Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Asma merupakan penyakit yang dapat timbul pada berbagai usia, dapat
terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Dari waktu ke waktu terlihat
kecendrungan peningkatan penderita ini. Meskipun berbagai obat baru
dikembangkan dan digunakan untuk mengatasi penyakit ini, ternyata di negara
maju angka kematian oleh penyakit ini juga meningkat.
1
Berbagai definisi ditemukan untuk menyimpulkan sifat dan bentuk
penyakit ini, tetapi kadang-kadang definisi itu tidak bisa menggambarkan
karakteristik penyakit ini secara keseluruhan. Definisi yang disepakati bersama
dalam suatu konsensus internasional para ahli asma menyatakan bahwa asma
adalah suatu kelainan inflamasi kronik saluran nafas. ada kelainan ini berperan
berbagai sel inflamasi antara lain sel mast dan eosinofil. ada indi!idu yang
sensitif inflamasi kronik ini menimbulkan gejala-gejala yang terjadi akibat
obstruksi saluran nafas yang menyeluruh dengan derajat yang ber!ariasi dan
sering membaik secara spontan atau dengan pengobatan. "nflamasi kronik ini juga
menyebabkanhiperakti!itas bronkus terhadap berbagai rangsangan.
1
Diagnosis yang tepat dan adekuat serta penentuan derajat beratnya asma
sangat berperan dalam keberhasilan penatalaksanaan penyakit ini.
enatalaksanaan asma bertujuan mencapai keadaan asma yang terkontrol sehingga
kualitas hidup penderita lebih baik. Asma bronkial kadang-kadang memberikan
#
gejala yang tidak khas dan menyerupai penyakit paru lain. Di samping itu
beberapa penyakit paru dan saluran nafas dapat mempunyai gejala menyerupai
asma. engobatan yang adekuat dapat diberikan bila diagnosis dan klasifikasi
berat penyakit yang tepat dapat ditentukan.
1,$
I.2 Definisi
Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik saluran napas
dengan banyak sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit %.
ada orang yang rentan inflamasi ini, menyebabkan episode mengi berulang,
sesak napas, dada rasa tertekan dan batuk, khususnya pada malam atau dini hari.
&ejala ini biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan napas yang luas
namun ber!ariasi, yang paling tidak sebagian bersifat re!ersibel baik secara
spontan ataupun dengan pengobatan. "nflamasi ini juga berhubungan dengan
hiperreakti!itas jalan napas terhadap berbagai rangsangan.
1
Batasan ini sangat lengkap, tetapi dalam penerapan klinis untuk anak tidak
praktis, oleh karena itu '(AA )'onsensus (asional Asma Anak* memberi
batasan sebagai berikut+ Asma adalah mengi berulang dan atau batuk persisten
dengan karakteristik timbul secara episodik, cenderung pada malam atau dini hari
)nokturnal*, musiman, setelah akti!itas fisik, serta mempunyai riwayat asma atau
atopi lain dalam keluarga atau penderita sendiri.
$
1
I.3 Epidemiologi
Dalam tiga puluh tahun terakhir terjadi peningkatan pre!alensi asma
terutama di negara-negara maju. 'enaikan pre!alensi asma di Asia seperti
,ingapura, %aiwan, -epang, atau 'orea ,elatan juga mencolok. 'asus asma
meningkat insidennya secara dramatis selama lebih dari lima belas tahun, baik di
negara berkembang maupun di negara maju. Beban global untuk penyakit ini
semakin meningkat. Dampak buruk asma meliputi penurunan kualitas hidup,
produkti!itas yang menurun, ketidakhadiran di sekolah, peningkatan biaya
kesehatan, risiko perawatan di rumah sakit dan bahkan kematian.
1,$,.
Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di
"ndonesia, hal ini tergambar dari data studi sur!ei kesehatan rumah tangga
),'/%* di berbagai propinsi di "ndonesia. ,ur!ey 'esehatan /umah %angga
),'/%* tahun 1012 menunjukkan asma menduduki urutan ke-3 dari 1# penyebab
kesakitan )morbiditas* bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. ada
,'/% 100$, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian ke-
4 di "ndonesia atau sebesar 3,2 5. %ahun 1003, pre!alensi asma di seluruh
"ndonesia sebesar 1.61###, dibandingkan bronkitis kronik 1161### dan obstruksi
paru $61###. ,tudi pada anak usia ,7% di ,emarang dengan menggunakan
kuesioner International Study of Asthma and Allergies in Childhood )",AA8*,
didapatkan pre!alensi asma )gejala asma 1$ bulan terakhir6recent asthma*
sebanyak 2,$ 5 yang 24 5 diantaranya mempunyai gejala klasik.
4,3
$
I.4 Etiologi
Ada beberapa faktor pencetus yang erat hubungannya dengan serangan
asma, yaitu faktor alergen, keletihan, infeksi, ketegangan emosi, serta faktor lain
seperti bahan iritan, asap rokok, refluks gastroesofagal, rinitis alergi, obat dan
bahan kimia, endokrin, serta faktor anatomi dan fisiologi.
1,$,2
1* Alergen
Dikenal $ macam alergen sebagai penyebab serangan asma, yaitu+
- Alergen makanan
Makanan sebagai penyebab atopi khususnya dermatitis atopik dan
serangan asma banyak ditemukan pada masa bayi dan anak yang masih
muda. ada bayi dan anak berumur di bawah . tahun terutama adalah
alergi susu sapi, telur dan kedelai yang umumnya dapat mentolerir
kembali sebelum anak berumur . tahun. ada anak besar dan dewasa
penyebab utama adalah ikan, kerang-kerangan, kacang tanah dan nuts dan
penyebabnya ini sering menetap, walaupun demikian dapat dipro!okasi
tiap 2 bulan.
- Alergen hirup
Dibagi atas $ kelompok, yaitu+
Alergen di dalam rumah )indoors* seperti tungau debu rumah, bulu kucing,
bulu anjing atau binatang peliharaan lainnya. Alergen ini banyak dijumpai
di negara-negara tropis, juga terdapat di negara-negara dengan 4 musim.
Alergen di luar rumah )outdoors*, seperti serbuk sari )pollen* khususnya di
negara-negara 4 musim9 tree pollen pada musim semi, grass pollen pada
.
musim panas, jamur pada musim panas dan gugur.
$* %ungau debu rumah
%ungau debu rumah )%D/*, termasuk spesies laba-laba, banyak terdapat di
dalam debu rumah, dan di tempat tidur. Di negara tropis %D/ adalah
penyebab utama penyakit alergi, khususnya asma bronkial, rinitis alergi
dan belakangan ini diduga sebagai penyebab dermatitis atopik.
%D/ tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, bahkan dengan mikroskop
pun sulit dilihat tanpa sinar dari samping. :ntuk hidup, %D/ jenis
Dermatophagoides pteronyssinus diperlukan suhu sekitar $3-.#
o
8, dengan
kelembaban nisbi diatas 3#5 dan untuk jenis D. farinae dapat bertahan
hidup sampai suhu 13o8 dan kelembaban nisbi 4#5. opulasi %D/
banyak ditemukan pada permukaan kasur baik dari kapuk maupun dari
busa, sebab untuk makanan %D/ diperlukan serpihan kulit manusia.
.* "nfeksi saluran napas
,ekitar 4$5 eksaserbasi asma dihubungkan dengan infeksi !irus,
terbanyak respiratory syncytial virus )/,;* pada masa bayi dan anak kecil
dan parainfluen<a !irus pada anak yang lebih besar. Akibat infeksi !irus
terjadi kerusakan sel epitel saluran napas dan pajanan alergen pada
reseptor aferen ner!us !agus dan berakibat suatu bronkospasme dan
serangan asma. Mengi pertama pada bayi perlu dipertimbangkan antara
bronkiolitis atau sebagai serangan pertama asma. 'eduanya bisa
disebabkan oleh /,; dan sulit dibedakan satu dengan yang lain.
Demikian pula pada perjalanan penyakit selanjutnya, dimana penderita
4
dengan bronkiolitis mempunyai kemungkinan . kali lebih besar untuk
berlanjut dengan mengi di kemudian hari dibandingkan anak normal.
"nfeksi bakteri umumnya jarang ada hubungannya dengan serangan asma.
4* =mosi
=mosi dapat meningkatkan akti!itas saraf parasimpatikus, sehingga terjadi
pelepasan asetilkolin dan mengakibatkan serangan asma. >aktor pencetus
dapat bersumber dari masalah antara kedua orang tua, antara orang tua
dengan anak, atau masalah dengan guru di sekolah.
3* 7atihan jasmani
Asma yang diinduksi latihan jasmani )Exercise Induced Asthma = EIA*
dapat terjadi akibat lari bebas di udara yang dingin dan kering. Bila berlari
di udara yang hangat dan lembab, ="A jarang timbul. ,etelah berlari $
menit umumya terjadi dilatasi bronkus dan anak merasa lebih enak, tetapi
setelah berlari antara 3-1 menit terjadilah konstriksi bronkus )respons
dini*, dan pada beberapa pasien juga dapat diikuti dengan respons lambat
antara 4-2 jam sesudah konstriksi bronkus yang pertama.
2* >aktor lain
- Bahan iritan. "ritan sebagai pencetus asma mencakup bau cat, hair
spray, parfum, udara dan air dingin, juga o<on dan bahan industri
kimia yang dapat menimbulkan hiperreakti!itas bronkus dan
inflamasi.
- Asap rokok. Asap rokok mengandung beberapa partikel yang dapat
dihirup, seperti hidrokarbon polisiklik, karbonmonoksida, nikotin,
3
nitrogen dioksida, dan akrolein. Asap rokok atau asap obat nyamuk
bakar dapat menyebabkan kerusakan epitel bersilia, menurunkan
klirens mukosiliar, dan menghambat akti!asi fagosit serta efek
bakterisid makrofag, sehingga terjadi hiperreakti!itas bronkus.
- /efluks gastroesofagus. /efluks isi lambung ke saluran napas dapat
memperberat asma pada anak dan merupakan salah satu penyebab
asma nokturnal.
- ?bat dan bahan kimia. Aspirin dapat sebagai pencetus serangan asma
melalui proses alergi dan non alergi. Angka kejadiannya pada orang
dewasa adalah antara 4-$15, tetapi jarang pada anak. ?bat lain yang
perlu diperhatikan sebagai pencetus serangan asma adalah obat
antiiflamasi seperti indometasin, ibuprofen, fenilbutason, asam
mefenamat, dan b-bloker. Bagi penderita yang alergi terhadap aspirin,
mempunyai kemungkinan besar juga alergi terhadap bahan-bahan
kimia seperti tartra<in )pewarna kuning untuk kapsul obat* dan sodium
ben<oat sebagai pengawet makanan atau minuman.
- @ormon. Asma dapat timbul atau diperberat oleh menstruasi, segera
sebelum atau setelah menstruasi. emakaian pil 'B, terkadang dapat
memperberat asma.
,eringkali faktor pencetus tersebut timbul bersamaan, yang akan
memperkuat mekanisme terjadinya asma. Misalnya, pasien asma tertentu hanya
mengalami ="A )=Aercise "nduced Asthma* bila berolahraga pada udara dingin
dan sewaktu serangan influensa. ada pasien lain serangan asma terjadi akibat
2
alergen tertentu dan sewaktu menderita influen<a )2*.
I. Patofisologi
,ecara ringkas patofisiologi dari asma bronkhiale seperti gambar
berikut)$,B*+
!am"ar 1 # sal$ran nafas normal %i& dan sal$ran nafas penderita asma
Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkhiolus yang
menyebabkan sukar bernapas. enyebab yang umum adalah hipersensiti!itas
bronkhiolus terhadap benda-benda asing di udara. /eaksi yang timbul pada asma
tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut + seorang yang alergi
mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibodi "g = abnormal
dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan
antigen spesifikasinya.
ada asma, antibodi ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada
interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil.
B
Bila seseorang menghirup alergen maka antibody "g = orang tersebut meningkat,
alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan
menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam <at, diantaranya
histamin, <at anafilaksis yang bereaksi lambat )yang merupakan leukotrient*,
faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin. =fek gabungan dari semua faktor-
faktor ini akan menghasilkan edema lokal pada dinding bronkhioulus kecil
maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot
polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat
meningkat.
B,1
ada asma, diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada
selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa
menekan bagian luar bronkiolus. 'arena bronkiolus sudah tersumbat sebagian,
maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang
menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi. ada penderita asma
biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali
melakukan ekspirasi. @al ini menyebabkan dispnea. 'apasitas residu fungsional
dan !olume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat
kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. @al ini bisa menyebabkan
barrel chest.
0

I.' (lasifikasi
Berat-ringannya asma ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain gambaran
klinik sebelum pengobatan )gejala, eksaserbasi, gejala malam hari, pemberian
1
obat inhalasi C-$ agonis dan uji faal paru* serta obat-obat yang digunakan untuk
mengontrol asma )jenis obat, kombinasi obat dan frekuensi pemakaian obat*.
%idak ada suatu pemeriksaan tunggal yang dapat menentukan berat-ringannya
suatu penyakit. Dengan adanya pemeriksaan klinis termasuk uji faal paru dapat
menentukan klasifikasi menurut berat-ringannya asma yang sangat penting dalam
penatalaksanaannya.
1,0
Asma diklasifikasikan atas asma saat tanpa serangan dan asma saat serangan
)akut*.
1#,11
1. Asma saat tanpa serangan
ada orang dewasa, asma saat tanpa atau diluar serangan, terdiri dari+ 1*
"ntermitten9 $* ersisten ringan9 .* ersisten sedang9 dan 4* ersisten berat.
0,1#
%abel 1. 'lasifikasi derajat asma berdasarkan gambaran klinis secara umum pada orang dewasa
11
Derajat asma &ejala &ejala
malam
>aal paru
"ntermitten Bulanan A=D1#5
- &
ejalaE1A6minggu.
- %
anpa gejala diluar
serangan.
- ,
erangan singkat.
F $ kali
sebulan
- ;
=
1
D1#5 nilai
prediksi A=D1#5
nilai terbaik.
- ;
ariabiliti A=E$#5.
ersisten ringan Mingguan A=G1#5
- &
ejalaG1A6minggu
tetapiE1A6hari.
- ,
erangan dapat
mengganggu
aktifiti dan tidur
G$ kali
sebulan
- ;
=
1
D1#5 nilai
prediksi A=D1#5
nilai terbaik.
- ;
ariabiliti A= $#-
.#5.
ersisten sedang @arian A= 2#-1#5
- &
ejala setiap hari.
G$ kali
sebulan
-
;=
1
2#-1#5
0
- ,
erangan
mengganggu
aktifiti dan tidur.
- M
embutuhkan
bronkodilator
setiap hari.
nilai prediksi
A= 2#-1#5
nilai terbaik.
- ;a
riabiliti A=G.#5.
ersisten berat 'ontinyu A= 2#F5
- &
ejala terus
menerus
- ,
ering kambuh
- A
ktifiti fisik terbatas
,ering - ;
=
1
F2#5 nilai
prediksi
A=F2#5 nilai
terbaik
- ;
ariabiliti A=G.#5
,edangkan pada anak, secara arbiteri edoman (asional Asma Anak
)(AA* mengklasifikasikan derajat asma menjadi+ 1* Asma episodik jarang9 $*
Asma episodik sering9 dan .* Asma persisten.
11
%abel $. 'lasifikasi derajat asma pada anak
11
Parameter
klinis)
ke"$t$*an o"at
dan faal par$
asma
Asma episodik
+arang
Asma episodik
sering
Asma persisten
>rekuensi
serangan
E1A6bulan G1A6bulan ,ering
7ama serangan E1minggu G1minggu @ampir sepanjang
tahun, tidak ada
periode bebas
serangan
"ntensitas
serangan
Biasanya ringan Biasanya sedang Biasanya berat
Diantara
serangan
%anpa gejala ,ering ada gejala &ejala siang dan
malam
%idur dan
aktifitas
%idak tergganggu ,ering tergganggu ,angat
tergganggu
emeriksaan fisik
diluar serangan
(ormal )tidak
ditemukan
Mungkin
tergganggu
%idak pernah
normal
1#
kelainan* )ditemukan
kelainan*
?bat
pengendali)anti
inflamasi*
%idak perlu erlu erlu
:ji faal
paru)diluar
serangan*
=>atau>=;
1
G1#5 =>atau>=;
1
E2#-
1#5
=;atau>=;E2#
5
;ariabilitas faal
paru)bila ada
serangan*
;ariabilitasG135 ;ariabilitasG.#5 ;ariabilitas $#-
.#5.
;ariabilitas G3#5
2. Asma saat serangan
'lasifikasi derajat asma berdasarkan frekuensi serangan dan obat yang
digunakan sehari-hari, asma juga dapat dinilai berdasarkan berat-ringannya
serangan. Global Initiative for Asthma )&"(A* membuat pembagian derajat
serangan asma berdasarkan gejala dan tanda klinis, uji fungsi paru, dan
pemeriksaan laboratorium. Derajat serangan menentukan terapi yang akan
diterapkan. 'lasifikasi tersebut meliputi asma serangan ringan, asma serangan
sedang dan asma serangan berat.
0,1#
erlu dibedakan antara asma )aspek kronik* dengan serangan asma )aspek
akut*. ,ebagai contoh+ seorang pasien asma persisten berat dapat mengalami
serangan ringan saja, tetapi ada kemungkinan pada pasien yang tergolong
episodik jarang mengalami serangan asma berat, bahkan serangan ancaman henti
napas yang dapat menyebabkan kematian.
11

Dalam melakukan penilaian berat-ringannya serangan asma, tidak harus
lengkap untuk setiap pasien. enggolongannya harus diartikan sebagai prediksi
dalam menangani pasien asma yang datang ke fasilitas kesehatan dengan
keterbatasan yang ada. enilaian tingkat serangan yang lebih tinggi harus
11
diberikan jika pasien memberikan respon yang kurang terhadap terapi awal, atau
serangan memburuk dengan cepat, atau pasien berisiko tinggi.
1#,11
%abel .. 'lasifikasi asma menurut derajat serangan
11
arameter klinis,
fungsi faal paru,
laboratorium
/ingan ,edang Berat
Ancaman
henti napas
,esak )breathless* Berjalan Berbicara "stirahat
Bayi +
Menangis keras
Bayi +
-%angis pendek dan
lemah
-'esulitan
menetek6makan
Bayi +
%idakmau
makan6minum
osisi Bisa berbaring 7ebih suka duduk Duduk bertopang
lengan
Bicara 'alimat enggal kalimat 'ata-kata
'esadaran Mungkin iritabel Biasanya iritabel Biasanya iritabel 'ebingungan
,ianosis %idak ada %idak ada Ada (yata
Hhee<ing ,edang, sering
hanya pada akhir
ekspirasi
(yaring, sepanjang
ekspirasi I inspirasi
,angat nyaring,
terdengar tanpa
stetoskop
,ulit6tidak
terdengar
enggunaan otot bantu
respiratorik
Biasanya tidak Biasanya ya Ja &erakan paradok
torako-abdominal
/etraksi Dangkal, retraksi
interkostal
,edang, ditambah
retraksi suprasternal
Dalam, ditambah
napas cuping
hidung
Dangkal 6 hilang
>rekuensi napas %akipnu %akipnu %akipnu Bradipnu
edoman nilai baku frekuensi napas pada anak sadar +
:sia >rekuensi napas normal per menit
E $ bulan E2#
$-1$ bulan E 3#
1-3 tahun E 4#
2-1 tahun E .#
>rekuensi nadi (ormal %akikardi %akikardi Dradikardi
edoman nilai baku frekuensi nadi pada anak
:sia >rekuensi nadi normal per menit
$-1$ bulan E 12#
1-$ tahun E 1$#
2-1 tahun E 11#
ulsus paradoksus
)pemeriksaannya tidak praktis*
%idak ada
)E 1# mm@g*
Ada
)1#-$# mm@g*
Ada
)G$#mm@g*
%idak ada, tanda
kelelahan otot
respiratorik
=>/ atau >=;1
)5nilai dugaan65nilai terbaik*
ra bonkodilator
asca bronkodilator
G2#5
G1#5
4#-2#5
2#-1#5
E4#5
E2#5, responE$
jam
,a?$ 5 G035 01-035 F 0#5
a?$ (ormal )biasanya
tidak perlu
diperiksa*
G2# mm@g E2# mm@g
a8?$ E43 mm@g E43 mm@g G43 mm@g
,$m"er # !INA) 2--'
1$
I.. !e+ala (linis
'eluhan utama penderita asma ialah sesak napas mendadak, disertai fase
inspirasi yang lebih pendek dibandingkan dengan fase ekspirasi, dan diikuti bunyi
mengi )whee<ing*, batuk yang disertai serangan napas yang kumat-kumatan. ada
beberapa penderita asma, keluhan tersebut dapat ringan, sedang atau berat dan
sesak napas penderita timbul mendadak, dirasakan makin lama makin meningkat
atau tiba-tiba menjadi lebih berat.
4,3,11

Hhee<ing terutama terdengar saat ekspirasi. Berat ringannya whee<ing
tergantung cepat atau lambatnya aliran udara yang keluar masuk paru. Bila
dijumpai obstruksi ringan atau kelelahan otot pernapasan, whee<ing akan
terdengar lebih lemah atau tidak terdengar sama sekali. Batuk hamper selalu ada,
bahkan seringkali diikuti dengan dahak putih berbuih. ,elain itu, makin kental
dahak, maka keluhan sesak akan semakin berat.
1#,11

Dalam keadaan sesak napas hebat, penderita lebih menyukai posisi duduk
membungkuk dengan kedua telapak tangan memegang kedua lutut. osisi ini
didapati juga pada pasien dengan 8hronic ?bstructi!e ulmonary Disease
)8?D*. %anda lain yang menyertai sesak napas adalah pernapasan cuping hidung
yang sesuai dengan irama pernapasan. >rekuensi pernapasan terlihat meningkat
)takipneu*, otot Bantu pernapasan ikut aktif, dan penderita tampak gelisah. ada
fase permulaan, sesak napas akan diikuti dengan penurunan a?$ dan a8?$,
tetapi p@ normal atau sedikit naik. @ipo!entilasi yang terjadi kemudian akan
memperberat sesak napas, karena menyebabkan penurunan a?$ dan p@ serta
meningkatkan a8?$ darah. ,elain itu, terjadi kenaikan tekanan darah dan denyut
1.
nadi sampai 11#-1.#6menit, karena peningkatan konsentrasi katekolamin dalam
darah akibat respons hipoksemia.
0,1#

