BAB VIII
INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN
(RSNI T-01-2005)
8.3 Pengertian
Istilah dan definisi yang digunakan dalam pengujian ini sebagai berikut :
KELOMPOK VII
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
8.4 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pengujian butiran agregat harus disesuaikan
dengan perbandingan ukuran yang diinginkan.
1) Jangka ukur rasio (The proportional calliper device);
Jangka ukur rasio dapat dilihat pada Gambar A.1 , lampiran A. Alat ini terdiri
dari plat dasar dengan dua tonggak tetap dan sebuah lengan yang dapat diatur
bukaannya dengan perbandingan yang konstan. Posisi sumbu dapat
disesuaikan dengan perbandingan ukuran bukaannya. Gambar A.2 pada
lampiran A, mengilustrasikan sebuah alat yang diatur dengan perbandingan
1:2, 1:3, dan 1:5. Angka 2, 3, dan 5 pada gambar menunjukkan rasio yang
bersesuaian.
2) Timbangan.
Timbangan yang digunakan harus mempunyai ketelitian sampai dengan 0,5%
dari berat contoh.
KELOMPOK VII
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
Tabel 8.1. Berat Minimum Contoh Uji untuk Ukuran Nominal Maksimum
Ukuran Nominal Maksimum Berat Minimum Contoh Uji
mm (inci) kg
9,5 (3/8) 1
12,5 (1/2) 2
19,0 (3/4) 5
25,0 (1) 10
37,5 (1 ½) 15
50,0 (2) 20
63,0 (2½) 35
75,0 (3) 60
90,0 (3½) 100
100,0 (4) 150
112,0 (4½) 200
125,0 (5) 300
150,0 (6) 500
KELOMPOK VII
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
KELOMPOK VII
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
Kepipihan
p1 = 0 f1 = 0
p2 = 10 f2 = 2,5
p3 = 13,8 f3 = 5,9
p4 = 10,2 f4 = 17,3
Kelonjongan
p1 = 0 e1 = 0
p2 = 10 e2 = 0
p3 = 13,8 e3 = 2,5
p4 = 10,2 e4 = 3,2
tidak pipih tidak lonjong
p1 = 0 nfne1 = 0
p2 = 10 nfne2 = 97,5
p3 = 13,8 nfne3 = 91,6
p4 = 10,2 nfne4 = 79,5
dari data tersebut dilakukan perhitungan :
1) Kepipihan
p 1 xf 1+ p 2 xf 2+ p 3 xf 3+ p 4 xf 4
F = =
pt
KELOMPOK VII
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
= 89,70 %
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel hasil perhitungan.
8.8 Diskusi / Kesimpulan
Dari hasil perhitungan didapatkan untuk sampel 1 Kepipihan dan kelonjongan
berturut-turut sebesar 8,32% dan 1,97%. Sedangkan untuk sampel 2 didapatkan
Kepipihan dan kelonjongan berturut-turut sebesar 4,098% dan 4,77 %.
Menurut Spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3 pada tabel 6.3.2.(1a)
tentang ketentuan agregat kasar menyaratkan bahwa besarnya kepipihan dan
kelonjongan maksimal adalah 10%. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa
agregat yang ada memenuhi spesifikasi yang ada karena nilainya lebih kecil dari 10%
(< 10%). Agregat yang mempunyai nilai Indeks Kepipihan dan Indeks Kelonjongan
yang kecil di dalam struktur perkerasan jalan tidak mudah patah sehingga tidak akan
mempengaruhi gradasi agregat dan memperkuat interlocking. Kinerja interlocking
agregat yang kuat akan memberikan campuran yang tahan terhadap deformasi akibat
beban lalu lintas, hal ini karena semakin berkurangnya kadar pipih dan kelonjongan
agregat akan mengurangi kadar aspal sehingga akan meningkatkan nilai kekakuan
campuran.
8.9 Lampiran
Adapun lampiran pada pemeriksaan ini meliputi :
1) Tabel Hasil Perhitungan
2) Gambar Alat Percobaan
3) Gambar Bahan Uji
KELOMPOK VII
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
1" 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3/4" 90 10 1764,7 1613,3 40,6 2,5 0 0 1572,7 97,5
1/2" 76,2 13,8 2435,3 610,3 36,1 5,9 15,1 2,5 559,1 91,6
3/8" 66 10,2 1800 241 41,6 17,3 7,8 3,2 191,6 79,5
Total % tertahan (p1 = p1+p2+p3+….) = 34% (Rata-rata) (%) = 8,3 (Rata-rata) (%) = 2,0 (Rata-rata) (%) = 89,7
KELOMPOK VII
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
(RSNI T-01-2005)
NO. CONTOH : SUMBER CONTOH :
HARI/TANGGAL : JENIS CONTOH :
PELAKSANA : KELOMPOK IV UNTUK : PRAKTIKUM
Berat contoh uji (wt) = 6000 gram
Berat Berat tertahan Butiran yang lonjong
Ukuran Gradasi %Tertahan Butiran yang pipih (fl)
tertahan Setelah (el)
pengurangan
(Wl) gram Rasio 1 : 5 Rasio 1 : 5
Saringan Agregat (pl) 10%
gram1) gram1) % gram1) %
A B c d = c*Wt/pt E F g = f/e*100 H I = h/e*100
1" 100 0 0 0 0 0 0 0
3/4" 90 10 1764,7 1613,3 21,8 1,4 1591,5 98,6
1/2" 76,2 13,8 2435,3 610,3 27,4 4,5 582,9 95,5
3/8" 66 10,2 1800 241 14,9 6,2 226,1 93,8
Total % tertahan (p1 = p1+p2+p3+….) = 34% Rata-rata2) (%) = 4,1 Rata-rata2) (%) = 95,9
(RSNI T-01-2005)
KELOMPOK VII
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
KELOMPOK VII
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
KELOMPOK VII
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN (HSKB 622)
KELOMPOK VII