Anda di halaman 1dari 4

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Ironi Bangsa Agraris dalam ketahanan pangan dan kemiskinan?

2. Bagaimana terjadi nya ketahanan pangan dan kemiskinan masih bergelut dalam sembako?

3. Bagaimana Krisis ekonomi menjadi penyebab terjadi nya kemiskinan bagi Indonesia?

Tinjauan Pustaka

Masalah ketahanan pangan di Indonesia disebakan oleh ketidakadanya keberlanjutan serta


perbedaan dari dari setiap kebijakan pangan yang dibuat dari setiap periode pemerintahan,
sehingga kebijakan pangan yang belum terselesaikan belum mencapai tujuan sudah
tergantikan oleh kebijakan baru yang memiliki perbedaan. Kebijakan pangan sejak era orde
baru dimana kebijakan pangan yang tertuju pada semangat Swasembada beras dengan sistem
intensifikasi serta ekstensifikasi pertanian sehingga antara tahun 1983 hingga tahun 1984
tercapainya Swasembada beras di Indonesia. Sementara pada era reformasi pembangunan
pertanian terbawa arus eforia dan warna sosial politik. Dimana kebijakan swasembada
pangan sudah mulai terabaikan. Hal tersebut dengan adanya indikasi bahwa dengan kebijakan
desentralisasi yang dapat menguntungkan setiap wilayah yang mampu mengembangkan
komoditas unggulan sesuai dengan mekanisme pasar yang ada

Sejumlah kebijakan pemerintah tidak memihak pada program revitalisasi pertanian. Mulai
dari HPP beras yang tidak realistis, irigasi yang macet hingga mahalnya pupuk. Setelah
puluhan tahun terjadi proses marginalisasi di tengah kehidupan petani.

Di tengah ketersediaan pangan yang kian langka dan mahal tidak saja menerpa warga di
Negara-negara miskin , tetapi juga mulai menggerus ekonomi dan dikeluhkan di Negara-
negara kaya. Pemerintah Indonesia menebar pesona untuk membuka kran ekspor beras. Ide
nya mencuat dari gagasan Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengikat pertumbuhan
produksi beras nasional sudah mencapai 4,56%. Kita memang menghuni negeri yang penuh
ironi. Bangsa agraris yang memiliki segalanya namun mengalami kekurangan banyak hal,
Memiliki surplus beras, tetapi sejumlah warga harus makan nasi aking Lautan kita yang amat
kaya dengan segala jenis ikan, namun sejumlah besar warga masih mengalami gizi buruk dan
busung lapar.
Sejumlah warga masih mengalami gizi buruk dan jumlahnya cenderung meningkat. Virus
kemiskinan yang kerap menetaskan busung lapar tidak lagi hanya di benua Afrika yang
relatif tandus dan miskin sumber daya alamnya, tetapi sudah merebak di Indonesia yang
dikenal sebagai negeri gemah-ripah loh jau Muaranya kualitas SDM Indonesia di masa
datang akan mengalami pelapukan.

Optimisme yang berlebihan atas surplus beras sehingga menimbulkan euforia untuk
melakukan ekspar, sebaiknya didasarkan pada data yang dapat dipercaya. Rencana ekspor
beras harus dilandaskan pada strategi pembangunan pertanian jangka panjang, dan tidak
hanya melihat tingginya harga beras di pasar internasional Setelah puluhan tahun terjadi
proses marginalisasi di tengah kehidupan petani, janji pemerintah yang tertuang dalam
kebijakan RPPK, belum dapat direalisasikan Strategi revitalisasi pertanian belum
diterjemahkan secara komprehensif untuk menjadi sebuah langkah kebijakan operasinal yang
membumi. Jajaran birokrasi pemerintah yang bersinggungan langsung dengan kepentingan
petani tidak mampu menjadi pelaku dominan dalam pelaksanaan RPPK. Hanya dengan
alasan ingin mengurangi beban subsidi dan mengikuti mekanisme pasar, pemerintah kerap
mengambil gagasan yang tidak populer untuk menaikkan harga sejumlah sarana produksi
pertanian karena harga di tingkat internasional sudah tinggi. Hal ini memperlihatkan kepada
publik, tidak adanya satu kata antara ajakan dan kenyataan.

Petani tentu rela dan ikhlas menerima kenyataan mahalnya harga benih dan pupuk, jika ada
kompensasi berapa kenaikan HPP gabah dan beras yang signifikan. Sektor pertanian,
khususnya petani padi, sudah sedemikian lama diperas untuk dijadikan tumbal dan rem
inflasi agar kehidupan sektor-sektor lain bisa surmire. Penindasan yang sudah berlangsung
lama ini mengindikasikan petani hanya dianggap sekedar salah satu sekrup dalam sebuah
mesin produksi pertanian.Ironis, ketika petani padi sedang panen raya, gabah mereka tidak
dibeli Bulog dengan harga internasional. Mereka tidak mendapat perlindungan pemerintah
untuk mendapatkan harga beras yang wajar ketika harga pangan yang satu ini naik di pasar
global.

Sejak jatuhnya rezim Orde Baru yang kemudian dukuti kri multidimensi yang
berkepanjangan, taraf kehidupan rakyat kian mer tajam. Dampak krisis telah merapuhkan
tulang punggung kehidupa sehari-hari yang diperlihatkan pada kenyataan makin sultys
memperoleh sembako, dan kalaupun ada harga sudah melambung tinggi. Dapat diperkirakan
jumlah warga yang mengalami proses pemiskinan makin bertambah akibat belum pulihnya
perekonomian, meski krisis sudah berlangsung selama 10 tahun. Padahal pasang sunat adalah
hal biasa dalam perjalanan sejarah perekonomian suatu bangsa, tetap amat sedikit negara
yang mengalami mati sun berkepanjangan stramatis indonesia dalam 62 tahun perjalanannya
sebagai negara

Dalam situan sekarang, waktu dan energi yang tersedia habis terpakai untuk mengurus krisis
kebutuhan pokok mulai dari beras, gula, minyak goreng, telur, daging, susu dan lain-lain.
Kita kembali menjadi bangsa yang bergelut dan berkubang dengan urusan sembako
(sembilan bahan pokok Jika terlalu lama menjadi bangsa sembako, harga paling mahal yang
harus dibayar adalah kita kan jauh tertinggal dalam human development yang bermuara
terhadap terbengkalainya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pencapaian Visi
Indonesia 2030.

visi dan realitas terbentang secara masif, Kemiskinan adalah kenyataan hidup yang dialami
sekitar 37,17 juta penduduk Indonesia. Kondisi politik dan ekonomi yang tak kunjung stabil,
sesungguhnya adalah akar masalah kemiskinan. Irunianya, sejak mahasiswa menjadi bintang
lapangan" penjatuhan rezim Orba, pengentasan kemiskinan dan pemberantasan korupsi
merupakan agenda utama gerakan reformasi Setelah 10 tahun reformasi perilaku koruptif
bukan surut, namun makin membuih karena virusnya menyehar lebih meluas, lebih nekat dan
vulgar. Dana untuk mengatasi gini buruk pun, seperti pemberian makanan tambahan anak
sekolah tak luput dari praktik korupsi. Dana itu dipakai oleh sekolah-sekolah yang
menampung anak tidak beruntung, tetapi tidak dipakai bagi anak-anak miskin itu sendiri.

Krisis ekonomi yang terjadi selama lima tahun belakangan ini telah menyebabkan
kemiskinan makin kuat mencengkram hidup wong cilik. Data terbaru menunjukkan jumlah
penduduk miskin di Indonesia telah mencapai 50 juta jiwa. Seiring dengan itu jumlah
penganggur pun makin memuai, dan sebagian di antaranya harus rela sebagai TKI (Tenaga
Kerja Indonesia) dan meninggalkan tanah air untuk mengais rezelci di negeri orang Negara
jiran Malaysia menjadi salah satu tujuan untuk mengadu nasib di sektor agroindustri sebagai
buruh perkebunan kelapa sawit.

Kemiskinan di Indonesia di satu sisi menjadi beritah bagi Malaysia sebab peranan TKI amat
besar dalam pembangunan agroindustrinya. Namun belakangan ini nasib sebagian TKI di
sana sungguh mengenaskan. Sebagian mereka dipulangkan secara paksa dan dihukum
cambuk karena datang secara illegal, bak kata pepatah "habis manis sepah dibuang Padahal
Malaysia menjadi negara pengekspor CPO (Crude Palm Oi terbesar di dunia, mengungguli
Indonesia, karena dukungan TKI. Pemulangan TKI yang belakangan ini kerap terjadi dapat
menjadi titik balik bagi agroindustri guna Indonesia untuk merevitalisasi pengembangan
menampik kemiskinan. Mengembalikan arah pembangunan ke sektor primer ini menjadi
kunci rahasia untuk mereduksi pengangguran yang jumlahnya kini makin menggelembung

DAPUS

Badan Pusat Statistik (BPS). Harga beras tingkat konsumen Indonesia. Diunduh dari
www.bps.com. (diakses pada tanggal 23 sept 2015), pukul 09.00 WIB.

Alem, Y., & Söderbom, M. 2012. Household-Level Consumption in Urban Ethiopia: The
Effects of a Large Food Price Shock. World Development, 40(1), 146-162.

Indrayani dan Swara, 2014. Pengaruh konsumsi,Produksi dan Kurs dollar As dan PDB
pertanian terhadap impor bawang putih di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai