Anda di halaman 1dari 12

ASMA BROKIAL

Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon


trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi
adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat
berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan
Penderita asma bronkial,hipersensitif dan hiperaktif terhadap
ransangan dari luar seperti debu rumah, bulu binatang, asap dan
penyebab alergi lainnya.
2.1 Etiologi Asma Bronkialis
1. Faktor predisposisi
• Genetik
Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga
menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah
terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus. Selain itu
hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan.
• Jenis kelamin
Pada laki-laki akan berisko terkena asma bronkial dan biasa terjadi pada anak-anak.
Sebelum usia 14 tahun, prevalensi asma pada anak laki-laki adalah 1,5-2 kali
dibanding dengan anak perempuan. Menjelang dewasa perbandingan tersebut
kurang lebih berjumlah sama dan bertambah banyak pada perempuan usia
menopause.
Faktor presipitasi
• Alergen
• Infeksi saluran nafas
• Perubahan cuaca
Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim hujan, musim
kemarau, musim bunga dan tekanan udara
• Aktifitas
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan ketika melakukan aktifitas
jasmani atau olah raga yang berat dan berlebihan.
• Psikologi,emosional
Stres atau gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa
memperberat serangan asma
• Lingkungan kerja
• Polusi udara
Manifestasi klinis asma bronkial
Biasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak
ditemukan gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita
akan tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk
dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu
pernafasan bekerja dengan keras. Gejala klasik dari asma
bronkial ini adalah sesak nafas, mengi (whezing), batuk, dan
pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada.
Gejala-gejala tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan. Pada
serangan asma yang lebih berat , gejala-gejala yang timbul
semakin banyak.
Pemeriksaan
• Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sputum ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada tanda
gejala asma atau tidak.
• Pemeriksaan radiologi
Pada waktu serangan menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru
yakni radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta
diafragma yang menurun
• Spirometri
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui adanya obstruksi jalan nafas
reversible, cara yang paling cepat dan sederhana diagnosis asma adalah
melihat respon pengobatan dengan bronkodilato
Penatalaksanaan
Prinsip umum pengobatan asma bronchial diantaranya meliputi :
1. Pemantauan kontinu TTV hingga pasien stabil.
2. Pengukuran PEFR yang teratur dan akurat,dilakukan setiap 15-30 menit.
3. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segara.
4. Menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma.
5. Memberikan penjelasan kepada penderita ataupun keluarganya
mengenai penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang
perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tujuan pengobatan
yang diberikan.
Pengobatan Pada Asma Bronkhial
1. Pengobatan non farmakologik dengan cara :
a. Memberikan penyuluhan
b. Menghindari faktor pencetus asma bronchial
2. Pengobatan farmakologik
Pengobatan farmakologik ini meliputi obat bronkodilator yaitu obat
yang berfungsi untuk melebarkan saluran nafas.
seperti : Simpatomimetik atau andrenergik, Santin
Pencegahan serangan Asma
1. Mejauhi allergen,
2. Menghindari kelelahan.
3. Menghindari stress psikis.
4. Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin.
5. Olahraga renang dan senam Asma.
ASMA BRONKHIAL
PEFR :
puncak laju aliran pernapasan adalah tes yang mengukur seberapa cepat
seseorang bisa menghembuskan napas. Tes ini memeriksa fungsi paru-paru, dan
sering digunakan oleh pasien yang memiliki asma.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai