Osteoarthritis Obesitas
Pada tahun 2014 OA menduduki peringkat sebelas Data WHO tahun 2016 menunjukkan, lebih dari 1.9
penyakit di dunia yang dapat mengganggu aktivitas milyar orang dewasa berusia 18 tahun ke atas
sehari-hari dan menjadi masalah utama dalam sistem mengalami kelebihan berat badan.
kesehatan global (Buttgereit et al., 2014) Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Berdasarkan survey World Health Organization 2018, prevalensi obesitas di Indonesia pada usia di
(WHO) pada tahun 2011, penderita osteoarthritis di atas 18 tahun adalah sekitar 21,8%.
dunia mencapai angka 151 juta dan 24 juta jiwa pada Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas)
kawasan Asia Tenggara. 2018, menunjukkan bahwa pravalensi status gizi
Prevalensi osteoartritis lutut masih cukup tinggi di berdasarkan kategori IMT pada penduduk dewasa
Indonesia, yang menyumbang 15,5% pada pria dan (umur > 18 tahun) di provinsi Bali yang mengalami
12,7% pada wanita dari total penduduk Indonesia obesitas sebanyak 23,3%.
yang berjumlah 255 juta orang (Koentjoro, 2010). Berdasarkan data Rikesdas provinsi Bali pada tahun
Data di Poliklinik Reumatologi RSUP Sanglah 2018, menunjukkan bahwa 29,17% masyarakat kota
Denpasar, menunjukan bahwa OA merupakan kasus Denpasar masih mengalami obesitas.
tertinggi yaitu sebesar 37% dengan proporsi
Osteoartritis lutut sebesar 97% (Ali, 2014).
PENELITIAN TERKAIT
JURNAL 1: (Niken Enestasia Anggraini, Lucia Yovita Hendrati. 2014) Hubungan Obesitas dan Faktor-Faktor Pada Individu dengan Kejadian
Osteoarthritis Genu (Studi Rumah Sakit Islam Surabaya) Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian
osteoarthritis genu dengan obesitas (p=0,001,OR=7,20), umur (p=0,012,OR=3,67), jenis kelamin (p=0,005,OR=4,69).
JURNAL 2: (Rahmad Randi Aldo, Rahmi Kurnia Gustin. 2019) HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN OSTEOARTHRITIS PADA
LANSIA (Studi puskesmas Rambatan II) Hasil penelitian diperoleh sebesar 65,2% yang mengalami kejadian osteoarthritis dan 34,8% tidak
mengalami kejadian osteoarthritis.
JURNAL 3: (Mambodiyanto, Susiyadi. 2016) PENGARUH OBESITAS TERHADAP OSTEOARTRITIS LUTUT PADA LANSIA DI KECAMATAN
CILACAP UTARA KABUPATEN CILACAP. Hasil penelitan menunjukkan bahwa hampir semua lansia dengan IMT berlebih (obesitas) menderita
Osteoartritis lutut. Didapatkan X² hitung (9,62) lebih besar dari X² tabel (5,991) dengan taraf signifikansi α 0,05 dan derajat bebas (db) 2
JURNAL 4: (Nina Rosdiana, Siti Ambar Asapia Hermawan. 2019) HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN
OSTEOARTRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HANDAPHERANG. . Hasil penelitian menunjukan bahwa indeks massa
tubuh pada lansia hampir sebagian responden 48,5% memiliki indeks massa tubuh obesitas, kejadian osteoartritis lebih dari sebagian reponden 55,6%
mengalami kejadian osteoartritis dan terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan kejadian osteoartritis pada lansia di
Wilayah Kerja Puskesmas Handapherang Tahun 2019 karena nilai α > ρ value (0,05 > 0,000) dan nilai chi square (χ2) hitung > chi square (χ2) tabel
(33,620 > 9,488).
JURNAL 5: (Annas Syahirul Nugraha, et all. 2015) HUBUNGAN OBESITAS DENGAN TERJADINYA OSTEOARTRITIS LUTUT PADA
LANSIA KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA. hasil analisa data menggunakan ujichi-square didapatkan hasil p = 0,001 (p<0,005), yang
berarti terdapat hubungan obesitas dengan terjadinya osteoartritis lutut pada lansia di Laweyan Surakarta
FINER
JUDUL
“Hubungan Obesitas dengan Kejadian Osteoarthritis pada Lansia”