Anda di halaman 1dari 17

Nurcholis, S.Kep.Ns.M.

H Kes
 Tujuan : Untuk mengembalikan fungsi sirkulasi
dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya
dengan menggunakan obat-obatan
 Perhatian !
 Pemberian obat-obatan adalah orang yang
kompeten di bidangnya (dokter atau tenaga
terlatih di bidang gawat darurat)
 Mengingat banyaknya jenis-jenis
kegawatdaruratan, maka pemberian obat yang
disebutkan di bawah ini untuk mengatasi
kegawatdaruratan secara umum sedangkan
dalam menghadapi pasien, kita harus melihat
kasus per kasus.
 Lidokain (lignocaine, xylocaine)
 Pemberian ini dimaksud untuk
mengatasi gangguan irama antara lain
VF, VT, Ventrikel Ekstra Sistol yang
multipel, multifokal, konsekutif/salvo
dan R on T
 Dosis 1 – 1,5 mg/kg BB bolus i.v dapat
diulang dalam 3 – 5 menit sampai
dosis total 3 mg/kg BB dalam 1 jam
pertama kemudian dosis drip 2-4
mg/menit sampai 24 jam
 dapat diberikan intratrakeal atau
transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali
dosis intra vena
 Kontra indikasi : alergi, AV blok derajat
2 dan 3, sinus arrest dan irama
idioventrikuler
Aminodarone
Obat antiaritmia seperti
amiodarone umum digunakan
pada resusitasi jantung paru
sebagai tata laksana untuk henti
jantung dengan fibrilasi ventrikel
atau pulseless ventricular
tachycardia yang tidak dapat
diatasi dengan defibrilasi.
 Sulfas Atropin
 Merupakan antikolinergik, bekerja menurunkan tonus
vagal dan memperbaiki sistim konduksi
AtrioVentrikuler
 Indikasi : asistole atau PEA lambat (kelas II B),
bradikardi (kelas II A) selain AV blok derajat II tipe 2
atau derajat III (hati-hati pemberian atropine pada
bradikardi dengan iskemi atau infark miokard),
keracunan organopospat (atropinisasi)
 Kontra indikasi : bradikardi dengan irama EKG AV
blok derajat II tipe 2 atau derajat III.
 Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit
sampai dosis total 0,03-0,04 mg/kg BB, untuk
bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 3-5 menit
maksimal 3 mg.
 dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan
dosis 2–2,5 kali dosis intra vena diencerkan menjadi
10 cc
 Dobutamin (Inotropik)
 adalah obat untuk membantu kerja jantung dalam
memompa darah ke seluruh tubuh pada orang yang
mengalami gagal jantung atau syok
kardiogenik. Untuk mengobati syok kardiogenik,
obat ini bisa digunakan bersama dopamin.  
 Dobutamin bekerja dengan cara merangsang
reseptor beta-1 jantung sehingga meningkatkan
kontraksi jantung dan kemampuan pompa jantung.
Cara kerja ini akan meningkatkan tekanan darah,
denyut jantung, dan jumlah darah yang akan
dipompa oleh jantung (cardiac output).
 Dopamin
 Untuk merangsang efek alfa dan beta

adrenergic agar kontraktilitas miokard, curah


jantung (cardiac output) dan tekanan darah
meningkat
 Dosis 2-10 μg/kgBB/menit dalam drip infuse.

Atau untuk memudahkan 2 ampul dopamine


dimasukkan ke 500 cc D5% drip 30 tetes
mikro/menit untuk orang dewasa
 Morfin
 Sebagai analgetik kuat, dapat digunakan

untuk edema paru setelah cardiac arrest.


 Dosis 2-5 mg dapat diulang 5 – 30 menit
 Kortikosteroid
 Digunakan untuk perbaikan paru yang

disebabkan gangguan inhalasi dan untuk


mengurangi edema cerebri
 Natrium bikarbonat
 Diberikan untuk dugaan hiperkalemia (kelas

I), setelah sirkulasi spontan yang timbul pada


henti jantung lama (kelas II B), asidosis
metabolik karena hipoksia (kelas III) dan
overdosis antidepresi trisiklik.
 Dosis 1 meq/kg BB bolus dapat diulang dosis

setengahnya.
 Jangan diberikan rutin pada pasien henti

jantung.
.Kalsium gluconat/Kalsium klorida
Digunakan untuk perbaikan kontraksi otot

jantung, stabilisasi membran sel otot jantung


terhadap depolarisasi. Juga digunakan untuk
mencegah transfusi masif atau efek transfusi
akibat darah donor yang disimpan lama
Diberikan secara pelahan-lahan IV selama 10-

20 menit atau dengan menggunakan drip


Dosis 4-8 mg/Kg BB untuk kalsium glukonat

dan 2-4 mg/Kg BB untuk Kalsium klorida.


Dalam tranfusi, setiap 4 kantong darah yang
masuk diberikan 1 ampul Kalsium gluconat
 Furosemide
 Digunakan untuk mengurangi edema paru

dan edema otak


 Efek samping yang dapat terjadi karena

diuresis yang berlebih adalah hipotensi,


dehidrasi dan hipokalemia
 Dosis 20 – 40 mg intra vena

.
 Diazepam
 Digunakan untuk mengatasi kejang-kejang,

eklamsia, gaduh gelisah dan tetanus


 Efek samping dapat menyebabkan depresi

pernafasan
 Dosis dewasa 1 amp (10 mg) intra vena dapat

diulangi setiap 15 menit.


1. Obat golongan inotropik ( 1-6)
2. Pelumpuh otot (7-12)
3. Analgetik (13-18)
4. Anti angina (19-25)
5. Obat anti aritmia (26-32)
6. Obat antikoagulasi (33-38)
7. Anti trombotik (39-44)
8. Obat emergens set(45-50)

Anda mungkin juga menyukai