Anda di halaman 1dari 83

MATERNITAS

SOAL 1
Seorang perempuan (24 tahun) G1P0A0 datang ke puskesmas untuk memeriksakan
kehamilannya dengan usia kehamilan 10 minggu. Hasil pengkajian : Pasien
mengeluh sering mual muntah terutama pada pagi hari, nafsu makan berkurang.

Tindakan keperawatan yang tepat dilakukan oleh perawat yaitu?


a. Kolaborasi pemberian antidiuretik
b. Rujuk untuk psikoterapi
c. Manajemen nutrisi parenteral
d. Lakukan terapi pijat endorphine
e. Berikan makanan dingin, bening, tidak berbau dan tidka berwarna
Jawaban : e. Berikan makanan dingin, bening, tidak berbau dan tidak berwarna
Pembahasan :

Data Fokus :
Pasien mengeluh sering mual muntah terutama pada pagi hari, nafsu makan berkurang.
Maka, masalah keperawatan utama pada pasien yaitu Nausea. Nausea adalah perasaan tidak nyaman pada bagian belakang
tenggorokkan atau lambung yang dapat mengakibatkan muntah
Penyebab :
Gangguan biokimia, gangguan pada esofagus, distensi lambung, gangguan pankreas, peregangan kapsul limfa, tumor
terlokalisasi, peningkatan tekanan intraabdomen, peningkatan tekanan intrakranial, peningkatan tekanan intraorbital, mabuk
perjalanan, kehamilan, aroma tidak sedap, rasa makanan atau minuman tidak enak, stimulus penglihatan tidak
menyenangkan, faktor psikologis efek farmakologis atau efek toksin.
Tanda gejala mayor :
Mengeluh mual
merasa ingin muntah
tidak berminat makan
Gejala dan tanda minor :
merasa asam dilambung
sensasi panas atau dingin
sering menelan,
Saliva meningkat, pucat, diaforesis, takikardia, dan pupil dilatasi
Jawaban : e. Berikan makanan dingin, bening, tidak berbau dan tidak berwarna
Pembahasan :

Intervensi yang diberikan yaitu manajemen mual, dengan beberapa tindakan meliputi :
- identifikasi pengalaman mual
- identifikasi syarat nonverbal
- monitor mual
- monitor asupan nutrisi
- kendalikan faktor lingkungan penyebab mual
- berikan makanan dalam jumalh kecil dan menarik
- berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak berwarna
- anjurkan istirahat dan tidur cukup
- anjurkan makan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
-kolaborasi pemberian antiemetik.
Maka tindakan keperawatan yang tepat yaitu Berikan makanan dingin, bening dan tidak berwarna.

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi A (tidak tepat ) karena terapi antidiuretik diindikasikan pada pasien dengan hipervolemia
Opsi B (tidak tepat) karena diberikan pada pasien yang memiliki gangguan perilaku, interpersonal, keluarga dan
kelompok
Opsi C (tidak tepat) karena tidak ada indikasi pemberian nutrisi secara parenteral
Opsi D (tidak tepat) karena pijat endorphine digunakan untuk mengurasi nyeri pada pasien
SOAL 2
Seorang perempuan (27 tahun) datang ke puskesmas untuk konsultasi pemilihan alat
kontrasepsi. Hasil pengkajian: pasien memiliki dua anak berusia 2 tahun dan 1 bulan.
Pasien masih ingin mempunyai anak tetapi ingin menunda terlebih dahulu. Pasien memiliki
riwayat hipertensi sejak 1 tahun lalu dan tidak mengetahui alat kontrasepsi yang tepat
untuknya.

Apakah kontrasepsi yang tepat untuk diberikan pada pasien?


a. Pil
b. Implant
c. Injeksi
d. IUD
e. Tubektomi
Jawaban : d. IUD
Pembahasan :
Data Fokus :
- Pasien 27 tahun post partum 1 bulan yang lalu
- Masih ingin memiliki anak tetapi ingin menunda terlebih dahulu
-Memiliki riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu

Maka alat kontrasepsi yang tepat untuk diberikan pada pasien adalah IUD.
IUD merupakan alat kontrasepsi dalam rahim yang memiiki keuntungan sangat efektif, praktis, dapat dipakai dalam waktu
lama, dan tidak mengganggu produksi ASI. Penggunaan IUD disarankan pada ibu yang masih menyusui dan tidak ingin
mempunyai anak dalam waktu dekat (menjarakkan kehamilan).

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi "Pil" tidak tepat karena tidak diperbolehkan pada ibu dengan hipertensi dan menyusui <6 minggu
Opsi "Injeksi" tidak tepat karena tidak disarankan untuk ibu menyusui kurang dari 6 minggu
Opsi "Implant" tidak tepat karena tidak disarankan pada penderita hipertensi, menyusui kurang dari 6 minggu
Opsi "Tubektomi" tidak tepat karena tubektomi diindikasikan pada pasien yang tidak akan mendapatkan keturunan lagi,
sedangkan pada kasus pasien hanya ingin menjarakkan kehamilan
SOAL 3
Seorang perempuan (37 tahun) datang ke RS untuk melakukan pemeriksaan rutin
antenatal. Hasil pengkajian: kehamilan saat ini berusia 24 minggu, TFU setinggi pusat,
pasien memiliki riwayat mola hidatidosa, anak kedua lahir pervaginam dengan BBL 2700
gram dan mengalami keguguran pada kehamilan ke 3 dalam usia kandungan 16 minggu.

Apakah status obstetri yang tepat pada pasien?


a. G3P2A1
b. G3P1A2
c. G4P2A2
d. G4P1A2
e. G4P3A1
Jawaban : d. G4P1A2
Pembahasan :

Data Fokus :
- pasien memiliki riwayat mola hidatidosa,
- anak kedua lahir pervaginam dengan berat badan lahir 2700 gram
- mengalami keguguran pada kehamilan ke 3 dalam usia kandungan 16 minggu

GPA adalah singkatan dari Gravida, Para dan Abortus


1. G (Gravida) : Jumlah Kehamilan
2. P (Para) : Jumlah anak yang dilahirkan hidup ( 28 minggu atau 1000 gr)
3. A (Abortus) : pengeluaran hasil konsepsi, dimana sebelum janin mencapai berat 500 gr atau usia kehamilan < 20 minggu.
Kehamilan kembar dituli G1P2
Mola hidatidosa dihitung abortus

Pada kasus didapatkan :


Saat ini kehamilan ke 4 : G4
Anak kedua lahir pervaginam : P1
memiliki riwayat mola hidatidosa dan abortus : A2
Maka status obstetri pasien adalah G4P1A2

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi A, B, C, dan E tidak tepat karena penulisan status obstetri tersebut tidak sesuai dengan data pada kasus.
SOAL 4
Seorang perempuan (28 tahun) datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan
kehamilannya. Hasil pengkajian : Status Obstetri G3P2A0, usia kehamilan 6 minggu,
HPHT pada tanggal 20 Februari 2021. Tekanan darah 128/78 mmHg, frekuensi nadi
89x/menit, frekuensi napas 17x/menit dan suhu tubuh 37,1'C.

Kapan taksiran persalinan pada klien tersebut?


a. 27 November 2021
b. 30 November 2021
c. 24 November 2021
d. 27 Oktober 2021
e. 30 Desember 2021
Jawaban : a. 27 November 2021
Pembahasan :

Data Fokus :
- HPHT pasien 20 Februari 2021

Taksiran persalinan menggunakan hukum Nagele. Hukum Nagele mengasumsikan bahwa perempuan memiliki siklus
menstruasi 28 hari dan kehamilan terjadi pada hari ke empat belas.
Terdapat 2 rumus perhitungan taksiran persalinan berdasarkan HPHT menurut hukum Nagele, yaitu :
Bulan Januari-Maret : Hari +7, Bulan +9, Tahun tetap
Bulan April-Desember : Hari +7, Bulan -3, Tahun +1

Maka taksiran persalinan pasien pada kasus yaitu :


Hari +7, Bulan +9, Tahun tetap
Hari (20+7), Bulan (2+9), Tahun 2021
27 November 2021 (Opsi A)

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi B, C, D dan E tidak tepat karena tidak sesuai dengan hasil perhitungan taksiran persalinan pasien menurut Hukum
Nagele.
SOAL 5
Seorang perempuan (30 tahun) G3P2A0 datang ke RS untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. Pasien mengatakan nafsu makan membaik, Hasil
pengkajian: BB pasien 73kg, TB : 160 cm, TTV dalam batas normal. HPHT 12 Maret
2021, TFU 21 cm, bagian atas teraba bulat melenting, punggung berada di kiri, DJJ :
134x/menit.
Berapakah usia kehamilan pasien tersebut?
a. 8 bulan
b. 7 bulan
c. 4 bulan
d. 5 bulan
e. 6 bulan
Jawaban : e. 6 bulan
Pembahasan :

Data Fokus :
- TFU : 21 cm

Perhitungan usia kehamilan dapat dihitung menggunakan rumus Mc Donald, yaitu menghitung usia kehamilan berdasarkan
palpasi abdomen dengan mengukur TFU menggunakan pita (medline)
(TFUx2) : 7 = (usia kehamilan dalam bulan)
(TFUx8) : 7 = (usia kehamilan dalam minggu)

Maka, usia kehamilan pada kasus yaitu :


(TFUx2) : 7 = ... bulan
(21x2) : 7 = 6 bulan (Opsi E)

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi A, B, C, dan D tidak tepat karena tidak sesuai dengan hasil perhitungan usia kehamilan pasien pada kasus menggunakan
rumus Mc Donald
SOAL 6
Seorang pasien (28 tahun) G1P0A0 datang ke puskesmas untuk melakukan
pemeriksaan ANC. Hasil pengkajian : usia kehamilan 28 minggu, TTV dalam batas
normal, bagian atas teraba bulat melenting dan TFU 28 cm.
Apakah pemerikaan yang tepat selanjutnya dilakukan oleh perawat?
a. Menentukan janin sudah masuk PAP
b. Menentukan punggung dan bagian kecil janin disepanjang sisi maternal
c. Membedakan persentasi janin
d. Memeriksa sejauh mana bagian persentasi masuk pintu atas panggul
e. Mengukur DJJ
Jawaban : b. Menentukan punggung dan bagian kecil janin disepanjang sisi maternal
Pembahasan :

Data Fokus :
bagian atas teraba bulat melenting dan TFU 28 cm.

Palpasi Leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu hamil untuk menentukan posisi dan letak janin dengan
melakukan palpasi abdomen. Palpasi Leopold terdiri dari 4 langkah, yaitu :
1. Leopold I : nertujuan mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin yang terdapat pada bagian fundus uteri
2. Leopold II : bertujuan menentukan punggung dan bagian kecil janin disepanjang sisi maternal
3. Leopold III : bertujuan untuk membedakan bagian presentasi janin dan sudah masuk pintu panggul
4. Leopold IV : lanjutan dari Leopold III yang bertujuan untuk menentukan sejauh mana bagian presentasi janin masuk PAP

Pemeriksaan yang sedang dilakukan perawat adalah pemeriksaan Leopold I, bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri
dan bagian janin yang terdapat pada bagian fundus uteri.

Maka, pemeriksaan selanjutnya yang dilakukan perawat adalah pemeriksaan Leopold II bertujuan menentukan letak
punggung dan bagian kecil janin sepanjang sisi maternal (Opsi B)

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi A tidak tepat, karena menentukan janin sudah masuk PAP adalah pemeriksaan Leopold III
Opsi C tidak tepat, karena membedakan persentasi janin merupakan pemeriksaan Leopold III
Opsi D tidak tepat, karena merupakan pemeriksaan Leopold IV yang bertujuan untuk memeriksa sejauh mana bagian
persentasi masuk PAP
Opsi E tidak tepat, karena pemeriksaan DJJ dilakukan setelah pemeriksaan Lepold dilakukan.
SOAL 7
Seorang perempuan (25 tahun) datang ke RS karena mual muntah, pusing dan
lemas. Pasien hamil 8 minggu dengan status obstetrik G1P0A0. Hasil pengkajian :
Pasien mengatakan tidak bisa makan, apapun yang dimakan dan diminum akan
dimuntahkan. Mukosa pucat, BB sebelum hamil 60 kg dan saat ini 53kg.
Apakah masalah keperawatan pada pasien?
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Hipervolemia
c. Intoleransi aktivitas
d. Hipovolemia
e. Defisit nutrisi
Jawaban : e. Defisit nutrisi
Pembahasan :

Data Fokus :
- Pasien mengatakan tidak bisa makan karena apapun yang dimakan dan diminum akan dimuntahkan.
- Mukosa pucat,
- BB pasien sebelum hamil yaitu 60 kg dan saat ini 53kg: BB turun 7 kg

Maka, masalah keperawatan yang dapat ditegakkan pada kasus yaitu Defisit nutrisi
Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Penyebab :
1. Ketidakmampuan menelan makanan
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi makanan
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi
6. Faktor psikologis
Tanda Gejala :
Mayor :
- Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
Jawaban : e. Defisit nutrisi

Minor :
- Cepat kenyang setelah makan
- Kram/nyeri abdomen
- Nafsu makan menurun
- Bising usus hiperaktif
- Otot pengunyah lemah
- Membran mukosa pucat
- Sariawan
- Serum albumin menurun
- Rontok rambut berlebih
- Diare
Kata kunci mengangkat diagnosa defisit nutrisi yaitu adanya penurunan BB minimal 10% dari rentang ideal BMI

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi Gangguan mobilitas fisik tidak tepat, karena data pada pasien tidak memenuhi diangkatnya masalah
gangguan mobilitas fisik pada pasien
Opsi Hipervolemia tidak tepat, karena data pada pasien tidak memenuhi diangkatnya masalah hipervolemia
pada pasien
Opsi Intoleransi aktivitas tidak tepat, karena data pada pasien tidak memenuhi diangkatnya masalah
keperawatan intoleransi aktivitas pada pasien
Opsi Hipovolemia tidak tepat, karena data pada pasien tidak memenuhi diangkatnya masalah keperawatan
hipovolemia pada pasien
SOAL 8
Seorang ibu hamil (24 tahun) G1A0P0 usia kehamilan 4 minggu, datang ke IGD
dengan keluhan mual sejak awal kehamilan serta selalu memuntahkan makanan
dan minumnya. Klien tampak lemah, tekanan darah 100/60mmHg, frekuensi nadi
103x/menit, frekuensi napas 16x/menit, suhu 38C. Nadi teraba lemah, mukosa bibir
tampak kering dan turgor kulit buruk.
Apakah masalah keperawatan pada pasien?
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Hipervolemia
c. Intoleransi aktivitas
d. Hipovolemia
e. Defisit nutrisi
Jawaban : d. Hipovolemia
Pembahasan :
Data Fokus :
- klien selalu memuntahkan makanan dan minumnya.
- Tekanan darah 100/60mmHg,
- frekuensi nadi 103x/menit,
- frekuensi napas 16x/menit,
- suhu 38'C.
-Nadi teraba lemah, mukosa bibir tampak kering dan turgor kulit buruk
-Maka, masalah keperawatan utama yang dapat ditegakkan pada kasus yaitu Hipovolemia
Definisi : Penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraseluler..
Penyebab :
1. Kehilangan volume cairan aktif
2. Kegagalan mekanisme regulasi
3. Peningkatan permeabilitas kepiler
4. Kekurangan intake cairan
5. Evaporasi
Tanda Gejala :
Mayor :
- frekuensi nadi meningkat
- Nadi teraba lemah
- Tekanan darah menurun
- membran mukosa kering
- volume urin menurun
- Hematokrit menurun
Jawaban : d. Hipovolemia
Pembahasan :
Minor :
- Merasa lemah
- Mengeluh haus
- pengisian vena menurun
- Perubhaan status mental
- Suhu tubuh meningkat
- konsentrasi urine meningkat
- berat badan turun tiba-tiba
Kata kunci mengangkat diagnosa hipovolemia yaitu abnormalitas TTV, peningkatan nadi, penurunan TD,
peningkatan suhu tubuh, volume urin sedikit, mukosa bibir kering dan turgor kulit menurun.

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi Gangguan mobilitas fisik tidak tepat, karena data pada pasien tidak memenuhi diangkatnya masalah
gangguan mobilitas fisik pada pasien
Opsi Hipervolemia tidak tepat, karena data pada pasien tidak memenuhi diangkatnya masalah hipervolemia
pada pasien
Opsi Intoleransi aktivitas tidak tepat, karena data pada pasien tidak memenuhi diangkatnya masalah
keperawatan intoleransi aktivitas pada pasien
Opsi Defisit nutrisi tidak tepat, karena data pada pasien tidak memenuhi diangkatnya masalah keperawatan
defisit nutrisi pada pasien
SOAL 9
Seorang perempuan (25 tahun) G1P0A0 usia kehamilan 40 minggu datang ke IGD
karena keluar lendir bercampur darah dari vagina. Pasien telah merasakan kontraksi
sejak kemarin dan 1 jam lalu semakin sering. Perawat akan melakukan pemeriksaan
dalam. Sebelumnya perawat memasang sampiran dan selimut pada pasien.
Apakah prinsip etik yang terapkan perawat?
a. Autonomy
b. Confidentiality
c. Beneficience
d. Non-Maleficience
e. Accountability
Jawaban : b. confidentiality
Pembahasan :

Data Fokus :
Perawat akan melakukan pemeriksaan dalam untuk melihat pembukaan sudah sejauh mana, sebelum melakukan
pemeriksaan dalam, perawat memasang sampiran dan selimut pada pasien

Maka prinsip etik yang diterapkan oleh perawat yaitu Confidentiality (menjaga rahasia/privasi) pasien. Confidentiality
(Kerahasiaan) adalah prinsip etik dimana perawat harus mampu menjaga informasi pribadi dan privasi pasien.

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi Autonomy (tidak tepat) karena Autonomy adalah sikap perawat yang menghargai hak-hak pasien.
Opsi Beneficence (tidak tepat) karena Beneficience (berbuat baik) merupakan sikap perawat yang selalu melakukan hal hal
baik kepada pasien.
Opsi Non Maleficience (tidak tepat), Non Maleficience adalah sikap perawat yang tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan
psikologis pada pasien dalam melakukan asuhan keperawatan.
Opsi Accountability (tidak tepat) karena Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali. Dalam penerapannya, perawat harus dapat menilai apakah
keputusan mencegah konsekuensi bahaya, tindakan ini bermanfaat, apakah keputusan ini adil, dan melihat penting atau
tidaknya pemberian tindakan tersebut kepada pasien.
SOAL 10
Seorang perempuan (26 tahun) dirawat dengan status H+1 post SC. Hasil
pengkajian : pasien mengatakan ASI nya sedikit, bayi masih menangis setelah diberi
ASI oleh ibunya. Ibu merasa cemas tidak dapat menyusui anaknya dengan baik.
Apakah tindakan keperawatan yang tidak tepat diberikan perawat pada kasus
tersebut?
a. Edukasi pelekatan bayi dan ibu saat menyusui
b. Menganjurkan ibu terus mencoba menyusui bayinya
c. Mengajarkan ibu dan suami untuk melakukan pijat oksitosin
d. Mengajarkan ibu dan suami untuk melakukan pijat endorphine
e. Dukung ayah dalam pengasuhan bayi
Jawaban : d. Mengajarkan ibu dan suami untuk melakukan pijat endorphine
Pembahasan :

Data Fokus :

Pasien mengatakan ASI nya sedikit, bayi masih menangis setelah diberi ASI oleh ibunya. Ibu merasa cemas tidak dapat
menyusui anaknya dengan baik.

Maka tindakan yang tidak tepat yang diberikan perawat terhadap paisen yaitu mengajarkan ibu dan suami untuk melakukan
pijat endorphine, karena pijat endorpihne merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan untuk mengurangi nyeri

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi A, B, C dan E tidak tepat, karena merupakan tindakan yang dapat meningkatkan hormon oksitosin (hormon yang
merangsang produksi ASI pada ibu menyusui).
SOAL 11
Seorang pasien (23 tahun) post partum hari ke 4. Hasil pengkjaian : pasien
mengeluh Asi tidak keluar, produksi ASI sedikit dan puting payudara ibu terbenam.
Anak menolak menyusu dan rewel, payudara terasa nyeri dan bengkak.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat terhadap pasien?
a. Manajemen nutrisi
b. Manajemen nyeri
c. Mengajarkan pelekatan yang benar saat menyusui
d. Mengajarkan perawatan payudara dengan teknik hoffman
e. Mengajarkan pijat endorphine
Jawaban : d. Mengajarkan perawatan payudara dengan teknik hoffman
Pembahasan ::

Data Fokus :
pasien mengeluh Asi tidak keluar, produksi ASI sedikit, puting payudara ibu terbenam, anak menolak menyusu dan rewel,
payudara terasa nyeri dan bengkak
Dari data diatas, masalah keperawatan yang dangkat yaitu menyusui tidak efektif.
Menyusui tidak efektif adalah kondisi dimana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan atau ;kesukaran pada proses menyusui
Penyebab Fisiologis :
- ketidakadekuatan suplai ASI
- hambatan pada neonatus (prematuritas, sumbing)
- Anomali payudara (puting masuk kedalam)
ketidakadekuatan reflek oksitosin
- Ketidakadekuatan reflek menghisap bayi
- payudara bengkak
- Riwayat operasi payudara
- kelahiran kembar
Penyebab situasional :
- tidak rawat gabung
- kurang terpapar informasi tentang pentingnya menyusui dan/atau metode menyusui
- kurang dukungan keluarga
- faktor budaya
tanda gejala mayor :
kelelahan maternal
kecemasan maternal
Jawaban : d. Mengajarkan perawatan payudara dengan teknik hoffman
Pembahasan :
bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu
Asi tidak menetes/memancar
BAK bayi <8x/menit, selama 24 jam
nyeri dan/atau lecet terus menerus setelah minggu kedua
Gejala tanda minor :
intake bayi tidak adekuat
bayi menghisap tisak terus menerus
bayi menangis saat disusui
Bayi rewel dan menangis terus dalam jam-jam pertama
menolak untuk menghisap
Maka, salah satu tindakan yang dapat diberikan yaitu perawatan payudara dengan teknik Hoffman
Teknik Hoffman merupakan salah satu cara untuk memperbaiki puting susu yang terbenam atau puting susu
datar
Tinjauan Opsi Lain :
Opsi "manajemen nutrisi" tidak tepat, karena tidak ada data yang tekait dengan asupan nurisi yang tidak
seimbang
Opsi "manajemen nyeri", tidak tepat, karena bukan merupakan intervensi utama untuk
menyelesaikannpermasalahan pasien
Opsi "mengajarkan pelekatan pada bayi" tidak tepat karena diberikan pada klien yang tidak memiliki
pengetahuan yang adekuat dan benar terkait posisi menyusui yang tepat
SOAL 12
Seorang perempuan (26 tahun) datang ke IGD karena keluar cairan lendir
bercampur darah dari vagina. Hasil pengkajian: status obstetrik G2P1A0, usia
kehamilan 40 minggu. Pasien mengeluh nyeri saat terasa kontraksi, kontraksi mulai
teratur setiap 10 menit. Hasil pemeriksaan dalam: pembukaan serviks 6 cm.
Pada kasus diatas pasien berada pada fase persalinan berapa?
a. Kala I Fase laten
b. Kala I Fase Aktif
c. Kala II
d. Kala III
e. Kala IV
Jawaban : b. Kala I Fase aktif
Pembahasan :

Data Fokus :
- Klien hamil 40 minggu dengan status obstetri G2P1A0
- Tampak lendir bercampur darah pada vagina
- Pasien sudah mengalami pembukaan serviks 6 cm

Berikut fase persalinan normal :


Kala I
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat hingga serviks membuka lengkap. terdiri dari 2 fase,
yaitu Fase Laten (dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks, berlangsung hingga
serviks membuka <4cm, dan berlangsung hingga 8 jam). Fase Aktif (frekuensi kontraksi meningkat secara bertahap, terjadi 3x
dalam 10 menit hingga durasi ≥40 detik, dimulai pembukaan 4-10, kecepatan primigravida 1 cm dan multigravida >1-2
cm/jam, dan terjadi penurunan bagian bawah janin.
Kala II
Dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan terakhir setelah bayi lahir
Kala III
Dimulai setelah lahirnya bayi hingga lahirnya plasenta
Kala IV
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya.

Maka, Tanda-tanda yang dapat dilihat pada kasus yaitu menunjukkan adanya tanda persalinan kala 1 fase aktif.
Jawaban : b. Kala I Fase Aktif
Pembahasan :

Tinjauan Opsi Lain :


“ Kala I fase laten” (Tidak tepat), karena dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks, berlangsung hingga serviks membuka <4cm

“ Kala II” (Tidak tepat), karena kala II merupakan kala dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan terakhir setelah bayi lahir

“Kala III” (Tidak tepat), karena kala III dimulai setelah lahirnya bayi hingga lahirnya plasenta

“Kala IV ” (tidak tepat), karena dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya
SOAL 13
Seorang perempuan (25 tahun) post SC 24 jam yang lalu. Klien mengatakan saat ini
sudah mulai duduk di tepi kasurnya. Luka jahitan terasa nyeri, skala nyeri 4. Luka
tampak bersih. Klien mengatakan sudah mencoba menyusui bayinya tetapi bayi
masih menangis setelah di beri ASI. Ibu mengatakan kurang tidur, lelah dan kerap
menangis.
Apakah fase perubahan psikologis yang dialami pasien?
a. Fase Taking in
b. Fase Taking hold
c. Fase letting go
d. Fase taking go
e. Fase letting hold
Jawaban : a. Fase taking in
Pembahasan :

Data Fokus :
- pasien post SC 24 jam yang lalu
- ibu mengatakan kurang tidur dan lelah
- ibu kerap menangis

Perubahan psikologis masa nifas


1. Fase taking in : periode ketergantungan. Periode ini berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan.
Pada fase ini ibu sedang berfokus terutama pada dirinya sendiri. Ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu tidak dapat dihindari.
ibu cenderung mengalami gangguan psikologis, mudah tersinggung dan menangis dan membuat ibu cenderung pasif.
2. Fase taking hold : berlangsung pada hari ke 3-10 post partum. timbul rasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa
tanggung jawab dalam merawat bayi. sangat sensitif, mudah tersinggung dan mudah marah.
3. Fase letting go : periode menerima tanggung jawab akan peran baru menjadi ibu. fase ini berlangsung setelah 10 hari post
partum. ibu sudah menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayi. ibu lebih percaya diri menjalankan peran sebgai ibu.

Maka, fase perubahan psikologis yang dialami pasien pada kasus yaitu fase taking in.

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi "Fase taking hold" tidak tepat karena berlangsung pada hari ke 3-10 post partum. timbul rasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam merawat bayi. sangat sensitif, mudah tersinggung dan mudah marah
Opsi "Fase Letting go" tidak tepat karena periode ini ibu menerima tanggung jawab akan peran baru menjadi ibu. fase ini
berlangsung setelah 10 hari post partum. ibu sudah menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayi.
Opsi "Fase taking go" dan "Fase letting hold" tidak tepat karena bukan merupakan perubahan psikologis masa nifas.
SOAL 14
Seorang perempuan (45 tahun) datang ke puskesmas untuk konsultasi KB. Hasil
pengkajian: pasien memiliki 5 orang anak. Pasien sudah tidak ingin mempunyai
anak lagi. Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu.
Apakah kontrasepsi yang tepat untuk diberikan pada pasien?
a. POK
b. IUD
c. Implant
d. Tubektomi
e. Vasektomi
Jawaban : d. Tubektomi
Pembahasan :

Data Fokus :
- Pasien 45 tahun
- Sudah memiliki 5 orang anak dan tidak ingin memiliki anak lagi
- Memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu

Maka alat kontrasepsi yang tepat untuk diberikan pada pasien adalah Tubektomi.
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur perempuan yang mengakibatkan perempuan tersebut tidak akan
mendapatkan keturunan lagi. indikasi pemakaian kontrasepsi tubektomi adalah kehamilan resiko tinggi pada perempuan
berusia di atas 40 tahun.

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi A, B, C tidak tepat karena Pil oral komnbinasi (POK), IUD dan Implant adalah jenis kontrasepsi hormonal yang digunakan
untuk menjarakkan kehamilan, sedangkan pada kasus dikatakan bahwa pasien sudah tidak ingin memiliki anak lagi.
Opsi E tidak tepat karena vasektomi merupakan sterilisasi yang dilakukan pada pria.
SOAL 15
Seorang perempuan (29 tahun) hamil 30 minggu datang ke IGD ponek dengan
keluhan sering mengeluarkan sedikit darah berwarna merah segar dari vagina sejak
3 hari lalu, tetapi tidak terasa nyeri. Pasien merasa lemas, TD 100/60mmHg,
frekuensi nadi 82x/menit, frekuensi napas 20x/menit. Hasil USG: plasenta
menutupi sebagian jalan lahir.
Apakah kondisi yang dialami pasien?
a. Solusio plasenta
b. Plasenta previa totalis
c. Plasenta previaparsial
d. Pasenta previa marginal
e. Plasenta previa low lying
Jawaban : c. Plasenta previa parsial
Pembahasan :

Data Fokus :
Saat dilakukan pemeriksaan USG, tampak plasenta menutupi sebagian jalan lahir.
Plasenta previa adalah keadaan plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak di bagian atas uterus. Etiologi
dari penyakit ini dikarenakan kondisi endometrium yang kurang baik misalnya karena atrofi endometrium. Klasifikasi plasenta
previa dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Plasenta previa totalis (sentralis): seluruh ostium ditutupi plasenta
2. Plasenta previa parsialis (lateralis): sebagian ostium ditutupi plasenta
3. Plasenta previa letak rendah (marginalis): tepi plasenta berada 3-4 cm di atas pinggir pembukaan, pada pemeriksaan dalam
tidak teraba.
4. Plasenta previa low-lying : plasenta terletak rendah karena hanya berjarak beberapa centimeter atau milimeter dari jalan
lahir
Gejala pertama yang muncul ialah perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau kehamilan lanjut (trimester III). Sifat
perdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri, dan berulang cenderung volume lebih banyak dari sebelumnya. Kadang perdarahan
terjadi sewaktu bangun tidur (pagi hari)

Maka, kondisi yang dialami pasien berdasarkan kasus yaitu plasenta previa parsial, dimana plasenta previa parsial adalah
keadaan plasenta berimplasi pada tempat abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian jalan lahir.
Jawaban : c. Plasenta previa parsial
Pembahasan :

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi Solusio plasenta tidak tepat, karena solusio plasenta adalah plasenta yang letaknya normal pada korpus
uteri terlepas dari perlekatannya sebelum jalan lahir
Opsi Plasenta previa totalis tidak tepat, karena seluruh ostium ditutupi plasenta
Opsi Plasenta previa marginalis tidak tepat, karena dalam kondisi ini ditandai dengan tepi plasenta berada 3-4
cm di atas pinggir pembukaan
plasenta previa low lying tidak tepat, karena pada kondisi ini plasenta terletak rendah karena hanya berjarak
beberapa centimeter atau milimeter dari jalan lahir
ANAK
SOAL 1
Seorang perawat mengkaji BBL yang lahir secara SC pada usia gestasi 35 minggu.
Hasil pengkajian: bayi tampak sesak, frekuensi napas 65x/menit, tampak retraksi
dinding dada saat bernapas, sianosis, bunyi napas terdengar seperti mendengus.
Bayi didiagnosa mengalami TTN. Bayi tidak dapat menyusu langsung dengan
ibunya. Ibu bayi tampak cemas dengan keadaan anaknya.
Apakah tindakan keperawatan utama yang tepat dilakukan perawat?
a. Pemberian oksigen pada bayi
b. Pemasangan OGT
c. Menganjurkan ibu menyusui bayi sesering mungkin
d. Menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat
e. Berikan cairan IV
Jawaban : a. Pemberian oksigen pada bayi
Pembahasan :

Data Fokus :
Bayi tampak sesak, pernapasan 65x/menit. Terdapat retraksi dinding dada saat bernapas, bayi tampak sianosis. Bayi
didiagnosa mengalami TTN, bayi tidak dapat menyusu lansgung dengan ibunya

Maka, masalah keperawatan yang tepat diangkat pada kasus tersebut adalah pola napas tidak efektif.

Pola napas tidak efektif adalah inspirasi dan /atau eksprirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.

Intervensi keperawatan utama pada masalah keperawatan Pola napas tidak efektif pada kasus adalah dukungan ventilasi.
Tindakan yang diberikan yaitu pemberian oksigen pada bayi (Opsi A)

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi B, C, D dan E tidak tepat karena bukan merupakan tindakan dari intervensi pada masalah keperawatan utama pada
kasus.
SOAL 2
Seorang perawat sedang melakukan pertolongan persalinan. Perawat mengkaji
kesehatan bayi secara keseluruhan dan singkat. Hasil pengkajian : kulit bayi
berwarna merah, tetapi ekstremitasnya biru. Bayi bersin saat diberi stimulus.
gerakan bayi lemah. Frekuensi nadi bayi 120x/menit dan upaya bernapas bayi
tampak lemah dan tidak teratur.
Berdasarkan kasus, berapakah APGAR scrore bayi tersebut?
a. 8
b. 7
c. 6
d. 5
e. 4
Jawaban : b. 7
Pembahasan :

Data Fokus :
- kulit bayi berwarna merah, tetapi ekstremitasnya biru (1)
- Bayi bersin saat diberi stimulus (2)
- gerakan bayi lemah (1)
- Frekuensi nadi bayi 120x/menit (2)
- upaya bernapas bayi tampak lemah dan tidak teratur (1)

TOTAL APGAR SCORE = 7 (Opsi B)

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi A, C, D dan E tidak tepat karena tidak sesuai dengan perhitungan APGAR skor pada kasus
SOAL 3
Seorang anak (4 tahun) sedang menjalani pemeriksaan perkembangan dengan
metode denver II. Setelah dilakukan pemeriksaan DDST, perawat mendapatkan
hasil bahwa anak menolak untuk melakukan pemeriksaan berdiri 1 kaki selama 3
detik dan melompat dengan 1 kaki.
Apakah interpretasi dari penilaian Denver II anak tersebut?
a. Normal
b. Suspek keterlambatan
c. Untestable
d. No opportunity
e. Caution
Jawaban : c. Untestable
Pembahasan :

Data Fokus :
Hasil anak menolak untuk melakukan pemeriksaan berdiri 1 kaki selama 3 detik dan melompat 1 kaki
Maka hasil pemeriksaan anak menolak (refuse) 2 tugas perkembangan yang menembus garis umur, dan interpretasi dari
pemeriksaan Denver II yaitu Untestable (C)

Denver merupakan skrining perkembangan anak dengan waktu pemeriksaan 15-30 menit. Pemeriksaan ini dapat dilakukan
pada anak usia 0-6 tahun yang disusun dalam 4 bidang, yaitu: personal sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar.

Tinjauan Opsi Lain:


Opsi Normal (tidak tepat), karena dapat dikatakan normal jika tidak ada keterlambatan atau paling banyak 1 caution.

Opsi Suspek keterlambatan (tidak tepat), karena dikatakan suspek apabila ada 2 atau lebih caution dan 1 atau lebih delayed.

Opsi No Opportunity (tidak tepat), karena bukan termasuk pada interpretasi denver, melainkan skor penilaian tiap satu buah
uji yang diberikan.

Opsi Caution (tidak tepat), karena bukan termasuk pada interpretasi denver, melainkan skor penilaian tiap satu buah uji yang
diberikan.
SOAL 4
Seorang bayi (3 bulan) sedang menjalani pemeriksaan pra skrinning perkembangan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, bayi tidak dapat mengangkat kepalanya saat
tertelungkup 45' dan 90'.
Apakah interpretasi dari penilaian KPSP bayi tersebut?
a. Normal
b. Sesuai
c. Penyimpangan
d. Meragukan
e. Caution
Jawaban : d. Meragukan
Pembahasan :

Data fokus :
Hasil anak tidak dapat mengangkat kepalanya saat tertelungkup 45' dan 90'
Maka hasil pemeriksaan KPSP bayi, terdapat 2 dari 10 pertanyaan kuisioner praskrining perkembangan bayi yang tidak dapat
dilakukan, sehingga skor bayi 8, interpretasi dari pemeriksaan KPSP bayi yaitu Meragukan (D)

KPSP merupakan alat preskriring perkembangan anak hingga usia 6 tahun, dilakukan setiap 3 bulan hingga usia 2 tahun dan
tiap 6 bulan sejak usia 2-6 tahun. pemeriksaan ini dilakukan dalam 4 sektor, yaitu motorik kasar, motorik halus,
bicara/bahasa, sosialisasi/kemandirian.

Meragukan, merupakan interpretasi KPSP dengan skor 7-8.


Tinjauan Opsi Lain:
Opsi Normal (tidak tepat), karena bukan merupakan interpretasi dari KPSP.

Opsi Sesuai (tidak tepat), karena dikatakan sesuai apabila skor KPSP anak yaitu 9-10.

Opsi Penyimpangan (tidak tepat), karena dikatakan penyimpangan apabila skor anak <= 6.

Opsi Caution (tidak tepat), karena bukan termasuk pada interpretasi KPSP.
SOAL 5
Seorang anak (4 tahun) dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena demam sejak 2
hari lalu. Hasil pengkajian: suhu tubuh 39 C, frekuensi napas 30x/menit. Tidak
terdapat ruam, tidak ada kaku kuduk, hasil RDT positif, ibu mengatakan 1 minggu
yang lalu keluarga pergi ke daerah endemis malaria.
Yang bukan merupakan tindakan yang tepat perawat berikan pada kasus adalah?
a. Beri dosis pertama artemeter injeksi
b. Beri obat anti malaria oral pilihan pertama
c. Beri satu dosis parasetamol
d. Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam
e. Rujuk jika demam > 7 hari
Jawaban : a. Beri dosis pertama artemeter injeksi
Pembahasan :

Data Fokus :
- Anak (4 tahun) dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena demam sejak 2 hari yang lalu.
- suhu tubuh 39'C
- Tidak terdapat ruam, tidak ada kaku kuduk
- hasil RDT positif
- ibu mengatakan 1 minggu yang lalu keluarga pergi ke daerah endemis malaria.

Berdasarkan MTBS, klasifikasi demam pada anak adalah demam Malaria.


tindakan yang diberikan adalah :
- beri obat anti malaria oral pilihan pertama
- beri 1 dosis parasetamol untuk demam >= 38,5'C
- nasihati kapan kembali segera
- kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam
- jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, rujuk untuk penilaian lebih lanjut

Maka, yang bukan merupakan tindakan yang dilakukan perawat pada kasus adalah beri dosis pertama artemeter injeksi (Opsi
A)

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi B, C, D, Dan E tidak tepat karena merupakan tindakan yang diberikan pada anak dengan demam malaria berdasarkan
MTBS.
Jawaban : a. Beri dosis pertama artemeter injeksi
SOAL 6
Seorang anak (1 tahun) dibawa ibunya ke Puskesmas karena demam sejak 3 hari
lalu. Ibu mengatakan 2 minggu lalu pergi ke daerah endemis malaria dan kini sangat
cemas dengan keadaan anaknya. Anak tampak lemas, kulit teraba panas dan
kering, suhu tubuh 39 C, frekuensi nadi 140x/menit, tidak terdapat kaku kuduk, RDT
positif, mual muntah 2x sejak kemarin.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus?
a. Ansietas
b. Defisit nutrisi
c. Hipertermia
d. Hipovolemia
e. Intoleransi aktivitas
Jawaban : c. Hipertermia
Pembahasan ::

Data Fokus :
- anak (1 tahun) demam sejak 3 hari yang lalu
- Ibu mengatakan 2 minggu yang lalu baru pulang dari perjalanan ke daerah endemis malaria
- Kulit teraba panas dan kering, Suhu tubuh 39'C, Nadi 140x/menit
- tidak terdapat kaku kuduk
- RDT positif
- Ruam pada kulit (-)
- anak tampak lemah, mual muntah 2x sejak kemarin

Berdasarkan MTBS, anak mengalami demam malaria, diagnosa yang tepat ditegakkan pada kasus yaitu Hipertermi b.d proses
penyakit (C)

Hipertermia adalah suhu tubuh meningkat diatas rentang normal tubuh.

Tanda mayor :
- Suhu tubuh lebih dari 37,8'C oral atau 38,8'C pada rectal

Tanda minor :
Kulit merah, Kejang, Takikardi, Takipnea, Kulit teraba hangat

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi A, B, D dan E tidak tepat karena data pada kasus tidak mencukupi untuk diangkatnya masalah keperawatan tersebut.
SOAL 7
Seorang anak (3 tahun) dirawat dengan TB paru. Hasil pengkajian: anak tampak
pucat, napas cepat dan dan batuk terus menerus. Anak kesulitan mengeluarkan
dahak, hasil auskultasi terdengar adanya ronkhi di kedua lapang paru, saturasi
oksigen 97% dan frekuensi napas 46x/menit.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Pemberian oksigen pada anak
b. Anjurkan batuk efektif
c. Lakukan inhalasi
d. Atur posisi semi fowler atau fowler
e. Lakukan suction
Jawaban : c. Lakukan inhalasi
Pembahasan :

Data Fokus :
• Seorang anak (3 tahun) dirawat dengan TB paru.
• Anak kesulitan mengeluarkan dahak, auskultasi adanya ronkhi di kedua lapang paru dan saturasi oksigen 97% (normal) dan
frekuensi napas 46 x/menit (takipnea)

Masalah keperawatan pada kasus tersebut yaitu bersihan jalan napas tidak efektif karena sulitnya mengeluarkan dahak, ada
ronkhi di kedua lapang paru, dengan frekuensi napas 46x/menit. Maka tindakan keperawatan yang tepat dilakukan yaitu
mengeluarkan dahak anak.

Dilihat dari usia anak, maka yang tepat dilakukan yaitu melakukan inhalasi. Pemberian inhalasi yaitu pemberian obat secara
langsung kedalam saluran napas melalui penghisapan yang mana keuntungannya obat bekerja langsung pada saluran napas.

Tinjauan opsi lain:


Opsi pemberian oksigen pada anak (tidak tepat), karena tidak memungkinkan dilakukan karena tidak mengatasi masalah,
yang diatasi dahulu pengeluaran dahak yang tersumbat.

Opsi anjurkan batuk efektif (tidak tepat), karena tidak efektif dilakukan pada anak dengan usia 3 tahun

Opsi atur posisi semi fowler atau fowler (tidak tepat), karena tidak efektif dilakukan pada anak dengan usia 3 tahun dan hanya
berfungsi untuk memaksimalkan ekspansi paru tanpa pengaruh berarti terhadap pengeluaran sputum

Opsi lakukan suction (tidak tepat), karena tindakan lanjutan yang diberikan setelah tindakan inhalasi.
SOAL 8
Seorang bayi (2 bulan) telah diberikan imunisasi DPT-HB-Hib dan Polio 2 kemaren di
posyandu. Ibu mengeluhkan setelah imunisasi anak demam dan ada bengkak dan
kemerahan pada lokasi suntikan. Hasil pengkajian: suhu 38,7 C, frekuensi napas
26x/menit, frekuensi nadi 85x/menit. Ibu sudah memberikan kompres pada anak
namun demam tidak turun dari kemaren.
Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk kasus tersebut?
a. Berikan kompres hangat
b. Berikan ASI lebih banyak
c. Berikan cairan ringer laktat
d. Berikan paracetamol 15mg/kgBB dan kenakan pakaian yang tipis pada anak
e. Berikan vitamin A
Jawaban : d. Berikan paracetamol 15 mg/kgBB dan kenakan pakaian yang tipis pada anak
Pembahasan :
• Anak telah diberikan imunisasi DPT-HB-Hib dan Polio 2 kemaren di posyandu.
• Ibu mengeluhkan setelah imunisasi anak demam dan ada kemerahan pada lokasi suntikan.
• Hasil pengkajian: suhu 38,7 C (hipertermi), frekuensi napas: 26 x/menit (normal), frekuensi nadi: 85 x/menit (normal).
Pada kasus diatas, anak mengalami efek samping pemberian imunisasi yaitu demam. Reaksi lokal dari pemberian imunisadi
DPT-HB-HIB yaitu bengkak, nyeri, kemerahan pada lokasi suntikan, disertai demma. Reaksi berat dari pemberian imunisadi
DPT-HB-HIB yaitu demam tinggi, irritabilitas (rewel), dan menangis dengan nada tinggi dalam 24 jam setelah pemberian.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan yaitu jika anak demam dapat berikan pakaian yang tipis, berikan paracetamol 15
ml/Kg berat badan setiap 3-4 jam (maksimalm 6 kali dalam 24 jam), dan berikan minum ASI lebih banyak.

Tinjauan opsi lain:


Opsi berikan kompres hangat (tidak tepat), karena seharusnya pemberian kompres dingin untuk meredakan nyeri adan area
pembengkakan
Opsi berikan ASI lebih banyak (tidak tepat), karena tindakan ini dapat diberikan namun untuk demam berikan paracetamol 15
ml/Kg berat badan setiap 3-4 jam (maksimalm 6 kali dalam 24 jam)
Opsi berikan cairan ringer laktat (tidak tepat), karena pemberian ini dilakukan jika anak tidak syok dan sering muntah
Opsi berikan vitamin A (tidak tepat), karena tindakan pada anak yang mengalami campak
SOAL 9
Seorang perempuan (28 tahun) baru saja melahirkan anak laki-laki melalaui sectio
caesarea. Hasil pengkajian bayi: frekuensi nadi 110x/menit, seluruh tubuh bayi
kemerahan, bayi hanya menyeringai, gerakan lemah, dan pernafasan baik dengan
irama pernapasan teratur.
Apakah klasifikasi APGAR skor kasus tersebut?
a. Asfiksia berat
b. Asfiksia sedang
c. Gagal napas
d. Vigorous baby
e. Sianosis
Jawaban : d. Vigorous baby
Pembahasan :

Data fokus:
Pada kasus didapatkan nilai :
- Appearance = Seluruh tubuh bayi kemerahan : skor 2
- Pulse rate = 110 x/menit : skor 2
- Grimace = menyeringai : skor 1
- Activity = gerakan lemah : skor 1
- Respiration = pernafasan baik dengan irama pernapasan teratur : skor 2
Total = 8
Berdasarkan nilai apgar skor maka bayi di klasifikasikan kedalam kategori normal atau vigorous baby.

Tinjauan opsi lain:


Opsi asfiksia berat dan asfiksia sedang (tidak tepat), karena tidak sesuai dengan perhitungan APGAR skor
Opsi sianosis dan gagal napas (tidak tepat), karena tidak termasuk kategori APGAR skor.
SOAL 10
Seorang anak dibawa ibunya ke puskesmas pada tanggal 20 Oktober 2021 untuk
pemeriksaan tumbuh kembang anak. Hasil pengkajian: ibu mengatakan anak lahir
pada tanggal 14 Agustus 2020 dengan berat badan lahir 2300 gr pada usia
kehamilan 35 minggu.
Berapakah usia kronologis anak untuk pemeriksaan tersebut?
a. 1 tahun 1 bulan 1 hari
b. 1 tahun 2 bulan 6 hari
c. 1 tahun 2 bulan
d. 2 tahun
e. 1 tahun 2 bulan 10 hari
Jawaban : a. 1 tahun 1 bulan 1 hari
Pembahasan :

Data Fokus :
Tanggal lahir: 14 Agustus 2020
Tanggal pemeriksaan : 20 Oktober 2021
Usia anak = tanggal pemeriksaan – tanggal lahir
Usia anak = 2021 tahun 10 bulan 20 hari
2020 tahun 08 bulan 14 hari
----------------------------------- -
= 1 tahun 2 bulan 6 hari
Karena anak lahir dengan usia gestasi 35 minggu (premature) dan usia anak <2 tahun, maka harus dilakukan koreksi usia
untuk pemeriksaan anak.
Usia koreksi = usia anak – faktor koreksi dimana faktor koreksi = 40 minggu – usia gestasi
Faktor koreksi = 40 minggu – 35 minggu
= 5 minggu
= 35 hari
= 1 bulan 5 hari
Usia koreksi = 1 tahun 2 bulan 6 hari
1 bulan 5 hari
------------------------- -
1 tahun 1 bulan 1 hari

Jadi didapatkan usia koreksi anak untuk pemeriksaan adalah 1 tahun 1 bulan 1 hari
SOAL 11
Seorang bayi (3 bulan) dibawa ibunya untuk imunisasi. Ibu mengatakan anak sudah
mendapatkan imunisasi HB0 saat lahir. Anak sudah diimunisasi Polio 1 dan BCG saat
berusia 1 bulan, namun setelah itu anak belum mendapat imunisasi lagi.

Apakah imunisasi yang harus diberikan kepada anak saat ini?


a. DPT1, HB1, HiB1, Polio 1
b. DPT1, HB1, HiB1, Polio 2
c. DPT2, HB2, HiB2, Polio 3
d. DPT3, HB3, HiB3, Polio 4
e. Campak
Jawaban : b. DPT1, HB1, HiB1, Polio 2
Pembahasan :

Data Fokus :
• Usia anak 3 bulan
• Anak sudah mendapatkan imunisasi HB0 saat lahir. Anak sudah diimunisasi Polio 1 dan BCG saat berusia 1 bulan, namun
setelah itu anak belum mendapat imunisasi lagi.
Imunisasi yang diberikan pada anak usia 3 bulan adalah DPT-HB-HiB 1, Polio 2. Namun, pada kasus anak baru mendapatkan
imunisasi BCG dan Polio 1 saja. Oleh karena itu, anak harus melakukan Catch-up dan memulai imunisasi dari DPT-HB-Hib 1
dan Polio 2 meskipun anak sudah berusia 3 bulan.

Tinjauan opsi lain:


Opsi DPT1, HB1, HiB1, Polio 1 (tidak tepat), karena tidak sesuai dengan jenis imunisasi
Opsi DPT2, HB2, HiB2, Polio 3 (tidak tepat), karena anak belum mendapatkan DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2
Opsi DPT3, HB3, HiB3, Polio 4 (tidak tepat), karena ini diberikan pada anak usia 4 bulan dan sudah lengkap imunisasi
sebelumnya
Opsi campak (tidak tepat), karena ini diberikan pada anak usia 9 bulan dan sudah lengkap imunisasi sebelumnya
SOAL 12
Seorang perawat sedang mengunjungi bayi yang mengalami demam sejak 3 hari lalu. Saat
pengkajian, perawat mengajak bayi untuk bermain agar tidak rewel. Perawat memberikan
jarinya untuk digenggam sang bayi sambil tersenyum dan tertawa, lalu bayi menggenggam
jari perawat dan membalas dengan tersenyum dan tertawa.

Apakah jenis terapi bermain yang sedang dilakukan kasus tersebut?


a. Skill play
b. Sense play
c. Assosiative play
d. Social affective play
e. Dramatic play
Jawaban : d. Social affective play
Pembahasan :

Data Fokus :
Perawat memberikan jarinya untuk digenggam sang bayi sambil tersenyum dan tertawa, lalu sang bayi tersebut
menggenggam jari perawat dan membalas dengan tersenyum dan tertawa.
Jenis Permainan yang sedang dilakukan adalah social affective play, karena anak belajar memberi respon terhadap stimulus
yang diberikan oleh lingkungan.

Social affective play adalah permainan dengan adanya hubungan interpersonal menyenangkan antara anak dengan orang
lain. Contonhya permainan cilukba, berbicara sambil tersenyum, menggenggam tangan.

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi skill play (tidak tepat), karena merupakan jenis permainan yang menimbulkan keterampilan pada anak, khususnya
motorik kasar dan motorik halus. Contohnya : memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain, naik sepeda.
Opsi sense play (tidak tepat), karena sifatnya memberikan kesenangan pada anak, kesenangan tersebut diperoleh dengan
memegang objek tertentu. Anak memberikan perhatian dan menstimulasi indera mereka. Contohnya : Bermain boneka, pasir
dan air.
Opsi assosiative play (tidak tepat), karena permainan yang sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak lain.
Dimana anak bermain dengan kelompok, dengan aktivitas yang sama, dapat saling meminjamkan mainan, tetapi belum
terorganisir dengan baik. Contohnya : Permainan robot-robotan, mobil-mobilan, masak-masakan.
Opsi dramatic play (tidak tepat), karena bersifat mengajak anak bermain imajinasi atau bermain peran. Contohnya : Anak
bermain peran sebagai dokter atau perawat.
SOAL 13
Seorang bayi baru lahir dengan usia gestasi 34 minggu dirawat di ruang
perinatology. Hasil pengkajian: berat badan 2000 gr, frekuensi napas 46x/menit,
frekuensi nadi 142x/menit, dan suhu 35,7 C. Reflek hisap bayi lemah, lanugo
banyak, dan lemak subkutan tipis.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Menjemur bayi di pagi hari
b. Ajarkan metode kangguru pada ibu
c. Tidak memandikan bayi
d. Menggunakan baju yang tebal pada bayi
e. Membedong bayi
Jawaban : b. ajarkan metode kangguru pada ibu
Pembahasan :

Data Fokus :
• Seorang bayi baru lahir dengan usia gestasi 34 minggu dan dirawat di ruang perinatology (premature).
• Berat badan 2000 gr, frekuensi napas 46 x/menit (normal), frekuensi nadi 142 x/menit (normal), dan suhu 35,7 C
(hipotermia). Reflek hisap bayi lemah, lanugo banyak, dan lemak subkutan tipis

Masalah Keperawatan pada bayi adalah Hipotermia.


Berat badan lahir rendah akan berisiko mengalami hipotermia (suhu <36,5 C) karena pada bayi terdapat jaringan lemak
subkutan tipis serta perbandingan antara luas permukaan tubuh dan berat badan besar.
Tindakan yang tepat dilakukan untuk mengatasi hipotermia yaitu dengan menggunakan prinsip pemindahan panas dimana
tubuh ibu dapat menjadi termoregulator pada tubuh bayi dengan menggunakan perawatan metode kangguru. Perawatan
kangguru direkomendaikan dilakukan secara berkelanjutan pada bayi premature yang berat ≤ 2000 gram, namun jika kondisi
bayi tidak stabil dan tidak bisa dilakukan dengan metode kangguru makan dapat dilakukan melalui incubator.

Tinjauan opsi lain:


Opsi menjemur bayi di pagi hari (tidak tepat), karena saat ini bayi mengalami hipotermia jadi tidak tepat dilakukan tindakan
ini
Opsi tidak memandikan bayi (tidak tepat), karena saat ini yang harus dilakukan mempertahankan suhu tubuh bayi agar
normal
Opsi menggunakan baju yang tebal pada bayi (tidak tepat), karena saat ini yang harus dilakukan mempertahankan suhu tubuh
bayi agar normal dan pemberian termoregulator yang baik dengan metode kangguru
Opsi membedong bayi (tidak tepat), karena saat ini yang harus dilakukan mempertahankan suhu tubuh bayi agar normal dan
pemberian termoregulator yang baik dengan metode kangguru
SOAL 14
Seorang bayi baru lahir dari 8 jam yang lalu mengalami iketrik pada tubuh. Hasil
pengkajian: bilirubin total 18 mg/dl, ikterik pada bagian kepala, leher, dibawah
umbilicus hingga atas lutut. Bayi akan diberikan tindak fototerapi untuk mengurangi
ikterik.
Termasuk derajat ikterik berapakah bayi pada kasus tersebut?
a. Derajat I
b. Derajat II
c. Derajat III
d. Derajat IV
e. Derajat V
Jawaban : c. Derajat III
Pembahasan :

Data Fokus :
• Seorang bayi baru lahir dari 8 jam yang lalu mengalami iketrik pada tubuh. (ikterik patologis).
• Bilirubin total 18 mg/dl (tinggi) normalnya >15 mg/dl
• ikterik pada bagian kepala, leher, dibawah umbilicus hingga atas lutut (derajat III)
Untuk menghitung derajat iketrik menggunakan rumus Kramer yang terdiri dari :
Derajat I diarea kepala leher
Derajat II diarea kepala leher sampai badan (atas umbilicus)
Derajat III diarea kepala leher sampai badan (bawah umbilicus hingga atas lutut)
Derajat IV diarea kepala leher sampai badan serta tungkai atas dan bawah
Derajat V diarea kepala leher sampai badan serta tungkai atas dan bawah sampai telapak tangan dan kaki

Tinjauan opsi lain:


Opsi derajat I (tidak tepat), karena terjadi diarea kepala leher
Opsi derajat II (tidak tepat), karena terjadi diarea kepala leher sampai badan (atas umbilicus)
Opsi derajat IV (tidak tepat), karena terjadi diarea kepala leher sampai badan serta tungkai atas dan bawah
Opsi derajat V (tidak tepat), karena terjadi diarea kepala leher sampai badan serta tungkai atas dan bawah sampai telapak
tangan dan kaki
SOAL 15
Seorang anak (3 tahun) sedang diperiksa tumbuh kembangnya dengan
menggunakan DDST/ Denver II. Pada saat pemeriksaan, anak diminta untuk
menyebutkan nama-nama temannya yang ada di lingkungan rumah.
Apakah sektor pemeriksaan yang sedang diperiksa pada anak?
a. Personal sosial
b. Motorik halus
c. Motorik kasar
d. Bahasa
e. Adaptasi
Jawaban : a. Personal sosial
Pembahasan :

Data Fokus :
Anak diminta untuk menyebutkan nama temannya yang ada dilingkungan rumah. Maka sector yang sedang diperiksa yaitu
personal sosial. Personal sosial menilai kemampuan anak untuk memenuhi kebutuhan personalnya dan kemampuan anak
bersosialisasi dengan lingkungan. Pada kasus, anak diminta menyebutkan nama temannya yang berada di lingkungan rumah.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana anak mampu beradaptasi secara sosial dan mampu menjalin pertemanan
yang ditunjukan dengan anak mampu mengenali dan menyebutkan nama-nama temannya.

Tinjauan opsi lain:


Opsi motorik kasar (tidak tepat), karena motorik kasar menilai pergerakan otot-otot besar seperti duduk, jalan, melompat,
gerakan umum otot besar.
Opsi motorik halus (tidak tepat), karena pemeriksaan motorik halus menguji koordinasi mata-tangan, memainkan dan
menggunakan benda-benda kecil.
Opsi bahasa (tidak tepat), karena bahasa hanya menilai kemampuan mendengar, mengerti, dan kemampuan anak
menggunakan bahasa dan mengucapkan kata-kata.
Opsi adaptasi (tidak tepat), karena opsi adaptasi tidak ada dalam sektor penilaian DDST/Denver II
SOAL 16
Ketika hand-over, perawat menjelaskan bahwa bayi A (usia 7 bulan) menderita AIDS
karena tertular oleh ibunya, sehingga saat ini dirawat dengan berbagai komplikasi.
Perawat menjelaskan hal tersebut di depan ruang rawat dengan suara yang jelas
dan cukup keras untuk di dengar dari dalam ruang rawat.

Apa prinsip etik yang dilanggar oleh perawat?


a. Confidentiality
b. Veracity
c. Autonomi
d. Non Maleficience
e. Accountability
Jawaban : a. Confidentiality
Pembahasan :

Data Fokus :
Perawat secara tidak langsung menyebarkan informasi rekam medis pasien yang seharusnya bersifat rahasia karena ketika ia
menjelaskan kondisi klien dengan suara yang jelas dan keras hingga terdengar dari dalam ruang rawat, semua orang yang ada
dalam ruang rawat tersebut (termasuk pasien lain dan keluarganya) mengetahui informasi tersebut -> perawat tidak menjaga
kerahasiaan data klien yang ada di rekam medis -> perawat melanggar prinsip confidentiality

Jawaban yang tepat :


a. confidentiality
Pada kasus, meskipun hand over adalah suatu hal yang harus dilakukan, namun perawat kurang memperhatikan kerahasiaan
informasi yang disampaikan dalam hand over tersebut. Akibatnya, orang lain yang tidak berhak mengetahui informasi terkait
klien menjadi terinformasi dan hal ini berarti perawat melanggar prinsip confidentiality.

Tinjauan Opsi Lain:


Opsi B, C, D, E tidak tepat karena tidak ada isu etik tersebut dalam kasus
SOAL 17
Seorang anak (8 tahun) dirawat di RS dengan Osteosarcoma. Anak direncanakan untuk
operasi pemasangan prostesis pada bagian Ca. Anak tampak cemas. Perawat kemudian
membuat kontrak dengan anak untuk memberikan terapi bermain guna mengurangi
kecemasan, setelah pemberian terapi obat pada seluruh pasien selesai. Setelah selesai
memberikan obat, perawat kembali menemui anak.

Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat?


a. Autonomy
b. Non Maleficinece
c. Fidelity
d. Veracity
e. Justice
Jawaban : c. Fidelity
Pembahasan :

Data Fokus :
Perawat kemudian membuat kontrak dengan pasien untuk memberikan terapi bermain untuk mengurangi kecemasan pasien
setelah menyelesaikan pemberian terapi obat pada seluruh pasien. Setelah selesai memberikan obat, perawat kembali
menemui An. J.
Maka, prinsip etik yang diterapkan oleh perawat yaitu Fidelity.
Fidelity (menempati janji) merupakan prinsip yang menekankan kesetiaan perawat pada komitmennya, menempati janji
terhadap klien/kekuarga

Tinjauan Opsi Lain :


•Autonomy (Otonomi) => tidak tepat, karena otonomi merupakan suatu prinsip dimana klien diberi kebebasan untuk
mengatur sendiri sesuai hakikat manusia/ perawat menghargai hak-hak klien.

•Nonmaleficence => tidak tepat, pada prinsipnya perawat harus menjauhkan bahaya dari pasien

•Veracity (Kejujuran) => tidak tepat karena prinsip etik kejujuran ini artinya perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan
tidak membohongi klien.

•Justice (Keadilan) => tidak tepat karena keadilan yang dimaksud yaitu perawat berlaku adil pada setiap klien sesuai dengan
kebutuhannya.
SOAL 18
Perawat sedang melakukan perawatan luka kolostomi seorang pasien anak (5
tahun). Saat akan mengoleskan pasta pelindung kulit pada stoma, pasta terjatuh
mengenai bagian kulit yang tidak dibersihkan. Perawat kembali mengambil pasta
tersebut untuk dioleskan pada stoma pasien.

Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat ?


a. Veracity
b. Accountability
c. Confidentiality
d. Non Maleficience
e. Autonomy
Jawaban : d. Non Maleficience
Pembahasan :

Data Fokus :
Saat akan mengoleskan pasta pelindung kulit pada stoma, pasta terjatuh mengenai bagian kulit yang tidak dibersihkan.
Perawat kembali mengambil pasta tersebut untuk dioleskan pada stoma pasien.
Hal tersebut berbahaya bagi pasien karena dapat menyebabkan infeksi pada stoma akibat terinfeksi bakteri dari pasta yang
tidak steril. maka prinsip etik yang dilanggar perawat adalah Non Maleficience (Opsi D)

Prinsip Etik Keperawatan


1. Autonomy (otonomi)
Prinsip autonomy menjelaskan bahwa perawat memberikan kebebasan pada pasien dan keluarga untuk menyetujui atau
tidak terhadap tindakan yang akan dilakukan setelah diberi penjelasan tentang tindakan tersebut.

2. Justice (Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi/penanganan yang sama dan adil terhadap pasien/keluarga yang menjunjung prinsip-
prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi/penanganan yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan

3. Beneficience
Beneficience adalah keharusan untuk berbuat baik kepada pasien dimana setiap tindakan medis dan keperawatan harus
ditujukan untk kebaikan pasien. Berarti melakukan yang baik yaitu mengimplementasikan tindakan yang menguntungkan
pasien dan keluarga.
Jawaban : d. Non Maleficience
4. Accountability
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanpa terkecuali. Dalam penerapannya, perawat harus dapat menilai apakah keputusan mencegah konsekuensi bahaya, tindakan ini
bermanfaat, apakah keputusan ini adil, dan melihat penting atau tidaknya pemberian tindakan tersebut kepada pasien.

5. Non-maleficence (tidak merugikan)


Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada pasien tidak menimbulkan bahaya/cedera secara fisik dan psikologik.

6. Fidelity (Menepati janji)


Tanggung jawab seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan
penderitaan pasien. Untuk mencapai hal tersebut, perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya
kepada pasien.

7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Prinsip ini menekankan bahwa informasi tentang pasien haruslah dijaga kerahasiannya. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan
pasien hanya bisa digunakan untuk keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan pasien. Diskusi tentang pasien diluar area
pelayanan harus dihindari.

8. Veracity (Kejujuran)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.

Tinjauan Opsi Lain :


Opsi A, B, C dan E tidak tepat karena bukan merupakan prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus.
SOAL 19
Seorang anak (4 tahun) dirawat di RS dengan post op fraktur tibia dextra. Perawat
menambah gelang identitas pasien berwarna kuning pada An. V sebagai informasi
bahwa pasien memiliki resiko jatuh.

Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat?


a. Autonomy
b. Non Maleficience
c. Beneficinece
d. Veracity
e. Accountability
Jawaban : b. Non Maleficience

Data Fokus :
Perawat menambah gelang identitas pasien berwarna kuning pada An. V sebagai informasi bahwa pasien memiliki resiko
jatuh

Maka Prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus adalah Non Maleficence

Non Maleficence adalah Melakukan tindakan yang tidak mencederai atau menghindarkan pasien dari kondisi yang bisa
menimbulkan bahaya bagi pasien.

Tinjauan Opsi Lain :


•Autonomy (Otonomi) => tidak tepat, karena otonomi merupakan suatu prinsip dimana klien diberi kebebasan untuk
mengatur sendiri sesuai hakikat manusia/ perawat menghargai hak-hak klien.

•Beneficience (Berbuat baik) => tidak tepat, pada prinsipnya perawat melakukan yang terbaik bagi klien sebagai bentuk
wujud rasa kemanusiaan.

•Veracity (Kejujuran) => tidak tepat karena prinsip etik kejujuran ini artinya perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan
tidak membohongi klien.

•Accountability => standar profesionalitas perawat yang dapat diukur dan dipertanggungjawabkan.
SOAL 20
Seorang anak (14 tahun) masuk IGD dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu lalu.
Pasien post op pemasangan megaprostesis dan telah menyelesaikan 7 siklus kemoterapi Ca
Chondroblastoma sejak 6 bulan lalu. Setelah dilakukan rontgen thoraks, pasien tiba-tiba
tidak sadarkan diri dan henti jantung. Perawat segera menghidupkan alarm kode biru dan
melakukan kompresi dada.

Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat?


a. Justice
b. Beneficience
c. Veracity
d. Autonomi
e. Confidentiality
Jawaban : b. Beneficience
Pembahasan :

Data Fokus :
Perawat segera menghidupkan alarm kode biru dan melakukan kompresi dada.
Maka prinsip etik yang diterapkan perawat adalah Beneficience
Beneficence : yaitu bertindak demi kebaikan orang lain.
Pada kasus perawat langsung bertindak untuk menyelamatkan hidup pasien, hal ini harus dilakukan mengingat prinsip life
saving yang harus dilaksanakan dan mengingat sumpah perawat.

Tinjauan Opsi Lain :

-Justice (keadilan) : yang artinya memperlakukan semua orang secara sama tanpa memandang apapun.

- Confidentiality ( Kerahasiaan) : yaitu informasi tentang pasien harus dijaga privasinya.

- Veracity adalah memberikan pelayanan kesehatan yang penuh dengan kebenaran, informasi yang disampaikan akurat,
komprehensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada.

- Otonomi artinya kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai