Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Aparatur sipil negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja
pada instansi pemerintah yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga Indonesia yang
telah memenuhi syarat tertentu yang kemudian diangkat sebagai pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan. Sebagai aparatur sipil negera (ASN). Seorang PNS
harus melalui satu tahun masa percobaan sebagai Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) untuk resmi diangkat menjadi PNS.
Sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN) diharapkan memiliki
kekuatan dan kemampuan yang profesional dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara
(LAN) No.12 Tahun 2018. Pembentukan ASN yang berkualitas dan
profesional dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) dengan mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Dasar bagi para
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sistem pembelajaran pada Pelatihan
Dasar CPNS menuntut setiap peserta latsar untuk mengaktualisasikan
nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK yang merupakan akronim dari nilai
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif. Melalui pembelajaran aktualisasi ini, diharapkan dapat
menjadi landasan ASN dalam pelaksanaan setiap kegiatan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi di unit kerja masing-masing.
Penulis merupakan CPNS di Instansi Pemerintah Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara dengan unit kerja UPTD Metrologi Legal Dinas
Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM sebagai Ahli Pertama-
Pranata Laboratorium Kemetrologian. UPTD Kemetrologian merupakan
unit kerja yang melayani masyarakat di bidang metrologi. Metrologi
merupakan ilmu pengetahuan tentang ukur – mengukur secara luas,
dalam metrologi terdapat salah satu bidang yang mengelola satuan-satuan
ukuran, metoda-metoda pengukuran dan alat-alat ukur, yang menyangkut
persyaratan teknik yaitu Metrologi Legal sesuai dengan Undang-Undang
No. 2 Tahun 1981. Selain itu, pada Undang-Undang No. 2 Tahun 1981
juga menyatakan bahwa untuk melindungi kepentingan umum perlu
adanya jaminan dalam kebenaran pengukuran serta adanya ketertiban
dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan ukuran, standar satuan,
metoda pengukuran dan alat – alat ukur, takar, timbang dan
perlengkapannya.
Alat-alat Ukur,Takar,Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) seperti
timbangan dagang di pasar ,pompa SPBU harus ditera ulang secara
periodik untuk mengetahui apakah alat tersebut masih layak digunakan
atau tidak. Jaminan pada alat UTTP ditunjukkan dengan adanya tanda
tera, tanda tera merupakan tanda yang dibubuhkan dan/atau dipasang
pada UTTP atau pada surat keterangan tertulis saat dilakukan peneraan
dan/atau penera ulangan yang menyatakan sah atau tidak sahnya UTTP
dipergunakan di bidang Metrologi Legal. Pentingnya standar metrologi
bagi pelayanan tera dan/atau tera ulang mengharuskan adanya
pengelolaan terhadap standar metrologi. Kekeliruan atau kesalahan ukur
yang disebabkan permasalahan tera tidak hanya bias merugikan
konsumen tetapi juga pelaku usaha. Pedagang dapat mengalami kerugian
karena memberikan barang yang melebihi massa atau volume yang
disepakati, sedangkan konsumen mendapat kerugian karena menerima
jumlah barang yang lebih rendah dari massa atau volume yang
diminta/dibayarkan.
Pemahaman dan kepedulian masyarakat masih sangat minim
Mengenai Metrologi Legal khususnya tentang peralatan standar yang
digunakan untuk kewajiban Tera dan Tera Ulang untuk Alat UTTP yang
digunakan dalam perniagaan lebih khususnya pasar. Padahal, ini sangat
berpengaruh terhadap terwujudnya DTU (Daerah Tertib Ukur) dan PTU
(Pasar Tertib Ukur). Salah satu gerakkan yang digalakkan Direktorat
Metrologi adalah Gerakan 3M (Masyarakat Melek Metrologi),Peduli
Ukuran, Takaran, dan Timbangan.
Selama menjalankan tugas sebagai Pranata Laboratorium
Kemetrologian di UPTD Metrologi Legal Dinas Perdagangan
,Perindustrian ,Koperasi dan UKM Kab. Bolaang Mongondow Utara
terdapat beberapa isu antara lain kurangnya informasi terkait peralatan
standar Laboratorium Kemetrologian. diakibatkan kurangnya penyebaran
informasi dari UPTD Metrologi Legal kepada masyarakat lebih khususnya
pedagang. Isu selanjutnya adalah Belum adanya penggunaan media
survei penilaian kepuasan wajib tera/tera ulang terhadap pelayanan UPTD
Metrologi Legal.Survey kepuasan tersebut sangat bermanfaat dalam
memberikan masukan dan sebagai evaluasi dalam peningkatan
pelayanan mkepada masyarakat.
Isu selanjutnya adalah belum optimalnya penataan peralatan
standar,di Laboratorium Metrologi Legal Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM Kab. Bolaang Mongondow
Utara, karena belum adanya tempat penyimpanan di Laboratorium
Metrologi Legal. Peralatan standar Laboratorium harus disimpan dengan
baik dan terpelihara, guna menghindari peralatan tersebut cepat rusak. Isu
lainnya adalah belum adanya prosedur peminjaman alat standar di
Laboratorium Metrologi Legal Pengelolaan peralatan standard
laboratorium harus diperhatikan.
Adapun isu lainnya yang terjadi di UPTD Metrologi Legal adalah
kurang maksimalnya pendataan kondisi ruangan penyimpanan peralatan
standar Metrologi Legal yang masih menggunakan cara manual. Kondisi
ruangan yaitu suhu dan kelembapan adalah parameter yang sangat
penting yang perlu dikontrol di Laboratorium. Stabilitas suhu dan
kelembapan sangat berpengaruh terhadap penyimpanan peralatan
standard.

2. Tujuan

Adapun tujuan dari aktualisasi ini, yaitu:


1. Menyediakan informasi-informasi Kemetrologian kepada
masyarakat lebih khususnya pedagang melalui media cetak
dan media sosial.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai peralatan
standar Metrologi yang dipakai untuk melakukan tera ulang
alat UTTP (alat Ukur, takar, timbang dan perlengkapannya).
3. Teraktualisasinya Nilai-Nilai Dasar BERAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif),
3. Manfaat
Manfaat aktualisasi bagi profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
sebagai berikut
1. Bermanfaat bagi penulis dengan meningkatnya pemahaman
dan internalisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam
menjalankan tugas dan fungsi sebagai Pranata Laboratorium
Kemetrologian.
2. Bermanfaat bagi masyarakat untuk memperoleh informasi
tentang Kemetrologian
3. Bermanfaat bagi instansi sebagai bahan evaluasi dalam
peningkatan pelayanan informasi bagi masyarakat,dan
Mendukung Kemajuan UPTD. Metrologi Legal Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara dengan terwujudnya 3M
(Masyarakat Melek Metrologi).
4. Ruang Lingkup
Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang dijalani,
adapun ruang lingkup atau batasan rancangan aktualisasi ini
meliputi:
1. Membuat akun media social (Facebook) sebagai media
penyebaran informasi Metrologi Legal

2. Membuat Banner yang berisi tentang informasi peralatan


standard Metrologi Legal
3. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada Masyarakat
tentang informasi peralatan standar Metrologi Legal

4. Membuat evaluasi penyebaran informasi peralatan standar


menggunakan survei/kuisioner
BAB II

DESKRIPSI LOKUS
A. Profil Organisasi
1. Sejarah
Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah yang sebelumnya adalah Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi dan Penanaman Modal merupakan salah satu Dinas terkait di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang
sesuai dengan Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Nomor 12 Tahun
2008 tentang Rincian, tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal yang di dalamnya terdapat
Bidang Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal.
Sedangkan pada tahun 2017 dengan adanya Undang-undang OPD,
Bidang Penanaman Modal berdiri sendiri menjadi Dinas Penanaman
Modal dan PTSP. Sementara Dinas ini berubah nomenklatur Dinasnya
menjadi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah yang terdiri dari 3 Bidang yaitu Bidang Perdagangan,
Perindustrian dan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang
disingkat dengan DISPERDAGINKOP dan UKM yang pada masing-masing
bidang mempunyai 2 (dua) seksi.

Adapun Kepala Dinas Perdangan Perindustrian Koperasi dan Usaha


Kecil Menengah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara :
1. Drs. Leksi Talibo Kepala Dinas Periode 23 Mei 2007 s/d 23
Juli2008;
2. Drs.H. Jusuf Tahir Kepala Dinas Periode 23 Juli 2008 s/d 09
Februari 2009;
3. Meyke Macpal, SE.Ak Kepala Dinas Periode 09 Februari 2009
s/d24 Oktober 2012;
4. Djanin Datunsolang, S.Pd Kepala Dinas Periode 24 Oktober
2012s/d 04 April 2013;
5. Uteng Datunsolang, S.Pd,M.Si Kepala Dinas Periode 04 April
2013 -12 Mei 2017;

6. Ir. Farham Patadjenu, MM Kepala Dinas Periode 12 Mei 2017


s/d2019;

7. Dra. Leida Pontoh, M.Si Kepala Dinas periode 2019 s/d


sekarang.
Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berlokasi di Kompleks
Perkantoran Pemda Bolaang Mongondow Utara, Jalan Pelabuhan
Desa Boroko Kecamatan Kaidipang, Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

2. Tugas Pokok
Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah merupakan unsur penunjang pelaksana urusan
Pemerintah Daerah di Bidang Perdagangan, Perindustrian, Koperasi
Usaha Kecil Menengah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Tugas Pokok Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah mempunyai tugas membantu Bupati dalam
melaksanakan tugas Pemerintah Daerah berdasarkan asas Otonomi
dan tugas di Bidang Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah
3. Fungsi dan Kewenangan

a. Fungsi
Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang Perdagangan,
Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ;
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umumdi
bidang;
3) Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah ;
4) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Perdagangan,
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ;
5) Pembinaan UPTD.

b. Kewenangan
Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah mempunyai kewenangan sebagai berikut :
1) Penerbitan izin pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan
dan izin usaha toko swalayan;
2) Penerbitan tanda daftar gudang, dan surat keterangan
penyimpanan barang (SKPB);
3) Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Warabala (STPW) untuk
penerimaan waralaba dari waralaba dalam negeri, penerima
waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri, penerima
waralaba lanjutan dari waralaba luar negeri ;
4) Penerbitan surat izin usaha perdagangan minuman beralkohol
golongan B dan C untuk pengecer dan penjual langsung minum
di tempat ;
5) Pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya dan
pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan
berbahaya di tingkat daerah ;
6) Rekomendasi penerbitan PKAPT dan pelaporan rekapitulasi
perdagangan kayu atau pulau;
7) Penerbitan surat keterangan asal (bagi Daerah
Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan sebagai instansi
penerbit surat keterangan asal);
8) Pelaksanaan Metrologi legal berupa tera, tera ulang dan
Pengawasan;
9) Pembangunan dan pengelolaan sarana distrubusi
perdagangan ;
10) Pembinaan terhadap pengelola sarana distribusi perdagangan
masyarakat di wilayah kerjanya;
11) Menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang
penting di tingkat daerah;
12) Pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok dan
barang penting di tingkat pasar daerah;
13) Melakukan operasi pasar dalam rangka stabilitas pangan
pokok yang dampaknya dalam daerah;
14) Pengawasan pupuk dan pestisida tingkat daerah dalam
melakukan pelaksanaan pengadaan penyaluran dan
penggunaan pupuk bersubsidi di wilayah kerjanya;
15) Penyelenggaraan promosi dagang melalui pameran dagang
nasional pameran dagang lokal dan misi dagang bagi produk
ekspor unggulan yang terdapat pada satu daerah;
16) Penyelenggaraan kampanye pencitraan produk eksport skala
daerah provinsi
17) Melakukan Administrasi umum perencanaan program dan
anggaran, ketatausahaan;
18) Penetapan rencana pembangunan industri daerah;

19) Penertiban IUI Kecil dan IUI Menengah;

20) Penerbitan Izin Usaha Simpan Pinjam untuk koperasi dengan


wilayah keanggotaan dalam daerah;
21) Penerbitan Izin Pembukaan Kantor Cabang dan Cabang
Pembantu ;
22) Kas Koperasi Simpan pinjam untuk Koperasi dengan Wilayah
Keanggotaan dalam Daerah;
23) Pemeriksaan dan Pengawasan Koperasi yang Wilayah
Keanggotaanya Dalam Daerah.
4. Ketenagaan
Jumlah pegawai Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan
UKM Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berjumlah 27 orang dengan
rincian sebagai berikut:

Tabel 1. SDM Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM


Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
Pendidikan Terakhir Jumlah (orang)
S3 1
S2 2
S1 19
D3 2
SMA 2
SMP 1

5. Sarana Fisik, Fasilitas dan Pelayanan


a. Fisik bangunan
Dinas Perdagangan Perindustrian dan UKM yang berada di Jalan
Pelabuhan Desa Boroko Kecamatan Kaidipang, Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara selesai didirikan pada tahun 2008 menggunakan
dana APBN pada saat itu berstatus sebagai ….
Luas Tanah : , Luas Gedung :
b. Fasilitas dan pelayanan
Adapun fasilitas Dinas Perdagangan Perindustrian dan UKM dalam
menunjang dan menunjang pelayanan prima kepada masyarakat
antara lain:
 Gedung Kantor
 Gedung UPTD Kemetrologian
 Mobil operasional Kemetrologian
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang berlaku di Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan UKM


C. Visi dan Misi
1. Visi
“Terwujudnya usaha perdagangan, industri kecil menengah, koperasi
dan UKM yang berkelanjutan, mandiri dan berdaya saing guna
mendukung pertumbuhan ekonomi Bolaang Mongondow Utara”
2. Misi
a. Meningkatkan Daya Saing Industri Kecil dan Menengah (IKM)
melalui pendampingan serta promosi dan pemasaran hasil produksi
IKM yang berdaya saing serta bertumpu pada potensi sumber daya
lokal yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

b. Meningkatkan Kualitas dan kuantitas perdagangan melalui fasilitasi


dan pembinaan usaha perdagangan, kemetrologian serta
menyediakan sarana prasaranaekonomi lokal yang memadai.

c. Mewujudkan kemandirian koperasi dan UMKM berbasis ekonomi


kerakyatan.

d. Meningkatkan kualitas SDM aparatur & sarana prasarana pelayanan


public

D. Motto/Slogan Organisasi
Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara memiliki motto “CERIA”
yangterdiri dari:
C : Cepat,
E : Efektif - Efisien,

R : Ramah,
I : Inovatif – Informatif dan
A : Akuntabel.
BAB III
IDENTIFIKASI ISU,
ANALISIS MASALAH DAN AKTUALISASI NILAINILAI-NILAI DASAR
PNS
A. Identifikasi Isu Kontemporer

Rancangan aktualisasi tersusun dari identifikasi isu, pengajuan


gagasan pemecahan isu dengan menyusun daftar rencana kegiatan,
tahapan kegiatan dan output kegiatan, mendeskripsikan keterkaitan
antara rencana kegiatan yang dikaitkan dengan substansi mata pelatihan
nilai dasar ASN yang terdiri dari BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan kurang lebih 1
tahun sebagai ahli pertama- pranata laboratorium kemetrologian di UPTD
Metrologi Legal Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara terdapat beberapa permasalahan
atau isu yang dapat diangkat topik pada rancangan aktualisasi yang perlu
untuk dicarikan solusi pemecahannya. Secara umum permasalahan
tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Kurangnya informasi terkait peralatan standar Laboratorium
Kemetrologian. diakibatkan kurangnya penyebaran informasi dari
UPTD Metrologi Legal kepada masyarakat lebih khususnya
pedagang.
2. Belum adanya penggunaan media survei penilaian kepuasan wajib
tera/tera ulang terhadap pelayanan UPTD Metrologi Legal.Survei
kepuasan tersebut sangat bermanfaat dalam memberikan masukan
dan sebagai evaluasi dalam peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
3. Belum optimalnya penataan peralatan standar, karena belum adanya
tempat penyimpanan di Laboratorium Metrologi Legal. Peralatan
standar Laboratorium harus disimpan dengan baik dan terpelihara,
guna menghindari peralatan tersebut cepat rusak.
4. Belum adanya prosedur peminjaman alat standar di Laboratorium
Metrologi Legal Dinas Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan
UKM Kab. Bolaang Mongondow Utara
5. Kurang maksimalnya pendataan kondisi ruangan penyimpanan
peralatan standar di UPTD Metrologi Legal Kab. Bolaang
Mongondow Utara yang masih menggunakan cara manual.
Langkah awal dalam pemilihan isu strategis atau prioritas yang
nantinya akan dicarikan solusi yaitu dengan menggunakan Metode
AKPL yaitu A(Aktual), K(Kekhalayakan), P(Problematik),
L(Kelayakan). Berikut adalah penjelasan mengenai Metode AKPL :
1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat
2. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak
3. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusinya
4. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, isu prioritas akan ditentukan


dengan cara sebagai berikut:

.Tabel III. 1 Identifikasi Isu dengan teknik analisis APKL

No ISU KONTEMPORER A P K L SKOR RANK


.
1. Kurangnya informasi 4 5 5 5 19 I
terkait peralatan standar
Laboratorium Metrologi
Legal Dinas
Perdagangan,Perindustri
an,Koperasi dan UKM
Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara
2. Belum adanya penggunaan 4 4 4 4 16 II
media survei penilaian
kepuasan wajib tera/tera
ulang terhadap pelayanan
UPTD Metrologi Legal
Dinas
Perdagangan,Perindustrian,
Koperasi dan UKM Kab.
Bolaang Mongondow Utara.

3. Belum optimalnya penataan 4 3 3 4 14 III


peralatan standar,di
Laboratorium Metrologi
LegalDinasPerdagangan,P
erindustrian,Koperasi dan
UKM Kab. Bolaang
Mongondow Utara

4. Belum adanya prosedur 4 3 3 3 12 V


peminjaman alat standar di
Laboratorium Metrologi
LegalDinas
Perdagangan,Perindustrian,
Koperasi dan UKM Kab.
Bolaang Mongondow Utara

5. Kurang maksimalnya 4 4 3 4 15 IV
pendataan kondisi ruangan
penyimpanan peralatan
standar di UPTD Metrologi
Legal Kab. Bolaang
Mongondow Utara
yang masih menggunakan
cara manual.

Keterangan :
1) Aktual (A) : Isu yang sedang hangat dibicarakan atau
yang diperkirakan akan segera terjadi

2) Problematik (P) : Isu yang menarik dan mendesak

3) Khalayak (K) : Isu yang menyangkut hajat orang banyak

4) Layak (L) : Isu yang masuk akal, pantas, realistis,


sesuai kewenangan
Penilaian isu kontemporer menggunakan Skala Likert sebagai berikut

 Angka 5 : Sangat aktual/problematik/khlayak/layak

 Angka 4 : Aktual/Problematik/khalayak/layak

 Angka 3 : Cukup aktual/problematik/khalayak/layak

 Angka 2 : Kurang aktual/problematik/khalayak/layak

 Angka 1 : Tidak aktual/Problematik/khalayak/layak

Penilaian masing-masing isu kontemporer dalam tabel diatas


dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kurangnya informasi terkait peralatan standar Dinas
Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kab.
Bolaang Mongondow Utara

 Aktual (4) : isu ini benar-benar terjadi disebabkan


kurangnya informasi terkait

 Problematik (5) : isu ini sangat menarik karena menyebabkan


informasi tidak diketahui masyarakat
 Khalayak (5) : isu ini berdampak bagi kepentingan
masyarakat khususnya dalam kegiatan
perdagangan dan perlindungan konsumen
 Layak (5) : isu ini realistis dan merupakan kewenangan
penulis di UPTD Metrologi Legal untuk
menyebarkan informasi

2. Belum adanya penggunaan media survei penilaian kepuasan


wajib tera/tera ulang terhadap pelayanan UPTD Metrologi
Legal Dinas Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM
Kab. Bolaang Mongondow Utara.

 Aktual (4) : isu ini benar-benar terjadi karena


kepuasan masyarakat adalah yang pling utama
 Problematik (4) : isu ini menarik karena menyebabkan
ketidakpuasan masyarakat terhadap
pelayanan pengaduan.
 Khalayak (4) : isu ini menyangkut hajat hidup orang banyak
khususnya kegiatan perdagangan

 Layak (4) : isu ini masuk akal walaupu belum optimal

3. Belum optimalnya penataan peralatan standar,di Laboratorium


Metrologi Legal Dinas Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan
UKM Kab. Bolaang Mongondow Utara:

 Aktual (4) : isu ini benar terjadi dimana belum adanya


tempat penyimpanan peralatan standar
 Problematik (3) : isu ini cukup menarik karena peralatan harus
disimpan dengan benar

 Khalayak (3) : Isu ini cukup menyangkut orang banyak


,karena peralatan standar digunakan untuk
kegiatan tera ulang.
 Layak (4) : isu ini masuk akal karena penataan
peralatan standar harus secara benar

4. Belum adanya prosedur peminjaman alat standar di Laboratorium


Metrologi Legal Dinas Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan
UKM Kab. Bolaang Mongondow Utara

 Aktual (4) : isu ini benar-benar terjadi dimana belum


adanya prosedur peminjaman alat

 Problematik (3) : isu ini cukup menarik,prosedur peminjaman


alat harus sesuai standar yang diberlakukan.

 Khalayak (3) : isu ini cukup menyangkut hajat hidup orang


banyak, karena peralatan standar digunakan
untuk kegiatan tera ulang

 Layak (3) : isu ini masuk akal karena lebih menjamin


ketertelusurn peralatan standar

5. Kurang maksimalnya pendataan kondisi ruangan


penyimpanan peralatan standar di UPTD Metrologi Legal Kab.
Bolaang Mongondow Utara
yang masih menggunakan cara manual.

18
 Aktual (4) : Isu ini benar-benar terjadi dimana kondisi
ruangan sangat berpengaruh terhadap
peralatan laboratorium

 Problematik (4) : Isu ini menarik karena manajemen arsip


laboratorium akan lebih mudah dan efisien jika
menggunakan cara digital.

 Khalayak (3) : isu ini cukup menyangkut hajat hidup orang


banyak ,karena kondisi ruangan berpengaruh
terhadap peralatan standar yang digunakan
untuk kegiatan tera ulang.

 Layak (4) : isu ini masuk akal karena dapat membantu


UPTD mengelola manajemen arsip
Laboratorium

B. Analisis dan Pemecahan Masalah

Analisis dan pemecahan masalah pada rancangan aktualisasi dan


habituasi nilai-nilai dasar PNS ini menggunakan teknik Tree Analysis
(Analisis Pohon). Analisis Pohon merupakan langkah pemecahan
masalah dengan mencari sebab dari suatu akibat, yang terdiri dari analisis
pohon masalah, analisis pohon sasaran, dan analisis pohon alternatif.
Berdasarkan hasil analisis APKL sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
nilai paling tinggi merujuk pada Kurangnya informasi terkait peralatan
standar Laboratorium UPTD Metrologi Legal Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM Kab. Bolaang Mongondow
Utara, yang disebabkan karena kurangnya penyebaran informasi terkait
peralatan standar Laboratorium oleh UPTD Metrologi Legal Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM Kab. Bolaang Mongondow
Utara. Hasil analisis lebih jauh menunjukkan bahwa masalah utama ini
disebabkan beberapa variabel penyebab, diantaranya yaitu :

19
1. Kurang optimalnya UPTD Metrologi Legal melakukan sosialisasi dan
edukasi

2. Kurangnya pemanfaatan media dalam penyebaran informasi

3. Kurangnya akses masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang


Kemetrologian

Hasil analisis menunjukkan bahwa yang menjadi variabel penyebab


prioritas adalah Kurangnya pemanfaatan media dalam penyebaran
informasi. Analisis terhadap variabel penyebab ini menunjukkan beberapa
indikator penyebab, antara lain

1. Kurangnya kreatifitas pegawai dalam menciptakan inovasi –


inovasi untuk penyebarluasan informasi

2. Kurangnya media untuk penyebaran informasi yang berisi


tentang peralatan standar Metrologi Legal

3. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang untuk penyebar


luasan informasi

4. Berdasarkan hasil analisis lebih lanjut, variabel penyebab yang


menjadi prioritas adalah Kurangnya media untuk penyebaran
informasi yang berisi tentang peralatan standar Metrologi Legal

Untuk selanjutnya maka lebih jelasnya analisis masalah


tersebut dapat digambarkan dalam Pohon Masalah sebagaimana
dalam bagan berikut ini

20
POHON MASALAH

Kurangnya informasi terkait peralatan standar


Laboratorium Metrologi Legal Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM Kab.
Bolaang Mongondow Utara

Akibat
Kurangnya penyebaran informasi terkait
peralatan standar Laboratorium oleh UPTD
Metrologi Legal Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM
Kab. Bolaang Mongondow Utara

Kurang optimalnya UPTD Kurangnya pemanfaatan Kurangnya akses


Metrologi Legal melakukan media dalam penyebaran masyarakat untuk
sosialisasi dan edukasi informasi mendapatkan informasi
tentang Kemetrologian

Kurangnya kreatifitas Kurangnya media untuk Kurangnya sarana dan


pegawai dalam penyebaran informasi yang prasarana penunjang
menciptakan inovasi – berisi tentang peralatan untuk penyebar luasan
inovasi untuk standar Metrologi informasi
penyebarluasan informasi

Gambar III.1
Pohon Masalah

Setelah menemukan masalah utama dan


penyebabnya, langkah selanjutnya adalah menentukan
pemecahan terhadap permasalahan melalui analisis Pohon
Sasaran. Analisis Pohon Sasaran merupakan pernyataan
positif dari suatu keadaan berdasarkan permasalahan
terdahulu, dalam hal ini yaitu sebagai berikut :

21
POHON SASARAN

Terwujudnya informasi terkait peralatan standar


Laboratorium Metrologi Legal di Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM Kab.
Bolaang Mongondow Utara

Terwujudnya penyebaran informasi terkait


peralatan standar Laboratorium oleh UPTD
Metrologi Legal Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM
Kab. Bolaang Mongondow Utara

Sudah Optimalnya UPTD Terlaksananya Tersedianya akses


Metrologi Legal melakukan pemanfaatan media dalam masyarakat untuk
sosialisasi penyebaran informasi mendapatkan informasi

Terwujudnya kreatifitas Tersedianya media untuk Terpenuhinya sarana


pegawai dalam penyebaran informasi yang dan prasarana
menciptakan inovasi – berisi tentang peralatan penunjang untuk
inovasi untuk standar Metrologi Legal penyebar luasan
penyebarluasan informasi informasi

22
Analisis Pohon Alternatif kemudian dilaksanakan untuk
mendapatkan kegiatan yang dapat dilakukan untuk
mencapai tujuan atau sasaran yang berasal dari Pohon
Sasaran. Setelah dilaksanakan analisis tersebut didapatkan
pohon alternatif seperti berikut

23
POHON ALTERNATIF
Peningkatan informasi terkait peralatan standar
Laboratorium Metrologi Legal di Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM Kab.
Bolaang Mongondow Utara

Optimalnya penyebaran informasi terkait peralatan


standar Laboratorium oleh UPTD Metrologi Legal
Dinas Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM
Kab. Bolaang Mongondow Utara

Terlaksananya pemanfaatan media dalam penyebaran


informasi

Tersedianya media untuk penyebaran informasi yang


berisi tentang peralatan standar Metrologi Legal

Membuat Akun Media Membuat Banner yang Melakukan sosialisasi Membuat evaluasi
social (Facebook berisi tentang informasi dan edukasi kepada penyebaran informasi
)sebagai media peralatan standard Masyarakat tentang peralatan standar
penyebaran informasi Metrologi Legal
informasi peralatan menggunakan
Metrologi Legal
standar Metrologi survei/kuisioner
Legal

Berdasarkan bagan pohon alternatif di atas, terdapat 4 (empat)


kegiatan kreatif yang dapat diaktualisasikan, antara lain

5. Membuat akun media social (Facebook) sebagai media penyebaran


informasi Metrologi Legal

6. Membuat Banner yang berisi tentang informasi peralatan standard


Metrologi Legal
7. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada Masyarakat tentang informasi
peralatan standar Metrologi Legal

24
8. Membuat evaluasi penyebaran informasi peralatan standar menggunakan
survei/kuisioner google form.

C. Nilai-Nilai Dasar PNS


PNS yang bertindak sebagai Aparatur Sipil Negara sepantasnya
harus memiliki nilai-nilai dasar, berdasarkan UUD Nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara mengenai Fungsi Perekat dan
Pemersatu Bangsa. Nilai-Nilai yang wajib dimaknai dan dijalankan
sebagai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif disingkat dengan
Ber-Akhlak. Nilai dasar Ber-Akhlak menjadi acuan bagi PNS dalam
menjalankan kewajiban dan tupoksi dengan penuh rasa tanggung
jawab dan profesional. Adapun nilai dasar profesi PNS Ber-Akhlak
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Berorientasi Pelayanan
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
 Ramah Cekatan Solutif, dan dapat diandalkan
 Melakukan perbaikan tiada henti

2. Akuntabel
 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat,disiplin dan berintegrasi tinggi
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif dan efisien
 Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
 Membantu orang lain belajar
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
 Suka menolong orang lain
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
25
 Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
Negara
 Menjaga rahasia jabatan dan Negara
6. Adaptif
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
 Bertindak positif
7. Kolaboratif
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.

D. Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS

Unit Kerja : UPTD Metrologi Legal Dinas


Perdagangan,Perindustrian,Koperasi & UKM
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Identifikasi Isu :

1. Kurangnya informasi terkait peralatan standar Dinas Perdagangan,


Perindustrian, Koperasi dan UKM Kab. Bolaang Mongondow Utara
2. Belum adanya penggunaan media survei penilaian kepuasan wajib tera/tera
ulang terhadap pelayanan UPTD Metrologi Legal Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM Kab. Bolaang Mongondow Utara.
3. Belum optimalnya penataan peralatan standar,di Laboratorium Metrologi Legal
Dinas Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM Kab. Bolaang Mongondow
Utara
4. Belum adanya prosedur peminjaman alat standar di Laboratorium Metrologi Legal
Dinas Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM Kab. Bolaang Mongondow
Utara
5. Kurang maksimalnya pendataan kondisi ruangan penyimpanan peralatan standar
di UPTD Metrologi Legal Kab. Bolaang Mongondow Utara yang masih
menggunakan cara manual

26
Isu yang diangkat Kurangnya informasi terkait peralatan standar
Laboratorium UPTD Metrologi Legal di Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi dan UKM Kab.
Bolaang Mongondow Utara

Gagasan Pemecahan Isu :Peningkatan media informasi terkait peralatan


standar Laboratorium Metrologi Legal Dinas
Perdagangan,Perindustrian,Koperasi & UKM

27
Tabel III.3 Rancangan Kegiatan
Keterkaitan Koordinasi terhadap PenguatanNilai-Nilai
Tahapan
Substansi Mata Visi dan Misi Organisasi
No. Kegiatan Kegiatan Output/Hasil
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat Akun 1. Melakukan  Saran dan Harmonis Kegiatan ini bertujuan Kegiatan membuat
Facebook konsultasi masukan dari Berdiskusi dengan untuk meningkatkan akun media sosial
sebagai media dengan atasan mentor mentor secara pengetahuan dan (facebook)mengenai
penyebaran selaku mentor  Dokumentasi baik,santun dan memudahkan Metrolog Legal
informasi mengenai konsultasi Penuh rasa hormat masyarakat dalam mendukung moto
Kemetrologian rancangan  Catatan agar tercipta menerima informasi Dinas Perdagangan
aktualisasi Konsultasi suasana yang mengenai peralatan Perindustrian
nyaman dan standar Laboratorium Koperasi & UKM yaitu
kondusif Metrologi Legal “Efektif-Efisien dan
(Panduan Perilaku: Akuntabel”
Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif)

Kolaboratif
Mampu membangun
kerja sama yang
komunikatif dan
transparan.
(Panduan Perilaku:
Terbuka dalam
bekerja sama untuk
mendapatkan nilai
tambah)
2. Membuat Tersedianya Adaptif
akun media akun Dengan adanya
sosial Facebook media sosial
(Facebook) (Facebook)
UPTD diharapkan dapat
Metrologi mempermudah
Legal pengetahuan
mengenai Peralatan
standar Metrologi
Legal . (Panduan
perilaku: Terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas)
Akuntabel
Membuat akun media
sosial (facebook)
dengan cermat.
(Panduan perilaku:
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab ,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi)

Kompeten
Membuat akun media
social (facebook)
sebaik mungkin.
(Panduan perilaku
:Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik)
3. Membuat Tersedianya Berorientasi
postingan dan postingan Pelayanan
mempublikasi tentang Menyediakan informasi
kan melalui informasi kepada masyarakat
akun facebook kemetrologian (Panduan perilaku:
Memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat)

Kompeten
Dengan
mempublikasikan
informasi dapat
menambah
pengetahuan
masyarakat.
(Panduan Perilaku :
Membantu orang lain
belajar)

Adaptif
Publikasi merupakan
suatu bentuk kegiatan
inovasi yang
diharapkan dapat
mempermudah
masyarakat (Panduan
perilaku: Terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas).
2 Membuat 1. Konsultasi  Dokumentasi Harmonis Kegiatan pembuatan Kegiatan pembuatan

Banner yang dengan Mentor konsultasi Berdiskusi dengan Banner tentang Banner ini mendukung

berisi tentang  Catatan mentor secara peralatan standar moto Dinas Perdagangan

informasi Konsultasi baik,santun dan Laboratorium Perindustrian Koperasi &

peralatan Penuh rasa hormat Metrologi Legal UKM yaitu “Inovatif –

standard agar tercipta suasana bertujuan untuk Informatif.

Metrologi Legal yang nyaman dan meningkatkan


kondusif (Panduan pengetahuan.
Perilaku: Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif)
Kolaboratif
Mampu membangun
kerja sama yang
komunikatif dan
transparan.
(Panduan Perilaku:
Terbuka dalam bekerja
sama untuk
mendapatkan nilai
tambah)

Akuntabel
Bersikap disiplin
waktu ketika
konsultasi dengan
atasan.(Panduan
perilaku:
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi)
2. Mempersiapkan  Desain banner Kompeten
bahan materi tentang peralatan Desain Banner sebaik
untuk banner standar mungkin dengan
dan membuat kualitas terbaik
desain tentang (Panduan perilaku:
peralatan Melaksanakan tugas
standar dengan tugas terbaik)

Akuntabel
Membuat desain
Banner dengan
cermat. (Panduan
perilaku:
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
brtanggung
jawab,cermat
disiplin,dan
berintegritas tinggi)

Adaptif :
Bertindak proaktif
dalam menentukan
desain Banner
(Panduan perilaku :
Bertindak proaktif)
3. Mencetak dan Banner yang berisi Berorientasi
mempublikasikan tentang peralatan Pelayanan
Banner mengenai standar Metrologi Mencetak Banner
peralatan standar Legal dan
Metrologi Legal mempublikasikanya
merupakan salah
satu akses
masyarakat untuk
mengetahui tentang
Metrologi
Legal(Panduan
Perilaku :
Memahami dan
memenuhi
kebutuhan
masyarakat)

Kompeten
Melakukan
penyebaran informasi
kepada masyarakat
(Panduan perilaku:
Membantu orang lain
belajar)

Adaptif
Mencetak Banner yang
inovatif mengenai
Peralatan Standar
Metrologi Legal
(Panduan perilaku :
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas)
3 Melakukan 1.Konsultasi  Saran dan Harmonis Kegiatan ini bertujuan Dengan adanya kegiatan
sosialisasi dan dengan Mentor masukan dari Berdiskusi dengan untuk meningkatkan sosialisasi bertujuan untuk
edukasi kepada mentor mentor secara pengetahuan dan mengedukasi masyarakat
Masyarakat  Dokumentasi baik,santun dan memudahkan masyarakat luas tentang peralatan
tentang informasi Penuh rasa hormat dalam menerima informasi standar Labortorium
peralatan agar tercipta suasana mengenai peralatan Metrologi Legal Dinas
standar yang nyaman dan standar Laboratorium Perdagangan, Perindustrian
Metrologi Legal kondusif Metrologi Legal Koperasi & UKM, sejalan
(Panduan Perilaku: dengan moto Dinas yaitu
Membangun lingkungan “Cepat dan Akuntabel”
kerja yang kondusif)

Kolaboratif
Mampu membangun
kerja sama yang
komunikatif dan
transparan.
(Panduan Perilaku:
Terbuka dalam bekerja
sama untuk
mendapatkan nilai
tambah)

Akuntabel
Bersikap disiplin waktu
ketika konsultasi
dengan
atasan.(Panduan
perilaku:
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab ,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi)
2. Membuat  Tersedianya Kompeten
konsep materi materi yang Desain materi sebaik
tentang peralatan berisi informasi mungkin dengan
standar Metrologi tentang kualitas terbaik
Legal peralatan (Panduan perilaku:
standar Melaksanakan tugas
Metrologi Legal dengan tugas terbaik)

Akuntabel
Membuat konsep
materi dengan
cermat. (Panduan
perilaku:
Melaksanakan
tugas dengan jujur,
brtanggung
jawab,cermat
disiplin,dan
berintegritas tinggi)
Adaptif :
Bertindak proaktif
dalam menentukan
konsep materi
(Panduan perilaku :
Bertindak proaktif)
3. Memberikan  Materi Akuntabel
informasi tersampaikan Mampu memaparkan
pentingnya dengan baik materi sosialisasi
mengetahui dengan baik dan penuh
tentang tanggung jawab
Metrologi Legal (Panduan perilaku:
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat disiplin, dan
berintegritas tinggi)
Berorientasi
Pelayanan
Memaparkan materi
sosialisasi dengan
sopan, santun, dan
ramah
(Panduan perilaku:
Ramah, cekatan,
solutif dan dapat
diandalkan

Kompeten
Melaksanakan
sosialisasi dengan
performa terbaik
(Panduan perilaku:
melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
4 Membuat 1. Menyiapkan  Tersedianya Berorientasi Kegiatan membuat kuisioner
Kegiatan ini bertujuan
evaluasi bahan survei bahan Pelayanan ini mendukung moto Dinas
untuk mengevaluasi
penyebaran pertanyaan kuisioner Memahami kebutuhan Perdagangan Perindustrian
penyebaran informasi
informasi masyarakat (Panduan Koperasi & UKM yaitu
terkait peralatan standar
peralatan perilaku : Memahami Laboratorium Metrologi “Ramah,Efektif-Efisien dan
standar dan memenuhi Legal Informatif”
menggunakan kebutuhan masyarakat)
survei/kuisioner
melalui google Kompeten
form Mempelajari fitur-fitur
google form yang
dapat membantu
evaluasi pegawai
(Panduan perilaku
:Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
yang selalu berubah)

Kolaboratif
Panduan Perilaku :
Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama)
2. Membuat Adaptif
 Tersedianya
kuisioner di Membuat inovasi
kuisioner
google form dengan google form
(Panduan perilaku :
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas)

Berorientasi
Pelayanan
Memahami
kebutuhan
masyarakat
(Panduan perilaku :
Memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat
Kolaboratif
Panduan Perilaku :
Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama)
3. Membagikan Evaluasi Berorientasi
survekuisioner penyebaran Pelayanan
google form informasi serta (Panduan perilaku :
kepada pemahaman Ramah, cekatan,
masyarakat masyarakat solutif dan dapat
setelah dilakukan diandalkan)
sosialisasi
Adaptif
Membuat inovasi
dengan google form
(Panduan perilaku:
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas)

Kolaboratif
Menerima saran dan
masukan dari
masyarakat
(Panduan perilaku :
Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berkontribusi)
A. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Tabel 4. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Waktu Pelaksanaan

No Kegiatan Juni Juli

I II III IV V I II

Membuat akun media social


1
(Facebook) sebagai media
penyebaran informasi Metrologi
Legal

Membuat Banner yang berisi


2
tentang informasi peralatan
standard Metrologi Legal

Melakukan sosialisasi dan


3 edukasi kepada Masyarakat
tentang informasi peralatan
standar Metrologi Legal

Membuat evaluasi penyebaran


4 informasi peralatan standar
menggunakan survei/kuisioner

Jadwal rancangan aktualisasi yang telah tersusun di tunjukan di tabel


IV, dengan keterangan sebagai berikut :

1. Kegiatan pertama dilakukan pada bulan Juni minggu ke IV


(empat) dengan selang waktu tanggal 19 Juni – 24 Juni 2023
2. Kegiatan kedua dilakukan pada bulan Juni minggu ke V (lima) dan
bulan Juli minggu ke I (satu) dengan selang waktu tanggal 26 Juni
– 8 Juli 2023
3. Kegiatan ketiga dilakukan pada bulan Juli minggu ke I (satu)
dengan selang waktu tanggal 3 Juli – 8 Juli 2023

45
Kegiatan keempat dilakukan pada bulan Juli minggu ke II (dua) dengan selang
waktu tanggal 10 Juli – 15 Juli 2023

46

Anda mungkin juga menyukai