Anda di halaman 1dari 74

RENCANA INDUK SPAM KEC.

BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

1. Org
Organisasi
Penyed
nyediia Jasa
Jasa
Kon
Konsultansi
1.1. Latar Belakang Perusahaan
Suatu saat berlangsung serangkaian pembicaraan dalam pertemuan - pertemuan antara beberapa Sarjana
Teknik berkenaan dengan pelaksanaan pembangunan saat itu diberbagai sektor, serta riwayat hidup dan
pengalaman masing – masing dalam keterlibatannya diberbagai proyek dengan peran profesinya.

Melihat kenyataan bahwa pelaksanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah semakin mantap
dan memperlihatkan hasil yang positif, hal ini menimbulkan daya tarik serta semangat pihak swasta
untuk ikut serta berperan sesuai dengan propesi yang dimilikinya.

Disamping itu kita melihat suata kenyataan bahwa dengan adanya kegiatan pembangunan di negara kita ini,
perusahaan - perusahaan asing masuk ke negara kita lengkap dengan tenaga ahli beserta peralatannya.
Kehadiran perusahaan - perusahaan asing ini tidak bisa kita hindarkan secara penuh, mengingat keterbatasan
dari kemampuan tenaga ahli yang ada di negara kita maupun oleh sebab yang memang mengharuskan terjadi
demikian.

Pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap melalui Program Pembangunan Lima Tahun, telah
memperlihatkan suatu hasil yang positif dan hal ini adalah sesuai dengan yang tercantum dalam
PANCASILA dan UNDANG - UNDANG DASAR 1945 bahwa Pemerintah wajib mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur.

Hal tersebut memberikan gambaran betapa besar dan beratnya beban Pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan tersebut, dari segi Perancangan, Perencanaan, Pelaksanaan maupun
Pengawasan. Menyadari akan besarnya beban maupun tanggung jawab Pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan tersebut, kami yakin bahwa pemerintah memerlukan peran serta pihak
swasta yang dikelola oleh Putera Putri bangsa Indonesia yang mempunyai kemampuan untuk
berpartisipasi guna menunjang pelaksanaan pembangunan tersebut diatas.

PT. 2001 1-1


RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Atas dasar itulah kami membentuk Perseroan Komanditer dengan nana PT. 2001
2001 PAN
PANGRIPTA ,
yang diharapkan dapat berperan serta dalam Pembangunan sesuai dengan Program Pembangunan
Pemerintah yang telah dan akan digariskan.

Sejak berdiri sampai dengan sekarang PT. 2001


2001 PAN
PANGRIPTA, telah berpartisipasi dalam
berbagai pembangunan Pemerintah maupun Swasta. Dukungan yang paling besar didalam
pelaksanaan pekerjaan salah satunya adalah dari karyawan - karyawan kami yang terdiri dari berbagai
disiplin ilmu, sehingga terbentuklah suatu team yang solid yang bekerja secara profesional dan telah
mempunyai pengalaman yang cukup.

Di era globalisasi yang serba modern ini, banyak bermunculan perusahaan - perusahaan yang sangat
menjamur, namun demikian beda halnya dengan PT. 200
2001 PAN
PANGRIPTA yang didukung oleh
tenaga ahli yang berpengalaman dan sangat profesional dalam melakukan pekerjaan khususnya
dibidang konsultansi tersebut, sehingga mempermudah pelaksanaan pekerjaan.

Sedangkan lingkup wilayah yang menjadi prioritas dan orientasi perusahaan PT. 2001 PANGRIP
RIPTA
adalah wilayah Propinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Propinsi Banten, Propinsi Pakanbaru, Propinsi Jambi Propinsi
Riau Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Beberapa Pulau di Propinsi Lain. Dasar pemilihan yang dilakukan
oleh manajemen PT. 2001 PANGRIP
RIPTA untuk dijadikan sebagai sasaran prioritas atau wilayah orientasi, antara
lain:
 Pertimbangan kondisi dan potensi sumber daya wilayah.
 Jarak tempuh ekonomis untuk koordinasi antara pusat dan daerah.
 Kondisi stabilitas politik dan keamanan wilayah.
 Hubungan atau relasi dengan patner kerjasama / kemitraan yang sudah mantap.
 Peraturan perundang - undangan yang telah dibuat oleh lembaga legislatif dan eksekutif pusat atau daerah.
Selain sasaran lingkup wilayah dalam negeri, juga mempunyai peluang yang memungkinkan untuk membidik
sasaran lingkup wilayah di luar negeri.

1.2. Lingkup Layanan


Cakupan kegiatan atau pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh sumber daya manusia / tenaga - tenaga
ahli dengan disiplin ilmu yang dimiliki PT. 2001 PAN
PANGRIPTA meliputi berbagai bidang kegiatan
serta berbagai lingkungan Departemen. Berdasarkan Departemen - Departemen / Dinas - Dinas yang
ditanganinya, maka bidang - bidang, sektor pekerjaan – pekerjaan / kegiatan yang secara teknis dapat
dikerjakan oleh PT. 2001
2001 PAN
PANGRIPTA secara profesional, antara sebagai berikut :

PT. 2001 1-2


RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Survey pengukuran dan penyelidikan , meliputi :
Pengukuran dan pemetaan Topografi
Penyelidikan tanah
Penyelidikan dan Pemetaan Geologi
Penyelidikan dan Pencarian Sumber Air Tanah dalam
Penyelidikan dengan Teknik Radio Isotop

Perancangan (Feasibility Study dan Masterplan), Meliputi :


Sistem Penyediaan Air minum dan Sistem Assaineering Kota
Sistem Drainase Kota
Perkembangan Kota dan Komplek Permukiman
Transportasi Wilayah
Sistem Irigasi
Penggunaan Tanah Pertanian

Perencanaan Teknik (Detail Desain)


Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem Drainase Kota
Sistem Penyediaan Tenaga Listrik
Sistem Transportasi
Sistem Pengolahan Air limbah
Domestik dan Indusrti
Perhitungan Konstruksi Teknik Sipil
Perencanaan Arsitek

Data Processing (Computerrized), meliputi :


System Data Base
Proyect Control System (PCS)
Perhitungan Keseimbangan Aliran Sistem Disribusi Air Suatu Kota

PT. 2001 1-3


RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

Pengelolaan Proyek (Supervisi), Meliputi :


Koordinasi seluruh Aktivitas
pelaksanaan pekerjaan
Memonitoring Pelaksanaan Pekerjaan
Mengatur Pelaksanaan Pekerjaan
Mengontrol Kualitas dan Kuantitas
bahan yang di gunakan maupun hasil
dari Pelaksanaan pekerjaan
Menyusun Administrasi Teknis, dan Pembuatan Sertifikat Pembayaran yang
diperlukan oleh Pelaksanan.

Pelatihan , Meliputi :
Pelatihan di Bidang Teknik
Pelatihan di Bidang Manajemen dan
Operasional
Pelatihan di Bidang Air bersih
Pelatihan di Bidang Koperasi
Pelatihan di Bidang Manajemen Keuangan

Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah


Kegiatan / proyek yang dapat ditangani oleh PT. 2001 PAN
PANGRIP
RIPTA , mencakup
berbagai perencanaan pembangunan dan kebijakan dalam negeri, yang antara lain:
Perencanaan Umum, Perencanaan Teknis, Teknologi Informasi, Monitoring dan Evaluasi, Studi Kelayakan serta
penelitian - penelitian dan lain-lain.

Departemen Pertanian dan Kehutanan

Departemen Pertanian dan Kehutanan mencakup berbagai


kegiatan atau pekerjaan yang dapat dirinci berdasarkan sektor
atau bidang, antara lain:

PT. 2001 1-4


RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Sektor Pertanian (Tanaman Pangan dan Hortikultura)
Jenis kegiatan atau pekerjaan yang terdapat dalam sektor pertanian adalah sangat banyak, antara lain :
 Perencanaan, umum, teknis dan manajem
serta pengembangan agribisnis tanaman
pangan dan hortikultura.
 Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi tanaman
pangan dan hortikultura.
 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan agribisnis
tanaman pangan dan hortikultura.
Perencanaan program penghijauan dan konservasi
lingkungan.
 Perencanaan rehabilitasi dan diversifikasi produksi tanaman pangan dan hortikultura.
 Perencanaan pegolahan dan pengelolaan produk tanaman pangan dan hortikultura dari hulu hingga hilir.

 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan tanaman pangan dan


hortikultura.
 Profil investasi dan promosi tanaman pangan dan hortikultura.
 Sistem informasi manajemen potensi tanaman pangan dan hortikultura.
 dll.

Sektor Kehutanan
 Perencanaan umum, teknis dan manajemen
serta pengembangan agribisnis kehutanan.
 Perwilayahan komoditas dan pemetaan
potensi komoditas kehutanan.
 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan
agribisnis kehutanan.
 Perencanaan program penghijauan dan
konservasi lingkungan.
 Perencanaan rehabilitasi dan diversifikasi produksi kehutanan
 Perencanaan pengolahan dan pengelolaan produk kehutanan dari hulu hingga hilir.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan komoditas kehutanan.
 Profil investasi dan promosi komoditas kehutanan.
 Sistem informasi manajemen potensi komoditas kehutanan.
 Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas kehutanan.

PT. 2001 1-5


RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Sektor Perkebunan
 Perencanaan umum, teknis dan manajemen pengembangan agribisnis.
 Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi
komoditas perkebunan.
 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan
agribisnis komoditas perkebunan.
 Perencanaan program penghijauan dan
konservasi lingkungan.
 Perencanaan rehabilitasi dan diversifikasi dari
hulu hingga hilir.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan komoditas perkebunan.
 Profil investasi dan promosi komoditas perkebunan.
 Sistem informasi manajemen potensi komoditas perkebunan.
 Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas perkebunan.
 dll.

Sektor Peternakan
 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen
dan pengembangan peternakan.
 Perencanaan program konservasi dan pelestarian plasma
nutfah.
 Perencanaan pengolahan dan pengelolaan produk
peternakan dari hulu hingga hilir.
 Perencanaan prasarana da sarana pengembangan
peternakan (BIB, RPH, pabrik pakan, pabrik pengolahan / pengale
ngan dll.).
 Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi
komoditas peternakan.
 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan
agribisnis peternakan.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan
pengembangan peternakan.
 Profil investasi dan promosi komoditas peternakan.
 Sistem informasi manajemen potensi komoditas peternakan.
 Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas peternakan.

PT. 2001 1-6


RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Departemen Kelautan dan Perikanan.
 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan
manajemen serta pengembangan perikanan.
 Perencanaan program konservasi dan pelestarian biota
laut.
 Perencanaan prasarana dan sarana pengembangan
perikanan (hacthery, pabrik pakan dll, peralatan dan
mesin tangkap).
 Perencanaan prasarana dan sarana pengolahan produk laut dari hulu hingga hilir
 Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi komoditas perikanan.
 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan agribisnis perikanan.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan perikanan.
 Profil investasi dan promosi komoditas perikanan.
 Sistem informasi manajemen potensi komoditas perikanan.
 Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas perikanan.

Departemen Perhubungan dan Transportasi.


 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen serta pengembangan prasarana dan sarana
perhubungan dan transportasi.
 Perwilayahan pemetaan inventarisasi prasarana
dan sarana perhubungan dan transporasi.
 Studi kelayakan dan AMDAL dalam
pengembangan perhubungan dan transportasi.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan
pengembangan prasarana dan sarana
perhubungan dan transportasi.
 Profil investasi dan promosi potensi
pengembangan sarana dan prasarana
perhubungan dan transportasi.
 Sistem informasi manajemen perhubungan dan
transportasi.
 Pengkajian potensi dan jaringan sarana dan
prasarana perhubungan dan transportasi.
 Pelatihan aparat departemen perhubungan dan
transportasi.
Departemen Pertambangan dan Energi.

PT. 2001 1-7


RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
 Perencanaan umum dan teknis serta manajemen pengembangan pertambangan
dan energi.
 Perencanaan detail dan rancang bangun pengembangan pertambangan dan energi.
 Perencanaan sistem informasi manajemen potensi pertambangan dan energi.
 Perencanaan konstruksi dan infrastruktur pengembangan pertambangan dan energi.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan, implementasi pengembanagan pertambangan
dan energi.
 AMDAL usaha pertambangan dan konservasi lingkungan.
 Studi kelayakan usaha bidang pertambangan dan energi.
 Pra survey dan survey lapangan untuk pendataan potensi pertambangan dan energi.
 Survey Pendahuluan potensi panas bumi, energi baru terbarukan.
 Eksplorasi dan pengembangan pertambangan dan energi.

Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.


 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan
manajemen serta pengembangan parpostel
 Pemetaan potensi prasarana dan sarana
pengembagan Parpostel.
 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan
sehubungan dengan pengembangan parpostel.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan
pengembangan parpostel.
 Profil investasi dan promosi pengembangan parpostel.
 Sistem informasi manajemen parpostel.
 Pengkajian potensi pengembagan parpostel.
 Pelatihan Pelatihan aparat departemen parpostel.
 dll.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial


 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan
manajemen kesehatan dan kesejahteraan sosial.
 Pemetaan potensi penanganan kesehatan dan
kesejahteraan sosial.
 Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan
dengan kesehatan dan sosial.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan

PT. 2001 1-8


RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
kesehatan kesejahteraan sosial.
 Profil investasi dan promosi penanganan kesehatan dan kesejahteraan sosial.
 Sistem informasi manajemen kesehatan dan kesejahteraan sosial.
 Pengkajian potensi pengembangan prasarana dan sarana kesehatan serta kesejahteraan sosial.
 Pelatihan aparat dan masyarakat tentang kesehatan dan kesejahteraan sosial.
 dll.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi


 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur
dan manajemen tenaga kerja dan transmigrasi.
 Perencanaan terpadu sehubungan dengan
penanganan tenaga kerja dan transmigrasi.
 Pemetaan potensi sumber daya tenaga kerja
dan transmigrasi.
 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan permukiman
sumber daya tenaga kerja dan transmigrasi.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan penanganan tenaga kerja dan transmigrasi.
 Profil investasi pengembangan prasarana dan sarana pengembangan sumber daya tenaga kerja dan
transmigrasi.
 Sistem informasi manajemen tenaga kerja dan transmigrasi.
 Pengkajian potensi dan jaringan pengembangan sumber daya tenaga kerja dan transmigrasi.
 Pelatihan aparat departemen tenaga kerja dan transmigrasi.
 dll.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah


 Perencanaan umum, teknis dan manajemen
serta pengembangan infrastruktur permu-
kiman dan prasarana wilayah.
 Perencanaan konservasi dan pelestarian
sehubungan dengan dengan pengembangan
permukiman dan prasarana wilayah.
 Pemetaan potensi pegembangan permukiman
dan prasarana wilayah
 Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan pengembangan permukiman dan prasarana wilayah.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan serta pengembangan permukiman dan prasarana wilayah.

PT. 2001 1-9


RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
 Profil investasi dan promosi untuk pengembangan
permukiman dan prasarana wilayah.
 Sistem informasi manajemen potensi pengembangan
permukiman dan prasarana wilayah.
 Pengkajian potensi pengembangan permukiman dan
prasarana wilayah.
 Pelatihan aparat dan masyarakat berkaitan dengan
pengembangan permukiman dan prasarana wilayah.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)


 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur
dan manajemen serta pengembangan
keluarga berencana.
 Pemetaan potensi pengembangan
keluarga berencana.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan serta
pengembangan keluarga berencana.
 Profil investasi dan promosi keluarga berencana.
 Sistem informasi manajemen keluarga berencana.
 Pengkajian potensi penanganan keluarga berencana.
 Pelatihan aparat dan masyarakat berkaitan dengan keluarga berencana.
 dll.

Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT)

 Perencanaan umum, teknis dan manajemen serta


pengembangan berbagai penelitian dan pengkajian
teknologi.
 Perencanaan program konservasi dan pelestarian
lingkungan berkaitan dengan penelitian dan pengkajian
teknologi.
 Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan penelitian
dan pengkajian teknologi.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan serta pengembangan penelitian dan pengkajian teknologi.
 Profil investasi dan promosi berkaitan tentang penelitian dan pengkajian teknologi.
 Sistem informasi manajemen penelitian dan pengkajian teknologi.

PT. 2001 1-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
 Pengkajian potensi sumber daya berkaitan dengan penelitian dan pengkajian teknologi.
 Pelatihan aparat berkaitan dengan penelitian dan pengkajian.

Badan/Lembaga Penelitian
 Perencanaan umum, teknis dan mana-jemen.
 Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan penelitan pengembangan aneka sumber daya
lingkungan.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan
serta pengembangan sumber daya.
 Sistem informasi manajemen penelitian
dan pengembangan.
 Pengkajian potensi dan jaringan
informasi penelitian dan pengembangan sumber
daya.
 Pelatihan aparat dan peneliti di lingkungan badan/lembaga penelitian.
Institusi/Instansi/Perguruan Tinggi
 Perencanaan umum, teknis dan
manajemen serta pengembangan institusi
/instansi/perguruan tinggi.
 Studi kelayakan dan AMDAL
berkaitan dengan pengembangan prasa-
rana dan sarana pendidikan.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan
serta pengembangan institusi/ instansi/ perguruan
tinggi

PT. 2001 1-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR

MANAJER TEKNIK MANAJER PEMASARAN MANAJER UMUM

BAGIAN BAGIAN ADMINISTRASI


TEKNIK & OPERASIONAL & KEUANGAN

Gambar 1.1
Struktur Organisasi PT. 2001 PANGRIPTA

PT. 2001 1-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014 Dokumen Usulan Teknis

PT. 2001 1-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

2. Pemahaman
KA K

2.1. LATAR
LATAR
BELAK
LAKANG
Dengan diberlakukannya UU No 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintah Daerah dan Peraturan
Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan sistem Penyediaan Air Minum (SPAM),
mengamanatkan bahwa tugas pengembangan Pembangunan Jaringan Air Bersih / Air Minum
merupakan tugas pemerintah Kaupaten/Kota. Seiring dengan tugas tersebut guna menuju
terpenuhinya mutu dan keluaran hasil pengembangan infrastruktur di bidang air minum, khususnya
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , maka diperlukan suatu rencana induk bagi Pemerintah
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dalam hal Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Sebagai
salah satu produk perencanaan, rencana teknis merupakan suatu turunan yang lingkungannya lebih
sempit, tapi memiliki kedalaman yang lebih rinci dari perencanaan produk-produk yang lebih makro
seperti Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan .

Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Untuk itu, sejalan dengan pentingnya peranan dan fungsi dari air
minum perlu direncanakan suatu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai salah satu
pemanfaatan sumber daya air dan pengolahan sanitasi sebagai salah satu bentuk perlindungan dan
pelestarian sumber daya air. Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah harus melaksanakan amanat
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM yang bertujuan untuk
membangun, memperluas dan/atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan,
manajemen, keuangan, peran serta masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk
melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.

Pada Tahun 2007, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan telah menyusun Master Plan Air Minum
dengan jangka waktu perencanaan 5 tahun. Maka dari itu perlu disusun kembali dalam bentuk
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum (RISPAM) dengan jangka waktu perencanaan 20 tahun
sesuai dengan Permen PU Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM.
Penyusunan RISPAM ini merupakan tranformasi dari Master Plan Air Minum yang lalu dengan
PT. 2001 2
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

memperhatikan:

- Data dan kondisi Master Plan Air Minum yang lalu;

- Permasalahan dalam pelaksanaan pencapaian target pelayanan;

- Perubahan kondisi sumber air baku; serta

- Perkembangan penggunaan dan pemanfaatan air baku.

Semua hal-hal tersebut menjadi bahan dalam kajian penyempurnaan dokumen perencanaan RISPAM
sesuai dengan peraturan terbaru. Tata cara penyusunan, muatan dan metodologi penyusunan
Dokumen harus mengacu pada Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM
sebagaimana tertuang dalam lampiran I Permen PU No. 18/PRT/M/2007 tetang Penyelenggaraan
Pengembangan SPAM.

Selanjutnya RISPAM ini menjadi evaluasi terhadap kinerja SPAM yang lalu serta menjadi titik tolak
penyempurnaan penyusunan kebijakan air minum yang akan dituangkan dalam RISPAM. Dokumen ini
diharapkan dapat menjadi acuan kebijakan Pengembangan SPAM di Wilayah Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan ataupun daerah lain yang memanfaatkan sumber air baku dari Daerah
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan .

Peningkatan pelayanan Bidang Air Minum sejalan dengan pelaksanaan kewenangan daerah dalam
mencapai target pelayanan sesuai dengan kesepakatan PBB yang tertuang dalam MDGs (Millennium
Development Goals) bahwa pada tahun 2015 target pelayanan air minum tercapai 80 % untuk perkotaan
dan 60 % untuk pedesaan.

2.2. DASAR
PELAK
ELAKSAN
SANAAN
- Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
- Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
- Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
- Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah;
- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
- Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum;
- Permen PU Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM);
- Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Selatan Nomor 382 Tahun 2013 tentang Standar
PT. 2001 2
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

Satuan Harga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Tahun Anggaran 2014.

2.3. MAKSUD DAN TUJ


TUJUAN
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM dimaksudkan untuk merencanakan pengembangan
SPAM secara umum, baik sistem dengan jaringan perpipaan maupun bukan jaringan perpipaan serta
menjadi pedoman bagi penyelenggara (Perusahaan Air Minum) dan Pemerintah Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan dalam mengembangkan SPAM.

Sedangkan tujuan penyusunan rencana induk pengembangan SPAM adalah untuk memperoleh
gambaran terhadap kebutuhan air baku, kelembagaan, rencana pembiayaan, rencana jaringan pipa
utama, dan rencana perlindungan terhadap air baku untuk jangka panjang. Selain itu adanya rencana induk
pengembangan SPAM bertujuan untuk mendapatkan izin prinsip hak guna air oleh Pemerintah.

2.4.
SASAR
SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang upaya
pengelolaan sumberdaya air dan sistem penyediaan air minum. Sasaran pelayanan pada tahap awal
prioritas harus ditujukan pada daerah yang belum mendapat pelayanan air minum dan berkepadatan tinggi
serta kawasan strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada daerah pengembangan
sesuai dengan arahan dalam perencanaan induk daerah.

2.5. KELU
ELUARAN/ OUTPUT
UTPUT
A. Indikator Keluaran
Dari pekerjaan ini diharapkan indikator keluaran yang dihasilkan adalah :
Dokumen Rencana Induk Pengembangan SPAM (RI-SPAM) yang susunannya terdiri dari:
1) Rencana Umum
2) Rencana Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum
3) Rencana Program dan Pengembangan SPAM untuk Jangka Pendek (1-2 tahun), Jangka
Menengah (5 tahun), dan Jangka Panjang (20 tahun).
4) Rencana Sumber Air Baku dan Alokasi Air Baku
5) Rencana Keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana Sanitasi
6) Rencana Pembiayaan dan Pola Investasi Pengembangan SPAM
7) Rencana Pengembangan Kelembagaan Penyelenggaraan SPAM
8) Peta sumber dan alokasi air baku serta Rencana Sistem Jaringan dalam GIS dan JPEG/PDF
B. Keluaran
Hasil akhir pekerjaan sebagai keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1) Buku laporan Perencanaan Sistem Pengembangan Air Minum yang siap ditindak lanjuti oleh

PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan untuk menjadi dokumen legal “Rencana
Induk Pengembangan SPAM Kec. Bolaang Uki, Pinolosian Tengah dan Timur Tahun 2015-
2035”. Dicetak dengan hard cover dengan kertas dan pencetakan berwarna semi lux sebanyak
10 exemplar.
2) Executive Sumary, dicetak dengan hard cover dengan kertas dan pencetakan berwarna semi
lux sebanyak 10 exemplar.
3) Album Peta RISPAM ukuran A1 dicetak pada kertas glosy dan dijilid sebanyak 5 exemplar.
4) Album Peta RISPAM ukuran A3 dicetak pada kertas glosy sebanyak 5 exemplar.
5) Rancangan Perda RISPAM dicetak sebanyak 10 exemplar.
6) Peta Jaringan (existing dan rencana) dengan format Geographic Informmation System /
GIS (Arc GIS) pada skala 1 : 10.000 dan Sumber air baku pada skala 1 : 25.000.
7) Aplikasi GIS RISPAM dalam laptop beserta semua bahan soft copy berupa data dan peta
dengan proses pengolahannya, foto, laporan pendahuluan, laporan antara, laporan
akhir, executive sumary, serta rancangan Perda
8) Back up data dalam 10 keping CD/DVD .

2.6. LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan secara umum adalah :
a) Kajian kepustakaan
b) Survei data primer dan sekunder, yang meliput aspek teknis, geografi dan sosial-
ekonomi masyarakat
c) Pemantauan kuantitas dan kualitas potensi air
baku d) Diskusi dan pembahasan
e) Analisis dan penyusunan dokumen.

1) Lingkup Wilayah Studi meliputi wilayah dalam batas-batas administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan .
2) Lingkup Materi meliputi:
a. Rencana umum, meliputi:
- Evaluasi kondisi wilayah, yang bertujuan untuk mengetahui karakter, fungsi strategis
dan konteks regional dan nasional Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan .
- Evaluasi kondisi eksisting SPAM, yang dilakukan dengan menginventarisasi peralatan
dan perlengkapan sistem penyediaan air minum eksisting.
b. Rencana jaringan meliputi :
Perencanaan sistem transmisi air minum dan distribusi. Sistem distribusi meliputi reservoir,

PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

jaringan pipa distribusi dan tata letak, baik untuk SPAM jaringan perpipaan maupun SPAM
bukan jaringan perpipaan. Semua jaringan (existing dan rencana) dipetakan dalam
format GIS dengan kedalaman kajian skala 1 : 10.000

c. Program dan kegiatan pengembangan


Dalam penyusunan rencana induk meliputi identifikasi permasalahan dan kebutuhan
pengembangan, perkiraan kebutuhan air dan identifkasi air baku.

d. Kriteria dan standar pelayanan,


mencakup kriteria teknis yang dapat diaplikasikan dalam perencanaan yang sudah umum
digunakan, namun jika ada data hasil survei maka kriteria teknis menjadi bahan acuan.
Standar pelayanan ditentukan sejak awal seperti tingkat pelayanan yang diinginkan,
cakupan pelayanan, dan jenis pelayanan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika
kegiatan ini direalisasikan.

e. Rencana sumber dan alokasi air baku.


Buat skala prioritas penggunaan sumber air baku yang ada. Kebutuhan sumber
dan kapasitas air baku ditentukan berdasarkan kebutuhan air yang dijadikan dasar
perencanaan SPAM. Data yang tersedia pada dokumen perencanaan sebelumnya
disempurnakan, berapa yang belum terdata sebelumnya, berapa yang sudah
dikembangkan/dibangun, berapa lagi yang belum dikembangkan. Semua data tersebut
dipetakan secara Geographic Information System (GIS) dengan kedalaman peta skala 1
:
25.000.

f. Rencana keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana (PS) Sanitasi, meliputi:


- identifikasi potensi pencemar air
baku;
- identifikasi area perlindungan air
baku;
- proses pengolahan buangan dari
IPAL.
Keterpaduan dengan PS sanitasi adalah bahwa penyelenggaraan pengembangan
SPAM dan PS sanitasi memperhatikan keterkaitan satu dengan yang lainnya dalam
setiap tahapan penyelenggaraan, terutama dalam upaya perlindungan terhadap
baku mutu sumber air baku.

g. Rencana pembiayaan dan pola investasi,

PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. Menjelaskan
2014 indikasi besaran biaya tingkat awal,Dokumen
sumberUsulan
dan pola
pembiayaan. Perhitungan biaya tingkat awal mencakup seluruh komponen
pekerjaan

PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

perencanaan, pekerjaan konstruksi, pajak, pembebasan tanah, dan


perizinan.

h. Rencana pengembangan kelembagaan.


Kelembagaan penyelenggara meliputi struktur organisasi dan penempatan tenaga ahli
sesuai dengan latar belakang pendidikannya mengacu pada peraturan perundangan yang
berlaku.

3) Lingkup Teknis meliputi:


a. Periode perencanaan adalah 20 tahun
b. Detil dari kegiatan yang akan dilakukan meliputi :
a) Melakukan evaluasi kondisi kota/kawasan, untuk mengetahui karakter, fungsi strategis
dan konteks regional nasional kota/kawasan yang bersangkutan.
b) Melakukan kerjasama dengan Bappeda kabupaten/kota berbatasan dalam
menerjemahkan rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi rencana induk
pengembangan SPAM .
c) Melakukan evaluasi kondisi eksisting SPAM, dengan menginventarisasi peralatan
dan perlengkapan sistem penyediaan air minum eksisting.
d) Merencanaan sistem transmisi air minum dan distribusi baik untuk SPAM
jaringan perpipaan maupun SPAM bukan jaringan perpipaan.
e) Melakukan identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan, perkiraan
kebutuhan air dan identifkasi air baku dengan melakukan survey dan pengambilan data
tentang topografi, Geografi, geolistrik, debit dan kualitas air baku yang dipetakan
secara GIS dengan skala 1 : 25.000.
f) Menentukan kriteria teknis dan standar pelayanan yang akan diaplikasikan,
yang meliputi tingkat pelayanan yang diinginkan, cakupan pelayanan, dan jenis
pelayanan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan ini direalisasikan.
g) Menyusun rencana kebutuhan air minum
h) Menentukan skala prioritas penggunaan sumber air baku, kebutuhan kapasitas air baku
(disesuaikan dengan rencana kebutuhan air minum), dan menyusun rencana alokasi air
baku yang dibutuhkan untuk SPAM yang direncanakan.
i) Menyusun identifikasi potensi pencemar air baku, identifikasi area perlindungan
air baku, dan menentukan jenis proses pengelolaan sanitasi (terutama air limbah
dan persampahan) di sekitar sumber air baku petensial.
j) Menyusun program dan investasi pengembangan SPAM untuk jangka pendek (2
tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka panjang (20 tahun) di wilayah studi

PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

baik untuk kawasan perkotaan maupun perdesaan berupa rencana tahapan


pengembangan, rencana pengembangan kelembagaan dan SDM, rekayasa awal
sistem, rekomendasi langkah-langkah penguasaan dan pengamanan sumber air
baku, serta rencana tindak lanjut studi kelayakan.
k) Menyusun rencana pembiayaan dan pola investasi, yang berupa indikasi besar
biaya tingkat awal, sumber pembiayaan, dan pola pembiayaan bagi pengembangan
SPAM.
l) Menyusun rencana konsep pengembangan kelembagaan penyelenggara SPAM
dan rencana berjalannya penyelenggaraan SPAM tersebut.
m) Melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholders terkait untuk mendukung subtansi
dokumen RI-SPAM yang sedang disusun

2.7. DAT
DATA DAN FASI
ASILITAS
ITAS PENUNJANG
1. Penyediaan Oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat
dipergunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
a. Laporan dan Data.
 Peta Administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan skala 1 : 50.000.
 Data statistik (Bolaang Mongondow Selatan Dalam Angka lima tahun terakhir)
 RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2010-2030
 RPJPD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2006 - 2025
 RPJMD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2010 – 2015
 RPIJM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
 Master Plan Air Minum Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2007,
 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , dll

b. Akomodasi dan Ruangan Kantor.


Fasilitas kantor tidak tersedia secara fisik namun disediakan dalam item anggaran
berupa ruang kantor dengan mobiller, meja rapat, fasilitas komunikasi, energi dan air.

c. Fasilitas FGD / Seminar


Penyedia Jasa akan memfasilitasi kegiatan FGD / seminar sebagaimana yang
diperlukan oleh Pengguna Jasa.
d. Staf Pengawas
Pengguna jasa akan membentuk Tim Teknis sebagai pengarah pelaksanaan kegiatan
dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi ini.

PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

2.8. METODOLOGI DAN TAHAP PEKERJAAN


a. Metodologi
Kegiatan ini sifatnya ingin mengetahui lebih mendalam dari suatu subjek/objek tertentu, yaitu ingin
menggambarkan dengan jelas lokasi-lokasi yang berhubungan dengan potensi, peluang serta kendala
pengembangan air minum di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan . Maka semaksimal mungkin harus
dapat berusaha menjelaskan lebih mendalam “mengapa” dan “faktor apa” serta “ dimana” yang
menggambarkan secara jelas potensi, peluang serta kendala pengembangan air minum dimasa depan.

Dokumen ini dapat dikategorikan sebagai penelitian deskriptif yaitu penelitian menjelaskan
dengan selengkap-lengkapnya subjek/objek penelitian dengan memanfaatkan data-data baik primer
maupun sekunder, kata-kata/kualitatif, tulisan, gambar dan data bukan angka bahkan sejarah yang
dijadikan dasar untuk menjelaskan kondisi daerah dalam hal Penyediaan Air Minum. Dengan
demikian laporan dari kegiatan ini juga akan dilengkapi dengan kutipan-kutipan data (primer &
sekunder) untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal
dari catatan sejarah, catatan hasil survey lapangan, foto, ataupun dokumen resmi lainnya.

b. Tahapan Pelaksanaan
1) Tahapan Persiapan
Persiapan Tim Kerja, Jadwal Pelaksanaan serta perangkat kerja seperti peralatan survey dan
perangkat survey berupa peta-peta dasar, checklist data, blangko-balngko survey
serta questioner bila diperlukan.

2) Tahapan Pengumpulan Data


Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh konsultan dari para
responden, dan bukan berasal dari pengumpulan data yang pernah dilakukan
sebelumnya. Teknik pengumpulan data primer ini terdiri dari beberapa cara, yaitu kuesioner,
wawancara, Focus-Group Discussion (FGD), observasi, serta opinion pooling
yang dikuantitatifkan seperti analytical hierarchy process atau AHP (atau versi
kembangannya, ANP / analytical network process).

Dalam melaksanakan survey fisik lapangan, Konsultan harus menghasilkan data-data


yang berhubungan dengan kondisi existing objek-objek amatan melalui pengukuran
lapangan. Tahap survey data primer ini konsultan harus benar-benar melaksanakan
pendataan dengan seksama terutama yang berhubungan sumber air baku dengan
mengambil koordinat dan elevasi lokasi, pengukuran debit air serta kondisi
lingkungannya, sehingga secara

PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

volume dan spatial sumber air yang ditemukan dilapangan dapat terakomodasi dengan
akurat dan terpercaya.

Tata cara pelaksanaan survey dan pengolahan data mengacu pada


Pedoman
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan
SPAM.

Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkannya dari instansi terkait. Data sekunder yang diperlukan berupa data-data
dasar fisik wilayah, ekonomi wilayah, penatagunaan lahan existing antara lain:
Fisik dasar kawasan, meliputi informasi dan data: topografi, hidrologi, geologi,
klimatologi,
dan tata guna lahan;
Kependudukan, meliputi jumlah dan persebaran penduduk menurut ukuran keluarga,
umur, Bolaang Mongondow Selatan a, pendidikan, dan mata pencaharian;
Perekonomian; meliputi data investasi, perdagangan, jasa, industri, pertanian,
perkebunan,
perikanan, pariwisata, pendapatan daerah, dan lain-lain;
Penggunaan lahan, menurut luas dan persebaran kegiatan yang diataranya
meliputi: permukiman, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, pertambangan,
pertanian, perikanan, kehutanan dan lain lain;
Prasarana dan utilitas
umum:
 Air minum (sistem jaringan, bangunan pengolah, hidran); mencakup kondisi
dan jaringan terpasang menurut pengguna, lokasi bangunan dan hidran,
kondisi air tanah dan sungai, debit terpasang, dll;
 Sewarage; air limbah rumah tangga;
 Sanitasi (sistem jaringan, bak kontrol, bangunan pengolah);
jaringan terpasang, prasarana penunjang dan kapasitas;
 Drainase; sistem jaringan makro dan mikro , dan kolam penampung;
 Identifikasi daerah rawan bencana, meliputi lokasi, sumber bencana, besaran
dampak, kondisi lingkungan fisik, kegiatan bangunan yang ada, fasilitas
dan jalur kendali yang telah ada.

Selanjutnya data dan informasi disusun dan disajikan dalam bentuk peta, diagram, tabel
statistik, termasuk gambar visual kondisi air minum dan sumber air baku di Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan sehingga deskripsinya jelas dan akurat.

PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

2.9. JANGKA WAKTU PELAK


ELAKSAN
SANAAN PEKERJAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM Kabupaten
Bolaang
Mongondow Selatan direncanakan selama 150 (seratus lima puluh) hari
kalender.

2.10.
10. PELAP
ELAPORAN
A. Laporan Pendahuluan
Setelah data dikumpulkan, konsultan menyusun laporan pendahuluan yang menyajikan kerangka
pekerjaan, identifikasi awal dari permasalahan dan potensi wilayah dalam penyediaan air minum,
metodologi, dan sistematika laporan. Kerangka konsep ini harus dikonsultasikan dengan konsultan
advisor pada Satker Pengembangan Air Minum (PAM) Propinsi Sumatera Barat.

Selanjutnya laporan pendahuluan dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim Teknis,
SKPD terkait, dan perwakilan masyarakat untuk mendapatkan masukan dan arahan dari stakeholder
terkait.

Laporan pendahuluan dicetak rangkap 5 (lima) setelah disempurnakan pasca FGD dan
dikonsultasikan kembali dengan konsultan advisor Propinsi. Laporan Pendahuluan diserahkan
pada PPK selambat-lambatnya 1 bulan setelah penugasan. Laporan Pendahuluan secara fisik
akan menjadi bahan persyaratan dalam pencairan dana tahap pertama (Termen I).

B. Laporan Antara
Konsultan akan melaksanakan kajian, analisis dan pengolahan data maksimal selama 2 bulan, yang
kemudian dipresentasikan kembali dalam pembahasan Laporan Antara / Fakta dan Analisa.
Pembahasan laporan antara dilaksanakan dengan tim teknis dan SKPD terkait setelah
dikonsultasikan dengan Satker Pengembangan Air Minum (PAM). Laporan antara dicetak rangkap 5
(lima) setelah disempurnakan pasca pembahasan dan dikonsultasikan kembali dengan
Satker Propinsi, dokumen diserahkan pada PPK selambat-lambatnya 1 minggu (5 hari) kerja
setelah pembahasan. Hasil cetak dokumen antara secara fisik menjadi persyaratan dalam
pencairan dana Takap Kedua (Termen II).

C. Laporan Akhir
Laporan akhir adalah muara dari semua data dan analisis yang disimpulkan dalam rencana 20
tahun mendatang, menggambarkan kondisi eksisting, potensi, proyeksi kebutuhan dan rencana
pengembangan, rencana pendanaan dan rencana pengembangan kelembagaan.

Draft laporan akhir dan draft Ranperda RISPAM terlebih dahulu didiskusikan secara terbatas
dengan Tim Teknis dan dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi kemudian diseminarkan dengan
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan

melibatkan masyarakat dan pihak-pihak terkait. Seminar dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan
ke 4 setelah penugasan.
Setelah mengakomodir semua masukan yang berguna bagi penyempurnaan dokumen dan
dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi Sumatera Barat, kemudian dikonsultasikan lebih
lanjut dengan Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta.

Dari semua masukan tersebut dokumen teknis, peta, dan Rancangan Perda disempurnakan dan selanjutnya
dicetak sehingga penyedia jasa dapat mengeluarkan hasil akhir pekerjaan berupa:
• Dokumen teknis Laporan akhir (final report) dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper)
rangkap 10 (sepuluh)
• Rancangan Perda SPAM dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10 (sepuluh)
• Executive Sumary dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10
• Album peta berwarna ukuran A0 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)
• Album Peta berwarna ukuran A3 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)
• Aplikasi GIS RISPAM dalam laptop beserta semua bahan soft copy berupa data dan peta
beserta proses pengolahannya, foto, laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir,
executive sumary, dan rancangan Perda
• Back up data dalam 10 keping CD/DVD .

Semua keluaran tersebut diatas harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari
setelah seminar laporan akhir dilaksanakan. Laporan ini menjadi persyaratan dalam
pencairan dana termen akhir.

Jika pihak konsultan tidak dapat memenuhi penyediaan hasil akhir berupa hard copy dan
soft copy dalam waktu kontrak, maka akan dihitung sebagai keterlambatan kerja yang akan
diproses sesuai dengan peraturan pengadaan barang dan jasa.
Format laporan adalah dengan ketentuan sebagai
berikut: Ukuran kertas : Quarto/A4,
Huruf : Arial 11 untuk heading, Title dan sub title
menyesuaikan. Spasi : 1,5 Spasi.
Peta : Berwarna ukuran A3 dan A0

PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

3. Pendek
dekatan
Metod
todologi

3.1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK


3.1.1 PEMAHAMAN TERHADAP KAK
1. LATAR BELAKANG
Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang
harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Ketersediaan air
minum merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang mana diharapkan
dengan ketersediaan air minum dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dapat mendorong
peningkatan produktivitas masyarakat, sehingga dapat terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air minum menjadi salah satu kunci dalam
pengembangan ekonomi wilayah. Menilik dari permasalahan tumpang tindihnya program pengembangan
sarana dan prasarana air minum yang terjadi di masa lampau, member suatu pemikiran untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut secara sistemik. Di sisi lain, kondisi geografis, topografis dan
geologis dan juga aspek sumber daya manusia yang berbeda di setiap wilayah di Indonesia, menyebabkan
ketersediaan air baku dan kondisi pelayanan air minum yang berbeda dapat memberikan implikasi
penyelenggaraan SPAM yang berbeda untuk masing-masing wilayah. Untuk itu dibutuhkan suatu konsep
dasar yang kuat guna menjamin ketersediaan air minum bagi masyarakat sesuai dengan tipologi dan kondisi
di daerah tersebut.

Rencana Induk dan Rencana Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum merupakan jawaban
bagi dasar pengembangan air minum suatu wilayah. Diharapkan, dengan adanya Rencana Induk Air
Minum, dapat menjadi dasar tersusunnya suatu program pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
wilayah yang berkelanjutan (sustainable) dan terarah. Selain itu dengan adanya rencana teknis
pengembangan SPAM (DED) yang memenuhi syarat peraturan berlaku (Permen PU No. 18/2007), maka
pengembangan SPAM di suatu lokasi/kawasan akan mendukung keberfungsian dan keberlanjutan yang
sistematis.

2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Secara TuPokSi pelaksanaan, penyusunan Master Plan/Rencana Induk dan Rencana Teknis (DED)
Pengembangan SPAM (PP No.16 Thn 2005) merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah (pemerintah

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

kab/kota). Namun mengingat keterbatasan SDM di daerah, maka diperlukan bantuan teknis dari Pemerintah
Pusat dalam menyusun RIS mengenai SPAM di wilayah administratifnya dan advisory teknis dalam
penyusunan rencana teknis pada rencana daerah pelayanan SPAM di wilayah administratif kabupaten/kota.
Berkenaan dengan paparan yang dikemukakan di atas dan memfasilitasi pengembangan SPAM di beberapa
kabupaten/kota, maka pada tahun anggaran 2014 melalui pendanaan rupiah murni dilakukan kegiatan
Penyusunan RISPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan . Secara umum, konsultan advisori ini akan
melakukan pendampingan penyusunan rencana induk pengembangan SPAM kabupaten/kota terpilih dan
melakukan review terhadap kesiapan rencana teknis pengembangan SPAM yang akan dilaksanakan dan di
biayai APBD pada TA 2013.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan ini antara lain;
1. Membantu Pihak Pemerintah Kab/Kota di daerah studi dalam menyusun rencana induk
pengembangan SPAM;
2. Membantu Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Sulawesi Utara dalam
melakukan evaluasi kriteria kesiapan program pengembangan SPAM TA. 2014 dan mereview
kesiapan dan kesesuaian DED lokasi pengembangan SPAM yang dibiayai APBD TA 2013.
3. Memberikan masukan bagi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya
mengembangkan prasarana dan sarana air minum di kabupaten / kota melalui program yang
terpadu dan berkelanjutan.

Tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah;


1. Menghasilkan draft dokumen rencana induk pengembangan SPAM, yang dapat menjadi pedoman
pengembangan SPAM di kabupaten/kota lokasi studi hingga tahun 2030.
2. Menghasilkan rencana lokasi (short list) pengembangan SPAM yang akan dibiayai APBD Satker
PKPAM Sulawesi Utara TA 2013.
3. Menghasilkan rencana teknis (DED) pengembangan SPAM lokasi APBD TA 2014 yang telah
terfasiliasi dan siap diimplementasikan.

Sasaran dari pekerjaan ini adalah disusunnya suatu masterplan pengembangan pemenuhan SPAM di
Kab/Kota sehingga pemerintah pusat dengan mudah memantau perkembangan pemenuhan air bersih.

3.1.2 TANGGAPAN TERHADAP KAK (KERANGKA ACUAN KERJA)


1. TANGGAPAN UMUM
Setelah memahami dokumen KAK dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, konsultan secara garis besar telah
mampu memahami lingkup pekerjaan dan tujuan pelaksanaan kegiatan. Pihak Konsultan akan mengikuti
semua

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

ketentuan yang tercantum dalam KAK dan syarat – syarat tersebut mulai dari tahapan mengikuti seleksi umum
ini sampai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kejelasan / kesepahaman dari setiap aspek yang tertuang
dalam KAK tersebut diantara kedua belah pihak dalam hal ini pihak Satuan Kerja Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum Sulawesi Utara , Direktorat Pengembangan Air minum, Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga diharapkan tidak ada lagi pertanyaan – pertanyaan yang
menyebabkan hambatan pada pelaksanaan pekerjaan.

Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau pertimbangan bagi pihak direksi
sehingga akan lebih menyempurnakan Kerangka Acuan Kerja (KAK)yang ada, diperlukan beberapa tanggapan
terhadap Kerangka Acuan Kerja.

2. TANGGAPAN KHUSUS
 TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG
Setelah konsultan mempelajari dengan seksama bagian pendahuluan dan latar belakang yang terdapat
pada Kerangka Acuan Kerja (KAK), pada prinsipnya kerangka acuan untuk pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan sudah jelas dan dapat memberikan gambaran mengenai bentuk pelaksanaan
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

 TANGGAPAN TERHADAP LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup kegiatan seperti yang termuat di dalam Kerangka Acuan Kerja yang harus dilaksanakan oleh
konsultan mencakup beberapa bagian pekerjaan yang sudah dirinci tahapan pelaksanaannya, dan
setelah dipelajari dan diamati dengan sebaik -baiknya maka konsultan berpendapat bahwa lingkup
pekerjaan sudah cukup jelas dan mudah dipahami oleh Konsultan.

3. TANGGAPAN TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN


Konsultan berpendapat bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang disediakan selama 150 (seratus
lima puluh) hari kalender atau selama 5 (lima) bulan, mencukupi untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan
sebaik -baiknya. Konsultan sanggup menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan tersebut dengan bantuan dari Direksi Pekerjaan dan Instansi terkait lainnya.

3.1.3 SARAN / GAGASAN BARU TERHADAP KAK


A. Pembentukan Satgas / Working Group SPAM
Dalam mendukung seluruh aktivitas pengembangan SPAM di kawasan regional Provinsi Sulawesi Utara , perlu
dibentuk suatu Satuan Tugas (Working Group). Melalui kegiatan working group ini dapat dianalisa potensi
demand, rencana konsep pengembangan dan kontrol perkembangan keberhasilan target. Dari pihak direktorat

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

tentunya akan melibatkan


seluruh staff terkait dan
Bappenas, sedangkan di
provinsi Sulawesi Utara akan
melibatkan Ketua Bappeda dan
Kepala Dinas PU Provinsi
Sulawesi Utara .

Sebagai support teknis tentunya tetap melibatkan konsultan dalam suatu mekanisme yang tepat sehingga
semua program kerja dan target dapat diimplementasikan lebih cepat dan terukur. Koordinasi yang lebih baik
antara
pemerintah pusat dan daerah secara langsung akan mempercepat kinerja dari pencapaian target.

B. Evaluasi Sumber Pendanaan


Suatu pengembangan
infrastruktur pasti memerlukan
anggaran biaya yang cukup
besar. Namun kondisi ini terkait
oleh potensi yang dimiliki dan
momentum yang ada. Apabila
2(dua) unsur ini dimiliki oleh
suatu peluang pekerjaan,
direktorat jendral cipta karya
harus berani untuk melakukan investasi dan menata kelembagaan yang sesuai.

Mengingat kemampuan pemerintah dalam mewujudkan hal ini sangat terbats, maka di dalam melakukan analisa
demand and supplu perlu melihat kemungkinan kemitraan dengan Badan Usaha, Swasta maupun peran serta
masyarakat atau pihak lain yang memiliki potensi. Untuk mengurangi kesenjangan tersebut, biasanya diperlukan
suatu investasi yang terprogram secara effektif dan efisien. Tepat sasaran, tepat cara, tepat lokasi, tepat waktu
dan tepat fungsi.

Program investasi yang diusulkan pada prinsipnya harus justified dan rekomendasinya dapat memuat beberapa
alternative dan jelas, antara lain: Lokasi, Besaran, volume dan harga satuan, sumber dana, skala prioritas dan
rencana sinkronisasi program secara fungsional.

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

3.2 URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA


3.2.1. PENDEKATAN OPERASIONAL
1. UMUM
Sesuai uraian tugas yang tercantum dalam "Kerangka Acuan Kerja (KAK)", Konsultan berkewajiban
untuk dapat menganalisa semua data yang ada dan selanjutnya dilakukan tahapan analisa dan
perencanaan untuk memperoleh produk berupa pelaporan.
Dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab konsultan, diperlukan metode

pelaksanaan pekerjaan yang tepat agar dapat dicapai suatu hasil optimal. Sehubungan dengan
kondisi di atas, maka perlu beberapa tahapan pemetikan data/laporan untuk dianalisa dengan
metode yang telah baku sehingga hasil perencanaan dapat selesai sesuai spesifikasi yang
diharapkan.

Untuk dapat mendukung pekerjaan perencanaan desain agar didapatkan suatu hasil studi yang
optimal, diperlukan suatu prosedur pelaksanaan yang baik.Untuk merealisasikan hal tersebut perlu
disusun organisasi, tata cara pelaksanaan pekerjaan antara konsultan sebagai pelaksana dan
Pemberi kerja.

3.2.2. PENDEKATAN TEKNIS


1. STANDAR DAN PERATURAN TEKNIS
Standar dan peraturan teknis yang dipergunakan tim Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan studi ini
pada dasarnya menggunakan standar yang sudah umum berlaku di Indonesia dan disesuaikan dengan
karakteristik daerah studi.
Adapun standar-standar yang dimaksud tersebut antara lain adalah :
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

a) American Society for Testing and Materials ; ASTM


b) Standard Nasional Indonesia ; SNI
c) Kepmenkes No.907 Tahun 2002 tentang Kualitas Air Minum
d) Undang-Undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
e) Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
f) Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
g) Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
2. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1 UMUM
Secara umum penyelesaian pekerjaan ini dilakukan melalui beberapa pendekatan sebagai berikut;
a) Pemahaman permasalahan dan keterkaitannya ditinjau dari berbagai aspek secara terpadu
menyangkut teknis operasional, institusi kelembagaan, pengaturan, pembiayaan, sosial
kemasyarakatan. Pemahaman ini dapat dilakukan dengan analisa sebab akibat yang mencoba
mengadopsi dari metode analisa kausal untuk dapat diidentifikasi akar permasalahan.
b) Mereview berbagai dokumen /laporan program dan project pengembangan SPAM, best practice
dan menerapkan ’pembelajaran dari pengalaman’ untuk mengambil manfaat dan contoh yang
dapat dikembangkan sebagai alternatif solusi.
c) Analisis penilaian secara kualitatif atas berbagai alternatif solusi atau pola-pola pengelolaan yang
dapat dikembangkan yang diperoleh dari hasil diskusi di daerah dan hasil review berbagai dokumen
dengan beberapa prinsip yang mendukung penyusunan Rencana Induk SPAM ini,
d) Mengacu dan menerapkan pola-pola yang telah dikembangkan pemerintah baik teknis operasional
maupun pola pendanaan dan kelembagaan. Dalam melaksanakan kegiatan penyusunan Rencana
Induk SPAM ini, maka kegiatan akan mengacu kepada studi-studi yang telah dilakukan
sebelumnya, dengan mengikuti hierarki tingkat kewilayahan yang berlaku, sehingga tidak akan
terjadi tumpang tindih (overlap) dan ketidaksinkronan antara perencanaan yang telah dilakukan
pada tingkat nasional, propinsi, dan regional dalam bidang pelayanan prasarana dan sarana air
bersih.

3.3 PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan pekerjaan Advisory penyusunan


Rencana Teknis dam Rencana Induk SPAM di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dilakukan
pendekatan yang mengacu pada pencapaian sasaran dari kegiatan ini. Pendekatan pelaksanaan pekerjaan
tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut.

3.3.1 “ WHERE ARE WE NOW? ” (“DIMANAKAH POSISI KITA SAAT INI?”)


a. Kegiatan Persiapan
1 Membuat Program Kerja ( Konsep Berpikir ) kegiatan secara keseluruhan;
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

2 Menentukan Sasaran/Target pelaksanaan pekerjaan;


3 Menggali Narasumber terkait;
4 Melakukan Analisa data sekunder dan evaluasi;
5 Melakukan penyusunan format pendataan;
6 Melakukan Penyusunan Jadwal Kerja (Time Schedule)

b. Pengumpulan Data
1. Melakukan inventarisasi terkait; Norma/Aturan, Standar, Pedoman dan Manual Bidang Air Minum;
2. Petunjuk Teknis (Juknis) yang relevan dengan pelaksanaan pekerjaan;
3. Pengumpulan data, berupa data sekunder (melakukan survey ke instansi terkait serta kelembagaan
formal maupun non-formal untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan kegiatan SPAM
dari segi teknis, kelembagaan, dan manajemen. dan studi literatur (norma, standar, pedoman,
manual bidang sanitasi, petunjuk teknis, PP No. 16/2005, dll).
4. Pengumpulan data primer melalui pengukuran langsung di lapangan;
5. Data-data lain dari berbagai sumber: Kimpraswil (PU), Departemen Kesehatan, BPS, Bappenas,
WHO, World Bank, dll

3.3.2 “ WHERE ARE WE GOING TO GO? ” (“TUJUAN APA YANG INGIN DICAPAI?”)
a. Kompilasi dan Pemprosesan Data
Mengelompokan data kuantitatif dan kualitatif sebagai bahan analisis
b. Analisis
• Melakukan kajian terhadap tingkat pencapaian layanan air minum, termasuk kelemahan atau
kendala, peluang, IPTEK dan skenario yang telah dijalankan;
• Melakukan analisis terhadap aspek – aspek teknis lingkungan, ekonomi, finansial, dan
kelembagaan yang berhubungan/berpengaruh terhadap perencanaan program, pelaksanaan
program dan pengendalian program di daerah maupun pusat
• Melakukan kajian evaluasi pemanfaatan prasarana dan sarana SPAM dan merumuskan serta
melakukan perhitungan / estimasi kebutuhan prasarana dan sarana SPAM.

3.3.3 “ HOW DO WE GET THERE ?” (“BAGAIMANA CARA MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT?”)


a. Penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
1. Evaluasi SPAM eksisting Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (pada Kabupaten/Kota
yang terpilih);
2. Pembahasan kebutuhan pengembangan SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
dengan mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah, rencana pencapaian target jangka
menengah (RPJM) dan jangka panjang (RPJP). Selain itu, dapat pula mengacu kepada

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

komitmen pencapaian sasaran MDGs (Millenium Development Goals) 2015 untuk sektor
pengembangan air minum;
3. Penyusunan konsep dan alternatif SPAM;
4. Penyusunan Rencana Induk SPAM yang mencakup aspek peraturan perundangan, aspek
kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek sosial budaya / peran serta masyarakat, dan
aspek teknis operasional.

b. Pembahasan / Diskusi
1. Mengadakan diskusi dengan mengundang para pemangku kepentingan untuk menampung
dan membicarakan konsep rencana induk persampahan ini;
2. Melakukan pembahasan pada setiap kegiatan dengan pemberi tugas (Satker dan Direksi
Pekerjaan) dan tim teknis yang akan ditunjuk oleh Satker dan Direksi Pekerjaan, serta aparat
terkait.
Gambaran jelas mengenai pendekatan pelaksanaan pekerjaan yang digunakan pada kegiatan ini, dapat
dilihat pada Gambar 3.1.

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

3.4 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.4.1 UMUM
Metode pendekatan yang dilakukan pertama adalah dengan mereview dan mengkaji data-data sekunder
yang sudah ada, seperti Peraturan Daerah, data demografi, Rencana Umum Tata kemungkinan
pengembangan dan proyeksi kebutuhan di masa depan. Review Rencana Umum Tata Ruang/RIS
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , untuk mengkaji parameter-parameter seperti evaluasi
perkembangan kota, perkembangan demografi, geografis, klimatologi, serta sosial ekonomi di Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan . Review Peraturan/Perundangan/Perda/Jakstra Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan dengan fokus pada sasaran pengembangan SPAM. Serta review kebijakan PDAM
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan untuk melihat tata cara kelembagaan, alternatif investasi, pola
pembiayaan, tata cara mengenai air baku dan lain-lain.

Langkah berikutnya adalah melalui pelaksanaan survey data-data primer lapangan secara langsung, baik
dengan pengukuran lapangan seperti pengukuran debit, pengukuran jarak, dan pengukuran kualitas sumber
air potensial; pengamatan lapangan kesesuaian tata ruang; kuisioner sosial ekonomi, kuesioner cara
pemakaian air; survey keadaan eksisting SPAM; survey pencatatan demografi, jumlah penduduk,
pertumbuhan penduduk, urbanisasi, pendapatan, pendidikan; dan lain-lain. Data-data ini kemudian dikaji
kesesuaiannya dengan kemungkinan pengembangan dan proyeksi kebutuhan di masa depan, untuk
membuat rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Rencana ini merupakan bagian dari rencana
induk yang terdiri dari rencana umum, rencana jaringan pipa utama, rencana alokasi air baku, indikasi
pembiayaan dan pola investasi, serta recana kelembagaan. Metode pelaksanaan kegiatan ini disajikan pada
Gambar 3.2.

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

3.4.2 TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA INDUK SPAM


Tata cara penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ini mengacu
pada Lampiran 1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 18/PRT/M/2007
A. RENCANA UMUM
1. Kumpulkan data sekunder sebagai dasar perencanaan dalam penyusunan evaluasi kondisi
kota/kawasan, yang antara lain meliputi: Fungsi strategis kota/kawasan (Rencana Tata Ruang
Wilayah/RTRW).
a) Peta topografi, foto udara citra satelit skala 1:50.000, 1:5.000, tergantung luas daerah
studi/perencanaan.
b) Data dan peta gambaran umum hidrologi sumber air, topografi, klimatografi, fisiografi
dan geologi.
c) Data curah hujan dan tangkapan air.
d) Penggunaan lahan dan rencana tata guna lahan.
e) Data demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran penduduk dan kepadatan.
f) Data sosial ekonomi–karakteristik wilayah dan kependudukan ditinjau dari aspek sosial,
ekonomi dan budaya:
i. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);
ii. Mata pencaharian dan pendapatan;

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

iii. Adat istiadat, tradisi dan budaya;


iv. Perpindahan penduduk dan pengaruhnya terhadap urbanisasi dan kondisi
ekonomi masyarakat.
g.) Data kesehatan–kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan
i. Statistik kesehatan/kasus penyakit;
ii. Angka kelahiran, kematian dan migrasi;
iii. Data penyakit akibat yang buruk (water borne disease);
iv. Sarana pelayanan kesehatan.
h) Sarana dan prasarana kota yang ada (infrastruktur):
i. air minum;
ii. drainase;
iii. pembuangan limbah dan sampah; listrik; telepon;
iv. jalan dan sarana transportasi;
v. kawasan strategis (pariwisata dan industri).

1. Evaluasi sistem eksisting menyangkut aspek‐aspek sebagai berikut:


a. Teknis
b. Kinerja pelayanan;
c. Tingkat pelayanan;
d. Periode pelayanan ;
e. Jangkauan pelayanan;
f. Kinerja instalasi;
g. Jumlah dan kinerja peralatan/perlengkapan;
h. Prosedur dan kondisi operasi dan perawatan;
i. Tingkat kebocoran;
j. Non teknis;
k. Kondisi dan kinerja keuangan;
l. Kondisi dan kinerja karyawan.

2. Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan SPAM.


Hal yang perlu diidentifikasi antara lain:
a. Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada
b. Kinerja pelayanan
c. Tingkat kebocoran
d. Jumlah langganan tunggu atau potensial
e. Terdapat kapasitas belum dimanfaatkan (idle capacity)

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

f. Kebutuhan penyambung jaringan distribusi dan/atau kapasitas pengolahan


g. Kinerja kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan.

3. Perkirakan kebutuhan air


Perkiraan kebutuhan air hanya didasarkan pada data sekunder sosial ekonomi dan kebutuhan air
diklasifikasikan berdasarkan aktifitas perkotaan atau masyarakat, yaitu:
a. Domestik: rumah tangga dan sosial
b. Nondomestik: komersial, perkotaan, fasilitas umum, industri, pelabuhan, dan lain-lain (15% dari
kebutuhan domestik)

4. Identifikasi air baku, Identifikasi air baku terutama dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai:
a. Jarak dan beda tinggi sumber-sumber air
b. Debit optimum (safe yield) sumber air
c. Kualitas air dan pemakaian sumber air saat ini (bila ada)

5. Kembangkan alternatif
Setiap alternatif harus dikaji aspek teknis dan ekonomis. Alternatif terpilih adalah yang terbaik ditinjau dari
berbagai aspek tersebut. Pradesain dan alternatif terpilih merupakan dasar dalam prakiraan biaya investasi
dan prakelayakan teknis.

6. Kembangkan kelembagaan dan sumber daya manusia


Dalam operasi dan pemeliharaan suatu sistem air minum diperlukan tenagatenaga ahli profesional yang
berpengalaman, maka diperlukan penilaian terhadap kemampuan karyawan yang ada untuk menyusun
suatu program pengembangan karyawan yang tercapai melalui pendidikan dan pelatihan.

7. Pilih alternatif sistem, Setiap alternatif harus dikaji kelayakan:


a. Teknis
b. Ekonomis
c. Lingkungan
d. Angka prevalensi penyakit

8. Rencana pengembangan, Setelah alternatif terbaik ditentukan, maka dapat disimpulkan:


a. Rencana kegiatan utama pentahapan
b. Rencana pengembangan sumber daya manusia
c. Dimensi-dimensi Pokok dari Sistem

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

d. Rekomendasi langkah-langkah penguasaan dan pengamanan sumber air baku


e. Rencana pentahapan 5 tahun
f. Rencana tingkat lanjut

B. RENCANA JARINGAN
Direncanakan sesuai dengan:
a. Rencana pengembangan tata kota maupun tata wilayah
b. Jaringan distribusi utama Rencana jaringan dibuat untuk perluasan pelayanan dan cakupan dari SPAM
dengan jaringan perpipaan yang telah ada saat ini, maupun untuk meningkatkan pelayanan dari SPAM
bukan jaringan perpipaan menjadi SPAM dengan jaringan perpipaan. Untuk SPAM dengan jaringan
perpipaan, langkah-langkah pengerjaan perencanaan jaringan distribusi air minum dilaksanakan sebagai
berikut:
1. Tentukan daerah pelayanan
2. Kumpulkan data untuk daerah pelayanan Metoda analisis penentuan daerah pelayanan dengan
administrative kebijaksanaan pemerintah daerah, dan rencana penerapan jaringan distribusi utama
pelayanan air minum:
a. jumlah penduduk
b. peta topografi, situasi lokasi, peta jaringan yang sudah ada di daerah pelayanan
c. asumsi konsumsi pemakaian air domestik
d. asumsi konsumsi pemakaian air non-domestik
e. daya dukung tanah
f. hasil pengukuran lapangan
3. Gambarkan sistem jaringan distribusi utama dalam bentuk melingkar atau bercabang yang
disesuaikan dengan data pendukung
4. Tentukan kebutuhan air di setiap titik sampul jaringan distribusi utama lingkaran
5. Tentukan diameter pipa dan perhitungan hidrolis sebagai berikut:
a. Tentukan kecepatan aliran dalam, pipa sesuai dengan criteria perencanaan antara dua titik
simpul b. Hitung diameter pipa berdasarkan rumus: Q = AV
6. Gambarkan sistem jaringan distribusi utama yang memuat data sebagai berikut:
a. nomor simpul
b. konsumsi setiap simpul
c. elevasi setiap simpul

C. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN


Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan dilakukan berdasarkan hasil analisis. Pengembangan
sistem penyediaan air minum dalam hal ini dapat berupa:
a. Pengembangan cakupan atau pelayanan SPAM dengan jaringan perpipaan eksisting

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

b. Pengembangan SPAM bukan jaringan perpipaan terlindungi menjadi SPAM dengan jaringan perpipaan
c. Pengembangan SPAM bukan jaringan perpipaan tidak terlindungi menjadi terlindungi Hal-hal yang perlu
diidentifikasi antara lain adalah:
• Kinerja pelayanan;
• Tingkat kebocoran;
• Jumlah langganan tunggu/potensial;
• Kapasitas belum dimanfaatkan (idle capacity);
• Kebutuhan pengembangan jaringan distribusi dan/atau kapasitas pengolahan;
• Kinerja kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan.

Perkiraan kebutuhan air merupakan dasar penentuan biaya investasi. Perkiraan kebutuhan air didasarkan pada
informasi data sekunder. Kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan aktifitas masyarakat yaitu:
a. Perkiraan air harus didasarkan pada informasi data sekunder kondisi sosial ekonomi.
b. Kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan aktifitas masyarakat yaitu:
 Domestik (rumah tangga, sosial).
 Nondomestik (komersil, perkotaaan, fasilitas umumin, dustri, pelabuhan, dan sebagainya).
c. Konsumsi atau standar pemakaian air pada umumnya dinyatakan dalam volume pemakaian air rata-rata per
orang per hari yang ditentukan berdasarkan data sekunder kebutuhan rata-rata.
d. Konsumsi air untuk keperluan komersial dan industri sangat dipengaruhi oleh harga dan kualitas air, jenis dan
ketersediaan sumber air alternatif.
e. Kebutuhan air suatu wilayah pelayanan juga dipengaruhi oleh besarnya air tak berekening (ATR). Gambaran
pengertian komponen utama air tak berekening dapat dilihat pada rekomendasi berikut ini:

Gambar 3.3 Rekomendasi International Water Association Untuk Istilah Kehilangan Air
(Sumber: PerMen PU No.18/PRT/M/2007 Lampiran 1)

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

KAIDAH TEKNIS PENYUSUNAN RISPAM


I. KONDISI UMUM DAERAH
1. Kondisi Fisik Daerah
2. Sarana dan Prasarana
3. Sosial, Ekonomi, dan Budaya
4. Sarana Kesehatan Lingkungan
5. Ruang dan Lahan
6. Kependudukan

II. KONDISI SPAM EKSISTING


2.1. Sistem Teknis
2.1.1 Ibukota Kabupaten Jaringan Perpipaan (JP) Bukan Jaringan Pipa (BJP)
2.1.2 IKK (Ibu Kota Kecamatan) JP
2.1.3 Perdesaan JP
2.2. Kapasitas Sistem
2.3. Rencana Penurunan Kebocoran

III. STANDAR / KRITERIA PERENCANAAN


3.1 Standar Kebutuhan Air
3.1.1 Kebutuhan Domestik
3.1.2 Kebutuhan Nondomestik
3.2 Kriteria Perencanaan
3.2.1 Unit Air Baku
3.2.2 Unit Transmisi
3.2.3 Unit Produksi
3.2.4 Unit Distribusi
3.2.5 Unit Pelayanan
3.3 Periode Perencanaan
3.4 Kriteria Daerah Layanan

IV. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR


3.1 Rencana Pemanfaatan Ruang
3.2 Rencana Daerah Pelayanan
3.3 Proyeksi Jumlah Penduduk
3.4 Kebutuhan Air Minum

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

V. POTENSI AIR BAKU


5.1 Potensi Air Permukaan
5.2 Potensi Air Tanah
5.3 Neraca Air
5.4 Alternatif Sumber Air Baku
5.5 Perizinan

VI. RENCANA PENGEMBANGAN SPAM


6.1 Rencana Sistem Pelayanan
6.2 Rencana Pengembangan SPAM
6.3 Kapasitas Sistem
6.4 Rencana Penurunan Kebocoran

VII. RENCANA PENDANAAN / INVESTASI


7.1. Kebutuhan Investasi, Sumber, Pendanaan.
7.2. Dasar Penentuan Asumsi Keuangan.
7.3. Analisa Kelayakan Keuangan

VIII. RENCANA PERATURAN KELEMBAGAAN


8.1 Bentuk Kelembagaan
8.2 Struktur Organisasi
8.3 Kebutuhan SDM

CARA PERHITUNGAN‐ANALISIS
• Jelaskan keadaan daerah: geografis (dataran rendah, pegunungan), geologis, hidrologis, topografis,
klimatologis. Manfaatkan data sekunder. Harus ada peta-peta kab/kota, kecamatan, berisi batas
administrasi, kawasan perumahan, industri, pendidikan, fasum, fasos, jalan, dll.
• Sebutkan sarana dan prasarana yang ada, meliputi: pengelolaan air limbah, persampahan, drainase, listrik,
telefon, jalan, daerah wisata.
• Jelaskan kondisi social, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat, buatkan tabeltabelnya: PDRB,
pekerjaan, adat-tradisi-budaya, migrasi (urbanisasi), industri, dll.
• Uraikan sarana kesehatan dan sanitasi lingkungan, statistik kesehatan, insidensi sakit, angka kelahiran,
kematian, data penyakit menular lewat air (pemula atauwaterborne deseases), dan penyakit yg diakibatkan
oleh kekurangan air seperti penyakit gangguan kulit (water ralated deseases).
• Uraikan dan tabelkan semua penataan ruang dan lahan, rencana pengembangan kota, perubahan tataguna
lahan.

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

• Uraikan data kependudukan, yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan, dan penyebarannya, dirinci
perkecamatan / kelurahan / desa
• Kelembagaan PDAM yang sudah ada yang meliputi struktur organisasi, tugas/wewenang masing-masing
personil yang sudah di-SK-kan oleh Bupati/Walikota (sebagai Pembina PDAM).
• Badan usaha atau lembaga yang mengurus JP non PDAM yang ditetapkan oleh Bupati.
• Lembaga pengelola SPAM swasta/Badan Usaha Swasta atau KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat).
• Pengurus distribusi air minum TA (terminal air), HU (hidran umum) yang ditetapkan oleh Direktur PDAM
• Peraturan tentang pembentukan PDAM, BUS, Koperasi, kelompok masyarakat dan peraturan pelayanan
• Identifikasi pola pembiayaan pembangunan prasarana SPAM (APBD, APBD, Pamsimas, PDAM, Swadaya
Masyarakat)
• Indentifikasi pembiayaan operasional SPAM
• Kinerja pengelola SPAM (manajemen, teknis dan keuangan)
• Berisi standar dan kriteria yang akan digunakan dalam pengembangan SPAM Parameter yang perlu
diperhatikan :
− kondisi eksisting arah pengembangan kota
− Cara menentukan Standar kebutuhan Domestik
− JP (Jaringan Perpipaan) Domestik
− Air yang terdistribusikan oleh pengelola SPAM dikurangi tingkat kebocoran, dibagi dengan jumlah jiwa
terlayani (asumsi 1 SR= …. orang, sesuaikan data BPS setempat; asumsi 1 HU= ±100 Orang atau
sesuaikan data eksisting pemanfaatan HU).

x Jika tidak ada sistem


• Kebutuhan air dilakukan perbandingan dengan wilayah tingkat karakteristik yang sama.
• BJP Domestik Disamakan dengan perhitungan kebutuhan JP Domestik Cara menentukan Standar
kebutuhan non-domestik
• JP Non Domestik Standar kebutuhan JP Non Domestik , yaitu tambahan 15% dari kebutuhan air domestik
sesuai dengan Permen PU No. 18/2007 atau sesuai dengan kebutuhan nondomestik yang direncanakan.
Domestik perdesaan: minimal 60 l/o/h sesuai denganPermen PU No. 18/2007 Non-domestik: Tambahan
15% x kebutuhan domestik sesuai dengan Permen PU No. 18/2007 disesuaikan kebutuhan spesifik
lokasi/daerah. a . Pilih sumber air baku yang memenuhi syarat kualitas (Permenkes No 492 tahun 2010),
kuantitas (jika debit minimum pada akhir musim kemarau melebihi kebutuhan air pada periode
perencanaan) dan kontinyuitas (cek debit akhir musim kemarau). Pilih debit yang memenuhi kebutuhan
proyeksi 15-20
tahun.
b . Transmisi air baku dan transmisi air olahan (menggunakan saluran tertutup dengan pipa kecuali air baku
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

boleh dengan saluran terbuka yang terlindungi).


c . Sistem pengolahan air: (1) Pengolahan Lengkap, (2) Pengolahan Parsial.
d . Pola sistem distribusi: (1) Pola Cabang, (2) Pola Cincin.
e . Periode perencanaan antara 15 – 20 tahun dan dievaluasi setiap 5 tahun.
f . Daerah yang diprioritaskan daerah rawan air, tinggi kepadatan penduduknya, daerah strategis (wisata,
industri, perkantoran). Upayakan daerah yang BJP tak terlindungi dijadikan BJP terlindungi atau diubah
menjadi JP dengan parameter sosial ekonominya.
• Uraian mengacu pada data RTRW, disertai petapemanfaatan ruang.
• Pembuatan blok pelayanan yang disesuaikan dengan kondisi topografi, sebaran penduduk, dan peruntukan
daerah (wisata, industri, perkantoran) kemudian dipetakan.
• Data demografi 10 tahun terakhir. Sebaran dan kepadatan penduduk. Proyeksià Menggunakan dataproyeksi
penduduk dari data sekunder (misal RTRW)
• Kebutuhan air minum menggunakan parameter: (1) tingkat pelayanan, (2) tingkat konsumsi air, (3)
penurunan kehilangan air
• Sebutkan semua air permukaan yang ada: sungai, danau, waduk, embung, muara baik tulisan maupun
berupa peta. Debit rerata musim hujan & kemarau dan debit minimumnya. Kualitas air musim hujan &
kemarau.
• Idem untuk air tanah. Catat juga elevasi sumber air (broncaptering), intake dan jaraknya dari daerah
pelayanan tulisan dan Peta.
• Neraca air: Debit yang sudah dimanfaatkan, debit sisa, potensi yang masih bisa dimanfaatkan, data curah
hujan 5 tahun terakhir.
• Pilihan sumber air yang digunakan. Kaji secara teknis pemanfatannya, secara eknomis, dan aman bagi
lingkungan, kualitas air menjadi pertimbangan dalam pemilihan sumber air yang digunakan
• Usulan izin pemanfaatan air baku (SIPA) dan debit yang dimanfaatkan, bagi lokasi pengambilan yang belum
ada SIPA-nya, uraikan tata-cara proses pembuatan SIPA
• Jelaskan rencana pola pemanfaatan ruang wilayah pengembangan pelayanan (zonasi) serta tingkat
pelayanannya
• Jelaskan rencana pengembangan SPAM meliputi pentahapan 5 tahunan SPAM Perkotaan dan Perdesaan
termasuk unit-unit pelayanannya (unit produksi, distribusi dan pelayanan)
• Jelaskan kapasitas pelayanan pengembangan perkotaan (ibukota kabupaten dan masing-masing IKK, baik
IKK pengembangan maupun IKK baru, termasuk prioritas dan urgensinya dalam pentahapan
pengembangan SPAM) termasuk BJP, juga dijelaskan pengembangan perdesaan termasuk prioritas dan
urgensinya dalam pentahapan pengembangan SPAM baik JP maupun BJP
• Jelaskan kiat-kiat penurunan kebocoran berdasarkan informasi dari data eksisting SPAM. Buatlah peta
pengembangan SPAM dengan peta dasar dari peta RTRW

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

• Besaran rencana biaya / investasi yang dibutuhkan yang dituangkan dalam rencana anggaran biaya
pengembangan SPAM. Pola Investasi disesuaikan dan dilakukan dengan rencana pentahapannya termasuk
sumber pendanaan disesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang ada seperti pendanaan sumber dari
APBD SDA, produksi dari APBD DJCK, dan distribusi jaringan dari APBD/APBD I, atau distribusi jaringan
pelanggan bisa didapat dari APBD II/PDAM
• Asumsi-asumsi yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan perhitungan proyeksi keuangan
/finansial seperti: Indeks / tingkat inflasi, tahun dasar proyeksi, jangka waktu proyeksi, tingkat suku
bunga/diskon faktor/BI rate, tingkat inflasi, kebijakan kenaikan tarif (yang diharapkan), masa tenggang
pembayaran bunga dan cicilan, loan disbursement, dan kebijakan lainnya.
• Analisis kelayakan keuangan dinilai dengan melihat kelayakan keuangan/finansial untuk investasi
pengembangan RI SPAM yaitu besaran IRR, NPV,PayBack Periode, sensitivity analysis, BCR. Investasi
disebut layak untuk diimplementasikan apabila : IRR > diskon faktor/BI Rate dan NPV positif
 Bentuk altermatif kelembagaan pengelolaan SPAM: BUMD (Badan Usaha Milik Daerah /PDAM), BUS
(Badan Usaha Milik Swasta), Koperasi, BLU (Badan Layanan Umum), KSM (kelompok Swadaya
Masyarakat)
 Struktur organisasi kelembagaan yang diperlukan, uraikan tugas dan tanggung jawabnya.
• Struktur organiasi pengelolaan SPAM (BUMD) yaitu:
 Regulator: Kepala Daerah
 Operator penyelenggara: Direksi /Pengawas
 SDM yang dibutuhkan untuk operasi/rawat SPAM: sarjana teknik lingkungan, teknik mesin/elektro,
teknik sipil, ekonomi, hukum, dll (sesuai dengan kebutuhan).
Sesuaikan latar belakang pendidikan dengan job deskripsi dari struktur organisasi.

SUMBER DATA
a . Kabupaten/ Kota Dalam Angka (BPS),
b . RTRW (Bapeda Kota/Kabupaten),
c . PDAM,
d . BAPPEDA Kota/Kabupaten,
e . Dinas PU Kabupaten,
f . Dinas Kesehatan Kabupaten,
g . Dinas Koperasi & UKM,
h . Dispenda,
i . Bangda,
j . Permen PU 18/2007,
k . Permen PU 01/2010,

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

l . Analisis,
m . RAB (konsep teknis pengembangan SPAM),
n . Permendagri 23/2006,
o . PP 16/2005,
p . Permendagri No. 61/2007,
q . Permendagri No. 2/2007,
r . Kepmendagri No. 130/2003,
s . Kebijakann tartif daerah setempat,
t . Bank Indonesia,
u . SDA.

Untuk mengidentifikasi ketersediaan air baku di suatu wilayah bagi kebutuhan air minum diperlukan
studi hidrologi dan studi hidrogeologi untuk memperoleh informasi mengenai:
• Jarak dan beda tinggi sumber air;
• Debit optimum (safe yield) sumber air;
• Kualitas air dan pemakaian sumber air saat ini (bila ada).

Alternatif sumber air terpilih harus dipertimbangkan terhadap aspek ekonomi dan k ehandal an s um
ber . Pem i li han alt ernat i f s um ber air di das ark an pada pertimbangan sebagai berikut:
a. Air sungai, umumnya memerlukan pengolahan untuk menghasilkan air minum, sehingga sumber air
sungai baru dapat diperbandingkan dengan mata air, hanya apabila lokasi bangunan penyadap (intake)
terletak dekat dengan daerah pelayanan;
b. Danau atau rawa, pengisiannya (inflow) umumnya berasal dari satu atau beberapa sungai. Alternatif
sumber danau dapat diperbandingkan dengan air permukaan sungai apabila volume air danau jauh lebih

besar dari aliran sungai-sungai yang bermuara kedalamnya, sehingga waktu tinggal yang lama (long
detention time) dari aliran sungai ke danau menghasilkan suatu proses penjernihan alami (self purification);
c. Mata air, sering dijumpai mengandung CO2 agresif yang tinggi yang walaupun tidak banyak berpengaruh
pada kesehatan tetapi cukup berpengaruh pada bahan pipa (bersifat korosif);
d. Air tanah dalam, dapat diajukan sebagai alternatif sumber air dalam hal air permukaan (sungai) telah
terkontaminasi berat, mengingat kualitas air tanah secara bakteriologis lebih aman daripada air permukaan;
e. Pertimbangan lain, berkaitan dengan kebijaksanaan pemerintah kabupaten/kota mengenai
peruntukan sumber.

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

Studi hidrologi dimaksudkan untuk menilai kehandalan sumber-sumber air di suatu wilayah ditinjau dari siklus
hidrologi: curah hujan, evaporasi, aliran permukaan (run off), infiltrasi dan perkolasi dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengum pul an dat a hi dr ol
ogi ;
b. Kaj i ul ang c at at an dat
a;
c. M enghit ung rat a-rat a c urah
hujan;
d. M en gh it un g ev a po ras i p ot
ens ia l;
e. Analis is dan perhit ungan debit opt im
al.

Prosedur pemilihan sumber dalam penyusunan rencana induk SPAM adalah memberikan identifikasi
sumber-sumber yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sesuai waktu perencanaan, dengan
penekanan pada:
a . Pengaruh yang ditimbulkan akibat pengambilan sumber air;
b . Investasi untuk biaya eksploitasi serta biaya pengoperasian dan pemeliharaan dibuat yang terendah;
c . Dampak lingkungan yang mungkin timbul diusahakan sekecil mungkin.

Prosedur pemilihan sumber air baku yang direkomendasikan mengikuti urutan sebagai
berikut:
a. Identifikasi, termasuk aspek perizinan;
b. Evaluasi sumber dengan tujuan terhadap sektor-sektor lain yang menggunakan/memakai sumber;
c. E v al uas i fi nans i al .

D. KRITERIA DAN STANDAR PELAYANAN


Kriteria dan standar pelayanan diperlukan dalam perencanaan dan pembangunan SPAM untuk dapat memenuhi
tujuan tersedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi persyaratan air minum,
tersedianya air setiap waktu atau kesinambungan, tersedianya air dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat atau pemakai.

Sasaran pelayanan pada tahap awal prioritas harus ditujukan pada daerah berkepadatan tinggi dan kawasan
strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada daerah pengembangan sesuai dengan arahan dalam
perencanaan induk kota. Untuk mendapat suatu perencanaan yang optimum maka strategi pemecahan
permasalahan dan pemenuhan kebutuhan air minum adalah sebagai berikut:
a. Pemanfaatan kapasitas belum terpakai atau “idle capacity”
b. Pengurangan air tak berekening (ATR)
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR
c. Pembangunan baru (peningkatan produksi dan perluasan sistem) Dokumen Usulan

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

E. RENCANA SUMBER DAN ALOKASI SPAM


1. Tentukan kebutuhan air berdasarkan:
a. Proyeksi penduduk, harus dilakukan untuk interval 5 tahun selama periode perencanaan untuk
perhitungan kebutuhan domestik
b. Identifikasi jenis penggunaan nondomestik sesuai RSNI T-01-2003 butir 5.2 tentang Tata Cara
Perencanaan Plambing
c. Pemakaian air untuk setiap jenis penggunaan sesuai RSNI T-01- 2003
d. Perhitungan kebutuhan air domestik dan nondomestic berdasarkan perhitungan butir a, b, dan c.
e. Kehilangan air fisik/teknis maksimal 15%, dengan komponen utama penyebab kehilangan atau
kebocoran air sesuai gambar 6.3, adalah sebagai berikut:
• kebocoran pada pipa transmisi dan pipa induk
• kebocoran dan luapan pada tangki reservoir
• kebocoran pada pipa dinas hingga meter pelanggan
Sedangkan kehilangan non-teknis dan konsumsi resmi tak berekening sebagaimana diperlihatkan
pada gambar B.3 harus diminimalkan hingga mendekati nol. Kebutuhan air baku rata-rata dihitung
berdasarkan jumlah perhitungan kebutuhan air domestik, nondomestik, dan air takberekening.
Rencana alokasi air baku dihitung 130% dari kebutuhan air baku ratarata.
2. Tentukan sumber air baku yang akan dipilih sesuai hasil investigasi atau identifikasi
awal

F. RENCANA KETERPADUAN DENGAN PRASARANA DAN SARANA (PS) SANITASI


Pertimbangan untuk melakukan keterpaduan antara air minum dan sanitasi:
• Penggunaan Air Minum diperkirakan menghasilkan sekitar 80% Air Limbah
yang berpotensi untuk mencemari Air Baku (Air Permukaan dan Air Tanah).
• Pengelolaan Persampahan, menghasilkan lindi (leacheate) dan limbah padat yang berpotensi
mencemari air baku air minum.
• Penurunan kualitas air baku untuk air minum, meningkatkan biaya pengolahan air minum yang
menjadi beban masyarakat (Peningkatan 1 mg/liter BOD meningkatan biaya pengolahan sebesar Rp
970/m3).
• Pengolahan air limbah diperlukan untuk mengatasi kelangkaan air baku bagi air minum.
Keterpaduan selayaknya dilakukan sejak pada tahap Perencanaan, Pembiayaan Pelaksanaan,
Pengelolaan, Peran Serta Masyarakat, dan Pengaturan Bidang Air Minum dan Sanitasi, untuk menghindari
Pencemaran Air Baku oleh Air Limbah Permukiman dan Sampah (Integrated Concept). Keterpaduan
pengembangan SPAM dengan PS sanitasi terkait dengan perlindungan air baku terhadap pencemaran.
a. identifikasi potensi pencemar air baku dilakukan terhadap limbah cair dan padat yang dihasilkan dari
kegiatan domestik dan industri

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

b. identifikasi pencemaran di sekitar air baku dilakukan dengan pengamatan visual dan uji laboratorium
c. identifikasi potensi pencemar daerah sekitar air baku paling sedikit memiliki jarak sejauh radius 10
meter dari sumber air baku
d. identifikasi karakteristik buangan dari IPA
e. lakukan upaya penanganan terhadap seluruh potensi pencemar air baku

G. RENCANA PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI


Indikasi biaya dan pola investasi dihitung dalam bentuk nilai sekarang (present value) dan harus dikonversikan
menjadi nilai masa datang (future value) berdasarkan metode analisis finansial, serta sudah menghitung
kebutuhan biaya untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Hal yang perlu diperhatikan dalam
rencana keuangan atau pendanaan:
• Sumber dana
• Kemampuan dan kemauan masyarakat
• Kemampuan keuangan daerah

H. RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN


Rencana pengembangan kelembagaan sistem penyediaan air minum dilakukan melalui:
a. Pengkajian kemSulawesi Utara terhadap perundang-undangan terkait terhadap kelembagaan.
b. Lakukan kajian terhadap batas wilayah administrasi pemerintahan, tugas dan kewenangan instansi
tertentu, mekanisme pendanaan, kebiasaan atau adat masyarakat.
c. Lakukan kajian terhadap struktur organisasi yang ada.
d. Buat rencana pengembangan kelembagaan yang mampu untuk mengelola SPAM yang direncanakan.

Dalam pengolahan sistem penyediaan air minum yang perlu diperhatikan adalah:
• Sumber daya manusia (SDM)
• Struktur organisasi penyelenggara
3.4 CARA PENGERJAAN
Urutan cara pengerjaan rencana induk sistem penyediaan air minum meliputi:
a. Siapkan data yang dibutuhkan untuk memenuhi muatan rencana induk yang akan disusun sesuai
dengan data yang tercantum dalam tata cara penyusunan RI-SPAM dan ketentuan teknis di atas.
b. Lakukan studi literatur yang terdiri dari:
• Data dan gambar pelaksanaan (as built drawing) sistem penyediaan air minum yang sudah
ada;
• Laporan rencana induk (bila akan dilakukan kaji ulang rencana induk yang sudah ditetapkan
sebelumnya).
c. Lakukan langkah-langkah sesuai dengan langkah-langkah pada tata cara penyusunan RI- SPAM di

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

atas;
d. Buat kesimpulan berdasarkan langkah-langkah tata cara penyusunan RI-SPAM di atas dengan
membandingkan data lama dan data sekarang khusus untuk kegiatan pengkajian ulang rencana
induk;
e. Buat rekomendasi berdasarkan pengkajian dan kesimpulan, khusus untuk kegiatan pengkajian ulang
rencana induk, yang dapat berupa:
• Hasil studi yang lama dapat langsung digunakan tanpa ada perubahan;
• Hasil studi yang harus diubah pada bagian tertentu disesuaikan dengan kondisi sekarang;
• Harus dilakukan studi ulang secara keseluruhan.
f. Tetapkan rencana induk yang telah tersusun oleh yang berwenang.

3.5 SURVEY PENYUSUNAN RENCANA INDUK SPAM


Kegiatan survey untuk penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan
mengacu pada Lampiran 1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007, yang mana meliputi
beberapa kegiatan survey sebagai berikut:
1. Survey dan pengkajian wilayah studi dan wilayah perencanaan
Survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan harus memenuhi ketentuan- ketentuan
sebagai berikut:
• Dilaksanakan oleh tenaga ahli bersertifikat dengan pemimpin tim (team leader) berpengalaman
dalam bidang air minum minimal 5 tahun atau menurut peraturan yang berlaku;
• Mempelajari laporan studi terdahulu tentang sistem penyediaan air minum dan tata ruang kota.
• Dilakukan pembahasan dengan pihak terkait guna mendapatkan kesepakatan dan rekomendasi
terhadap lingkup wilayah studi dan wilayah pelayanan.
• Wilayah studi dan wilayah pelayanan harus memperhatikan acuan umum dan kriteria-kriteria yang
sudah ditetapkan.

Laporan hasil survei dan pergkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan mencakup:
a. Batas wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah pelayanan;
b. Foto-foto lokasi alternatif sumber air, jalur pipa transmisi air baku dan air minum, instalasi
pengolahan air dan reservoir distribusi;
c. Data teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan;
d. Pertimbangan teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan.

Ketentuan teknis survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan sebagai berikut:
a. Data teknis yang harus dikumpulkan meliputi:
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

 iklim;
 geografi;
 geologi dan hidrologi yang dilengkapi peta-peta;
 Rencana Tata Ruang Wilayah;
 peta wilayah;
 gambar-gambar teknis yang ada;
 laporan teknis sistem penyediaan air minum yang ada;
 data sosial ekonomi;
 data kependudukan.
b. Peta-peta wilayah dengan ukuran skala sesuai ketentuan yang berlaku;
c. Survei antara lain sumber air baku, sosial, dan ekonomi harus dilakukan sesuai ketentuan yang
berlaku;
d. Pemilihan alternatif jalur transmisi air baku ditentukan berdasarkan hasil kunjungan lapangan.
Panjang pipa dan kondisi topografi diketahui berdasarkan pembacaan peta;
e. Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan batasan wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah
pelayanan, sumber air baku dan jalur transmisi air baku, serta menjelaskan komponen-komponen
yang terdapat di dalam wilayah studi dan wilayah pelayanan secara terinci baik kondisi pada saat ini
maupun kondisi pada masa mendatang. Apabila terdapat sistem penyediaan air minum, maka harus
dilakukan penanganan sebagai berikut:(
• pemanfaatan kapasitas yang belum terpakai;
• pengurangan air tak berekening (ATR);
• ( peluasan sistem dengan penambahan sumber air baku dan peningkatan produksi.

2. Survey dan pengkajian sumber daya air baku (untuk berbagai sumber seperti: mata air, air tanah dalam,
air tanah dangkal, air sungai, danau/embung, dan air waduk, disesuaikan dengan kondisi eksisting di
wilayah perencanaan)
Dalam pelaksanaan survei lapangan bidang air baku harus dipenuhi ketentuan-ketentuan teknis sebagai
berikut:
a. Gambar-gambar sketsa lokasi, peta-peta dengan ukuran gambar sesuai ketentuan yang berlaku;
b. Sumber air baku harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
• (debit minimum dari sumber air baku;
• (kuantitas sumber air baku harus terjamin kontinuitasnya;
• (kualitas air baku harus memenuhi ketentuan baku mutu air yang berlaku;
• (jarak sumber air baku ke daerah pelayanan maksimum sesuai dengan ketentuan untuk
masing-masing sumber air baku.

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

3. Survey dan pengkajian Geoklimatografi dan Topografi


Survei dan pengkajian geoklimatologi dan topografi harus memenuhi ketentuan teknis sebagai berikut:
a. Tersedia peta topografi dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 tergantung luas cakupan lokasi survei;
b. Mendapatkan data sekunder dari instansi terkait seperti Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dan
Dinas Pengairan seperti:
• Data curah hujan;
• Data temperatur maksimum dan temperatur minimum pada daerah survei;
• Data kelembaban udara;
• Kecepatan angin dan arah angin.

4. Survey dan pengkajian Demografi dan Ketatakotaan


Ketentuan teknis untuk tata cara survei dan pengkajian demografi adalah:
a. Wilayah sasaran survei harus dikelompokan ke dalam kategori wilayah berdasarkan jumlah
penduduk.
b. Cari data jumlah penduduk awal perencanaan.
c. Tentukan nilai persentase pertambahan penduduk per tahun (r).
d. Hitung pertambahan nilai penduduk sampai akhir tahun perencanaan dengan menggunakan salah
satu metode arithmatik, geometrik, dan least squre; Pn Po + Ka (Tn – To)

Namun, metode yang biasa digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Metode Geometrik.
Ketentuan teknis untuk survei dan pengkajian ketatakotaan adalah:
a. Ada sumber daya baik alam maupun bukan alam yang dapat mendukung penghidupan dan
kehidupan di kota yang akan disurvei;
b. Ada prasarana perkotaan yang merupakan titik tolak arah pengembangan penataan ruang kota.

5. Survey dan pengkajian Biaya, Sumber Pendanaan, dan Keuangan


Survei dan pengkajian biaya, sumber pendanaan dan keuangan dalam pelaksanaannya merupakan
perolehan data lapangan yang akan digunakan dalam analisis keuangan sistem penyediaan air minum.
Data lapangan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Perolehan Data Eksisting PDAM dan Data Statistik;
b. Perolehan Data Jumlah Sambungan;
c. Perolehan Data Penagihan Rekening;
d. Perolehan Data Produksi Air;
e. Perolehan Data Personil;

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

f. Perolehan Data Laporan Keuangan;


g. Perolehan Data Kemampuan Sumber Pendanaan Daerah;
h. Perolehan Data Kemampuan Masyarakat;
i. Perolehan Data Peluang Adanya KPS;
j. Perolehan Data Alternatif Sumber Pembiayaan.

6. Pengkajian Kelembagaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)


Ketentuan teknis pengkajian kelembagaan dalam penyusunan rencana induk SPAM dalam
pelaksanaannya meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Pembentukan Tim Teknis;
b. Tugas dan tanggung jawab.
Kegiatan survey akan dilakukan dengan semaksimal mungkin menggunakan sumber daya lokal agar
mengefisienkan pekerjaan. Misalnya: memobilisasi surveyor lokal, memanfaatkan jasa penyewaan peralatan
survey lokal, menggunakan jasa pelayanan laboratorium lokal, dll.

3.6. TAHAPAN RENCANA KERJA


3.6.1 UMUM
Rencana kerja di susun oleh konsultan setelah memahami inti dari pekerjaan yang akan dilaksanakan dan
lingkup yang diberikan. Rencana kerja ini sangat diperlukan untuk dijadikan pedoman bagi tim pelaksana
pekerjaan untuk mengetahui tahapan pelaksanaan pekerjaan dan untuk mengkoordinasi setiap kegiatan,
sehingga akan dihasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien. Rencana kerja akan kami sajikan dalam bentuk
Bagan Alir Pelaksanaan dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. Tahapan rencana kerja Konsultan dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan ini disajikan seperti bagan alir berikut : Pada bagian ini akan dijelaskan
rencana kerja yang akan dilakukan oleh konsultan dalam upaya mencapai sasaran yang diinginkan dalam
penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ini. Tentunya, konsisten dengan
pendekatan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya, maka rencana kerja yang disusun akan mengacu
pada pendekatan tersebut. Tahapan rencana kerja yang akan dilakukan dipaparkan dengan mengikuti diagram
alir sebagai berikut:

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

3.6.2. PEKERJAAN PERSIAPAN (GENERAL PREPARATORY WORKS)


Tahap persiapan merupakan tahap yang amat penting dan krusial dalam menentukan keberhasilan pencapaian
tujuan kegiatan, mengingat interaksi antara konsultan dan pemberi pekerjaan akan sangat intensif pada tahap
ini. Dengan demikian, perlu dijalin suatu mekanisme komunikasi yang baik agar kesamaan persepsi pencapaian
kegiatan antara pihak pemberi pekerjaan dengan pihak konsultan dapat tercapai dengan baik. Pada tahap
persiapan ini akan dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Membuat Program Kerja (Pola Pikir) kegiatan secara keseluruhan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini mencakup penyusunan pola pikir alur pencapaian sasaran kegiatan
yang kemudian mesti dikomunikasikan dan dipahami oleh seluruh jajaran tenaga ahli dan tenaga pendukung
kegiatan.

2. Menentukan Sasaran
Pada tahap ini, dilakukan definisi penentuan sasaran secara rinci dan spesifik mengenai apa-apa saja hal
yang diharapkan untuk dicapai dalam penyusunan dokumen Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan ini. Perlu dicatat, bahwa meski memang produk akhir dari kegiatan ini adalah
tersedianya dokumen Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , diperlukan suatu
pendekatan yang komprehensif dalam rangka mencapai sasaran besar dari kegiatan ini yakni untuk
meningkatkan kinerja dan pelayanan SPAM di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan melalui upaya
yang komprehensif untuk melibatkan berbagai pihak (stakeholders) dalam SPAM di Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

3. Menggali Sumber Terkait


Mengingat kegiatan penyusunan Rencana Induk SPAM akan melibatkan berbagai aktivitas survey dan
kajian, maka diperlukan suatu perencanaan survey yang mantap dan tepat sasaran. Untuk itu, diperlukan
berbagai informasi yang tepat mengenai berbagai sumber informasi terkait SPAM di Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan . Beberapa contoh informasi penting tersebut antara lain: institusi-institusi terkait SPAM
di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , contact person terkait, sumber-sumber data sekunder,
laboratorium air terakreditasi, dll.

4. Melakukan Studi Literatur


Dengan semakin berkembangnya bidang SPAM dan semakin banyaknya berbagai teori dan contoh kasus
yang telah ada, maka dperlukan upaya untuk mempelajari dari berbagai sumber literature dan studi kasus
untuk pengembangan SPAM di berbagai kota di Indonesia yang memiliki kondisi yang mirip dengan
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan . Selain itu, perkembangan keberadaan peraturan-peraturan dan
pedoman baru yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan pengembangan SPAM juga perlu terus
diikuti dan dirujuk dalam pengembangan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
ini.

5. Menyusun Format Pendataan


Agar data yang didapat tepat sasaran dan upaya pengumpulan data juga dapat dilakukan secara efektif dan
efisien, maka perlu disusun suatu format pengumpulan data yang akan diambil, baik data sekunder, maupun
data primer (misalnya, form informasi pelayanan eksisting SPAM, kuesioner sosial/pelayanan kepada
masyarakat, dll).

6. Menyusun Jadwal Kerja


Dengan terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan selama 6 bulan, maka dalam rangka pencapaian sasaran
kegiatan secara periodic sesuai dengan tahapan pelaporan (laporan pendahuluan, antara, draft akhir, dan
laporan akhir), dan juga dalam rangka memudahkan pendefinisian tanggung jawab pihak terkait, terutama
tim konsultan dan tim teknis dari pihak pemberi pekerjaan, maka diperlukan jadwal kerja yang rinci, yang
akan disajikan pada Bab berikutnya.

3.6.3. PENGUMPULAN DATA


1. Norma, Standar, Pedoman dan Manual Bidang Air Minum
Data-data awal yang mesti dikumpulkan adalah data-data terkait norma, standar, pedoman, dan manual
bidang pengembangan air minum yang ada di Indonesia. Sebisa mungkin NSPM yang dikumpulkan tersebut
adalah terbitan terbaru sehingga dapat mengikuti dengan kondisi terkini.

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

2. Petunjuk Teknis
Selain NSPM, berbagai data mengenai petunjuk teknis pengembangan SPAM juga penting untuk
dikumpulkan, sebagai acuan dalam perumusan rencana-rencana yang dimuat dalam lingkup Rencana Induk
SPAM ini.

Petunjuk teknis ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan berbagai rencana yang terkait
langsung dengan Rencana Induk SPAM ini (misalkan: rencana pengembangan sistem air baku, rencana
transmisi, rencana distribusi, dll), maupun sebagai acuan untuk pengembangan berbagai turunan kegiatan
sebagai produk dari dokumen Rencana Induk ini, yakni identifikasi berbagai aktivitas Studi kelayakan
(Feasibility Study) dan Rencana Detil (Detailed Engineering Design).
1. Pengumpulan data, berupa data sekunder (melakukan survey ke instansi terkait serta kelembagaan
formal maupun non-formal untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan kegiatan
pengembangan SPAM dari segi teknis, kelembagaan, dan manajemen. dan studi literatur (norma,
standar, pedoman, manual bidang sanitasi, petunjuk teknis, PP No. 16/2005, dll).
2. Pengumpulan data primer melalui pengukuran langsung di lapangan, misalkan data debit air baku,
data kualitas air baku, pengambilan kuesioner langsung kepada masyarakat.
3. Data-data lain dari berbagai sumber: Kimpraswil (PU), Kementerian Kesehatan, BPS, Bappenas,
WHO, World Bank, dll, yang kemudian dapat digunakan sebagai acuan pelengkap sesuai dengan
data yang diperlukan. Misalkan: data angka penyakit yang perlu didapatkan dari Departemen
Kesehatan, dll.

3.6.4. RENCANA JARINGAN


Direncanakan sesuai dengan:
- Rencana pengembangan tata kota (RUTR) dan RTRW
- Jaringan distribusi utama
Langkah-langkah pengerjaan perencanaan jaringan distribusi air minum dilaksanakan sebagai berikut:
- Tentukan daerah pelayanan
- Kumpulkan data untuk daerah pelayanan
Metoda analisis penentuan daerah pelayanan dengan administrasif kebijaksanaan pemerintah daerah, dan
kelayakan penerapan jaringan distribusi pelayanan air minum:
- Jumlah penduduk
- Peta topografi, situasi lokasi, peta jaringan yang sudah ada di daerah pelayanan
- Konsumsi pemakaian air domestik
- Konsumsi pemakaian air nondomestik
- Daya dukung tanah
- Hasil pengukuran lapangan
- Gambarkan sistem jaringan distribusi dalam bentuk melingkar yang disesuaikan dengan

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

data pendukung
- Tentukan kebutuhan air di setiap titik sampul jaringan distribusi lingkaran
- Tentukan diameter pipa dan perhitungan hidrolis sebagai berikut:
Tentukan kecepatan aliran dalam, pipa sesuai dengan kriteria perencanaan antara dua titik
simpul. Hitung diameter pipa berdasarkan rumus: q = av

3.6.5 SURVEY KEBUTUHAN NYATA


Ada 3 (tiga) tujuan utama survey kebutuhan nyata yaitu:
• Penentuan keinginan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan air minum; -
Penentuan standar pemakaian air;
• Penelitian tingkat kemauan dan kemampuan masyarakat dalam membeli air;
• Survey dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang berstruktur atau
kuesioner dan tata cara penyusunannya.

3.6.5. KOMPILASI DAN PEMROSESAN DATA


Tahap ini teramat penting karena berupaya untuk mengelompokan data kuantitatif dan kualitatif sebagai bahan
analisis. Pengelompokan data-data tersebut mesti sesuai dengan bahan analisis yang akan dilakukan, oleh
karenanya upaya kompilasi data pun perlu dilakukan dengan menggunakan format yang spesifik sesuai dengan
kebutuhan analisis untuk tiap aspek yang dicakup dalam Rencana Induk SPAM ini. Misalkan: perlunya dibuat
format khusus untuk kompilasi data kualitas air, adanya format khusus untuk kompilasi data-data kuesioner, dll.

A. Analisis
1. Melakukan kajian terhadap tingkat pencapaian layanan air minum, termasuk kelemahan atau kendala,
peluang, IPTEK dan skenario yang telah dijalankan.
Dari berbagai aspek yang dikaji dalam Rencana Induk SPAM ini (aspek teknis, pembiayaan,
kelembagaan, peraturan/perundangan, dan aspek sosial budaya), maka upaya analisis pembandingan
(bench marking) kondisi eksisting SPAM di Propinsi Sulawesi Utara (pada Kabupaten/Kota terpilih)
terhadap target yang ingin dicapai diarahkan pada upaya identifikasi penyebab utama (root cause) dari
masih belum optimalnya kinerja pelayanan SPAM di Propinsi Sulawesi Utara (pada Kabupaten/Kota
terpilih). Berbagai kelemahan atau kendala akan diidentifikasi untuk kemudian dicoba untuk dijadikan
peluang (opportunities) dalam pengembangan SPAM ke depan.

2. Melakukan analisis terhadap aspek – aspek teknis lingkungan, ekonomi, finansial, dan kelembagaan
yang berhubungan / berpengaruh terhadap perencanaan program, pelaksanaan program dan
pengendalian program di daerah maupun pusat.

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

Dalam hal ini, penting pula untuk dianalisis aspek kesinambungan dan keterkaitan dari berbagai
program pengembangan SPAM di Propinsi Sulawesi Utara (pada Kabupaten/Kota terpilih) yang
dilakukan oleh berbagai pihak (instansi/stakeholders). Diharapkan setelah dokumen Rencana Induk ini
diterbitkan, seluruh kegiatan pengembangan SPAM dapat dilaksanakan secara terintegrasi.

Melakukan kajian evaluasi pemanfaatan prasarana dan sarana SPAM dan merumuskan serta
melakukan perhitungan / estimasi kebutuhan prasarana dan sarana SPAM. Hal ini penting mengingat
dokumen Rencana Induk ini harus mampu mendefinisikan kebutuhan sarana untuk peningkatan
coverage pelayanan beserta analisis implikasi pembiayaannya. Selain itu, jika pengembangan sarana
dan prasarana tersebut memerlukan kajian dengan justifikasi yang lebih rinci, maka dokumen Rencana
Induk ini harus mampu mendefinisikan kebutuhan dilaksanakannya Studi kelayakan dan Rencana detil
desain.

B. Identifikasi Permasalahan Dan Kebutuhan Pengembangan


Berdasarkan analisa hasil ketiga aktivitas terdahulu, maka diidentifikasi baik permasalahan, tantangan dan
kebutuhan pengembangan sistem. Hal-hal yang perlu diidentifikasikan antara lain adalah:
• Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada
• Performa pelayanan;
• Tingkat kebocoran;
• Jumlah langganan tunggu/potensial;
• Terdapat kapasitas belum dimanfaatkan (idle Capacity);
• Kebutuhan pengembangan jaringan didistribusi dan/atau kapasitas pengolahan;
• Performa kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan.

C. Perkiraan Kebutuhan Air


Proyeksi kebutuhan air dalam suatu proyek penyediaan air minum merupakan hal yang penting, karena
merupakan dasar penentuan biaya investasi. Prakiraan air harus didasarkan pada kondisi sosial ekonomi dan
survey kebutuhan nyata. Kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan aktifitas perkotaan masyarakat, yaitu:
• Domestik
• Rumah tangga;
• Sosial. -Non Domestik
• Komersil;
• Perkotaan;
• Fasilitas umum;

(1) Industri;
(2) Pelabuhan, dan sebagainya.

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

Pada umumnya konsumsi atau standar pemakaian dinyatakan dalam volume pemakaian air rata-rata
per orang perhari yang ditentukan berdasarkan survey kebutuhan nyata. Sedangkan konsumsi air
untuk keperluan komersial dan industri sangat dipengaruhi oleh harga dan kualitas air, jenis dan
ketersediaan sumber air alteranatif. Biasanya kebutuhan air disuatu kota juga dipengaruhi oleh
besarnya kehilangan air. Dalam hal ini kehilangan air didefinisikan secara sederhana sebagai produksi
air yang tidak terjual. Besarnya kehilangan air sangat tergantung dari kondisi dan umur pipa, tekanan
dan sistem penyediaan air.

3.6.7. Identifikasi Air Baku


Umum
Untuk mengindentifikasi ketersediaan air baku di suatu wilayah bagi kebutuhan air minum diperlukan studi
hidrogeologi. Studi tersebut terutama dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai:
1. Jarak dan beda tinggi sumber-sumber air;
2. Debit optimum (safe yield) sunliber;
3. Kualitas air dan pemakaian sumber saat ini (bila ada).

Pada umunya terdapat sejumlah alternatif sumber yang berbeda. Alternatif sumber terpilih harus
dipertimbangkan terhadap aspek ekonomi dan kehandalan sumber.

Tingkat kehandalan sumber merupakan suatu faktor yang sulit dinilai secara mata uang, dan penilaian bobotnya
tergantung pada besar kecilnya kota atau kawasan yang dilayani. Untuk kota-kota yang lebih kecil bobot
penilaiannya lebih besar dari kota besar.

Analisis pemilihan alternatif sumber dilakukan terhadap sumber-sumber yang telah diidentifikasi menurut jenis
sumber air:
1. Mata air;
2. Sungai, saluran;
3. Danau;
4. Air tanah.

Dalam melakukan analsisis pemilihan alternatif sumber sejumlah faktor perlu dipertimbangkan seperti:
1. Air sungai umumnya memerlukan pengolahan untuk menghasilkan air minum, sehingga sumber air sungai
baru dapat diperbandingkan dengan mata air, hanya apabila lokasi penyadapan (intake) terletak dekat
dengan daerah pelayanan.
2. Danau atau rawa, pengisiannya (in-flow) umumnya berasal dari satu atau beberapa sungai. Alternatif

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

sumber danau diperbandingkan dengan air permukaan sungai apabila volume air danau jauh lebih besar
dari aliran sungaisungai bermuara kedalamnya, sehingga waktu tempuh yang lama (long detention time)
dari aliran sungai ke danau menghasilkan suatu proses penjernihan alami atau self purification.
3. Mata air sering dijumpai mengandung CO2 agresif yang tinggi, yang mana walaupun tidak banyak
berpengaruh pada kesehatan tetapi cukup berpengaruh pada bahan pipa (korosi). Proses untuk
menghilangkannya harus dilakukan sedekat mungkin ke lokasi sumber.
4. Dalam hal air permukaan (sungai) telah terkontaminasi berat, pemilihan alternatif sumber air tanah dalam
dapat diajukan, mengingat kualitas tanah secara bakteriologi lebih aman daripada air permukaan.
5. Pertimbangan lain yang berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Daerah mengenai peruntukan sumber.

3.6.8. Pengembangan Kelembagaan Non SDM


Dalam operasi dan pemeliharaan suatu sistem air minum diperlukan tenaga-tenaga profesional yang
berpengalaman. Tenaga-tenaga tersebut tidak diperoleh begitu saja, tetapi harus dilatih dan dibina secara terus
menurus.

Berdasarkan hal tersebut diatas, diperlukan suatu, penilaian terhadap kemampuan karyawan yang ada untuk
menyusun suatu program pengembangan karyawan yang dicapai melalui pendidikan dan pelatihan.

Pemilihan Alternatif Sistem


Dengan memadukan kebutuhan air dan ketersediaan sumber air baku, maka dapat direncanakan dan
dikembangkan pada umumnya lebih dari satu alternatif pemenuhan kebutuhan.

Suatu studi preliminary harus dilakukukan untuk mengidentifikasi semua alternatif yang "layak" mulai dari :
• Sumber air baku;
• Lokasi dan jenis intake;
• Penampungan yang diperlukan (jika ada);
• Jalur transmisi;
• Lokasi reservoir;

Jaringan Distribusi
Studi preliminary dilakukan berdasarkan peta topografi, peta tata guna tanah, dan laporan-laporan eksisting
lainnya.

3.6.9. Pengembangan Alternatif


Dengan memadukan prakiraan kebutuhan air dan ketersediaan sumber air baku, maka dapat diidentitikasikan
dan dikembangkan yang kemudian dipilih berbagai alternatif pemecahan permasalahan pemenuhan kebutuhan.
Setiap alternatif harus dikaji aspek teknis, ekonomi sehingga para ahli teknik dapat menganalisa dengan cepat
dan
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

cermat. Alternatif terpilih adalah yang terbaik ditinjau dari berbagai aspek tersebut diatas. Pradesain dari
alternatif terpilih merupakan dasar dalam prakiraan biaya investasi dan praklayakan proyek. Setelah jelas
sumber air baku yang akan digunakan, maka harus dilakukan pengurusan perijinan. Setelah perijinan dilakukan
pengamanan dan pengurusan sumber air baku tersebut.

3.7. PENYUSUNAN RENCANA INDUK SPAM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN


1. Evaluasi SPAM eksisting Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Setelah dilakukannya analisis yang komprehensif terhadap kondisi SPAM eksisting Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan , maka dilakukan evaluasi secara menyeluruh beserta kebutuhan pengembangan
SPAM di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , melalui upaya pentahapan: Jangka Pendek (5 tahun),
Jangka Menengah (10 tahun), dan Jangka Panjang (20 tahun).

2. Pembahasan kebutuhan pengembangan SPAM di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan


mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah, rencana pencapaian target jangka menengah (RPJM) dan
jangka panjang (RPJP). Selain itu, dapat pula mengacu kepada komitmen pencapaian sasaran MDGs
(Millenium Development Goals) 2015 untuk sektor pengembangan air minum.

3. Penyusunan konsep dan alternatif SPAM


Dengan telah teridentifikasi dan teranalisisnya kondisi SPAM eksisting Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan , dan telah didefinisikannya tujuan yang ingin dicapai dalam berbagai tahapan perencanaan, maka
berbagai konsep dan alternatif pengembangan pelayanan SPAM dapat disusun dan dianalisis untuk
ditentukan mana yang paling layak untuk dikembangkan.

4. Penyusunan Rencana Induk SPAM yang mencakup aspek peraturan perundangan, aspek kelembagaan,
aspek pembiayaan, aspek sosial budaya / peran serta masyarakat, dan aspek teknis operasional, dengan
mempertimbangkan kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan lingkungan, dan kelayakan sosial.

3.8. Pembahasan / Diskusi


1. Mengadakan diskusi dengan mengundang para pemangku kepentingan untuk menampung dan
membicarakan konsep rencana induk permasalahan ini. Dengan telah disusunnya konsep Rencana Induk
tersebut, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18/PRT/M/2007 Pasal 10, disebutkan
bahwa:
a) Rencana induk pengembangan SPAM sebelum ditetapkan wajib disosialisasikan oleh penyelenggara
bersama dengan pemerintah terkait melalui konsultasi publik.
b) Konsultasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menjaring masukan dan
tanggapan masyarakat.
c) Konsultasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilakukan sekurangkurangnya tiga kali

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

dan dihadiri oleh masyarakat di wilayah layanan dan masyarakat di wilayah yang diperkirakan
terkena dampak dengan mengundang tokoh masyarakat, LSM, dan perguruan tinggi.

2. Melakukan pembahasan pada setiap kegiatan dengan pemberi tugas dan tim teknis yang akan ditunjuk,
serta aparat terkait. Dalam hal ini, setelah disusunnya Draft laporan final, maka akan ditajamkan menjadi
laporan final setelah melalui proses focus group discussions secara terbatas antara tim konsultan dengan
tim teknis terkait.

PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan

4. Jad
Jadwal
Pelaksanaan
aan
Pekerjaan

4.JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


4.1.Uraian
Dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini, konsultan akan memperhatikan ruang lingkup kegiatan serta jangka
waktu pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan agar produk/ hasil rencana nantinya tidak bertentangan dengan
ketentuan yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah ditetapkan oleh pemberi pekerjaan
serta dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.

Pelaksanaan pekerjaan secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu pekerjaan lapangan dan
pekerjaan kantor. Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja
adalah 150 (seratus lima puluh) hari kalender. Dalam melaksanakan pekerjaan ini konsultan terlebih dahulu
menyusun suatu Program Kerja yang berisi tentang sistematika penyelesaian pekerjaan. Semua kerangka
berpikir dalam program kerja ini dituangkan dalam bentuk Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan.
Secara teknis administrasi, jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan pertimbangan sebagai
berikut :
• Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara konsultan dengan pihak
pemberi tugas diselesaikan.
• Penyelesaian keseluruhan pekerjaan diselesaikan dalam waktu 150 (seratus lima puluh) hari
kalender sesuai dengan berita acara rapat penjelasan umum terhitung sejak dikeluarkannya Surat
Perintah Kerja (SPK).

Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK berkaitan dengan tugas-tugas konsultan,
maka untuk lebih jelasnya secara umum jadwal terinci dari pekerjaan ini dapat dilihat dalam Tabel 4.1 yang
terdapat pada halaman berikut.

PT. 2001 4
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014 Dokumen Usulan Teknis

PT. 2001 4
2. Uraian Detail Pelaksanaan Pekerjaan
A. Pekerjaan Persiapan (Preparation Works)
Kegiatan awal yang dilakukan oleh konsultan setelah menerima SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)
antara lain;
Mobilisasi dan Demobilisasi Personil
Tahapan awal adalah perusahaan akan memobilisasi dan demobilisasi personil dan peralatan
yang diperlukan untuk kegiatan Konsultan Evaluasi Kinerja ini. Mengingat waktu penugasan
personil dilaksanakan selama 5 (lima) bulan dan demobilisasi dilaksanakan dalam 2 (dua)
tahapan.
Penyusunan Program Kerja Secara Komprehensif
Dengan pemahaman yang baik oleh konsultan mengenai lingkup pekerjaan ini, akan disusun
suatu program kerja yang menyeluruh terhadap seluruh item pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk
memberikan informasi yang akurat dan sesuai keperluan.
Inventarisasi Data Sekunder
Untuk memberikan hasil yang baik, konsultan akan melakukan inventarisasi seluruh data
sekunder yang terkait pelaksanaan pekerjaan. Data-data mengenai norma, pedoman, Manual,
Petunjuk Teknis yang terkait oleh pelaksanaan pekerjaan dikumpulkan agar hasil studi sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Penyusunan Format Pendataan
Konsultan akan menyusun seluruh data dalam format penyajian yang rapi sehingga
memudahkan bagi pihak yang berkepentingan untuk melakukan kajian maupun evaluasi tahap
lanjutan.
Penyusunan Jadwal Kerja
Rencana kerja yang telah disusun pada tahap usulan teknis akan disempurnakan oleh tim untuk
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Rekapitulasi Penyusunan Rencana Survey
Tahap selanjutnya adalah diperolehnya rekapitulasi rencana survey, metode survey, tahapan
survey, target pelaksanaan survey dan semua yang terkait.
B. PERENCANAAN JARINGAN
Dalam bagian ini akan dilakukan kajian perencanaan jaringan yang terkait dalam advisory
perencanaan teknis dan rencana induk sistem. Berikut ini tahapan yang akan dilakukan;
 Analisa Kajian RUTR dan RTRW terkait pengembangan SPAM
 Analisa Data Jaringan Distribusi Air Minum
 Analisa Penentuan Daerah Pelayanan Semua pelaksanaan poin A dan B direncanakan selesai 1
(satu)
bulan dari SPMK diterima oleh konsultan perencana.

PT. 2001 4-
C. KOMPILASI & PEMPROSESAN DATA
Tahap selanjutnya dari rekapitulasi data dan survey yang diperoleh, akan dilakukan kompilasi dan pemprosesan
data diantaranya;
• Kajian Tingkat Pencapaian Layanan Air Minum
• Kajian Evaluasi Pemanfaatan Prasarana dan Sarana SPAM
• Identifikasi Permasalahan dan Rencana Pengembangan SPAM
• Identifikasi Perkiraan Kebutuhan Air Bersih
• Identifikasi Potensi Sumber Air

D. KONSEPSI POLA PENGEMBANGAN


Tahap selanjutnya dari setelah dilakukan kompilasi dan pemprosesan data, konsultan akan mencoba
merumuskan Konsepsi Pola Pengembangan, antara lain;
• Pola Pengembangan Kelembagaan Non SDA
• Pemilihan Alternatif System
• Pengembangan Jaringan Distribusi
• Pengembangan Jaringan System

E. PENYUSUNAN RENCANA INDUK SPAM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN


Tahap selanjutnya dari setelah dilakukan penyusunan konsepsi pola pengembangan, konsultan akan mencoba
merumuskan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , antara lain;
• Evaluasi SPAM Eksisting Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
• Penyusunan Konsep dan Alternatif Pengembangan Rencana Induk SPAM
• Penyusunan Rencana Induk Spam terkait semua aspek
• Penetapan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (pada Kab/Kota terpilih)

F. PELAPORAN
Berikut ini laporan yang disajikan konsultan sehubungan dengan proses pekerjaan:
• Laporan Pendahuluan (Inception Report)
• Laporan Antara (Interim Report)
• Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
• Laporan Akhir(Final Report)
• Buku Konsep Rencana Induk Pengembangan SPAM Kabupaten/Kota
• CD Pelaporan.

PT. 2001 4-
4.2.3. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Untuk memberikan hasil yang optimal dari suatu kegiatan, maka disusun team work dalam suatu organisasi
pelaksanaan pekerjaan. Dalam organisasi ini akan disusun hierarki kewenangan, kerjasama, tanggung jawab
dan instruksi sehingga semua yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat terakomodir.
• Team Leader, akan berkoordinasi dengan direksi pekerjaan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Team Leader
akan mengelola seluruh anggota team untuk mengikuti setiap alur pelaksanaan pekerjaan.
• Proffesional Staff, akan dilakukan oleh seluruh anggota tim sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing. Koordinasi terus dilakukan antar anggota dan direksi pekerjaan.
• Supporting Staff, seluruh sub professional membantu kinerja dan tanggung jawab tenaga ahli sesuai dengan
tanggung jawab yang ada.

PT. 2001 PANGRIPTA

Team Leader Dinas/ Badan/ Lembaga

Sekretaris

TA. Perencanaan Bid. TA. Perencanaan


Air Minum Wilayah TA. Kelembagaan TA. Keuangan

Ass. Ahli Air Minum Ass. Ahli Hidrologi Ass. Ahli Pemetaan/ GIS

PT. 2001 4-
4.2.4.JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
Berikut ini kami sajikan jadwal penugasan tenaga ahli sesuai dengan KAK dan Lingkup pekerjaan yang diberikan
oleh pemberi pekerjaan. Jadwal penugasan ini memperhitungan semua aspek yang melingkupi seperti waktu,
kondisi jadwal pekerjaan fisik lapangan dan pengalaman konsultan dalam pekerjaan sejenis.

Untuk mempermudah dalam identifikasi tugas dan wewenang masing-masing tenaga ahli maka disajikan tabel
berikut ini.

4.2.6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI


Dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan telah diuraikan item pekerjaan yang akan dilakukan sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan. Untuk memberikan pemahaman yang cukup mengenai tugas dan tanggung jawab
tenaga ahli.
a. Ketua Tim (leader)
Team Leader, 1 (satu) orang disyaratkan berpendidikan S1 Teknik Lingkungan memiliki
Sertifikat
Keahlian (SKA) Tata Lingkungan dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 7
tahun.
Ketua Tim akan ditempatkan penuh waktu selama 5 (Lima) bulan atau selama periode
kontrak. Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim akan meliputi (namun tidak terbatas pada) hal-hal
sebagai berikut:

PT. 2001 4-
• Bertanggung jawab untuk melaksanakan koordinasi diantara Tim Konsultan
dengan Pengguna Jasa serta pihak pihak lain yang terkait termasuk selama
kegiatan berlangsung, termasuk Satker PAM Prop. Sumatera Barat.
• Bertanggung jawab untuk merencanakan / mengelola seluruh kegiatan Tim
Konsultan untuk mencapai tujuan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Kerangka
Acuan Kerja, baik dari sisi waktu, kualitas maupun kuantitasnya.
• Bertanggung jawab atas pengendalian personil Tim Konsultan yang terlibat
dalam kegiatan ini, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target yang ditetapkan.
• Bertanggung jawab untuk mengkonsolidasikan hasil pekerjaan setiap personil
dan melaporkannya kepada Pengguna Jasa.
• Mengkoordinasikan kegiatan pembahasan untuk memastikan tercapainya validitas
dokumen yang disusun.

b. Tenaga Ahli Perencanaan Bidang Air Minum


Ahli Air Minum, 1 (satu) orang disyaratkan berpendidikan S1 Teknik lingkungan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) Tata Lingkungan sub klasifikasi Air Minum dan berpengalaman
dibidangnya selama minimal 6 tahun. Tenaga Ahli Bidang Air Minum akan ditempatkan penuh
waktu selama
5(Lima) bulan atau selama periode kontrak.
Tugas dan tanggung jawab Teknik Lingkungan akan meliputi (namun tidak terbatas pada) hal-
hal sebagai berikut:
o Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan tugas penyusunan RI-SPAM terutama dalam
hal
perhitungan teknis perencanaan SPAM sesuai ruang lingkup pekerjaan.
o Dibawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli Bidang Air Minum akan menyusun
laporan kemajuan pekerjaan yang diperlukan sesuai jadwal yang telah disepakati;
o Di bawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli Bidang Air Minum melaksanakan
pembahasan materi secara terjadwal dengan Pengguna Jasa.

c. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah


Tenaga Ahli Bidang Perencanaan Wilayah haruslah seorang sarjana teknik strata satu (S1) Jurusan
Planologi, lulusan perguruan tinggi negeri atau yang setara, memiliki pengalaman dalam bidang
perencanaan wilayah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
Tenaga Ahli perencanaan wilayah akan ditempatkan penuh waktu selama 5(Lima) bulan atau
selama periode kontrak. Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah akan
meliputi (namun tidak terbatas pada) hal-hal sebagai berikut:

PT. 2001 4-
• Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan tugas penyusunan RI-SPAM terutama
dalam hal menterjemahkan RTRW untuk keperluan perencanaan Air Minum sesuai
ruang

PT. 2001 4-
lingkup pekerjaan.
• Dibawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli perencanaan wilayah akan
menyusun laporan kemajuan pekerjaan yang diperlukan sesuai jadwal yang telah
disepakati;
• Di bawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli perencanaan
wilayah melaksanakan pembahasan materi secara terjadwal dengan Pengguna Jasa.

d. Tenaga Ahli Kelembagaan


Tenaga Ahli Kelembagaan haruslah seorang sarjana strata satu (S1) Hukum/ Administrasi Negara
lulusan perguruan tinggi negeri atau yang setara, memiliki pengalaman dalam bidang
kelembagaan tingkat pemerintah daerah dan kelembagaan di masyarakat sekurang- kurangnya
5 (lima) tahun.
Tenaga Ahli kelembagaan akan ditempatkan penuh waktu selama 3(tiga) bulan atau
selama
periode kontrak. Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli kelembagaan akan meliputi (namun tidak
terbatas pada) hal-hal sebagai berikut:
o Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan tugas pendampingan penyusunan RI
SPAM,
khususnya di bidang kelembagaan.
o Dibawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli kelembagaan menyusun laporan pekerjaan
di bidang kelembagaan.
o Di bawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli kelembagaan melaksanakan pembahasan
dengan
Pengguna Jasa.

e. Tenaga Ahli Keuangan


Tenaga Ahli Keuangan haruslah seorang sarjana strata satu (S1) Manajemen/Studi
Pembangunan lulusan perguruan tinggi negeri atau yang setara, memiliki pengalaman dalam
bidang analisa keuangan tingkat pemerintah daerah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
Tenaga Ahli keuangan akan ditempatkan penuh waktu selama 3(Tiga) bulan atau selama
periode
kontrak. Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli keuangan akan meliputi (namun tidak
terbatas pada) hal-hal sebagai berikut:
o Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan tugas pendampingan penyusunan RI
SPAM,
khususnya di bidang analisis keuangan dan perencanaan pendanaan.
o Dibawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli keuangan menyusun laporan pekerjaan di
bidang analisis keuangan daerah.

B. Asisten Tenaga Ahli


PT. 2001 4-
• Adalah lulusan D3 atau S-1 bidang Teknik Lingkungan untuk Ahli Air Minum, Teknik Sipil
untuk ahli Hidology dan Geodesi untuk ahli pemetaan dan berpengalaman dalam proyek SPAM
selama minimum 3 tahun

PT. 2001 4-
• Tugas dan tanggung jawab Asisten Tenaga Ahli ini adalah membantu Tenaga Ahli
dalam melaksanakan pekerjaan dalam penyusunan RI-SPAM dan Rencana Teknis Terinci atau Sistem
Jaringan Air Minum.

C. Tenaga Pendukung Lainnya


• Surveyor haruslah seorang lulusan D3/politeknik sekolah negeri atau yang setara,
memiliki kemampuan dalam melakukan pengukuran topografi, debit air, kualitas air serta mempunyai
kemampuan berinteraksi dengan masyarakat lokal yang dibantu oleh tenaga pendukung
lapangan dengan latar belakang pendidikan dan berpengalaman dibidang sosial ekonomi
masyarakat.
• Tugas dan tanggung jawab Tenaga Pendukung ini adalah membantu Tenaga Ahli
dalam mendapatkan, mengolah & menganalisis data dan gambar untuk mendukung dokumen RI-
SPAM.

4.2.7. PELAPORAN
Seluruh produk/hasil pekerjaan konsultan diserahkan kepada Pemilik pekerjaan. Adapun produk pekerjaan
berupa buku laporan yang harus diserahkan antara lain :
A. Laporan Pendahuluan
Setelah data dikumpulkan, konsultan menyusun laporan pendahuluan yang menyajikan kerangka
pekerjaan, identifikasi awal dari permasalahan dan potensi wilayah dalam penyediaan air minum,
metodologi, dan sistematika laporan. Kerangka konsep ini harus dikonsultasikan dengan konsultan advisor
pada Satker Pengembangan Air Minum (PAM) Propinsi Sumatera Barat.

Selanjutnya laporan pendahuluan dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim Teknis,
SKPD terkait, dan perwakilan masyarakat untuk mendapatkan masukan dan arahan dari stakeholder
terkait. Laporan pendahuluan dicetak rangkap 5 (lima) setelah disempurnakan pasca FGD dan
dikonsultasikan kembali dengan konsultan advisor Propinsi. Laporan Pendahuluan diserahkan
pada PPK selambat-lambatnya 1 bulan setelah penugasan. Laporan Pendahuluan secara fisik
akan menjadi bahan persyaratan dalam pencairan dana tahap pertama (Termen I).
B. Laporan Antara
Konsultan akan melaksanakan kajian, analisis dan pengolahan data maksimal selama 2 bulan, yang
kemudian dipresentasikan kembali dalam pembahasan Laporan Antara / Fakta dan Analisa.
Pembahasan laporan antara dilaksanakan dengan tim teknis dan SKPD terkait setelah dikonsultasikan
dengan Satker Pengembangan Air Minum (PAM). Laporan antara dicetak rangkap 5 (lima) setelah
disempurnakan pasca pembahasan dan dikonsultasikan kembali dengan Satker Propinsi, dokumen
diserahkan pada PPK selambat-lambatnya 1 minggu (5 hari) kerja setelah pembahasan. Hasil cetak
dokumen antara secara fisik menjadi persyaratan dalam pencairan dana Takap Kedua (Termen II).

PT. 2001 4-
C. Laporan Akhir / Final
Laporan akhir adalah muara dari semua data dan analisis yang disimpulkan dalam rencana 20
tahun mendatang, menggambarkan kondisi eksisting, potensi, proyeksi kebutuhan dan rencana
pengembangan, rencana pendanaan dan rencana pengembangan kelembagaan.

Draft laporan akhir dan draft Ranperda RISPAM terlebih dahulu didiskusikan secara terbatas dengan
Tim Teknis dan dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi kemudian diseminarkan dengan melibatkan
masyarakat dan pihak-pihak terkait. Seminar dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan ke 4 setelah
penugasan.

Setelah mengakomodir semua masukan yang berguna bagi penyempurnaan dokumen dan
dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi Suatera Barat, kemudian dikonsultasikan lebih lanjut
dengan Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta.
Dari semua masukan tersebut dokumen teknis, peta, dan Rancangan Perda disempurnakan dan
selanjutnya dicetak sehingga penyedia jasa dapat mengeluarkan hasil akhir pekerjaan berupa:
o Dokumen teknis Laporan akhir (final report) dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt
paper) rangkap 10 (sepuluh)
o Rancangan Perda SPAM dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10
(sepuluh)
o Executive Sumary dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10
o Album peta berwarna ukuran A0 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)
o Album Peta berwarna ukuran A3 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)
o Aplikasi GIS RISPAM dalam laptop beserta semua bahan soft copy berupa data dan
peta beserta proses pengolahannya, foto, laporan pendahuluan, laporan antara,
laporan akhir, executive sumary, dan rancangan Perda
o Back up data dalam 10 keping CD/DVD .

Semua keluaran tersebut diatas harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari
setelah seminar laporan akhir dilaksanakan. Laporan ini menjadi persyaratan dalam pencairan
dana termen akhir. Jika pihak konsultan tidak dapat memenuhi penyediaan hasil akhir berupa
hard copy dan soft copy dalam waktu kontrak, maka akan dihitung sebagai keterlambatan kerja yang
akan diproses sesuai dengan peraturan pengadaan barang dan jasa. Format laporan adalah dengan
ketentuan sebagai berikut:
Ukuran kertas : Quarto/A4,
Huruf : Arial 11 untuk heading, Title dan sub title menyesuaikan.
Spasi : 1,5 Spasi.
Peta : Berwarna ukuran A3 dan A0

PT. 2001 4-

Anda mungkin juga menyukai