Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS BENCANA PADA WILAYAH

KOTA MAKASSAR
A. GAMBARAN UMUM LOKASI MAKASSAR

Kota Makassar adalah kota yang terletak dengan pantai yang


membentang secara koridor barat dan utara dan juga dikenal sebagai
“Waterfront City” yang di dalamnya mengalir beberapa sungai (Sungai Tallo,
Sungai Jeneberang, dan Sungai pampang) yang kesemuanya bermuara ke
dalam kota.
Kota Makassar merupakan hamparan daratan rendah yang berada pada
ketinggian antara 0-25 meter dari permukaan laut. Dari kondisi ini
menyebabkan kota Makassar sering mengalami genangan air pada musim
hujan, terutama pada saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.
B. BENCANA DI MAKASSAR

1. Peta Wilayah Rawan Banjir


a. Peta Wilayah Rawan Banjir
hampir setiap tahun bencana di Makassar terjadi pada setiap datangnya
musim penghujan. Sebanyak 24 Kelurahan 6 Kecamatan yang luas
wilayahnya 2761,84 Ha sering terjadi langgana banjir pada musim
penghujan tiba. Beberapa Kecamatan di kota Makassr yang sering
dilandah banjir terutama saat musim penghujan yaitu : Kecamatan
Biringkanayya, Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan
Manggala, Kecamatan Rappocinim dan Kecamatan Panakukang
Peta tersebut menunjukka wilayah-wilayah yang tinggi muka air mencapai
batas 50cm, tersebar di beberapa lokasi antara lain:
1) Kecamatan Biringkanayya (Kelurahan Paccerakkang, Kelurahan Sudisng)
2) Kecamatan Tallo (Kelurahan Tallo, Kelurahan Lakkang)
3) Kecamatan Tamalanrea (Kelurahan Tamalanrea, Kelurahan Tamalanrea
Indah, Kelurrahan Parangloe)
4) Kecamatan Manggala (Kelurahan Antang)
5) Kecamatan Rappocini (Kelurahan kassi-kassi, Kelurahan Gunung Sari.
Kelurahan Karungrung)
6) Kecamatan Panakukang (Kelurahan Panaikkang, Kelurahan Paropo,
Kelurahan Tallobaru)
b. tindakan penanggulangan banjir pada tahap pencegahan
1)Pembuatandan penempatan tanda-tanda peringatan, bahaya, larangan memasuki daerah
rawan bencana dsb.
2)Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagi peraturan tentang penataan ruang, ijin
mendirikan bangunan (IMB), dan peraturan lain yang berkaitan dengan pencegahan bencana;
3)Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat;
4)Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat;
5)Melakukan kerja bakti secara rutin. Pada tahap darurat pemilihan tindakan yang dilakukan
adalah sebagai berikut : (1) pengkajiansecara cepat dan tepat terhadap lokasi kerusakan,
kerugian, dan sumber daya; (2) penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana
banjir lokasi yang lebih aman; (3) pemenuhan kebutuhan dasar atau memberikan bantuan
kepada korban banjir.
c. Tindakan pada saat bencana
1) Hindari air banjir karena kemungkinan kontaminasi zat-zat bahaya dan ancaman kesetrum.
2) Waspada dengan instalasi listrik.
3) Hindari air yang bergerak.
4) Hindari area yang airnya baru saja surut karena jalan bisa saja keropos dan ambles.
5) Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak yang berwenang
membutuhkan sukarelawan.
6) Kembali kerumah sesuai dengan perintah dan pihak yang berwenang.
7) Tetap di luar gedung/rumah yang masih dikelilingi air.
8) Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada
fondasi.
9) Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan mencuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih jika anda terkena banjir.
10) Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta dimana mendapatkan bantuan
perumahan /shelter, pakaian, dan makanan
11) Bersikan tempat tinggal dan lingkungan rumah dan sisa-sisa kotoran setelah banjir.

12) Lakukan pemberantasan sarang nyamuk. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PNS).


TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai