Anda di halaman 1dari 50

PLASENTA PREVIA

TOTALIS
Oleh:
Christian Julio 105070104121012
Ni Made Maya P.W. 105070107121001
Pembimbing:

dr.Siti Candra,SpOG(K)
dr.Ferly Ermanda

LATAR BELAKANG
perdarahan obstetrik masih memegang peranan penting
sebagai penyebab utama kematian maternal

solusio plasenta (19%) dan koagulopati (14%), robekan jalan lahir


termasuk ruptura uteri (16%), plasenta previa (7%), dan plasenta
akreta/inkreta dan perkreta (6%), dan atonia uteri (15%) (Sarwono
2010).

Perdarahan obstetrik pada trimester ketiga dan setelah anak atau


plasenta lahir pada umumya adalah perdarahan yang berat dengan
komplikasi syok .

Plasenta previa adalah plasenta yang berimpantasi pada


segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi
seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum.

Plasenta previa perlu diantisipasi seawal-awalnya selagi


perdarahan belum sampai ke tahap yang membahayakan
ibu dan janinnya (Sarwono, 2010).

EPIDEMIOLOGI
kejadian plasenta previa di Amerika Serikat
adalah 0,3-0,5% dari seluruh total kehamilan
(Ananth et al, 2003).

Resiko meningkat 1,5-5 kali pada ibu dengan


riwayat persalinan sectio caeasaria.

Meta analisis menunjukkan peningkatan


kejadian 1% setelah 1 kali persalinan SC, 2,8%
setelah 3 kali persalinan SC, dan 3,7% setelah
5 kali persalinan SC (Marshall et al, 2011).

TUJUAN DAN MANFAAT

TUJUAN
MANFAA
T

Mengetahui diagnosis,
penatalaksanaan, dan komplikasi
plasenta previa.

Meningkatkan pengetahuan dan


pemahaman dokter muda mengenai
plasenta previa dalam penegakan
diagnosis, penatalaksanaan, dan
komplikasinya

Identitas

Pasien
No. Registrasi: 1123xxxx
Nama : Ny.WPS
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Lama Pendidikan : 12 tahun
Agama
: Islam
Nama Suami : Tn. S
Umur : 37 tahun
Lama Pendidikan : 12 tahun
Pekerjaan : Buruh pabrik
`Status : Menikah 1 kali
Lama menikah : 14 tahun
Kehamilan : G3P2002 Ab000
Alamat : Ds Arjowinangun RT 1/4 Kedung Kandang
Tanggal MRS : 4 Mei 2015, pukul 19.30 WIB

Malang

Keluhan Utama:
Keluar darah dari jalan lahir

Perjalanan Penyakit:

Pasien mengeluhkan keluar darah berupa flek-flek dari jalan


lahir pada tanggal 4 Mei 2015 14.00 WIB, namun pasien tetap di
rumah. Kemudian pada pukul 15.30 karena darah yang keluar
semakin banyak (kurang lebih dua pembalut), pasien pergi ke
bidan. Oleh bidan, pasien dicurigai mengalami plasenta previa,
maka pasien disarankan untuk dirujuk ke RSSA. Namun karena
keluarga pasien masih berdiskusi, maka pukul 19.00 pasien baru
datang ke RSSA.
Pasien tidak memiliki riwayat coitus, trauma, melakukan pijat,
dan minum jamu-jamuan sebelumnya. Pasien tidak
mengeluhkan rasa nyeri yang menyertai perdarahan. Pasien juga
tidak mengeluhkan rasa anyang-anyangan.

Hari

pertama

terakhir ( HPHT)

haid : 4 Oktober 2014 sesuai dengan


usia kehamilan 30-32 minggu

Taksiran persalinan

: 11 Juli 2015

Menarche

: 12 tahun

Siklus haid

: 28 hari

Lamanya haid

: 5 hari

ANC

: Puskesmas sebanyak 2 kali

Alergi
makanan

obat-obatan/ : Tidak ada

Riwayat Kehamilan/ Persalinan:

No.

At/P/I/Ab/E

BBL

Cara

Penolong

L/P

Umur

H/M

Lahir
1.

Aterm

3400

SptB

Bidan

Laki-laki

gram
2.

Aterm

3300
gram

SptB

Dokter
spesialis
di RS Wava

Hamil ini

Hidup

tahun

kandungan

5.

14

Laki-laki

6
tahun

Hidup

Riwayat Kontrasepsi:

Pasien menggunakan kontrasepsi suntikan per 3 bulan dan berhenti sejak 1 tahun yang lalu.

Riwayat Aktivitas:
Pasien seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak yang sehari-hari, pasien
melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak, mencuci, dan merawat
anak.
Riwayat Makan :
2-3x per hari dengan nasi putih dan lauk yang bervariasi, seperti tahu, tempe, ikan, dan
sayur serta diselingi camilan.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Riwayat penyakit seperti hipertensi, DM, penyakit jantung, asma, alergi, dan riwayat operasi
disangkal oleh pasien. Riwayat keluhan yang sama pada kehamilan sebelumnya (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:

Riwayat keluarga pasien dengan penyakit seperti hipertensi, DM, penyakit jantung, asma,
alergi, dan riwayat operasi disangkal oleh pasien. Riwayat keluarga dengan plasenta previa
(-).

Riwayat Sosial:

Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien tinggal serumah dengan suami, dan
anaknya. Sanitasi, ventilasi, dan kebersihan rumah baik. Pasien tinggal di lingkungan

KU : baik, Compos Mentis

TB : 153 cm

TD : 110/70 mmHg

Nadi :88x/menit

BB : 60 kg

RR : 18x/menit

Kepala dan Leher : an +/+ ict -/-

Thoraks : Jantung:

S1S2 tunggal murmur (-)

Paru:
Rhonki - -

Wheezing - -

- -

- -

- -

- -

His : (+) jarang

TBJ : 1550 gram

Insp :

GE :

Letak bujur U
DJJ : 130x/menit

Abdomen : TFU : 23 cm

V/V flek (+) minimal, fluor (-)

V/V flek (+) minimal, fluor (-), clot (+),

Portio membuka 1cm, terlihat jaringan

plasenta

Varises (-) Laserasi (-)

VT :

tidak dilakukan

Hasil CTG :
Baseline rate
: 130 bpm
Variability
: 5-20 bpm
Acc
: (+)
Decc
: (-)
Normal CTG

Hasil USG : Tampak janin intra uterin T/H letak bujur kepala di bawah
BPD
: 77,5 mm (31w1d)
AC
: 263 mm (30w3d)
FL
: 59,5 mm (31w0d)
AFI
: 10,2
EFW
: 1653 gr
Plasenta implantasi di corpus posterior meluas menutupi OUI
Maturasi grade II

Hasil Lab :
DL :12.470/7,7/23,9%/236.000
FH : 10,2 / 24,7
OT/PT
: 10/5
Alb : 2,4
RBS : 86
Ur/Cr
: 16,9/0,63
SE : 138/4,15/108

ASSESSMENT
G3P2002Ab000 gr 30-32 minggu T/H
+ Perdarahan antepartum ec Placenta previa
totalis
+ Anemia
+ Hipoalbuminemia

Rencana Diagnosis :

SI/TIBC

USG fetomaternal pada jam kerja

Rencana Terapi :

Rencana Evaluasi :

Observasi tanda vital

Usul terapi konservatif

IVFD NS ~ 20 tpm

keluhan subjektif

Inj. Cefazolin 3x1 iv (skin test)

kontraksi uterus

detak jatung janin

reaksi tranfusi

Induksi maturasi paru dengan injeksi


Dexametason 2x16 mg interval 24 jam
Pro transfusi PRC 2 lb/day sampai dengan Hb
10 gr/dl
Transfusi Albumin 20% sampai dengan Alb 3
gr/dl

Rencana Education:

KIE (Komunikasi, Infomasi, Edukasi)


pasien dan keluarga tentang:

Tokolitik :

Kondisi pasien

Kaltrofen supp II

Prosedur perawatan konservatif

Terapi Oral :

Lapor bila ada perdarahan ulang

Asam Mefenamat 3x500mg

Isoxufrin 3x1

SF 1x1

Jika perdarahan aktif, pro SC cito

4 Mei 2015, pukul 23:00


Pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir +
1 underpad

KU : baik, CM

TD : 110/70 mmHg

RR : 20x/menit

Kepala dan Leher : an +/+ ict -/-

Thoraks : Jantung
Paru

Nadi :88x/menit

S1S2 tunggal murmur (-)


Rhonki

- -

Wheezing

- -

- -

- -

- -

- -

Abdomen : TFU : 23 cm

Letak bujur U

DJJ : 90 -135x/menit

His : (+) 10.1.20s

TBJ : 1550 gram

GE :

V/V flek (+) minimal

Insp :

V/V flek (+) minimal, clot (+)


Varises (-) Laserasi (-)

Portio terbuka + 1 cm, tampak jaringan plasenta

VT :

tidak dilakukan

Hasil CTG : Kategori III (Patologis)


Baseline : 135 bpm
Variability : 5 15 bpm
Acc : (-)
Decc : (+)

Hasil Lab :
DL : 8.770 /6,2 / 19,1 / 187.000
FH : PTT : 10,2
aPTT : 24,7
OT/PT: 10/5 Alb: 2,4
GDA : 86 Ur/Cr : 16,4/0,43
SE : 138/4,5/108

ASSESSMENT
G3P2002Ab000 gr 30 32 minggu T/H
+ Antepartum bleeding ec Plasenta Previa totalis
+ fluxus berulang + fetal compromised+ anemia +
hipoalbuminemia

Rencana Diagnosis:
Rencana Terapi:
- Resusitasi intrauterine
- ibu miring ke kiri
- O2 10 lpm NRBM
- Kaltrofen supp II
- usul terminasi dengan sc cito
+MOW
- Persiapan op:
- IVFD RL 1000cc
- inj. cefazoline 1 gr IV
- inj. ranitidine 1 ampl IV
- inj. Metoclopramide 1 ampl IV
- pasang DC/ daftar ok
- konsul anestesi
- konsul kardiologi

Rencana Evaluasi:

Tanda-tanda vital

Keluhan subjektif pasien

DJJ

fluxus

Rencana Education:

KIE (Komunikasi, Infomasi, Edukasi) pasien dan


keluarga tentang:

Kondisi pasien

Prosedur perawatan operatif

Kemungkinan berhasil atau tidaknya tindakan


yang dilakukan beserta efeknya

Prognosis pasien

OUTCOME

Pada hari Selasa


5 Mei 2015 pukul 01.30 pagi
Lahir bayi perempuan
1890 gr/ 43cm /AS 3-5-7
Ballard Score: 30-32 minggu

5 Mei
2015

Post-op

KU : tampak sakit sedang


TD : 120/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 20x/menit
Kepala dan Leher : an +/+ ict -/Thoraks : Jantung S1S2 tunggal murmur (-)
Paru
Rhonki - Wheezing - - - - - -

P2103 Ab000
post SCTP
+MOW dengan
GA h-0 ec. APB
placenta previa
totalis + fluxus
berulang + fetal
compromised +
Sat. O2 : 99%
anemia +
Abdomen: TFU 2 jari bawah pusar, kontraksi
uterus (+) baik, BU (+) normal, meteorismus (-), luka hipoalbuminemi
operasi tertutup kassa kering
a
Genitalia eksterna: flux (-), fluor (-), lochea

(+)

Rencana Diagnosis:

DL 2 jam post-op
albumin 2 jam post-op

Rencana Terapi:

Puasa sampai dengan BU (+)


IVFD RL:D5 = 2:2 + 20 IU
oksitosin 20tpm s/d 12 jam
post operasi
pro transfusi albumin s/d > 3
gr/ dL
Bila Hb < 8 , transfusi PRC 2
labu/hari sampai dengan HB >
8
Terapi inj :
Cefazolin 3 x 1
Ketorolac 3 x 1
Kalnex 3 x 1
Ranitidin 2 x 1
Vit. C 1 x 1
Rencana Evaluasi :
Keluhan pasien
VS
Fluxus
kontraksi uterus
Rencana Education:
KIE kondisi pasien post-operasi

7 Mei
2015

KU : baik, CM
GCS 456
TD : 100/70
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Kepala dan Leher : an -/- ict -/Thoraks : C/P dbn
Abdomen: TFU 2 jari bawah pusar,
kontraksi uterus (+) baik, BU (+) normal,
meteorismus (-),Luka operasi tertutup kassa
terawat kering
Genitalia eksterna: flux (-), fluor (-), lochia
(+)

DL: 6.900/10,30/21,6/173.000
Alb: 2,73

P2103
Ab000 post
SCTP
+MOW
dengan GA
h-2 ec. APB
placenta
previa
totalis +
fluxus
berulang +
fetal
compromise
d + anemia
+
hipoalbumi
nemia

Rencana Diagnosis:
cek DL
Rencana Terapi:

Diet TKTP
Mobilisasi
Tx oral :
Asam mefenamat 3 x 1
Cefadroxil 3 x 1
Metoclopramide 3 x 1
Ranitidin 1 x 1
Pro transfusi PRC 2
labu/hari sampai dengan
HB > 8
Rencana Evaluasi :
- Objektif
- Keluhan pasien
- VS
- Fluxus
Rencana Education:
KIE kondisi pasien saat ini

8 Mei
2015

KU : baik, CM
GCS 456
TD : 100/70
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Kepala dan Leher : an -/- ict -/Thoraks : C/P dbn

P2103
Ab000 post
SCTP
+MOW
dengan GA
h-3 ec. APB
Abdomen: TFU 2 jari bawah pusar, kontraksi placenta
uterus (+) baik, BU (+) normal, meteorismus
previa
(-),Luka operasi tetap terawat kering
Genitalia eksterna: flux (-), fluor (-), lochia totalis +
(+)
fluxus
DL: 9.600/9,63/29,2/205.000
berulang +
fetal
compromise
d + anemia
+
hipoalbumin
emia

Rencana Diagnosis:
cek DL
Rencana Terapi:

Diet TKTP
Mobilisasi
Tx oral :
Asam mefenamat 3 x 1
Cefadroxil 3 x 1
Metoclopramide 3 x 1
Ranitidin 1 x 1
Pro transfusi PRC 2
labu/hari sampai dengan
HB > 8 jika sudah boleh
pulang
Rencana Evaluasi :
- Objektif
- Keluhan pasien
- VS
- Fluxus
Rencana Education:
KIE kondisi pasien saat ini

PEMBAHASAN

Plasenta Previa adalah plasenta yang


berimpantasi pada segmen bawah rahim
demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau
sebagian dari ostium uteri internum
Banyak ditemukan pada kehamilan paritas
tinggi dan pada usia di atas 30 tahun
Lebih sering terjadi pada kehamilan ganda
daripada kehamilan tunggal

Jenis plasenta previa:


1. Plasenta previa totalis: plasenta menutupi
seluruh bagian ostium uteri interna
2. Plasenta previa parsialis: plasenta menutupi
sebagian ostium uteri interna
3. Plasenta previa marginalis: bila sebagian kecil
atau hanya pinggir ostium ditutupi oleh plasenta
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta
terimplantasi di segmen bawah uterus sekitar 23 cm dari ostium

Gambar 1.1

Gambar 1.1 Bayi intrauterin dengan plasenta previa totalis (Mayo Clinic,2015)
Gambar 1.2 Macam-macam plasenta previa (Pagano,2015)

Gambar 1.2

PATOFISIOLOGI

Melebarnya ismus uteri menjadi segmen bawah


rahim, serta proses pembukaan dan pendataran
serviks, menyebabkan plasenta yang
berimplantasi di situ mengalami laserasi

Etiologi:

Secara

kebetulan blastokokista menimpa desidua di


daerah segmen bawah rahim
Vaskularisasi desisua yang tidak memadai

Faktor resiko:
Paritas

tinggi
Usia lanjut
Cacat rahim misal bekas bedah sesar, kerokan,
miomektomi
Merokok

BAGAIMANA
MENDIAGNOSIS PLACENTA
PREVIA?

ANAMNESIS
Teori

Pasien
Ny. Wati Siswati/33 tahun/menikah 1x
selama 14 th/P2002Ab000/Anak
terakhir usia 6 tahun/KB injeksi 3
bulanan berhenti 1 tahun yang
lalu/HPHT 4 Oktober 2014 ~ gr 30-32
minggu

Pasien mengeluhkan keluar darah


berupa flek-flek dari jalan lahir pada
tanggal 4 Mei 2015 14.00 WIB, namun
pasien tetap di rumah. Kemudian
pada pukul 15.30 darah keluar lagi
dan semakin banyak (kurang lebih
dua pembalut)
Pasien tidak mengeluhkan rasa nyeri
yang menyertai perdarahan
Pada pukul 23:00, Pasien mengeluh
keluar darah dari jalan lahir + 1
underpad

Perdarahan uterus keluar melalui vagina


tanpa rasa nyeri

Terjadi pada akhir trimester kedua ke atas

Perdarahan pertama berlangsung tidak


banyak dan berhenti sendiri

Perdarahan kembali terjadi tanpa sesuatu


sebab yang jelas beberapa waktu kemudian,
dengan jumlah perdarahan yang lebih
banyak dari sebelumnya

Sumber: Sarwono

PEMERIKSAAN FISIK
Teori

Perdarahan profuse

Tidak ada kontraksi uterus

Kondisi janin normal atau terjadi


gawat janin

Pemeriksaan inspekulo dilakukan


secara hati-hati, untuk menentukan
sumber perdarahan
Berhubung plasenta terletak pada
bagian bawah, maka pada palpasi
abomen sering ditemui bagian
terbawah janin masih tinggi di atas
simfisis

Palpasi abdomen tidak membuat ibu


merasa nyeri dan perut tidak tegang
Pemeriksaan dalam merupakan
kontraindikasi

Sumber: Sarwono

TD : 110/70 mmHg

Hipotensi, takikardi, syok

Pasien

KU : baik, Compos Mentis

Nadi :88x/menit

RR : 18x/menit

Kepala dan Leher : an +/+ ict -/Thoraks : Jantung S1S2 tunggal


murmur (-)
Paru Rhonki (-) Wheezing ( -)

Abdomen : TFU : 23 cm Letak bujur U


DJJ : 130x/menit

His : (+) jarang

TBJ : 1550 gram

Soefl, BU (+) normal

GE :

V/V flek (+) minimal, fluor (-)

Insp :

V/V flek (+) minimal, fluor (-),


clot (+),
Portio membuka 1cm,
terlihat jaringan plasenta

Varises (-) Laserasi (-)

VT :

tidak dilakukan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Teori

Pasien

Penegakkan diagnosis
dibantu dengan pemeriksaan
USG:

Transvaginal USG : 98%


positive predictive value dan
100% negative predictive
value perlu dilakukuan olh
ahli
Transabdominal USG: 9698% kepastian diagnosis
MRI

Hasil USG : Tampak janin intra


uterin T/H letak bujur kepala di
bawah

BPD

: 77,5 mm
(31w1d)

Sumber: Sarwono

AC

: 263 mm
(30w3d)

FL

: 59,5 mm
(31w0d)

AFI

EFW

: 10,2
: 1653 gr

Plasenta implantasi di corpus


posterior meluas menutupi OUI

Maturasi grade II

BAGAIMANA
PENATALAKSANAAN
PASIEN DENGAN PLASENTA
PREVIA?

Tatalaksana Umum
Perbaiki kekurangan cairan atau darah dengan
infus cairan intravena (NaCl 0,9% atau RL)
Lakukan penilaian jumlah perdarahan
Jika perdarahan banyak dan berlangsung,
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia
kehamilan
Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin
hidup tetapi prematur, pertimbangkan terapi
konservatif
Sumber: WHO

Teori

Tujuan agar janin tidak terlahir


prematur dan upaya diagnosis
dilakukan secara non-invasif

Syarat terapi konservatif:

Kehamilan preterm dengan perdarahan


sedikit yang kemudian berhenti dengan atau
tanpa pengobatan tokolitik
Belum ada tanda inpartu
KU ibu cukup baik
Janin masih hidup dan kondisi janin baik
Rawat inap, tirah baring, dan berikan antibiotik
profilaksis
Berikan tokolitik bila ada kontraksi:
Pemberian dexamethasone untuk pematangan
paru janin
Perbaiki anemia dengan sulfas ferosus atau
ferous fumarat per oral 60 mg selama 1
bulan
Pastikan tersedaianya sarana transfusi
Jika perdarahan berhenti dan waktu untuk
mencapai 37 minggu masih lama, ibu dapat
dirawat jalan dengan syarat telah mendapat
KIE untuk segera kembali ke RS bila
perdarahan berulang, dan pasien tidak boleh
melakukan hubungan suami istri dan
menghindari aktivitas fisik dan kerja rumah
tangga
Sumber: WHO dan Sarwono

IVFD NS ~ 20 tpm

Pasien
Inj. Cefazolin 3x1 iv (skin test)

Induksi maturasi paru dengan injeksi


Dexametashon 2x16 mg interval 24 jam
Pro transfusi PRC 2 lb/day sampai dengan Hb
10 gr/dl
Transfusi Albumin 20% sampai dengan Alb 3
gr/dl

Tokolitik :

Kaltrofen supp II

Terapi Oral :

Asam Mefenamat 3x500mg

Isoxufrin 3x1

SF 1x1

Jika perdarahan aktif, pro SC cito

Rencana Education:

KIE (Komunikasi, Infomasi, Edukasi) pasien dan


keluarga tentang:

Kondisi pasien

Prosedur perawatan konservatif

Lapor bila ada perdarahan ulang

Boleh pulang untuk rawat jalan namun harus


menghindari aktivitas fisik dan hubungan suami
istri

Teori

Pasien
Hasil CTG : Kategori III (Patologis)
Baseline : 135 bpm

Variability : 5 15 bpm

Acc : (-)

Decc : (+)

Rencana Terapi:

- Resusitasi intrauterine

- ibu miring ke kiri

- O2 10 lpm NRBM

- Kaltrofen supp II

- usul terminasi dengan sc cito +MOW

- Persiapan op:

- IVFD RL 1000cc

- inj. cefazoline 1 gr IV

- inj. ranitidine 1 ampl IV

- inj. Metoclopramide 1 ampl IV

- pasang DC/ daftar ok

- konsul anestesi

- konsul kardiologi

Rencana Education:

KIE (Komunikasi, Infomasi, Edukasi) pasien


dan keluarga tentang:
Kondisi pasien
Prosedur perawatan operatif
Kemungkinan berhasil atau tidaknya tindakan
yang dilakukan beserta efeknya

Prognosis pasien

Rencanakan terminasi kehamilan jika:

Terapi Aktif:

Usia kehamilan cukup bulan

Janin mati atau menderita anomali atau keadaan


yang mengurangi kelangsungan hidupnya (misal
anensefali)
Pada perdarahan aktif dan banyak, segera
dilakukan terapi aktif tanpa melakukan usia
kehamilan

BAGAIMANA KOMPLIKASI
DAN PROGNOSIS PADA
KASUS INI?

KOMPLIKASI
Teori

Pasien

Plasenta akreta

Seviks dan segmen bawah rahim yang rapuh


dan kaya pembuluh darah sangat potensial
untuk robek disertai oleh perdarahan yang
banyak

Anemia dan syok

Kelainan letak janin

Fetal compromised (CTG patologis


III)

Kelahiran prematur dan gawat janin

Komplikasi lain: solusio plasenta (RR 13,8),


seksio sesaria (RR 3,9), kelainan letak janin
(RR 2,8), perdarahan pasca persalinan (RR
1,7), kematian maternal akibat perdarahan
(50%), DIC (15,9%)

Sumber: Sarwono

Didapatkan anemia

Kelahiran prematur melalui SC

PROGNOSIS
Prognosis pada kasus ini adalah mengarah ke
meragukan (dubia) karena didapatkan adanya
penyulit atau komplikasi yang berbahaya karena
perdarahan hingga syok hipovolemik dan anemia ( Hb
4/5/2015 7,7 gr/dL) (mendapatkan transfuse PRC
2labu/ hari sampai Hb 10 g/dL), hipoalbumin (albumin
4/5/2015 adalah 2,4 g/dLtransfusi albumin 20% 1
labu/hari s/d albumin 3 g/dL) namun pasien telat
terdeteksi cukup cepat dan bayi pasien dapat
diterminasi dengan pengawasan ketat ( diputuskan
terminasi dengan SC pada tanggal 4/5/2015 pukul
23:00 oleh karena fluksus berulang dan kesejahteraan
janin yang terancam berdasarkan data dari CTG).

KESIMPULAN

Kasus Ny. W, usia 3 tahun, datang dengan keluhan utama


keluar darah berupa flek-flek dari jalan lahir tanpa disertai
rasa nyeri. Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang mengarahkan pada suatu diagnosis
plasenta previa dengan komplikasi anemia dan
hipalbuminemia. Pada penderita ini dilakukan terapi
konservatif pada awalnya dengan menggunakan tokolitik
( hystolan) namun oleh karena fluksus berulang dan
kesejahteraan janin yang terancam pasien direncanakan
untuk terminasi kehamilan dengan SC.

SARAN
Diperlukan ketepatan dan ketelitian dalam melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik, terutama dalam mendiagnosis perdarahan pervaginam saat
kehamilan, mengingat banyaknya diagnosis banding dari keluhan tersebut.
Diperlukan penanganan yang cepat dan tepat agar penyakit yang dialami
pasien tidak bertambah berat serta tidak mengarah kepada komplikasikomplikasi dari penyakit tersebut.
Diperlukan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang baik pada pasien
dan keluarga untuk mengoptimalkan kesejahteraan pasien, baik sebelum,
selama, maupun setelah pengobatan.
Perlu kajian lebih dalam terkait penatalaksanaan yang paling tepat pada
kondisi yang berbeda di setiap langkah diagnosa, terapi, dan monitoring untuk
lebih meningkatkan pelayanan terhadap setiap pasien.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai