Anda di halaman 1dari 3

JUDUL SOP :

Fakultas Keperawatan TEKNIS NAPAS DALAM


Universitas Jember
1. PENGERTIAN Pernafasan abdomen dengan frekuensi lambat
atau perlahan, berirama, dan nyaman yang
dilakukan sembari memejamkan mata.
2. TUJUAN 1. Meningkatkan konsentrasi.
2. Menurunkan hormone adrenalin.
3. Memberikan rasa tenang dan.
4. Meningkatkan kontrol emosi.
3. INDIKASI 1. Pada klien dengan sakit kritis, ketegangan otot,
kejemahan, ansietas, dan stress.
2. Pasien dengan nyeri.
3. Pasien dengan hipertensi.
4. Pasien dengan kecemasan.
5. Pasien dengan nyeri saat menstruasi.
6. Pasien yang menjalani prosedur HD
(Hemodialisa) atau cuci darah.
4. KONTRAINDIKASI 1. Pada pasien penyakit jantung.
2. Pada pasien dengan gangguan pernafasan.
5. PERSIAPAN KLIEN 1. Pastikan identitas klien yang akan dilakukan
tindakan.
2. Jelaskan kepada klien dan keluarga klien
mengenai tindakan yang akan dilakukan.
6. PERSIAPAN ALAT 1. Ciptakan lingkungan yang tenang.
DAN 2. Jaga privasi klien.
LINGKUNGAN
7. CARA KERJA
FASE ORIENTASI:
(Telah membaca status klien dan data klien untuk memastikan tindakan)
1. Beri salam dan perkenalkan nama perawat.
2. Validasi kondisi klien.
3. Menjaga privasi klien.
4. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan pada klien.
5. Posisikan klien dalam posisi senyaman mungkin.
FASE KERJA:
1. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada kurang jelas.
2. Cuci tangan.
3. Posisikan pasien senyaman mungkin (supinasi, low fowler, semi fowler,
fowler, high fowler).
4. Intruksikan pasien untuk menutup mata dan berkonsentrasi.
5. Intruksikan pasien untuk menarik napas dalam dan menghitung 1,2,3
dalam hati hingga rongga paru berisi udara.
6. Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara keluar
dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu bersamaan minta pasien
untuk memutuskan perhatian pada kaki tangan dan udara yang
mengalmir keluar dari kaki, tangan, kaki, paru-paru dan menuju
keseluruh tubuh.
7. Intruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-
2 menit) atau 3 kali selama 5 detik.
8. Intruksikan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini bila nyeri kembali
lagi.
9. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan
secara mandiri.
FASE TERMINASI:
1. Kaji respon klien (subjektif dan objektif).
2. Berikan reinforcement positif.
3. Buat kontrak pertemuan selanjutnya.
4. Akhiri kegiatan dengan baik.
5. Cuci tangan.
6. Mendokumentasikan hasil kegiatan.
8. HASIL
1. Meningkatnya ventilasi paru.
2. Meningkatnya oksigen pada darah.
3. Ketenangan jiwa meningkat.
4. Meredakan tegang atau kaku badan.
5. Meredakan stress dan kecemasan yang diakibatkan oleh trauma.
9. Hal – hal yang perlu diperhatikan
1. Klien harus dalam keadaan nyaman.
2. Pikiran klien harus tenang dan sadar.
3. Lingkungan sekitar yang tenang dapat mendukung keberhasilan terapi.
4. Selalu perhatikan respon klien selama tindakan.
5. Jika kesulitan napas bertambah atau terjadi nyeri berat hentikan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai