1
2
BUKU PANDUAN
PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI KEPERAWATAN KELUARGA
TIM PENYUSUN
Tim Keperawatan Keluarga
Nama Mahasiswa :
NIM :
3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan berkat-
Nya buku panduan praktik keperawatan keluarga dapat diselesaikan dengan baik dan juga dapat
digunakan oleh mahasiswa dan juga pembimbing dalam praktik keperawatan keluarga.
Akhirnya, semoga buku ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa
dan pembimbing dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, khususnya dalam
meningkatkan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif.Kami menyadari bahwa buku ini
masih jauh dari kesempurnaan, karena itu segala usul, saran dan kritik sangat kami harapkan
untuk menyempurnakan buku ini.
4
Daftar Isi
Halaman Judul…………………………………………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………… 3
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………. 4
Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………………………………….. 6
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………….. 6
B. Tujuan ……………………………………………………………………………………………………. 7
Bab II Kompetensi ……………………………………………………………………………………………… 9
Bab III Proses Pelaksanaan Praktik
A. Alur Kegiatan Praktik komunitas …………………………………………………………….. 10
B. Kegiatan Mahasiswa ……………………………………………………………………………….. 12
C. Laporan Mahasiswa ………………………………………………………………………………… 13
D. Jadwal Praktek ……………………………………………………………………………………… 13
Bab IV Proses Bimbingan
A. Metode …………………………………………………………………………………………………… 16
B. Strategi Bimbingan …………………………………………………………………………………. 17
C. Tata Tertib Praktik …………………………………………………………………………………… 18
D. Hak dan Kewajiban Mahasiswa ……………………………………………………………….. 18
E. Hak dan Kewajiban Pembimbing ……………………………………………………………… 18
F. Ketentuan Lulus ………………………………………………………………………………………. 19
Bab V Evaluasi ……………………………………………………………………………………………………… 20
Bab VI Penutup ……………………………………………………………………………………………………. 21
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………. 22
5
Daftar Lampiran
Hal
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Asuhan Keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan keluarga, untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Keluarga sebagai klien dititik beratkan keluarga
beresiko tinggi dimana salah satu anggota keluarga untuk mendapatkan masalah
ksehatan atau sedang bermasalah. Keberadaan perawat dalam keluarga ini
diharapkan untuk mendukung keluarga mengenal masalah kesehatannya
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan,merawat anggota
keluarga yang sakit,modifikasi lingkungan yang menyebabkan masalah serta
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.
Mata Ajaran ini difokuskan pada pemberian pelayanan atau asuhan keperawatan
dalam pencegahan primer, sekunder dan tertier terhadap keluarga-keluarga
dimasyarakat dengan masalah kesehatan yang bersifat aktual ,resiko dan
potensial. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan keperawatan
kepada keluarga yang beresiko tinggi terhadap masalah kesehatan, dengan
memperhatikan sumber daya yang ada dalam keluarga dan bersama keluarga
menyusun rencana strategic untuk memecahkan berbagai masalah kesehatan
yang dihadapi keluarga.
7
1.2Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruktional Umum:
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran,mahasiswa/i mampu
memberikan asuhan keperawatan keluarga sesuai konsep teori dan
konsep keperawatan keluarga.
8
konsep dasar keperawatan keluarga sesuai dengan langkah-langkah
proses keperawatan.
8. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan Lansia dan
keluarganya dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan
keluarga sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.
9. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada keluarga
resiko tinggi dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan
keluarga sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.
10. Mahasiswa mampu merujuk keluarga yang dibinanya pada fasilitas
pelayanan kesehatan setempat.
9
BAB II
KOMPETENSI
10
3) Melakukan tindakan keperawatan dengan memperdayakan keluarga
g) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan keluarga
1) Mengidentifikasi aspek yang dinilai pada evaluasi keperawatan keluarga
2) Mengidentifikasi indicator keberhasilan tujuan keperawatan
3) Menunjukkan bukti keberhasilan sesuai kriteria tujuan
4) Membuat kesimpulan hasil keperawatan
5) Merumuskan tindak lanjut asuhan keperawatan keluarga
h) Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
1) Menuliskan seluruh data dan informasi tentang keperawatan keluarga dan
tindakan yang diberikan dalam dokumen
2) Menulis diagnosis keperawatan dalam dokumen
3) Mencatat perencanaan keperawatan keluarga dalam dokumen
4) Mencatat respon pasien dan hasil evaluasi setelah dilakukan tindakan
keperawatan
5) Menandatangani catatan keperawatan
11
BAB III
13
- Membantu keluarga untuk memelihara lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan keluarga
- Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan terdekat
7. Mahasiswa melakukan implementasi sesuai dengan kesepakatan dalam
perencanaan
8. Setiap kegiatan didahului dengan konsultasi dengan pembimbing dan
membuat pra planning
9. Supervisi keluarga oleh pembimbing dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada
tahap pengkajian, implementasi dan evaluasi
3.3Laporan Mahasiswa
1. Laporan Pendahuluan
Mahasiswa menuliskan rencana kegiatan yang akan dilakukan dengan
keluarga selama satu minggu
2. Resume
Mahasiswa menuliskan hasil kunjungan keluarga setiap hari kunjungan.
Dalam seminggu minimal ada 2 resume untuk 1 keluarga
3. Laporan Lengkap Keluarga
Mahasiswa menuliskan proses keperawatan keluarga secara lengkap,
meliputi pengkajian, analisa data, pengerakan diagnose keperawatan, skoring
atau prioritas masalah, perencanaan, implementasi dan evaluasi
3.4Jadwal Praktek
Minggu
Tahap Kegiatan
I II III IV
Pengkajian √ √
Diagnosa Keperawatan √ √
Perencanaan √ √ √
Implementasi √ √ √
Evaluasi √
15
c) Menunjukkan bukti keberhasilan sesuai kriteria tujuan
d) Membuat kesimpulan hasil keperawatan
e) Merumuskan tindak lanjut asuhan keperawatan keluarga
16
BAB IV
PROSES BIMBINGAN
4.1. Metode
Proses bimbingan praktik asuhan keperawatan keluarga sesuai
dengan tahapan proses keperawatan yaitu : pengkajian, diagnose keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi
Kegiatan
Tahapan Metoda Kegiatan Mahasiswa
Pembimbing
Pengkajian Pre conference Menyampaikan Menyeleksi dan
keluarga yang akan menetapkan
dibina keluarga binaan
Kunjungan Mengobservasi
rumah Bersama pembimbing kegiatan
mengunjungi rumah mahasiswa
keluarga, melakukan
pengkajian
Post conference Menunjukan hasil Mengoreksi hasil
pengkajian sesuai pengkajian
dengan format
Menyampaikan Memberikan
masalah yang ditemui masukan pada hal
saat pengkajian – hal yang kurang
tepat
Memberikan
arahan dan
menyelesaikan
masalah yang
ditemukan
mahasiswa
Diagnosa Pre conference Menunjukan diagnose Mengoreksi hasil
Keperawatan keperawatan yang kerja mahasiswa
sudah dibuat sesuai dan memberikan
dengan prioritas arahan untuk
diagnose berdasarkan perbaikan bila
hasil skoring ditemui hal-hal
yang masih kurang
Post conference
tepat
Menunjukan hasil Mengoreksi hasil
perbaikan dan memberikan
persetujuan
Perencanaan Pre Conference Menunjukan rencana Mengoreksi hasil
keperawatan yang kerja mahasiswa
sudah dibuat sesuai dan memberikan
dengan diagnose arahan untuk
keperawatan perbaikan bila
ditemui hal-hal
yang masih kurang
Post Conference Menunjukan hasil tepat
perbaikan Mengoreksi hasil
17
dan memberikan
persetujuan
Implementasi Pre Conference Menyampaikan Mengoreksi pra
persiapan untuk planning dan
implementasi : pra persiapan lainnya
planning, persiapan apakah sudah
alat, media, dll sesuai kebutuhan
Kunjungan Melaksanakan Mengawasi
Rumah implementasi mahasiswa dalam
melaksanakan
implementasi
Menyampaikan Mendengarkan
Post Conference perasaannya dengan baik pada
saat mahasiswa
mengungkapkan
perasaannya
Menyampaikan Memberikan pujian
kesulitan dan atas hasil kerja
kemudahannya dalam yang telah dicapai
melaksanakan
implementasi
Evaluasi Pre Conference Menyampaikan Mengarahkan
kegiatan yang akan mahasiswa agar
dilakukan melakukan
evaluasi sesuai
dengan tujuan yang
telah ditetapkan
Kunjungan Memperhatikan
Rumah Mengevaluasi dan observasi
pengetahuan dan sikap kegiatan
keluarga mahasiswa dan
Mengevaluasi hasil yang sudah
ketrampilan/tindakan dicapai keluarga
yang sudah
dimiliki/dilakukan
Post Conference keluarga
Terminasi dengan Bersama
keluarga mahasiswa
melakukan
Menyampaikan terminasi dengan
perasaannya keluarga
19
1. Nilai praktik ≥68
2. Mengumpulkan laporan praktik
3. Kehadiran pada saat pre dan post konferens 100%
20
BAB V
EVALUASI
21
BAB IV
PENUTUP
22
DAFTAR PUSTAKA
Harmon H, Shirley May & Sherly Thalman B (1996), Family Health Care Nursing –
Theory Pracice and Research. F.A. Davis Company Philadelphia
Marrelli, FM & Lynda SH (1987) The Nurse Manager’s Survival Guide-Practical Answer
to Everyday Problems, Mosby Year Book Inc. :Philadelphia
Rice Robyn, (1996) Home Health Nursing Practice, Concept and Aplication 2 nd Edition
Mosby Co. USA.
Suprajitno, 2004, Asuhan Keperawatan Keluarga, Aplikasi Dalam Praktik, EGC, Jakarta
23
Lampiran I
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Genogram :
6) Tipe Keluarga
7) Suku Bangsa
8) Agama
9) Status Sosial Ekonomi keluarga
10)Aktivitas rekreasi keluarga
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
11)Tahap perkembangan keluarga saat ini
12)Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
13)Riwayat kesehatan keluarga inti
14)Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
24
III. Data Lingkungan
15)Karakteristik rumah :
Denah rumah
16)Karakteristik tetangga dan komunitasnya
17)Mobilitas geografis keluarga
18)Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
19)Sistem pendukung keluarga
IV. Struktur Keluarga
20)Struktur peran
21)Nilai atau norma keluarga
22)Pola komunikasi keluarga
23)Struktur kekuatan keluarga
V. Fungsi Keluarga
24)Fungsi ekonomi
25)Fungsi mendapatkan status social
26)Fungsi pendidikan
27)Fungsi sosialisasi
28)Fungsi Pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
29)Fungsi religious
30)Fungsi rekreasi
31)Fungsi reproduksi
32)Fungsi afeksi
VI. Stres dan Koping Keluarga
33)Stresor jangka pendek dan panjang
34)Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor
35)Strategi koping yang digunakan
36)Strategi adaptasi disfungsional
VII. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
25
VIII. Harapan Keluarga
26
Lampiran 2 :
Objektif :
2. Subjektif :
Objektif :
3. Subjektif :
Objektif :
2.
3.
27
Lampiran 3
4. Menonjolnya masalah
Skala : Berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan
Proses Skroring
Tentukan skornya sesuai kriteria yang dibuat
Skor dibagi dengan skor tertinggi dikalikan bobot
Skor yang diperoleh X Bobot
Skor tertinggi
2.
3.
28
Lampiran IV
Khusus :
29
Lampiran V
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI
Catatan :
Pada setiap tahap perlu dituliskan dengan jelas dan benar tentang tempat, tanggal,
nama perawat sebagai bukti identifikasi.
30
Lampiran 6
2. TEKNIK KOMUNIKASI
Berbicara dengan sikap yang menghargai, mendengar secara aktif, memfasilitasi
respon klien, menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, menanyakan jika
ada pertanyaan yang tidak jelas dan memberi contoh
3. IDE / KREATIFITAS
Menggunakan media yang tepat dalam memberikan intervensi keperawatan yang
dibuat berdasarkan ide/kreatifitas masing-masing mahasiswa.
31
Tidak ada Sebagian kecil Beberapa Sebagian Semua ukuran
penampila penampilan penampila besar penampilan
n diatas didemonstrasika n ada, penampila didemonstrasika
n tetapi ada n adekuat n
yang
kurang
adekuat
1 2 3 4 5
5. TERMINASI
Mengklarifikasikan hal yang telah didiskusikan dan disetujui, membuat rencana
yang akan dating dengan klien (misal jadwal, tujuan dan persiapan kunjungan
berikut).
Pembimbing
32
(Nama Lengkap)
Lampiran 7
Petunjuk : Cek pada kolom ya jika ketrampilan atau tingkah laku ditampilkan, cek
pada kolom tidak jika ketrampilan atau atau tingkah laku tidak ditampilkan. Tulis
penjelasan khusus pada kolom keterangan jika jawaban ragu atau tidak jelas.Nilai
akhir adalah penjumlahan semua nilai.
B. Analisa Data ( 5 )
1. Mengartikan hubungan antar faktor yang 3
terkait dengan kemampuan keluarga
tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan
2. Mengidentifikasi pola dan / kesenjangan 2
antar hasil pengkajian dengan kemampuan
yang dimiliki keluarga tentang kesehatan
dan pelayanan kesehatan
C. Menetapkan Diagnosa Keperawatan
Keluarga (15) 5
1. Menetapkan diagnosa / masalah
keperawatan kesehatan keluarga
berdasarkan :
a. Data pengkajian yang akurat 5
b. Organisasi data yang mendukung
dengan tepat 2
2. Penapisan masalah kesehatan / diagnosa
3
berdasarkan serangkaian kriteria
33
3. Mengubah / memperbaiki diagnosa sesuai
dengan data yang didapat
4. Mencatat masalah / diagnosa keperawatan
kesehatan keluarga : Sistem, Ringkasan dan
Akurat
3. PERENCANAAN ( 20 )
A. Menyertakan keluarga dalam membuat 5
rencana keperawatan
B. Merumuskan tujuan yang spesifik, dapat 5
diukur, dapat dicapai, relevan, dan batas waktu
C. Sasaran dan tujuan diarahkan pada pencapaian 5
kemandirian keluarga dalam kesehatan dan
pelayanan kesehatan
D. Mengidentifikasi intervensi keperawatan yang 5
sesuai
4. IMPLEMENTASI ( 20 )
A. Menyertakan keluarga dalam melaksanakan 4
intervensi 3
B. Menggunakan teknik yang tepat dalam
melaksanakan intervensi keperawatan 3
C. Menggunakan strategi pendidikan kesehatan 2
D. Mendemonstrasikan ketrampilan komunikasi
yang efektif 2
E. Mendiskusikan konsep kesehatan dan
pelayanan kesehatan yang akurat 3
F. Berfungsi sebagai coordinator dengan
mengidentifikasi, mengartikan, memuali dan
3
memelihara hubungan antara pelayanan yang
ada dan seusai dengan keluarga
G. Mencatat intervensi keperawatan dan respon
keluarga : sistematis, ringkas dan akurat
5. EVALUASI ( 10 )
A. Menyertakan keluarga dalam mengevaluasi 3
asuhan keperawatan
B. Mengevaluasi asuhan keperawatan dengan 2
menggunakan kriteria dan standart evaluasi
C. Memodifikasi prioritas, sasaran, tujuan dan 2
intervensi keperawatan sesuai dengan hasil
evaluasi 3
D. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan
perbaikan rencana : sistematis, ringkas dan
akurat
6. KETRAMPILAN PROFESIONAL ( 12 )
A. Mengevaluasi dampak perasaan, nilai, sikap dan 2
tingkah laku sendiri terhadap asuhan
keperawatan dan hubungan professional
B. Menggunakan konsultasi interprofesional 4
dalam mengambil keputusan
C. Menerima Accountability (tanggung gugat)
terhadap praktek professional diri sendiri :
2
1. Mencari dan menerima supervise yang
2
sesuai
34
2. Teliti dan tepat dalam : melaporkan tugas 2
dan menyerahkan tugas
3. Segera melaporkan jika ada kesalahan
7. KEMAMPUAN AKADEMIK (SCHOLARSHIP) ( 8 )
A. Mendemonstrasikan cara berpikir kritis dalam 3
menganalisa issue / masalah
B. Menyajikan data verbal dan tertulis dengan 2
formulasi yang baik
C. Kontribusi dalam mendiskusikan issue dan 3
bacaan dalam kasus keperawatan keluarga
Total Nilai
Pembimbing
(Nama Lengkap)
35
LEMBAR OBSERVASI
NAMA MAHASISWA :
TANGGAL :
Penilaian Sikap
1. Percaya diri, tidak ragu-ragu
2. Ketenangan dan keramahan
3. Memperhatikan norma etika
Catatan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………...................................................................................................................................................
.......................
37
LEMBAR OBSERVASI
NAMA MAHASISWA :
TANGGAL :
Penilaian Sikap
1. Percaya diri, tidak ragu-ragu
38
2. Ketenangan dan keramahan
3. Memperhatikan norma etika
Catatan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………...................................................................................................................................................
.......................
39
LEMBAR OBSERVASI
NAMA MAHASISWA :
TANGGAL :
Penilaian Sikap
1. Percaya diri, tidak ragu-ragu
2. Ketenangan dan keramahan
40
3. Memperhatikan norma etika
Catatan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………...............................................................................................................................................
41
LEMBAR OBSERVASI
NAMA MAHASISWA :
TANGGAL :
SKALA
KRITERIA PENCAPAIAN
NO ELEMEN PENILAIAN KET
KOMPETENSI (KPK)
YA TIDAK
1. Mengidentifikasi 1.1. Kebutuhan pendidikan
kebutuhan kesehatan pada keluarga
pendidikan ditetapkan / diidentifikasi
kesehatan pada 1.2. Topik penyuluhan
keluarga ditetapkan
2. Menunjukan pra 2.1. Pra planning diserahkan
planning maksimal sehari sebelum
pendidikan pelaksanaan
kesehatan pada 2.2. Pra planning berisi
perawatan tentang latar belakang,
keluarga tujuan, media dan alat
bentu, sasaran, teknik
evaluasi
3. Menunjukkan 3.1. Satuan acara penyuluhan
prosedur disiapkan
pendidikan 3.2. Lingkungan yang aman
kesehatan dan nyaman bagi keluarga
keluarga disiapkanisiapkan
3.3. Alat dan bahan untuk
penyuluhan
3.4. Penyuluhan dilaksanakan
sesuai dengan masalah
3.5. Respon keluarga saat dan
setelah penyuluhan
dievaluasi
3.6. Menggunakan media dan
alat bantu sesuai sasaran
4. Mengimplementas 4.1. Menggunakan teknik
ikan komunikasi komunikasi yang benar
terapeutik pada 4.2. Menggunakan bahasa
keluarga sesuai sasaran
4.3. Bersikap sopan
4.4. Menghargai pendapat
keluarga
5. Menunjukkan 5.1. Mengikutkan keluarga
advokasi dalam setiap kegiatan
kesehatan pada 5.2. Melakukan advokasi
keluarga kesehatan pada keluarga
Penilaian Pengetahuan
1. Konsep keperawatan sesuai dengan kasus
42
2. Pengkajian keperawatan, diagnose keperawatan,
perencanaan keperawatan, evaluasi dan dokumentasi
3. Teknik Komunikasi
4. Prinsip dan konsep etika
Penilaian Sikap
1. Percaya diri, tidak ragu-ragu
2. Ketenangan dan keramahan
3. Memperhatikan norma etika
Catatan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………...............................................................................................................................................
43
LEMBAR OBSERVASI
NAMA MAHASISWA :
TANGGAL :
Penilaian Sikap
1. Percaya diri, tidak ragu-ragu
2. Ketenangan dan keramahan
3. Memperhatikan norma etika
Catatan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………...............................................................................................................................................
44
……………………………… ……………………………… …………………………… ……………………………
… … … …
NIM. NIM. NIP. NIP.
LEMBAR OBSERVASI
NAMA MAHASISWA :
TANGGAL :
45
Penilaian Sikap
1. Percaya diri, tidak ragu-ragu
2. Ketenangan dan keramahan
3. Memperhatikan norma etika
Catatan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………...............................................................................................................................................
46
LEMBAR OBSERVASI
NAMA MAHASISWA :
TANGGAL :
47
Penilaian Sikap
1. Percaya diri, tidak ragu-ragu
2. Ketenangan dan keramahan
3. Memperhatikan norma etika
Catatan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………...............................................................................................................................................
48
Lampiran 10
Laporan Pendahuluan
Kunjungan : …………………………………………………….
Tanggal : ……………………………………………………..
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
b. Data yang perlu dikaji
c. Masalah Keperawatan Keluarga
2. Proses Keperawatan
a. Diagnosis Keperawatan
b. Tujuan Umum
c. Tujuan Khusus
3. Implementasi Keperawatan
a. Metode
b. Media dan Alat
c. Waktu dan tempat
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
b. Kriteria Proses
c. Kriteria Hasil
49
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. PH DENGAN
YOHANES A. SENO
NIM : 530320108056
JURUSAN KEPERAWATAN
2011
50
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga ( Friedman 1998 ).
Berdasarkan data yang dikumpulkan dikelurahan maulafa, bahwa angka kejadian
TBC cukup tinggi yaitu sekitar 35 % penyebab penyakit menular, data yang
dikumpulkan oleh mahasiswa jurusan keperawatan tahun 2011 di RW 08
terdapat 5 orang menerita TBC. Kebanyakan dari penderita TBC adalah pasien
gagal yang menjalani pengobatan dengan berbagai alas an.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, dimana keluarga sebagai unit
utama yang menjadi sasaran pelayanan harus seoptimal mungkin termasuk
anggota keluarga yang menderita TBC, hal ini dikarenakan apabila salah satu
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya.
Sesuai uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa penerapan proses
keperawatan keluarga terutama pada keluarga yang menderita TBC sangatlah
penting, oleh karena itu akan dibahas masalah asuhan keperawatan keluarga
pada keluarga Tn. PH yang mempunyai anggota keluarga yang menderita
penyakit menular (TBC).
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.
PH yang salah satu anggota keluarganya menderita TBC.
Tujuan khusus :
Diharapkan dalam praktek keperawatan keluarga mahasiswa mampu :
1. Mengkaji keluarga dengan anggota keluarga yang menderita TBC
2. Menganalisa data untuk merumuskan diagnose keperawatan
3. Melakukan perencanaan yang diawali dengan penentuan prioritas masalah
dengan metode scoring, menentukan goal, objektif, serta rencana intervensi
4. Melakukan implementasi pada anggota keluarga yang menderita TBC
5. Melakukan evaluasi pada anggota keluarga yang mendertita TBC
51
BAB II
STUDI KASUS
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama KK : Tn. P.H. (58 tahun)
2. Alamat : Jln. Frans Daromen, RT.033 RW.008,
Kelurahan Maulafa
3. Pekerjaan KK : Petani
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :
52
tahun. Apabila malam hari masih keringat walaupun tidak terlalu
banyak pada saat gejala awal.
b. Ny. SS
Ny. SS dalam keadaan sehat.Ia mengatakan tidak ada penyakit
keturunan maupun menular yang pernah dialami, dan tidak pernah
dirawat dirumah sakit. Saat dikaji Ny. SS mengatakan sering pusing
jika terlalu banyak bekerja.
c. An. NH
An. NH dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan apapun.
d. An. MM
An. MM dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan apapun.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya.
a. Tn. PH
Tn. PH mengatakan pada tahun 2005 pernah masuk Rumah Sakit di
Rote karena menderita TBC dengan gejala awal batuk berdahak, nyeri
dada, dan berkeringat banyak di malam hari. Pengobatan sudah
dijalankan pada tahun 2005 tetapi dinyatakan gagal karena
pengobatan yang tidak teratur, saat ditanya pasien mengatakan jarak
puskesmas di Rote cukup jauh sehingga sulit dijangkau. Pengobatan
kedua pada tahun 2010 juga dinyatakan gagal dengan sebab yang
sama. Saat ini Tn. PH menjalani program pengobatan di Puskesmas
Sikumana dengan infoemasi yang di dapatkan dari saudaranya, dan
program pengobatan sudah berjalan dua bulan lebih.Tn. PH masuk
dalam program TBC kategori dua.
b. Ny. SS
Tidak pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan apapun, apabila
sakit hanya keluhan ringan seperti demam, batuk, dan pilek.Pernah
menderita malaria namun sembuh dengan mengkonsumsi obat dari
puskesmas.
c. An. NH
Tidak pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan apapun, apabila
sakit hanya keluhan ringan seperti demam, batuk, dan pilek.
d. An. MM
Tidak pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan apapun, apabila
sakit hanya keluhan ringan seperti demam, batuk, dan pilek.
III. Karakteristik Lingkungan dan Karakteristik Rumah
1. Luas rumah yang ditempati ± 16 m², terdiri dari 1 kamar tidur, 1 ruang tamu,
1 dapur. Diluar rumah terdapat kamar mansi yang digabung dengan WC.
Tipe bangunan rumah tidak permanen, dan lantai rumah terbuat dari tanah.
Jumlah jendela 1 yang terdapat di ruang tamu dan tidak terdapat Ventilasi.
Jumlah jendela masih kurang dari seharusnya atau belum sesuai dengan
banyaknya ruangan sehingga kondisi rumah menjadi gelap di siang hari,
akibatnya pencahayaan dan pertukaran udara menjadi kurang baik. Pada
siang hari sering menyalakan lampu karena penerangan rumah yang cukup
gelap. Kamar mandi dan WC digabung menjadi satu, terbuat dari seng yang
disusun membentuk sebuah bangunan, berlantai tanah, dan jenis cemplung
53
untuk septic tanknya. Halaman rumah tidak dipagari, jumlah tanaman di
depan rumah tidak cukup banyak. Menurut Tn. PH apabila musim panas
maka sekitar rumahnya berdebu. Saat di observasi jumlah pepohonan
disekitar rumah Tn. PH banyak yang membuat sedikit sinar matahari yang
masuk ke dalam rumah.
Keluarga Tn. PH menggunakan sumber air dari sumur yang berada di depan
rumahnya untuk kebutuhan sehari-hari.
DENAH RUMAH
1
6 5
2
5
3
5
1 : 200
Keterangan :
1. Ruang Tamu
2. Kamar Tidur
3. Dapur dan Ruang Makan
4. Kamar Mandi dan WC
5. Pintu
54
6. 6 Jendela
2. Hubungan Keluarga dengan Tetangga
Hubungan keluarga Tn. PH dengan tetangga terjalin baik, harmonis, dan
rukun.Serta keluarga sering berkunjung dan bercerita bersama di halaman
rumah.Setiap pagi dan sore kebiasaan keluarga menyapu atau
membersihkan lingkungan runah serta seminggu sekali membakar sampah
yang ada dikumpulkan dekat rumah. Pada malam hari biasanya ada keluarga
lain yang dating untuk menonton TV bersama di malam hari.
3. Mobilitas Keluarga
Keluarga tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak tahun 2004.Apabila
ada kesempatan keluarga sering pulang kampong ke Rote. Tn. PH bekerja
sebagai petani, sedangkan Ny. SS berjualan sayur di pasar inpres oepura.
Selama 3 bulan terakhir anggota keluarga Tn. PH tidak melakukan
perjalanan keluar kota
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. PH sering mengikuti kebaktian di Gereja, dan lingkungan
tempat tinggal.Tn. PH dan istrnya termasuk pengurus gereja
dilingkungannya yang tergabung di rayon 8.Ny. SS rajin mengikuti ibadah
bersama teman-teman persekutuannya 2 kali seminggu.
Anak-anak Tn. PH juga berinteraksi baik dengan teman-teman seusianya. An.
NH dan An. MM mengikuti kegiatan ibadah pemuda di lingkungannya. Dalam
kegiatan lingkungan, Tn. PH mengatakan sering mengikuti kerja bakti
maupun rapat baik di tingkat RT maupun di tingkat Kelurahan.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Anggota keluarga Tn. PH selalu merawat Tn. PH yang sedang sakit dan
menjalani pengobatan dari Puskesmas Sikumana.Tn. PH mengatakan
keluarganya memiliki Jamkesda, yang digunakan untuk mendapatkan
fasilitas kesehatan.Kebiasaan berobat didapatkan keluarga dari puskesmas
Sikumana maupun Puskesmas Maulafa. Keluarga Tn. PH juga memiliki
tabungan dan alat transportasi (motor), hal ini digunakan sebagai system
pendukung keluarga baik di hari ini maupun di masa yang akan dating.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn, PH mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah
dengan anggota keluarga untuk mengambil keputusan misalnya,
perencanaan pengobatan untuk Tn. PH. Komunikasi biasanya lebih banyak
dilakukan pada waktu makan bersama di malam hari.
2. Peran Keluarga
Tn. PH
Berperan sebagai suami, ayah dan kepala keluarga serta pencari nafkah
utama untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ny. SS
Sebagai ibu rumah tangga, anggota persekutuan dalam ibadah di rayon 8,
serta berperan sebagai pencari nafkah sampingan membantu memenuhi
kebutuhan keluarga.
55
An. MM
Sebagai anak ketiga di dalam keluarga Tn. PH, berperan sebagai
mahasiswa
An. MM
Sebagai anak ponakan di dalam keluarga Tn. PH, berperan sebagai pelajar
3. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma keluarga yang berlaku di keluarga Tn. PH, menyesuaikan
dengan nilai agama yang dianut yaitu Kristen Protestan dan norma yang
berlaku dilingkungan masyarakat. Keluarga Tn. PH berpendapat bahwa
kesehatan itu sangat penting, namun keluarga belum mengerti betul tentang
kesehatan, sehingga masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga pun
belum terlalu dimengerti sepenuhnya.Keluarga juga meyakini bahwa sakit
atau penyakit itu merupakan cobaan dari Tuhan.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afeksi
Tn. PH selalu mengajarkan kepada istri, anaknya, maupun anggota keluarga
lain di dalam rumah untuk selalu melakukan hal yang baik sesuai dengan
normayang berlaku sperti : saling menghormati, saling menghargai, baik
kepada tetangga sekitar maupun orang lain. Menurut Tn. PH apabila kita
menghargai orang lain maka kita juga akan dihargai.
2. Fungsi Sosial
Keluarga Tn. PH selalu mengajarkan bagaimana berperilaku sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari baik
dilingkungan keluarga maupun dilingkungan masyarakatnya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Tn. PH dan Ny. SS mengatakan tidak tahu apa yang menjadi penyebab Tn.
PH batuk-batuk terus dan berdahak dan waktu yang lama terlebih apda
waktu malam dan pagi hari, dan juga sulit sembuh padahal sudah
mendapat pengobatan dari pelayanan kesehatan. Saat ditanya Tn. PH dan
Ny. SS mengatakan tidak tahu akibat dan bahaya yang dapat terjadi
apabila penyakit Tn. PH tidak diobati. Tn. PH mengetahui bahwa
penyakitnya dapat menular, tetapi ia mengatakan tidak tahu apa yang
harus dilakukan untuk mencegah penularan penyakitnya kepada orang
lain, khususnya kepada anggota keluarga.
Ny. SS mengatakan kalau ada yang sakit biasanya dirawat di rumah dulu
dalam beberapa hari. Tetapi kalau tidak ada perubahan atau kondisinya
tidak membaik baru keluarga membawa anggota keluarga yang sakit ke
Puskesmas karena keluarga juga memiliki jamkesda untuk mendapatkan
pelayanan gratis.
Ny. SS mengatakan kalau dirinya merawat Tn. PH di rumah apa adanya,
tidak terlalu memperhatikannya secara khusus karena Tn. PH juga masih
dapat beraktivitas, yang terpenting baginya adalah Tn. PH minum obat
secara teratur dan menganjurkan Tn. PH untuk beristirahat apabila
kecapaian. Mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi Tn. PH selama sakit,
56
Ny. SS mengatakan memberikan makanan apa adanya yang diperoleh
sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga, misalnya nasi dan sayur tanpa
lauk. Mengenai kebersihan lingkungan rumah, Ny. SS mengatakan setiap
hari membersihkan rumah dengan menyapu halaman sekitar. Mengenai
penggunaan alat makan dan kebiasaan tidur, Ny. SS mengatakan tidak
ada pemisah alat makan ataupun tempat tidur bersama. Tn. PHtidur
bersama dengan istrinya, dan kadang-kadang tidur bersama An. NM di
ruang tamu. Tentang kebiasaan Tn. PH batuk seperti dan membuang
ludah, Ny. SS mengatakan tidak mengerti dan hanya mengatakan kalau
Tn. PH batuk seperti biasa tidak pernah menutup mulut dengan tisu atau
sapu tangan dan untuk membuang ludah tidak sembarangan tempat
karena keluarga menyediakan tempat tetapi hanya berisi pasir tidak
berisi detergen sebagai desinfektan. Saat di observasi tempat ludahnya
hanya terdiri dari pasir yang ditempatkan pada kaleng, tidak dicampur
bersama detergen sebagai desinfektan.
Tn. PH mengatakan pekarangan rumahnya berdebu pada musim panas.
Kebiasaan membuang sampah pun hanya dengan cara mengumpulkan
saja dipekarangan rumah dan langsung dibakar, sehingga kadang di
lingkungan tempat tinggal jadi berasap karena bakaran sampah. Saat
diobservasi keadaan rumah tempat tinggal Tn. PH ternyata kondisinya
memang beresiko untuk menjadi penyebab kekambuhan penyakit Tn.
PH, hal ini terjadi akibat adanya beberapa ruangan yang tidak memiliki
jendela dan ventilasi sehingga pencahayaan dan petukaran udara
menjadi tidak baik, selain itu juga jumlah pepohonan yang banyak
mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke dalam rumah. Saat
diobservasi nampak tumpukan abu bekas bakaran sampah dipekarangan
rumah. Untuk pelayanan kesehatan, anggota keluarga yang sakit biasanya
dirawat dulu dalam beberapa hari di rumah, jika tidak ada perubahan
keluarga akan dibawa ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pengobatan, termasuk membawa Tn. PH untuk berobat.
Tn. PH mengatakan adanya Jamkesda cukup membantu keluarganya
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, sehingga kalau ada anggota
keluarga yang sakit di rawat dulu dalam beberapa hari di rumah, jika
tidak ada perubahan keluarga akan dibawa ke pelayanan kesehatan
untuk mendapatkan pengobatan. Akan tetapi, ternyata Tn. PH belum
mengetahui adanya program TB yang diadakan di PuskesmasSikumana
khusus untuk pasien yang menderita TBC. Tn. PH baru mengetahui dari
saudaranya 2 bulan yang lalu.
4. Fungsi Religius
Tn. PH mengatakan kalau seluruh anggota keluarganya rajin ke gereja setiap
hari minggu dan juga mengikuti kegiatan ibadat persekutuan yang ada
disekitar tempat tinggalnya yang bergabung dalam rayon 8.An. NH dan An.
MM sering mengikuti ibadat pemuda di lingkungannya.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. PH mengatakan penghasilan keluarga cukup untuk kebutuhan sehari-
hari baik dari pekerjaannya maupun kerjaan sampingan istri.
57
VI. Stress dan Koping Keluarga
Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Keluarga Tn. PH mengatakan jarang mengalami stressor jangka pendek yang
serius baik Tn. PH sendiri maupun anak-anaknya. Stressor jangka panjang
selama ini adalah adanya penyakit yang diderita oeh Tn. PH
Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Ny. SS mengatakan akan selalu mengawasi dan membantu Tn. PH dalam
proses pengobatan yang sekarang sedang dijalani di Puskesmas Sikumana,
agar penyakit yang di derita bisa cepat sembuh.
Stress koping yang digunakan
Keluarga Tn. PH mengatakan menerima keadaan ini, tetapi akan terus
berusaha menjalani pengobatan yang benar-benar dapat membuat Tn. PH
sembuh
Strategi Adaptasi Disfungsional
Saat dilakukan pengkajian tidak ditemukan penggunaan koping non adaptif
oleh keluarga Tn. PH
VII. Pemeriksaan Fisik
1. Tn. PH
Rambut putih, lurus, keadaan umum sehat. Dimana BB Tn. PH sekarang 54
kg sedangkan TB : 167 cm. BBI Tn. PH saat ini seharusnya 60,3 Kg. TTV =
TD : 110/70, RR : 22 X/ menit, N : 98
Saat dilakukan pengkajian auskultasi terdengar suara ronkhi (penumpukan
secret pada lobus kiri maupun kanan paru).Saat diobservasi Tn. PH tampak
batuk-batuk dengan tidak menutup mulutnya dengan menggunakan sapu
tangan atau tisu.Badan tampak cukup kurus.
2. Ny. SS
Keadaan umum baik, tensi 120/80 mmhg, N : 87 x/menit. Suhu 36,8 C
3. An. MM
Keadaan umum baik, tensi 120/80 mmhg, N : 85 x/menit. Suhu 36,7 C
4. An. MM
Keadaan umum baik, tensi 120/70 mmhg, N : 80 x/menit. Suhu 36,9 C
VIII.Harapan Keluarga
Tn. PH berharap bisa cepat sembuh dari penyakitnya sekarang dan program
pengobatan dapat dijalani dengan baik dan rutin.
58
malam dan pagi hari dan juga bahaya komplikasi
sulit untuk sembuh padahal dari penyakit TBC.
sudah mendapat pengobatan
dari pelayanan kesehatan. Saat
ditanya Tn. PH dan Ny. SS
mengatakan tidak tahu akibat
dan bahaya yang dapat terjadi
apabila penyakit Tn. PH tidak
diobati. Tn. PH dan Ny. SS juga
mengatakan mengetahui
bahwa penyakit Tn. PH dapat
menular. Saat dikaji Tn. PH
mengatakan pengobatan sudah
dijalankan pada tahun 2005
tetapi dinyakatan gagal karena
mengkonsumsi obat obat yang
tidak teratur, Pengobatan
kedua pada tahun 2010 juga
dinyatakan gagal dengan sebab
yang sama. Tn. PH mengatakan
sekarang menjalani program
pengobatan di Puskesmas
Sikumana dengan informasi
yang didapatkan dari
saudaranya, dan program
pengobatan sudah berjalan dua
bulan lebih. Tn. PH masuk
dalam program TBC ktegori
dua.
Data Objektif :
Tn. PH terlihat masih batuk-
batuk dengan tidak menutup
mulut dengan tisu atau sapu
tangan, badannya tampak
cukup kurus. Status nutrisi
sekarang juga kurang baik
karena berat badan Tn. PH
kurang dari BBI. Dimana BB
Tn. PH sekarang 54 kg
sedangkan TB : 167 cm. BBI Tn.
PH saat ini seharusnya 60,33
kg. TTV = TD : 110 / 70, RR : 22
x/menit, N : 98
2. Data Subjektif : Resiko tinggi Ketidakmampuan
Ny. SS mengatakan kalau terjadi penularan keluarga mengenal
dirinya merawat Tn. PH Penyakit TBC Tn. masalah kesehatan
dirumah apa adanya, tidak PH pada anggota yang terjadi pada
terlalu memperhatikannya keluarga yang lain Tn. PH
secara khusus karena Tn. PH
juga masih dapat beraktivitas,
yang terpenting baginya adalah
Tn. PH minum obat secara
59
teratur dan menganjurkan Tn.
PH untuk beristirahat kalau
kecapaian. Mengenai
pemenuhan kebutuhan nutrisi
Tn. PH selama sakit, Ny. SS
mengatakan memberikan
makanan apa adanya yang
diperoleh sesuai dengan
kondisi ekonomi keluarga.
Mengenai kebersihan
lingkungan rumah, Ny. SS
mengatakan setiap hari
membersihkan rumah dengan
menyapu halaman sekitar.
Mengenai penggunaan alat
makan dan kebiasaan tidur, Ny.
SS mengatakan tidak ada
pemisahan alat makan ataupun
tempat tidur bersama. Tn. PH
tidur bersama dengan istrinya,
dan kadang-kadang tidur
bersama An. NM diruang tamu.
Tentang kebiasaan Tn. PH
ketika batuk dan membuang
ludah, Ny. SS mengatakan tidak
mengerti dan hanya
mengatakan kalau Tn. PH
batuk seperti biasa tidak
pernah menutup mulut dengan
tisu atau sapu tangan dan
untuk membuang ludah tidak
sembarangan tempat karena
keluarga menyediakan tempat
tetapi hanya berisi pasir tidak
berisi detergen sebagai
desinfektan.
Data Objektif :
Tn. PH terlihat batuk dengan
tidak menutup mulut, saat
dipbservasi keluarga memang
menyediakan tempat ludah
khusus untuk Tn. PH tetapi
tidak berisi detergen dirumah,
dan tempat tidur Tn. PH
ternyata masih satu dengan
tempat tidur istri dan kadang
Tn. Ph juga tidur bersama An.
Nm dikamar tidur yang lain.
3. Data Subjektif Resiko tinggi Ketidak mampuan
Tn. PH mengatakan terjadi serangan keluarga dalam
pekarangan rumahnya berulang penyakit memodifikasi
memang berdebu, Tn. PH juga TBC pada Tn. PH lingkungan tempat
60
mengatakan kalau mereka tinggal bersama
tidak mempunyai tempat Tn. PH yang
sampah dan sampah yang ada menderita
dikumpulkan saja di penyakit TBC.
pekarangan rumah dan
lansung dibakar, sehingga
kadang lingkungan tempat
tinggal jadi berasap karena
bakaran sampah.
Data Objektif :
Jumlah jendela dan ventilasi
yaitu 1 jendela + tidak ada
ventilasi di ruang tamu, jumlah
jendela dan ventilasi masih
kurang dari seharusnya atau
belum sesuai dengan
banyaknya ruangan, sehingga
kondisi ruangan tengah dan
dapur + ruangan makan
menjadi gelap disiang hari
karena tidak adanya jendela
atau ventilasi untuk
pencahayaan dan pertukaran
udara di ruangan tersebut.
Pada siang hari lampu
dinyalakan karena ruangan
yang gelap pada siang hari.
Saat diobservasi jumlah
pepohonan di sekitar rumah
cukup banyak sehingga sedikit
jumlah sinar matahari yang
masuk ke dalam rumah.
Halaman rumah tidak di pagar,
tidak ada banyak tanaman.
Nampak tumpukan abu bekas
bakaran sampah pekarangan
rumah.
61
1) Resiko bertambah parahnya penyakit TBC pada Tn. PH berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat TN. PH dengan baik dirumah akibat tidak
mengetahui bahaya komplikasi dari penyakit TB.
2) Resiko tinggi terjadi penularan penyakit TBC dari Tn. PH kepada anggota
keluarga yang lain berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan yang terjadi pada Tn. PH.
INTERVENSI KEPERAWATAN
67
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
68
puskesmas Sikumana
secara teratur
16. Melakukan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
23/4/2011 Resiko 1. Mendemonstrasikan cara S : Keluarga Tn. PH
Jam : bertambah minum obat anti mengatakan senang
15.30 – parahnya tuberculosis yang benar karena dapat terlibat
16.00 WITA penyakit TBC sesuai jadwal. lebih banyak dalam
pada Tn. PH 2. Redemonstrasi cara proses pengobatan pada
berhubungan minum OAT yang benar Tn. PH.
dengan sesuai jadwal oleh Tn. PH. O:
ketidakmampua 3. Mendemonstrasikan peran Tn. PH dapat
n keluarga dari pengawas minum melakukan
merawat Tn. PH obat (PMO). redemonstrasi tentang
dengan baik di 4. Redemonstrasi kembali cara minum OAT yang
rumah akibat peran dari pengawas benar sesuai jadwal.
tidak mengetahui minum obat oleh Ny. SS Ny. SS dan An. NH dapat
bahaya dan An. NH. melakukan
komplikasi dari 5. Menganjurkan anggota redemonstrasi peran
penyakit TB keluarga untuk selalu pengawas minum obat
memperhatikan (PMO) pada Tn. PH
persediaan obat A : Masalah teratasi
6. Melakukan kontrak untuk P : Intervensi dihentikan
pertemuan selanjutnya
24/4/2011 Resiko tinggi 1. Menjelaskan kepada S : Keluarga Tn. PH
Jam : 15.00 terjadi serangan keluarga tentang mengatakan mengerti
– 16.00 berulang pentingnya pengaruh dengan baik terhadap apa
WITA penyakit TBC lingkungan tempat tinggal yang sudah dijelaskan
pada Tn. PH yang tidak sehat terhadap sehubungan dengan
berhubungan timbulnya penyakit TBC. pentingnya pengaruh
dengan 2. Menjelaskan kepada lingkungan tempat
ketidakmampua keluarga cara tinggal yang tidak sehat
n keluarga memodifikasi lingkungan terhadap timbulnya
memodifikasi untuk mencegah dan penyakit TBC.
lingkungan mengatasi kekambuhan O:
tempat tinggal penyakit TBC Tn. PH Keluarga Tn. PH dapat
bersama Tn. PH karena lingkungan tempat menjelaskan kembali
yang menderita tinggal yang tidak sehat. terhadap pertanyaan
penyakit TBC. 3. Menjelaskan keluarga yang diberikan
untuk memperhatikan Keluarga Tn. PH
pencahayaan rumah berjanji untuk
tempat tinggal bersama melakukan hal-hal
penderita TBC (membuka penting apa saja yang
jendela dan ventilasi tiap harus diperhatikan
hari untuk mendapat dalam mengatur
cahaya dan sirkulasi udara lingkungan yang tepat
yang baik). pada penderita TBC.
4. Menganjurkan dan Keluarga dapat
mengingatkan keluarga membuat ventilasi di
untuk memperhatikan ruang tamu dengan
kebersihan lingkungan menjelaskan kembali
dalam rumah misalnya kegunaannya terhadap
69
dari debu, dll. pencegahan penyakit
5. Menganjurkan keluarga TBC
untuk membuat dan A : Masalah teratasi
menyediakan tempat P : Intervensi dihentikan
sampah dan hindari
membakar sampah
dipekarangan rumah
dengan jarak yang dekat
6. Menganjurkan Ny. SS
untuk menjemur kasur
tempat tidur penderita
dan kasur lain yang ada 2
minggu sekali.
7. Menganjurkan dan
motivasi keluarga untuk
melakukan apa yang telah
dijelaskan.
8. Melakukan evaluasi
terhadap apa yang sudah
dijelaskan, dan hal-hal
penting apa saja yang
harus diperhatikan
dalammengatur
lingkungan yang tepat
pada penderita TBC.
9. Mendemonstrasikan
bersama keluarga
kebiasaan membuka
jendela setiap hari dengan
menjelaskan kegunaannya
terhadap pencegahan
penyakit TBC.
10. Mendemonstrasikan
bersama keluarga
membuat ventilasi di
ruang tamu dengan
menjelaskan kegunaannya
terhadap pencegahan
penyakit TBC.
11. Melakukan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya.
26/4/2011 Resiko tinggi 1. Menjelaskan kepada S : Keluarga Tn. PH
Jam : 16.00 terjadi penularan keluarga tentang mengatakan perasaannya
-17.00 penyakit TBC pentingnya perawatan senang dan dapat
WITA pada Tn. PH anggota keluarga yang mengerti dengan apa
kepada anggota menderita TBC yang benar yang sudah dijelaskan
keluarga yang di rumah untuk sehubungan dengan
lain menghindari terjadinya perawatan anggota
berhubungan penularan penyakit keluargayang menderita
dengan kepada anggota keluarga TBC.
ketidakmampua lain. O:
n keluarga 2. Menjelaskan kepada Keluarga Tn. PH dapat
70
mengenal keluarga tentang cara menjelaskan kembali
masalah perawatan anggota terhadap pertanyaan
kesehatan yang keluarga yang menderita yang diberikan.
terjadi pada Tn. TBC di rumah Keluarga dapat
PH 3. Menganjurkan Tn. PH memodifkasi kaleng
untuk menutup mulut bekas menjadi sputum
dengan mengguna sapu pot.
tangan saat batuk. Keluarga Tn. PH dapat
4. Menganjurkan Tn. PH melakukan
untuk tidak membuang redemonstrasi cara
ludah sembarangan. pembuatan larutan
5. Menganjurkan Tn. PH desinfektan
untuk mengetahui cara Tn. PH dapat
tidur yang benar bersama melakukan
anggota keluarga yang lain redemonstrasi tentang
saat penyakit kambuh atau cara batuk yang benar
selama mendapat sehingga tidak tertular
perawatan. pada orang lain.
6. Menjelaskan dan Tn. PH dan keluarga
menganjurkan kepada dapat menjelaskan
keluarga untuk membuat kembali cara
tempat penampungan mengganti sapu tangan
ludah yang benar untuk jika sudah digunakan
Tn. PH. dalam waktu cukup
7. Mendemonstrasikan lama, kemudian
bersama keluarga cara merendamnya di
memodifikasi kaleng dalam air yang
bekas menjadi sputum pot. dicampur detergen,
8. Mendemonstrasikan dicuci, dijemur,
bersama keluarga cara kemudian disetrika,
pembuatan larutan dengan menjelaskan
desinfektan. alas an maupun
9. Meredemonstrasikan cara kegunaannya.
pembuatan larutan A : Masalah teratasi
desinfektan oleh keluarga P : Intervensi dihentikan
10. Mendemonstrasikan
kepada Tn. PH tentang
cara batuk yang benar
sehingga tidak tertular
pada orang lain
11. Mendemonstrasikan oleh
Tn. PH tentang cara batuk
yang benar (menutup
mulut dengan sapu
tangan).
12. Menjelsakan kepada Tn.
PH untuk membalik sapu
tangan setelah selesai
batuk dengan menjelaskan
kegunaannya.
13. Menjelaskan kepada
keluarga terutama Tn. PH
71
untuk selalu
menggantikan sapu tangan
jika sudah digunakan
dalam waktu cukup lama,
kemudian merendamnya
di dalam air yang
dicampur detergen, dicuci,
dijemur, kemudian
disetrika, dengan
menjelaskan alasan
maupun kegunaannya.
14. Melakukan evalusi
terhadap apa yang sudah
dijelaskan dan hal-hal
penting yang dianjurkan.
72