Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

ANAK
ASMA BRONKIAL

OLEH
ADI SAPUTRA
PINA DWI ANGGRAINI
1. Pengertian Asma
Asma adalah penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran
napas yang ditandai dengan adanya batuk, dan rasa sesak di dada yang
berulang dan timbul terutama pada malam atau menjelang pagi akibat
penyumbatan saluran pernapasan.
Asma Bronkiale Pada Anak merupakan penyakit kronik
tersering pada anak dan masih tetap merupakan masalah bagi pasien,
keluarga, dan bahkan para klinisi dan peneliti asma.
Beberapa faktor penyebab asma, antara lain umur pasien, faktor keturunan, serta
faktor lingkungan.

Asma dibedakan menjadi 2 jenis yakni :


1. Asma bronkial
Penderita asma bronkial, hipersensitif dan hiperaktif terhadap rangsangan dari
luar, seperti debu rumah, bulu binatang, asap dan bahan lain penyebab alergi.
2. Asma kardial
Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung. Gejala asma kardial
biasanya terjadi pada malam hari, disertai sesak napas yang hebat.
Penyebab dan Faktor Pemicu Asma
Penyebab penyakit asma, baik pada orang dewasa dan anak-anak, belum
diketahui secara pasti. Meski demikian, ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko seseorang terkena asma, di antaranya:

• Faktor genetik atau bawaan lahir


• Paparan polusi udara, misalnya asap rokok atau menjadi perokok pasif
• Paparan pemicu alergi (alergen), misalnya debu, bulu hewan, serbuk
sari, dan tungau
• Kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah
• Cuaca ekstrem, misalnya suhu udara terlalu dingin
• Infeksi saluran pernapasan berulang dan parah, seperti pneumonia dan
bronkitis
• Riwayat penyakit alergi, misalnya eksim dan alergi makanan
• Riwayat anggota keluarga dengan penyakit asma, eksim, alergi, atau
rhinitis
Tanda dan Gejala Asma pada Anak
Gejala asma yang muncul pada setiap anak bisa berbeda-beda. Hal tersebut
membuat asma pada anak sulit terdeteksi. Meski demikian, ada beberapa
gejala utama yang umumnya muncul ketika anak mengalami serangan
asma, yaitu napas berbunyi atau mengi, sesak napas, dan batuk.

Selain itu, ada pula gejala lain yang bisa muncul ketika asma pada anak
sedang kambuh, antara lain:

• Sulit bernapas atau napas tampak berat dan cepat


• Anak tidak mau makan atau menyusu
• Kulit pucat disertai kuku dan bibir kebiruan
• Tampak lemas dan kurang aktif
• Terlihat kurang bertenaga, mudah lemas atau capek, dan sering batuk
saat beraktivitas
• Otot dada dan leher tampak tertarik ketika anak bernapas atau hidung
kembang kempis ketika bernapas
• Anak tampak rewel karena merasa sesak atau tidak nyaman di dada
Pada beberapa anak, gejala asma ini bisa lebih parah. Pada kasus yang
parah, asma pada anak bisa menimbulkan beberapa tanda dan gejala
berikut ini:

• Napas terengah-engah dan cepat, sehingga cara bicaranya gagap atau


bahkan anak tidak bisa berbicara sama sekali
• Kesulitan saat menarik napas
• Perut terlihat mengempis ke bawah tulang rusuk saat anak bernapas
• Anak masih merasa sesak napas meski telah mendapatkan obat asma
• Penurunan kesadaran atau pingsan karena
kekurangan oksigen
Cara Menangani Asma pada Anak
Penyakit asma tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya bisa dicegah dan
dikendalikan. Untuk menangani asma pada anak dan mencegahnya kambuh kembali,

1. Kenali dan hindari faktor pencetus kambuhnya gejala asma

2. Berikan obat-obatan asma


Secara umum, ada dua jenis obat asma
• Obat asma controller
Obat asma jenis ini berfungsi untuk mencegah kambuhnya gejala asma.
• Obat asma reliever
Obat asma reliever berfungsi untuk meredakan gejala asma dalam waktu cepat saat
kambuh.

3. Berikan terapi oksigen


komplikasi
Bila serangan asma sering terjadi dan telah berlangsung lama, maka akan terjadi
emfisema dan mengakibatkan perubahan bentuk toraks, yaitu toraks menbungkuk ke
depan dan memanjang. Pada foto rontgen toraks terlihat diafragma letaknya rendah,
gambaran jantung menyempit, corakan hilus kiri dan kanan bertambah.
Pemeriksaan Diagnostik
1) Uji faal paru Uji faal paru dikerjakan untuk menentukan derajat obstruksi, menilai
hasil provokasi bronkus, menilai hasil pengobatan dan mengikuti perjalanan
penyakit.
2) Foto toraks Foto toraks dilakukan terutama pada anak yang baru berkunjung
pertama kali di poliklinik.
3) Pemeriksaan darah Hasilnya akan terdapat eosinofilia
pada darah tepi dan sekret hidung.
Diagnosa keperawatan
1.Bersihan jalan napas tidak efektif b.d peningkatan sekresi yang tertahan
2.Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas
3.Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolus kapilar
4.Intoleransi aktifitasb b.d ketidakseimbangan andara suplai dan
kebutuhan oksigen
5.Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai