Anda di halaman 1dari 30

A.

JENIS PENGADAAN BARANG DAN JASA

1. Pengadaan Barang

Sesuai dengan definisi regulasi presiden nomor 4 tahun 2015 pasal 1 ayat 14, dijelaskan bahwa :

Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak
bergerak, yang bisa diperdagangkan, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.

Mudahnya adalah barang merupakan sesuatu yang telah jadi. Bisa langsung dibeli dan segera 
digunakan. Contohnya : pembelian alat tulis kantor, kendaraan bermotor sehari – hari, komputer
built in, atau software komersial yang sudah ada di pasaran, contohnya : Microsoft Office,
Adobe, Metode Operasi Windows, dan sebagainya.

Untuk pengadaan barang semacam itu, sudah diatur dengan jelas dalam regulasi presiden nomor
4 tahun 2015 ini.

Apabila pengadaan barang  yang diminta adalah barang spesifikasi khusus, akan ada 2
kemungkinan. Jika barang itu adalah benda fisik seperti kendaraan tempur khusus, pesawat atau
mobil kepresidenan khusus, karena akan masuk dalam jenis profesi konstruksi

Jika barang tersebut bukan benda fisik, contohnya software database keuangan sesuai keperluan
instansi, Metode informasi pemerintahan, web, dan sebagainya, karenanya akan masuk dalam
jenis jasa konsultansi.

2. Profesi Konstruksi

Profesi Konstruksi sesuai dengan definisi regulasi presiden nomor 4 tahun 2015 menjelaskan
bahwa : 

Profesi Konstruksi adalah semua profesi yang berkaitan dengan pengerjaan konstruksi bangunan
atau pembuatan wujud fisik lainnya.

Contoh dari profesi konstruksi adalah seperti yang sudah dijelaskan di atas. Contohnya mobil
dengan spesifikasi khusus yang tak ada di pasaran. Bisa juga kapal ataupun pesawat, dan alat
transportasi lainnya dengan spesifikasi khusus.

Disamping itu, pembangunan properti seperti kantor, gedung, jembatan, dan sebagainya juga
masuk dalam kategori ini. Inti dari profesi konstruksi adalah membangun atau merakit wujud
fisik sesuatu yang sesuai dengan si pemesan.
3. Jasa Konsultansi

Dalam definisi regulasi presiden nomor 4 tahun 2015 menjelaskan sebagai berikut :

Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu
diberbagai bidang keilmuan yang  mengutamakan adanya olah pikir (brainware).

Contoh dari jasa konsultansi dalam aktivitas pemerintahan yang paling mencolok adalah profesi
perencanaan. Entah itu perencanaan tata ruang, perencanaan sosial, dan sebagainya.

Disamping itu, ada sebagian jasa konsultansi yang biasa ada pada aktivitas perencanaan.
Contohnya jasa arsitek yang biasa disebut dengan konsultan bangungan, dan ada pula pembuatan
metode informasi teknologi.

Khusus perihal pembuatan metode informasi, sedangkan output dari aktivitas ini adalah adanya
barang tidak berwujud yang disebut software, tetapi profesi pembuatan metode informasi masih
dimasukkan dalam kategori jasa konsultansi.

4. Jasa Lainnya

Seperti yang tercantum dalam regulasi presiden nomor 4 tahun 2015, dijelaskan bahwa ;

Jasa Lainnya adalah jasa yang memerlukan kemampuan tertentu yang mengutamakan
keterampilan (skillware) dalam suatu metode tata kelola yang sudah diketahui luas di dunia
usaha untuk mengatasi suatu profesi atau semua profesi dan/atau penyediaan jasa kecuali Jasa
Konsultansi, pengerjaan Profesi Konstruksi dan pengadaan Barang.

Sesungguhnya, contoh dari aktivitas jasa lainnya ini sangatlah luas. Untuk mudahnya adalah
semua aktivitas yang tidak masuk dalam 3 kategori sebelumnya. Meskipun contoh yang paling
sering kali dijumpai dalam aktivitas pemerintahan adalah jasa kebersihan atau keamanan gedung,
jasa transportasi dan penyewaan kendaraan, hotel, penyelenggaraan pameran aktivitas, dan
sebagainya.
1. PA (Pengguna Anggaan)
a. KERJASAMA
1.) Peranjian dengan pihak lain
2.) Konsolidasi dengan PBJ (Pengelola Barang & Jasa)

b. METODE TENDER
1.) Metode tender / E-Purchase : Minimal 100 Miliar
2.) metode penunjukan langsung : Minimal 10 Miliar

c. PERENCANAAN GARIS BESAR & SPESIFIK


1.) RUP (Rencana Umum Pengadaan)
2.) Perencanaan Pengadaan

2. KPA (Kuasa Pengguna Anggaran)


a. WEWENANG PENGELOLAAN SDM
1.) Pendelegasian kepada PPK
2.) Merangkap sebagai PPK
3.) Mengkordinasikan dengan PBJ (Pengelola Barang dan Jasa)

b. TUGAS UTAMA
1.) Jawab Sanggah banding tender PPK
3. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)

a. PERENCANAAN & KONTRAK


1.) Penentuan perencanaan pengadaan
2.) Penentuan Spesifikasi teknis / KAK
3.) Penentuan rancangan kontrak
4.) Mengendalikan Kontrak
5.) Menyiapkan dokumen pelaksanaan kegiatan

b. UANG
1.) Penentuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
2.) E-Purchasing paling sedikit Rp.200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah)
2.) Menetapkan besaran uang muka yang dibayar ke penyedia

c. PROGRESS & REPORT REKANAN


1.) Menilai kinerja Penyedia (i)
2.) SPPBJ (surat penunjukan yang diberikan kepada penyedia barang/jasa untuk
melakukan pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK atas penetapan pemenang
pengadaan barang/jasa oleh ULP sebagai fungsi bahwa PPK mensetujui penetapan
pemenang yang ditetapkan oleh ULP/Unit Layanan Pengadaan) (ii)
3.) Report hasil ke PA /Pengguna Anggaran (iii)

d. SDM / GA / ADMINISTRASI
1.) Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan
2.) Menentukan tim pendukung
3.) Menentukan tim tenaga ahli

e. PELIMPAHAN KEWENANGAN
1.) Tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
2.) perjanjian dengan pihak lain

Pejabat Pengadaan

1. Persiapan dan pelaksanaan pengadaan langsung


a. Penunjukan langsung paling banyak Dua Ratus Juta Rupiah untuk
1.) Pengadaan Barang
2.) Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
3.) Pengadaan Pekerjaan Jasa Lainnya

b. Penunjukan langsung paling banyak seratus juta rupiah untuk


1.) Pengadaan jasa konsultasi

c. Melaksanakan E-Purchasing paling banyak Dua Ratus Juta Rupiah


B. GARIS BESAR PROSES PBJP
C. CARA PENGADAAN

1. Swakelola
a. Pengertian

Perpres 16 Tahun 2018 pada pasal 1 angka 23, menjelaskan bahwa swakelola adalah cara
memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh Kementerian/Lembaga/ Perangkat
Daerah/Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah Lain, organisasi kemasyarakatan, atau
kelompok masyarakat.

Swakelola tersebut dilaksanakan manakala barang/jasa yang dibutuhkan tidak dapat


disediakan atau tidak diminati oleh pelaku usaha atau lebih efektif dan/atau efisien
dilakukan oleh Pelaksana Swakelola. Swakelola dapat juga digunakan dalam rangka
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya/kemampuan teknis yang dimiliki pemerintah,
barang/jasa yang bersifat rahasia dan mampu dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang bersangkutan, serta dalam rangka
peningkatan peran serta/pemberdayaan Ormas dan Kelompok Masyarakat. 

b. Contoh barang/jasa yang dapat dilaksanakan dengan swakelola

1. Pemeliharaan rutin (skala kecil, sederhana), penanaman gebalan rumput, pemeliharaan


rambu suar, Pengadaan Barang/Jasa di lokasi terpencil/pulau terluar, atau renovasi
rumah tidak layak huni.
2. Pagelaran seni oleh siswa/siswi sekolah, pembuatan film, atau penyelenggaraan
pertandingan olahraga antar sekolah/kampus.
3. Pembangunan/pemeliharaan jalan desa/kampung, pembangunan/pemeliharaan saluran
irigrasi mikro/kecil, pengelolaan sampah di pemukiman, pembangunan sumur resapan,
pembuatan gapura atau pembangunan/ peremajaan kebun rakyat.
4. Pelayanan peningkatan gizi keluarga di posyandu, pelayanan kesehatan lingkungan,
atau peningkatan kualitas sanitasi sederhana.
5. Pembuatan soal ujian dan pembuatan sistem keamanan informasi.
c. tipe-tipe Swakelola berdasarkan perpres 16 tahun 2018

Tipe 1 : direncanakan, dilaksanakan dan diawasi K/L/PD penanggung jawab anggaran


(memang independen)

Dipilih apabila pekerjaan yang akan diswakelola merupakan tugas dan fungsi dari
K/L/PD yang bersangkutan. Contoh; Dinas Binamarga melaksanakan swakelola
pemeliharaan jalan, Kementrian Kesehatan menyelenggarakan penyuluhan bagi bidan
desa, dsb.

Menurut Perpres No. 16 Tahun 2018 ini, pelaksanaan Swakelola tipe I dilakukan
dengan
ketentuan:

1. PA (Pengguna Anggara )/ KPA (Kuasa Pengguna Anggaran dapat menggunakan


pegawai Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah lain dan/atau tenaga ahli;

2. Penggunaan tenaga ahli tidak boleh melebihi 50% dari jumlah Tim Pelaksana; dan

3.  Dalam hal dibutuhkan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia, dilaksanakan


sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden ini
Tipe 2 : direncanakan, diawasi, K/L penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan K/L/PD
pelaksana swakelola (ada kerjasama)

Dipilih apabila K/L/PD sebagai penanggung jawab,


namun secara kompetensi teknis diberikan kepada pelaksana dalam hal ini
institusi di luar K/L/PD tersebut. Contoh; Bappeda bekerjasama dengan BPS (Biro
Pusat
Statistik) untuk pekerjaan Kota Malang dalam Angka (BPS lebih ahli dalam masalah
angka), Kajian pengembangan Wisata Agro di kota Malang dengan Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya (FP UB lebih ahli tentang pertanian/agro dari pada dinas
pertanian atau pariwisata), dsb.

Untuk pelaksanaan Swakelola tipe II dilakukan dengan ketentuan:

1. PA/ KPA melakukan kesepakatan kerja sama dengan


Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain pelaksana Swakelola; dan

2. PPK menandatangani Kontrak dengan Ketua Tim Pelaksana Swakelola sesuai


dengan kesepakatan kerja sama sebagaimana

Tipe 3 : direncanakan dan diawasi oleh K/L/PD penanggungjawab anggaran dan


dilaksanakan oleh ormas (ada kerjasama)

Tipe ketiga ini yang menjadi tambahan adalah Swakelola yang dilakukan oleh
organisasi masyarakat seperti ICW, dll. Swakelola tipe 3 ini merupakan perluasan
dari
swakelola tipe 4. Swakelola tipe III, dilakukan berdasarkan Kontrak PPK (Pejabat
Pembuat Komitmen) dengan pimpinan Ormas (Organisasi Kemasyarakatan).

Tipe 4 : direncanakan sendiri oleh K/L/PD penanggungjawab anggaran dan/atau


berdasarkan usulan kelompok masyarakat dan dilaksanakan serta diawasi oleh
kelompok masyarakat (ada Kerjasama)

Dipilih apabila dalam pekerjaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat


atau untuk kepentingan langsung masyarakat dengan melibatkan masyarakat yang
dianggap mampu melaksanakannya. Contoh: Perbaikan Saluran Air di desa,
Pemeliharaa Jamban/MCK, dan pekerjaan sederhana lainnya.

d. Cara Menentukan Tipe Swakelola

a. Tipe I :

Jika Barang/Jasa yang dibutuhkan masuk kriteria Barang/Jasa yang dapat diadakan secara
Swakelola dan merupakan tugas dan fungsi dari Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
penanggungjawab anggaran

serta memiliki kompetensi dan beban kerja yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut maka tipe Swakelola yang di pilih

adalah Tipe I

Contoh : 