I./ Diagnosis
Diagnosis asma yang tepat sangatlah penting, sehingga penyakit ini dapat
ditangani dengan semestinya, mengi )wheeing* dan atau batuk kronik berulang
merupakan titik awal untuk menegakkan diagnosis.
11
,ecara umum untuk menegakkan diagnosis asma diperlukan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
11
1. Anamnesis
Ada beberapa hal yang harus ditanyakan dari pasien asma antara lain+
a Apakah ada batuk yang berulang terutama pada malam menjelang dini
hariK
b Apakah pasien mengalami mengi atau dada terasa berat atau batuk setelah
terpajan alergen atau polutanK
c Apakah pada waktu pasien mengalami selesma !commond cold"
merasakan sesak di dada dan selesmanya menjadi berkepanjangan )1# hari
atau lebih*K
d Apakah ada mengi atau rasa berat di dada atau batuk setelah melakukan
aktifitas atau olah ragaK
e Apakah gejala-gejala tersebut di atas berkurang6hilang setelah pemberian
obat pelega )bronkodilator*K
14
f Apakah ada batuk, mengi, sesak di dada jika terjadi perubahan
musim6cuaca atau suhu yang ekstrim )tiba-tiba*K
g Apakah ada penyakit alergi lainnya )rinitis, dermatitis atopi, konjunkti!itis
alergi*K
h Apakah dalam keluarga )kakek6nenek, orang tua, anak, saudara kandung,
saudara sepupu* ada yang menderita asma atau alergiK
2. Pemeriksaan fisik
ada pemeriksaan fisik dapat ber!ariasi dari normal sampai didapatkannya
kelainan. erlu diperhatikan tanda-tanda asma dan penyakit alergi lainnya.
%anda asma yang paling sering ditemukan adalah mengi, namun pada
sebagian pasien asma tidak didapatkan mengi diluar serangan. Begitu juga
pada asma yang sangat berat berat mengi dapat tidak terdengar )silent chest*,
biasanya pasien dalam keadaan sianosis dan kesadaran menurun.
,ecara umum pasien yang sedang mengalami serangan asma dapat ditemukan
hal-hal sebagai berikut, sesuai derajat serangan +
a "nspeksi
pasien terlihat gelisah,
sesak )napas cuping hidung, napas cepat, retraksi sela iga, retraksi
epigastrium, retraksi suprasternal*,
sianosis
b alpasi
biasanya tidak ditemukan kelainan
pada serangan berat dapat terjadi pulsus paradoksus
13
c erkusi
biasanya tidak ditemukan kelainan
d Auskultasi
ekspirasi memanjang,
mengi
ronki
3. Pemeriksaan pen$n+ang
emeriksaan penunjang yang diperlukan untuk diagnosis asma+
a emeriksaan fungsi6faal paru dengan alat spirometer
b emeriksaan arus puncak ekspirasi dengan alat peak flow rate meter
c :ji re!ersibilitas )dengan bronkodilator*
d :ji pro!okasi bronkus, untuk menilai ada6tidaknya hipereakti!itas
bronkus.
e :ji Alergi )%es tusuk kulit 6s#in pric# test* untuk menilai ada tidaknya
alergi.
f >oto toraks, pemeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan penyakit
selain asma.
I.0 Diagnosis Banding
1)11
1& De1asa
enyakit paru obstruktif kronik )?'*
Bronkitis kronik
12
&agal jantung kongestif
Batuk kronik akibat lain-lain
Disfungsi larings
?bstruksi mekanis
=mboli paru.
2& Anak
/inosinusitis
/efluks gastroesofageal
"nfeksi respiratorik bawah !iral berulang
Displasia bronkopulmoner
%uberkulosis
Malformasi kongenital yang menyebabkan penyempitan saluran
respiratorik intratorakal
Aspirasi benda asing
,indrom diskinesia silier primer
Defisiensi imun
enyakit jantung bawaan
I.1- Penatalaksanaan
1B
%atalaksana pasien asma adalah manajemen kasus untuk meningkatkan
dan mempertahankan kualitas hidup agar pasien asma dapat hidup normal tanpa
hambatan dalam melakukan akti!itas sehari-hari )asma terkontrol*.
1,11

%ujuan +
1* Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma
$* Mencegah eksaserbasi akut
.* Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin
4* Mengupayakan akti!itas normal termasuk exercise
3* Menghindari efek samping obat
2* Mencegah terjadinya keterbatasan aliran udara )airflow limitation*
ire!ersibel
B* Mencegah kematian karena asma.
1* 'husus anak, untuk mempertahankan tumbuh kembang anak sesuai
potensi genetiknya.
Dalam penatalaksanaan asma perlu adanya hubungan yang baik antara
dokter dan pasien sebagai dasar yang kuat dan efektif, hal ini dapat tercipta
apabila adanya komunikasi yang terbuka dan selalu bersedia mendengarkan
keluhan atau pernyataan pasien, ini merupakan kunci keberhasilan pengobatan.
Ada 3 )lima* komponen yang dapat diterapkan dalam penatalaksanaan asma,
yaitu+
1* '"= dan hubungan dokter-pasien
$* "dentifikasi dan menurunkan pajanan terhadap faktor risiko9
.* enilaian, pengobatan dan monitor asma9
11
4* enatalaksanaan asma eksaserbasi akut, dan
3* 'eadaan khusus seperti ibu hamil, hipertensi, diabetes melitus, dll
ada prinsipnya penatalaksanaan asma klasifikasikan menjadi+ 1*
enatalaksanaan asma akut6saat serangan, dan $* enatalaksanaan asma jangka
panjang.
11
1. Penatalaksanaan asma ak$t %saat serangan&
,erangan akut adalah episodik perburukan pada asma yang harus diketahui
oleh pasien. enatalaksanaan asma sebaiknya dilakukan oleh pasien di rumah ,
dan apabila tidak ada perbaikan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan.
enanganan harus cepat dan disesuaikan dengan derajat serangan. enilaian
beratnya serangan berdasarkan riwayat serangan termasuk gejala, pemeriksaan
fisik dan sebaiknya pemeriksaan faal paru, untuk selanjutnya diberikan
pengobatan yang tepat dan cepat.
ada serangan asma obat-obat yang digunakan adalah+
1#,11
bronkodilator )C$ agonis kerja cepat dan ipratropium bromida*
kortikosteroid sistemik.
ada serangan ringan obat yang digunakan hanya C$ agonis kerja cepat yang
sebaiknya diberikan dalam bentuk inhalasi. Bila tidak memungkinkan dapat
diberikan secara sistemik. ada dewasa dapat diberikan kombinasi dengan
teofilin6aminofilin oral.
1#,11
ada keadaan tertentu )seperti ada riwayat serangan berat sebelumnya*
kortikosteroid oral )metilprednisolon* dapat diberikan dalam waktu singkat .-
3 hari. ada serangan sedang diberikan C$ agonis kerja cepat dan
10
kortikosteroid oral. ada dewasa dapat ditambahkan ipratropium bromida
inhalasi, aminofilin "; )bolus atau drip*. ada anak belum diberikan
ipratropium bromida inhalasi maupun aminofilin ";. Bila diperlukan dapat
diberikan oksigen dan pemberian cairan ";.
2,1#
ada serangan berat pasien dirawat dan diberikan oksigen, cairan ";, C$
agonis kerja cepat ipratropium bromida inhalasi, kortikosteroid ";, dan
aminofilin "; )bolus atau drip*. Apabila C$ agonis kerja cepat tidak tersedia
dapat digantikan dengan adrenalin subkutan. ada serangan asma yang
mengancam jiwa langsung dirujuk ke "8:.
1#,11
emberian obat-obat bronkodilator diutamakan dalam bentuk inhalasi
menggunakan nebuliser. Bila tidak ada dapat menggunakan "D% )MD"*
dengan alat bantu )spacer*.
2. Penatalaksanaan asma +angka pan+ang
enatalaksanaan asma jangka panjang bertujuan untuk mengontrol asma dan
mencegah serangan. engobatan asma jangka panjang disesuaikan dengan
klasifikasi beratnya asma.
rinsip pengobatan jangka panjang meliputi+ 1* =dukasi9 $* ?bat asma
)pengontrol dan pelega*9 dan Menjaga kebugaran.
11

1* =dukasi
=dukasi yang diberikan mencakup +
'apan pasien berobat6 mencari pertolongan
Mengenali gejala serangan asma secara dini
$#
Mengetahui obat-obat pelega dan pengontrol serta cara dan waktu
penggunaannya
Mengenali dan menghindari faktor pencetus
'ontrol teratur
Alat edukasi untuk dewasa yang dapat digunakan oleh dokter dan pasien
adalah pelangi asma, sedangkan pada anak digunakan lembaran harian.
$* ?bat asma
?bat asma terdiri dari obat pelega dan pengontrol. ?bat pelega diberikan
pada saat serangan asma, sedangkan obat pengontrol ditujukan untuk
pencegahan serangan asma dan diberikan dalam jangka panjang dan terus
menerus. :ntuk mengontrol asma digunakan anti inflamasi )kortikosteroid
inhalasi*. ada anak, kontrol lingkungan mutlak dilakukan sebelum
diberikan kortikosteroid dan dosis diturunkan apabila dua sampai tiga
bulan kondisi telah terkontrol.
?bat asma yang digunakan sebagai pengontrol antara lain +
"nhalasi kortikosteroid
C$ agonis kerja panjang
antileukotrien
teofilin lepas lambat
$1
%abel 4. -enis ?bat Asma
11
-enis obat &olongan (ama generik Bentuk6kemasan
obat
$$
engontrol
)Antiinflamasi*
elega
)Bronkodilator*
,teroid inhalasi
Antileukokotrin
'ortikosteroid
sistemik
Agonis beta-$
kerjalama
kombinasi steroid
dan
Agonis beta-$
kerjalama
Agonis beta-$
kerja cepat
Antikolinergik
Metilsantin
'ortikosteroid
sistemik
>lutikason propionat
Budesonide
Lafirlukast
Metilprednisolon
rednison
rokaterol
>ormoterol
,almeterol
>lutikason M
,almeterol.
Budesonide M
formoterol
,albutamol
%erbutalin
rokaterol
>enoterol
"pratropium bromide
%eofilin
Aminofilin
%eofilin lepas
lambat
Metilprednisolon
rednison
"D%
"D%, turbuhaler
?ral)tablet*
?ral)injeksi*
?ral
?ral
%urbuhaler
"D%
"D%
%urbuhaler
?ral, "D%, rotacap
solution
?ral, "D%,
turbuhaler, solution,
ampul )injeksi*
"D%
"D%, solution
"D%, solution
?ral
?ral, injeksi
?ral
?ral, inhaler
?ral
"D% + "nhalasi dosis terukur N Metered dose inhaler6MD", dapat digunakan
bersama dengan spacer
,olution+ 7arutan untuk penggunaan nebulisasi dengan nebuliser
?ral + Dapat berbentuk sirup, tablet
"njeksi + Dapat untuk penggunaan subkutan, im dan i!
$.
,elain edukasi dan obat-obatan diperlukan juga menjaga kebugaran antara lain
dengan melakukan senam asma. ada dewasa, dengan ,enam Asma "ndonesia
yang teratur, asma terkontrol akan tetap terjaga, sedangkan pada anak dapat
menggunakan olahraga lain yang menunjang kebugaran.
Dengan melaksanakan ketiga hal diatas diharapkan tercapai tujuan
penanganan asma, yaitu asma terkontrol. Berikut adalah ciri-ciri asma terkontrol,
terkontrol sebagian, dan tidak terkontrol .
%abel 3. 8iri-ciri %ingkatan Asma
$,11
2ingkatan Asma 2erkontrol
(arakteristik 2erkontrol 2erkonrol
,e"agian
2idak
2erkonrol
&ejala harian %idak ada )dua
kali atau kurang
perminggu*
7ebih dari dua
kali seminggu
%iga atau lebih gejala
dalam kategori Asma
%erkontrol ,ebagian,
muncul sewaktu O
waktu dalam
seminggu
embatasan akti!itas %idak ada ,ewaktu-
waktu dalam
seminggu
&ejala
nokturnal6gangguan
tidur )terbangun*
%idak ada ,ewaktu O
waktu dalam
seminggu
'ebutuhan akan
reliever atau terapi
rescue
%idak ada )dua
kali atau kurang
dalam
seminggu*
7ebih dari dua
kali seminggu
>ingsi aru )=>
atau
>=;1
P*
(ormal E 1#5
)perkiraan atau
dari kondisi
terbaik bila
diukur*
=ksaserbasi %idak ada ,ekali atau
lebih dalm
setahun
PP*
,ekali dalam
seminggu
PPP*
'eterangan +
P*
>ungsi paru tidak berlaku untuk anak-anak di usia 3 tahun atau di bawah
$4
3 tahun
PP*
:ntuk semua bentuk eksaserbasi sebaiknya dilihat kembali terapinya apkah
benar-benar adekuat
PPP*
,uatu eksaserbasi mingguan, membuatnya menjadi asma takterkontrol
Sumber : GINA 2006
I.11 3$+$kan (as$s Asma
Dokter umum atau puskesmas harus merujuk pasien asma dengan kondisi
tertentu ke /, yang memiliki pelayanan spesialistik seperti +
11
1* ,erangan berat
$* ,erangan yang mengancam jiwa
.* ada tatalaksana jangka panjang, apabila dengan kortikosteroid inhalasi dosis
rendah )untuk anak sampai dengan $## mcg6hari, sedangkan dewasa 4##
mcg6hari* selama 4 minggu tidak ada perbaikan )tidak terkontrol*.
4* Asma dengan keadaan khusus seperti ibu hamil, hipertensi, diabetes dll
BAB II
,I4ULA,I (A,U,
2.1. (as$s
Anamnesa
$3
(n. (andita, $3 tahun, bekerja sebagai pegawai Bank swasta di daerah
Banjarmasin, alamat -alan @. @asan Basri /%.1B (o.$B Banjarmasin, datang ke
raktek dokter umum jam 1#.## H"%A dengan keluhan sesak nafas. ,esak nafas
muncul tiba-tiba sejak malam hari, sehingga pasien tidak bisa pergi bekerja,
pasien kemudian menggunakan !entolin inhaler untuk mengurangi keluhan. ,esak
kemudian berkurang tetapi pasien khawatir karena dalam sudah . malam berturut-
turut pasien mengalami sesak yang serupa. asien mengakui bahwa dirinya
memiliki riwayat asthma tetapi jarang kambuh. ,erangan seringkali muncul bila
pasien kelelahan. asien mengakui sudah satu minggu ini pasien lembur. 1 hari
yang lalu pasien flu akibat kehujanan. Badan terasa demam.
emeriksaan >isik
%anda ;ital + %D 1$#61# mm@g ( N 0#A6menit // N $$A6menit % N.1,#
o
8
'epala + tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sianosis, edema
concha nasalis, sekret serosa minimal, faring tidak hiperemi
%horaA + pulmo + tidak ada retraksi, ,n. ;esikuler, /honki )-6-*9 whee<ing
)M6M*
8or + dalam batas normal
Abdomen + dalam batas normal
=kstremitas + dalam batas normal
Diagnosa
Asma Bronkial dengan 5ommon 5old
$2
2.2 2$+$an Pengo"atan
Menghilangkan obstruksi saluran nafas segera dengan cara memberikan
bronkodilator
Memperbaiki fungsi paru dan mengurangi reakti!itas jalan nafas dari
infiltrasi sel-sel radang dan mediator inflamasi pada saluran nafas dengan
memberikan antiinflamasi
%erapi penujang yaitu berupa pemberian dekongestan untuk
mempermudah keluarnya sekret bronkus
Mengurangi simptom lain yang menyertai yaitu demam dengan pemberian
antipiretik
2.3. Daftar (elompok 6"at Beserta 7enisn8a 8ang Berk*asiat $nt$k (as$s
No (elompok 6"at Nama 6"at
1 Bronkodilator ,albutamol, >enoterol @Br
$ 'ortikosteroid DeAamethason, metilprednisolon
. Dekongestan seudoephedrine @8l, =phedrin @8l
4 Antipiretik aracetamol, "buprofen
2.4. Per"andingan (elompok 6"at ata$ 7enis 6"at 2erse"$t 4en$r$t
(*asiat) (eamanan dan (e5o5okann8a
(elompok9
7enis 6"at
(*asiat9Efek Efek ,amping 6"at (ontraindikasi
,albutamol Bronkodilatasi (yeri kepala, pusing,
mual, tremor tangan. ada
?D dapat terjadi
takikardia, palpitasi,
@ipertiroidisme,
insufisisnsi miokard,
aritmia, hipertensi,
kehamilan dan
$B
aritmia dan hipotensi menyusui, manula
>enoterol @Br
Bronkodilatasi
- &emetar halus otot
rangka, gugup,
takikardia, pusing,
berdebar atau sakit
kepala, iritasi lokal mual,
muntah, berkeringat, otot
lemah, mialgia, kram
otot. @ipokalemia serius
padat diakibatkan oleh
terapi agonis C.
'ardiomiopati
obstruktif hipertrofik,
takiaritmia.
DeAamethason Anti inflamasi
- engobatan yang
berkepanjangan dapat
mengakibatkan efek
katabolik steroid seperti
kehabisan protein,
osteoporosis dan
penghambatan
pertumbuhan anak.
- enimbunan garam, air
dan kehilangan
potassium jarang terjadi
bila dibandingkan
dengan beberapa
glucocorticoid lainnya.
- enambahan nafsu
makan dan berat badan
lebih sering terjadi.
herpes simpleA pada
mata9 tuberkulose aktif,
peptio ulcer aktif atau
psikosis kecuali dapat
menguntungkan
penderita.
- -angan diberikan pada
wanita hamil karena
akan terjadi
hypoadrenalism pada
bayi yang
dikandungnya atau
diberikan dengan dosis
yang serendah-
rendahnya.
Metilprednisolon Anti inflamasi
=fek samping biasanya
terlihat pada pemberian
jangka panjang atau
pemberian dalam dosis
besar, misalnya gangguan
elektrolit dan cairan
tubuh, kelemahan otot,
retensi terhadap infeksi
menurun, gangguan
penyembuhan luka,
meningkatnya tekanan
darah, katarak, gangguan
pertumbuhan pada anak O
anak, insufisiensi adrenal,
8ushingQs ,yndrome,
osteoporosis, tukak
lambung.
"nfeksi jamur sistemik
pada pasien
hipersensitif.
emberian
kortikosteroid yang
lama merupakan
kontraindikasi pada
ulkus duodenum dan
peptikum, osteoporosis
berat, penderita dengan
riwayat penyakit jiwa,
herpes.
asien sedang
diimunisasi.
seudoephedrin
@8l
Dekongestan
=fek samping terhadap
jantung dan ,, lebih
ringan
/iwayat terapi MA?",
hipertiroid, hipertensi
berat
=phedrine @8l Dekongestan
Aritmia !entrikel, gelisah,
tremor, palpitasi, dan
insomnia.
@ipersensiti!itas,
glaucoma sudut
tertutup, aritmia jantung
arasetamol Analgetik-
antipiretik
/ekasi alergi + eritema,
urtikaria, demam, lesi
/iwayat
hipersensiti!itas
$1
pada mukosa. ada dosis
tinggi dapat menyebabkan
kerusakan hati
terhadap parasetamol.
'erusakan hati
"buprofen
Analgetik-
antipiretik
Mual, muntah, diare,
eritema kulit dan
trombositopenia
@ipersensiti!itas
dengan ibiprofen, tukak
peptik berat dan
kehamilan trim."""
2.. Pili*an 6"at dan Alternatif 6"at :ang Dig$nakan
2erapi saat serangan ak$t dan profilaksis serangan asma "ronkial
Bronkodilator
Ur$tan 6"at pili*an 6"at alternatif
(ama obat ,al"$tamol ;enoterol HBr
B,? )generic, paten,
kekuatan*
&enerik + ,albutamol
B,? + sirup $mg63ml
%ablet $ mg,4 mg
"nhaler1## mcg6semprot
paten + ;entolin
R
B,? + %ablet $ mg9,irup $
mg63ml, inhaler 1##mcg6dosis9
(ebules $,3 mg 9cairan inj #,3
mg6ml9 /otacap $## mcg
&enerik + -
B,? + -
aten + Berotec
R
B,? + 7arutan inhalasi
#.15 A 3# m7 A 1, 1##
mcg6semprotan
B,? yang diberikan
dan alasannya
%ablet, tidak ada gangguan
menelan dan absorpsinya
lebih cepat
Aerosol karena efek
bronkodilator yang
diinginkan segera.
Dosis referensi 1 tab )4 mg*, . kali sehari 1## mcg6semprotan
Dosis kasus tersebut
dan alasannya
1 tablet, . kali sehari sesuai
dengan petunjuk dan umur
pasien
1## mcg )1 hisapan*, sesuai
referensi agar efek terapi
tercapai
>rekuensi pemberian
dan alasannya
. kali sehari, sesuai waktu paruh Dapat diulang 4 A sehari
dengan inter!al tiap 4 jam,
cukup memadai untuk
mengatasi serangan asma
ringan dan sedang
8ara pemberian dan
alasannya
?ral, karena tidak ada keluhan
sukar menelan
Disemprotkan ke
tenggorokan agar efek
terapi tercapai maksimal
,aat pemberian dan
alasannya
,esudah makan untuk
mengurangi efek sal cerna
'apan saja karena tidak
diberikan peroral
7ama pemberian dan
alasannya
. hari karena sifatnya
simptomatis
%ergantung derajat asma,
pada kasus ini hanya pada
saat serangan karena derajat
asma masih ringan
$0
Antiinflamasi
Ur$tan 6"at pili*an 6"at alternatif
(ama obat De<amet*ason 4et*8lprednisolon
B,? )generic, paten,
kekuatan*
&enerik + DeAamethason
B,? + tablet #,3 mg, injeksi
3mg6ml
paten + DeAtamin
R
B,? + tablet #,3 mg
&enerik+ methylprednisolon
B,? + tablet 4 mg, 1 mg,
dan 12 mg
aten + MediAone
R
B,? + tablet 4 mg, 1 mg
dan 12 mg, injesi !ial 1$3
mg, 3## mg
B,? yang diberikan
dan alasannya
%ablet, tidak ada gangguan
menelan dan absorpsinya
lebih cepat
%ablet, tidak ada
gangguan menelan dan
absorpsinya lebih cepat
Dosis referensi
1 tablet )#,3 mg*, . kali
sehari
1 tablet )4 mg*, . kali sehari
Dosis kasus tersebut
dan alasannya
1 tablet, . kali sehari sesuai
dengan petunjuk dan umur
pasien
1 tablet, . kali sehari
sesuai dengan petunjuk
dan umur pasien
>rekuensi pemberian
dan alasannya
. kali sehari, sesuai waktu paruh . kali sehari, sesuai waktu
paruh
8ara pemberian dan
alasannya
?ral, karena tidak ada keluhan
sukar menelan
?ral, karena tidak ada
keluhan sukar menelan
,aat pemberian dan
alasannya
,esudah makan untuk
mengurangi efek sal cerna
,esudah makan untuk
mengurangi efek sal cerna
7ama pemberian dan
alasannya
. hari karena sifatnya
simptomatis
. hari karena sifatnya
simptomatis
Dekongestan
Ur$tan 6"at pili*an 6"at alternatif
(ama obat
Pse$doefedrine H=l Ep*edrin H=l
B,? )generic, paten,
kekuatan*
&enerik + -
B,? + -
aten + /hinos ,/
R
B,? + kapsul 3 mg
&enerik + =phedrin
B,? + %ablet $3 mg.
aten + =phedrin @8l
R

Berlico
R
B,? + %ablet $3 mg
B,? yang diberikan
dan alasannya
kapsul, tidak ada gangguan
menelan dan absorpsinya
lebih cepat
%ablet, tidak ada
gangguan menelan dan
absorpsinya lebih cepat
Dosis referensi 1 kapsul, $ kali sehari $3 mg, . kali sehari
Dosis kasus tersebut
dan alasannya
1 kapsul, $ kali sehari sesuai
dengan petunjuk dan umur
pasien
$3 mg, . kali sehari
sesuai dengan petunjuk
dan umur pasien
>rekuensi pemberian
dan alasannya
$ kali sehari, sesuai waktu
paruh
. kali sehari, sesuai waktu
paruh
.#
8ara pemberian dan
alasannya
?ral, karena tidak ada keluhan
sukar menelan
?ral, karena tidak ada
keluhan sukar menelan
,aat pemberian dan
alasannya
,esudah makan untuk
mengurangi efek sal cerna
,esudah makan untuk
mengurangi efek sal cerna
7ama pemberian dan
alasannya
. hari karena sifatnya
simptomatis
. hari karena sifatnya
simptomatis

Antipiretik
Ur$tan 6"at pili*an 6"at alternatif
(ama obat I"$profen Parasetamol
B,? )generic, paten* &enerik + "buprofen
B,? tablet 1## mg
aten + roris
R
B,? + tablet kunyah1## mg,
kaplet $## mg,sirup
1##mg63ml, sirup forte
$##mg63ml
&enerik + parasetamol
B,? + sirup 1$# mg63ml
dan tablet 3## mg
aten + ,anmol
R
B,? + sirup 1$# mg63ml,
tablet 3## mg
B,? yang diberikan
dan alasannya
%ablet karena cocok untuk
dewasa, tidak ada keluhan sukar
menelan
%ablet karena cocok untuk
dewasa, tidak ada keluhan
sukar menelan
Dosis referensi $##-4## mg setiap 4-2 jam 3##-1### mg setiap 2 jam
Dosis kasus tersebut
dan alasannya
$## mg6A agar tercapai dosis
terapi
3## mg6A, maksimal $ kali
untuk mengurangi efek
samping
>rekuensi pemberian
dan alasannya
. kali sehari, sesuai waktu
paruh
. kali sehari, sesuai waktu
paruh
8ara pemberian dan
alsannya
?ral, karena tidak ada keluhan
sukar menelan
?ral, karena tidak ada
keluhan sukar menelan
,aat pemberian dan
alasannya
,esudah makan untuk
mengurangi efek sal cerna
,ebelum makan karena
absorbsinya dipengaruhi
oleh makanan
7ama pemberian . hari karena sifatnya
simptomatis
. hari karena sifatnya
simptomatis
2.'. Us$lan 3esep 8ang Benar dan 3asional
2.'.1. 3esep Utama
dr. Gina Marsiana
SIP 7902/XIV/2014
.1
Rumah:
Praktek:
Jn. !rans"aimantan
Jn. #. $ani "m 2%& 'andi (akti (arit) "uaa
(an*armasin
!e+. ,0&11- ..22441
!e+. ,0&11- ..44&&2
Banjarmasin, 1 -uni $#14
/6 ,albutamol tab 4 mg (o. S
, tdd tab " pc

/6 DeAamethason tab #,3 mg (o. S
, tdd tab " pc

/6 /hinos ,/ cap. 3 mg (o. ;"
, prn bdd tab " pc )influentia*

/6 "buprofen tab 1## mg (o. S
, prn tdd tab " pc )febris*

ro + (n. (andita
:mur + $3 tahun
Alamat + -ln. @. @asan Basri /%.$B (o.1B Banjarmasin
2.'.2. 3esep Alternatif
dr. Gina Marsiana
SIP 7902/XIV/2014
.$
Rumah:
Praktek:
Jn. !rans"aimantan
Jn. #. $ani km 2%& 'andi (akti (arit) "uaa
(an*armasin
!e+. ,0&11- ..22441
!e+. ,0&11- ..44&&2
Banjarmasin, 1 -uni $#14
/6 Berotec 1## mcg (o. "
, prn sdd puff " )dispneu*

/6 Methylprednisolon tab 4 mg (o. S
, tdd tab " pc

/6 =fedrin @8l tab $3 mg (o. "S
, prn tdd tab " pc )influentia*

/6 arasetamol tab 3## mg (o. S
, prn tdd tab " ac )febris*

ro + (n. (andita
:mur + $3 tahun
Alamat + -ln. @. @asan Basri /%.$B (o.1B Banjarmasin
2.. Pengendalian 6"at
,albutamol merupakan salah satu bronkodilator yang paling aman dan paling
efektif. %idak salah jika obat ini banyak digunakan untuk pengobatan asma. ,elain untuk
membuka saluran pernafasan yang menyempit, obat ini juga efektif untuk mencegah
timbulnya exercise$induced broncospasm )penyempitan saluran pernafasan akibat
..
olahraga*. ,albutamol juga telah tersedia dalam berbagai bentuk sediaan mulai dari
sediaan oral )tablet, sirup, kapsul*, inhalasi aerosol, inhalasi cair sampai injeksi.
'ontraindikasi dari obat ini adalah untuk penderita yang hipersensitif terhadap
salbutamol maupun salah satu bahan yang terkandung di dalamnya. Adapun efek samping
yang mungkin timbul karena pamakaian salbutamol, antara lain+ gangguan sistem saraf
)gelisah, gemetar, pusing, sakit kepala, kejang, insomnia*9 nyeri dada9 mual, muntah9
diare9 anoreAia9 mulut kering9 iritasi tenggorokan9 batuk9 gatal9 dan ruam pada kulit )s#in
rush*. :ntuk penderita asma yang disertai dengan penyakit lainnya seperti+
hipertiroidisme, diabetes mellitus, gangguan jantung termasuk insufisiensi miokard
maupun hipertensi, perlu adanya pengawasan yang lebih ketat karena penggunaan
salbutamol bisa memperparah keadaan dan meningkatkan resiko efek samping.
Beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh para pengguna salbutamol
untuk mengatasi asma, adalah sebagai berikut+
1* ,ebaiknya tidak menggunakan obat ini jika memiliki riwayat alergi
terhadap salbutamol atau bahan-bahan lain yang terkandung di dalamnya.
$* :ntuk sediaan inhalasi, kocok dulu sebelum digunakan dan buang 4
semprotan pertama jika menggunakan inhaler baru atau inhaler yang sudah
tidak terpakai selama lebih dari $ minggu.
.* ,ebaiknya berkumur setiap kali sehabis mengkonsumsi salbutamol supaya
tenggorokan dan mulut tidak kering.
4* -ika dibutuhkan lebih dari 1 hisapan dalam sekali pemakaian, maka beri
jarak waktu minimal 1 menit untuk setiap hisapan.
3* ,impan obat pada suhu kamar agar stabil )aerosol+ 13-$3
o
89 inhalasi cair+
$-$3
o
8 dan sirup+ $-.#
o
8*
.4
2* ?bat-obat golongan beta blocker, seperti+ propanolol, metoprolol, atenolol,
dll bisa menurunkan efek salbutamol.
B* enggunaan salbutamol dosis tinggi bersamaan dengan kortikosteroid
dosis tinggi akan meningkatkan resiko hipokalemia.
1* Aseta<olamid, diuretik kuat dan thia<ida dosis tinggi akan meningkatkan
resiko hipokalemia jika diberikan bersamaan dengan salbutamol dosis
tinggi pula.
0* enggunaan salbutamol bersama dengan obat golongan MA?-inhibitor
)misal+ isocarboAa<id, phenel<ine* bisa menimbulkan reaksi yang serius.
@indari pemakaian obat-obat golongan ini $ minggu sebelum, selama
maupun sesudah konsumsi salbutamol.
>enoterol @Br merupakan terapi simtomatik pada asma )hanya bersifat
menghilangkan gejala, tidak menghilangkan6menyembuhkan penyebab utamanya*
episode asma akut. encegahan asma yang dipicu oleh olah raga. %erapi
simtomatik asma bronkhial T kondisi lain yang disertai dengan penyempitan
saluran pernafasan yang bersifat re!ersibel seperti bronkhitis obstruktif kronis. C-
adrenergik, antikolinergik, dan deri!at Aantin dapat mempertinggi efek Berotec.
enurunan efek yang sangat potensial dapat terjadi selama pemakaian bersama C-
bloker. erhatian harus diberikan jika digunakan bersama dengan MA?"
)penghambat mono amin oksidase* atau antidepresan trisiklis. "nhalasi dari
anestesi hidrokarbon terhalogenasi dapat meningkatkan kerentanan terhadap efek
kardio !askular oleh agonis-C.
Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan akti!itas
imunosupresan dan anti-inflamasi. ,ebagai imunosupresan Deksametason bekerja
.3
dengan menurunkan respons imun tubuh terhadap stimulasi rangsang. Akti!itas
anti-inflamasi Deksametason dengan jalan menekan atau mencegah respon
jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang
mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi.
Metilprednisolon adalah glukokortikoid turunan prednisolon yang
mempunyai efek kerja dan penggunaan yang sama seperti senyawa induknya.
Metilprednisolon tidak mempunyai akti!itas retensi natrium seperti
glukokortikosteroid yang lain.
seudoefedrin digunakan sebagai dekongestan nasal untuk pasien rinitis
alergi atau rinitis !asomotor dan rinitis akut pada pasien infeksi saluran
pernapasan bagian atas. ?bat ini mungkin mengurangi resistensi terhadap aliran
udara dengan cara mengurangi !olume mukosa hidung, hal ini dapat terjadi
karena akti!asi reseptor U-adrenergik di pembuluh kapasitans !ena di jaringan
hidung yang memiliki sifat erektil. /eseptor yang memperantarai efek ini
tampaknya merupakan reseptor U-1 adrenergik )lebih selektif, karena kurang
mempengaruhi reseptor U-$ yang banyak terlibat pada kontraksi arteriol*.
aracetamol utamanya digunakan untuk menurunkan panas badan yang
disebabkan oleh karena infeksi atau sebab yang lainnya. Disamping itu,
paracetamol juga dapat digunakan untuk meringankan gejala nyeri dengan
intensitas ringan sampai sedang. :ntuk dewasa dosis aracetamol adalah 3## mg-
1### mg setiap 2 jam, .-4 kali6hari Jang harus diperhatikan dalam pemakaian
obat ini adalah +
@ati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.
.2
Bila setelah $ hari demam tidak menurun atau setelah 3 hari nyeri tidak
menghilang, segera hubungi dokter.
enggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapat
mengakibatkan risiko kerusakan fungsi hati.
Beberapa reaksi alergi yang dilaporkan sering muncul antara lain +
kemerahan pada kulit, gatal, bengkak, dan kesulitan bernafas6sesak. ,eperti biasa,
bila mengalami tanda tanda diatas setelah minum paracetamol, segera ke dokter
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalani pengobatan dengan
paracetamol antara lain, sebelum minum paracetamol, sampaikan ke dokter anda
kalau anda sebelumnya pernah mengalami alergi setelah mengkonsumsi
paracetamol atau alergi yang disebabkan oleh sebab lain. ,elain itu, informasikan
pula ke dokter bila anda mempunyai riwayat penyakit khronis seperti penyakit
hati, ketergantungan alkohol, dan lain lain. aracetamol dapat merusak hati, maka
bila ditambah dengan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan maka akan
mempercepat terjadinya kerusakan hati.
.B
DA;2A3 PU,2A(A
%& Mc>adden =/. 'enya#it Asma dalam rinsip-prinsip "lmu enyakit Dalam,
@arrison =disis 1. ;ol .. =&8, -akarta, $### +111.-111B
(& ,alim =&, Musai M, Muin M. erbandingan =fekti!itas klinis Antiinflamasi
Alergik antara rotakerol dengan ,albutamol 7epas 7ambat pada enderita
Asma Bronkial. ,urabaya, subbagian Alergi "munologi Bag. "D >' :nair,
1001
)& ,ukmana (. 'si#osomati# pada Asma *ron#ial dalam Buku Ajar "lmu
enyakit Dalam -ilid "" =disi .. >' :", -akarta, $##1 + B.1-B4#
+& Amir M, Alsugaff, @, Aleh % )ed*. 'engantar Ilmu 'enya#it 'aru. ,urabaya,
Airlangga :ni!ersity ress, 100. + 1 O 3
,& Behram. /=, ;aughan, ;8. (elson + Ilmu -esehatan Ana# Bagian " =disi 13,
-akarta, =&8, 1000 + BB3 O 01
.& @ampton, %. H. HebMD @ealth+ /hat Causes Asthma in Children0 HebMD
8orporation, $##1. http+66my.webmd.com6content6article6121#.3#411
1& Jasmina, Alfi, dr. 2arma#oterapi pada Gangguan3'enya#it Sistem 4espirasi
dalam 'umpulan Bahan 'uliah >armakologi "", $##1. >' :(7AM,
Banjarbaru
5& ,tephen &, -enkinson and -ay ". 'earls 2rom the 6ational Institutes of
7ealth Asthma Guidelines& the American 8ollege of 8hest hysicians.
8& /ahajoe, ((. Buku Ajar /espirologi Anak =disi ertama. "katan Dokter Anak
"ndonesia. -akarta.$##1.
%9& Assagaf, Ali. Asthma bronchiale. Diajukan pada endidikan 'edokteran
Berkelanjutan Dalam """, $##.. AD" Hilayah 'alsel-'alteng
%%& 'eputusan Menteri 'esehatan /epublik "ndonesia (omor
1#$.6Menkes6,'6S"6$##1. %entang edoman engendalian enyakit Asma.
Menteri 'esehatan /epublik "ndonesia.-akarta. $##1.
.1

Anda mungkin juga menyukai