunjukan penyedia jasa konsultansi.
c. Setelah kontrak ditandatangani.
d. Pembuatan berita acara.

358. Pekerjaan jasa konsultansi untuk komponen biaya nonpersonil yang dapat melebihi 40%
dari total biaya:
a. Perencanaan bangunan sekolah dasar.
b. Penyusunan sistem akuntansi keuangan.
c. Pengawasan pembangunan rumah sakit.
d. Survey dan pemetaan bawah laut.

359. Dalam metode evaluasi kualitas yang digunakan dalam seleksi umum penyedia jasa
konsultansi, dapat dilakukan klarifikasi dan/atau negosiasi. Hal ini dimaksudkan untuk:
a. Memperoleh kejelasan teknis dan biaya serta kesesuaian bobot pekerjaan dan tenaga
ahli.
b. Memastikan kualitas pekerjaan yang akan dihasilkan.
c. Menentukan harga penawaran yang paling rendah.
d. Menjamin pekerjaan akan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.

360. Pada saat dilakukan negosiasi terhadap perusahan calon pemenang pengadaan jasa
konsultansi dengan metode evaluasi kualitas dan biaya, penyedia jasa diminta

53
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

memperlihatkan gaji dasar (basic salary) masing-masing tenaga ahli tetap yang akan
dilibatkan dalam proyek tersebut. Pada saat diperbandingkan antara penawaran biaya
dan gaji dasar diperoleh informasi sebagaimana tabel berikut:

Tenaga Ahli Penawaran Biaya/Bulan/Orang Gaji Dasar/Bulan/Orang


Ir. Alex Pribadi Rp 8.500.000 Rp 2.000.000
Primus Setiadi, SE Rp 6.000.000 Rp 2.000.000
Dr. Priyambudi Rp 10.000.000 Rp 3.000.000

Dari penawaran biaya tersebut siapa dari ketiga tenaga ahli yang remunerasi (biaya
langsung personilnya) tidak dapat dikurangi/dinegosiasikan:
a. Ir. Alex Pribadi dan Primus Setiadi, SE.
b. Semuanya dapat dinegosiasikan.
c. Primus Setiadi, SE.
d. Ir. Alex Pribadi dan Dr. Priyambudi.

361. Dalam rangka kampanye imunisasi, diperlukan jasa konsultansi untuk menyusun
kampanye program imunisasi. Terhadap calon penyedia jasa konsultansi yang
memasukan dokumen penawaran, tidak dihasilkan kesepakatan dalam negosiasi harga
dengan peringkat teknis pertama. Kemudian ULP mengadakan negosiasi harga dengan
peringkat teknis kedua. Tahap inipun tidak menghasilkan kesepakatan karena harga
penawaran peringkat kedua lebih tinggi dari penawaran peringkat pertama. Langkah yang
harus diambil ULP:
a. Kembali bernegosiasi dengan penawaran peringkat pertama.
b. Mengundang penawaran peringkat ketiga untuk negosiasi harga.
c. Membatalkan proses pengadaan karena negosiasi harga tidak tercapai sesuai HPS.
d. Menetapkan pemenang pengadaan adalah peringkat teknis pertama dengan harga
hasil negosiasi sebelumnya.

362. Dokumen penawaran asli dalam seleksi umum jasa konsultansi, hanya dapat dibuka pada
saat:
a. Setelah diterbitkan surat penunjukan pemenang atau ada sanggahan dari peserta.
b. Pada saat evaluasi teknis.
c. Pada saat evaluasi administrasi.
d. Pada saat negosiasi.

363. Sejak tanggal penandatangan kontrak menggunakan cara pembayaran lumpsum terkait
dengan pekerjaan tambah kurang, pejabat pembuat komitmen dan penyedia jasa
konsultansi dapat melakukan adendum kontrak:
a. Sebanyak 3 kali.
b. Sebanyak 7 kali.
c. Sebanyak 10 kali.
d. Tidak dapat dilakukan perubahan/adendum kontrak.

364. Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi, karena sesuatu hal PPK meminta
penggantian tenaga ahli. Alasan yang dapat dibenarkan untuk penggantian tenaga ahli
tersebut adalah sebagai berikut, kecuali:
a. PPK mengganggap tenaga yang bersangkutan tidak mampu.
b. Yang bersangkutan melanggar ketentuan tentang kerahasiaan dokumen.
c. Yang bersangkutan meninggal dunia.

54
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

d. Yang bersangkutan ditugaskan oleh penyedia jasa pada pekerjaan lain.

365. Jenis pekerjaan jasa konsultansi yang dapat dilaksanakan oleh calon penyedia jasa
konsultansi perorangan:
a. Pekerjaan pengawasan konstruksi jembatan lintas pulau.
b. Pekerjaan penasehatan hukum.
c. Pekerjaan penyusunan master plan pengembangan wilayah tertinggal.
d. Pekerjaan perencanaan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap.

366. Dalam kegiatan pengadaan barang/jasa pegawai negeri dilarang menjadi penyedia
barang/jasa:
a. Pada instansi tempat dia bekerja.
b. Pada instansi dimana dia mempunyai conflict of interest.
c. Kecuali yang bersangkutan mengambil cuti di luar tanggungan negara.
d. Pada bidang usaha yang tidak dipahaminya.

367. Dalam proses pengadaan jasa konsultansi berbadan hukum dengan nilai diatas Rp
11.000.000.000 (sebelas miliar rupiah) sebelum kontrak disiapkan terlebih dahulu dibuat
surat penetapan pemenang penyedia jasa yang dilakukan oleh:
a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
c. Unit Layanan Pengadaan (ULP).
d. Pengguna Anggaran (PA).

SELEKSI SEDERHANA

368. Pengumuman pengadaan pekerjaan pengawasan konstruksi dengan cara seleksi


sederhana untuk dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 150.000.000 (seratus lima puluh juta
rupiah) harus diumumkan di surat kabar provinsi. (B/S)

369. Jumlah penyedia jasa konsultansi yang dimasukkan dalam daftar pendek calon penyedia
jasa konsultansi menggunakan metode seleksi sederhana sebanyak:
a. Sebanyak-banyaknya 10 calon penyedia jasa konsultansi.
b. Sekurang-kurangnya 3 calon penyedia jasa konsultansi.
c. Antara 1 sampai dengan 5 calon penyedia jasa konsultansi.
d. Antara 3 sampai dengan 5 calon penyedia jasa konsultansi.

PENUNJUKAN LANGSUNG

370. Metode penunjukan langsung dalam pemilihan calon penyedia jasa konsultansi yang
paling tepat digunakan dalam kasus:
a. Untuk pekerjaan kompleks yang dapat dikerjakan oleh hanya satu calon penyedia jasa
konsultansi.
b. Desain jembatan permanen yang runtuh akibat bencana alam.
c. Pekerjaan desain hangunan dengan nilai Rp 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah).
d. Desain penyusunan sistem pelaporan keuangan daerah dengan nilai Rp 60.000.000
(enam puluh juta rupiah).

55
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

SWAKELOLA

371. Agar kegiatan di setiap instansi pemerintah bisa berjalan dengan lancar, tepat dan tertib,
maka pekerjaan swakelola yang dilaksanakan oleh instansi tersebut harus direncanakan
sebagai berikut:
a. PPK menyusun kerangka acuan kerja setelah DPA diterima.
b. Penetapan kegiatan dengan cara swakelola dilakukan setelah DPA diterima.
c. Kegiatan swakelola diumumkan di surat kabar provinsi.
d. Penetapan kegiatan dengan cara swakelola dilakukan saat pengusulan anggaran.

372. Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan secara swakelola tidak dapat dilaksanakan oleh
pihak:
a. Penanggung Jawab Anggaran.
b. Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola.
c. Kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima dana hibah.
d. Kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima dana proyek
APBD/APBN.

373. Pekerjaan berikut ini dapat dilaksanakan dengan cara swakelola oleh instansi pengguna
anggaran, kecuali:
a. Penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi negeri atau LIPI.
b. Perencanaan gedung kantor Pemerintah Daerah oleh Bappeda.
c. Penyuluhan flu burung dan pengobatan massal oleh Dinas Kesehatan.
d. Pemeliharaan jalan dalam kota oleh Dinas Pekerjaan Umum.

374. Pembangunan jembatan darurat sebagai sarana penyeberangan yang bersifat sementara
dapat dilakukan dengan cara swakelola. (B/S)

375. Pekerjaan berikut ini yang dapat dilakukan dengan cara swakelola antara lain adalah:
a. Pekerjaan yang secara teknis dapat dilaksanakan oleh pejabat pembuat komitmen.
b. Pekerjaan yang dalam pelaksanaannya tidak mengandung risiko yang tinggi.
c. Pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja cukup banyak pada instansi pejabat
pembuat komitmen.
d. Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis SDM instansi
pejabat pembuat komitmen sesuai tugas pokok dan fungsinya.

376. Pekerjaan berikut ini yang tidak dapat dilaksanakan dengan cara swakelola adalah:
a. Perbaikan jalan.
b. Pengadaan alat tulis kantor (ATK).
c. Pembangunan jembatan.
d. Pembangunan jalan.

377. Pekerjaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penataran dan seminar sebaiknya
dilakukan dengan:
a. Pelelangan terbatas.
b. Pelelangan umum.
c. Penunjukan langsung.
d. Swakelola.

56
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

378. Salah satu pertimbangan suatu kegiatan lebih tepat dilaksanakan secara swakelola adalah
apabila dari segi nilai kegiatan yang bersangkutan tidak lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua
miliar lima ratus juta rupiah). (B/S)

379. Pekerjaan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pembangunan


Fasilitas Umum di Propinsi DKI Jakarta dapat dilakukan oleh Lembaga Penelitian
Universitas Indonesia secara swakelola. (B/S)

380. Untuk pekerjaan yang dilakukan secara swakelola, dalam hal dibutuhkan tenaga ahli dari
luar instansi yang bersangkutan, maka jumlah tenaga ahli tersebut adalah:
a. Paling banyak 50% dari keseluruhan.
b. Tidak lebih dari 30% terhadap tenaga sendiri.
c. Bisa berapapun asal sesuai kebutuhan.
d. Sebanyak-banyaknya 1 orang.

381. Yang dimaksud pekerjaan rehabilitasi, renovasi dan konstruksi sederhana dalam
pekerjaan yang dilaksanakan melalui swakelola:
a. Pengecatan atau pembuatan/pengerasan jalan lingkungan.
b. Pembangunan kelas untuk sekolah dasar.
c. Pembanguan kantor desa.
d. Pembangunan puskesmas.

382. Kriteria lingkup kegiatan dan jenis pekerjaan pengadaan barang/jasa pemerintah yang
dapat diusulkan untuk dilaksanakan melalui swakelola adalah apabila ditinjau dari sisi
kebutuhan biaya tidak melebihi Rp 2.500.000.000 (dua miliar lima ratus juta rupiah),
memerlukan teknologi sederhana dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
Pengguna Anggaran (PA). (B/S)

383. Berikut ini ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan swakelola:
a. Pemilihan tenaga ahli dari luar harus dilakukan dengan penunjukan langsung.
b. Jumlah tenaga ahli dari luar dapat melebihi 50% dari tenaga sendiri.
c. Metode pemilihan penyedia barang yang diperlukan dalam pelaksanaan swakelola
pada prinsipnya dilakukan melalui pelelangan umum.
d. Tenaga ahli dari luar dalam swakelola dapat berasal dari PNS dan tidak disyaratkan
harus cuti di luar tanggungan negara.

384. Tim Perencana Swakelola mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam menyusun
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK), membuat gambar rencana kerja dan/atau spesifikasi
teknis. (B/S)

385. Pihak yang mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam menyusun Kerangka Acuan
Kegiatan (KAK) dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui swakelola:
a. Tim Perencana Swakelola.
b. Tim Pelaksana Swakelola.
c. Tim Pengawas Swakelola.
d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

386. Penyusunan kerangka acuan kerja (KAK) untuk kegiatan yang akan dilakukan secara
swakelola memuat hal-hal berikut, kecuali:
a. Produk yang dihasilkan.

57
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

b. Waktu pelaksanaan yang diperlukan.


c. Besarnya pembiayaan.
d. Metode evaluasi penawaran yang digunakan.

387. Apabila diperlukan bahan-bahan yang harus dibeli oleh instansi pemerintah dalam
pelaksanaan swakelola yang nilainya Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) maka
pelaksanaan pengadaan untuk pembelian bahan tersebut sesuai dengan ketentuan
pengadaan barang/jasa dilakukan dengan:
a. Pembelian langsung ke supermarket.
b. Pemilihan langsung.
c. Seleksi umum.
d. Pelelangan umum.

388. Tim Pelaksana Swakelola mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai yang direncanakan, membuat gambar pelaksanaan serta membuat
laporan pelaksanaan pekerjaan. (B/S)

389. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan secara swakelola perlu membeli peralatan, maka
ULP/pejabat pengadaan tidak perlu dibentuk apabila kegiatan tersebut dilaksanakan oleh:
a. Perguruan Tinggi.
b. Kelompok Masyarakat.
c. BUMN/BUMD.
d. Sekretariat Dewan.

390. Pemilihan penyedia barang/jasa dalam suatu kegiatan swakelola dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Semua dilaksanakan dengan penunjukan langsung.
b. Pengadaan langsung kalau nilainya di bawah Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).
c. Tidak perlu dilakukan dengan pelelangan/seleksi umum walaupun penyedianya
banyak dan nilainya di atas Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah).
d. Semua dilakukan dengan pemilihan/seleksi langsung.

391. Tim Pengawas Swakelola mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, baik fisik maupun administrasi
pekerjaan swakelola. (B/S)

392. Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan swakelola oleh instansi pemerintah
lain pelaksana swakelola adalah sebagai berikut:
a. PA/KPA menawarkan secara tertulis kegiatan swakelola kepada instansi pemerintah
lain yang diyakini mampu dengan melampirkan KAK, jadwal pelaksanaan dan rincian
anggaran biaya.
b. Instansi pemerintah lain tersebut mempelajari KAK, jadwal pelaksanaan dan rincian
anggaran biaya.
c. Apabila PA/KPA dan pihak instansi pemerintah lain tersebut sepakat, dapat dibuat
naskah kerjasama atau nota kesepahaman mengenai pelaksanaan pekerjaan
swakelola.
d. Pernyataan a, b dan c benar.

58
Soal Latihan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

393. Dasar pelaksanaan swakelola yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah lain pelaksana
swakelola berupa kontrak antara PPK dengan pelaksana swakelola pada instansi
pemerintah lain pelaksana swakelola berdasarkan nota kesepahaman. (B/S)

394. Kementerian Perhubungan meminta BPPT untuk mengembangkan prototipe kapal


angkutan cepat tahan gelombang. Seluruh pembiayaan proyek tersebut berasal dari
Kementerian Perhubungan. Pernyataan manakah dibawah ini yang paling tepat sesuai
dengan pendapat Saudara:
a. PPK pada Kementerian Perhubungan membuat kontrak swakelola dengan PPK pada
BPPT setelah ada kontrak payung antara Menteri Perhubungan dengan Kepala BPPT.
b. Menteri Perhubungan membuat kontrak dengan Kepala BPPT.
c. PPK pada Kementerian Perhubungan membuat kontrak dengan tim pelaksana BPPT
setelah ada nota kesepakatan antara Menteri Perhubungan dengan Kepala BPPT.
d. BPPT merupakan instansi pemerintah yang tidak boleh mendapatkan kontrak dari
Kementerian Perhubungan.

395. Untuk penyaluran dana bagi bantuan kepada masyarakat bagi pembangunan jalan desa
dengan cara swakelola diberikan dengan besaran:
a. 50% dari total dana apabila kemajuan pekerjaan telah mencapai 50%.
b. 100% dari total dana apabila progress pekerjaan telah mencapai 60%.
c. 100% dari total dana apabila organisasi penerima bantuan telah siap.
d. 50% dari total dana apabila proposal dari penerima bantuan telah diajukan.

59

Anda mungkin juga menyukai