Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TERAPI KELOMPOK STIMULASI

SENSORI

Nama : Shalza Dwi Paramitha


Kelas : 5D

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
SEMESTER GANJIL 2021-2021
TOPIK : Terapi Kelompok Stimulasi Sensori

TUJUAN
1. Tujuan Umum
TAK stimulasi sensori adalah Klien dapat Rerespons terhadap stimulus panca indra
Yang diberikan.
2. Tujuan khusus
 Klien mampu rerespon terhadap halusinasi suara yang di dengar.
 Klien mampu rerespons terhadap halusinasi gambar yang dilihat.
 Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
LANDASAN TEORI
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang mampu mengendalikan diri dalam
menghadapi stressor di lingkungan sekitar dengan selalu berpikir positif dalam keselarasan
tanpa adanya tekanan fisik dan psikologis, baik secara internal maupun eksternal yang
mengarah pada kestabilan emosional (Nasir & Muhith, 2011).Kesehatan jiwa merupakan
seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan, serta
berintegrasi dan berinteraksi dengan baik, tepat, dan bahagia, (Yusuf dkk, 2015).
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schozoprenia selalu diikuti dengan gangguan
pesepsi sensori : Halusinasi. Terjadinya Halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik
diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga
semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungkngan disekitarnya.
Untuk itu terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori diharapkan mampu mem-erikan
stimulus untuk semua panca indra (sensori) agar pasien mampu memberikan respon yang
adekuat terhadap objek yang akan dipergunakan dalam terapi aktivitas kelompok tersebut yang
berupa suara-suara, gambar, video, dan nantinya juga akan membuat klien lebih termotivasi
untuk merubah perilaku- perilaku sebelumnya.
KLIEN
1. Karakteristik:
Klien dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi, dapat diajak bekerjasama,
tidak disorientasi, bicara koheren, kooperatif, sehat fisik, tidak memiliki gangguan
pendengaran dan penglihatan, dan dapat memahami pesan yang diberikan.
2. Proses Seleksi:
a. Pengkajian dilakukan oleh mahasiswa terkait kondisi umum klien ( diagnosis saat ini
dan intervensi yang sudah didapat)
b. Klien telah mengikuti sesi TAK halusinasi
c. Mengadakan kontrak dengan klien
d. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
PENGORGANISASIAN
 Waktu : Kamis 30 Desember 2021
 Terapist
Tim terapis :
a. ‘leader’
1. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
2. Memberikan memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan
dirinya.
3. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5. Menjelaskan permainan
b. ‘co leader’
1. Menyampaikan informasi dari fasilitatorke leader tentang aktifitas pasien.
2. Membantu leader dalam memimpin permainan.
3. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
4. Memberikan reward bagi kelompok yang menyelesaikan perintah dengan cepat.
5. Memberikan punishment bagi kelompok yang kalah.
c. Fasilitator
1. Memfasilitasi pasien yang kurang aktif.
2. Memberikan stimulus pada anggota kelompok.
3. Berperan sebagai role play bagi pasien selama kegiatan
d. Obsever
1. Mengobservasi dan mencatat jalannya proses kegiatan.
2. Mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama kegiatan berlangsung.
3. Mencatat peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok.
4. Mencatat jika ada peserta yang drop out dan alasan drop out
 Metode dan media
a. Stimulus suara : musik
b. Stimulus visual : gambar
c. Stimulus gabungan visual dan suara : melihat televisi, video

PROSES PELAKSANAAN

Sesi 1: Mendengarkan Musik

1. tujuan
 Klien mampu mengenali musik yang didengar
 Klien mempu memberi respon terhadap musik
 Klien mampu menceritakan perasannya setelah mendengarkan musik
2. Setting
 terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
 ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
 tape recorder
 kaset lagu dangdut, slow musik, rohani
4. Metode
 Diskusi
 Sharing persepsi
5. Langkah kegiatan
a Persiapan
 Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik
diri, harga diri rendah dan halusinasi. Mempersiakan alat dan tempat
pertemuan.
b Orientasi
 Salam terapeutik
salam dari terapis kepada klien
 Evaluasi atau validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
 Kontrak
terapis menjelaskan tujuan kegiatan, harus mendengarkan musik
terapis menjelaskan aturan main berikut :
o Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta
ijin kepada terapis
o lama kegiatan 45 menit

o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai


c Kerja
 terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama,
dan nama panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah
jarum jam.
 Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis
mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
 terapis dan klien memakai papan nama.
 terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk
tangan atau
 berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien
akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien
setelah mendengar lagu.
 terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan
(kira-kira 15 menit) musik yang diputar boleh diulang beberapa
kali. terapis mengobservasi respon klien terhadap musik
 Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya.
Sampai semua klien mendapat giliran.
 terapis memberikan pujian, setiap klien menceritakan perasaanna, dan
mengajak klien lain bertepuk tangan.
d tahap terminasi
 evaluasi
 terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
 tindak lanjut
terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan musik yang disukai
dan bermakna dalam kehidupannya.
 Kontrak yang akan dating
 Menyepakati TAK yang akan datang yaitu menggambar.
 Menyepakati waktu dan tempat.

3.1 Evaluasi dan dokumetasi


1. Evaluasi
dilakukan saat proses TAK Berlangsung, khususnya pada tahap
kerja.aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi sensori mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan
adalah mengikuti kegiatan , respon terhadap musik, memberi pendapat tentang musik
yang didengar dan perasaan saat mendengar musik. formulir evaluasi sebagai
berikut:
SESI 1 : TAK
STIMULASI SENSORI MENDENGAR MUSIK KEMAMPUAN
MEMBERI RESPON PADA MUSIK

NO Nama
Klien
ASPEK YANG DINILAI
1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Memberi respon (ikut bernyayi/menari/joget/
menggerakkan tangan dan kaki dagu sesuai
irama)
3. Memberi pendapat tentang musik yang
didengar
4. Menjelaskan perasaan setelah mendengarkan
lagu

Pentunjuk
 Tulis nama klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
 Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengikuti,meresponmemberi pendapat,menyampaikan perasaan tentang
musik yang didengar (√) jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak
mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada Catatan


proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK
stimulasi sensori mendengar musik. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan
menggerakkan jari sesuai dengan irama musik namun belum mampu memberi
pendapat dan perasaan tentang musik. latih klien untuk mendengarkan musik
diruang rawat.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna dkk 2004 Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta EGC

Stuart anda Sundeen 1998 Buku Saku Keperaatan Jiwa. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai