Anda di halaman 1dari 5

RESUME JURNAL

STEVENS JOHNSON SYNDROME

OLEH:
RISYDA LATIFA NIM 2215142013592

DOSEN PEMBIMBING:
NS. DONA AMELIA, M.KEP

PROGRAM KHUSUS STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR BUKITTINGGI
2024
TELAAH KRITIS
(CRITICAL APPRAISAL)

Deskripsi Jurnal
Ringkasan dari artikel-artikel yang digunakan serta penilaian masing-masing jurnal disajikan pada tabel yang menyediakan ringkasan
dari penulis, tahun publikasi dan temuan kunci yang berkaitan dengan jurnal. Berdasarkan penyakit Sindrom Steven Johnson dengan
pengembangan intervensi keperawatan dari diagnosa ke 2 yaitu gangguan integritas kulit.
No Penulis Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Kesimpulan
1 Solehudin, Case Study :  Desain pada  Hasil pemeriksaan fisik  Berdasarkan
Jumari, Asuhan penelitian ini ditemukan mukosa bibir hasil penelitian
Bambang Keperawatan adalah dengan kering, terdapat krusta yang telah
Suryadi, Yeni Pasien Stevens rancangan kehitaman, sebagian sudah dilakukan dapat
Koto dan Johnson studi kasus mengelupas, ujung bibir disimpulkan
Agus Syndrome menggunakan berdarah, pasien belum BAB bahwa klien
Purnama pendekatan selama dirawat. Pasien makan dengan masalah
2022 proses melalui NGT, kulit seluruh integument pada
keperawatan. tubuh tampak ruam merah, penyakit Stevens
 Sampel pada terdapat luka mengelupas di Johnson
penelitian ini beberapa bagian terutama Syndrome stelah
adalah Tn. F sekitar bibir dan lipatan. Luka dilakukan
dengan mengelupas tampak basah asuhan
menggunakan mengeluarkan cairan bening, keperawatan,
teknik bercampur sedikit darah, tidak berhasil
sampling yang berbau. mengatasi
digunakan  Masalah keperawatan yang masalah
adalah ditemukan berdasarkan data di keperawatan.
convenience atas adalah kerusakan  Disarankan
sampling. integritas kulit dan untuk merawat
 Penelitian ketidakseimbangan nutrisi pasien dengan
dilakukan pada kurang dari kebutuhan tubuh. Syndrome
salah satu  Intervensi keperawatan untuk Stevens Johnson
pasien rumah mengatasi kerusakan integritas di ruang
sakit swasta di kulit meliputi: 1) kaji perawatan
Kota Bogor kerusakan jaringan kulit. 2) khusus yang
pada bulan lakukan tindakan peningkatan meliputi:
Oktober 2021. integritas jaringan kulit. 3) perawatan
 Pengumpulan tingkatkan asupan nutrisi. 4) suportif, medika
data dilakukan evaluasi kerusakan jaringan, mentosa,
dengan perkembangan dan penanganan
wawancara, pertumbuhan jaringan. 5) secara
observasi, dan lakukan tindakan untuk konservatif.
studi mencegah komplikasi. 6)  Berdasarkan
dokumentasi. kolaborasi untuk pemberian penjelasan di
 Instrumen antibiotik. atas, peneliti
penelitian  Intervensi keperawatan untuk mempunyai
adalah lembar mengatasi nutrisi kurang dari asumsi bahwa
asuhan kebutuhan yaitu: 1) kaji status tindakan
keperawatan nutrisi pasien, turgor kulit, BB keperawatan
dengan dan derajat penurunan BB, pada pasien
melakukan integritas mukosa oral, Syndrome
tahapan yang kemampuan menelan, serta Stevens Johnson
dimulai dari riwayat mual/muntah. 2) dilakukan secara
pengkajian, evaluasi adanya alergi mandiri dan
diagnosa makanan dan kontraindikasi kolaborasi.
keperawatan, makanan. 3) fasilitasi pasien
intervensi, memperoleh diet sesuai
implementasi, indikasi dan anjurkan
evaluasi dan menghindari asupan dari agen
dokumentasi iritan. 4) anjurkan pasien dan
keperawatan. keluarga untuk berpartisipasi
dalam pemenuhan nutrisi.
 Evaluasi, Subyektif: pasien
mengatakan ruam masih terasa
tidak nyaman, sudah tidak
gatal, pasien mengatakan sakit
saat menelan berkurang.
Obyektif : ruam di seluruh
tubuh, terdapat luka
mengelupas, sebagian sudah
kering, masih ada bagian yang
basah terutama di lipatan
krusta di bibir sebagian besar
mengelupas.
2 Komang Ayu Diagnosis dan  Tinjauan Diagnosis SJS terutama dilakukan Diagnosis dini maupun
Witarini Tatalaksana kepustakaan berdasarkan pada gejala klinis. tatalaksana yang tepat
2019 Sindroma ini melibatkan Gambaran klinis SJS diketahui sangat merupakan kunsi
Stevens Johnson 14 literatur mirip dengan Toxic Epidermolysis terhadap penanganan
(SJS) pada anak: yang relevan Necrotikans (TEN). Upaya SJS pada anak.
Tinjauan dari tahun penghentian semua obat yang
Pustaka 1990-2011 diberikan sebelumnya merupakan
tentang SJS. tatalaksana utama, didukung oleh
 Sumber data pengobatan suportifterhadap gejala
yang berbeda penyerta. Angka kematian tergantung
maupun pada adanya komplikasi yang berat
metode dan keterlambatan pengobatan.
pencarian
literatur secara
manual
dipergunakan
untuk
menemukan
artikel yang
berhubungan
dengan topik
kepustakaan.
3 Anggun Tera Profile and Penelitian retrospektif  Terdapat 29 rekam medis yang SJS lebih banyak terjadi
Rahmasari, Treatment of ini menggunakan data terdiri dari 23 perempuan dan 6 pada perempuan
Diah Mira Stevens Johnson sekunder. laki-laki dengan diagnosa SJS. dibanding laki-laki.
Indramaya, Syndrome Dikumpulkan dari  Pasien terbanyak berusia 25-44 Terapi sistemik utama di
Pudji Lestari Patients in DR. rekam medis seluruh tahun, tidak ada riwayat Unit Rawat Inap
2019 Soetomo pasien di Unit Rawat keluarga SJS. Kemuning I dan II
General Inap Kemuning I dan  Mayoritas pertama kali RSUP Dr. Soetomo
Hospital II RSUP Dr. Soetomo mengalami riwayat klinis adalah kortikosteroid
Tahun 2011 sampai demam. intravena dan tidak ada
dengan tahun 2015  Penyebab utama SJS pada pasien meninggal.
yang terdiagnosis SJS kelompok ini adalah
dilibatkan dalam amoksisilin.
penelitian ini  Area mukosa yang paling
banyak terlibat adalah mata
dan mulut.
 Perawatan sistemik untuk
pasien adalah kortikosteroid.
 Durasi rata-rata pengobatan
adalah 15,88 hari.
 Tidak ada satupun pasien yang
meninggal.

Anda mungkin juga menyukai