Anda di halaman 1dari 22

PENGADAAN BARANG

DAN JASA

KELOMPOK 1
NAMA KELOMPOK

 SARAH LAILATUS 152010613003


 RENDY DIAN FERNANDO 152010613029
 DEA VIORY 152010613040
 SYAHIRA SALMA 152010613050
 FADILAH CAESAR 152010613086
 MARTINO PUTRA ALIT 152010613089
 MIFTAH MAJDY SYA’BANA 152010613090
 NIKEN SALSABILA ANJELINA 152010613091
 RYAN ADHITRIE BAYU KS 152010613095
 TEGAR RIZAL FAJRI 152010613097
BARANG DAN JASA PUBLIK

Pengadaan barang/jasa pemerintah (PBJP) adalah kegiatan Pengadaan


Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh
APBN /APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan
serah terima hasil pekerjaan.
Biaya dalam kegiatan PBJP ini didanai dari APBN (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
Proses PBJP diawali dengan instansi melakukan identifikasi kebutuhan
barang/jasa untuk kegiatan organisasi pemerintah, sampai dengan proses serah
terima hasil pekerjaan atau hasil pengadaan.

3
BARANG DAN JASA PUBLIK

Jenis Pengadaan

1. Barang, yakni setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan
atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang. Contohnya mobil, unit komputer,
alat tulis kantor, alat pertanian, dan sebagainya.
2. Pekerjaan Konstruksi, yakni keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan. Contoh misalnya pembangunan
gedung sekolah, perbaikan gedung/ruang kantor, pembangunan jembatan,
pembangunan jalan desa, dan sebagainya.

4
BARANG DAN JASA PUBLIK

Jenis Pengadaan
3. Jasa Konsultansi, yakni jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu
diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). Contoh
misalnya konsultansi penyusunan SPO (Sistem Prosedur Operasional) Pelayanan Rumah
Sakit, konsultansi kinerja SDM, jasa konsultansi psikologi, dan sebagainya.
4. Jasa Lainnya, yakni jasa non-konsultansi atau jasa yang membutuhkan peralatan,
metodologi khusus dan/atau keterampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola yang
telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Contoh misalnya
jasa tenaga keamanan (satpam), jasa tenaga kebersihan (cleaning service), jasa
pengantaran barang (kurir), jasa pembuatan video pembelajaran e-Learning, jasa
manajemen penyelenggaran even kegiatan kantor, dan sebagainya.

5
BARANG DAN JASA PUBLIK

Pelaku Pengadaan

1. Pengguna Anggaran (PA)


2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
3. Pejabat Pembuat Komitmen
4. Pejabat Pengadaan
5. Penyelenggara Swakelola
6. Unit Kerja Pengadaan Barang/jasa (UKPBJ)

6
TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK

1. Menghasilkan Barang/Jasa yang Tepat dari Setiap Uang yang Dibelanjakan,


Diukur dari Aspek Kualitas, Jumlah, Waktu, Biaya, Lokasi, dan Penyedia
Esensi dari tujuan utama ini (value for money) adalah agar pembeli atau dalam
hal ini K/L/PD, tidak perlu kuatir bilamana memilih barang yang berkualitas
walaupun harganya bukan yang termurah. Indonesia sudah bukan dalam kelompok
negara berkembang (developing countries) lagi, sehingga barang/jasa yang dibeli
dengan anggaran pemerintah seyogyanya dipilih yang berkualitas sesuai dengan
kemampuan anggaran yang ada.

7
TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK

2. Meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri


Tujuan meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri sangat penting mengingat
masih banyak instansi pemerintah, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD,) yang cenderung lebih suka menggunakan produk
impor ketimbang produk dalam negeri. Misalnya belanja produk dalam negeri di suatu
kementerian hanya 5% dari belanja modal dan belanja barangnya. Target dari pemerintah
(Kemenperin) untuk penggunaan produksi dalam negeri dapat mencapai 40% dari belanja
pemerintah agar dapat memberi lapangan pekerjaan yang banyak, dan menyejahterakan
masyarakat

8
TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK

3. Meningkatkan Peran Serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)


Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah sebagai berikut:
A. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan
berkeadilan
B. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
C. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah,
penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan
pengentasan rakyat dari kemiskinan.

9
TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK

4. Mendukung Pelaksanaan Penelitian dan Pemanfaatan Barang/Jasa Hasil Penelitian


Tujuan pengadaan mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa
hasil penelitian ini adalah :
1. Produk/jasa hasil inovasi yang dibeli akan berputar kembali menjadi modal untuk
melakukan riset dan inovasi yang berkelanjutan, sehingga hal ini mendorong aktivitas riset
dan inovasi
2. Menghargai hasil karya inovasi, sehingga mendorong aktivitas riset dan inovasi di
masyarakat

10
TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK

5. Mendorong Pemerataan Ekonomi


Pemerataan ekonomi sebagai upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, baik secara geografis dan demografis dapat direalisasikan melalui
melalui pemerataan pembangunan, misalnya pemerataan pembangunan infrastruktur di
berbagai daerah termasuk daerah perbatasan, ataupun sarana kesehatan dan pendidikan.

11
TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PUBLIK

6. Mendorong Pengadaan Berkelanjutan


Pengadaan Berkelanjutan adalah pengadaan barang/jasa yang bertujuan untuk mencapai nilai
manfaat yang menguntungkan secara ekonomis tidak hanya untuk Kementerian/ Lembaga/ Perangkat
Daerah sebagai penggunanya tetapi juga untuk masyarakat, serta signifikan mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan dalam keseluruhan siklus penggunaannya
Pada hakekatnya pengadaan berkelanjutan diharapkan dapat :
1) Menjaga peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan
2) Menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat
3) Menjaga kualitas lingkungan hidup
4) Mewujudkan pembangunan yang inklusif, yaitu pembangunan bagi semua penduduk Indonesia.
Contohnya pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia dan kewajiban pendidikan
dasar 9 tahun untuk semua WNI.
5) Mendorong terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
12
ISU-ISU PENGADAAN BARANG DAN JASA

1. Profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah


Saat ini pengadaan barang/jasa pemerintah telah dipandang sebagai
sebuah profesi dengan hadirnya jabatan fungsional Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, dari sisi ketenagakerjaan pun sudah terdapat
Keputusan Menteri Tenaga Kerja berkaitan dengan standar kompetensi
kerja nasional di bidang PBJPemerintah, beberapa kampus nasional telah
menghadirkan prodi/jurusan berkaitan PBJPemerintah, dalam taraf
tertentu proses pengadaan barang jasa pemerintah kedepannya akan
memerlukan lebih banyak SDM yang berupaya memberikan pencapaian
kinerja dan fokus pada penciptaan nilai alih-alih semata-mata hanya
kepatuhan aturan.

13
ISU-ISU PENGADAAN BARANG DAN JASA

2. Teknologi
Di beberapa perusahaan besar dikenal Enterprise Resource Planning
berbasis teknologi informasi untuk membuat proses pengaadaan semakin
efisien, saat ini proses pengadaan barang/jasa pemerintah di Indonesia
lebih berfokus pada upaya transparansi dan pencatatan elektronik, masih
minim terjadi pemanfaatan teknologi untuk melakukan perencanaan dan
alokasi sumber daya di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah, adapun
telah dilakukan pengadaan barang jasa pemerintah secara elektronik telah
dianggap penting dan kelak kedepan menjadi semakin bertumbuh dan
semakin dipandang penting dan menjadi fokus utama dari pemanfaatan
sumber daya di instansi pemerintah.

14
ISU-ISU PENGADAAN BARANG DAN JASA

3. Kepemimpinan Pengadaan
Pejabat yang membidangi/menjadi leading sector di proses Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dalam keahliannya pada suatu titik kritis dalam pengambilan keputusan tidak
dapat mengambil keputusan bila tidak menjadi bagian dari Pengambil Keputusan
Strategis / Utama, organisasi pemerintah yang masih menyisihkan Leading Sector dari
proses bisnis Good Governance maupun Pemerintahan akan tertatih-tatih bila
menganggap fungsi Pengadaan hanya sekedar sebagai “eksekutor”, proses Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang sejak identifikasi kebutuhan yang erat kaitannya dengan
perencanaan pengadaan yang berjalan paralel dengan proses perencanaan anggaran bila
hanya dihadirkan tanpa diikuti dengan kewenangan untuk mempengaruhi keputusan
manajemen akan menghasilkan proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang tidak
efektif dan efisien.

15
SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA

1. Direct Procurement (Pengadaan langsung)


merupakan metode pengadaan yang mudah dan umum dilakukan oleh setiap
perusahaan. Metode ini melalui banyak proses dan membutuhkan biaya yang besar untuk
mengadakan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi perusahaan.
2. Tender Pengadaan Barang
Merupakan Kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah vendor yang
akan mengajukan penawaran harga dan barang. Perusahaan akan memilih vendor yang
sesuai dan vendor terpilih akan menjadi mitra bisnis dalam proses pengadaan.

16
SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA

3. Request for Proposal


Merupakan metode pengadaan yang dilakukan oleh perusahaan dengan
mengirimkan permintaan formal berupa pengajuan proposal. Biasanya, hal ini akan
dilakukan ketika perusahaan membutuhkan pengadaan jasa.
Proposal akan dikirimkan ke sejumlah vendor yang sesuai dengan kriteria kebutuhan.
Vendor yang tertarik akan menjawab permintaan tersebut dengan memberikan
penawaran. Penawaran yang telah disepakati akan berlanjut ke tahap kerjasama.

17
SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA

4. Request for Quation


Merupakan metode yang paling gampang dan simpel. Perusahaan tidak perlu
melakukan penawaran secara resmi karena, mereka hanya tinggal mengirimkan
dokumen quotation kepada beberapa vendor sesuai dengan keinginan.
Dari penawaran yang ada, perusahaan akan mengkaji proposal vendor dengan harga
dan barang sesuai kebutuhan. Jika sesuai, pihak perusahaan akan menawarkan surat
kerjasama kepada vendor yang diinginkan.

18
SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA

5. Vendor Tunggal
Metode yang hanya terjadi ketika hanya ada satu vendor yang mampu memenuhi
kebutuhan suatu perusahaan akan barang yang dibutuhkan. Jika itu terjadi, perusahaan
akan melakukan persetujuan dari pihak manajemen karena membutuhkan banyak
pertimbangan.
Jika cocok, perusahaan akan melanjutkan kerjasama dengan vendor ke tahap
selanjutnya. Setiap perusahaan memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih
metode procurement yang pas. Hal ini bergantung pada kebutuhan dan situasi yang ada
pada setiap perusahaan sehingga, mereka perlu melakukan perencanaan yang tepat
dengan memilih metode pengadaan barang yang pas.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU INFORMASI GAMBARAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA


PEMERINTAH BAGI PELAKU USAHA
2.
https://christiangamas.net/isu-penting-dalam-proses-pengadaan-barang-jasa-
pemerintah/
3. https://www.paper.id/blog/headline/metode-pengadaan-barang/

20
SESI TANJA - JAWAB

1. Dya Okta (055) Sebutkan 2 cara pengadaan barang dan jasa pemerintah!
2. R Ajeng Amalina (088) Siapa aja pihak pihak yang terkait dalam pengadaan
barang dan jasa?
3. Angel Cahya Putri (098) Hal hal apa saja yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa?
4. Irenne victoria (017) Bagaimana cara pengadaan barang dan jasa pada pihak
swasta?
5. Rivaldo Yanuar (079) Perbedaan Swakelola dan Pemilihan penyedia!
6. Amaliatuzzahroh (046) Bagaimana tahapan pengadaan barang dan jasa pada
pemerintah daerah? https//pa-sintang
7. Riza Namira (025) Apa itu barang dan jasa dan pengadaan yang dikecualikan?
www.LKPP.co.id
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai