ABSTRAK
Pendahuluan: Overactive bladder (OAB) adalah sindrom kompleks urgensi urin yang sering disertai
dengan frekuensi dan nokturia. Variabel psikologis telah dikaitkan dengan urgensi dan gejala
inkontinensia urgensi dan dengan gejala inkontinensia spesifik lainnya. Diabetes distress mengacu
pada tekanan psikologis khusus yang terjadi pada pasien dengan diabetes dan dapat mencakup
berbagai emosi. Kondisi tertekan akan menyebabkan kadar gula darah menjadi lebih buruk, hal ini
akan menimbulkan risiko komplikasi pada pasien DM, seperti OAB. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara diabetes distress dengan overactive bladder pada pasien DM tipe 2.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Sebanyak 70 responden diikutsertakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner Diabetes Distress
Scale (DDS) dan Overactive Bladder Symptom Score (OABSS). Data dianalisis dengan menggunakan
uji korelasi rank spearman dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil dan Analisis: Hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara diabetes distress dengan overactive
bladder (p value = 0,001 ; r = 0,377). Korelasinya lemah dan arah hubungannya positif yang berarti
semakin tinggi diabetes distress maka semakin tinggi overactive bladder. Diskusi: Kontrol gula darah
efektif dalam mengurangi keparahan OAB. Perawat diharapkan mampu melakukan pengkajian
distress pada pasien diabetes secara holistik dan diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan
yang optimal. Sehingga dapat menurunkan derajat keparahan OAB pada pasien DM tipe 2.
Kata Kunci: DM Tipe 2; Diabetes Distress; Overactive Bladder
ABSTRACT
Introduction: Overactive bladder is a syndrome complex of urinary urgency, often accompanied by
frequency and nocturia. Psychological variables have been associated with urgency and urge
incontinence symptoms and with other specific incontinence symptoms. Diabetes distress refers to
psychological distress specific to living with diabetes and can encompass a wide range of emotions.
Distress conditions will cause blood sugar levels to become worse, this will lead to the risk of
complications in DM patients, such OAB. This study aimed to analyze the relationship between
diabetes distress and overactive bladder in patients with type 2 DM. Method: This research applied
an observational analytic design with cross sectional approach. A total of 70 respondent were
enrolled in this study by using consecutive sampling. Data collection was conducted by administering
questionnaire of Diabetes Distress Scale (DDS) and Overactive Bladder Symptom Score (OABSS).
Data were analyzed by using spearman-rank correlation test with significance level of 0.05. Result
and Analysis: The result showed a significant positive correlation between diabetes distress and
overactive bladder (p value = 0.001 ; r = 0.377). The correlation was weak and positive which means
the higher the diabetes distress the higher the overactive bladder. Discussion: Blood sugar control is
effective in reducing the severity of OAB. Nurses are expected to be able to conduct a holistic
assessment of distress in diabetic patients and are expected to provide optimal nursing care. So that it
can reducing the severity of OAB in type 2 DM patients.
Keyword: Type 2 Diabetes Mellitus; Diabetes Distress; Overactive Bladder