KEPERAWATAN KELUARGA
Cetakan 2
Suhari
R Endro Sulistyono
Penerbit
KSU MULIA HUSADA
Modul Keperawatan Keluarga 1
Penyusun :
Suhari, A,Per, Pen, MM
R Endro Sulistyono, S.Kep, Ns
Desain Sampul :
Narendra Wiradiraja
Penerbit :
KSU MULIA HUSADA (KMH)
Jl. Brigjen Katamso Lumajang 67312
Telp. 0334-882262
Edisi Kedua
© 2016
KATA PENGANTAR
Penyusun
Modul Keperawatan Keluarga 3
DAFTAR ISI
Metode Penilaian dan Evaluasi berdasarkan objek yang dibagi dalam 4 sasaran yaitu meliputi
Pembobotan :
1. E Learning = 15%
2. Modul = 20%
3. SDL, Seminar dan diskusi = 15 %
4. UAS = 50%
Daftar Referensi Anderson, Elizabeth. 2008. Community as Partner : Teory and
Practice in Nursing. Texas : Lippincott
DepKes RI . 2005. Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik Perawat
dan Bidan, Direktorat Pelayanan Keperawatan Direktorat Jendral
Pelayanan Medik Depkes RI, Jakarta.
Dinas Kesehatan. 2011. Standar Poskesdes (Pondok Kesehatan Desa).
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan. 2011. Pedoman Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Dinas Kesehatan Jawa Timur
Dinas Kesehatan. 2013. Pedoman Puskesmas Pembantu. Dinas
Kesehatan
Dermawan, Dede. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas.
Yogyakarta : Gosyen Publishing
Efendi, Ferry, Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas :
Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Friedman, Marilyn, Vicky R Bowden, Elaine Jones. 2003. Family
Nursing : Research, Theory, and Practice 5th edition.Norwalk,
CT : Appleton & Lange
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health Care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelphia : F. A Davis
Company
Mubarak, Wahit Iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas : Konsep
dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika
Muhlisin, Abi. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Gosyen
publishing
PPNI. 2010. Standar profesi dan kode etik perawat indonesia
Sagar, Priscilla Limbo. 2012. Transcultural Nursing theory and models
: application in nursing education, practice, and administration.
New York : Springer Publishing Company
Setiawati, Santun, Agus Citra Dermawan. 2008. Penuntun Praktis
Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans Info Media
Wiyono DJ. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan : Teori,
Strategi dan Aplikasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Modul Keperawatan Keluarga 7
MODUL 1
PERSPEKTIF KEPERAWATAN KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan perspektif kesehatan keluarga
Menerangkan fungsi Asuhan Keperawatan Keluarga
Menjelaskan Perkembangan teori keperawatan keluarga
Menjelaskan Pertimbangan etik dalam keperawatan keluarga
Menjelaskan Kebijakan dan legislasi dalam yankes keluarga
Orang bijak akan selalu belajar dari kesalahan sedangkan orang yang menutupi kesalahan
adalah orang bodoh
Modul Keperawatan Keluarga 8
Orang yang tidak menyukai ilmu berarti ia senang hidup dalamkebodohan. Dan tidak ada
kemulyaan bagi orang yangdemikian itu
Modul Keperawatan Keluarga 9
Menuntut ilmu adalah jihad, mengulang- ngulangi pelajaran adalah dzikir, Mengamalkan
ilmu adalah ibadah dan membagikan ilmu adalah sedekah
Modul Keperawatan Keluarga 10
Semakin banyak ilmu yang anda pelajari, semakin besar peluang anda untuk menerima
hasil yang lebih besar
Modul Keperawatan Keluarga 11
Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu jauh lebih berat dan
menyengsarakan
Modul Keperawatan Keluarga 12
Terkadang kita malas belajar karena merasa tidak enak. Karena itu carilah tempat yang
menyenangkan, kemudian belajarlah disitu
Modul Keperawatan Keluarga 13
Jadikan diri anda senang dalam belajar, sehingga anda selalu termotivasi dalam belajar,
sehingga anda dimudahkan dalam belajar
Modul Keperawatan Keluarga 14
Jika anda masih bisa hidup 1000 tahun kedepan. Ap yang akan anda pelajari?. Sekarang
pelajarilah apa-apa yang telah anda tulis tadi
Modul Keperawatan Keluarga 15
Meskipun masa kecil anda adalah orang bodoh. Tetap tidak menjamin masa depan anda juga akan
menjadi orang bodoh. Jika anda ingin belajar sekarang, maka anda akan cerdas dimasa depan.
Modul Keperawatan Keluarga 16
Memang betul bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar. Karena yang terpenting adalah masa
sekarang. Apakah anda mau belajar sekarang atau tdak sama-sekali. Masa depan ditentukan oleh hari ini
Modul Keperawatan Keluarga 17
Mengapa kita harus belajar. Karena semua pencapaian awalnya dimulai dari sebuah
proses pembelajaran
Modul Keperawatan Keluarga 18
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan home visite yang
teratur untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang
kesehatan keluarga.
5. Konsultan
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat,
hubungan perawat dan klien harus terbina dengan baik, kemampuan
perawat dalam menyampaikan informasi dan kialitas dari informasi
yang disampaikan secara terbuka dan dapat dipercaya.
6. Kolaborator
Perawat bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti puskesmas,
rumah sakit serta anggota tim kesehatan lain demi mencapai kesehatan
keluarga yang optimal.
7. Fasilitator
Perawat berperan menjembatani keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
dasar seperti masalah sosial ekonomi sehingga faktor resiko tidak
muncul, kendala-kendalan teratasi serta dapat mempertahankan dan
meningkatkan derajat hidup sehat keluarga. Oleh Karena itu perawat
harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan
penggunaan dana sehat.
8. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secara dini di masyarakat
sehingga menghindarkan dari ledakan kasus atau wabah.
Jadikan buku adalah sahabat karibmu. Karena ia akan membimbingmnu kearah kebaikan
Modul Keperawatan Keluarga 19
9. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun
masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri
Dulu buku adalah sarana utama dalam belajar. Sekarang internet mampu menggantikan peran itu ,
bahkan melebihi kemampuan buku. Tapi pastikan anda tidak terjebak dalam dunia teknologi ini
Modul Keperawatan Keluarga 20
Semua yang ingin anda ketahui ada didalam buku. Atau setidaknya sedang dalam masa
penulisan
Modul Keperawatan Keluarga 21
Ilmu akan membuka pintu keberhasilan anda. Jangan paksakan untuk mendobrak pintu
tadi, tapi bukalah dengan lembut dengan menggunakan ilmu
Modul Keperawatan Keluarga 22
Saat dunia menjadi kacau balau. Maka yang paling diperlukan adalah orang-orang baik yang berilmu.
Dan aktifitas yang termuliah adalah melatih seseorang untuk menjadi berilmu
Modul Keperawatan Keluarga 23
Anda tidak akan mengenal tokoh-tokoh penemu yang luar biasa, jika mereka malas
belajar di usia mudah mereka
Modul Keperawatan Keluarga 24
Menjadi pintar itu terasa berat. Dan menjadi orang bodo, justru lebih berat. Hal ini
dikarenakan beban yang ditimbulkan oleh kebodohan
Modul Keperawatan Keluarga 25
Epistemologi
Epistemologi memperdalam kajian ontologi dengan menunjukkan
tentang cara ilmu tentang keperawatan, manusia, kesehatan dan
lingkungan diperoleh dan dikembangkan. (Fawcett, 2005). Schultz dan
Meleis (1988) menyatakan bahwa epistemologi ilmu keperawatan adalah
kajian tentang asal pengetahuan ilmu keperawatan, struktur dan
metodenya, pola berfikir ilmiah dan kriteria memvalidasi pengetahuan.
Epistemologi ilmu keperawatan adalah kajian tentang bagaimana perawat
memahami tentang proses tersusunnya pengetahuan keperawatan dan
peletakan dasar pengetahuan.
Konsep keperawatan keluarga selalu ada dalam keperawatan akan
tetapi keperawatan keluarga tampak mengalami pasang surut. Pada era
sebelum masa industri dan kolonial saat anggota keluarga bekerja di rumah
dalam industri rakyat atau perkebunan perawatan keluarga tampak
menonjol. Kemudian datang era industralisasi saat anggota keluarga
berpindah pabrik. Pelayanan kesehatan secara bertahap berpindah dari
rumah ke rumah sakit. Banyak konsep yang dimasukkan dalam model
keperawatan diantaranya sosiologi, antropologi, psikologi, fisiologi
Ilmu adalah pembeda antara orang besar, dengan orang kelas rendahan
Modul Keperawatan Keluarga 26
4. Etnosentris
Prsepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya
adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
5. Ras
Perbedaan manusia didasarkan pada asal muasal manusia.
6. Cultural shock
Suatu keadaan yang dialami klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak
mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini
dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi.
7. Diskriminasi
Perbedaan perlakuan individu atau kelompok berdasarkan ras, etnik, jenis
kelamin, sosial, dan lain sebagainya.
8. Sterotyping
Anggapan suatu individu atau kelompok bahwa semua anggota dari kelompok
budaya adalah sama. Seperti, perawat beranggapan bahwa semua orang
Indonesia menyukai nasi.
9. Assimilation
Suatu proses individu untuk membangun identitas kebudayaannya, sehingga
akan menghilangkan budaya kelompoknya dan memperoleh budaya baru.
10. Perjudice
Adalah prasangka buruk atau beranggapan bahwa para pemimpin lebih suka
untuk menghukum terlebih dahulu suatu anggota.
didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakanuntuk memberikan asuhankeperawatan khususnya budaya atau
keutuhan budaya kepda manusia (Leininger, 2002). Transkultural nursing
mempunyai tahapan yang sama dengan proses keperawatan; antara lain
pengkajian, diagnosis, perencanaan, implemantasi dan evaluasi. Pengkajian
dalam transkultural nursing memiliki instrument atau komponen tersendiri,
antara lain; warisan dan sejarah etnik, variasi biologis, religious dan
kepercayaan, organisasi sosial, komunikasi, waktu, kepercayaan perawatan
dan prakteknya, serta pengalaman sebagai tenaga proposional.
Warisan budaya dan sejarah etnik sering membawa pada nilai-nilai dan
norma yang berlaku pada suatu adat istiadat, ras klien, atau dalam hal ini
dapat dikaji tentang persepsin sehat dan sakit menurut budaya klien,
keikutsertaan cara-cara budaya dalam proses perawatan. Relijius dan
kepercayaan ini dalah faktor yang sangat mempengaruhi karena membawa
motivasi tersendiri untuk menempatkan kebenaran di atas segalanya. Kajian
religious dapat meliputi agama yang dianut, sudut pandang pasien terhadap
penyeban penyakit, proses penyembuhannya serta sisi positif agama pasien
yang dapat membantu proses kesembuhanya. Variasi biologis, perbedaan
biologis antara anggota kelompok kultur, seperti struktur dan bentuk tubuh,
warna kulit, variasi enzimatik dan genetik, kerentanan terhadap penyakit,
variasi nutrisi. Pengkajian organisasi sosial mengacu pada unit keluarga dan
kelompok sosial, dimana di lihat tentang keadaan soal keluarga seperti
ekonomi, pergaulan sosial. Sedangkan pada kelompok sosila klien dapat
dilihat sejarah lingkungan dan kondisi lingkungan.
menemukan makna atau hakikat yang berlainan antara satu dengan yang
lainnya.
Deduksi adalah cara berpikir dari pernyataan yang bersifat umum ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus. Asal mula kebenaran ilmu keperawatan
adalah pengetahuan dalam bentuk body of knowledge yang merupakan suatu
integrasi pemikiran manusia. Jika diyakini bahwa asal mulanya ilmu
keperawatan itu adalah salah, maka itulah kebenaran dalam kesalahan dan
jika asal mulanya itu adalah benar maka itulah kebenaran dalam kebenaran.
Oleh sebab itu, dalam ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu
keperawatan pada khususnya, tidak mengenal kesalahan tetapi yang dikenal
hanya kebenaran. Dahulu, dalam mengimplementasi ilmu keperawatan
keluarga diorientasikan kepada kegiatan dengan memasuki ke wilayah gelap
dan terang dalam keasadaran praktisinya untuk melakukan aktivitas
keperawatan yang hanya karena tuntutan pemenuhan rutinitas kerja belaka
yang tidak berpusat kepada pemenuhan kebutuhan pasien. Pada saat tertentu,
akan tiba gilirannya seorang praktisi keperawatan meng-klaim dirinya
melaksanakan kebenaran dalam pelayanan keperawatan, tetapi pada saat
tertentu pula telah melakukan pemalsuan kebenaran karena pelayanan yang
diberikan tidak berpusat kepada pemenuhan kebutuhan pasien. Berdasarkan
pemikiran diatas, ilmu keperawatan hanya mengenal kebenaran dan tidak
dan kelahiran oleh dunia medis dengan adat adalah orang yang
menanganinya, kesehatan modern penanganan oleh dokter dibantu oleh
perawat, bidan, dan lain sebagainya tapi penangana dengan adat dibantu oleh
dukun bayi. Menurut Meutia Farida Swasono dukun bayi umumnya adalah
perempuan, walaupun dari berbagai kebudayaan tertentu, dukun bayi adalah
laki laki seperti pada masyarakat Bali Hindu yang disebut balian manak
dengan usia di atas 50tahun dan profesi ini tidak dapat digantikan oleh
perempuan karena dalam proses menolong persalinan, sang dukun harus
membacakan mantra mantra yang hanya boleh diucapkan oleh laki laki karena
sifat sakralnya.
Proses pendidikan atau rekrutmen untuk menjadi dukun bayi bermacam
macam. Ada dukun bayi yang memperoleh keahliannya melalui proses belajar
yang diwariskan dari nenek atau ibunya, namun ada pula yang mempelajari
dari seorang guru karena merasa terpanggil. Dari segi budaya, melahirkan
tidak hanya merupakan suatu proses semata mata berkenaan dengan lahirnya
sang bayi saja, namun tempat melahirkan pun harus terhindar dari berbagai
kotoran tapi “kotor” dalam arti keduniawian, sehingga kebudayaan
menetapkan bahwa proses mengeluarkan unsur unsur yang kotor atau
keduniawian harus dilangsungkan di tempat yang sesuai keperluan itu. Jika
dokter memiliki obat obat medis maka dukun bayi punya banyak ramuan
untuk dapat menangani ibu dan janin, umumnya ramuan itu diracik dari
berbagai jenis tumbuhan, atau bahan bahan lainnya yang diyakini berkhasiat
sebagai penguat tubuh atau pelancar proses persalinan.
Menurut pendekatan biososiokultural dalam kajian antropologi,
kehamilan dan kelahiran dilihat bukan hanya aspek biologis dan fisiologis
1. Fase Laten (Laten Pattern),pada fase ini proses sosialisasi belum terlihat
jelas. Anak belum merupakan kesatuan individu yang berdiri sendiri dan
dapat melakukan kontak dengan lingkungannya. Pada fase ini anak masih
dianggap sebagai bagian dari ibu,dan anak pada fase ini masih merupakan
satu kesatuan yang disebut “two persons system”.
2. Fase Adaptasi (Adaption),pada fase ini anak mulai mengenal lingkungan
dan memberikan reaksi atas rangsangan-rangsang an dari lingkungannya.
Orangtua berperan besar pada fase adaptasi,karena anak hanya dapat
belajar dengan baik atas bantuan dan bimbingan orangtuanya.
3. Fase Pencapaian Tujuan (Goal Attainment),pada fase ini dalam
sosialisasinya anak tidak hanya sekadar memberikan umpan balik atas
rangsangan yang diberikan oleh lingkungannya,tapi sudah memiliki
maksud dan tujuan. Anak cenderung mengulangi tingkah laku tertentu
untuk mendapatkan pujian dan penghargaan dari lingkungannya.
4. Fase Integrasi (Integration),pada fase ini tingkah laku anak tidak lagi
hanya sekadar penyesuaian (adaptasi) ataupun untuk mendapatkan
penghargaan,tapi sudah menjadi bagian dari karakter yang menyatu
dengan dirinya sendiri.
Aksiologi
Ilmu keperawatan modern merupakan suatu seni dan ilmu yang
mencakup berbagai aktivitas, konsep dan keterampilan yang berhubungan
dengan ilmu sosial, fisik dasar, etika dan isu-isu. Menurut Henderson yang
diadopsi oleh International Council of Nurses (Potter & Perry, 2005) fungsi
unik dari ilmu keperawatan adalah membantu keluarga, baik sehat maupun
sakit, yang ditampilkan dengan melakukan kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan yang bersifat komprehensif meliputi bio-psiko-sosial-spiritual,
berkaitan dengan kesehatan, penyembuhan suatu penyakit, sepanjang siklus
kehidupan ataupun untuk melayani manusia semenjak dalam kandungan
sampai dengan sakaratul maut dengan damai.
Keperawatan lahir sebagai bentuk keinginan untuk menjaga seseorang
tetap sehat dan memberikan rasa nyaman dan keamanan bagi orang sakit.
Secara umum perkembangan ilmu keperawatan terus dipengaruhi oleh
perubahan kebutuhan masyarakat, ilmu dan teknologi, tuntutan zaman dan
trend demografik. Praktek keperawatan dapat didefenisikan secara umum
sebagai hubungan yang dinamik, penuh perhatian dan pertolongan dimana
perawat membantu pasien untuk mencapai dan mempertahankan kesehatan
optimalnya. Tujuan ini dipenuhi dengan menerapkan ilmu pengetahuan, sikap
dan keterampilan keperawatan dan ilmu-ilmu lain berkaitan yang digunakan
dalam proses keperawatan sebagai metode berpikir kritis, di mana subtansi
yang digunakan ditentukan oleh model konsep keperawatan (Canadian Nurses
Association, dikutip dari Potter & Perry, 2005).
Pemanfaatan pengetahuan di bidang ilmu keperawatan, merupakan
faktor penting dalam pertimbangan penggunaannya untuk kehidupan,
perilaku dalam pemberian pelayanan dan penetapan keputusan tindakan
kepada manusia. Pertanyaan tentang apa manfaat ilmu keperawatan sering
menjadi pertimbangan sebelum menetapkan suatu kontribusi keputusan
dalam pelayanan kesehatan. Kemudian muncul pertanyaan, apakah ilmu
keperawatan keluarga merupakan berkah dan penyelamat bagi manusia?.
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etikal
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus
dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator,
perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat,
dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan
masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
Sukses tidaklah selalu dimiliki oleh orang pandai, tapi sukses akan lebih dimiliki oleh
orang yang gigih
Modul Keperawatan Keluarga 53
Kadang keberhasilan baru tiba setelah kesulitan dialami. Oleh karena itu jangan menyerah
dalam menggapai keberhasilan walaupun kesulitan datang menghadang
Modul Keperawatan Keluarga 54
3. EVALUASI KOGNITIF
1). Jelaskan Perspektif Kesehatan/Keperawatan Keluarga yang Anda
ketahui !
Sukses berawal dari pikiran, maka katakan kepada diri anda bahwa anda pasti sukses
Modul Keperawatan Keluarga 55
Setiap orang pasti mempunyai kelemahan, tapi kelemahan tidak akan membendung
kesuksesan seseorang
Modul Keperawatan Keluarga 56
4). Berikan sebuah dilema etik terkait keperawatan keluarga dan jelaskan!
Kesuksesan sesuatu harus dimulai dengan melakukan sesuatu tanpa itu kesuksesan tidak
akan pernah ada
Modul Keperawatan Keluarga 57
Percayalah bahwa kamu lebih kuat dari yang telah kamu pikirkan, maka dari itu janganlah
selalu bergantung kepada orang lain
Modul Keperawatan Keluarga 58
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
5. DAFTAR REFERENSI
Abdullah, Abdul Rahman Haji. (2005). Wacana Falsafah Ilmu: Analisis Konsep-Konsep Asas
Falsafah Pendidikan Negara. Kuala Lumpur: Sanon Printing Corporation SDN BHD.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Bailon G. Salvicion & Maglaya Arracelis.(1989). Perawatan Kesehatan Keluarga. UP Coleege of
Nursing. Dillman. Quezon City. Philippines. Jakarta.
Bentley R, et al. (2007). Increasing cultural competence in nursing through international service
learning process. journal Pubmed
Cauvalis, G. (1997). The philosophy of science. London: Sae Publications Ltd.
Chairani, R dkk. (2011). Efektivitas Home Visit terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan
Keterampilan Klien TBC di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Jurnal Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 14 No. 3: 234–240.
Chitty. (2000). Profesional Nursing. W. B Saunders Company: Philadelphia
Clark C, et al (2009). Cultural diversity and transcultural nursing as they impact health care.
journal Pubmed
Departemen Kesehatan RI. 1992. Pedoman Kerja Perkesmas Jilid I. Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1993. Petunjuk Pengelolaan Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta
Douglas, Marilyn K, Joan Uhl Pierce, Marlene Rosenkoetter, Dula Pacquiao, Lynn Clark Callister,
et all. (2011). Standards of Practice for Culturally Competent Nursing Care. Journal of
Transcultural Nursing. http://tcn.sagepub.com/content/22/4/317
Figueiredo, Maria Henriqueta de Jesus Silva, Maria Manuela Ferreira Pereira da Silva Martins.
(2009). From practice contexts towards the (co)construction of family nursing care models.
http://jfn.sagepub.com
Friedman. (2010). Buku Ajar Keperawatan Kleuarga : Riset, Teori & Praktik, alih bahasa Prof
Achir Yani, dkk. Jakarta: EGC
George, J. B. 1995. Nursing theory; the base for professional nursing practice, 4th edition.
Norwalk. Connecticut: Appleton & Lange
Hayati R, Kurniawan T, Yudianto K. (2011). Kajian Kebutuhan Informasi Perawatan di Rumah
Pada Pasien TB Paru di Puskesmas Melong Asih Cimahi. Jurnal Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Padjajaran, Bandung.
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
Teruslah berdoa dan berbuat tanpa mengeluh maka percayalah bahwa sukses akan kamu
dapatkan
Modul Keperawatan Keluarga 60
MODUL 2
KONSEP KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan pengertian keluarga
Menjelaskan pengaruh fungsi keluarga dan kesehatan pada anggota
keluarga
Menjelaskan konsep keluarga berdasarkan tahap pembentukan
keluarga
Menjelaskan pengaruh sosiokultural pada kesehatan keluarga
Pergunakanlah waktumu sebaik mungkin karena waktu tidak akan kembali lagi
Modul Keperawatan Keluarga 61
Orang yang berilmu tinggi selalu merendahkan hati, orang yang rendah ilmu selalu
meninggikan hati
Modul Keperawatan Keluarga 62
NAMA DEFINISI
Reisner Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua
(1980) orang atau lebih yang masing-masing mempunyai
hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik,
kakak, kakek dan nenek.
Logan’s Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah
(1979) kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi
satu sama lain.
Gillis Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang
(1983) kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari
beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti
sebagaimana unit individu.
Duvall Keluarga merupakan sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran
yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan
budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
Bailon dan Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu
Maglaya yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau
(1989) adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi
satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya.
Johnson’s Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
(1992) mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, terlibat
dalam kehidupan yang terus menerus, tinggal dalam satu
atap, mempunyai ikatan emosional & mempunyai
kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya
Lancester Ciri-ciri keluarga :
dan o Diikat dalam suatu tali perkawinan
Belajarlah hal-hal kecil setiap hari, tapi rutin terjadi setiap hari. Lakukan peningkatan
kecil setiap hari, hal tersebut akan berarti sangat banyak beberapa tahun yang akan datang
Modul Keperawatan Keluarga 63
Bentler et. Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang
Al 1989) mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan
keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan, tujuan
orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk
berkembang
Spradley Satu/ lebih individu yang tinggal bersama, sehingga
dan mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam
Allender interelasi sosial, peran dan tugas
(1996)
BKKBN Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
(1992) terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau
ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya
UU No. 52 Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, yang
tahun terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anak, atau ayah
2009 ibu dan anak. Dalam konteks pembangunan Indonesia
bertujuan ingin menciptakan keluarga yang bahagia dan
sejahtera. Keluarga sejahtera dalam UU tersebut disebut
sebagai keluarga yang dibentuk berdasarkan atas
perkawinan yang sah dan mampu memenuhi kebutuhan
hidup spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, memilihi hubungan yang serasi, selaras dan
Jangan terlarut dalam kesedihan yang sudah pasti tidak akan mendatangkan keuntungan,
tetapi bangkitlah untuk berusaha menggapai keinginan dengan berbuat sesuatu
Modul Keperawatan Keluarga 64
Karakteristik keluarga:
1. Terdiri dari dua orang atau lebih yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan, adopsi
2. Biasanya anggota keluarga tinggal bersama atau jika terpisah tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sendiri-sendiri
4. Mempunyai tujuan (menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota)
Isitilah Keluarga Sehat datang dari Fred P. Piercy, seorang sosiolog dari
Purdue University. Piercy (1989: 1-7) yang juga pernah melakukan studi
terhadap keluarga di Indonesia mengemukakan beberapa elemen keluarga
sehat, yaitu:
Jika anda tidak mau bekerja keras di usia tua anda, maka belajarlah dengan keras di usia
muda, sehingga anda bisa bekerja secara cerdas di usia produktif anda
Modul Keperawatan Keluarga 66
Bukan hanya kehidupan anda yang dimudahkan saat anda rajin belajar, tapi juga
kehidupan orang lain
Modul Keperawatan Keluarga 67
belajar akan memberikan anda pemahaman baru, sehingga anda bisa bisa menghadapi
tantangan baru yang membentang di depan
Modul Keperawatan Keluarga 68
Penghasilan
rendah
Produktivitas Kecenderungan
berkurang terjadi:
Sanitasi jelek
Gizi kurang
Pendidikan rendah
Kebiasaan
kesehatan buruk
ada sebuah mata uang yang selalu berlaku disetiap masa dan itu adalah ilmu dan
keterampilan. Jika anda tidak memiliki keduanya, maka anda tidak bisa membeli apapun
Modul Keperawatan Keluarga 69
yang berbeda berdasarkan tahapan dalam siklus hidup keluarga, nilai keluarga
dan kepedulian individual anggota keluarga.
Sebuah keluarga berasal dari berbagai macam pola kehidupan. Sesuai
dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga berkembang mengikutinya,
oleh karena itu perawat harus memahami tipe keluarga yang ada supaya bisa
memberikan asuhan keperawatan yang tepat.
Type Keluarga
Tradisional
1) Nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
2) Extended family
Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama
dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang
tua (kakek-nenek), keponakan
3) Dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami & istri (tanpa anak) yang hidup
bersama serumah.
4) Single parent family
Keluarga yang terdiri dari 1 orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal
ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian &
ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
5) Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak
yang sudah memisahkan diri.
6) Childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena
mengejar karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
7) Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota
bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat ”weekend”
8) Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi/kelompok umur yang tinggal
bersama dalam 1 rumah.
9) Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, tv)
10) Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
11) The single adult living alone/single adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)
Non-Tradisional
1) Unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah
Daripada menghias diri dengan intan berlian, lebih baik membekali diri dengan ilmu
pengetahuan
Modul Keperawatan Keluarga 71
Extended family
Dyad family
Keluarga usila
Childless family
Multigenerational family
T
Y Kin-network family
P
E Blended family
/
B The single adult living alone/ single
E adult family
N family
T
U
K
Unmarried teenage mother
K
E Stepparent family
L
U Commune family
A
R nonmarital heterosexsual cohabiting
G family
A
Gay and lesbian families
Non-Tradisional
Cohabitating couple
Group-marriage family
Foster family
Homeless family
Gang
Belajar adalah investasi tercerdas yang bisa anda lakukan. Karena investasi anda akan
kembali dengan jumlah yang ratusan bahkan ribuan kali lebih besar dari sebelumnya
Modul Keperawatan Keluarga 73
9) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara
di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.
10) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian
tetapi berkembang dalam kekerasan & kriminal dalam kehidupannya.
Belajarlah dan carilah ilmu dan kemampuan sebanyak mungkin. Ilmu dan kemampuan
akan mengantarkan anda menuju barisan depan manusia-manusia terbaik
Modul Keperawatan Keluarga 74
Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan
keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga
untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi
diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian
makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal
Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga
memerlukan dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila
dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan menimbulkan konsekuensi
emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang. Tujuan
yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi
komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan
mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
1. Fungsi Perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam
melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga
dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga.
Jangan pernah berhenti untuk terus belajar, karena dari belajar kamu tidak pernah
kehabisan akal
Modul Keperawatan Keluarga 75
Perawatan Mengenal
Memutuskan
F Ekonomi
U Merawat
N Reproduksi Memodifikasi
G
S Memanfaatkan
I Afektif fasilitas kesehatan
Sosialisasi
2. Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
4. Fungsi Afektif
Fungsi ini berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dipelajari
dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga.
Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif,
seluruh keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang positif.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam memenuhi fungsi
afektif adalah:
a. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling
mendukung antar anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan
kasih sayang dang dukungan dari anggota yang lain maka
kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan meningkat yang
pada akhiranya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung.
Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal dasar dalam
memberi hubungan dengan orang lain diliar keluarga atau masyarakat.
5. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosial (Friedman, 1986). Sosialisasi dimulai sejak lahir.
Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.
Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui
interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam
sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya
dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga.
Jangan menghina seseorang yang lebih rendah dari kamu, karena setiap orang
mempunyai kelebihan
Modul Keperawatan Keluarga 78
Struktur Keluarga
Struktur Keluarga
Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan terus
menerus berinteraksi satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi,
yaitu perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga.
Hubungan yang ada dapat bersifat kompleks, misalnya seorang laki-laki bisa
sebagai suami, sebagai ayah, sebagai menantu, dan lainnya yang semua itu
mempunyai kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda. Pola hubungan itu
akan membentuk kekuatan dan struktur peran dalam keluarga. Struktur
keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari kemampuan dari
keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur
keluarga yang sangat kaku atau sangat fleksibel dapat mengganggu atau
merusak fungsi keluarga.Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri
atas:
a. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal
ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen
Hasil dari sebuah proses belajar bukan hanya pengetahuan, melainkan juga tindakan
Modul Keperawatan Keluarga 81
b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah
posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami
atau anak.Dalam hal ini peran adalah serangkaian perilaku yang
diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud
dengan peran formal adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya
sebagai suami, istri, anak dan sebagainya. Sedangkan peran informal
misalnya anak membantu tugas ibu di rumah, suami merangkap tugasnya
sebagai ibu rumah tangga karena dia seorang single parent, dan
sebagainya.
Harapan Perilaku
masyaraka peran
t
Kepribadian
Kemampuan
Temperamen
Sikap
pada grup lainnya. Contoh dari Reward Power adalah bisa dalam
bentuk : saat seorang anak berhasil mendapat juara kelas sesuai
permintaan orang tuanya, ia dibelikan mainan yang sudah dijanjikan
oleh orang tuanya
5. Coercive power
pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya. Adalah kemampuan
untuk menghukum atau memperlakukan seseorang yang tidak
melakukan permintaan atau perintah. Diperoleh dari salah satu
kapasitas untuk membagikan punishment pada mereka yang tidak
mematuhi permintaan atau perintah. Kekuasaan ini juga bisa dibilang
kekuasaan karena rasa takut oleh seseorang yang memiliki kuasa dalam
suatu hal. Karena hal itulah orang-orang yang menjadi bawahan atau
pengikutnya, menjadi tunduk dan mau untuk melakukan perintah yang
diberikan oleh orang yg berkuasa itu. Karena jika mereka tidak
mengikuti apa yang diperintahkan, maka bawahan/pengikutnya tersebut
akan mendapatkan sebuah hukuman. Contoh dari Coercive power
adalah : misalnya, seorang guru, karena muridnya tidak mengerjakan
PR, guru tersebut menghukum muridnya dengan menambahkan tugas
yang banyak untuk muridnya. Penggunaan yang efektif dari sumber-
sumber kekuasaan ini berdasarkan persepsi dan kepercayaan bahwa
orang yang memiliki kekuasaan mungkin akan menghukum dengan
ancaman, paksaan atau kekerasan yang bersifat memaksa digunakan
dengan pengambilan keputusan paksa pula (Friedman, 1988)
6. Informational power
pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi
7. Affective power
pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih
misalnya hubungan seksual
Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam
pengambilan keputusan dalam keluarga seperti Konsensus, tawar
menawar atau akomodasi, kompromi atau de facto, paksaan
d. Nilai-nilai dan norma keluarga
Nilai terbentuk dari apa yang benar, pantas dan luhur untuk dikerjakan
dan diperhatikan. Nilai bukanlah keinginan melainkan apa yang
diinginkan, jadi bersifat subyektif. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman perilaku yang dianggap baik/buruk dan pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan.
Prof Dr Notonagoro membagi nilai menjadi 3 jenis yaitu
1. Nilai material : segala benda yang berguna bagi manusia
2. Niai vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
hidup dan mengadakan kegiatan
3. Nilai spiritual : segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian dibedakan lagi menjadi 4 yaitu
1) Nilai kebenaran (kenyataan) yang bersumber dari unsur akan
manusia (rasio/akal, budi, cipta)
2) Nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia (estetis)
3) Nilai moral (kebaikan) yang bersumber dari unsur kehendak atau
kemauan (karsa, etika)
4) Nilai religius yang merupakan nilai yang tertinggi dan mutlak
Janganlah menunda pekerjaanmu hingga esok hari, sesuatu yang kamu dapat
mengejakannya hari ini
Modul Keperawatan Keluarga 87
Sebaik-baik manusia adalah yang terbaik budi pekertinya dan yang paling bermanfaat bagi
manusia lainnya
Modul Keperawatan Keluarga 89
Keluarga usila
Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu termasuk perangai orang yang mulia
(terhormat)
Modul Keperawatan Keluarga 92
Definisi Koping
Lazarus & Folkman (dalam Sarafino, 2006) menyatakan bahwa koping
merupakan suatu proses dimana individu mencoba untuk mengatur
kesenjangan persepsi antara tuntutan situasi yang menekan dengan
kemampuan mereka dalam memenuhi tuntutan tersebut.
Taylor (2009) mendefinisikan koping sebagai pikiran dan perilaku yang
digunakan untuk mengatur tuntutan internal maupun eksternal dari situasi
yang menekan.
6. Materi
Dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang-barang atau
layanan yang biasanya dapat dibeli.
1. Perbedaan pendapat
Terkadang sering kita temukan perbedaan pendapat antara masing-masing
anggota keluarga. Sebagai contoh, ada seorang ayah yang berpendapat
bahwa merokok itu adalah halal, sedangkan disisi lain sang anak pula
berpendapat bahwa merokok itu hukumnya adalah haram. Dari perbedaan
pendapat seperti contoh tersebut saja terkadang sudah bisa menjadi masalah
sosial.
2. Perebutan suatu benda
Perebutan suatu benda antara sesama anggota keluarga termasuk dalam
masalah sosial. Sebagai contoh, mungkin dalam keluarga kita hanya
memiliki sebuah komputer untuk kegiatan sehari-hari. Disaat ayah kita
Setiap tempat mempunyai perkataan masing-masing, dan untuk setiap perkataan memiliki
tempat masing-masing
Modul Keperawatan Keluarga 101
Bukanlah aib itu bagi orang yang miskin, tapi aib itu terletak pada orang yang
kikir
Modul Keperawatan Keluarga 103
3. Faktor Psikologi
Faktor psikologi sangat erat kaitannya dengan masalah anak. Contohnya
sifat otoriter orang tua. Ini dapat memberikan tekanan mental dan
ketakutan bagi sang anak. Dalam keluarga, orang tua memiliki peran
utama untuk membentuk kepribadian pada anak yang bertujuan untuk
menghasilkan kepribadian yang baik. Sifat otoriter yang berlebihan akan
menimbulkan konflik dalam diri anak, terutama di dalam masyarakat
modern yang semakin dinamis, anak tidak dapat membentuk sikap
mandiri dalam bertindak sesuai dengan peranan yang harus di jalankan.
Bila peran orang tua tidak berjalan sesuai dengan semestinya, maka dapat
menimbulkan sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif
atau menyimpang. Oleh karena itu, sebaiknya sang anak harus diberikan
pengertian yang mendalam untuk memiliki pergaulan yang bersifat positif
3. EVALUASI KOGNITIF
1. Dalam perkembangan dan trend keluarga terdapat bermacam-macam
type keluarga . Jelaskanapa yang dimaksud dengan
Traditional family
Two carier family
Single parent family
Adolescent family
Keberhasilan sebenarnya adalah apabila Anda dihantam hinga bertekuk lutut, tetapi
mampu bangkit kembali
Modul Keperawatan Keluarga 104
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
Tidak akan ada buah tanpa menanam pohon, tidak akan ada orang sukses tanpa belajar
Modul Keperawatan Keluarga 106
5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
MODUL 3
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan konsep yankep keluarga
Menjelaskan paradigma keperawatan keluarga
Menjelaskan karakteristik yankep keluarga
Menjelaskan tatanan yankep keluarga
Menjelaskan peran perawat kesehatan keluarga
Menjelaskan ilmu dan seni praktik keperawatan keluarga
Menjelaskan dampak intervensi keperawatan keluarga
Menyerah sama saja dengan membunuh dan menghapus cita-cita mulia yang telah anda
canangkan
Modul Keperawatan Keluarga 108
Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang
yang hanya membenarkan kata-kata anda
Modul Keperawatan Keluarga 109
Manusia
Keperawatan Kesehatan
Lingkungan
Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh,
dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani
serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat
perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia
sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang
secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh. Sebagai sistem terbuka ,
manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik
lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga
perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya. Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon
Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala
Modul Keperawatan Keluarga 110
Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan
duniamu maka hidup akan tenteram
Modul Keperawatan Keluarga 111
Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda
dalam kehidupan
Modul Keperawatan Keluarga 112
organ manusia mempunyai fungsi dan selalu memiliki daur yang sama
yaitu dilahirkan, berkembang dan meninggal.
Manusia sebagai makhluk psikologis
Manusia mempunyai struktur kepribadian sehingga tingkah
lakunya merupakan manifestasi dari kejiwaannya. Manusia adalah satu
kesatuan yang utuh antara jiwa dan raga, mempunyai pandangan hidup,
memiliki daya piker, kecerdasan, pendapat, diperintah oleh ego, dan
dipengaruhi oleh perasaan sedih dan senang, sehingga pribadi dapat
berkembang
Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sejak lahir tidak dapat hidup tanpa orang lain,
karena manusia merupakan satu system yang saling bergantung
sehingga manusia perlu bekerja sama memenuhi kebutuhan dan
tuntutan hidupnya. Manusia selalu dipengaruhi oleh lingkungan social
dan dituntut untuk dapat beradaptasi dan bertingkah laku sesuai
harapan, norma atau nilai yang ada serta menjadi anggota keluarga dan
masyarakat.
Manusia sebagai makhluk kultural
Manusia lahir pada suatu tempat dan belajar serta berkembang
dalam lingkungan tersebut sehingga ia menganut dan terbentuk sesuai
budaya setempat.
Manusia sebagai makhluk spiritual
Manusia memiliki keyakinan dan kepercayaan serta menyembah
kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga dari keyakinan inilah dia
mendapatketenteraman jiwa. Manusia juga mempunyai motivasi dan
Konsep kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu
menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan internal dan
eksternal untuk memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor
lingkungan internal yang mempengaruhi adalah psikologis, dimensi
intelektual dan spiritual dan proses penyakit. Faktor – faktor lingkungan
eksternal adalah faktor – faktor yang berada diluar individu yang mungkin
mempengaruhi kesehatan antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan
sosial dan ekonomi.
Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status
kesehatan adalah rentang sehat sakit. Rentang sehat sakit merupakan skala
hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan seseorang. Tingkat
sehat seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis, individualis, dan
tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan. Menurut
model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang
sehat sakit berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian.
Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada dalam
area sakit (illness area), tetapi apabila status kesehatan kita bergerak ke
arah sehat maka kita berada dalam area sehat (wellness area).
Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah
(kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor
eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan
mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan.
GENETIK
PERILAKU
MASYARAKAT
Ala lan becik iku gegandhengan, Kabeh kuwi saka kersaning Pangeran
Modul Keperawatan Keluarga 119
Keluarga sebagai
kontek (Family as
Keluarga sebagai
sistem (Family as
Bukanlah yang dinamakan anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi
(sebenarnya) anak yatim itu adalah yang tidak memiliki ilmu dan budi pekerti
Modul Keperawatan Keluarga 123
2. Kelurga adalah unit utama dan kumpulan keluarga akan membentuk sistem
yang lebih besar yaitu masyarakat
3. Keluarga berinteraksi dengan institusi lain untuk menerima, bertukar dan
saling memberi layanan.
3. EVALUASI KOGNITIF
1) Sebut dan jelaskan peran Perawat Perkesmas/perawat keluarga dalam
Kepmenkes 279 tahun 2006!
Bukanlah yang dinamakan anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi
(sebenarnya) anak yatim itu adalah yang tidak memiliki ilmu dan budi pekerti
Modul Keperawatan Keluarga 124
Tansah ajeg mesu budi lan raga nganggo cara ngurangi mangan lan turu
Modul Keperawatan Keluarga 125
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
Kunci SUKSES sebenarnya ada didalam DIRI dan PIKIRAN anda, Jika anda berpikir
SUKSES, maka kesuksesan akan menghampiri anda
Modul Keperawatan Keluarga 126
MODUL 4
KONSEPTUAL MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan pengertian teori dan model konseptual
Menjelaskan model konseptual keperawatan keluarga
Menjelaskan teori keperawatan dan keperawatan keluarga
Menjelaskan penerapan model dan teori dalam komunitas
Adalah baik untuk merayakan kesuksesan, tp adalah penting untuk mengambil pelajaran
dr kegagalan.*Bill Gates*
Modul Keperawatan Keluarga 127
Singkirkan waktu sibuk, egoisme, dan rasa kecewa. Cobalah sejenak luangkan waktu
untuk menenangkan pikiran. Berpikir positif tentang masa depan
Modul Keperawatan Keluarga 128
Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri
Modul Keperawatan Keluarga 129
Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas
Modul Keperawatan Keluarga 131
3. EVALUASI KOGNITIF
1). Deskripsikan tentang Model Konseptual Keperawatan Leininger
(Transcultural Nursing)
Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-
baiknya dari otak yang tidak sempurna
Modul Keperawatan Keluarga 133
Antusiasme tidak hanya menolong kita untuk meraih impian, namun juga membuat
perjalanan kita semakin lebih menyenangkan
Modul Keperawatan Keluarga 134
Anda boleh saja diremehkan orang lain namun jangan sampai anda meremehkan diri
sendiri. Sangat berbahaya!
Modul Keperawatan Keluarga 135
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
Kalah-menang itu biasa, selalu kalah akan binasa dan selalu menang itu luar biasa. Jiwa
pemenang tak pernah ada kata menyerah
Modul Keperawatan Keluarga 136
MODUL 5
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan pengertian pengkajian keluarga
Menjelaskan pengkajian fokus
Menjelaskan pendekatan dan strategi pengkajian di keluarga
Menjelaskan macam sumber data
Menjelaskan jenis data
Revise daily. This helps the content to truly stick. Or else, you won't even remember what
you did in lecture the other day
Modul Keperawatan Keluarga 137
PENGKAJIAN KELUARGA
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi pengkajian, diagnosis,
intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Perencanaan
1. Menetapkan tujuan
2. Identifikasi sumber daya keluarga
3. Memilih intervensi yang sesuai
dengan kemampuan keluarga
4. Prioritaskan intervensi
Evaluasi keberhasilan
1. Kemampuan melakukan 5 tugas kesehatan
2. Tingkat kemandirian keluarga
3. Budaya hidup sehat keluarga
Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar adalah
berbahaya
Modul Keperawatan Keluarga 139
JENIS DATA
Ada 2 tipe pengkajian yaitu :
1. First Level Assessment : pendataan status / kondisi anggota keluarga.
2. Second Level Assessment : pendataan asumsi keluarga tentang tugas
kesehatan keluarga (5 tugas kesehatan keluarga) pada setiap masalah
kesehatan yang diidentifikasi pada pengkajian tahap awal (first level
Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa
nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan
Modul Keperawatan Keluarga 140
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki,
tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. – Schopenhauer
Modul Keperawatan Keluarga 141
9). Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik,
pengobatan dan rehabilitasi).
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi
orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkahpun. Bung Karno
Modul Keperawatan Keluarga 143
2. Assesment stage
Meliputi identifikasi masalah, menghubungkan antara interkasi keluarga
dengan masalah kesehatan, solusi, dan eksplorasi tujuan
3. Termination stage
Masalah yang sering menghambat pengkajian pada tahap terminasi
(termination stage) adalah
3. EVALUASI KOGNITIF
1). Pengkajian pada keperawatan keluarga dikenal istilah second level
assessment. Second level assesment artinya adalah
2). Salah satu data yang dikaji dalam asuhan keperawatan keluarga
adalah tentang lingkungan. Data yang perlu dikaji terkait
LINGKUNGAN tersebut adalah ….
Jadikanlah apa yang diraih orang lain sebagai motivasi untuk anda. Yakinlah anda juga
pasti bisa, dan tetaplah bersyukur dengan apa yang telah anda miliki saat ini
Modul Keperawatan Keluarga 144
Jika anda mengerjakan sesuatu, maka kerjakanlah semua itu dengan sepenuh hati. Jika
anda bekerja seadanya, maka hasil yang akan anda dapatkan pun akan seadanya
Modul Keperawatan Keluarga 145
5). Tn A (48 tahun) dan Ny B (46 tahun) memiliki 3 anak kandung yaitu
An. C ( 18 tahun), An. D ( 10 tahun), An. E (8 tahun). Karena semua
putranya adalah laki-laki maka keluarga tersebut mengadopsi anak
perempuan dari saudaranya yaitu An. F.
Tn A adalah seorang bisnisman sedangkan Ny B sibuk dengan
kariernya sehingga perhatian ke anak-anaknya berkurang. An.C
Jujur adalah sifat mutlak yang ada pada setiap manusia. Dengan kejujuran akan menuntun manusia pada
pintu kebahagiaan yang hakiki. Oleh karena itu seseorang yang tidak pernah jujur dalam hidupnya selalu
dipenuhi dengan bayang-bayang kesalahan yang tlah dia dilakukan
Modul Keperawatan Keluarga 146
Pertanyaan :
(1). Bentuk/type keluarga Tn A adalah ?
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
Bekerja keras tanpa ilmu sama saja kosong, Punya ilmu tapi tidak bisa menggunakannya itu juga sama
saja bohong, Tidak punya ilmu dan tidak mau bekerja, maka jangan pernah bermimpi untuk sukses
Modul Keperawatan Keluarga 147
5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
Seseorang yang telah mempunyai tujuan yang pasti dan bisa membangun kehidupan secara matang,
maka orang itu adalah orang yang bisa berfikir serta berjiwa dan berkarakter yang jelas dan pasti.
Modul Keperawatan Keluarga 148
MODUL 6
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan analisa data
Menjelaskan kriteria skoring
Menjelaskan pengertian diagnosa keperawatan keluarga
Menjelaskan rumusan diagnosa keperawatan keluarga
Menjelaskan tipologi diagnosa keperawatan keluarga
Sekecil apapun nilai kesuksesan itu, jika anda bisa menikmati dan merasakannya pasti akan membuahkan
kebahagiaan dan kepuasan, itulah arti sebenarnya dari Kesuksesan selama ini
Modul Keperawatan Keluarga 149
Sukses itu di awali dari saat kita menjaga pikiran agar tetap tertuju pada hasil yang kita
inginkan, bukan pada kekurangan yang telah kita miliki
Modul Keperawatan Keluarga 150
Allah sudah menyebarkan benih kesuksesan, dalam tempat dan waktu yang tepat ketika suatu saat kita
akan membutuhkan, kesuksesan hidup dalam diri kita menunggu untuk Bersemi, Tumbuh dan Berbunga
Modul Keperawatan Keluarga 151
DO : mempengaruhi
Tangga tinggi dan kesehatan dan
tidak terdapat perkembangan
pegangan pribadi anggota
keluarga
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup
lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. – Martin Vanbee
Modul Keperawatan Keluarga 152
Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada
saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit. (Aristoteles)
Modul Keperawatan Keluarga 154
P E S
(problem) (Etiologi) (Sign/Symptom)
Tingkat Karakteristik
Individu Individu
NANDA
Tingkat 5 tugas kesehatan
Tanda/
Keluarga keluarga
Gejala/Data
Karakteristik
Tingkat
OMAHA Tahu/Mau/
Komunitas
Mampu
Nah, tugas keluarga ini wajib dimengerti karena dalam merumuskan diagnosa
wajib menyantumkan komponen 5 TUGAS KESEHATAN KELUARGA
sebagai ETIOLOGI. Dan inilah yang nantinya kita atasi dalam Tujuan Jangka
Pendek.
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke
kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)
Modul Keperawatan Keluarga 157
3. EVALUASI KOGNITIF
1). Berikan contoh diagnosa masing-masing 2 untuk tiap tipologi !
Bakat terbentuk dalam gelombang kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar
kehidupan. (Goethe)
Modul Keperawatan Keluarga 158
Mulailah untuk Bermimpi, Berencana, Belajar dan Bekerja untuk apa yang anda inginkan hari ini.
Potensi anda akan membuat ruang bagi pencapaian mimpi-mimpi anda, dan kesuksesan anda akan
membawa nilai dan kesenagan bagi diri anda dan semua orang yang ada disekitar Anda
Modul Keperawatan Keluarga 159
3). Saat tabel pemrioritasan masalah keluarga, pada kriteria sifat masalah
didapatkan penghitungan 3/3 x 1 = 1. Dari beberapa masalah
keperawatan di bawah ini yang paling sesuai dengan keadaan tersebut
adalah. . ..
a potensial peningkatan tumbuh kembang An. K keluarga Tn. Y
b nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An K keluarga Tn Y
c resiko gangguan rasa nyaman (nyeri) An K keluarga Tn Y
d sumbatan jalan nafas pada An K keluarga Tn Y
Mimpikanlah sesuatu dan jadikanlah mimpimu itu kenyataan, karena sebenarnya tak akan
ada dunia ini jika tak ada yang bermimpi dan semua berawal dari mimpi
Modul Keperawatan Keluarga 160
Sebisa mungkin hindari mengerjakan sesuatu dengan setengah hati, karena hasil yang
akan anda dapatkan nantinya juga hanya setengah dari apa yang anda harapkan
Modul Keperawatan Keluarga 161
Sesungguhnya di saat kesusahan teman, satu senyum yang tulus lebih berharga daripada
sejuta kata yang tiada guna
Modul Keperawatan Keluarga 162
Sesungguhnya masih banyak orang di dunia yang lebih susah dari kita, maka hentikanlah
segala keluhan kita dan bersyukur terhadap apa yang kita punya
Modul Keperawatan Keluarga 163
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
Syukurilah apa yang kamu dapat karena belum tentu kamu bisa mendapat lagi apa yang
telah kamu dapat
Modul Keperawatan Keluarga 164
MODUL 7
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan pengertian rencana intervensi keperawatan keluarga
Menjelaskan langkah menyusun rencana intervensi keperawatan
keluarga
Menjelaskan pendekatan dan strategi rencana intervensi keperawatan
keluarga
Secara teoritis saya meyakini hidup harus dinikmati, tapi kenyataannya justru sebaliknya
– Karena tak semuanya mudah dinikmati. (Charles Lamb)
Modul Keperawatan Keluarga 166
Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak
tertidur. (Richard Wheeler)
Modul Keperawatan Keluarga 167
PERAN PERAWAT
PERAN KLIEN
Bila Anda ingin bahagia, buatlah tujuan yang bisa mengendalikan pikiran, melepaskan
tenaga, serta mengilhami harapan Anda, (Andrew Carnegie)
Modul Keperawatan Keluarga 168
Kita hanya berfikir ketika kita terbentur pada suatu masalah. (John Dewey)
Modul Keperawatan Keluarga 169
Kesalahan orang lain terletak pada mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di
punggung kita. (Ruchert)
Modul Keperawatan Keluarga 170
Yang baik bagi orang lain adalah selalu yang betul-betul membahagiakannya.
(Aristoteles)
Modul Keperawatan Keluarga 171
Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum
menguatkan orang lain, saya harus bisa menguatkan diri sendiri dahulu. (Petrus Claver)
Modul Keperawatan Keluarga 172
Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur sama sekali. (Arthur
Hugh Clough)
Modul Keperawatan Keluarga 173
Evaluasi
KRITERIA
gambaran faktor petunjuk tujuan tercapai.
STANDART
tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk membandingkan dengan
pelaksanaan sebenarnya
Contoh : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x
kunjungan diharapkan keluarga mampu mengambil
keputusan untuk membawa putrinya berobat ke Puskesmas
3. EVALUASI KOGNITIF
1). Hal-hal yang perlu diketahui pada waktu penyusunan intervensi….
Kita harus mempunyai tujuan yang jelas, perencanaan yang matang, mencari dan menggali segala potensi
diri, bekerja keras, tekun dalam meraih tujuan dan BERDOA, proses itu harus anda lakukan dengan
ILMU, OTAK, DAN JIWA
Modul Keperawatan Keluarga 175
2). Hambatan dalam melakukan intervensi yang berasal dari pihak perawat
Kapan orang bodoh mengalahkan orang pintar. Saat orang bodoh tadi terus bergerak, dan
orang pintar tadi berhenti bergerak
Modul Keperawatan Keluarga 176
PERAN PERAWAT
PERAN KLIEN
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
sukses adalah kumpulan dari semua aktifitas dari dulu sampai sekarang. Jika aktifitasmu
tadi bernilai bagus, maka anda sukses. Jika tidak, berarti anda sedang gagal
Modul Keperawatan Keluarga 178
MODUL 8
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan Pengertian implementasi keperawatan keluarga
Menjelaskan langkah implementasi keperawatan keluarga
Kapan anda betul-betul gagal? Bukan saat usaha yang anda lakukan tidak berhasil, tapi
saat anda tidak lagi bergerak mencapai tujuan mu
Modul Keperawatan Keluarga 179
Seorang pendengar yang baik mencoba memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang
lain. Pada akhirnya mungkin saja ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia
ingin tahu dulu dengan tepat apa yang tidak disetujuinya. (Kenneth A. Wells)
Modul Keperawatan Keluarga 180
Kebahagian hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati. (W.M. Thancheray)
Modul Keperawatan Keluarga 181
3. EVALUASI KOGNITIF
1). Anda akan melakukan kunjungan keluarga untuk melakukan
implementasi pada klien dengan diabetes mellitus. Buatlah sebuah
contoh Pre Planning yang bisa diaplikasikan pada klien tersebut!
Semua orang memiliki hak untuk sukses, dan juga mampu untuk sukses. Tapi sukses tadi
tidak gratis, dan banyak orang yang tidak mau “membayar”
Modul Keperawatan Keluarga 182
Resep dahsyat untuk sukses adalah “persisten”. Saat anda memilikinya tak ada lagi yang
mampu menjatuhkan anda
Modul Keperawatan Keluarga 183
Sukses bukan kebetulan. Tapi sebuah pahatan patung, yang setiap detailnya ditentukan
oleh perbuatan anda
Modul Keperawatan Keluarga 184
Jangan duduk menunggu peluang, karena ia tidak datang kepada semua orang. Tapi
berjalalan dan kejar peluang tadi. Karena kesempatan suka orang yang bergerak
Modul Keperawatan Keluarga 185
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
Apapun yang anda lakukan pasti memiliki hasil. Jika anda berusaha, akan melahirkan
kesuksesan. Dan jika anda bermals-malasan, akan melahirkan penyesalan
Modul Keperawatan Keluarga 186
5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
Tidak cukup hanya bekerja keras. Tapi harus disertai kerja ikhlas. Dan sepertinya itu juga
tidak cukup, anda harus kerja ikhlas
Modul Keperawatan Keluarga 187
MODUL 9
STRATEGI IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan Pendekatan dan strategi implementasi keperawatan
keluarga
Memahami Askep dan Yankes Keluarga pada kasus /kondisi tertentu
di keluarga
Memahami Yankep kesehatan di rumah
anda harus berani untuk mencari hal-hal baru. Jika tidak maka orang lain yang akan
menemukan hal-hal baru tadi
Modul Keperawatan Keluarga 188
Meskipun anda idiot dimasa kecil, anda tidak berpotensi untuk sukses. Dan cukuplah
‘fakta’ yang menjelaskan fenomena tadi
Modul Keperawatan Keluarga 189
3. EVALUASI KOGNITIF
1). Apa yang anda ketahui tentang Keperawatan transkultural ?
Sukses bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci untuk sukses. Jika Anda
mencintai yang Anda kerjakan, Anda akan sukses. (Albert Schweitzer)
Modul Keperawatan Keluarga 191
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
"Nanti" adalah kata yg pastinya membuang waktu. Kalau bisa dikerjakan sekarang lebih
baik Anda mengerjakanya
Modul Keperawatan Keluarga 192
5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
Santun S & Agus Citra D. 2007. Tuntunan Praktis Asuhan Keperawatan
Keluarga. Bandung: Rizqi Press
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
Tak selalu orang terpintar yang mendapatkan yang terbaik; orang yang mempunyai kegigihan membaca,
orang yang terus bertahan dan tak pernah menyerahlah yang mencapai sukses. (W.E Corey)
Modul Keperawatan Keluarga 193
MODUL 10
EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan pengertian evaluasi keperawatan keluarga
Menjelaskan jenis evaluasi
Menjelaskan langkah evaluasi keperawatan keluarga
Menjelaskan pendekatan dan strategi evaluasi keperawatan keluarga
Besarnya sukses Anda ditentukan oleh seberapa kuat keinginan Anda; ditentukan oleh seberapa besar
mimpi Anda; dan ditentukan oleh kecakapan Anda dalam mengatasi kekecewaan yang Anda alami.
(Robert T. Kiyosaki)
Modul Keperawatan Keluarga 194
Definisi
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S: Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah
dilakukan intervensi keperawatan.
O: Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan.
A: Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan
terkait dengan diagnosa keperawatan.
Dari semua hal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena tidak kena tanggung jawab maupun tidak
dapat dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan. (Hitopadesa)
Modul Keperawatan Keluarga 195
Jenis Evaluasi
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi
sumatif adalah evaluasi akhir.
Tahapan evaluasi:
1. Putuskan apa yang akan dievaluasi.
Pertimbangkan relevansi, proses, efektivitas, efisiensi dan dampak/impact.
2. Penekanan rencana evaluasi/Design the Evaluation Plan
Kuantitatif – a quantifiable means of evaluation which can be done
through numerical counting of the evaluation source. Evaluasi kuantitatif
memiliki kelamahan yaitu hanya mementingkan jumlah padahal belum
tentu banyaknya kegiatan yang dilakukan akan berbanding lurus dengan
hasil yang memuaskan.
Kualitatif – descriptive transcription of the outcome conducted through
interview to acquire an in-depth understanding of the outcome.
Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai
dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian. (Francis Bacon)
Modul Keperawatan Keluarga 196
Evaluasi kualitatif terdiri dari 3 hal yaitu struktur, proses, dan hasil.
Struktur : berhubungan dengan tenaga/bahan yang diperlukan dalam
suatu kegiatan. Contoh : penguasaan materi, sumber keluarga,
penyediaan media
Proses : evalusi yang dilakukan selama kegiatan berlangsung
Contoh : waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana, keluarga antusia
selama penyuluhan kesehatan berlangsung
Hasil ; merupakan hail dari pemberian asuhan keperawatan
Contoh : keluarga mampu menyebutkan kembali bahaya rokok bagi
kesehatan menggunakan bahasa sendiri
3. Kumpulkan data-data yang relevan yang mendukung keluaran/outcome
Bisa dengan metode observasi langsung, memeriksa dokumentasi,
wawancara/angket, latihan simulasi.
4. Analisa data
Apa arti data tersebut??
5. Buat keputusan
Jika intervensi itu efektif, intervensi yang telah dilakukan itu bisa
diaplikasikan ke klien lain dengan kondisi yang sama namun jika tidak
efektif maka berikanlah rekomendasi
6. Hasil/Berikan Feedbacks
Pengalaman bukan saja yang telah terjadi pada diri Anda. Melainkan apa yang Anda
lakukan dengan kejadian yang Anda alami. (Aldous Huxley)
Modul Keperawatan Keluarga 197
Perumusan tujuan
Membandingkan
keadaan nyata
dengan criteria dan
standart evaluasi
3. EVALUASI KOGNITIF
1). Sebutkan dan jelaskan 4 hal yang perlu dipertimbangkan dalam
melakukan evaluasi keperawatan keluarga!
Great lives are the culmination of great thoughts followed by great actions. Peter Sinclair
Modul Keperawatan Keluarga 198
Kita semua selalu dihadapkan pada ribuan kesempatan emas yang tersamarkan dengan
baik oleh kesulitan
Modul Keperawatan Keluarga 199
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
There are two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as
though everything is a miracle (Einstein)
Modul Keperawatan Keluarga 200
5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
The difference between great people and everyone else is that great people create their lives actively,
while everyone else is created by their lives, passively waiting to see where life takes them next. The
difference between the two is the difference between living fully and just existing
Modul Keperawatan Keluarga 201
MODUL 11
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
Menjelaskan pengertian dokumentasi keperawatan keluarga
Menjelaskan jenis dokumentasi keperawatan keluarga
Menjelaskan langkah pendokumentasian keperawatan keluarga
Menjelaskan pendekatan dan strategi pendokumentasian keperawatan
keluarga
Percayalah pada keajaiban, tapi jangan tergantung padanya (H. Jackson Brown, Jr)
Modul Keperawatan Keluarga 202
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dan dilempari
dengan batu, tapi membalas dengan buah (Abu Bakar Sibli)
Modul Keperawatan Keluarga 203
Apabila kamu tidak bisa berbuat kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, maka berilah mereka
kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri, disertai akhlak yang baik (Nabi Muhammad Saw.)
Modul Keperawatan Keluarga 204
Apabila kamu tidak bisa berbuat kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, maka berilah mereka
kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri, disertai akhlak yang baik (Nabi Muhammad Saw.)
Modul Keperawatan Keluarga 205
Kaca, porselen, dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan tak akan
dapat direkatkan kembali tanpa bekas yang nampak (Benjamin Franklin)
Modul Keperawatan Keluarga 206
Penelitian
Data yang terdapat di dalamnya mengandung informasi yang dapat
dijadikan sebagai bahan atau objek riset dan pengembangan profesi
keperawatan.
Akreditasi
Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran
dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepad klien.
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan
semua kesalahan itu sendiri (Martin Vanbee)
Modul Keperawatan Keluarga 207
Fungsi Dokumentasi
Dokumentasi bukan hanya syarat untuk akreditasi, tetapi juga syarat
hukum di tatanan perawatan kesehatan. Dari fokus keperawatan,
dokumentasi memberikan catatan tentang proses keperawatan untuk
memberikan perawatan pasien secara individual (Doenges, 1998).
Pendokumentasian dimulai dari pengkajian, identifikasi masalah, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi rencana perawatan dan evaluasi
yang semua dicatat dalam catatan perkembangan / kemajuan. Catatan
kemajuan / perkembangan adalah :
Komunikasi staf
Staf dan shift berikutnya harus mengetahui apa yang telah terjadi
dengan pasien selama shift sebelumnya agar dapat membuat penilaian
yang tepat mengenai penanganan pasien. Disini peran perawat berada
dalam posisi yang unik karena sebagai disamping memberikan informasi
kepada sesama kolega juga pada profesi lain disamping kepada pasien itu
sendiri tentang apakah intervensi yang telah dilakukan dapat dihentikan
atau revisi, atau dibuat yang baru, tergantung dari informasi yang
dikumpulkan.
Evaluasi.
Peninjauan kemajuan pasien dan efektifan rencana pengobatan yang
periodik dilakukan oleh perawat dan atau team pengobatan. Evaluasi
kemajuan pasien dapat didokumentasikan pada rencana perawatan dan
atau pada catatan kemajuan.
Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berfikir seperti manusia,
tetapi ketika manusia mulai berfikir seperti komputer (Sydney Harris)
Modul Keperawatan Keluarga 208
Pemantauan Hubungan
Hubungan yang diharapkan adalah hubungan terapeutik antara perawat
dan pasien merup[akan alat yang digunakan oleh perawat untuk membantu
pasien membangun kemampuannyaPembayaran Kembali
(Reimbursement).
Pembayaran pihak ketiga meminta dengan tegas bahwa mengapa,
kapan, dimana, bagaimana, apa dan siapa dari pelayanan
didokumentasikan dengan jelas agar pihak ketiga dapat meneruskan
pendanaan pembiayaan bagi pasien yang sakit / dirawat. Oleh karena itu
catatan kemajuan harus mencatat observasi yang signifikan tentang apa
yang terjadi, penanganan, dan pemulihan, obat – obatan, peralatana yang
digunakan, dan informasi yang berhubungan lainnya juga perlu dicatat.
Dokumentasi Legals
Dalam masyarakat yang melek hukum, untuk menghindari ancaman
kasus tuntutan malpraktik atau kelalaian sangat penting untuk
didokumentasikan sehingga dapat sebagai dokumentasi legal.
Akreditasi.
Pendokumentasian harus di tulis secara lengkap dan akurat sehingga
dapat digunakan sebagai syarat untuk lisensi atau akreditasi
Pelatihan dan Pengawasan.
Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua : mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah
melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan tapi tak pernah memikirkannya (John Charles
Salak)
Modul Keperawatan Keluarga 209
Standar Dokumentasi
Komponen dan kriteria standar dokumentasi keperawatan yang
mengacu pada standar asuhan keperawatan Departemen Kesehatan tahun
1994, sebagai berikut :
Standar Pengkajian Data Keperawatan.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi :
- Pengumpulan data, dengan kriteria : kelengkapan data, sistematis,
menggunakan format, aktual dan valid.
- Pengelompokan data, dengan kriteria : data biologis, data psikologis
sosial dan spiritual.
- Perumusan masalah, dengan kriteria : kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma dan pola fungsi keluarga.
Diagnosa Keperawatan.
Kriteria – kriteria yang ada dalam diagnosa keperawatan :
- Status kesehatan dibandingkan dengan norma untuk menentukan
kesenjangan.
- Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab kesenjangan
dan pemenuhan kebutuhan klien.
Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah
kemenangan yang hakiki (Mahatma Ghandi)
Modul Keperawatan Keluarga 211
Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa
kita, yang bekerja tanpa bayaran (Corni Ten Boom)
Modul Keperawatan Keluarga 212
Satu-satunya yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri (Franklin D. Rosevelt)
Modul Keperawatan Keluarga 213
Tulis hanya untuk diri sendiri karena perawat bertanggung jawab dan
bertanggung gugat atas informasi yang ditulisnya.
Hindari penggunaan tulisan yang bersifat umum (kurang spesifik)
karena informasi yang spesifik tentang kondisi klien atas kasus bisa
secara tidak sengaja terhapus jika informasi bersifat terlalu umum, oleh
karena itu tulisan harus secara lengkap, singkat, padat dan obyektif.
Pastikan urutan kejadian dicatat dengan benar dan tanda tangani setiap
selesai menulis dokumentasi. Dengan demikian dokumentasi
keperawatan harus bersifat obyektif, komprehensif, akurat dan
menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada dirinya.
- Format Dokumentasi.
Menurut Capernito (1995) bahwa format dokumentasi masih banyak
ragamnya, dalam pencatatan perawat merasa rumit dan banyak
memakan waktu. Maka dalam pelaksanaan dokumentasi proses
keperawatan diperlukan sistem dokumentasi yang efisien,
komprehensif dapat mendokumentasikan lebih banyak data dalam
waktu yang lebih sedikit dan sesuai standar yang berlaku.
Unsur Proses.
Pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan yang meliputi aspek
dokumentasi, yaitu : pengkajian, perencanaan, tindakan dan evaluasi,
yang harus dilaksanakan secara terus menerus sampai tujuan berhasil.
Sedangkan kendala dalam pelaksanaan dokumentasi adalah kemapuan
perawat dalam mendokumentasikan proses keperawatan. Disini
dipengaruhi oleh beban kerja dan motivasi kerja perawat (Capernito,
1995).
Unsur lingkungan.
Unsur lingkungan yang dimaksud disini adalah kebijakan organisasi
dan manajemen institusi atau rumah sakit yang melaksanakan
dokumentasi proses keperawatan. Apabila ketiganya tidak saling
mendukung, maka sulit diharapkan akan mendapatkan hasil
dokumentasi proses keperawatan yang baik (Azrul Azwar, 1996).
Orang bijak adalah dia yang hari ini mengerjakan apa yang orang bodoh akan kerjakan
tiga hari kemudian (Abdullah Ibnu Mubarak)
Modul Keperawatan Keluarga 215
Perhatikan perbedaan antara apa yang terjadi bila seseorang berkata, “Saya telah gagal
tiga kali”, dan apa yang terjadi bila ia berkata, “Saya orang yang gagal”. (S. I. Hayakawa)
Modul Keperawatan Keluarga 216
Bukalah mata sewaktu berjalan, karena bisa saja Anda akan bertemu kesempatan. Adapun kesempatan itu
sendiri buta. Peganglah erat-erat, karena kesempatan datang dan pergi tanpa memberitahu
Modul Keperawatan Keluarga 217
Janganlah berusaha untuk menjadi orang suskes saja, tapi berusahalah untuk menjadi
orang yang penuh dengan peluang
Modul Keperawatan Keluarga 218
Biaya
Trens dan perubahan biaya layanan berdampak terhadap
pendokumentasian. Pencatatan yang baik akan memberikan gambaran
tentang pengeluaran biaya yang harus ditanggung oleh klien.
Kualitas Asuransi dan Ausit Keperawatan
Pendokumentasian juga dipengaruhi oleh prosedur kendali mutu,
terutama tentang audit catatan pelayanan kesehatan. Data tentang keadaan
klien sebelum masuk RS, pertanyaan dan wawancara dengan klien
merupakan sumber utama audit data.
Akreditasi Kontrol.
Perubahan tentang standar pelayanan kesehatan yang disusun oleh
institusi yang berwenang, membawa pengaruh terhadap
pendokumentasian. Institusi pelayanan harus mengikuti dan menyesuaikan
aturan pendokumentasian yang berlaku.
Coding dan Klasifikasi
Trens tentang klasifikasi tingkat ketergantungan klien berdampak
terhadap pendokumentasian. Pada waktu dulu klasifikasi klien hanya
didasarkan pada diagnosa medis, pelayanan klinik atau tipe pelayanan.
Saat ini dalam keperawatan, klien diklasifikasikan berdasar Diagnosis
Related group. Sedang informasi tentang daftar kode memberikan
gambaran kebutuhan klien, asuhan yang telah diterima harus ada di catatan
keperawata.
Prospektif Sistem Pembayaran.
Trens dan perubahan dalam sistem pembayaran berdampak terhadap
dokumentasi. Prospektif pembayaran merujuk pada sistem pembayaran
jika teladan anda gagal 100 kali, anda tidak perlu ikut gagal 100 kali untuk meraih hal yang sama. Anda
tinggal belajar dari kegagalan tokoh teladan anda tadi. Sehingga sukses anda bisa jauh lebih cepat
Modul Keperawatan Keluarga 219
3. EVALUASI KOGNITIF
1). Berikut ini adalah hasil pendokumentasian pengkajian keperawatan
keluarga yang dilakukan oleh mahasiswa praktek. Tugas Anda adalah
mengamati dan mengoreksi pendokumentasian yang dilakukan oleh
mahasiswa tersebut. Kemudian lakukan pembenaran terhadap
ketidaktepatan pendokumentasian tersebut. Apa saja yang kurang
tepat? Apa saja yang kurang dikaji? Apakah ada yang pengisiannya
tidak sesuai teori? (yang anda soroti adalah
PENDOKUMENTASIANnya)
Carilah orang terbaik di bidang anda, kemudian tirulah aktifitas yang membuatnya terbaik
Modul Keperawatan Keluarga 220
b. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1 Budi Prasetyo L 47 thn Kepala klg Pengangguran Sarjana
2 Tutik Mulyani P 41 thn Istri Wiraswasta SMA
3 Raras Prawestri P 15 thn Anak Pelajar SMA
Nershandani kandung TK
4 M. Alfian L 5 thn Anak Pelajar
Prasetyo kandung
c. Genogram:
Kemenangan itu mudah asalkan kita tahu caranya. Tempat terbaik untuk mencari caranya
adalah belajar dari para pemenang
Modul Keperawatan Keluarga 221
d. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga: Keluarga tradisional (Nuclear Family)
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut:
Keluarga tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
sehari-hari, tapi anak tertua sulit terbuka terhadap keluarga
perihal masalah pribadinya.
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Jawa
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan:
Keluarga lebih suka/terbiasa dengan makanan dan minuman
yang manis.
f. Agama dan Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Keluarga percaya bahwa setiap penyakit bisa disembuhkan dengan
jalan berdo'a dan berikhtiar.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Ibu
b) Penghasilan: Rp 1.000.000-1.500.000
c) Upaya lain: KUR (kredit usaha rakyat)
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll):
Sepeda motor, kipas angin, tape, DVD, computer, TV, radio,
HP.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: ± Rp 1.200.000
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Rekreasi jarang dilakukan bersama, anak tertua lebih suka
bepergian bersama teman-temannya (misal: ke mall).
setiap pemenang pernah meneteskan jutaan keringat saat latihan. Untuk mencapai posisi
mereka, andapun harus meneteskan jumlah keringat yang sama.
Modul Keperawatan Keluarga 222
Tingkatkanlah motivasi belajar anda, agar anda bisa mengerjakan tugas-tugas pekerjaan
anda dengan mudah
Modul Keperawatan Keluarga 223
Penyakit yang diderita keluarga selama ini seperti demam, flu dan
kelelahan. Namun, masalah tersebut bias diatasi.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah:
a) Luas rumah: 4x8 m2
b) Type rumah: permanent
c) Kepemilikan: sewa
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 1:3
e) Ventilasi/jendela: 1 (hanya ada di depan rumah, jarang atau hampir
tidak pernah di buka)
f) Pemanfaatan ruangan: tidak digunakan semestinya (ruang tamu
bercampur dengan tempat tidur dan tempat penyimpan barang
dagangan)
g) Septic tank: ada, letaknya langsung mengalir ke sungai
h) Sumber air minum: air isi ulang
i) Kamar mandi/WC: ada 1
j) Sampah: penampungan sementara di dapur ada 1
Limbah RT: langsung mengalir ke sungai
k) Kebersihan Lingkungan:
Lingkungan tempat tinggal (dirumah) terlihat kurang bersih tampak
lantai kotor, karpet kotor, tempat tidur berantakan.
tidak ada yang bisa anda raih jika anda tidak mau belajar. Jika ada bayi yang tidak mau
belajar bicara, maka ia tak akan bisa berbicara
Modul Keperawatan Keluarga 224
DENAH RUMAH
Kamar Mandi
Dapur
Kamar Tidur
Tempat
Tidur Kom
puter Ruang Barang
Tamu dagang
an
Pintu
Barang dagangan
Belajar adalah investasi tercerdas yang bisa anda lakukan. Karena investasi anda akan
kembali dengan jumlah yang ratusan bahkan ribuan kali lebih besar dari sebelumnya
Modul Keperawatan Keluarga 225
c) Budaya:
Setiap ada keluarga yang sakit/melahirkan, tetangga menjenguk
dengan memberikan dana sukarela.
c. Mobilitas Geografis Keluarga:
Keluarga tinggal sementara dikarenakan tidak ada biaya untuk membeli
rumah.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
Bapak sering mengikuti pelaksanaan kerja bakti, ibu tidak mengikuti
pengajian, anak tertua tidak mengikuti kegiatan karang taruna.
e. System Pendukung Keluarga:
Setiap ada keluarga yang sakit, tetangga selalu menjenguk dengan
memberikan dana sukarela.
Mungkin saja anda mengalami kesulitan saat belajar, tapi anda akan menerima
kemudahan setelah anda memahami dan menerapkan apa yang anda telah pelajari tadi
Modul Keperawatan Keluarga 226
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga Bp.B hidup saling menyanyangi satu sama lain
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga selalu hidup rukun.
Jangan buang hari-hari anda tanpa mempelajari sesuatu, karena itu berarti menutup hari
dengan kegagalan
Modul Keperawatan Keluarga 227
Semakin banyak ilmu yang anda pelajari, semakin besar peluang anda untuk menerima
hasil yang lebih besar.
Modul Keperawatan Keluarga 228
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : dua
b) Akseptor : ya - yang digunakan - lamanya -
c) Akseptor : belum, alasannya : ibu tidak ada kemauan menjadi
akseptor KB
d) Keterangan lain : -
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan : penghasilan keluarga
(1.000.000-1.500.000) penghasilan tersebut digunakan untuk biaya
sekolah anak, kebutuhan makan sehari-hari, iuran listrik dan air, dll.
Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu jauh lebih berat dan
menyengsarakan
Modul Keperawatan Keluarga 229
Waktu dan tenaga yang anda habiskan untuk belajar, akan selalu melahirkan sesuatu yang
berguna bagi kehidupan anda
Modul Keperawatan Keluarga 230
Beli masa depan anda dengan ilmu. Dan bekerjalah dalam perusahaan yang bernama
‘belajar’ agar anda mendapat gaji berupa ilmu yang melimpah
Modul Keperawatan Keluarga 231
Lembar Koreksi
bukan hanya kehidupan anda yang dimudahkan saat anda rajin belajar, tapi juga
kehidupan orang lain
Modul Keperawatan Keluarga 232
Ada sebuah mata uang yang selalu berlaku disetiap masa dan itu adalah ilmu dan
keterampilan. Jika anda tidak memiliki keduanya, maka anda tidak bisa membeli apapun
Modul Keperawatan Keluarga 233
Belajar akan memberikan anda pemahaman baru, sehingga anda bisa bisa menghadapi
tantangan baru yang membentang di depan
Modul Keperawatan Keluarga 234
Belajarlah hal-hal kecil setiap hari, tapi rutin terjadi setiap hari. Lakukan peningkatan
kecil setiap hari, hal tersebut akan berarti sangat banyak beberapa tahun yang akan datang
Modul Keperawatan Keluarga 235
Jika anda tidak mau bekerja keras di usia tua anda, maka belajarlah dengan keras di usia
muda, sehingga anda bisa bekerja secara cerdas di usia produktif anda
Modul Keperawatan Keluarga 237
Jangan iri terhadap orang yang lebih sukses dari anda, jika anda tidak mau belajar sama
keras dengan mereka
Modul Keperawatan Keluarga 238
Jaga terus motivasi anda untuk belajar. Jaga seakan-akan hidup mati anda tergantung
padanya
Modul Keperawatan Keluarga 239
Jadikan diri anda senang dalam belajar, sehingga anda selalu termotivasi dalam belajar,
sehingga anda dimudahkan dalam belajar
Modul Keperawatan Keluarga 240
4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
Bersyukurlah pada apa yang anda mliki; maka anda akan mendapatkan lebih banyak.
jika tidak mengfokuskan pada apa yang tidak anda miliki, maka anda tidak akan dan tidak akan pernah
merasa cukup
Modul Keperawatan Keluarga 241
5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Setiawati, Santun, Agus Citra Dermawan. 2008. Penuntun Praktis Asuhan
Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans Info Media
PJMK FASILITATOR
(...........................................) (...........................................)
Jangan sediakan waktu untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk dan ceroboh. Sukses tersedia bagi
kita yang bisa memanfaatkan waktu secara bijak. Mari berencana dan kerjakan mulai dari sekarang
Modul Keperawatan Keluarga 242
MIND MAPPING
DEFINISI
KELEMAHAN MIND-MAPING
3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna
atau symbol
Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua,
ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan
yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau
cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan
diantara tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan
membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu Peta
Pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai
dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan
Peta Pikiran yang miskin warna.
4. Gunakan huruf besar
Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin
penting saja di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam
gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan
huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang
sifatnya menjelaskan poin kunci
5. Buat peta pikiran dikertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan
kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran
pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan
modifikasi pada Peta Pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah
sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita
pelajari.
Modul Keperawatan Keluarga 247
Daftar Pustaka
Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka.
Modul Keperawatan Keluarga 248