Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit pada sendi yang sering dialami oleh
manusia (Dieppe P, 2008).World Health Organization (WHO) memperkirakan
25% dari orang yang berumur 65 tahun di dunia menderita penyakit ini
(Breedveld FC., 2004). Menurut WHO 10% dari populasi dunia yang berusia
60 tahun atau lebih tua memiliki masalah klinis yang signifikan yang dapat
dikaitkan dengan osteoarthritis. Penelitian sebelumnya telah dilakukan dalam
skala satu provinsi atau satu kota. ditemukan adanya faktor risiko berdasarkan
perbedaan usia, wilayah geografis,rasio,jenis kelamin,kriteria diagnosis, dan
sebagainya. Sebagai contoh, Wang et al. melakukan studi penelitian epidemi
di Kota Xi'an pada tahun 2007 dan mereka melaporkan prevalensi
osteoarhtritis lutut sebesar 9,5% di antara orang berusia 40 tahun ke
atas.Sementara itu, Ren ZhiJian melakukan penelitian di Kota Wenzhou,
Provinsi Zhejiang pada tahun 2017, dan prevalensi osteoartritis lutut yang
mereka laporkan adalah 39,11%. Prevalensi osteoarhtritis secara keseluruhan
masih belum jelas diketahui (Sun et al., 2019) .Menurut hasil penelitian Zeng
QY et al, prevalensi OA di Indonesia mencapai 23,6 sampai 31,3% dan
diperkirakan 1-2 juta lansia menderita cacat akibat OA (Zeng Q, 2008).

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyebutkan prevalensi


osteoarthritis meningkat seiring bertambahnya usia dengan prevalensi 18,6%
pada usia di atas 65 tahun dan 18,9% pada usia di atas 75 tahun. Di DKI
Jakarta, prevalensi penyakit sendi sekitar 7,2 %. prevalensi Indonesia
(Tiofunda Budiman and Friska Widjaja, 2020) . Penelitian di Denpasar
menelusuri bahwa sebagian besar penderita OA lutut memiliki riwayat beban
kerja sedang-berat (71,4%) dengan perkiraan berat beban < 25 kg (79,6%) dan
frekuensi kerja dengan beban ≥ 4x/minggu. Kejadian OA lutut dialami
partisipan dengan durasi kerja ≥ 17 tahun (91,8%) dengan kondisi geografis
yang naik-turun tangga (77,6%) (Hasiibi, 2017).Wanita memiliki osteoartritis
genu lebih sering daripada pria, dengan rasio kejadian antara wanita dengan
pria adalah 1,7: 1. Wanita juga lebih rentan terhadap osteoarthritis

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit degeneratif yang menyerang


persendian besar dan sering dijumpai pada mereka yang berusia 40 tahun
keatas. Menurut American College of Rheumatology, OA merupakan penyakit
kerusakan pada keseluruhan sendi disertai perubahan struktur pada kartilago,
tendon, ligamen, dan inflamasi pada membran sinovial yang derajatnya
bervariasi. Osteoartritis umumnya mengenai sendi penopang berat badan
(weight bearing) seperti sendi panggul, lutut, vertebra, tetapi juga dapat
mengenai pergelangan kaki, bahu, dan sendi-sendi jari tangan (Carlos, 2013).

Osteoarthritis termasuk penyakit yang umum pada populasi lanjut usia dan
salah satu penyebab utama disabilitas. Pada lutut, sendi femorotibia
merupakan sendi yang paling sering terkena OA.Diperkirakan 25% dari orang
yang berusia 55 tahun ke atas mengalami sakit lutut hampir setiap hari dan
50% dari kelompok tersebut memiliki OA radiografis.Rasa sakit, kekakuan
dan keterbatasan gerak merupakan gejala utama dari OA, sementara gejala
lainnya dapat berupa krepitasi, deformitas sendi, atau pembengkakan
sendi.Selain sendi femorotibial, OA pada sendi femoropatella sering kali
menyebabkan rasa sakit dan disabilitas pada ekstremitas bawah
(Tiofunda Budiman and Friska Widjaja, 2020).

