Anda di halaman 1dari 43

Asuhan Keperawatan

Jiwa Dengan Pasien


Isolasi Sosial
Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelejari modul ini saudara


diharapkan mampu :
 Melakukan pengkajian dg pasien isos
 Menetapkan dx keperawatan px isos
 Melakukan tindakan keperawatan kpd
pasien dg isos
 Mengevaluasi kemampuan px dg
keluarga dlm merawat px isos
 Mendokumentasikan hsl askep px dg
isos
Pendahuluan

Manusia

mahluk sosial ingin kepuasan hidup

 Harus membina hubungan sosial or-la


ISOLASI SOSIAL ….?

Keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan


atau tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di
sekitarnya.
Merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dg org lain
Definisi

 Isolasi social adalah suatu gangguan hubungan


interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian
yang tidak fleksibel yang menimbulkan prilaku
maladaptive dan mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan social (Depkes RI, 2000)
Pengertian
 Isos adalah keadaan dmn individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tdk mampu berinteraksi dg org
lain di sekitarnya (Keliat, et al, 2006)
 Isolasi adalah keadaan dimana individu atau kelompok
mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan
untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi
tidak mampu untuk membuat kontak ( Carpenito, 1998 )
 Seseorang dengan perilaku menarik diri akan
menghindari interaksi dengan orang lain. Individu merasa
bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak
mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan,
pikiran dan prestasi atau kegagalan. Ia mempunyai
kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan
orang lain, yang dimanivestasikan dengan sikap
memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tidak sanggup
membagi pengalaman dengan orang lain (DepKes, 1998).
Kerusakan Interaksi

Sosial
Pengertian : Kerusakan Interaksi sosial adalah suatu keadaan dimana
seorang individu berpartisipasi dalam suatu kualitas yang tidak cukup
atau berlebihan atau kualitas interaksi sosial yang tidak efektif
 Karakteristik Kerusakan Interaksi Sosial :
a. Menyatakan secara verbal atau menampakkan ketidaknyamanan dalam
situasi-situasi sosial
b. Menyatakan secara verbal atau menampakkan ketidakmampuan untuk
menerima atau mengkomunikasikan kepuasan rasa memiliki, perhatian,
minat, atau membagi cerita
c. Tampak menggunakan perilaku interaksi sosial yang tidak berhasil
d. Disfungsi interaksi dengan rekan sebaya, keluarga atau orang lain
e. Penggunaan proyeksi yang berlebihan tidak menerima tanggung jawab
atas perilakunya sendiri
f. Manipulasi verbal. Ketidakmampuan menunda kepuasan

(Mary C. Townsend, Diagnosa Keperawatan Psikiatri, 1998; hal 226).


Tugas Perkembangan Berhubungan Dengan
Pertumbuhan Interpersonal
Tahap Perkembangan Tugas
Masa Bayi Menetapkan landasan rasa
percaya
Masa Bermain Menetapkan otonomi & awal
perilaku mandiri
Masa Sekolah Belajar berkompetisi, bekerja
sama dan berkompromi
Masa Pra-remaja Menjadi intim dengan teman
sesama jenis kelamin
Masa Remaja Menjadi intim dengan teman
lawan jenis kelamin & tidak
tergantung dengan ortu
Masa Dewasa Muda Menjadi saling tergantung
dengan ortu, teman, menikah
dan mempunyai anak
Lanjutan………

Masa tengan baya Belajar menerima

Masa Dewasa Tua Berduka karena kehilangan dan


mengembangkan perasaan
keterikatan dengan budaya
Rentang Respon Sosial
Proses Keperawatan
1. Pengkajian
2. Masalah Keperawatan
3. Diagnosa Keperawatan
4. Perencanaan Keperawatan
5. Evaluasi
Pengkajian

Predisposisi
Presipitasi
Tanda & Gejala
Faktor Predisposisi
a. Faktor Biologis
 Adanya faktor genetic inheritance : hipotesis
dopamin, dmn gejala muncul terutama krn
aktivitas hiperdopaminergik (crow, 1980)
 Studi neuroanatomik, temuan adl pembesaran
ventrikular, atropi serebellar, fungsi premorbid
buruk, respons terapi buruk, dan kerusakan
kognitif (black et al, 1988)
b. Faktor perkembangan
 Gangguan peran, dmn tjd perpisahan/kehilangan
ortu, gangguan hub dg ortu pd masa anak-anak
 Pengalaman traumatic yaitu, penganiayaan,
adopsi peran ortu yg buruk
c. Faktor sosiokultural
Budaya keterbatasan b/d org lain antara lain
perilaku diskriminasi, migrasi, hospitalisasi
Faktor Presipitasi

a. Stresor sosiokultural yaitu perceraian, mobilitas,


tradisi, hospitalisasi
b. Stresor psikologis
• Tingkat ansietas berkepanjangan atau intens
• Gangguan personalitas borderline
• Peningkatan otonomidan separasi
• Konsep diri rentan
• Kegagalan dlm berhub mis, ideal tinggi, terlalu
mengevaluasi, kecewa tdk terpenuhi kbthn yg
tdk realistic, rasionalisasi dan devaluasi serta
penolakan org lain shg individu mengalami
cedera narsisistik
Lanjt...
 Faktor Prespitasi
Terdiri dari 4 sumber utama yang mampu menentukan alam perasaan:
1. Kehilangan ketertarikan yang nyata atau yang dibayangkan, termasuk
kehilangan cinta seseorang
2. Peristiwa besar dalam kehidupan
3. Peran dan ketegangan peran dapat mempengaruhi depresi terutama
pada wanita
4. Perubahan fisiologis akibat obat-obatan berbagai penyakit fisik
Mekanisme Koping

a. Proyeksi adl memindahkan tanggung


jawab perilaku anti sosial diri sendiri
pd org lain
b. Splitting adl ketdkmampuan
mengintegrasi aspek baik dan buruk
diri sendiri dan objek lain
c. Identifikasi proyektif, yaitu
memindahkan tanggung jwb perilaku
anti sosial diri sendiri pd org lain, scr
tdk sdr umumnya pd penderita
borderline personality
Mekanisme Koping

 Kecemasan koping yang sering digunakan adalah


regrasi, represi dan isolasi.Sedangkan contoh sumber
koping yang dapat digunakan misalnya keterlibatan
dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman,
hubungan dengan hewan peliharaan, menggunakan
kreativitas untuk mengekspresikan stress
interpersonal seperti kesenian music atau tulisan.
(stuart and sundeen, 1999)
Tanda dan Gejala Isos

 Merasa kesepian atau ditolak o/ org lain


 Merasa tdk aman berada dg org lain
 Mengatakan hub yg tdk berarti dg org lain
 Merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
 Tdk mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
 Merasa tdk berguna
 Tdk yakin dpt melangsungkan hdp
 Posisi janin pada saat tidur
 Mondar-mandir (sikap mematung, melakukan gerakan
berulang).
 Gangguan pola makan : tidak nafsu makan atau makan
berlebihan.
Tanda dan Gejala yg
Diobservasi
 Tdk memiliki tmn dekat
 Menarik diri
 Tdk komunikatif
 Tindakan berulang & tdk bermakna
 Asyik dg pikirannya sndri
 Tdk ada kontak mata
 Tampak sedih, afek tumpul
Gejala Klinis
1. Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
2. Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
3. Tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata.
4. Tidak dapat memusatkan perhatian.
5. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya),
takut
6. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung.
Komplikasi

 Halusinasi
 Mencederai diri sendiri,
 Mencedrai orang lain dan lingkungan
 Deficit perawatan diri / penurunan aktivitas
Penatalaksanaan

 Therapy farmakologi
 Electro Convulsive Therapy
 Therapy kelompok
 Therapy lingkungan
ASUHAN KEPERAWATAN
• Merasa sepi
• Merasa tdk aman
• Hubungan tdk berarti
Wawancara • Bosan dan waktu terasa lambat
• Tdk mampu konsentrasi
• Merasa tdk berguna
• Tidak yakin hidup
• Merasa ditolak
PENGKAJIAN

• Banyak diam
•Tdk mau bicara
Observasi • Menyendiri
• Tdk mau berinteraksi
• Tampak sedih
• Ekspresi datar dan dangkal
• Kontak mata kurang
Pengkajian

 Identitas
 Keluhan utama
 Faktor Predisposisi dan Prespitasi
 Psikososial
1. Geogram
2. Konsep diri
3. Hubungan Sosial
4. Spiritual
Lanjt...
 Kebutuhan Sehari hari
 Status mental  Pada permulaan,
Penampilan diri
penderita kurang
1.

2. Pembicaraan
3. Aktivitas Motorik
memperhatikan diri dan
4. Emosi keluarganya, makin
5. Efek mundur dalam pekerjaan
6. Interaksi selama wawancara akibat kemunduran
7. Presepsi kemauan.
8. Proses berfikir
9. Kesadaran
10. Memori
11. Kemampuan menilai
Pohon Masalah

Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi ……….