1. Kegiatan bimbingan teknis

2. Penyuluhan
3. Sosialisasi peraturan baru

b. Tipe II :

Jika Barang/Jasa yang dibutuhkan masuk kriteria Barang/Jasa yang dapat diadakan secara
Swakelola dan Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggungjawab anggaran tidak
memiliki kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan teresbut, namun kompetensinya dan
beban kerja yang cukup dimiliki oleh instansi lain diluar Kementerian/Lembaga/ Perangkat
Daerah tersebut. Dalam kondisi ini dipilih Swakelola Tipe II

Contoh : 

1. Kegiatan Pendidikan dan pelatihan 

2. pengujian laboratorium, Kajian kebijakan 

3. Barang/Jasa yang masih dalam tahap pengembangan misalnya pemanfaatan sampah


sebagai sumber energi listrik.

c. Tipe III :

Jika Barang/Jasa yang dibutuhkan masuk kriteria Barang/Jasa yang dapat diadakan
secara Swakelola dan pelaksanaannya memerlukan keterlibatan organisasi masyarakat
yang dianggap mampu dan beban kerja yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan. 

Contoh : 

1. pemberian vaksin untuk pemberantasan penyakit rabies pada hewan peliharaan 

2. Pelatihan tata cara pemotongan hewan kurban

3. Pelatihan tata cara pananganan jenazah

d. Tipe IV :

Jika Barang/Jasa yang dibutuhkan masuk kriteria Barang/Jasa yang dapat diadakan secara
Swakelola dan/atau berdasarkan usulan dari Kelompok Masyarakat, pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa memerlukan partisipasi langsung masyarakat atau kepentingan
langsung masyarakat dengan melibatkan masyarakat yang dianggap mampu dan beban
kerja yang cukup untuk melaksanakannya. 

Contoh : 

1. Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak balita oleh oleh Kader
PKK/Posyandu, 
2. Renovasi rumah tidak layak huni
3. Perbaikan jalan lingkungan

Penyelenggara swakelola yang melaksanakan kegiatan swakelola terdiri dari tim persiapan, tim
pelaksana, dan tim pengawas. Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran menetapkan
pelaksana swakelola berdasarkan ketersediaan pelaksana swakelola.
2. Penyedia Jasa
Pengertian
Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak

d.
Apa yang Dimaksud dengan Lump sum?

Lumsum, atau lump sum adalah metode pembayaran lunas yang dilakukan berdasarkan kontrak
tertentu. Umumnya metode pembayaran ini dilakukan karena nominal transaksinya besar. Selain
itu, pihak-pihak terlibat di dalamnya memiliki kemampuan finansial tinggi, sehingga beban biaya
dapat ditimpakan secara total ke salah satu pihak untuk sementara waktu.

Selama ini, orang berpikir bahwa definisi lump sum adalah pembayaran total di muka, padahal
lump sum artinya tidak selalu demikian. Lebih lengkap tentang jenis-jenis kontraknya akan
dijelaskan di bawah ini.

Jenis-Jenis Kontrak Lump sum

Ada beberapa jenis transaksi lumsum yang umum dilakukan, selengkapnya adalah sebagai
berikut.

a. Fixed Price

Lump sum fixed price adalah kontrak pembayaran total berdasarkan jumlah semua biaya tanpa
terkecuali. Biaya tersebut meliputi biaya bahan, biaya manusia, biaya administrasi, sampai
biaya-biaya lain yang dikhawatirkan akan muncul, misalnya biaya denda, biaya kerusakan, dan
sebagainya.
Jika transaksi dalam jumlah besar dan dilakukan antar pihak beda bidang (misalnya pemerintah
dan perusahaan konstruksi), lump sum fixed price adalah cara pembayaran paling umum
dilakukan. Akan tetapi, transaksi pembayaran jenis ini berpotensi dimanfaatkan pihak tidak
bertanggung jawab, karena jumlahnya dapat dengan mudah di-markup.

b. Cost Plus Contract

Cost plus contract adalah teknik pembayaran total dengan menjumlahkan biaya produksi dan
imbal jasa kepada orang yang memproduksi. Selain metode fixed price, cost plus contract
juga sering dipakai di dunia konstruksi bangunan.

Jika menggunakan metode pembayaran ini, jumlah biaya langsung dan biaya tidak
langsungnya wajib jelas. Pihak penerima pembayaran tidak boleh menambahkan biaya risiko
di atas bahan atau tenaga kerja. Selain itu, biasanya dalam pembayaran cost plus contract,
biaya tenaga kerjanya lebih tinggi, karena tidak dimasukkan ke dalam hitungan total biaya,
tapi ke kontrak.

c. Time and Materials Contract

Jenis selanjutnya kontrak lumsum adalah time and materials contract. Kontrak ini sangat
cocok jika Anda punya proyek kecil dengan dana terbatas. Dalam kontrak jenis ini, biasanya
pemilik dan penerima dana menyepakati proyek selesai dengan waktu dan bahan-bahan
tertentu. Jika proyek tidak selesai dengan waktu dan bahan yang disepakati, maka penerima
dana wajib menerima konsekuensinya.

Oleh karena itu, jika Anda menerima dana proyek dengan kontrak waktu dan bahan, pastikan
estimasi Anda akurat dan realistis.

c. Unit Pricing Contract


Di antara jenis kontrak lainnya, unit pricing contract adalah kontrak paling fleksibel dan
aman dilakukan. Dalam kontrak ini, biasanya penerima dana melaksanakan proyek dulu
dengan biaya pribadi, setelah itu menetapkan harga jual per unit kepada pemesannya.

Kontrak unit pricing paling sering digunakan dalam pembangunan komplek perumahan.
Biasanya kontraktor membangunkan rumah terlebih dahulu dengan dananya sendiri.
Setelah itu, kontraktor tersebut akan menawarkan kepada orang-orang yang memesan
dengan harga tertentu.

Kontrak Harga Satuan

merupakan kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan harga


satuan yang tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan
dengan ketentuan sebagai berikut:

a. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani;

b. pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi volume pekerjaan;


dan

c. nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.

Jenis Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya


berdasarkan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan LKPP Nomor 9
Tahun 2018.

 Kontrak Lumsum
Kontrak Lumsum merupakan Kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan
dan jumlah harga yang pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu
dengan ketentuan: semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia,
berorientasi kepada keluaran, dan pembayaran didasarkan pada
tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan
Kontrak.Kontrak Lumsum digunakan dalam hal ruang lingkup, waktu
pelaksanaan, dan produk/keluaran dapat didefinisikan dengan jelas.

Kontrak Lumsum digunakan misalnya:

 pelaksanaan pekerjaan kontruksi sederhana;


 Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi (design and build);
 pengadaan peralatan kantor;
 pengadaan benih;
 pengadaan jasa boga;
 sewa gedung; atau
 pembuatan video grafis.Pembayaran dalam Kontrak Lumsum dengan
harga pasti dan tetap, senilai dengan harga yang dicantumkan dalam
Kontrak. Pembayaran dapat dilakukan sekaligus berdasarkan
hasil/keluaran atau pembayaran secara bertahap pekerjaan berdasarkan
tahapan atau bagian keluaran yang dilaksanakan.
 Kontrak Harga Satuan
Kontrak Harga Satuan merupakan kontrak Pengadaan Barang/
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan harga satuan yang tetap
untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang
telah ditetapkan dengan ketentuan: volume atau kuantitas pekerjaannya
masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak ditandatangani,
pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi
volume pekerjaan; dan nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh
pekerjaan diselesaikan.

Kontrak Harga Satuan digunakan dalam hal ruang lingkup,


kuantitas/volume tidak dapat ditetapkan secara tepat yang disebabkan
oleh sifat/karakteristik, kesulitan dan resiko pekerjaan.

Dalam Kontrak Harga Satuan pembayaran dilakukan berdasarkan harga


satuan yang tetap untuk masing-masing volume pekerjaan dan total
pembayaran (final price) tergantung kepada total kuantitas/volume dari
hasil pekerjaan.

Pembayaran dilakukan berdasarkan pengukuran hasil pekerjaan yang


dituangkan dalam sertifikat hasil pengukuran (contoh monthly
certificate).
Kontrak Harga Satuan digunakan misalnya untuk kegiatan
pembangunan gedung atau infrastruktur, pengadaan jasa boga pasien di
rumah sakit.

 Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan


Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan smerupakan Kontrak
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya gabungan
Lumsum dan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang
diperjanjikan.

Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan digunakan dalam hal


terdapat bagian pekerjaan yang dapat dikontrakkan menggunakan
Kontrak Lumsum dan terdapat bagian pekerjaan yang dikontrakkan
menggunakan Kontrak Harga Satuan.

Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan digunakan misalnya


untuk Pekerjaan Konstruksi yang terdiri dari pekerjaan pondasi tiang
pancang dan bangunan atas.

 Kontrak Terima Jadi (Turnkey)


Kontrak Terima Jadi (Turnkey) merupakan Kontrak Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu dengan ketentuan: jumlah harga pasti dan tetap sampai
seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan, dan pembayaran dapat
dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan dalam Kontrak.

Penyelesaian pekerjaan sampai dengan siap


dioperasionalkan/difungsikan sesuai kinerja yang telah ditetapkan.

Kontrak Terima Jadi biasa digunakan dalam Pekerjaan Konstruksi


terintegrasi, misalnya Engineering Procurement Construction (EPC)
pembangunan pembangkit tenaga listrik, pabrik, dan lain-lain.

 Kontrak Payung
Kontrak Payung dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode
waktu tertentu untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume
dan/atau waktu pengirimannya pada saat Kontrak ditandatangani.

Kontrak Payung digunakan dalam hal pekerjaan yang akan


dilaksanakan secara berulang dengan spesifikasi yang pasti namun
volume dan waktu pesanan belum dapat ditentukan.
Kontrak Payung digunakan misalnya pengadaan obat tertentu pada
rumah sakit, jasa boga, jasa layanan perjalanan (travel agent), atau
pengadaan material.

PASAL 23
PERSIAPAN SWAKELOLA

1. Persiapan PBJ melalui swakelola meliputi :


a. Penetapan sasaran : ditetapkan oleh PA/KPA
b. Penyelenggara swakelola
c. Rencana Kegiatan ditetapkan oleh PPK dilaksanakan dengan kontrak tersendiri
dengan memperhitungkan :
1.) tenaga ahli
2.) peralatan
3.) bahan tertentu
d. Jadwal pelaksanaan
e. RAB: 1.) Biaya PBJ dihitung berdasarkan komponen biaya pelaksanaan
swakelola
2.) PA dapat mengusulkan standar biaya pemasukan / pengeluaran
kepada Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidabg keuangan negara atau kepala daerah
Hasil persiapan dari PBJ dituangkan di dalam KAK kegiatan / sub kegiatan /
output

2. a. Tipe 1 : a. Penyelenggara swakelola ditetapkan oleh PA/KPA


b. Tenaga ahli hanya dapat digunakan pada tipe 1 dan tidak boleh
50 % lebih dari jumlah anggota tim pelaksana
b. Tipe 2 : Tim persiapan dan tim pengawas ditetapkan oleh PA/KPA
Tim pelaksana ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah
c. Tipe-3 : Tim persiapan dan tim pengawas ditetapkan oleh PA/KPA serta tim
pelaksana ditetapkan oleh pimpinan ormas pelaksana swakelola
d. Tipe-4 : a. Penyelenggara swakelola ditetapkan oleh pimpinan kelompok
masyarakat sebagai penyelenggara swakelola
b. Rencana kegiatan yang diusukan oleh kelompok masyarakat
dievaluasi dan ditetapkan oleh PPK
b. Penyedia wajib memenuhi kualifikasi sesuai dengan barang/jasa yang diadakan dan sesuai

dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan

c. Tanggung Jawab Penyedia :


1.) pelaksanaan kontrak (sah secara hukum)
2.) Kualitas barang / jasa (barangnya berkualitas)
3.) ketepatan perhitungan jumlah / volume (Jumlah barangnya sesuai)
4.) ketepatan waktu penyerahan (on time)
5.) ketepatan tempat penyerahan (barangnya sesuai alamat)
d. Proses Pengadaan Barang / Jasa melalui Penyedia
1.) Perencanaan pengadaan
2.) Persiapan pengadaan
3.) Persiapan pemilihan
4.) Proses pemilihan
5.) Pelaksanaan kontrak
6.) Serah terima

Dalam melakukan pemaketan PBJ dilarang

PASAL 20 : dilarang melakukan pemaketan


Dalam hal menyatukan
1. Menyatukan beberapa paket PBJ yang tersebar di beberapa daerah yang seharusnya bisa
dipisahkan menurut sifat dan tingkat efisiensinya
2. Menyatukan beberapa paket PBJ yang seharusnya bisa dipisahkan menurut sifat dan jenis
pekerjaanya
3. Menyatukan beberapa PBJ yang seharusnya bisa dipisahkan menurut besaran nilainya

Dalam hal memecah


Memecah PBJ agar menghindari seleksi/tender

Pasal 22 : Pengumuman Rencana Umum Pengadaan

1. Pengumuman RUP
a. Tingkat kementerian : disetujui setelah penetapan alokasi anggaran belanja
b. Tingkat daerah : disetujui bersama PEMDA dan DPRD setelah Rancangan PERDA
tentang APBD
2. Diumumkan melalui aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP)
3. Selain itu bisa juga ditambahkan melalui situs web pemerintah, surat kabar, pengumuman
resmi lainnya
4. Pengumuman RUP bisa dilakukan Kembali apabila ada revisi paket pengadaan, Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
KUA merupakan akronim dari Kebijakan Umum APBD, sedangkan PPAS merupakan
akronim dari Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara.

"KUA dan PPAS merupakan dokumen yang terkait dengan proses penyusunan APBD yang
dibahas antara Pemerintah Daerah dengan DPRD,"

Pasal 18

TAHAPAN PERENCANAAN PENGADAAN


A. Tahap Kementerian
1. APBN -> PAGU Indikatif : Pagu Indikatif adalah ancar-ancar pagu anggaran yang
diberikan kepada Kementerian / Lembaga sebagai pedoman dalam
penyusunan
Renja-K/L
2. Proses penyusunan rencana kerja Kementerian / Lembaga (RENJA K /L)
B. Tahap Daerah
1. APBD -> Nota kesepakatan kebijakan umum
a. KUA : merupakan akronim dari Kebijakan Umum APBD
b. PPAS : Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara.
2. Proses penyusunan rencana kerja dan anggaran perangkat daerah (RKA Perangkat
Daerah)
PIHAK PERTAMA

a. Kewajiban pihak pertama


1. Membayar sebesar 500 ribu rupiah / bulan dengan cicilan 125 ribu / minggu
2. Memberikan document support berupa :
a.) Resume Letter berbahasa Indo & English berbentuk file photoshop
b.) Cover Letter berbahasa Indo & English berbentuk file photoshop
c.) Penyerahan daftar apply tempat kerja setiap dalam waktu seminggu 2
kali
1.) Law firm Jakarta (Selatan, Barat, Utara, Timur, Pusat)
2.) Lowongan BUMN khusus management trainee (ex. BNI ODP, ex.
Mandiri ODP)
3.) Lowongan Swasta perusahaan kelas atas khusus management trainee
(ex. L’OREAL management trainee, Nestle management trainee)
3. Mengirimkan daftar tempat kerja maximal 70 tempat kerja / minggu
b. Hak pihak pertama
1. Mendapatkan report dari pihak ke-2 dalam waktu seminggu 2 kali dengan
mewajibkan pihak ke-2 untuk
a. mengirimkan pesan lamaran kerja kepada perusahaan sesuai
dengan daftar nama perusahaan yang diajukan oleh pihak ke-1
b. melampirkan dokumen pada email sebagaimana dokumen yang
diberikan
oleh pihak ke-1
c. melampirkan text pada kolom body message email sesuai dengan text
yang
di berikan oleh pihak ke – 1
d. melampirkan text pada kolom subject email sesuai dengan text yang
diberikan oleh pihak ke-1
e. mengirimkan pesan lamaran kerja sesuai dengan email perusahaan
sebagaimana tercantum di website

PIHAK KEDUA
Mutatis Mutandis adalah asas yang menyatakan bahwa pada dasarnya sesuai dengan
prosedur yang terdapat dalam ketentuan Peraturan Kepala ini tetapi memiliki
kewenangan melakukan perubahan prosedur pada hal-hal yang diperlukan atau penting
sesuai dengan kondisi yang mendesak.

Pemilihan Penyedia

1. Metode Pemilihan
2. Evaluasi Penawaran
3. Penyampaiana
DAFTAR LAWFIRM MINGGU PERTAMA JJILID II

1. Kogin Diputro Harymbawa & Partners (KDHP) info@kdhplaw.com


2. Indonesian Law Alliance Firm ila@ilafirm.com
3. Warens & Partners Law Firm lawfirm@warenslaw.com
4. Perserikatan Perdata MS Law Offices lawofficemsp@gmail.com
5. Daniel Setyonegroho & Partners
6. Achmad, Jusuf and Partners
7. Syamsul Djalal & Partners
8. Ivan Almaida Baely & Firmansyah (IABF Law Firm) mail@iab-net.com
9. Marsinih Martoatmodjo Iskandar Law Office
10. Tjajo & Partners recruitment@tjajolaw.id
11. Kantor Hukum Irfan Melayu recruit@irfanmelayu.com
12.. Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro (ABNR) info@abnrlaw.com
13. Adam Xie & Partners adam@adamxie.com
14. Susandarini & Partners susandarini@susandariniandpartners.com
15. Konsultan Hukum Tumbuan & Partners hrd@tumbuanpartners.com.
17 Anthony L.P Hutapea & Partners anthony.hutapea@alphalaw.co.id
18. Assegaf Hamzah & Partners recruitment@ahp.id.
19. Halimuddin, Herlambang & Setiawan
20. Rivai Triprasetio & Partners
21. Nugroho Panjaitan & Partners
22. Hendratmoko Komara Gaffar Marwan (HKGM & Partners) Law Firm
23. Kusdihardjo+Prasetyo
24. Lucas, S.H & Partners info@lucasshpartners.com
25. Jurnalis & Ponto Law Firm jplawfirm@jurnalisponto.co.id
26. Suhardiman Kardono Swadiri Hazwar Law Firm info@skshlaw.com
27. Law Office ANRA & Partners
28.. Andi Gunawan & Associates aga.office@andilaw.co.id
29. Daniel Djoko Tarliman dan Rekan
30. Manullang & Putranto Law Firm recruitment@putranto-alliance.com
31. Irma & Solomon Law Firm
32. Panggabean Law
33. Dafi Munir & Partners
34. Dewi Djarot dewi.djarot@hoganlovells.com
35. Nasoetion & Atyanto recruitment@nacounsels.com
36. MR & Partners Law Office info@mrplawoffice.com
37. Ary Zulflkar & Partners
38. Lou & Mitra Lawfirm info@loumitralawfirm.com
39. Soebagjo, Jatim, Djarot Christian Teo & Partners ctp@cteolaw.com
40. BMD & Partners Law Firm
41. Roosdiono & Partners ++++ https://www.zicolaw.com/career/
42. Hutabarat Halim & Rekan hrd@hhrlawyers.com
43. LexRegis - Agustinus Dawarja & Partners
44. Azwar Hadisupani Rum & Partners https://www.ahrplaw.com/lawyer
application-form
45. Nindyo & Associates consultant@nindyoassociates.com
46. Kantor Hukum Raja Sirait Dan Rekan
47. Sarilukita Law Sarilukita & Partners. Admins@slnp-lawfirm.com (28)
48. Dewi Djalal & Partners Law Office info@ddplaw.co.id (29)
49. NKN Legal nkn@nknlegal.co.id (30)
50. Soemadipradja & Taher center@soemath.com (31)
51.Sagita Ridjab Syah & Partners info@srsp.co.id (32)
52. William Hendrik Attorneys & Counselors at Law contact@williamhendrik.com (33)
53. Andreas, Sheila & Partners Law Office asp@asplawoffices.com (34)
54. Firmansyah & Kurniagung Law Firm. contact@fknk.co.id (35)

32. Melli Darsa & Co


++https://www.pwc.com/id/en/content/pwc/global/forms/contactUsNew.ht
ml?parentPagePath=/content/pwc/id/en/
careers&style=pwc&territory=id&contactLink=/content/pwc/id/en/
contacts/r/recruitment-team

Anda mungkin juga menyukai