Osteoarhtritis genu merupakan gangguan sinovial di sendi genu yang di tandai


dengan disintegrasi tulang rawan pada sendi genu yang disertai dengan
gangguan pertumbuhan tulang rawan, osteofit pada tulang, sinovitis ringan,
fibrosis kapsuler, pembentukan kista dan sclerosis pada lapisan sub-kondral
tulang.
Osteoarthritis Genu termasuk masalah kesehatan yang sering di temukan.
Masalah penderita osteoarthritis tidak hanya penurunan kualitas dan fungsi
hidup individu, tetapi juga masalah fraktur yang sangat mudah terjadi jika
penderita osteoarthritis lambat atau tidak di bawa ke RS penderita bisa
mendapat komplikasi kelumpuhan atau kecacatan. Anamnesis riwayat penyakit
penderita, gambaran klinis dari pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan
radiologis merupakan hal dasar untuk mendiagnosis OA. Keluhan pasien
meliputi nyeri sendi yang merupakan keluhan utama yang membawa pasien ke
dokter, kekakuan sendi, krepitasi, pembengkakan sendi, dan perubahan gaya
berjalan. Perubahan gaya berjalan akibat nyeri ditemukan pada pemeriksaan
fisik. Selain itu Gambaran berupa penyempitan celah sendi yang asimetris,
peningkatan densitas tulang subkondral, kista tulang, osteofit pada pinggir
sendi dan perubahan anatomi sendi dapat ditemukan pada pemeriksaan
radiologi.Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran radiologis foto rontgen genu penderita osteoarthritis

B. Rumusan Masalah
Bagaimana karakteristik pasien osteoarthritis lutut berdasarkan foto rontgen
genu di RSUD Tidore Kepulauan?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik pasien osteoarthritis lutut
berdasarkan foto rontgen genu di RSUD Tidore Kepulauan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pasien osteoarthritis lutut berdasarkan usia.
b. Untuk mengetahui pasien osteoarthritis lutut berdasarkan jenis
kelamin.
c. Untuk mengetahui gambaran lesi yang terbentuk berdasarkan
foto rontgen genu pasien osteoarthritis lutut.
d. Untuk mengetahui lokasi lesi yang terbentuk berdasarkan foto
rontgen genu pasien osteoarthritis lutut.
e. Manfaat Penelitian

D. Manfaat penelitian :

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk


RSUD Tidore Kepulauan tentang karakteristik pasien
osteoarthritis lutut berdasarkan foto rontgen genu.

2. Penelitian ini dapat menjadi acuan dan sumber bacaan bagi


penelitiaan-penelitian selanjutnya.

3. Penelitian ini dapat menjadi acuan upaya preventif pasien


osteoarthritis lutut.

4. Bagi peneliti sendiri, dapat dijadikan bahan masukan dan


pembelajaran yang bermanfaat untuk perkembangan keilmuan
peneliti.
DAFTAR ISI
Breedveld FC., 2004. Osteoarthritis. The impact of a serious disease. Rheumatology.
Carlos, L., 2013. Training Program. Clinical Medicine. Department of Medicine, Division
of Rheumatology and Immunology. University of Miami. Terjemahan Leonard M
Miller. Editors Herbert S Diamond. 2013 School of Medicine,USA.
Dieppe P, 2008. Osteoarthritis, a clinical features in: Klippel JH, Stone JH, CloFford LG,
White PH.primer on the rheumatic disease, 13th ed. Springer Science &Bussnees
Media LLC.
Hasiibi, W., 2017. Prevalensi Dan Distribusi Osteoartritis Lutut Berdasarkan
Karakteristik Sosio-Demografi Dan Faktor Risiko Di Wilayah Kerja Puskesmas
Susut I, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli Pada Tahun 2014. Intisari Sains
Medis.
Sun, X., Zhen, X., Hu, X., Li, Y., Gu, S., Gu, Y., Dong, H., 2019. Osteoarthritis in the
middle-aged and elderly in china: Prevalence and influencing factors. Int J Environ
Res Public Health 16. https://doi.org/10.3390/ijerph16234701
Tiofunda Budiman, N., Friska Widjaja, I., 2020. Gambaran derajat nyeri pada pasien
osteoarthritis genu di Rumah Sakit Royal Taruma Jakarta Barat, Tarumanagara
Medical Journal.
Zeng Q, C.R.D.J.X.Z.C.S.W.R. et al., 2008. Rheumatic Diseases in China., 10th ed.

Anda mungkin juga menyukai