OLEH :
ABSTRAK
Hasriana, “Faktor yang berhubungan dengan kejadian Obesitas Sentral di poliklinik Pabrik Gula
Camming PTP Nusantara X (Persero) Kab.Bone” (Dibimbing oleh Sukriyadi dan H.Muhammad
Yusuf).
Obesitas sentral adalah timbunan lemak di dalam rongga perut yang meliputi dinding luar
usus dan bukan berupa timbunan lemak di bawah kulit perut menjadi factor resiko penyakit
jantung coroner karena menyebabkan kerentangan seseorang terhadap diabetes mellitus sekaligus
juga hipertensi, dyslipidemia, dan pembengkakan jantung (Suharjo, 2008). Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan antara umur, status gizi dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas
sentral di Poliklinik Pabrik Gula Camming PTP Nusantara X (Persero) Kab. Bone. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional,
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pabrik gula camming PT nusantara X
(persero) yang berjumlah 834 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode Nonprobability
Sampling dengan teknik purposive sampling, didapatkan 90 responden sesuai dengan Kriteria
Inklusi dan Eksklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang
telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan program statistic (SPSS)
Versi 16.0. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan chi square dengan ά = 0,05 Pada SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur dengan kejadian obesitas
sentral (p=0.000), terdapat hubungan antara Status Gizi dengan kejadian obesitas sentral
(p=0.000), dan tidak terdapat hubungan antara Aktifitas Fisik dengan kejadian obesitas sentral
(p=0,525). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara umur dan Status Gizi
Terhadap kejadian Obesitas sentral di Poliklinik Pabrik Gula Camming PT Nusantara X (Persero)
Kab.Bone
Kata Kunci : Obesitas Sentral, Umur, Status Gizi, Aktivitas Fisik
PENDAHULUAN
HASIL PENELITIAN
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Obesitas Sentral, dimana
distribusi frekuensinya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Obesitas Sentral dengan kejadian
Obesitas Sentral di Poliklinik Pabrik Gula Camming
PTP Nusantara X (Persero) Kab.Bone
Obesitas Sentral Frequency %
25 - 35 Tahun 30 33.3
36 - 45 Tahun 28 31.1
46 - 55 Tahun 1 1.1
Tidak Obesitas 31 34.4
Total 90 100.0
Sumber : Data Primer Juni 2013
Dari tabel 5.8 menunjukkan bahwa responden yang pernah obesitas di
umur 25 – 35 tahun adalah 30 (33,3 %), responden yang pernah obesitas di
umur 36 - 45 tahun adalah 28 (31,1 %), responden yang pernah obesitas di umur
45 - 55 tahun adalah 1 (1,1 %) Sedangkan responden yang tidang pernah
obesitas adalah 31 (34,4 %)orang.
Total 90 100.0
Sumber : Data Primer Juni 2013
Dari tabel 5.10 menunjukkan bahwa responden yang memiliki aktivitas fisik
berstatus sedang - ringan adalah 49 (54,4 %), Sedangkan jumlah responden
yang memiliki aktivitas fisik berstatus Berat adalah 41 (45,6 %) orang.
1. Analisis Bivariat
a. Hubungan Umur terhadap kejadian Obesitas sentral
Tabel 5.11
Distribusi Hubungan Umur dengan Kejadian Obesitas Sentral
di Poliklinik Pabrik Gula Camming PTP
Nusantara X (Persero) Kab.Bone
Obesitas Sentral
Tidak Obesitas Total p
Umur Obesitas Sentral
Sentral
N % N % N %
25 - 35 Tahun 11 12,2 19 21,1 30 33.3
36 - 45 Tahun 3 3.3 25 27.8 28 31.1
0,000
46 - 55 Tahun 1 1,1 0 0.0 1 1,1
Tidak Obesitas 30 33.3 1 1,1 31 34.4
Total 45 50.0 45 50.0 90 100.0
Sumber : Data Primer Juni 2013
Dari hasil uji Chi-square diperoleh niai p = 0,000 dengan tingkat
kemaknaan α = 0,05. Hal ini menunjukkan nilai p < α, ini berarti Ha diterima atau
ada hubungan antara umur dengan kejadian obesitas sentral di Pabrik Gula
camming PTP Nusantara X (Persero) Kab. Bone.
Obesitas Sentral
Tidak Obesitas Total P
Status Gizi Obesitas Sentral
Sentral
N % N % N %
Normal - Kurus 37 41.1 4 4.4 41 45.6
0,000
Gemuk 8 8.9 41 45.6 49 54.4
Total 45 50.0 45 50.0 90 100.0
Sumber : Data Primer 2013
Dari hasil uji Chi-square diperoleh niai p = 0,000 dengan tingkat
kemaknaan α = 0,05. Hal ini menunjukkan nilai p < α, ini berarti Ha diterima atau
ada hubungan antara Status Gizi dengan kejadian obesitas sentral di Pabrik Gula
camming PTP Nusantara X (Persero) Kab. Bone.
c. Hubungan Aktivitas Fisik terhadap kejadian Obesitas
Tabel 5.13
Distribusi Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas
Sentral di Poliklinik Pabrik Gula Camming PTP
Nusantara X (Persero) Kab.Bone
Obesitas sentral
Tidak Obesitas Total
Aktifitas Fisik Obesitas Sentral p
Sentral
n % N % n %
Sedang – Ringan 23 25.6 26 28.9 49 54.4
Berat 22 24.4 19 21.1 41 45.6 0,525
Total 45 50.0 45 50.0 90 100.0
Sumber : Data Primer 2013
Dari hasil uji Chi-square diperoleh niai p = 0,525 dengan tingkat
kemaknaan α = 0,05. Hal ini menunjukkan nilai p > α, ini berarti Ha ditolak atau
tidak ada hubungan antara Aktivitas Fisik dengan kejadian obesitas sentral di
Pabrik Gula camming PTP Nusantara X (Persero) Kab. Bone.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor yang berhubungan dengan kejadian
Obesitas Sentral di Poliklinik Pabrik Gula Camming PTP Nusantara X (Persero)
Kab.Bone maka dapat diambil kesimpulan bahwa Faktor Umur berhubungan dengan
Kejadian Obesitas Sentral di poliklinik Pabrik Gula Camming PTP Nusantara X (Persero)
Kab.Bone, Faktor Status Gizi berhubungan dengan Kejadian Obesitas Sentral di poliklinik
Pabrik Gula Camming PTP Nusantara X (Persero) Kab.Bone, dan Faktor Aktivitas Fisik
tidak berhubungan dengan Kejadian Obesitas Sentral di poliklinik Pabrik Gula Camming
PTP Nusantara X (Persero) Kab.Bone.
SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan pada penelitian ini demi penyempurnaan
penelitian yaitu, Bagi Para karyawan pabrik gula camming, hendaknya untuk senangtiasa
menjaga pola hidup menjadi lebih sehat dengan kondisi status gizi normal dan memiliki
berat badan yang ideal. Disarankan pula untuk senangtiasa memperhatikan asupan
makanan yang dikonsumsi sehari – hari untuk menjaga keberlansungan kehidupan kita,
dengan berbagai jenis makanan sebagai suplai nutrisi yang kita butuhkan demi memiliki
tubuh yang sehat. Bagi para pemberi pelayanan kesehatan (poliklinik) di pabrik gula
Camming agar tetap memberikan informasi bagi para karyawan, untuk membantu
memilih pola diet sehat terutama pada umur 30 tahun ke atas serta menjelaskan tata
cara dan manfaat dari diet sehat tersebut. Bagi peneliti perlu melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai faktor lain yang berhubungan dengan penyebab terjadinya obesitas
sentral.
DAFTAR PUSTAKA
Agatston.A. 2007. South Beach Diet. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Indonesia.
Elya sugianti. 2009. Faktor risiko obesitas sentral pada orang dewasa di sulawesi utara,
gorontalo dan dki Jakarta. Bogor : Fakultas Ekologi Manusia - Institut Pertanian
Bogor
Gotera W, Aryana S, Suastika K, Santoso A, Kurwardhani T. 2006. Hubungan antara
obesitas sentral dengan adiponektin pada pasien geriatri dengan penyakit jantung
koroner. J Peny Dalam. 7:102-107.
Hidayat A,A,A. 2006. Keterampilan Dasar praktik klinik kebidanan.Jilid I,. Salemba
Medika. Jakarta.
IGPS Aryana, RA Tuty Kuswardhan1, K Suastika, A Santoso. 2011. Korelasi Antara
Obesitas Sentral Dengan Adiponektin Pada Lansia Dengan Penyakit Jantung
Koroner.Dempasar
Kamso S. 2007. Dislipidemia dan obesitas sentral pada lanjut usia di Kota Padang. J Kes
Mas Nas. 2:73-77.
Low S, Chin MC, Deurenberg-Yap M. 2009. Review on epidemic of obesity. Ann Acad
Med Singapore. 38:57-65
Li C, Ford ES, McGuire LC, Mokdad AH. 2007. Increasing trends in waist circumference
and abdominal obesity among U.S. adults. Obesity.15:216-224.
Suharjo.J.B.2008. Gaya Hidup dan Penyakit Moderen.Kanisius. Yogyakarta. Indonesia
Saraswati. N. P. 2013. 100% Diet Sehat dan Hebat. Cetakan Pertama. Syura Media
Utama. Yogyakarta.
Wati. E.K, Proverawati.A, 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi kesehatan.
Cetakan Kedua. Nuha Medika. Yogyakarta.
Wittchen HU et al. 2006. International day for the evaluation of abdominal obesity:
rationale and design of a primary care study on the prevalence of abdominal
obesity and associated factors in 63 countries. Eur Heart J. 8(suppl B): B26-B33.