Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II

ASUHAN KEPERAWATAN FISTULA GENITALIA

Disusun Oleh:

Kelompok 15

1. Muhammad Rafi 18301019


2. Meliza Rismayana 18301018

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
sebagai tugas dari mata kuliah KEPERAWATAN MATERNITAS II. Dalam
penyusunan makalah ini penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Ibu
Ns.Fitri Dyna, M.Kep dan teman-teman program studi S1 Keperawatan. Makalah ini
belum sempurna, sehingga penulis berharap adanya kritik dan saran dari pembaca.

Pekanbaru, 17 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................

1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................

1.3 TUJUAN..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................

2.1 Defenisi Fistula Genitalia........................................................................

2.2 Etiologi Fistula Genitalia.........................................................................

2.3 Klasifikasi Fistula Genitalia.....................................................................

2.4 Patofisiologi & WOC Fistula Genitalia...................................................

2.5 Manifestasi Klinis Fistula Genitalia.........................................................

2.6 Pemeriksaan Diagnostik Fistula Genitalia...............................................

2.7 Penatalaksanaan Fistula Genitalia............................................................

2.8 Askep Fistula Genitalia............................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................

3.1 Kesimpulan..............................................................................................

3.2 Saran........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fistula genitalia banyak ditemukan dinegara berkembang sebagai akibat
persalianan yang lama maupun penanganan yang kurang baik. Dinegara maju
kasus ini terbanyak disebabkan oleh tindakan operasi histerektomi maupun secara
abdominal.
Fistula genitalia ini merupakan kasus yang tidak seorangpun membayangkan
akan terjadi pada penderitanya. Penderitaan pasien, bukan hanya di fisik saja
tetapi berupa mudah mengalami ISK, namun memiliki dampak psikososial yang
dirasakan lebih menyakitkan. Penderita merasa terisolasi dan pergaulan, keluarga
dan lingkungan kerjanya oleh karena itu senatiasa mengeluarkan urine dan bau
yang tidak sedap setiap saat. Tidak jarang suami meninggalkannya dengan alas an
karena tidak terpenuinys kebutuhan biologis dengan wajarnya.
Kasus ini sering kali dialami oleh wanita dari kalangan sosio ekonomi yang
rendah dimana pada saat kehamilan dan persalinan tidak mendapat pelayanan
yang memadai sehingga berlangsung lama dan tidak terjebak pada persalinan
kasip.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan
masalah “apa saja asuhan keperawatan fistula genitalia?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan fistula genitalia
1.3.2 Tujuan Khusus

1. Defenisi Fistula Genitalia?


2. Etiologi Fistula Genitalia?
3. Klasifikasi Fistula genitalia?
4. Patofisiologi & WOC Fistula Genitalia?

4
5. Manifestasi Klinis Fistula Genitalia?
6. Pemeriksaan Diagnostik Fistula Genitalia?
7. Penatalaksanaan Fistula Genitalia?
8. Askep Fistula Genitalia?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Fistula Genitalia


Fistula adalah suatu ostium abnormal, berliku-liku antara dua organ
berongga internal atau antara organ berongga internal dan dengan tubuh
bagian luar. Nama fistula menandakan kedua area yang berhubungan dengan
secara abnormal.
Fistula merupakan saluran yang berasal dari rongga atau tabung normal
kepermukaan tubuh atau ke rongga lain, fistula ii diberi nama sesuai dengan
hubungannya (misalnya: rekto-vaginal, kolokutaneus). fistula adalah
sambungan abnormal diantara dua permukaan epitel.
Fistula vagina adalah suatu kondisi medis yang parah dimana suatu
fistula (lubang) berkembang antara rectum dan vagina atau antara kandung
kemih dan vagina setelah parah atau gagal melahirkan, saat perawatan medis
yang cukup tidak tersedia . fistula genitalia dalah terjadinya hubungan antara
traktus genitalia dengan traktus urinarius atau, gastrointestinal.

2.2 Etiologi Fistula


1. sebab obsetrik
Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala bayi dalam waktu lama,
seperti pada partus lama iskemia kemudian nekrosis lambat, atau akibat
terjepit oleh alat pada persalinan buatan. Partus dengan tindakan, seperti pada
tindakan SC, kranioklasi, dekapitasi, ekstraksidengan cunam, seksio-
histerektomia.
2. Sebab ginekologik
a. Proses keganasan/carcinoma terutama carsicona cerix, radiasi/penyinaran,
trauma operasi atau kelainan kongenital.
b. Histerektomi totalis.
c. Lokasi terbanyak pada apeks vagina ukuran 1-2 mm. terjadi akibat terjepit
oleh klem atau terikat oleh jahitan.
3. Sebab trauma
Terjadi karena trauma (abortus kriminalis).

6
Fistula biasanya berkembang ketika terjadi persalinan yang lama anak yang
lahir begitu erat dijalan lahir yang dipotong aliran darah ke jaringan sekitarnya yang
necrotise dan akhirnya membusuk. Cidera ini dapat disebabkan oleh pemotongan
kelamin perempuan, aborsi, atau panggul patah tulang. Penyebab lainnya yang secara
langsung potensial untuk pengembangan fistula obsetrik adalah pelecehan seksual
dan perkosaan. Terutama pada konflik/pasca konflik daerah, trauma bedah lainnya,
kanker ginekologi atau radioterapi pengobatan terkait lainnya, dan mungkin yang
paling penting, terbatas atau tidak memiliki akses keperawatan kandungan atau
layanan darurat.
Penyebab distal yang dapat menyebabkan perkembangan isu-isu kepedulian
fistula obsetri yaitu kemiskinan, kurangnya pendidikan, pernikahan dini dan
melahirkan, peran dan status perempuan dinegara berkembang, dan praktek-praktek
tradisional yang berbahaya dan kekerasan seksual. Akses keperawatan darurat
kebidanan merupakan salah satu tantangan utama dalam mencegah perkembangan
fistula obsetri. Ketersediaan dan akses ke fasilitas kesehatan yang memiliki staf yang
terlatih dan peralatan bedah khusus yang diperlukan untuk kelahiran Caesar sangat
terbatas dibagian tertentu di dunia.

2.3 Klasifikasi Fistula Genitalia


a. Fistula enterocutaneous
Adalah bagian dinding GI tract yang terbuka sehingga menyebabkan
keluarnya isi perut dan keluarnya melalui kulit.
b. Fistula enterovesicular (vesikovaginal dan uretrovaginal)
Fistula vesikovaginal adalah ostium anatara kandung kemih dan vagina
sedangkan vistula uretrovaginal adalah ostium antara uretra dan vagina.
Fistula pada bagian ini dapat mengakibatkan sering terjadinya infeksi saluran
kemih.
c. Fistula rektovaginalis
Adalah suatu ostium antara rectum dan vagina atau merupakan alur
granulomatosa kronis yang berjalan dari anus hingga bagian luar kulit anus,
atau dari suatu abses anus daerah perianal.
d. Fistula enterecolic
Adalah saluran yang melibatkan usus besar atau kecil.
e. Fistula multiple
7
2.4 Patofisiologi Fistula Genitali

Patofisiologi dari terbentuknya fistel adalah pembedahan. biasanya


karena kurangnya sterilan alat atau kerusakan intervensi bedah yang merusak
abdomen. Maka kuman akan masuk kedalam peritoneum hingga terjadinya
peradangan pada peritoneum sehingga keluarnya eksudat fibronosa (abses),
terbentuknya abses biasanya disertai dengan demam dan rasa nyeri pada
lokasi abses, infeksi biasanya akan meninggalkan jaringan parut dalam pita
jaringan( perlengketan / adesi), karena adanya perlengketan maka akan
terjadinya kebocoran pada permukaan tubuh yang mengalami perlengketan
sehingga akan menjadi sambungan abnormal daintara 2 permukaan tubuh.
Maka dari dalam fistel akan mengeluarkan drain atau feses.

Karena terjadinya kebocoran pada permukaaan tubuh yang mengalami


perlengketan maka akan menyumbat usus dan pergerakan peristaltik usus akan
berkurang sehingga cairan akan tertahan di dalam usus halus dan usus
besar( yang menyebabkan edema), jika tidak ditangani secara cepat maka
cairan akan merembes kedalm rongga peritoneum sehingga terjadinya
dehidrasi.

Tanda dan gejala fistula genitalia, Gangguan biasanya akan mencakup:

1. Inkontenensia urine
2. Infeksi parah dan ulserasi pada saluran vagina
3. Sering terjadinya kelumpuhan yang disebabakan oleh kerusakan
4. Wanita merasa tidak nyaman
5. Haid terganggu , amenorrhe sekunder
6. Kulit disekitaran anus tebal
7. Pada pemeriksaaan spekulum terlihat dinding vesika menonjol keluar
8. Flatus dari vagina, keluar cairan rectum

8
2.5 Manifestasi Klinis Fistula Genitalia

Gejela tergantung pada kekhususan defek. Pus atau fases dapat bocor secara
konstan dari lubang kutaneus. Gejala ini mungkin pasase flatus atau fases dari
vagina atau kandung kemih, tergantung pada saluran fistula. Fistula yang tidak
teratasi dapat menyebabkan infeksi sistemik disertai gejala yang berhubungan.

2.6 Pemeriksaan Diagnostik Fistula Genitalia

1. Darah lengkap
2. CT
3. BT
4. Golongan darah
5. Urium creatiumi
6. Protein
7. Albumin

2.7 Penatalaksanaan Fistula Genitalia

1. Medis
Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan operasi, pada pengobatan
operasi ini memiliki keberhasilan 90%, sehingga dapat memungkinkan dapat
memilki anak kembali, perawatan pasca operasi sangat penting sekali untuk
mencegah infeksi.
Manfaat terbesar darinperawatan bedah adalah bahwa banyak wanita
dapatkembali bergabung denag keluarga mereka , masyarakat, dan
masyarakat tanpa rasa malu dari kondisi mereka karena bocor dan bau tidak
lagi sekarang
2. Keperawatan
A. Pra operasi : persiapan fisik, lab, antibiotika profilaksis, persiapan kolon
bila perlu
B. Waktu reparasi , tergantung sebab :
a. Trauma operasi segera, saat operasi tsb, atau ditunda jika diketahui
pascaop.
b. Obserttik 3 bulan pascasalin, kecuali fistula fekalis dilakukan
setelah 3-6 bulan .

9
c. Pasca operasi : drainase ; drainase urin kateter terpasang.

2.8 Askep Fistula Genitalia

A. Pengkajian
1. Identitas
Biasanya berisi nama, jenis kelamin, alamat, no medical record,
penanggung jawab , agama, alamat, tinggal masuk , dan lain2
2. Tanda – tanda vital
a. Tekanan darah : biasanya normal
b. Suhu : biasanya normal
c. Pernafasan :biasanya normal
d. Nadi : biasanya normal
3. Riwayat kesehatan
a. Riawayat kesehatan terdahulu
biasanya terjadi partus lama, partus dengan tindakan SC,
karshinoma, radiasi, trauma operasi atau kelainan congetial,
aborsi, pelecehan seksual atau pemerkosaan
b. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya terjadi kelumpuhan, inkontenesia urine, haid klien
biasanya terganggu kulit sekitar anus tebel, infeksi pada janin
lahir, dinding vesika terganggu, kulit di sekitar anus tebal,
infeksi pada jalin lahir, didnding vesika menonjol keluar,
keluaran cairan pada rectum
c. Riwayat keluarga
d. Riwayat menstruasi
Biasanya haid klien terganggu dengan terjadi amnorrhoe
sekunder
4. Pemeriksaan fisik
a. Rambut
Biasanya rambut tidak ketombe dan bersih
b. Mata
Biasanya simertis kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis ,
sklerea tidak ikterik, dan pupil isokor

10
c. Hidung
Biasanya tidak terdapat edema, tidak ada lesi,dan simetris kiri
dan kanan.
d. Telinga
Biasanya simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik
e. Mulut
Biasanya mukos bibir lembab
f. Leher
Biasanya tidak pembesaran dan pembengkakan kelencar getah
bening
g. Payudara
Biasanya simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengkakan ,
papilla mamae keluar dan tidak terdapat nyeri saat menyusui
h. Jantung
I : biasanya ictus cordis tidak terlihat
P: biasanya ictus cordis teraba
P: biasanya pekak
A: biasanya BJI dan BJII teratur
i. Abdomen
Inspeksi : biasanya tidak asites
Aukultasi : biasanya bising usus normal
Palpasi : biasanya tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri
Perkusi : biasanya tympani
j. Genitalia
Biasanya keluar keluar cairan dari rectum dan vagina, kulit
sekitar anus tebal, infeksi pada janin baru lahir, dan dinding
vesika menonjol keluar.
k. Ekstermitas
Biasanya terjadi kelumpuhan pada ekstermitas bawah akibat
trauma operasi

11
B. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa, proses inflamasi

2. resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh , proses
pembedahan

3. gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan pola defekasi.

4. kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan

5. kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi , kesalahan


interpretasi

C. Intervensi Keperawatan

1. Diagnosa

- nyeri b.d iritasi mukosa, proses inflamasi

 NOC
 Pain level
 Pain control
 Comfort level

Kriteria hasil:

a. Mampu mengontrol nyeri


b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen
nyeri.
c. Mampu mengenali nyeri.
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.
 NIC
a. Lakukan pengkajian nyeri.
b. Observasi reaksi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien.
c. Kaji kultur nyeri pasien yang mempengaruhi nyeri.
d. Evaluasi pengalaman nyeri
e. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain.
12
f. Bantu pasien dan keluarga mencari dukungan.
g. Kurangi factor presiptasi nyeri
h. Ajarkan tentang teknik nyeri nonfarmakologi
i. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
j. Evaluasi keefektifan control nyeri.

2.Diagnosa

- resiko tinggi infeksi b.d penurunan daya tahan tubuh, proses pembedahan.

 NOC
 Immune status
 Knowledge: infection control
 Risk control

Kriteria hasil:

a. Pasien bebas dari tanda gejala infeksi


b. Mendeskripsikan proses penularan penyakit.
c. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
d. Menunjukkan perilaku hidup sehat.
 NIC
a. Bersihkan lingkungan yang telah dipakai pasien yang lain.
b. Pertahankan tehnik isolasi
c. Batasi pengunjung bila perlu
d. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
e. Pertahankan lingkungan aseptic selama pemasangan alat
f. Tingkatkan intake nutrisi
g. Monitor tanda gejala infeksi sistemik dan local.

3.Diagnosa

- kecemasan b.d perubahan status kesehatan.

 NOC
Control kecemasan
Kriterisa hasil:
a. Pasien mampu mengungkapkan gejala kecemasan

13
b. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menjukkan tehnik mengontrol
cemas
c. Vital sign dalam batas normal
d. Postur tubuh, ekspresi wajah dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
 NIC
a. Gunakan pendekatan yang menyenangkan
b. Nyalakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
c. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi kecemasan
d. Libatkan keluarga untuk mendampingi pasien
e. Instruksikan pasien dengan tehnik relaksasi
f. Bantu pasien mengenal situasi yang menyebabkan kecemasan
g. Kelola pemberian obat anti cemas

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fistula genitalia ini merupakan kasus yang tidak seorangpun
membayangkan akan terjadi pada penderitanya. Penderitaan pasien, bukan
hanya di fisik saja tetapi berupa mudah mengalami ISK, namun memiliki
dampak psikososial yang dirasakan lebih menyakitkan. Penderita merasa
terisolasi dan pergaulan, keluarga dan lingkungan kerjanya oleh karena itu
senatiasa mengeluarkan urine dan bau yang tidak sedap setiap saat. Tidak
jarang suami meninggalkannya dengan alas an karena tidak terpenuinys
kebutuhan biologis dengan wajarnya.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa apa yang kami tulis dan
paparkan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kelancaran maklah ini

15
DAFTAR PUSTAKA

Wong,dona L& Perry, Shanon W (1998) Maternal Child Nursing Care, Mosby Year
Book Co, Philadelphia

Manuaba IBG, (1998), Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, arcan, Jakarta.

16
17

Anda mungkin juga menyukai