Anda di halaman 1dari 29

TERAPI MODALITAS

By. Nur Widya


DEFINISI
• Adalah suatu terapi yg diberikan dalam upaya
mengubah perilaku pasien dari perilaku
maladaptif menjadi perilaku adaptif.
• Suatu terapi yg mendasarkan potensi yg
dimiliki pasien (modality) sbg titik tolak terapi
atau penyembuhannya
JENIS TERAPI MODALITAS
• Terapi Individual
– Penanganan klien dengan pendekatan hubungan
individual antara terapi dg seorang klien
– Suatu hubungan yg sistematis/terstruktur, terjalin
antara perawat dan klien shg mll hubungan ini
terjadi perubahan tingkah laku klien sesuai dg
tujuan yg ditetapkan di awal hubungan
Tahapan Hubungan Terapi Individual
• Tahap Orientasi
– Dilaksanakan ketika perawat memulai interaksi dg klien
– Hal pertama yg dilakukan adalah membina hubungan
saling percaya (BHSP)
– Tujuannya agar klien bersedia mengekspresikan sgla
masalah yg dihadapi
– Setelah terjalin hubungan saling percaya, klien dg prwt
mendiskusikan apa yg menjadi latar belakang munculnya
mslh pd klien, apa konflik yg terjadi, penderitaan yg klien
hadapi
– Tahapan diakhiri dg kesepakatan antara perawat dan klien
untuk menentukan tujuan yg hendak dicapai dlm
hubungan perawat-klien dan bgaimana kgiatan yg akn
dilaksanakan untk mncapai tujuan tsb
Next
• Tahap Kerja
– Perawat melakukan intervensi keperawatan
– Pd fase ini klien melakukan eksplorasi diri,
mengungkapkan apa yg dialaminya
– Perawat tdk hnya memperhatikan konteks cerita ttpi
juga prsaan klien saat menceritakan masalahnya
– Klien dibantu untk dpt mengembangkan pemahaman
ttg siapa dirinya, apa yg trjadi, didorong untk
mengambil risiko perubahan perilaku maladaptif
menjadi adaptif
Next
• Tahap Terminasi
– Merupakan fase akhir dari terapi
– Setlah perawat dan klien sepakat bahwa masalah
tlh dipecahkan
– Apabila klien tlh mrsa lbih baik, terjadi
peningkatan fungsi diri, sosial, pekerjaan serta
tujuan terapi tlh tercapai
• Terapi Lingkungan
– Bentuk terapi yaitu menata lingkungan agar terjadi
perubahan perilaku pada klien dari perilaku
maladaptif menjadi perilaku adaptif
– Perawat memberikan kesempatan, dukungan,
pengertian agar klien dapat berkembang menjadi
pribadi yang bertanggung jawab.
– Klien juga dipaparkan pada peraturan-peraturan
yang harus ditaati, harapan lingkungan, tekanan
peer, dan belajar bagaimana berinteraksi dengan
orang lain.
• Terapi Biologis
– Terapi yang diberikan yg didasarkan atas tanda
dan gejala penyakit yg diderita
– Penekanan terapi ini adalah pengkajian spesifik
dan pengelompokkan gejala dalam sindroma
spesifik
• Terapi Kognitif
– Adalah terapi yg memodifikasi keyakinan dan sikap yang
mempengaruhi perasaan dan perilaku klien
– Proses yang diterapkan adalah membantu
mempertimbangkan stressor dan kemudian dilanjutkan
dengan mengidentifikasi pola berfikir dan keyakinan yang
tidak akurat tentang stressor tersebut
– Gangguan perilaku terjadi akibat klien mengalami pola
keyakinan dan berfikir yang tidak akurat.
– Untuk itu salah satu memodifikasi perilaku adalah dengan
mengubah pola berfikir dan keyakinan tersebut.
– Fokus auhan adalah membantu klien untuk reevaluasi ide,
nilai yang diyakini, harapan-harapan, dan kemudian
dilanjutkan dengan menyusun perubahan kognitif.
Next
• Ada 3 tujuan terapi kognitif
– Mengembangkan pola berfikir yang rasional.
Mengubah pola berfikir tak rasional yang sering
mengakibatkan gangguan perilaku menjadi pola
berfikir rasional berdasarkan fakta dan informasi yang
actual.
– Membiasakan diri selalu menggunakan pengetesan
realita dalam menanggapi setiap stimulus sehingga
terhindar dari distorsi pikiran.
– Membentuk perilaku dengan pesan internal. Perilaku
dimodifikasi dengan terlebih dahulu mengubah pola
berfikir.
Next
• Bentuk intervensi dalam terapi kognitif
meliputi mengajarkan untuk mensubstitusi
pikiran klien, belajar penyelesaian masalah
dan memodifikasi percakapan diri.
• Terapi Keluarga
– Terapi yang diberikan kepada seluruh anggota
keluarga sebagai unit penanganan (treatment
unit). Tujuan terapi keluarga adalah agar keluarga
mampu melaksanakan fungsinya
– Sasaran utama terapi jenis ini adalah keluarga
yang mengalami disfungsi, tidak bisa
melaksanakan fungsi-fungsi yang dituntut oleh
anggotanya.
– Dalam terapi keluarga semua masalah keluarga
yang dirasakan diidentifikasi dan kontribusi dari
masing-masing anggota keluarga terhadap
munculnya masalah tersebut digali
Next
• Proses Terapi Keluarga meliputi 3 tahapan :
– Fase Perjanjian
• mengembangkan hubungan saling percaya, isu-isu keluarga
diidentifikasi, dan tujuan terapi ditetapkan bersama
– Fase Kerja
• keluarga dengan dibantu oleh perawat sebagai terapis
berusaha mengubah pola interaksi di antara anggota
keluarga, meningkatkan kompetensi masing-masing
individual anggota keluarga, eksplorasi batasan-batasan
dalam keluarga, peraturan-peraturan yang selama ini ada.
– Fase Terminasi
• keluarga akan melihat lagi proses yang selama ini dijalani
untuk mencapai tujuan terapi, dan cara-cara mengatasi isu
yang timbul, mempertahankan perawatan yang
berkesinambungan.
• Terapi Kelompok
– Bentuk terapi kepada klien yang dibentuk dalam
kelompok, suatu pendekatan perubahan perilaku
melalui media kelompok
– Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran diri
klien, meningkatkan hubungan interpersonal, dan
mengubah perilaku maladaptif
Next
• Tahapan Terapi Kelompok
– Fase Orientasi
• Klien diorientasikan kepada apa yang diperlukan dalam
interaksi, kegiatan yang akan dilaksanakan, dan untuk
apa aktivitas tersebut dilaksanakan
• Peran perawat dalam fase ini adalah sebagai model
peran dengan cara mengusulkan struktur kelompok,
meredakan ansietas yang biasa terjadi di awal
pembentukan kelompok, dan memfasilitasi interaksi di
antara anggota kelompok
Next
– Fase Kerja
• Adalah inti dari terapi kelompok di mana klien bersama
kelompoknya melakukan kegiatan untuk mencapai target
perubahan perilaku dengan saling mendukung di antara satu
sama lain.
– Fase Terminasi
• Dilaksanakan jika kelompok telah difasilitasi dan dilibatkan
dalam hubungan interpersonal antar anggota
• Peran perawat adalah mendorong anggota kelompok untuk
saling memberi umpan balik, dukungan, serta bertoleransi
terhadap setiap perbedaan yang ada.
• Akhir dari terapi kelompok adalah mendorong agar anggota
kelompok berani dan mampu menyelesaikan masalah yang
mungkin terjadi di masa mendatang
• Terapi Perilaku
– Terapi yg diberikan melalui proses pembelajaran
• Role model
• Kondisioning operan
• Desensitisasi sistematis
• Pengendalian diri
Next
• Teknik Role Model
– Strategi mengubah perilaku dengan memberi
contoh perilaku adaptif untuk ditiru klien
– Dengan melihat contoh klien mempelajari melalui
praktek dan meniru perilaku tersebut
– Teknik ini biasanya dikombinasikan dengan teknik
kondisioning operan dan desensitisasi
Next
• Kondisioning Operan
– Disebut juga penguatan positif di mana perawat
memberi penghargaan kepada klien terhadap
perilaku yang positif yang telah ditampilkan oleh
klien
– Dengan penghargaan dan umpan balik positif yang
didapat maka perilaku tersebut akan
dipertahankan atau ditingkatkan oleh klien
Next
• Desensitisasi Sistematis
– Teknik mengatasi kecemasan terhadap sesuatu
stimulus atau kondisi dengan secara bertahap
memperkenalkan/memaparkan stimulus atau
situasi yang menimbulkan kecemasan tersebut
secara bertahap kpd klien yg sedang relaks
– Hasil akhirnya adalah klien akan berhasil
mengatasi ketakutan atau kecemasannya akan
stimulus tersebut.
Next
• Pengendalian Diri
– Bentuk latihannya adalah berlatih mengubah kata-
kata negatif menjadi kata-kata positif
– Apabila ini berhasil maka klien sudah memiliki
kemampuan untuk mengendalikan perilaku yang
lain sehingga menghasilkan terjadinya penurunan
tingkat distress klien tersebut
TERAPI KOMPLEMENTER
DEFINISI
• Terapi komplementer adalah terapi yang
digunakan secara bersama-sama dengan terapi
lain dan bukan untuk menggantikan terapi medis
• Cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada pengobatan medis
konvensional atau sebagai pengobatan pilihan
lain diluar pengobatan medis yang Konvensional.
• Terapi komplementer merupakan single therapy
ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan
TUJUAN
• Mengurangi stres
• Meningkatkan kesehatan
• Mencegah penyakit
• Menghindari atau meminimalkan efek
samping
• Memperbaiki fungsi dari sistem – sistem
tubuh, terutama sistem imun
JENIS TERAPI KOMPLEMENTER
• Nutrisi (Nutritional Therapy)
• Terapi herbal (Herbal Therapy
• Terapi psiko – somatik (Mind – Body Therapy);
• Terapi spiritual berbasis doa (Spiritual Therapy
Based On Prayer).
METODE TERAPI KOMPLEMENTER
• Yoga
• Akupuntur
• Pijat refleksi
• Chiropractic
• Tanaman obat herbal
• Terapi polaritas atau reiki
• Tekhnik – tekhnik relaksasi
• Hipnoterapi, meditasi dan visualisasi.
ASPEK LEGAL TERAPI KOMPLEMENTER
1. Undang – Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
a. Pasal 1 butir 16, pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan
dan atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada
pengalaman dan keterampilan turun – temurun secara empiris yang
dapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat;
b. Pasal 48 tentang pelayanan kesehatan tradisional;
c. Bab III Pasal 59 s/d 61 tentang pelayanan kesehatan tradisonal.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1076/Menkes/SK/2003
tentang pengobatan tradisional;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 120/Menkes/SK/II/2008
tentang standar pelayanan hiperbarik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1109/Menkes/Per/IX/2007
tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer – alternatif di
fasilitas pelayanan kesehatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, No.
HK.03.05/I/199/2010 tentang pedoman kriteria penetepan metode
pengobatan komplementer – alternatif yang dapat diintegrasikan di
fasilitas pelayanan kesehatan.
KENDALA TERAPI KOMPLEMENTER
1. Masih lemahnya pembinaan dan pengawasan;
2. Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan
dalam melakukan bimbingan;
3. Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk
pelayanan kesehatan komplementer;
4. Belum memadainya regulasi yang mendukung
pelayanan kesehatan komplementer;
5. Terapi komplementer belum menjadi program
prioritas dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
PERBEDAAN TERAPI KOMPLEMENTER
DG TERAPI ALTERNATIF
A. Pengobatan alternatif adalah jenis pengobatan
yang tidak dilakukan oleh paramedis/dokter pada
umumnya, tetapi oleh seorang ahli atau praktisi
yang menguasai keahliannya tersebut melalui
pendidikan yang lain/non medis.
B. Pengobatan komplementer adalah pengobatan
tradisional yang sudah diakui dan dapat dipakai
sebagai pendamping terapi konvesional/medis.

Anda mungkin juga menyukai