BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
1. Org
Organisasi
Penyed
nyediia Jasa
Jasa
Kon
Konsultansi
1.1. Latar Belakang Perusahaan
Suatu saat berlangsung serangkaian pembicaraan dalam pertemuan - pertemuan antara beberapa Sarjana
Teknik berkenaan dengan pelaksanaan pembangunan saat itu diberbagai sektor, serta riwayat hidup dan
pengalaman masing – masing dalam keterlibatannya diberbagai proyek dengan peran profesinya.
Melihat kenyataan bahwa pelaksanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah semakin mantap
dan memperlihatkan hasil yang positif, hal ini menimbulkan daya tarik serta semangat pihak swasta
untuk ikut serta berperan sesuai dengan propesi yang dimilikinya.
Disamping itu kita melihat suata kenyataan bahwa dengan adanya kegiatan pembangunan di negara kita ini,
perusahaan - perusahaan asing masuk ke negara kita lengkap dengan tenaga ahli beserta peralatannya.
Kehadiran perusahaan - perusahaan asing ini tidak bisa kita hindarkan secara penuh, mengingat keterbatasan
dari kemampuan tenaga ahli yang ada di negara kita maupun oleh sebab yang memang mengharuskan terjadi
demikian.
Pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap melalui Program Pembangunan Lima Tahun, telah
memperlihatkan suatu hasil yang positif dan hal ini adalah sesuai dengan yang tercantum dalam
PANCASILA dan UNDANG - UNDANG DASAR 1945 bahwa Pemerintah wajib mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur.
Hal tersebut memberikan gambaran betapa besar dan beratnya beban Pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan tersebut, dari segi Perancangan, Perencanaan, Pelaksanaan maupun
Pengawasan. Menyadari akan besarnya beban maupun tanggung jawab Pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan tersebut, kami yakin bahwa pemerintah memerlukan peran serta pihak
swasta yang dikelola oleh Putera Putri bangsa Indonesia yang mempunyai kemampuan untuk
berpartisipasi guna menunjang pelaksanaan pembangunan tersebut diatas.
Di era globalisasi yang serba modern ini, banyak bermunculan perusahaan - perusahaan yang sangat
menjamur, namun demikian beda halnya dengan PT. 200
2001 PAN
PANGRIPTA yang didukung oleh
tenaga ahli yang berpengalaman dan sangat profesional dalam melakukan pekerjaan khususnya
dibidang konsultansi tersebut, sehingga mempermudah pelaksanaan pekerjaan.
Sedangkan lingkup wilayah yang menjadi prioritas dan orientasi perusahaan PT. 2001 PANGRIP
RIPTA
adalah wilayah Propinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Propinsi Banten, Propinsi Pakanbaru, Propinsi Jambi Propinsi
Riau Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Beberapa Pulau di Propinsi Lain. Dasar pemilihan yang dilakukan
oleh manajemen PT. 2001 PANGRIP
RIPTA untuk dijadikan sebagai sasaran prioritas atau wilayah orientasi, antara
lain:
Pertimbangan kondisi dan potensi sumber daya wilayah.
Jarak tempuh ekonomis untuk koordinasi antara pusat dan daerah.
Kondisi stabilitas politik dan keamanan wilayah.
Hubungan atau relasi dengan patner kerjasama / kemitraan yang sudah mantap.
Peraturan perundang - undangan yang telah dibuat oleh lembaga legislatif dan eksekutif pusat atau daerah.
Selain sasaran lingkup wilayah dalam negeri, juga mempunyai peluang yang memungkinkan untuk membidik
sasaran lingkup wilayah di luar negeri.
Pelatihan , Meliputi :
Pelatihan di Bidang Teknik
Pelatihan di Bidang Manajemen dan
Operasional
Pelatihan di Bidang Air bersih
Pelatihan di Bidang Koperasi
Pelatihan di Bidang Manajemen Keuangan
Sektor Kehutanan
Perencanaan umum, teknis dan manajemen
serta pengembangan agribisnis kehutanan.
Perwilayahan komoditas dan pemetaan
potensi komoditas kehutanan.
Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan
agribisnis kehutanan.
Perencanaan program penghijauan dan
konservasi lingkungan.
Perencanaan rehabilitasi dan diversifikasi produksi kehutanan
Perencanaan pengolahan dan pengelolaan produk kehutanan dari hulu hingga hilir.
Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan komoditas kehutanan.
Profil investasi dan promosi komoditas kehutanan.
Sistem informasi manajemen potensi komoditas kehutanan.
Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas kehutanan.
Sektor Peternakan
Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen
dan pengembangan peternakan.
Perencanaan program konservasi dan pelestarian plasma
nutfah.
Perencanaan pengolahan dan pengelolaan produk
peternakan dari hulu hingga hilir.
Perencanaan prasarana da sarana pengembangan
peternakan (BIB, RPH, pabrik pakan, pabrik pengolahan / pengale
ngan dll.).
Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi
komoditas peternakan.
Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan
agribisnis peternakan.
Monitoring dan evaluasi perencanaan dan
pengembangan peternakan.
Profil investasi dan promosi komoditas peternakan.
Sistem informasi manajemen potensi komoditas peternakan.
Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas peternakan.
PT. 2001 1-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Pengkajian potensi sumber daya berkaitan dengan penelitian dan pengkajian teknologi.
Pelatihan aparat berkaitan dengan penelitian dan pengkajian.
Badan/Lembaga Penelitian
Perencanaan umum, teknis dan mana-jemen.
Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan penelitan pengembangan aneka sumber daya
lingkungan.
Monitoring dan evaluasi perencanaan
serta pengembangan sumber daya.
Sistem informasi manajemen penelitian
dan pengembangan.
Pengkajian potensi dan jaringan
informasi penelitian dan pengembangan sumber
daya.
Pelatihan aparat dan peneliti di lingkungan badan/lembaga penelitian.
Institusi/Instansi/Perguruan Tinggi
Perencanaan umum, teknis dan
manajemen serta pengembangan institusi
/instansi/perguruan tinggi.
Studi kelayakan dan AMDAL
berkaitan dengan pengembangan prasa-
rana dan sarana pendidikan.
Monitoring dan evaluasi perencanaan
serta pengembangan institusi/ instansi/ perguruan
tinggi
PT. 2001 1-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
Gambar 1.1
Struktur Organisasi PT. 2001 PANGRIPTA
PT. 2001 1-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014 Dokumen Usulan Teknis
PT. 2001 1-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
2. Pemahaman
KA K
2.1. LATAR
LATAR
BELAK
LAKANG
Dengan diberlakukannya UU No 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintah Daerah dan Peraturan
Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan sistem Penyediaan Air Minum (SPAM),
mengamanatkan bahwa tugas pengembangan Pembangunan Jaringan Air Bersih / Air Minum
merupakan tugas pemerintah Kaupaten/Kota. Seiring dengan tugas tersebut guna menuju
terpenuhinya mutu dan keluaran hasil pengembangan infrastruktur di bidang air minum, khususnya
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , maka diperlukan suatu rencana induk bagi Pemerintah
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dalam hal Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Sebagai
salah satu produk perencanaan, rencana teknis merupakan suatu turunan yang lingkungannya lebih
sempit, tapi memiliki kedalaman yang lebih rinci dari perencanaan produk-produk yang lebih makro
seperti Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan .
Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Untuk itu, sejalan dengan pentingnya peranan dan fungsi dari air
minum perlu direncanakan suatu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai salah satu
pemanfaatan sumber daya air dan pengolahan sanitasi sebagai salah satu bentuk perlindungan dan
pelestarian sumber daya air. Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah harus melaksanakan amanat
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM yang bertujuan untuk
membangun, memperluas dan/atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan,
manajemen, keuangan, peran serta masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk
melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.
Pada Tahun 2007, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan telah menyusun Master Plan Air Minum
dengan jangka waktu perencanaan 5 tahun. Maka dari itu perlu disusun kembali dalam bentuk
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum (RISPAM) dengan jangka waktu perencanaan 20 tahun
sesuai dengan Permen PU Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM.
Penyusunan RISPAM ini merupakan tranformasi dari Master Plan Air Minum yang lalu dengan
PT. 2001 2
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
memperhatikan:
Semua hal-hal tersebut menjadi bahan dalam kajian penyempurnaan dokumen perencanaan RISPAM
sesuai dengan peraturan terbaru. Tata cara penyusunan, muatan dan metodologi penyusunan
Dokumen harus mengacu pada Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM
sebagaimana tertuang dalam lampiran I Permen PU No. 18/PRT/M/2007 tetang Penyelenggaraan
Pengembangan SPAM.
Selanjutnya RISPAM ini menjadi evaluasi terhadap kinerja SPAM yang lalu serta menjadi titik tolak
penyempurnaan penyusunan kebijakan air minum yang akan dituangkan dalam RISPAM. Dokumen ini
diharapkan dapat menjadi acuan kebijakan Pengembangan SPAM di Wilayah Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan ataupun daerah lain yang memanfaatkan sumber air baku dari Daerah
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan .
Peningkatan pelayanan Bidang Air Minum sejalan dengan pelaksanaan kewenangan daerah dalam
mencapai target pelayanan sesuai dengan kesepakatan PBB yang tertuang dalam MDGs (Millennium
Development Goals) bahwa pada tahun 2015 target pelayanan air minum tercapai 80 % untuk perkotaan
dan 60 % untuk pedesaan.
2.2. DASAR
PELAK
ELAKSAN
SANAAN
- Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
- Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
- Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
- Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah;
- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
- Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum;
- Permen PU Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM);
- Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Selatan Nomor 382 Tahun 2013 tentang Standar
PT. 2001 2
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
Satuan Harga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Tahun Anggaran 2014.
Sedangkan tujuan penyusunan rencana induk pengembangan SPAM adalah untuk memperoleh
gambaran terhadap kebutuhan air baku, kelembagaan, rencana pembiayaan, rencana jaringan pipa
utama, dan rencana perlindungan terhadap air baku untuk jangka panjang. Selain itu adanya rencana induk
pengembangan SPAM bertujuan untuk mendapatkan izin prinsip hak guna air oleh Pemerintah.
2.4.
SASAR
SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang upaya
pengelolaan sumberdaya air dan sistem penyediaan air minum. Sasaran pelayanan pada tahap awal
prioritas harus ditujukan pada daerah yang belum mendapat pelayanan air minum dan berkepadatan tinggi
serta kawasan strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada daerah pengembangan
sesuai dengan arahan dalam perencanaan induk daerah.
2.5. KELU
ELUARAN/ OUTPUT
UTPUT
A. Indikator Keluaran
Dari pekerjaan ini diharapkan indikator keluaran yang dihasilkan adalah :
Dokumen Rencana Induk Pengembangan SPAM (RI-SPAM) yang susunannya terdiri dari:
1) Rencana Umum
2) Rencana Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum
3) Rencana Program dan Pengembangan SPAM untuk Jangka Pendek (1-2 tahun), Jangka
Menengah (5 tahun), dan Jangka Panjang (20 tahun).
4) Rencana Sumber Air Baku dan Alokasi Air Baku
5) Rencana Keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana Sanitasi
6) Rencana Pembiayaan dan Pola Investasi Pengembangan SPAM
7) Rencana Pengembangan Kelembagaan Penyelenggaraan SPAM
8) Peta sumber dan alokasi air baku serta Rencana Sistem Jaringan dalam GIS dan JPEG/PDF
B. Keluaran
Hasil akhir pekerjaan sebagai keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1) Buku laporan Perencanaan Sistem Pengembangan Air Minum yang siap ditindak lanjuti oleh
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan untuk menjadi dokumen legal “Rencana
Induk Pengembangan SPAM Kec. Bolaang Uki, Pinolosian Tengah dan Timur Tahun 2015-
2035”. Dicetak dengan hard cover dengan kertas dan pencetakan berwarna semi lux sebanyak
10 exemplar.
2) Executive Sumary, dicetak dengan hard cover dengan kertas dan pencetakan berwarna semi
lux sebanyak 10 exemplar.
3) Album Peta RISPAM ukuran A1 dicetak pada kertas glosy dan dijilid sebanyak 5 exemplar.
4) Album Peta RISPAM ukuran A3 dicetak pada kertas glosy sebanyak 5 exemplar.
5) Rancangan Perda RISPAM dicetak sebanyak 10 exemplar.
6) Peta Jaringan (existing dan rencana) dengan format Geographic Informmation System /
GIS (Arc GIS) pada skala 1 : 10.000 dan Sumber air baku pada skala 1 : 25.000.
7) Aplikasi GIS RISPAM dalam laptop beserta semua bahan soft copy berupa data dan peta
dengan proses pengolahannya, foto, laporan pendahuluan, laporan antara, laporan
akhir, executive sumary, serta rancangan Perda
8) Back up data dalam 10 keping CD/DVD .
1) Lingkup Wilayah Studi meliputi wilayah dalam batas-batas administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan .
2) Lingkup Materi meliputi:
a. Rencana umum, meliputi:
- Evaluasi kondisi wilayah, yang bertujuan untuk mengetahui karakter, fungsi strategis
dan konteks regional dan nasional Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan .
- Evaluasi kondisi eksisting SPAM, yang dilakukan dengan menginventarisasi peralatan
dan perlengkapan sistem penyediaan air minum eksisting.
b. Rencana jaringan meliputi :
Perencanaan sistem transmisi air minum dan distribusi. Sistem distribusi meliputi reservoir,
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
jaringan pipa distribusi dan tata letak, baik untuk SPAM jaringan perpipaan maupun SPAM
bukan jaringan perpipaan. Semua jaringan (existing dan rencana) dipetakan dalam
format GIS dengan kedalaman kajian skala 1 : 10.000
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. Menjelaskan
2014 indikasi besaran biaya tingkat awal,Dokumen
sumberUsulan
dan pola
pembiayaan. Perhitungan biaya tingkat awal mencakup seluruh komponen
pekerjaan
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
2.7. DAT
DATA DAN FASI
ASILITAS
ITAS PENUNJANG
1. Penyediaan Oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat
dipergunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
a. Laporan dan Data.
Peta Administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan skala 1 : 50.000.
Data statistik (Bolaang Mongondow Selatan Dalam Angka lima tahun terakhir)
RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2010-2030
RPJPD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2006 - 2025
RPJMD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2010 – 2015
RPIJM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Master Plan Air Minum Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2007,
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , dll
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
Dokumen ini dapat dikategorikan sebagai penelitian deskriptif yaitu penelitian menjelaskan
dengan selengkap-lengkapnya subjek/objek penelitian dengan memanfaatkan data-data baik primer
maupun sekunder, kata-kata/kualitatif, tulisan, gambar dan data bukan angka bahkan sejarah yang
dijadikan dasar untuk menjelaskan kondisi daerah dalam hal Penyediaan Air Minum. Dengan
demikian laporan dari kegiatan ini juga akan dilengkapi dengan kutipan-kutipan data (primer &
sekunder) untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal
dari catatan sejarah, catatan hasil survey lapangan, foto, ataupun dokumen resmi lainnya.
b. Tahapan Pelaksanaan
1) Tahapan Persiapan
Persiapan Tim Kerja, Jadwal Pelaksanaan serta perangkat kerja seperti peralatan survey dan
perangkat survey berupa peta-peta dasar, checklist data, blangko-balngko survey
serta questioner bila diperlukan.
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
volume dan spatial sumber air yang ditemukan dilapangan dapat terakomodasi dengan
akurat dan terpercaya.
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkannya dari instansi terkait. Data sekunder yang diperlukan berupa data-data
dasar fisik wilayah, ekonomi wilayah, penatagunaan lahan existing antara lain:
Fisik dasar kawasan, meliputi informasi dan data: topografi, hidrologi, geologi,
klimatologi,
dan tata guna lahan;
Kependudukan, meliputi jumlah dan persebaran penduduk menurut ukuran keluarga,
umur, Bolaang Mongondow Selatan a, pendidikan, dan mata pencaharian;
Perekonomian; meliputi data investasi, perdagangan, jasa, industri, pertanian,
perkebunan,
perikanan, pariwisata, pendapatan daerah, dan lain-lain;
Penggunaan lahan, menurut luas dan persebaran kegiatan yang diataranya
meliputi: permukiman, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, pertambangan,
pertanian, perikanan, kehutanan dan lain lain;
Prasarana dan utilitas
umum:
Air minum (sistem jaringan, bangunan pengolah, hidran); mencakup kondisi
dan jaringan terpasang menurut pengguna, lokasi bangunan dan hidran,
kondisi air tanah dan sungai, debit terpasang, dll;
Sewarage; air limbah rumah tangga;
Sanitasi (sistem jaringan, bak kontrol, bangunan pengolah);
jaringan terpasang, prasarana penunjang dan kapasitas;
Drainase; sistem jaringan makro dan mikro , dan kolam penampung;
Identifikasi daerah rawan bencana, meliputi lokasi, sumber bencana, besaran
dampak, kondisi lingkungan fisik, kegiatan bangunan yang ada, fasilitas
dan jalur kendali yang telah ada.
Selanjutnya data dan informasi disusun dan disajikan dalam bentuk peta, diagram, tabel
statistik, termasuk gambar visual kondisi air minum dan sumber air baku di Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan sehingga deskripsinya jelas dan akurat.
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
2.10.
10. PELAP
ELAPORAN
A. Laporan Pendahuluan
Setelah data dikumpulkan, konsultan menyusun laporan pendahuluan yang menyajikan kerangka
pekerjaan, identifikasi awal dari permasalahan dan potensi wilayah dalam penyediaan air minum,
metodologi, dan sistematika laporan. Kerangka konsep ini harus dikonsultasikan dengan konsultan
advisor pada Satker Pengembangan Air Minum (PAM) Propinsi Sumatera Barat.
Selanjutnya laporan pendahuluan dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim Teknis,
SKPD terkait, dan perwakilan masyarakat untuk mendapatkan masukan dan arahan dari stakeholder
terkait.
Laporan pendahuluan dicetak rangkap 5 (lima) setelah disempurnakan pasca FGD dan
dikonsultasikan kembali dengan konsultan advisor Propinsi. Laporan Pendahuluan diserahkan
pada PPK selambat-lambatnya 1 bulan setelah penugasan. Laporan Pendahuluan secara fisik
akan menjadi bahan persyaratan dalam pencairan dana tahap pertama (Termen I).
B. Laporan Antara
Konsultan akan melaksanakan kajian, analisis dan pengolahan data maksimal selama 2 bulan, yang
kemudian dipresentasikan kembali dalam pembahasan Laporan Antara / Fakta dan Analisa.
Pembahasan laporan antara dilaksanakan dengan tim teknis dan SKPD terkait setelah
dikonsultasikan dengan Satker Pengembangan Air Minum (PAM). Laporan antara dicetak rangkap 5
(lima) setelah disempurnakan pasca pembahasan dan dikonsultasikan kembali dengan
Satker Propinsi, dokumen diserahkan pada PPK selambat-lambatnya 1 minggu (5 hari) kerja
setelah pembahasan. Hasil cetak dokumen antara secara fisik menjadi persyaratan dalam
pencairan dana Takap Kedua (Termen II).
C. Laporan Akhir
Laporan akhir adalah muara dari semua data dan analisis yang disimpulkan dalam rencana 20
tahun mendatang, menggambarkan kondisi eksisting, potensi, proyeksi kebutuhan dan rencana
pengembangan, rencana pendanaan dan rencana pengembangan kelembagaan.
Draft laporan akhir dan draft Ranperda RISPAM terlebih dahulu didiskusikan secara terbatas
dengan Tim Teknis dan dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi kemudian diseminarkan dengan
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR T.A. 2014 Dokumen Usulan
melibatkan masyarakat dan pihak-pihak terkait. Seminar dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan
ke 4 setelah penugasan.
Setelah mengakomodir semua masukan yang berguna bagi penyempurnaan dokumen dan
dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi Sumatera Barat, kemudian dikonsultasikan lebih
lanjut dengan Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta.
Dari semua masukan tersebut dokumen teknis, peta, dan Rancangan Perda disempurnakan dan selanjutnya
dicetak sehingga penyedia jasa dapat mengeluarkan hasil akhir pekerjaan berupa:
• Dokumen teknis Laporan akhir (final report) dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper)
rangkap 10 (sepuluh)
• Rancangan Perda SPAM dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10 (sepuluh)
• Executive Sumary dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10
• Album peta berwarna ukuran A0 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)
• Album Peta berwarna ukuran A3 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)
• Aplikasi GIS RISPAM dalam laptop beserta semua bahan soft copy berupa data dan peta
beserta proses pengolahannya, foto, laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir,
executive sumary, dan rancangan Perda
• Back up data dalam 10 keping CD/DVD .
Semua keluaran tersebut diatas harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari
setelah seminar laporan akhir dilaksanakan. Laporan ini menjadi persyaratan dalam
pencairan dana termen akhir.
Jika pihak konsultan tidak dapat memenuhi penyediaan hasil akhir berupa hard copy dan
soft copy dalam waktu kontrak, maka akan dihitung sebagai keterlambatan kerja yang akan
diproses sesuai dengan peraturan pengadaan barang dan jasa.
Format laporan adalah dengan ketentuan sebagai
berikut: Ukuran kertas : Quarto/A4,
Huruf : Arial 11 untuk heading, Title dan sub title
menyesuaikan. Spasi : 1,5 Spasi.
Peta : Berwarna ukuran A3 dan A0
PT. 2001 2-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
3. Pendek
dekatan
Metod
todologi
Rencana Induk dan Rencana Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum merupakan jawaban
bagi dasar pengembangan air minum suatu wilayah. Diharapkan, dengan adanya Rencana Induk Air
Minum, dapat menjadi dasar tersusunnya suatu program pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
wilayah yang berkelanjutan (sustainable) dan terarah. Selain itu dengan adanya rencana teknis
pengembangan SPAM (DED) yang memenuhi syarat peraturan berlaku (Permen PU No. 18/2007), maka
pengembangan SPAM di suatu lokasi/kawasan akan mendukung keberfungsian dan keberlanjutan yang
sistematis.
2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Secara TuPokSi pelaksanaan, penyusunan Master Plan/Rencana Induk dan Rencana Teknis (DED)
Pengembangan SPAM (PP No.16 Thn 2005) merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah (pemerintah
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
kab/kota). Namun mengingat keterbatasan SDM di daerah, maka diperlukan bantuan teknis dari Pemerintah
Pusat dalam menyusun RIS mengenai SPAM di wilayah administratifnya dan advisory teknis dalam
penyusunan rencana teknis pada rencana daerah pelayanan SPAM di wilayah administratif kabupaten/kota.
Berkenaan dengan paparan yang dikemukakan di atas dan memfasilitasi pengembangan SPAM di beberapa
kabupaten/kota, maka pada tahun anggaran 2014 melalui pendanaan rupiah murni dilakukan kegiatan
Penyusunan RISPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan . Secara umum, konsultan advisori ini akan
melakukan pendampingan penyusunan rencana induk pengembangan SPAM kabupaten/kota terpilih dan
melakukan review terhadap kesiapan rencana teknis pengembangan SPAM yang akan dilaksanakan dan di
biayai APBD pada TA 2013.
Sasaran dari pekerjaan ini adalah disusunnya suatu masterplan pengembangan pemenuhan SPAM di
Kab/Kota sehingga pemerintah pusat dengan mudah memantau perkembangan pemenuhan air bersih.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
ketentuan yang tercantum dalam KAK dan syarat – syarat tersebut mulai dari tahapan mengikuti seleksi umum
ini sampai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kejelasan / kesepahaman dari setiap aspek yang tertuang
dalam KAK tersebut diantara kedua belah pihak dalam hal ini pihak Satuan Kerja Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum Sulawesi Utara , Direktorat Pengembangan Air minum, Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga diharapkan tidak ada lagi pertanyaan – pertanyaan yang
menyebabkan hambatan pada pelaksanaan pekerjaan.
Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau pertimbangan bagi pihak direksi
sehingga akan lebih menyempurnakan Kerangka Acuan Kerja (KAK)yang ada, diperlukan beberapa tanggapan
terhadap Kerangka Acuan Kerja.
2. TANGGAPAN KHUSUS
TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG
Setelah konsultan mempelajari dengan seksama bagian pendahuluan dan latar belakang yang terdapat
pada Kerangka Acuan Kerja (KAK), pada prinsipnya kerangka acuan untuk pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan sudah jelas dan dapat memberikan gambaran mengenai bentuk pelaksanaan
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Sebagai support teknis tentunya tetap melibatkan konsultan dalam suatu mekanisme yang tepat sehingga
semua program kerja dan target dapat diimplementasikan lebih cepat dan terukur. Koordinasi yang lebih baik
antara
pemerintah pusat dan daerah secara langsung akan mempercepat kinerja dari pencapaian target.
Mengingat kemampuan pemerintah dalam mewujudkan hal ini sangat terbats, maka di dalam melakukan analisa
demand and supplu perlu melihat kemungkinan kemitraan dengan Badan Usaha, Swasta maupun peran serta
masyarakat atau pihak lain yang memiliki potensi. Untuk mengurangi kesenjangan tersebut, biasanya diperlukan
suatu investasi yang terprogram secara effektif dan efisien. Tepat sasaran, tepat cara, tepat lokasi, tepat waktu
dan tepat fungsi.
Program investasi yang diusulkan pada prinsipnya harus justified dan rekomendasinya dapat memuat beberapa
alternative dan jelas, antara lain: Lokasi, Besaran, volume dan harga satuan, sumber dana, skala prioritas dan
rencana sinkronisasi program secara fungsional.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
pelaksanaan pekerjaan yang tepat agar dapat dicapai suatu hasil optimal. Sehubungan dengan
kondisi di atas, maka perlu beberapa tahapan pemetikan data/laporan untuk dianalisa dengan
metode yang telah baku sehingga hasil perencanaan dapat selesai sesuai spesifikasi yang
diharapkan.
Untuk dapat mendukung pekerjaan perencanaan desain agar didapatkan suatu hasil studi yang
optimal, diperlukan suatu prosedur pelaksanaan yang baik.Untuk merealisasikan hal tersebut perlu
disusun organisasi, tata cara pelaksanaan pekerjaan antara konsultan sebagai pelaksana dan
Pemberi kerja.
b. Pengumpulan Data
1. Melakukan inventarisasi terkait; Norma/Aturan, Standar, Pedoman dan Manual Bidang Air Minum;
2. Petunjuk Teknis (Juknis) yang relevan dengan pelaksanaan pekerjaan;
3. Pengumpulan data, berupa data sekunder (melakukan survey ke instansi terkait serta kelembagaan
formal maupun non-formal untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan kegiatan SPAM
dari segi teknis, kelembagaan, dan manajemen. dan studi literatur (norma, standar, pedoman,
manual bidang sanitasi, petunjuk teknis, PP No. 16/2005, dll).
4. Pengumpulan data primer melalui pengukuran langsung di lapangan;
5. Data-data lain dari berbagai sumber: Kimpraswil (PU), Departemen Kesehatan, BPS, Bappenas,
WHO, World Bank, dll
3.3.2 “ WHERE ARE WE GOING TO GO? ” (“TUJUAN APA YANG INGIN DICAPAI?”)
a. Kompilasi dan Pemprosesan Data
Mengelompokan data kuantitatif dan kualitatif sebagai bahan analisis
b. Analisis
• Melakukan kajian terhadap tingkat pencapaian layanan air minum, termasuk kelemahan atau
kendala, peluang, IPTEK dan skenario yang telah dijalankan;
• Melakukan analisis terhadap aspek – aspek teknis lingkungan, ekonomi, finansial, dan
kelembagaan yang berhubungan/berpengaruh terhadap perencanaan program, pelaksanaan
program dan pengendalian program di daerah maupun pusat
• Melakukan kajian evaluasi pemanfaatan prasarana dan sarana SPAM dan merumuskan serta
melakukan perhitungan / estimasi kebutuhan prasarana dan sarana SPAM.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
komitmen pencapaian sasaran MDGs (Millenium Development Goals) 2015 untuk sektor
pengembangan air minum;
3. Penyusunan konsep dan alternatif SPAM;
4. Penyusunan Rencana Induk SPAM yang mencakup aspek peraturan perundangan, aspek
kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek sosial budaya / peran serta masyarakat, dan
aspek teknis operasional.
b. Pembahasan / Diskusi
1. Mengadakan diskusi dengan mengundang para pemangku kepentingan untuk menampung
dan membicarakan konsep rencana induk persampahan ini;
2. Melakukan pembahasan pada setiap kegiatan dengan pemberi tugas (Satker dan Direksi
Pekerjaan) dan tim teknis yang akan ditunjuk oleh Satker dan Direksi Pekerjaan, serta aparat
terkait.
Gambaran jelas mengenai pendekatan pelaksanaan pekerjaan yang digunakan pada kegiatan ini, dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Langkah berikutnya adalah melalui pelaksanaan survey data-data primer lapangan secara langsung, baik
dengan pengukuran lapangan seperti pengukuran debit, pengukuran jarak, dan pengukuran kualitas sumber
air potensial; pengamatan lapangan kesesuaian tata ruang; kuisioner sosial ekonomi, kuesioner cara
pemakaian air; survey keadaan eksisting SPAM; survey pencatatan demografi, jumlah penduduk,
pertumbuhan penduduk, urbanisasi, pendapatan, pendidikan; dan lain-lain. Data-data ini kemudian dikaji
kesesuaiannya dengan kemungkinan pengembangan dan proyeksi kebutuhan di masa depan, untuk
membuat rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Rencana ini merupakan bagian dari rencana
induk yang terdiri dari rencana umum, rencana jaringan pipa utama, rencana alokasi air baku, indikasi
pembiayaan dan pola investasi, serta recana kelembagaan. Metode pelaksanaan kegiatan ini disajikan pada
Gambar 3.2.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
4. Identifikasi air baku, Identifikasi air baku terutama dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai:
a. Jarak dan beda tinggi sumber-sumber air
b. Debit optimum (safe yield) sumber air
c. Kualitas air dan pemakaian sumber air saat ini (bila ada)
5. Kembangkan alternatif
Setiap alternatif harus dikaji aspek teknis dan ekonomis. Alternatif terpilih adalah yang terbaik ditinjau dari
berbagai aspek tersebut. Pradesain dan alternatif terpilih merupakan dasar dalam prakiraan biaya investasi
dan prakelayakan teknis.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
B. RENCANA JARINGAN
Direncanakan sesuai dengan:
a. Rencana pengembangan tata kota maupun tata wilayah
b. Jaringan distribusi utama Rencana jaringan dibuat untuk perluasan pelayanan dan cakupan dari SPAM
dengan jaringan perpipaan yang telah ada saat ini, maupun untuk meningkatkan pelayanan dari SPAM
bukan jaringan perpipaan menjadi SPAM dengan jaringan perpipaan. Untuk SPAM dengan jaringan
perpipaan, langkah-langkah pengerjaan perencanaan jaringan distribusi air minum dilaksanakan sebagai
berikut:
1. Tentukan daerah pelayanan
2. Kumpulkan data untuk daerah pelayanan Metoda analisis penentuan daerah pelayanan dengan
administrative kebijaksanaan pemerintah daerah, dan rencana penerapan jaringan distribusi utama
pelayanan air minum:
a. jumlah penduduk
b. peta topografi, situasi lokasi, peta jaringan yang sudah ada di daerah pelayanan
c. asumsi konsumsi pemakaian air domestik
d. asumsi konsumsi pemakaian air non-domestik
e. daya dukung tanah
f. hasil pengukuran lapangan
3. Gambarkan sistem jaringan distribusi utama dalam bentuk melingkar atau bercabang yang
disesuaikan dengan data pendukung
4. Tentukan kebutuhan air di setiap titik sampul jaringan distribusi utama lingkaran
5. Tentukan diameter pipa dan perhitungan hidrolis sebagai berikut:
a. Tentukan kecepatan aliran dalam, pipa sesuai dengan criteria perencanaan antara dua titik
simpul b. Hitung diameter pipa berdasarkan rumus: Q = AV
6. Gambarkan sistem jaringan distribusi utama yang memuat data sebagai berikut:
a. nomor simpul
b. konsumsi setiap simpul
c. elevasi setiap simpul
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
b. Pengembangan SPAM bukan jaringan perpipaan terlindungi menjadi SPAM dengan jaringan perpipaan
c. Pengembangan SPAM bukan jaringan perpipaan tidak terlindungi menjadi terlindungi Hal-hal yang perlu
diidentifikasi antara lain adalah:
• Kinerja pelayanan;
• Tingkat kebocoran;
• Jumlah langganan tunggu/potensial;
• Kapasitas belum dimanfaatkan (idle capacity);
• Kebutuhan pengembangan jaringan distribusi dan/atau kapasitas pengolahan;
• Kinerja kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan.
Perkiraan kebutuhan air merupakan dasar penentuan biaya investasi. Perkiraan kebutuhan air didasarkan pada
informasi data sekunder. Kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan aktifitas masyarakat yaitu:
a. Perkiraan air harus didasarkan pada informasi data sekunder kondisi sosial ekonomi.
b. Kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan aktifitas masyarakat yaitu:
Domestik (rumah tangga, sosial).
Nondomestik (komersil, perkotaaan, fasilitas umumin, dustri, pelabuhan, dan sebagainya).
c. Konsumsi atau standar pemakaian air pada umumnya dinyatakan dalam volume pemakaian air rata-rata per
orang per hari yang ditentukan berdasarkan data sekunder kebutuhan rata-rata.
d. Konsumsi air untuk keperluan komersial dan industri sangat dipengaruhi oleh harga dan kualitas air, jenis dan
ketersediaan sumber air alternatif.
e. Kebutuhan air suatu wilayah pelayanan juga dipengaruhi oleh besarnya air tak berekening (ATR). Gambaran
pengertian komponen utama air tak berekening dapat dilihat pada rekomendasi berikut ini:
Gambar 3.3 Rekomendasi International Water Association Untuk Istilah Kehilangan Air
(Sumber: PerMen PU No.18/PRT/M/2007 Lampiran 1)
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
CARA PERHITUNGAN‐ANALISIS
• Jelaskan keadaan daerah: geografis (dataran rendah, pegunungan), geologis, hidrologis, topografis,
klimatologis. Manfaatkan data sekunder. Harus ada peta-peta kab/kota, kecamatan, berisi batas
administrasi, kawasan perumahan, industri, pendidikan, fasum, fasos, jalan, dll.
• Sebutkan sarana dan prasarana yang ada, meliputi: pengelolaan air limbah, persampahan, drainase, listrik,
telefon, jalan, daerah wisata.
• Jelaskan kondisi social, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat, buatkan tabeltabelnya: PDRB,
pekerjaan, adat-tradisi-budaya, migrasi (urbanisasi), industri, dll.
• Uraikan sarana kesehatan dan sanitasi lingkungan, statistik kesehatan, insidensi sakit, angka kelahiran,
kematian, data penyakit menular lewat air (pemula atauwaterborne deseases), dan penyakit yg diakibatkan
oleh kekurangan air seperti penyakit gangguan kulit (water ralated deseases).
• Uraikan dan tabelkan semua penataan ruang dan lahan, rencana pengembangan kota, perubahan tataguna
lahan.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
• Uraikan data kependudukan, yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan, dan penyebarannya, dirinci
perkecamatan / kelurahan / desa
• Kelembagaan PDAM yang sudah ada yang meliputi struktur organisasi, tugas/wewenang masing-masing
personil yang sudah di-SK-kan oleh Bupati/Walikota (sebagai Pembina PDAM).
• Badan usaha atau lembaga yang mengurus JP non PDAM yang ditetapkan oleh Bupati.
• Lembaga pengelola SPAM swasta/Badan Usaha Swasta atau KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat).
• Pengurus distribusi air minum TA (terminal air), HU (hidran umum) yang ditetapkan oleh Direktur PDAM
• Peraturan tentang pembentukan PDAM, BUS, Koperasi, kelompok masyarakat dan peraturan pelayanan
• Identifikasi pola pembiayaan pembangunan prasarana SPAM (APBD, APBD, Pamsimas, PDAM, Swadaya
Masyarakat)
• Indentifikasi pembiayaan operasional SPAM
• Kinerja pengelola SPAM (manajemen, teknis dan keuangan)
• Berisi standar dan kriteria yang akan digunakan dalam pengembangan SPAM Parameter yang perlu
diperhatikan :
− kondisi eksisting arah pengembangan kota
− Cara menentukan Standar kebutuhan Domestik
− JP (Jaringan Perpipaan) Domestik
− Air yang terdistribusikan oleh pengelola SPAM dikurangi tingkat kebocoran, dibagi dengan jumlah jiwa
terlayani (asumsi 1 SR= …. orang, sesuaikan data BPS setempat; asumsi 1 HU= ±100 Orang atau
sesuaikan data eksisting pemanfaatan HU).
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
• Besaran rencana biaya / investasi yang dibutuhkan yang dituangkan dalam rencana anggaran biaya
pengembangan SPAM. Pola Investasi disesuaikan dan dilakukan dengan rencana pentahapannya termasuk
sumber pendanaan disesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang ada seperti pendanaan sumber dari
APBD SDA, produksi dari APBD DJCK, dan distribusi jaringan dari APBD/APBD I, atau distribusi jaringan
pelanggan bisa didapat dari APBD II/PDAM
• Asumsi-asumsi yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan perhitungan proyeksi keuangan
/finansial seperti: Indeks / tingkat inflasi, tahun dasar proyeksi, jangka waktu proyeksi, tingkat suku
bunga/diskon faktor/BI rate, tingkat inflasi, kebijakan kenaikan tarif (yang diharapkan), masa tenggang
pembayaran bunga dan cicilan, loan disbursement, dan kebijakan lainnya.
• Analisis kelayakan keuangan dinilai dengan melihat kelayakan keuangan/finansial untuk investasi
pengembangan RI SPAM yaitu besaran IRR, NPV,PayBack Periode, sensitivity analysis, BCR. Investasi
disebut layak untuk diimplementasikan apabila : IRR > diskon faktor/BI Rate dan NPV positif
Bentuk altermatif kelembagaan pengelolaan SPAM: BUMD (Badan Usaha Milik Daerah /PDAM), BUS
(Badan Usaha Milik Swasta), Koperasi, BLU (Badan Layanan Umum), KSM (kelompok Swadaya
Masyarakat)
Struktur organisasi kelembagaan yang diperlukan, uraikan tugas dan tanggung jawabnya.
• Struktur organiasi pengelolaan SPAM (BUMD) yaitu:
Regulator: Kepala Daerah
Operator penyelenggara: Direksi /Pengawas
SDM yang dibutuhkan untuk operasi/rawat SPAM: sarjana teknik lingkungan, teknik mesin/elektro,
teknik sipil, ekonomi, hukum, dll (sesuai dengan kebutuhan).
Sesuaikan latar belakang pendidikan dengan job deskripsi dari struktur organisasi.
SUMBER DATA
a . Kabupaten/ Kota Dalam Angka (BPS),
b . RTRW (Bapeda Kota/Kabupaten),
c . PDAM,
d . BAPPEDA Kota/Kabupaten,
e . Dinas PU Kabupaten,
f . Dinas Kesehatan Kabupaten,
g . Dinas Koperasi & UKM,
h . Dispenda,
i . Bangda,
j . Permen PU 18/2007,
k . Permen PU 01/2010,
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
l . Analisis,
m . RAB (konsep teknis pengembangan SPAM),
n . Permendagri 23/2006,
o . PP 16/2005,
p . Permendagri No. 61/2007,
q . Permendagri No. 2/2007,
r . Kepmendagri No. 130/2003,
s . Kebijakann tartif daerah setempat,
t . Bank Indonesia,
u . SDA.
Untuk mengidentifikasi ketersediaan air baku di suatu wilayah bagi kebutuhan air minum diperlukan
studi hidrologi dan studi hidrogeologi untuk memperoleh informasi mengenai:
• Jarak dan beda tinggi sumber air;
• Debit optimum (safe yield) sumber air;
• Kualitas air dan pemakaian sumber air saat ini (bila ada).
Alternatif sumber air terpilih harus dipertimbangkan terhadap aspek ekonomi dan k ehandal an s um
ber . Pem i li han alt ernat i f s um ber air di das ark an pada pertimbangan sebagai berikut:
a. Air sungai, umumnya memerlukan pengolahan untuk menghasilkan air minum, sehingga sumber air
sungai baru dapat diperbandingkan dengan mata air, hanya apabila lokasi bangunan penyadap (intake)
terletak dekat dengan daerah pelayanan;
b. Danau atau rawa, pengisiannya (inflow) umumnya berasal dari satu atau beberapa sungai. Alternatif
sumber danau dapat diperbandingkan dengan air permukaan sungai apabila volume air danau jauh lebih
besar dari aliran sungai-sungai yang bermuara kedalamnya, sehingga waktu tinggal yang lama (long
detention time) dari aliran sungai ke danau menghasilkan suatu proses penjernihan alami (self purification);
c. Mata air, sering dijumpai mengandung CO2 agresif yang tinggi yang walaupun tidak banyak berpengaruh
pada kesehatan tetapi cukup berpengaruh pada bahan pipa (bersifat korosif);
d. Air tanah dalam, dapat diajukan sebagai alternatif sumber air dalam hal air permukaan (sungai) telah
terkontaminasi berat, mengingat kualitas air tanah secara bakteriologis lebih aman daripada air permukaan;
e. Pertimbangan lain, berkaitan dengan kebijaksanaan pemerintah kabupaten/kota mengenai
peruntukan sumber.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Studi hidrologi dimaksudkan untuk menilai kehandalan sumber-sumber air di suatu wilayah ditinjau dari siklus
hidrologi: curah hujan, evaporasi, aliran permukaan (run off), infiltrasi dan perkolasi dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengum pul an dat a hi dr ol
ogi ;
b. Kaj i ul ang c at at an dat
a;
c. M enghit ung rat a-rat a c urah
hujan;
d. M en gh it un g ev a po ras i p ot
ens ia l;
e. Analis is dan perhit ungan debit opt im
al.
Prosedur pemilihan sumber dalam penyusunan rencana induk SPAM adalah memberikan identifikasi
sumber-sumber yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sesuai waktu perencanaan, dengan
penekanan pada:
a . Pengaruh yang ditimbulkan akibat pengambilan sumber air;
b . Investasi untuk biaya eksploitasi serta biaya pengoperasian dan pemeliharaan dibuat yang terendah;
c . Dampak lingkungan yang mungkin timbul diusahakan sekecil mungkin.
Prosedur pemilihan sumber air baku yang direkomendasikan mengikuti urutan sebagai
berikut:
a. Identifikasi, termasuk aspek perizinan;
b. Evaluasi sumber dengan tujuan terhadap sektor-sektor lain yang menggunakan/memakai sumber;
c. E v al uas i fi nans i al .
Sasaran pelayanan pada tahap awal prioritas harus ditujukan pada daerah berkepadatan tinggi dan kawasan
strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada daerah pengembangan sesuai dengan arahan dalam
perencanaan induk kota. Untuk mendapat suatu perencanaan yang optimum maka strategi pemecahan
permasalahan dan pemenuhan kebutuhan air minum adalah sebagai berikut:
a. Pemanfaatan kapasitas belum terpakai atau “idle capacity”
b. Pengurangan air tak berekening (ATR)
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR
c. Pembangunan baru (peningkatan produksi dan perluasan sistem) Dokumen Usulan
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
b. identifikasi pencemaran di sekitar air baku dilakukan dengan pengamatan visual dan uji laboratorium
c. identifikasi potensi pencemar daerah sekitar air baku paling sedikit memiliki jarak sejauh radius 10
meter dari sumber air baku
d. identifikasi karakteristik buangan dari IPA
e. lakukan upaya penanganan terhadap seluruh potensi pencemar air baku
Dalam pengolahan sistem penyediaan air minum yang perlu diperhatikan adalah:
• Sumber daya manusia (SDM)
• Struktur organisasi penyelenggara
3.4 CARA PENGERJAAN
Urutan cara pengerjaan rencana induk sistem penyediaan air minum meliputi:
a. Siapkan data yang dibutuhkan untuk memenuhi muatan rencana induk yang akan disusun sesuai
dengan data yang tercantum dalam tata cara penyusunan RI-SPAM dan ketentuan teknis di atas.
b. Lakukan studi literatur yang terdiri dari:
• Data dan gambar pelaksanaan (as built drawing) sistem penyediaan air minum yang sudah
ada;
• Laporan rencana induk (bila akan dilakukan kaji ulang rencana induk yang sudah ditetapkan
sebelumnya).
c. Lakukan langkah-langkah sesuai dengan langkah-langkah pada tata cara penyusunan RI- SPAM di
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
atas;
d. Buat kesimpulan berdasarkan langkah-langkah tata cara penyusunan RI-SPAM di atas dengan
membandingkan data lama dan data sekarang khusus untuk kegiatan pengkajian ulang rencana
induk;
e. Buat rekomendasi berdasarkan pengkajian dan kesimpulan, khusus untuk kegiatan pengkajian ulang
rencana induk, yang dapat berupa:
• Hasil studi yang lama dapat langsung digunakan tanpa ada perubahan;
• Hasil studi yang harus diubah pada bagian tertentu disesuaikan dengan kondisi sekarang;
• Harus dilakukan studi ulang secara keseluruhan.
f. Tetapkan rencana induk yang telah tersusun oleh yang berwenang.
Laporan hasil survei dan pergkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan mencakup:
a. Batas wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah pelayanan;
b. Foto-foto lokasi alternatif sumber air, jalur pipa transmisi air baku dan air minum, instalasi
pengolahan air dan reservoir distribusi;
c. Data teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan;
d. Pertimbangan teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan.
Ketentuan teknis survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan sebagai berikut:
a. Data teknis yang harus dikumpulkan meliputi:
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
iklim;
geografi;
geologi dan hidrologi yang dilengkapi peta-peta;
Rencana Tata Ruang Wilayah;
peta wilayah;
gambar-gambar teknis yang ada;
laporan teknis sistem penyediaan air minum yang ada;
data sosial ekonomi;
data kependudukan.
b. Peta-peta wilayah dengan ukuran skala sesuai ketentuan yang berlaku;
c. Survei antara lain sumber air baku, sosial, dan ekonomi harus dilakukan sesuai ketentuan yang
berlaku;
d. Pemilihan alternatif jalur transmisi air baku ditentukan berdasarkan hasil kunjungan lapangan.
Panjang pipa dan kondisi topografi diketahui berdasarkan pembacaan peta;
e. Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan batasan wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah
pelayanan, sumber air baku dan jalur transmisi air baku, serta menjelaskan komponen-komponen
yang terdapat di dalam wilayah studi dan wilayah pelayanan secara terinci baik kondisi pada saat ini
maupun kondisi pada masa mendatang. Apabila terdapat sistem penyediaan air minum, maka harus
dilakukan penanganan sebagai berikut:(
• pemanfaatan kapasitas yang belum terpakai;
• pengurangan air tak berekening (ATR);
• ( peluasan sistem dengan penambahan sumber air baku dan peningkatan produksi.
2. Survey dan pengkajian sumber daya air baku (untuk berbagai sumber seperti: mata air, air tanah dalam,
air tanah dangkal, air sungai, danau/embung, dan air waduk, disesuaikan dengan kondisi eksisting di
wilayah perencanaan)
Dalam pelaksanaan survei lapangan bidang air baku harus dipenuhi ketentuan-ketentuan teknis sebagai
berikut:
a. Gambar-gambar sketsa lokasi, peta-peta dengan ukuran gambar sesuai ketentuan yang berlaku;
b. Sumber air baku harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
• (debit minimum dari sumber air baku;
• (kuantitas sumber air baku harus terjamin kontinuitasnya;
• (kualitas air baku harus memenuhi ketentuan baku mutu air yang berlaku;
• (jarak sumber air baku ke daerah pelayanan maksimum sesuai dengan ketentuan untuk
masing-masing sumber air baku.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Namun, metode yang biasa digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Metode Geometrik.
Ketentuan teknis untuk survei dan pengkajian ketatakotaan adalah:
a. Ada sumber daya baik alam maupun bukan alam yang dapat mendukung penghidupan dan
kehidupan di kota yang akan disurvei;
b. Ada prasarana perkotaan yang merupakan titik tolak arah pengembangan penataan ruang kota.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
2. Menentukan Sasaran
Pada tahap ini, dilakukan definisi penentuan sasaran secara rinci dan spesifik mengenai apa-apa saja hal
yang diharapkan untuk dicapai dalam penyusunan dokumen Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan ini. Perlu dicatat, bahwa meski memang produk akhir dari kegiatan ini adalah
tersedianya dokumen Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , diperlukan suatu
pendekatan yang komprehensif dalam rangka mencapai sasaran besar dari kegiatan ini yakni untuk
meningkatkan kinerja dan pelayanan SPAM di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan melalui upaya
yang komprehensif untuk melibatkan berbagai pihak (stakeholders) dalam SPAM di Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
2. Petunjuk Teknis
Selain NSPM, berbagai data mengenai petunjuk teknis pengembangan SPAM juga penting untuk
dikumpulkan, sebagai acuan dalam perumusan rencana-rencana yang dimuat dalam lingkup Rencana Induk
SPAM ini.
Petunjuk teknis ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan berbagai rencana yang terkait
langsung dengan Rencana Induk SPAM ini (misalkan: rencana pengembangan sistem air baku, rencana
transmisi, rencana distribusi, dll), maupun sebagai acuan untuk pengembangan berbagai turunan kegiatan
sebagai produk dari dokumen Rencana Induk ini, yakni identifikasi berbagai aktivitas Studi kelayakan
(Feasibility Study) dan Rencana Detil (Detailed Engineering Design).
1. Pengumpulan data, berupa data sekunder (melakukan survey ke instansi terkait serta kelembagaan
formal maupun non-formal untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan kegiatan
pengembangan SPAM dari segi teknis, kelembagaan, dan manajemen. dan studi literatur (norma,
standar, pedoman, manual bidang sanitasi, petunjuk teknis, PP No. 16/2005, dll).
2. Pengumpulan data primer melalui pengukuran langsung di lapangan, misalkan data debit air baku,
data kualitas air baku, pengambilan kuesioner langsung kepada masyarakat.
3. Data-data lain dari berbagai sumber: Kimpraswil (PU), Kementerian Kesehatan, BPS, Bappenas,
WHO, World Bank, dll, yang kemudian dapat digunakan sebagai acuan pelengkap sesuai dengan
data yang diperlukan. Misalkan: data angka penyakit yang perlu didapatkan dari Departemen
Kesehatan, dll.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
data pendukung
- Tentukan kebutuhan air di setiap titik sampul jaringan distribusi lingkaran
- Tentukan diameter pipa dan perhitungan hidrolis sebagai berikut:
Tentukan kecepatan aliran dalam, pipa sesuai dengan kriteria perencanaan antara dua titik
simpul. Hitung diameter pipa berdasarkan rumus: q = av
A. Analisis
1. Melakukan kajian terhadap tingkat pencapaian layanan air minum, termasuk kelemahan atau kendala,
peluang, IPTEK dan skenario yang telah dijalankan.
Dari berbagai aspek yang dikaji dalam Rencana Induk SPAM ini (aspek teknis, pembiayaan,
kelembagaan, peraturan/perundangan, dan aspek sosial budaya), maka upaya analisis pembandingan
(bench marking) kondisi eksisting SPAM di Propinsi Sulawesi Utara (pada Kabupaten/Kota terpilih)
terhadap target yang ingin dicapai diarahkan pada upaya identifikasi penyebab utama (root cause) dari
masih belum optimalnya kinerja pelayanan SPAM di Propinsi Sulawesi Utara (pada Kabupaten/Kota
terpilih). Berbagai kelemahan atau kendala akan diidentifikasi untuk kemudian dicoba untuk dijadikan
peluang (opportunities) dalam pengembangan SPAM ke depan.
2. Melakukan analisis terhadap aspek – aspek teknis lingkungan, ekonomi, finansial, dan kelembagaan
yang berhubungan / berpengaruh terhadap perencanaan program, pelaksanaan program dan
pengendalian program di daerah maupun pusat.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Dalam hal ini, penting pula untuk dianalisis aspek kesinambungan dan keterkaitan dari berbagai
program pengembangan SPAM di Propinsi Sulawesi Utara (pada Kabupaten/Kota terpilih) yang
dilakukan oleh berbagai pihak (instansi/stakeholders). Diharapkan setelah dokumen Rencana Induk ini
diterbitkan, seluruh kegiatan pengembangan SPAM dapat dilaksanakan secara terintegrasi.
Melakukan kajian evaluasi pemanfaatan prasarana dan sarana SPAM dan merumuskan serta
melakukan perhitungan / estimasi kebutuhan prasarana dan sarana SPAM. Hal ini penting mengingat
dokumen Rencana Induk ini harus mampu mendefinisikan kebutuhan sarana untuk peningkatan
coverage pelayanan beserta analisis implikasi pembiayaannya. Selain itu, jika pengembangan sarana
dan prasarana tersebut memerlukan kajian dengan justifikasi yang lebih rinci, maka dokumen Rencana
Induk ini harus mampu mendefinisikan kebutuhan dilaksanakannya Studi kelayakan dan Rencana detil
desain.
(1) Industri;
(2) Pelabuhan, dan sebagainya.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
Pada umumnya konsumsi atau standar pemakaian dinyatakan dalam volume pemakaian air rata-rata
per orang perhari yang ditentukan berdasarkan survey kebutuhan nyata. Sedangkan konsumsi air
untuk keperluan komersial dan industri sangat dipengaruhi oleh harga dan kualitas air, jenis dan
ketersediaan sumber air alteranatif. Biasanya kebutuhan air disuatu kota juga dipengaruhi oleh
besarnya kehilangan air. Dalam hal ini kehilangan air didefinisikan secara sederhana sebagai produksi
air yang tidak terjual. Besarnya kehilangan air sangat tergantung dari kondisi dan umur pipa, tekanan
dan sistem penyediaan air.
Pada umunya terdapat sejumlah alternatif sumber yang berbeda. Alternatif sumber terpilih harus
dipertimbangkan terhadap aspek ekonomi dan kehandalan sumber.
Tingkat kehandalan sumber merupakan suatu faktor yang sulit dinilai secara mata uang, dan penilaian bobotnya
tergantung pada besar kecilnya kota atau kawasan yang dilayani. Untuk kota-kota yang lebih kecil bobot
penilaiannya lebih besar dari kota besar.
Analisis pemilihan alternatif sumber dilakukan terhadap sumber-sumber yang telah diidentifikasi menurut jenis
sumber air:
1. Mata air;
2. Sungai, saluran;
3. Danau;
4. Air tanah.
Dalam melakukan analsisis pemilihan alternatif sumber sejumlah faktor perlu dipertimbangkan seperti:
1. Air sungai umumnya memerlukan pengolahan untuk menghasilkan air minum, sehingga sumber air sungai
baru dapat diperbandingkan dengan mata air, hanya apabila lokasi penyadapan (intake) terletak dekat
dengan daerah pelayanan.
2. Danau atau rawa, pengisiannya (in-flow) umumnya berasal dari satu atau beberapa sungai. Alternatif
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
sumber danau diperbandingkan dengan air permukaan sungai apabila volume air danau jauh lebih besar
dari aliran sungaisungai bermuara kedalamnya, sehingga waktu tempuh yang lama (long detention time)
dari aliran sungai ke danau menghasilkan suatu proses penjernihan alami atau self purification.
3. Mata air sering dijumpai mengandung CO2 agresif yang tinggi, yang mana walaupun tidak banyak
berpengaruh pada kesehatan tetapi cukup berpengaruh pada bahan pipa (korosi). Proses untuk
menghilangkannya harus dilakukan sedekat mungkin ke lokasi sumber.
4. Dalam hal air permukaan (sungai) telah terkontaminasi berat, pemilihan alternatif sumber air tanah dalam
dapat diajukan, mengingat kualitas tanah secara bakteriologi lebih aman daripada air permukaan.
5. Pertimbangan lain yang berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Daerah mengenai peruntukan sumber.
Berdasarkan hal tersebut diatas, diperlukan suatu, penilaian terhadap kemampuan karyawan yang ada untuk
menyusun suatu program pengembangan karyawan yang dicapai melalui pendidikan dan pelatihan.
Suatu studi preliminary harus dilakukukan untuk mengidentifikasi semua alternatif yang "layak" mulai dari :
• Sumber air baku;
• Lokasi dan jenis intake;
• Penampungan yang diperlukan (jika ada);
• Jalur transmisi;
• Lokasi reservoir;
Jaringan Distribusi
Studi preliminary dilakukan berdasarkan peta topografi, peta tata guna tanah, dan laporan-laporan eksisting
lainnya.
cermat. Alternatif terpilih adalah yang terbaik ditinjau dari berbagai aspek tersebut diatas. Pradesain dari
alternatif terpilih merupakan dasar dalam prakiraan biaya investasi dan praklayakan proyek. Setelah jelas
sumber air baku yang akan digunakan, maka harus dilakukan pengurusan perijinan. Setelah perijinan dilakukan
pengamanan dan pengurusan sumber air baku tersebut.
4. Penyusunan Rencana Induk SPAM yang mencakup aspek peraturan perundangan, aspek kelembagaan,
aspek pembiayaan, aspek sosial budaya / peran serta masyarakat, dan aspek teknis operasional, dengan
mempertimbangkan kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan lingkungan, dan kelayakan sosial.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
dan dihadiri oleh masyarakat di wilayah layanan dan masyarakat di wilayah yang diperkirakan
terkena dampak dengan mengundang tokoh masyarakat, LSM, dan perguruan tinggi.
2. Melakukan pembahasan pada setiap kegiatan dengan pemberi tugas dan tim teknis yang akan ditunjuk,
serta aparat terkait. Dalam hal ini, setelah disusunnya Draft laporan final, maka akan ditajamkan menjadi
laporan final setelah melalui proses focus group discussions secara terbatas antara tim konsultan dengan
tim teknis terkait.
PT. 2001 3-
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN
TIMUR Dokumen Usulan
4. Jad
Jadwal
Pelaksanaan
aan
Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu pekerjaan lapangan dan
pekerjaan kantor. Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja
adalah 150 (seratus lima puluh) hari kalender. Dalam melaksanakan pekerjaan ini konsultan terlebih dahulu
menyusun suatu Program Kerja yang berisi tentang sistematika penyelesaian pekerjaan. Semua kerangka
berpikir dalam program kerja ini dituangkan dalam bentuk Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan.
Secara teknis administrasi, jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan pertimbangan sebagai
berikut :
• Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara konsultan dengan pihak
pemberi tugas diselesaikan.
• Penyelesaian keseluruhan pekerjaan diselesaikan dalam waktu 150 (seratus lima puluh) hari
kalender sesuai dengan berita acara rapat penjelasan umum terhitung sejak dikeluarkannya Surat
Perintah Kerja (SPK).
Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK berkaitan dengan tugas-tugas konsultan,
maka untuk lebih jelasnya secara umum jadwal terinci dari pekerjaan ini dapat dilihat dalam Tabel 4.1 yang
terdapat pada halaman berikut.
PT. 2001 4
RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014 Dokumen Usulan Teknis
PT. 2001 4
2. Uraian Detail Pelaksanaan Pekerjaan
A. Pekerjaan Persiapan (Preparation Works)
Kegiatan awal yang dilakukan oleh konsultan setelah menerima SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)
antara lain;
Mobilisasi dan Demobilisasi Personil
Tahapan awal adalah perusahaan akan memobilisasi dan demobilisasi personil dan peralatan
yang diperlukan untuk kegiatan Konsultan Evaluasi Kinerja ini. Mengingat waktu penugasan
personil dilaksanakan selama 5 (lima) bulan dan demobilisasi dilaksanakan dalam 2 (dua)
tahapan.
Penyusunan Program Kerja Secara Komprehensif
Dengan pemahaman yang baik oleh konsultan mengenai lingkup pekerjaan ini, akan disusun
suatu program kerja yang menyeluruh terhadap seluruh item pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk
memberikan informasi yang akurat dan sesuai keperluan.
Inventarisasi Data Sekunder
Untuk memberikan hasil yang baik, konsultan akan melakukan inventarisasi seluruh data
sekunder yang terkait pelaksanaan pekerjaan. Data-data mengenai norma, pedoman, Manual,
Petunjuk Teknis yang terkait oleh pelaksanaan pekerjaan dikumpulkan agar hasil studi sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Penyusunan Format Pendataan
Konsultan akan menyusun seluruh data dalam format penyajian yang rapi sehingga
memudahkan bagi pihak yang berkepentingan untuk melakukan kajian maupun evaluasi tahap
lanjutan.
Penyusunan Jadwal Kerja
Rencana kerja yang telah disusun pada tahap usulan teknis akan disempurnakan oleh tim untuk
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Rekapitulasi Penyusunan Rencana Survey
Tahap selanjutnya adalah diperolehnya rekapitulasi rencana survey, metode survey, tahapan
survey, target pelaksanaan survey dan semua yang terkait.
B. PERENCANAAN JARINGAN
Dalam bagian ini akan dilakukan kajian perencanaan jaringan yang terkait dalam advisory
perencanaan teknis dan rencana induk sistem. Berikut ini tahapan yang akan dilakukan;
Analisa Kajian RUTR dan RTRW terkait pengembangan SPAM
Analisa Data Jaringan Distribusi Air Minum
Analisa Penentuan Daerah Pelayanan Semua pelaksanaan poin A dan B direncanakan selesai 1
(satu)
bulan dari SPMK diterima oleh konsultan perencana.
PT. 2001 4-
C. KOMPILASI & PEMPROSESAN DATA
Tahap selanjutnya dari rekapitulasi data dan survey yang diperoleh, akan dilakukan kompilasi dan pemprosesan
data diantaranya;
• Kajian Tingkat Pencapaian Layanan Air Minum
• Kajian Evaluasi Pemanfaatan Prasarana dan Sarana SPAM
• Identifikasi Permasalahan dan Rencana Pengembangan SPAM
• Identifikasi Perkiraan Kebutuhan Air Bersih
• Identifikasi Potensi Sumber Air
F. PELAPORAN
Berikut ini laporan yang disajikan konsultan sehubungan dengan proses pekerjaan:
• Laporan Pendahuluan (Inception Report)
• Laporan Antara (Interim Report)
• Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
• Laporan Akhir(Final Report)
• Buku Konsep Rencana Induk Pengembangan SPAM Kabupaten/Kota
• CD Pelaporan.
PT. 2001 4-
4.2.3. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Untuk memberikan hasil yang optimal dari suatu kegiatan, maka disusun team work dalam suatu organisasi
pelaksanaan pekerjaan. Dalam organisasi ini akan disusun hierarki kewenangan, kerjasama, tanggung jawab
dan instruksi sehingga semua yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat terakomodir.
• Team Leader, akan berkoordinasi dengan direksi pekerjaan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Team Leader
akan mengelola seluruh anggota team untuk mengikuti setiap alur pelaksanaan pekerjaan.
• Proffesional Staff, akan dilakukan oleh seluruh anggota tim sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing. Koordinasi terus dilakukan antar anggota dan direksi pekerjaan.
• Supporting Staff, seluruh sub professional membantu kinerja dan tanggung jawab tenaga ahli sesuai dengan
tanggung jawab yang ada.
Sekretaris
Ass. Ahli Air Minum Ass. Ahli Hidrologi Ass. Ahli Pemetaan/ GIS
PT. 2001 4-
4.2.4.JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
Berikut ini kami sajikan jadwal penugasan tenaga ahli sesuai dengan KAK dan Lingkup pekerjaan yang diberikan
oleh pemberi pekerjaan. Jadwal penugasan ini memperhitungan semua aspek yang melingkupi seperti waktu,
kondisi jadwal pekerjaan fisik lapangan dan pengalaman konsultan dalam pekerjaan sejenis.
Untuk mempermudah dalam identifikasi tugas dan wewenang masing-masing tenaga ahli maka disajikan tabel
berikut ini.
PT. 2001 4-
• Bertanggung jawab untuk melaksanakan koordinasi diantara Tim Konsultan
dengan Pengguna Jasa serta pihak pihak lain yang terkait termasuk selama
kegiatan berlangsung, termasuk Satker PAM Prop. Sumatera Barat.
• Bertanggung jawab untuk merencanakan / mengelola seluruh kegiatan Tim
Konsultan untuk mencapai tujuan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Kerangka
Acuan Kerja, baik dari sisi waktu, kualitas maupun kuantitasnya.
• Bertanggung jawab atas pengendalian personil Tim Konsultan yang terlibat
dalam kegiatan ini, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target yang ditetapkan.
• Bertanggung jawab untuk mengkonsolidasikan hasil pekerjaan setiap personil
dan melaporkannya kepada Pengguna Jasa.
• Mengkoordinasikan kegiatan pembahasan untuk memastikan tercapainya validitas
dokumen yang disusun.
PT. 2001 4-
• Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan tugas penyusunan RI-SPAM terutama
dalam hal menterjemahkan RTRW untuk keperluan perencanaan Air Minum sesuai
ruang
PT. 2001 4-
lingkup pekerjaan.
• Dibawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli perencanaan wilayah akan
menyusun laporan kemajuan pekerjaan yang diperlukan sesuai jadwal yang telah
disepakati;
• Di bawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli perencanaan
wilayah melaksanakan pembahasan materi secara terjadwal dengan Pengguna Jasa.
PT. 2001 4-
• Tugas dan tanggung jawab Asisten Tenaga Ahli ini adalah membantu Tenaga Ahli
dalam melaksanakan pekerjaan dalam penyusunan RI-SPAM dan Rencana Teknis Terinci atau Sistem
Jaringan Air Minum.
4.2.7. PELAPORAN
Seluruh produk/hasil pekerjaan konsultan diserahkan kepada Pemilik pekerjaan. Adapun produk pekerjaan
berupa buku laporan yang harus diserahkan antara lain :
A. Laporan Pendahuluan
Setelah data dikumpulkan, konsultan menyusun laporan pendahuluan yang menyajikan kerangka
pekerjaan, identifikasi awal dari permasalahan dan potensi wilayah dalam penyediaan air minum,
metodologi, dan sistematika laporan. Kerangka konsep ini harus dikonsultasikan dengan konsultan advisor
pada Satker Pengembangan Air Minum (PAM) Propinsi Sumatera Barat.
Selanjutnya laporan pendahuluan dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim Teknis,
SKPD terkait, dan perwakilan masyarakat untuk mendapatkan masukan dan arahan dari stakeholder
terkait. Laporan pendahuluan dicetak rangkap 5 (lima) setelah disempurnakan pasca FGD dan
dikonsultasikan kembali dengan konsultan advisor Propinsi. Laporan Pendahuluan diserahkan
pada PPK selambat-lambatnya 1 bulan setelah penugasan. Laporan Pendahuluan secara fisik
akan menjadi bahan persyaratan dalam pencairan dana tahap pertama (Termen I).
B. Laporan Antara
Konsultan akan melaksanakan kajian, analisis dan pengolahan data maksimal selama 2 bulan, yang
kemudian dipresentasikan kembali dalam pembahasan Laporan Antara / Fakta dan Analisa.
Pembahasan laporan antara dilaksanakan dengan tim teknis dan SKPD terkait setelah dikonsultasikan
dengan Satker Pengembangan Air Minum (PAM). Laporan antara dicetak rangkap 5 (lima) setelah
disempurnakan pasca pembahasan dan dikonsultasikan kembali dengan Satker Propinsi, dokumen
diserahkan pada PPK selambat-lambatnya 1 minggu (5 hari) kerja setelah pembahasan. Hasil cetak
dokumen antara secara fisik menjadi persyaratan dalam pencairan dana Takap Kedua (Termen II).
PT. 2001 4-
C. Laporan Akhir / Final
Laporan akhir adalah muara dari semua data dan analisis yang disimpulkan dalam rencana 20
tahun mendatang, menggambarkan kondisi eksisting, potensi, proyeksi kebutuhan dan rencana
pengembangan, rencana pendanaan dan rencana pengembangan kelembagaan.
Draft laporan akhir dan draft Ranperda RISPAM terlebih dahulu didiskusikan secara terbatas dengan
Tim Teknis dan dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi kemudian diseminarkan dengan melibatkan
masyarakat dan pihak-pihak terkait. Seminar dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan ke 4 setelah
penugasan.
Setelah mengakomodir semua masukan yang berguna bagi penyempurnaan dokumen dan
dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi Suatera Barat, kemudian dikonsultasikan lebih lanjut
dengan Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta.
Dari semua masukan tersebut dokumen teknis, peta, dan Rancangan Perda disempurnakan dan
selanjutnya dicetak sehingga penyedia jasa dapat mengeluarkan hasil akhir pekerjaan berupa:
o Dokumen teknis Laporan akhir (final report) dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt
paper) rangkap 10 (sepuluh)
o Rancangan Perda SPAM dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10
(sepuluh)
o Executive Sumary dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10
o Album peta berwarna ukuran A0 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)
o Album Peta berwarna ukuran A3 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)
o Aplikasi GIS RISPAM dalam laptop beserta semua bahan soft copy berupa data dan
peta beserta proses pengolahannya, foto, laporan pendahuluan, laporan antara,
laporan akhir, executive sumary, dan rancangan Perda
o Back up data dalam 10 keping CD/DVD .
Semua keluaran tersebut diatas harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari
setelah seminar laporan akhir dilaksanakan. Laporan ini menjadi persyaratan dalam pencairan
dana termen akhir. Jika pihak konsultan tidak dapat memenuhi penyediaan hasil akhir berupa
hard copy dan soft copy dalam waktu kontrak, maka akan dihitung sebagai keterlambatan kerja yang
akan diproses sesuai dengan peraturan pengadaan barang dan jasa. Format laporan adalah dengan
ketentuan sebagai berikut:
Ukuran kertas : Quarto/A4,
Huruf : Arial 11 untuk heading, Title dan sub title menyesuaikan.
Spasi : 1,5 Spasi.
Peta : Berwarna ukuran A3 dan A0
PT. 2001 4-