Anda di halaman 1dari 5

I.

LATAR BELAKANG

Semakin banyaknya permasalahan yang terjadi dalam setiap kegiatan Pengadaan


Barang, Konstruksi, Jasa Konsultan dan Jasa Lainnya dewasa ini menuntut setiap
Lembaga/Kementerian/Departemen dan Instansi Daerah lebih waspada dalam
penyelenggaraannya. Kewaspadaan yang perlu dicermati adalah mulai dari
perencanaan, organisasi, pelaksanaan hingga controlingnya. Hal ini dimaksudkan agar
pengadaan barang tersebut dapat efektif, effisien, transparan terbebas dari unsur-unsur
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Kesadaran hukum di Indonesia telah semakin
meningkat hal ini ditandai dengan banyaknya institusi hukum terus menerus
mendorong agar di setiap Lembaga/ Kementerian/ Departemen/Instansi Daerah
peraturan/hukum berfungsi semakin efektif.
Selaras dengan kondisi terebut, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWIJA bermaksud
menyelenggrakan pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan harapan para
peserta setelah menyelesaikan pelatihan memiliki pengetahuan tentang pengadaan
barang dan jasa pemerintah. Bagi peserta yang berasal dari instansi pemerinah
diharapkan pelatihan ini dapat diaplikasaikan sebaik mungkin, sedangkan bagi peserta
individu maupun perusahaan swasta dapat dipakai sebagai acuan bila sewaktu-waktu
mengikuti proses tender di pemerintahan.

II. TUJUAN PELATIHAN

Sesuai dengan latar belakang tersebut diatas, maka


tujuan diselenggarakannya PelatihanPengadaan Barang/Jasa Pemerintah tingkat
Dasar ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap
pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ) dalam melaksanakan
tugas dan jabatan sebagai pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
secaraprofesional dan beretika. Adapun tujuan dari penyampaian materi pelatihan
tersebut antara lain:
a. Mengajarkan kepada para Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di seluruh
L/K/D/I diseluruh Indonesia mulai dar PA sampai dengan ULP tentang tata cara
pengadaan yang benar sesuai dengan Perpres 54/2010 dan Perpres 70/2012.
b. Mengatur koordinasi Penyelenggaraan Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
antara Lembaga Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LPPBJ) dan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
c. Mewujudkan ketersediaan tenaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang memiliki
pemahaman, ketrampilan dan integritas yang pada akhirnya akan menghasilkan output
yang maksimal dengan biaya yang terjangkau.
d. Mewujudkan proses peningkatan dan penyempurnaan kualitas penyelenggaraan
pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara berkelanjutan.

Tujuan Khusus:
a. Peserta mampu memahami mengenai gambaran umum pengadaan, prinsip- prinsip
dasar, kebijakan umum, kode etik dan dasar hukum/peraturan yang terkait, pihakpihak
yang terkait, serta prinsip pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pengadaan
barang/jasa.
b. Peserta mampu memahami persiapan pengadaan barang/jasa mulai dari tahap
perencanaan umum, penentuan sistem pengadaan (metode pemilihan,
metode penyampaian dokumen, metode evaluasi pengadaan, pemilihan jenis kontrak),
pemilihan metode kualifikasi, penyusunan jadwal pemilihan, penyusunan HPS, dan
penyusunan dokumen pengadaan.
c. Peserta mampu memahami prosedur pelaksanaan Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/ Jasa Lainnya dan Konsultansi.
d. Peserta mampu memahami pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan cara
swakelola.
e. Peserta mampu mengetahui peraturan pelaksanaan Pendayagunaan Produksi Dalam
Negeri dan Usaha Kecil dan peraturan pengadaan barang/jasa dengan dana
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN).
f. Peserta mampu memahami kegunaan dan kebutuhan E-Procurement yang akan
digunakan sebagai acuan dalam setiap pengadaan barang dan jasa pemerintah di
seluruh Indonesia.

III. SASARAN

Untuk mewujudkan pelatihan yang berhasil sesuai dengan tujuan yang telah
diarahkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP),
maka perlu di buat sasaraan yang harus dicapai. Selama empat puluh jam pengajaran
(40 JP), sasaran yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
a. Setelah mengikuti pelatihan PBJ peserta diharapkan dapat menguasai Modul-modul
acuan dari LKPP yang telah dibagikan kepada seluruh peserta.
b. Setelah mengikuti pelatihan PBJ peserta diharapkan dapat menguasai struktur
organisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah.
c. Setelah mengikuti pelatihan PBJ peserta diharapkan dapat menguasai prosedur
pengadaan barang dan jasa pemerintah.
d. Setelah mengikuti pelatihan PBJ peserta diharapkan dapat mengaplikasikan di
instansinya masing-masing dan bagi peserta individu maupun perusahaan swasta dapat
dipakai sebagai acuan bila sewaktu-waktu mengikuti proses tender di pemerintahan.

IV. STRUKTUR PROGRAM

1. Materi Pelatihan
Materi pelatihan 40 jam pengajaran (40 JP) adalah sebagai berikut:
Hari kesatu:
- Pengantar Pengadaan Barang/Jasa
- Swakelola
- Review materi hari Pertama
Hari kedua:
- Persiapan Pengadaan Barang/Jasa-1
- Praktek atau Simulasi Materi 2
- Review materi hari Kedua
Hari ketiga:
- Persiapan Pengadaan Barang/Jasa-2
- Penyampaian Materi 3
- Praktek Simulasi Materi 3
- Review materi ketiga
Hari keempat:
- Pelaksanaan Pengadaan Barang/Konstruksi/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya
- Peenyampaian Materi 4, 5, 6, dan 7
- Praktek materi 4, 5, 6 dan 7
- Review materi hari keempat

2. Metode, Media dan Alat Bantu Pembelajaran


Metode pengajaran yang digunakan selama pelatihan adalah metode partisipatif,
dimana peserta selain mendengarkan narasumber juga aktif mengutarakan
pendapatnya. Selama pelatihan peserta sangat antusias dan bersemangat dengan
metode pengajaran yang diterapkan. Sehingga peserta dapat dengan mudah
menangkap materi yang diajarkan.

a. Metode pembelajaran yang digunakan lebih melibatkan keaktifan peserta, yaitu:


1) Curah pendapat (brainstorming).
2) Ceramah tanya jawab.
3) Diskusi kelompok.
4) Latihan (exercise).
5) Praktik memfasilitasi (microfacilitating).

b. Media yang digunakan yaitu tayangan/powerpoint materi, modul, dan bahan belajar
lainnya yang disediakan dan digunakan telah sesuai standar LKPP. Setiap narasumber
dalam menyampaiakn seluruh modul pelatihan berdasarkan Power Point yang dibuat
menarik sehingga dengan mudah dipahami oleh peserta. Setiap modul dipresentasikan
dengan Power Point disertai uraian penjelasan yang jelas.

c. Alat bantu berupa komputer, laptop, LCD projector, whiteboard, flipchart, spidol,
lembar latihan, dan alat tulis kantor lainnya telah disediakan dengan stndar LKPP.
Semua peralatan ini selalu disediakan sebelum pelatihan dimulai, sehingga begitu
pelatihan dimulai narasumber tidak mengalami kesulitan mencarinya.

3. Narasumber
Narasumber yang ditunjuk sebagai narasumber selama pelatihan adalah semua
narasumber yang sesuai dengan nama yang disarankan oleh LKPP, yaitu yang terdaftar
dalam Daftar Narasumber yang diakui dan dimasukkan dalam daftar oleh LKPP.
Evaluasi pelaksanaan pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tingkat
dasar mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu: evaluasi terhadap peserta, evaluasi terhadap
narasumber/fasilitator dan evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan. Hal ini
dimaksudkan untuk perbaikan penyelenggaraan pelatihan dimasa yang akan datang.
Sehingga diharapkan seluruh peserta akan dengan mudah memahami materi yang
diberikan yang pada akhirnya tujuan pelatihan akan tercapai sesuai standard dari LKKP

Anda mungkin juga menyukai