Anda di halaman 1dari 12

SASARAN PERKESMAS, PERAN

PERAWAT DALAM PERKESMAS, MODEL


DAN ALUR PELAYANAN PERKESMAS

FITRIAH 19-730
Mutiara Sarmila Putri 19-731
Tri Wahyuli 19-739
A. Sasaran Perkesmas
 Adapun yang menjadi sasaran program Perkesmas ini adalah seluruh masyarakat yang
dapat terbagi menjadi:

1. Individu khususnya individu risiko tinggi (risti): menderita penyakit, balita, lanjut
usia (lansia), masalah mental/jiwa.

2. Keluarga khususnya ibu hamil (bumil), lansia, menderita penyakit, masalah


mental/jiwa.

3. Kelompok/masyarakat berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh, terisolasi, konflik,


tidak terjangkau pelayanan kesehatan.

4. Fokus sasaran Perkesmas adalah keluarga rawan kesehatan dengan prioritasnya


adalah keluarga rentan terhadap masalah kesehatan (Gakin), keluarga risiko tinggi
(anggota keluarga bumil, balita, lansia, menderita penyakit).
B. Peran Perawat Dalam Perkesmas
 enam peran dan fungsi yaitu sebagai pemberi Asuhan
keperawatan, Penemu kasus, Pendidik Kesehatan, Koordinator
dan Kolaborator, Konselor dan sebagai Panutan.
Keenam Fungsi Tersebut Adalah :
1. Pemberi asuhan keperawatan (care provider)
Peran perawat pelaksaan (care provider) bertugas untuk
memberikan pelayanan berupa asuhan keperawatan secara
langsung kepada klien (individu, keluarga maupun komunitas)
sesuai dengan kewenangannya.
Peran sebagai care provider menuntut perawat untuk memberi
kenyamanan dan rasa aman bagi klien, melindungi hak dan
kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan. seimbang,
memfasilitas klien dengan anggota tim kesehatan lainnya dan
berusaha mengembalikan kesehatan klien.
2. Peran sebagai penemu kasus
Perawat puskesmas berperan dalam mendeteksi serta dalam
menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya
penyakit. Penemu kasus dapat dilakukan dengan jalan mencari
langsung ke masyarakat (active case finding) dan dapat pula
didapat tidak langsung yaitu pada kunjungan pasien ke
puskesmas (passive case finding).
3. Peran sebagai pendidik kesehatan
Peran sebagai pendidik kesehatan (educator) menuntut perawat
untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik setting di rumah,
dipuskesmas serta dimasyarakat secara terorganisir dalam rangka
menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku
seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang
optimal (Mubarak & Chayatin, 2009).
4. Peran sebagai koordinator dan kolaborator
Peran koordinator perawat dilakukan dengan mengkoordinir seluruh
kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam
mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan
lainnya, sehingga tercapai keterpaduan dalam sistem pelayanan
kesehatan (Fataria dalam Fauziah,2012).
Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan
kesehatan yang diterima keluarga diberbagai program dan bekerjasama
(kolaborasi) dengan tenaga kesehatan lain atau keluarga dalam
perencanaan pelayanan kesehatan serta sebagai penghubung dengan
institusi pelayanan kesehatan dan sektor terkait lainnya (Depkes.2004).
Peran ini salah satu bentuk kerjasama antar bidang kesehatan di
Puskesmas.
5. Peran sebagai konselor
Perawat sebagai konselor melakukan konseling keperawatan
sebagai usaha memecahkan masalah secara efektif. Sebagai
konselor, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data
tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas
perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang
dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran.
Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan klien, serta melibatkan.
sumber-sumber yang lain, misalnya keluarga dalam pengejaran
yang direncanakannya (Pery & Potter.2005).
6. Peran sebagai panutan (role model)
Perawat puskesmas harus dapat memberikan contoh yang baik
dalam bidang kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat tentang bagaimana cara hidup yang sehat yang dapat ditiru
dan dicontoh oleh masyarakat (Fetaria dalam Fauziah, 2012).
Perawat puskesmas sebagai role model diharapkan berperilaku
individu hidup yang sehat, baik dalam tingkat pencegahan yang pertama,
kedua, maupun pencegahan ketiga yang dalam kehidupan sehari-hari
dapat menjadi contoh masyarakat. kegiatan yang dapat dilakukan
perawat antara lain member contoh praktik menjaga tubuh yang sehat
baik fisik maupun mental makanan bergizi, menjaga berat badan,
oalahraga secara teratur, tidak merokok, menyediakan waktu untuk
istirahat setiap hari. komunikasi efektif, dll (Depkes, 2004).
C. Metode dan Alur Pelayanan
Perkesmas
1. Mendaftarkan Identitas Pasien Di Ruang Loket/Kartu
Pengunjung harus mendaftarkan diri di loket/kartu agar tercatat dalam kartu
kunjungan pasien, dengan menunjukkan kartu identitas (KTP, askes,
jamkesmas) yang masih berlaku.

2. Menunggu Giliran Panggilan Di Ruang Tunggu


Silakan menuju ruang tunggu puskesmas, menanti giliran panggilan
pelayanan yang diperlukan.

3. Menuju Ruang Periksa Pelayanan Rawat Jalan


Setelah mendapatkan giliran dipanggil oleh petugas, pasien diarahkan
langsung menuju tempat pemeriksaan dokter (poli umum atau poli gigi)
sesuai keluhan yang dialaminya.
4. Mengambil Resep Obat Di Ruang APOTEK
Pengunjung yang mendapatkan resep obat, setelah diperiksa
dokter, dimohon menunggu dengan sabar, pelayanan obat yang
bisa ditebus langsung di ruangan apotek puskesmas.

5. Meninggalkan Ruangan Puskesmas


Para pengunjung mengecek kembali perlengkapan yang dibawa
dan diwajibkan selalu berpartisipasi aktif menjaga kebersihan
dan keasrian ruangan pelayanan dan halaman puskesmas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai