Disusun oleh:
Nama : Salsabila Arina Mana Sikana
NIM : 2315901054
IMT
Indeks Massa Tubuh dihitung berdasarkan rumus :
IMT =
Untuk menentukan indeks massa tubuh seseorang apakah mengalami gizi
yang termasuk normal, kurang atau cukup.
1. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Pemeriksaan kepala mulai dari pemeriksaan rambut , muka (apakah odem
atau tidak, adakah cloasma/ tidak), mata (bagaimana keadaan sklera
apakah putih/ kuning dan konjungtiva apakah putih/ merah muda), hidung
(adakah secret hidung), mulut (adakah caries, infeksi gusi bengkak) dan
telinga adakah bengkak atau kelainan abnormal yang timbul setelah masa
persalinan.
b. Leher
• Adakah kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid merupakan sebuah organ kecil namun memiliki pengaruh
yang besar bagi ibu yang baru melahirkan bisa menyebabkan peradangan
dan pembengkakan yang bisa termasuk salah stau komplikasi yang bisa
terjadi setelah melahirkan.
• Adakah peradangan kelenjar getah bening
Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak biasanya karena produksi
ASI pada payudara yang bisa di alami oleh ibu nifas.
• Adakah peradangan vena jugularis eksterna
Vena jugularis terjadi akibat meningkatnya tekanan pada rongga jantung
c. Dada (Payudara)
Pemeriksaan ini melibatkan bentuk payudara apakah simetris/tidak dan
adakah massa/ benjolan abnormal pada payudara ibu yang dilihat dengan
pemeriksaan yang dilakukan petugas atau bisa dilakukan dengan tindakan
SADARI.
d. Abdomen
i. Inspeksi
Pada abdomen ibu nifas dilakukan inspeksi untuk melihat adakah
bekas luka/ strie.
ii. Palpasi
1. Palpasi dilakukan untuk mengecek apakah ibu sedang
hamil/tidak
iii. Auskultasi
Dilakukan untuk memastikan tidak terdapat detak jantung janin
e. Ekstremitas
Pemeriksaan ekstremitas bertujuan untuk melihat adakah odema /
kelainan / varises) juga warna kuku dan bagaimana reflek patella.
f. Genetalia
10. Pada pemeriksaan genetalia dilakukan untuk memeriksa bagaimana
keadaan vagina apakah bersih/tidak, terdapat kelainan / tidak,
terdapat fluor albus/tidak, terdapat infeksi/tidak, terdapat kelenjar
bartholini/tidak, apakah terdapat kelenjar skene/tidak.
11. Dan melihat apakah pada anus terdapat homoroid/ tidak
ANALISIS DATA
Analisis data digunakan untuk menentukan diagnose yang di alami
oleh ibu berdasarkan hasil pemeriksaan data subjektif dan juga objektif
yang telah dilakukan.
PENATALAKSAAN
Penalaksaan dilakukan sesuai dengan keadaan dan kondisi pasien yang
sesuai.
Etiologi:
Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron
Pertumbuhan folikel tidak seimbang
Degenerasi ovarium
Infeksi ovarium
Gangguan
reproduksi
Konservatif:
Observasi 1-2 bulan
Ovarian Salpingo-
cystectomy oophorectomy
PENGKAJIAN
Hari: Senin/04/03/2024
Jam : 07.53
IDENTITAS PASIEN:
7. Kebutuhan Fisik
a. Nutrisi
- Sebelum MRS:
Makan 3x sehari porsi sedang dengan nasi lauk pauk
Minum 6 – 7 kali sehari
b. Eliminiasi
- Sebelum MRS :
BAK 3 -4 kali sehari
BAB 1x sehari
c. Istirahat (tidur)
- Sebelum MRS : ± 6 jam / hari
d. Personal Hygiene
- Sebelum MRS : mandi terakhir tgl.2/4/24
- Sesudah MRS : -
II. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
c. Berat Badan : 56 Kg
Tinggi Badan : 152Cm
d. IMT : 24,2 (normal)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Tidak ada massa pada kepala, tidak ada benjolan
Abnormal, tidak ada nyeri tekan
Muka : tidak pucat, tidak odem
Mata : konjungtiva merah muda sklera putih
Hidung : tidak ada secret
Bibir : lembab
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
pembesaran getah bening dan tidak ada benjolan
abnormal
c. Dada (Payudara) : asimetris, tidak ada nyeri tekan , tidak ada
benjolan abnormal.
d. Abdomen
1) Inspeksi
tampak benjolan
2) Palpasi
Teraba benjolan 2 jari dibawah pusat
3) Auskultasi
Terdengar bising usus
e. Ekstremitas
Tidak odem, tidak ada kelainan abnormal, tidak ada varises, reflek
patella positif (+)
f. Genetalia Eksterna dan Anus
Vagina : bersih, tidak ada kelainan, terdapat cairan darah kurang
lebih 50cc , tidak odem,tidak ada infeksi, tidak ada kelenjar
bartholini, tidak ada kelenjar skene.
Anus : Tidak terdapat hemoroid
10.05 Memberitahu ibu bahwa ibu Agar ibu tidak kahwatir Ibu
mengalami kista ovarium dengan keadaannya mengerti
curiga ganas
10.30 Memberitahukan ibu bahwa Agar ibu lebih Ibu
ibu akan dijadwalkan mempersiapkan diri mengerti
operasi untuk menghadapi operasi
pengangakatan kista
ovarium
10.32 Melakukan Sudahdilakukan
pendokumentasian
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian asuhan kebidanan pada Nn.A dengan
kista ovarium penulis dapat mengambil kesimpulan :
1. Dengan manajement varney dapat meningkatkan keterampilan dan
sikap yang harus dilakukan bidan dalam memberikan asuhan secara
tepat,cermat, menyeluruh pada pelayanan ibu dengan kista ovarium .
2. Nn.A dengan diagnosakista ovarium sudah diberikan terapi
farmakologis.
B. Saran
1. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan kebidanan
pelayanan dan penyuluhan kepada masyarakat sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan untuk menambah wawasan mengenai kista
ovarium
2. Bagi Tempat penelitian
Diharapkan tetap menjaga pelayanan yang sudah berlangsung
sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang sudah berlaku dan
di barengi dengan konseling terapi non farmakologis untuk menambah
pengetahuan dan juga memudahkan untuk dilakukan namun masih sesuai
anjuran yang di tetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. (2013). Ilmu Kesehatan Reproduksi Obstetri Patologi Buku
Kedokteran. Jakarta: EGC
Amin, H (2013). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA
NICNOC. Yogyakarta : Mediaction
Buku Register Ruang Bougenvile 2 IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun
2019 sampai dengan 2020.
Departemen Kesehatan Rebuplik Indonesia. 2015. Kista Ovarium. Available
Online https: //www. Medinuc.com. diakses tanggal 28 April 2021
Departemen Kesehatan Rebuplik Indonesia. 2015. Kista Ovarium. Available
Online https: //www. Medinuc.com. diakses tanggal 28 April 2021
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(1st ed). Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(1st ed). Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st
ed). Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Yuliani, Rita. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi 2. Jakarta: Penebar
Swadaya.