SKRIPSI
OLEH
FITRI YULIDA
21061211
SKRIPSI
OLEH
FITRI YULIDA
21061211
1. Skripsi dengan judul” Gambaran Sikap Ibu tentang Imunisasi Booster di Wilayah
Kerja Puskesmas Sibuhuan Tahun 2022” adalah asli dan bebas dari plagiat
2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan
tidak sah dari pihak lain, kecuali arah dari Komisi Pembimbing dan masukan dari
Komisi Penguji
3. Skripsi ini merupakan tulisan ilmiah yang di buat dan di tulis sesuai dengn pedoman
penulisan serta tidak terdapat karya atau pendapat yang telah di tulis atau di
publikasikan oleh orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas dan di
cantumkan sebagai acuan dalam tulisan saya dengan di sebutkan nama pengarang
dan di cantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku .
FITRI YULIDA
21061211
4
KATA PENGANTAR
Segala syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
– Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Gambaran Sikap
Ibu tentang Imunisasi Booster di Wilayah Kerja Puskesmas Sibuhuan Tahun 2022”.
Proposal ini ditulis pedoman untuk melaksanakan penelitian dalam rangka
penulisan Skripsi yang menjadi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana kebidanan di
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa
Royhan di Kota Padangsidimpuan.
Pada Kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. Anto, SKM, M.Kes, MM selaku Rektor Universitas Aufa Royhan Di Kota
Padangsidimpuan
2. Arinil Hidayah, SKM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Aufa Royhan Kota Padangsidimpuan.
3. Nurelilasari Siregar, SST., M.Kes selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota
Padangsidimpuan
4. Sri Sartika Sari Dewi, SST.,M.Keb selaku pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing dalam menyelesaikan Proposal ini.
5. Dr. Haslinah, SKM, M.Kes selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu
untuk membimbing dalam menyelesaikan Proposal ini.
6. Seluruh dosen Program Studi Kebidanan Program Sarjana Fakultas Kesehatan
Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini jauh dari sempurna. Semoga
Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah
turut membantu penulis dalam menyelesaikan penulian proposal ini. Oleh karena itu,
penulis berharap atas saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca.
Penulis
6
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................................... ii
.........................................................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... vi
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................ vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................. 33
10
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Survey dari Universitas Aufa Royhan ........................................................... 47
Surat Balasan dari Tempat Penelitian ..................................................................... 48
Surat Permohonan Menjadi Responden .................................................................. 51
Formulir Persetujuan Menjadi Responden.............................................................. 52
Lembar Kuesioner .................................................................................................. 53
Lembar Konsultasi .................................................................................................. 55
Dokumentasi ........................................................................................................... 56
11
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Nama
HB (Hemoglobin)
BAB 1
PENDAHULUAN
Setiap tahun diseluruh dunia, ratusan ibu, anak-anak dan dewasa meninggal
karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini dikarenakan kurangnya
informasi tentang pentingnya imunisasi. Imunisasi merupakan salah satu cara untuk
memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap berbagai penyakit, sehingga
dengan imunisasi diharapkan bayi dan anak tetap tumbuh dalam keadaan sehat (Hidayat,
2008).
Data yang diperoleh dari WHO (Badan Kesehatan Dunia), jumlah kelahiran pada
tahun 2009 tercatat 4.174.000 jiwa, disusul laporan jumlah bayi hidup 4.071.000 jiwa.
Dan cakupan imunisasi dasar anak meningkat dari 5% hingga mendekati 80% di seluruh
Indonesia.
sesuai dengan perkembangan pola hidup masyarakat dan kemajuan dalam bidang ilmu
dan teknologi akan terjadi pula perubahan dalam pola penyakit, misalnya penyakit
campak Jerman (Rubella) yang dalam beberapa tahun mendatang akan menjadi masalah
yang cukup serius seperti penyakit tifus sebenarnya tidak tergolong ke dalam penyakit
yang berat, namun demikian tifus merupakan penyakit endemik yang cukup
yang bisa dikebalkan hanya untuk penyakit yang tergolong infeksi (Nadesul, 2007)
Hasil penelitian di dunia mengatakan bahwa angka kelahiran dan usia harapan
hidup di suatu negara berkaitan, yaitu makin rendah angka kelahiran makin tinggi usia
13
harapan hidup. Untuk itu, pencegahan terhadap infeksi maupun upaya yang menentukan
situasi yang kondusif untuk itu mutlak harus dilakukan pada anak dalam tumbuh
kembangnya sedini mungkin guna dapat mempertahankan kualitas hidup yang prima
RS.Hasan Sadikin, uji klinis pentavalen 144 anak mengikuti secara lengkap uji klinis
imunisasi hepatitis B (3 X imunisasi hepatitis B). Di antara 144 anak tersebut, 11 anak
Hepatitis B). Terhadap kesebelas anak tersebut dilakukan pemeriksaan kadar anti-Hbs
mendapat imunisasi. Pada 8 orang anak (72.2%), kadar anti-Hbs masih <10 mIU/ml.
Pada mereka yang masih mempunyai kadar <10 mlU/ml dilakukan imunisasi hepatitis B
rangkaian ke-2 (booster) sebanyak tiga kali. Setelah mendapat booster, kedelapannya
Dinas Kesehatan Medan melaporkan, pada tahun 2019 jumlah kematian balita
sebanyak 48 balita dari 25.830 kelahiran hidup sehingga diperoleh angka kematian
balita sebesar 1,86 per 1000 kelahiran hidup, penyebab terbesar angka kematian balita
tersebut disebabkan karena penyakit infeksi seperti pneumonia yang disusul akibat
Imunisasi merupakan salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif
dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Penurunan insiden penyakit
menular telah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lampau di negara-negara maju yang
telah melakukan imunisasi dengan teratur dengan cakupan luas. Demikian juga di
14
Indonesia; dinyatakan bebas penyakit cacar tahun 1972 dan penurunan inseden beberapa
penyakit menular secara mencolok terjadi sejak tahun 1985, terutama untuk penyakit
difteri, pertusis, tetanus, poliomyelitis, campak, dan hepatitis B. Untuk itu, imunisasi
dasar yang harus diberikan pada anak adalah BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis
B. Imunisasi dasar diberikan 0-1 tahun, dengan pemberian BCG 1 kali pada kurun usia
0-1 bulan, DPT 3 kali, yaitu pada usia 2-11 bulan, polio 4 kali pada usia 0-11 bulan,
campak 1 kali pada usia 9-11 bulan, dan hepatitis B 3kali pada usia 0-11 bulan
dasar atau pada anak usia sekolah dasar (SD) kelas I dan apabila sampai dengan usia 5
yang sudah semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Jika tidak dilakukan
booster, anak berisiko tidak terlindungi saat terkena penyakit yang seharusnya bisa
dicegah, seperti wabah difteri. Jika sedang ada wabah, imunisasi ulang bisa langsung
diberikan, selain melakukan imunisasi sesuai jadwal dan memberikan booster, perhatian
khusus juga harus diberikan bagi anak usia sekolah. Ketika anak bergaul dengan
orang lain, semakin banyak pula kemungkinan anak tertular penyakit dari
Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untuk melindungi
terhadap penyakit PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) sampai usia
anak sekolah. Hal ini disebabkan karena sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar
terjadi penurunan terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi.
Oleh sebab itu, pemerintah menyelenggarakan imunisasi ulangan pada anak usia
15
dengan nama Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) (Julitasari Sundoro, 2012)
Dampak positif imunisasi bagi kesehatan bayi adalah untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat
ini penyakit-penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, pertusis (batuk rejan), polio dan
tuberkulosis. Adapun dampak negatif untuk bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
lengkap adalah bayi tersebut dapat berisiko terjangkit atau terserang penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi seperti yang telah disebutkan tadi dan bayi juga
berisiko cacat setelah sakit serta angka kematian pun dapat melonjak tinggi
(Notoatmodjo, 2003).
Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan, Cakupan imunisasi booster
masih sangat rendah, yaitu sekitar 20 % dan dari 10 orang ibu yang memiliki bayi, 9
orang tidak tahu mengenai imunisasi booster dan tidak tertarik memberikan imunisasi
booster pada anaknya, sedangkan 1 orang tahu tentang imunisasi booster tapi tidak mau
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan, dapat menjadi bahan
masukan tenaga kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Sibuhuan serta sebagai bahan
Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan dan sebagai bahan pembanding bagi mahasiswa
a. Bagi Responden
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Imunisasi
2.1.1 Pengertian
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh guna membuat zat anti untuk
suatu penyakit dengan memberikan “infeksi ringan” yang tidak berbahaya namun
cukup untuk menyiapkan respons imun, sehingga apabila kelak terpajan pada
penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit. Program imunisasi nasional terdiri dari
imunisasi dasar yang harus diselesaikan sebelum usia satu tahun yaitu, imunisasi
sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Sustainable
hidup anak sehingga tidak terkena penyakit, Meningkatkan nilai kesehatan orang di
sekitarnya, Menurunkan angka morbiditas, moralitas dan cacat serta bila mungkin
didapat eradikasi suatu penyakit dari suatu daerah atau negeri (Ranuh dkk, 2017).
kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target RPJMN
2.4.3. Manfaat
Beberapa manfaat dari pemberian imunisasi secara umum menurut Proverawati dan
1) Untuk anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinancacat
atau kematian.
2) Untuk Keluarga
3) Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
Manfaat imunisasi bagi anak dapat mencegah penyakit cacat dan kematian,
mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila anak sakit. Bayi yang mendapat
imunisasi dasar lengkap akan meningkatkan kualitas hidup anak sehingga tidak
terkena penyakit dan peningkatan nilai kesehatan orang disekitarnya (Ranuh dkk,
2017).
Imunitas atau kekebalan dibagi menjadi dua hal yaitu aktif dan pasif. Aktif
pasif adalah apabila tubuh anak tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi hanya
1) Imunisasi aktif, adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan
sendiri. Contohnya imunisasi polio atau campak. Keuntungan imunisasi aktif yaitu
pertahanan tubuh yang terbentuk akan dibawa seumur hidup, murah dan efektif,
tidak berbahaya, reaksi yang serius jarang terjadi (Ranuh dkk, 2017).
memberikan imunitas secara langsung tanpa harus memproduksi sendiri zat aktif
1. Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah pemberian bibit penyakit yang telah dilemahkan
(vaksin) agar sistem kekebalan atau imun tubuh dapat merespon secara spesifik dan
memberikan suatu ingatan terhadap antigen. Sehingga bila penyakit muncul maka
tubuh dapat mengenali dan meresponnya. Contoh dari imunisasi aktif adalah
imunisasi polio atau campak Dalam imunisasi aktif terdapat beberapa unsur - unsur
vaksin yaitu:
a. Vaksin bisa berupa organisme yang secara keseluruan dimatikan, ekstoksin yang
didetoksifikasi saja atau endotoksin yang terkait pada protein pembawa seperti
organisme dari suatu antigen. Dasarnya adalah antigen harus merupakan bagian
b. Cairan pelarut dapat berupa air steril atau cairan kultur jaringan yang digunakan
sebagai media tumbuh antigen, misalnya antigen telur, protein serum, bahan kultur
vaksin tetap dalam keadaan lemah atau menstabilkan antigen dan mencegah
tumbuhnya mikroba. Bahan-bahan yang digunakan seperti air raksa atau antibiotic
system imun dari antigen, ketika antigen terpapar dengan antibody tubuh, antigen
dapat melakukan perlawanan juga, dalam hal ini semakin tinggi perlawanan maka
Imunisasi aktif akan menjadikan tubuh anak membuat sendiri zat anti dari
21
suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, misalnya rangsangan virus yang telah
dilemahkan pada imunisasi polio dan campak. Setelah rangsangan ini kadar zat anti
dalam tubuh anak akan meningkat. Sehingga anak akan mempunyai imun yang
kebal. Jelaslah bahwa pada imunisasi aktif, tubuh anak sendiri secara aktif akan
menghasilkan zat anti setelah adanya rangsangan vaksin dari luar tubuh (Mulyani,
2018).
22
2. Imunisasi Pasif
Imunisasi Pasif adalah suatu proses peningkatan kekebalan tubuh dengan cara
pemberian zat immunoglobulin yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu proses
infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan yang didapat bayi dari
ibu melalui plasenta) atau binatang (bisa ular) yang digunakan untuk mengatasi
mikroba yang sudah masuk di dalam tubuh yang terinfeksi. Contoh imunisasi pasif
adalah bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima sebagai antibody dari
ibunya melalui darah placenta selama masa kandungan, misalnya antibody terhadap
1. Imunisasi BCG
Menurut Mulyani (2018), vaksin BCG (Bacillus Celmette-Guerin) diberikan
oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis Complex. Penyakit ini pada manusia akan
Penyebab penyakit ini biasanya ditularkan melalui batuk seseorang. Imunisasi BCG
dilakukan ketika bayi baru lahir sampai berumur bulan, tetapi sebaiknya pada umur
0-2 bulan. Hasil yang memuaskan akan terlihat apabila diberikan menjelang umur 2
bulan.
Imunisasi BCG cukup diberikan satu kali saja. Pada anak yang berumur lebih
BCG berhasil, setelah beberapa minggu di tempat suntikan akan terdapat suatu
kering dan 1 box berisi 10 ampul vaksin . Sebelum ampul BCG disuntikan harus
dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan pelarut air steril sebanyak 4 ml.
Dosis 0,05 cc untuk bayi dan 0,1 cc untuk anak secara intracutan di daerah lengan
reaksi yang timbul tidak sama seperti reaksi lainnya. Imunisasi BCG tidak
indurasi dan kemerahan di daerah bekas suntikan yang berubah menjadi pustule,
kemudian pecah dan akan menjadi luka. Luka tersebut tidak perlu pengobatan
2. Imunisasi Hepatitis B
oleh virus yang telah mempengaruhi organ liver (hati). Virus ini akan tinggal
Inection Device) yang diberikan sesaat setelah lahir, dapat diberikan pada usia 0- 7
hari. Vaksin B-PID disuntikan dengan 1 buah HB PID. Vaksin ini menggunakan
digunakan sekali pakai dan terisi vaksin dalam dosis tunggal dari pabrik. Vaksin
juga diberikan pada anak usia 12 tahun yang masa kecilnya belum diberi vaksin
hepatitis B. Selain itu, orang yang berada dalam rentan resiko Hepatitis B sebaiknya
terjadi bersifat ringan dan biasanya akan hilang setelah 2 hari (Rinawati, 2018).
3. Imunisasi Polio
dengan vaksin DPT. Poliomyelitis adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan yaitu virus polio type 1,2
atau 3. Struktur virus ini sangat sederhana hanya terdiri dari RNA genom dalam
sebuah caspid tanpa pembungkus. Ada 3 macam serotype pada virus ini yaitu type 1
(PV1), type 2 (PV2), type 3 (PV3), ketiganya sama-sama bisa menginfeksi tubuh
Imunisasi dasar polio diberikan melalui mulut sejak anak baru lahir atau
berumur beberapa hari dan selanjutnya vaksin pollio diberikan sebanyak 4 kali.
imunisasi hepatitis B dan imunisasi DPT. Tidak ada efek yang berbahaya yang
ditimbulkan akibat pemberian vaksin polio pada anak yang sedang sakit, namun
jika ada keraguan misalnya menderita diare maka dosis ulangan dapat diberikan
penyakit yaitu difteri, pertusis dan tetanus. Pemberian vaksin DPT dilakukan tiga
kali melalui injeksi intramuscular dengan dosis 0,5cc. Vaksin DPT ini diberikan
mulai bayi berumur 2 bulan sampai 11 bulan dengan interval 4 minggu. Imunisasi
ini diberikan 3 kali karena pemberian pertama antibody dalam tubuh masih sangat
rendah, pemberian kedua mulai meningkat dan pemberian ketiga diperoleh antibody
yang cukup.
sampai berat, efek samping ringan seperti terjadi pembengkakan, nyeri pada tempat
penyuntikan dan demam, sedangkan efek samping berat seperti bayi akan menangis
hebat karena kesakitan selama kurang lebih 4 jam, kesadaran menurun, terjadi
5. Imunisasi Campak
kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Campak, measles atau rubella adalah
penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus campak. Imunisasi campak
diberikan secara subkutan. Imunisasi ini memiliki efek samping seperti terjadinya
air steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut dan
26
diberikan pada anak usia 9 bulan. Kemudian di suntikkan secara sub kutan
Gejala KIPI (Kejadian Ikutan Paca Imunisasi) berupa demam, ruam kulit,
diare, konjungtivis dan ensefalitis (jarang). Reaksi yang dapat terjadi setelah
imunisasi campak adalah rasa tidak nyaman dibekas penyuntikan. Selain itu dapat
terjadi gejala – gejala yang lain yaitu timbul 5-12 hari setelah penyuntikan selama
kurang dari 48 jam yaitu demam tinggi yang terjadi pada 5% - 15% kasus, demam
mulai dijumpai pada hari ke 5-6 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 5 hari.
Ruam dapat dijumpai pada hari ke 7-10 setelah imunisasi dan berlangsing selama 2-
Catatan:
a. Pemberian Hepatitis B paling optimal diberikan pada bayi <24 jam pasca
persalinan, dengan didahului suntikan vitamin K1 2-3 jam sebelumnya, khusus
daerah dengan akses sulit, pemberian Hepatitis B masih diperkenankan sampai <7
hari.
b. Bayi lahir di Institusi Rumah Sakit, Klinik dan Bidan Praktik Swasta, Imunisasi
BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan.
c. Pemberian BCG optimal diberikan sampai usia 2 bulan, dapat diberikan
sampai usia <1 tahun tanpa perlu melakukan tes mantoux.
d. Pada kondisi tertentu, semua jenis vaksin kecuali HB 0 dapat diberikan
sebelum bayi berusia 1 tahun.
2.2 Sikap
dengan lingkungan, mulai dari Sikap yang paling nampak sampai yang tidak
tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan (Okviana,
dan tindakan.
menurut Wawan (2011) Sikap merupakan suatu tindakan yang dapat diamati dan
mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.Sikap
adalah kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. si spesifik, durasi dan
atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Pengertian ini
bersifat relatif tetap disebut juga eliciting stimuli. Sikap emosional yang
atau lucu, sedih jika mendengar musibah, kehilangan dan gagal serta
2. Operan Respon Respon operant atau instrumental respon yang timbul dan
1. Sikap sadar, Sikap yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf,
pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada seseorang yang
menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh
orang lain.
jelas dalam bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat
menyatakan bahwa Sikap manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor
Selanjutnya Sikap itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:
perasaan.
2004).
menurut Notoatmodjo(2007).
Faktor genetik atau faktor keturunan merupakan konsep dasar atau modal
kulit putih (Kaukasia), ras kulit hitam (Negroid) dan ras kulit
kuning (Mongoloid).
b. Jenis kelamin
c. Sifak Fisik
d. Sifat kepribadian
e. Bakat bawaan
f. Intelengensi
3. Faktor Lingkungan
4. Faktor-Faktor Lain
digunakan oleh para ahli dalam pemahamannya terhadap Sikap. Bentuk –bentuk
METODE PENELITIAN
untuk melihat Gambaran Sikap Ibu tentang Imunisasi Booster di Wilayah Kerja
Padang Lawas dengan alasan karena masih banyak ibu yang tidak tahu tentang
imunisasi booster.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Juli 2022 mulai dari
No Kegiatan Bulan
1 Pengajuan judul
2 Penyajian
proposal
3 Seminar Proposal
4 Pelaksanaan
Penelitian
5 Seminar hasil
menolak untuk diteliti maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap
menghormatinya.
nomor atau kode responden pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Informasi yang diberikan oleh responden serta semua data yang terkumpul
untuk mengumpulkan data agar mempermudah bagi peneliti untuk mengolah data
sehingga memperoleh hasil yang lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam
sudah matang, dimana responden (dalam hal angeket) dan interview (dalam hal
1. Tahap I: Perijinan
Pada tahap ini peneliti menetapkan sampel yang akan digunakan yaitu ibu
oleh peneliti.
penuh dan benar dan juga sudah melewati pengkodean, maka langkah
kedalam tabulasi.
kembali data yang sudah di entri apakah ada kesalahan atau tidak.
Kegiatan ini digunakan untuk memanfaatkan data sehingga dapat di peroleh suatu
1. Analisa Univariat
pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data yang terkumpul disajikan dalam
orang (44.9%), minoritas pada umur interval 20-24 tahun sebanyak 4 orang
4.2.2 Sikap
No Sikap F (%)
1 Negatif 31 40.0
2 Positif 38 60.0
Jumlah 69 100.0
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden
memiliki sikap positif tentang imunisasi dasar bayi yaitu sebanyak 38 orang
5.1.1 Umur
persentase umur terbesar adalah interval umur ibu 30–34 tahun sebanyak 31 orang
(44.9%) dan terendah interval umur 20-24 tahun sebanyak 5 orang (7,2%). hasil
penelitian dapat dilihat umur yang paling mendominasi adalah pada umur 30 – 34
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
5.1.2 Pendidikan
disampaikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, maka akan semakin mudah
dalam menerima inovasi-inovasi baru yang dihadapannya termasuk imunisasi
(Notoatmodjo. 2011)
5.1.4 Pekerjaan
orang (13,0%), PNS sebanyak 7 orang (10,1%). Sedangkan dilihat dari tingkat
langsung. Namun perlu diketahui bahwa, pengetahuan tidak hanya diperoleh dari
informasi dari berbagai media juga akan menambah pengetahuan yang baru
walaupun hanya melakukan kegiatan di rumah saja. Jadi walaupun hanya seorang
ibu rumah tangga, tidak akan menghambat seseorang untuk mendapatkan akses
Sikap merupakan suatu reaksi seseorang yang masih tertutup terhadap suatu
Perwujudan sikap hanya dapat ditafsirkan melalui perilaku yang tertutup dan tidak
Hal ini dapat dijelaskan bahwa pengetahuan seseorang, dalam hal ini
responden mengenai Imunisasi Booster dan lainnya. Hal yang sama diungkapkan
hasil dari tahu dan inti terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap
suatu objek tertentu melalui panca indra manusia yakni: indra penglihatan,
Dari penelitian ini maka dapat dilihat kesimpulan bahwa perlu adanya
sosialisasi yang lebih banyak pada masyarakat dari berbagai bangsa, bukan hanya
pentingnya imunisasi dasar, namun juga imunisasi ulang yang termasuk dalam
imunisasi Booster sebab pilihan untuk membenarkan atau tidak imunisasi Booster
sangat tergantung pada orang tua. Mereka dapat saja berasal dari golongan
bagi anaknya, bisa saja mereka berusaha menyisihkan sebagian pendapatan untuk
dana imunisasi. Jadi tidak boleh ada diskriminasi dalam hal informasi setiap orang
berhak atas informasi tersebut dan keputusan akhir tetap di tangan orang tua.
Seperti dalam Islam, sampaikanlah walau hanya 1 ayat, maka dalam hal kebaikan
yang bermanfaat bagi masyarakat. Semua itu untuk kepentingan generasi kita
dimasa depan. Bangsa yang kuat mempunyai warga negara yang sehat
47
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab
6.2 Saran
booster.
48
3. Bagi Peneliti
DAFTAR PUSTAKA
Agus. Budiman. (2014). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam
Anik Maryunani, 2010, Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan, Jakarta: CV.Trans
Info Media.
Cipta
Ariya. Sistem Pakar Diagnosa Awal Radang Selaput Otak (Meningitis) Dengan
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/3471?show=fu
ll.
Jakarta: ECG
Gagnon, D., MacDonald, N., Bocquier, A., Peretti-Watel, P., & Verger, P. (2018).
Kemenkes RI. (2015). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015- 2019.
http://www.depkes.go.id/article/view/18043000011/berikan-anak-
imunisasirutin-lengkap-ini-rinciannya.html
Rineka Cipta.
Proverawati, A & Andhini, C.S.D. (2015). Imunisasi dan Vaksinasi. Nuha Offset,
Yogyakarta
52
Tahun2014.jurnal.usu.ac.id/index.php/kpkb/article/download/6879/4804
Kesehatan.
Universitas Jember;.
Wawan dan Dewi M. (2011) Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Sikap
Yuliana. (2017) Konsep Dasar Pengetahuan. Surakarta. Revisi cetakan ke-2: Cipta
Graha.
54
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian Di Puskesmas Sibuhuan
Di tempat.
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi
Kebidanan Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota
Padangsidimpuan
Nama : Fitri Yulida
NIM : 21061211
Hormat Saya,
Peneliti
55
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :
Saya mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat
negative terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi responden pada
penelitian ini .
Padangsidimpuan, 2022
Responden
( )
56
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
1. No. Respon :
2. Umur :
3. Pendidikan Terakhir :
4. Pekerjaan :
B. Pengetahuan
1. Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh
A. Ya B. Tidak
2. Imunisasi dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta dapat mencegah berbagai
macam penyakit
A. Ya B. Tidak
3. Imunisasi ulang booster adalah imunisasi yang merupakan usaha memberikan
kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh
membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu
A. Ya B. Tidak
4. Vaksin atau imunisasi booster ada berisi virus yang dilemahkan
A. Ya B. Tidak
5. Cara pemberian imunisasi booster berbeda dengan imunisasi PPI (BCG,
Campak, Polio,Hepatiitis B, DPT)
A. Ya B. Tidak
6. Imunisasi booster dapat diberikan pada bayi baru lahir.
A. Ya B. Tidak
7. Segala penyakit dapat dicegah denganmemberikan imunisasi booster pada anak
A. Ya B. Tidak
8. Semua jenis vaksin imunisasi merupakan imunisasi booster.
A. Ya B. Tidak
9. Imunisasi booster merupakan imunisasi yang diberikan untuk mempertahankan
tingkat kekebalan diatas ambang perlindungan atau memperpanjang masa
perlindungan
A. Ya B. Tidak
10. Imunisasi booster adalah imunisasi yang wajib diberikan kepada anak.
A. Ya B. Tidak
57
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Pembimbing :
Pembimbing tangan
Pembimbing
58
OUTPUT SPSS
ANALISIS UNIVARIAT
Pendidikan
Pendidikan Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PT 6 8.7 8.7 8.7
SD 4 5.8 5.8 14.5
SMA 34 49.3 49.3 63.8
SMP 25 36.2 36.2 100.0
T otal 69 100.0 100.0
Pekerjaan
Umur
Klasifikasi Um ur Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-24 5 7.2 7.2 7.2
25-29 24 34.8 34.8 42.0
30-34 31 44.9 44.9 87.0
35-39 9 13.0 13.0 100.0
Total 69 100.0 100.0
59
60
N U U Pd Pen P Pe P P P P P P P P P P P P P P P S Sika
o _k didi e ker 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 Tot p
kan_ K jaa 0 1 2 3 4 5
K e n
r _K
1 16 2 1 0 3 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 11 1
2 37 2 2 0 5 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1
3 37 2 3 1 5 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 1
4 34 1 2 0 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9 0
5 30 1 3 1 5 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 0
6 35 1 4 1 4 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7 0
7 37 2 2 0 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 1
8 36 2 2 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1
9 37 2 3 1 2 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 8 0
10 17 2 1 0 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 1
11 35 1 3 1 4 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 0
12 36 2 2 0 5 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 1
13 30 1 3 1 5 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7 0
14 36 2 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 1
15 35 1 4 1 5 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 1
16 35 1 3 1 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
17 34 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13 1
18 33 1 2 0 5 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 7 0
19 36 2 1 0 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 10 0
20 35 2 4 1 5 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 1
21 18 2 1 0 3 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6 0
22 35 1 3 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0
23 33 1 3 1 2 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 8 0
24 34 1 4 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 7 0
61
25 16 2 1 0 3 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 5 0
26 34 1 3 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2
27 35 1 4 1 2 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 9 0
28 31 1 4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 1
29 35 1 3 1 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
30 17 2 1 0 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 13 1
31 16 2 1 0 3 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 11 1
32 37 2 2 0 5 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1
33 37 2 3 1 5 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 1
34 34 1 2 0 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9 0
35 30 1 3 1 5 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 0
36 35 1 4 1 4 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7 0
37 37 2 2 0 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 1
38 36 2 2 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1
39 37 2 3 1 2 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 8 0
40 17 2 1 0 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 1
41 35 1 3 1 4 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 0
42 36 2 2 0 5 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 1
43 30 1 3 1 5 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7 0
45 36 2 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 1
46 35 1 4 1 5 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 1
47 35 1 3 1 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
48 34 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13 1
49 33 1 2 0 5 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 7 0
50 36 2 1 0 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 10 0
51 35 2 4 1 5 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 1
52 18 2 1 0 3 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6 0
53 31 1 4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 1
54 35 1 3 1 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 1
62
55 17 2 1 0 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 13 1
56 16 2 1 0 3 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 11 1
57 37 2 2 0 5 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1
58 37 2 3 1 5 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 1
59 34 1 2 0 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 9 0
60 30 1 3 1 5 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 0
61 35 1 4 1 4 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7 0
62 37 2 2 0 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 1