Isolasi sosial

Gangguan konsep diri : HDR


Merumuskan
Diagnosa
Keperawatan
ISOLASI SOSIAL
Prinsip Tindakan
1. BHSP
2. Penuhi kbthn dsr klien
3. Interaksi sering & singkat
4. Dengarkan dg skp empati
5. Beri umpan blk yg positif
6. Ciptakan suasana yg ramah & bersahabat
7. Jujur & menepati semua janji
8. Susun & tulis dftr keg harian bersama klien sesuai dg
jdwl ruangan, minat serta kemampuan klien
9. Bimbing kx u/ meningkatkan hub sosial scr berthp
mulai dr kx-perawat, kx 2 org prt, kx-2 prwt & kx lain,
kx dg kelmpk kcl, kx dg klmpk besar
10. Bimbing kx u/ ikut ambil bag dlm TAK
11. Berikan pujian saat kx mampu berinteraksi dg org lain
12. Diskusikan dg klg u/ mengaktifkan support system yg
ada
Tindakan Keperawatan Pasien
Isos

 Tujuan :
 Pasien mampu :
Membina hub saling percaya
Menyadari penyebab isolasi sosial
Berinteraksi dg org lain
Tindakan Keperawatan Px Isos

 Tindakan keperawatan :
Membina Hub Saling Percaya, dg cara :
1. Mengucapkan slm stp kali berinteraksi dg
px
2. Berkenalan dg px : perkenalkan nama &
nama panggilan yg saudara sukai, serta
tanyakan nama dan nama panggilan
pasien
3. Menanyakan perasaan & keluhan px saat
ini
Tindakan Keperawatan Px Isos

 Buat kontrak asuhan : apa yg saudara akan


lakukan bersama pasien, brp lama akan
dikerjakan, dan tempatnya dmn
 Jelaskan bahwa saudara akan
merahasiakan informasi yg diperoleh u/
kepentingan terapi
 Stp saat tunjukkan skp empati thdp px
 Penuhi kbthn dsr px bila memungkinkan
Tindakan Keperawatan Px Isos

2. Membantu px mengenal penyebab isos,


dg cara :
 Menanyakan pndpt px ttg kebiasaan
berinteraksi dg org lain
 Menanyakan apa yg menyebabkan px
tdk ingin berinteraksi dg org lain
Tindakan Keperawatan Px Isos

3. Membantu px mengenal keuntungan b/d


org lain, dg cara :
 Mendiskusikan keuntungan bila pasien
memiliki bnyk tmn dan bergaul akrab dg
mereka
Tindakan Keperawatan Px Isos

4. Membantu px mengenal kerugian tdk


berhub, dg cara :
 Mendiskusikan kerugian bila pasien hanya
mengurung diri & tdk bergaul dg org lain
 Menjelaskan pengaruh isos thdp kshtn f
isik px
Tindakan Keperawatan Px Isos

5. Membantu pasien u/ berinteraksi dg org


lain scr bertahap, dg cara :
 Beri kesempatan px mempraktekkan
cara berinteraksi dg org lain yg
dilakukan dihadapan saudara
 Mulailah bantu px berinteraksi dg satu
org (px, perawat, dan keluarga)
Tindakan Keperawatan Px Isos

 Bila px sdh menunjukkan kemajuan,


tingkatkan jml interaksi dg dua, tiga,
empat org dan seterusnya
 Beri pujian u/ stp kemajuan interaksi yg
telah dilakukan o/ px
 Siap mendengarkan ekspresi perasaan px
stlh berinteraksi dg org lain. Mngkn px
akan mengungkapkan keberhsln atau
kegagalannya. Beri dorongan terus
menerus agar px tetap semangat
meningkatkan interaksinya
Tindakan Keperawatan Keluarga
Isos

 Tujuan : stlh tindakan keperawatan keluarga


mampu merawat px isos
 Tindakan :
1. Mendiskusikan mslh yg dirasakan keluarga dlm
merawat px
2. Menjelaskan ttg :
 Mslh isos & dampaknya
 Penyebab isos
 Cara merawat px isos
3. Memperagakan cara merawat px isolasi sosial
4. Membantu klg mempraktekkan cara merawat yg
tlh dipelajri
5. Menyusun perencanaan plng
Evaluasi

Pasien :
 Menyebutkan penyebab, keuntungan
berinteraksi, kerugian tdk berinteraksi
 Menggunakan cra berinteraksi scr teratur
sesuai jdwl
Keluarga :
 Menyebutkan pengertian, penyebab,
tanda dan gejala isos
 Menyebutkan cara merawat px isos
 Mendemonstrasikan cara merawat
 Menyebutkan tmpt rujukan yg sesuai
Dokumentasi

Hubungan sosial :
a. Org yg berarti bg px
b. Peran serta dlm keg klmpk atau
masyarakat
c. Hmbtn b/d org lain
Terapi Aktifitas Kelompok

Sesi I : kemampuan memperkenalkan diri


Sesi II : kemampuan berkenalan
Sesi III : kemampuan berckp-ckp
Sesi IV : kemampuan berckp-ckp topik ttt
Sesi V : kemampuan berckp mslh pribadi
Sesi VI : kemampuan bkrja sama
Sesi VII : evaluasi kemampuan sosialisasi
Pertemuan Kelompok Keluarga

Kelompok Besar :
 Membahas materi isos
 Diskusi sesuai materi isos

Kelompok kcl :
 Sharing persepsi pengalaman merawat
 Dipandu o/ perawat
Terimakasih
Ayo diskusi

Anda mungkin juga menyukai