Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK :

STIMULASI SENSORI

Terapi aktivitas kelompok (TAK): stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua
pancaindra (sensori) agar memberi respons yang adekuat.

TUJUAN

Tujuan umum TAK stimulasi sensori adalah klien dapat berespons terhadap stimulus pancaindra
yang diberikan, dan tujuan khususnya adalah :

1. Klien mampu berespons terhadap suara yang didengar.


2. Klien mampu berespons terhadap gambar yang dilihat.
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.

AKTIVITAS DAN INDIKASI

Aktivitas stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan, pendengaran, dan lain-
lain, seperti gambar, video, tarian, serta nyanyian. Klien yang diindikasi memerlukan TAK-
Stimulasi Sensori adalah klien yang mengalami isolasi sosial dan harga diri rendah yang disertai
dengan kurang komunikasi verbal.

TAK STIMULASI SENSORI SUARA

Sesi 1: mendengar Musik

\Tujuan

1. Klien mampu mengenali music yang didengar.


2. Klien mampu member respons terhadap music.
3. Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan music.

Setting

1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran.


2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Tape recorder/CD player


2. Kaset/CD lagu

Pemilihan jenis lagu disesuaikan dengan perubahan perilaku yang direncanakan:

1. Untuk klien depresif, pilihkan lagu yang ringan dan bersemangat.


2. Untuk klien yang manic, pilihkan lagu yang berirama tenang (lagu klasik)
Metode

1. Diskusi
2. Sharing persepsi

Langkah Kegiatan

1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi: isolasi sosial, harga diri
rendah atau hiperaktif.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan musik.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama lengkap dan nama
panggilan) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
b. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua klien
untuk bertepuk tangan.
c. Terapis dan klien memakai papan nama.
d. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau berjoget
sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai, klien menceritakan perasaannya
setelah mendengar lagu.
e. Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoget atau tepuk tangan (kira-kira
15 menit). Musik yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi
respons klien terhadap musik.

Catatan :

 Kegiatan ini dapat diganti dengan bernyanyi bersama atau bergantian diiringi alat
music jika tersedia alat dan pemain musiknya.
 Jenis lagu disesuaikan dengan keadaan klien.
f. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan perasaannya. Sampai semua klien
mendapat giliran.
g. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan perasaannya, dan
mengajak klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan bermakna
dalam kehidupannya.
c. Kontak yang akan dating
 Menyepakati TAK yang akan dating, yaitu menggambar.
 Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievalusi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris
mendengarkan music, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, responsive
terhadap music, member pendapat tentang music yang didengar, dan berbagi perasaan saat
mendengar music. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 1 : TAK

Stimulsi sensoris mendengarkan music

Kemampuan memberikan respons pada music

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir


2 Memberi respons (ikut
bernyanyi/menari/joget/menggerakkan tangan-
kaki dagu sesuai irama)
3 Member pendapat tentang music yang
didengar
4 Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu
Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, merespons,
emmberi pendapat, menyampaikan perasaan tentang music yang didengar. Beri tanda ()
jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensori mendengarkan music. Klien
mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakkan jari sesuai dengan irama music, tapi belum
mampu member pendapat dan perasaan tentang music. Latih klien untuk mendengarkan music di
ruang rawat.

Sesi 2: Menggambar

Tujuan

1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar.


2. Klien dapat member makna gambar.

Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.


2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat

1. Kertas HVS
2. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)

Metode

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi

Langkah kegiatan

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti Sesi 1.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Sakam dari terapis kepada klirn.
 Terapis dank lien memakai papan nama.
b. Evalusi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakan
kepada orang lain.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain.
b. Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini.
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan member penguatan
kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien untuk
memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada klien lain.
Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut menurut
klien.
f. Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnmya, terapis mengajak klien lain untuk
bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.
c. Kontrak yang akan dating
 Menyepakati TAK yang akan dating, yaitu menonton TV.
 Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris
menggambar, kemampuan klien diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar,
menyebutkan apa yang digambar, dan menceritakan makna gambar.

Sesi 2: TAK

Stimulasi sensori menggambar

Kemampuan member respons terhadap menggambar

Nama pasien
No Aspek yang dinilai
1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2 Menggambar sampai selesai
3 Menyebutkan apa yang digambar
4 Menceritakan makna gambar

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda () jika klien mampu
dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2 TAK stimulasi sensoris menggambar. Klien mengikuti
sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan nama gambar, dan menceritakan
makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.

Sesi 3: Menonton TV/Video

Tujuan

1. Klien dapat member respons terhadap tontonan TV/video (jika menonton TV, acara
tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi unutk klien).
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton pada perasaan klien.

Setting

1. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran di depan televise.


2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat

1. Video/CD Player dan video tape/CD


2. Televisi

Metode

Diskusi

Langkah Kegiatan

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti TAK sesi 2.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien.
 Terapis dank lien memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV/video dan
menceritakannya.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan ke Jika ada yang ingin
meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menonton TV/video dan
menceritakan makna yang telah ditonton.
b. Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
c. Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video.
d. Setelah selesai menonton, masing-masing klien diberi kesempatan menceritakan isis
tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien. Berurutan searah jarum jam, dimulai
dari klien yang ada disebelah kiri terapis. Sampai semua klien mendapat giliran.
e. Setelah selesai klien menceritakan perasaannya, terapis mengajak klien lain bertepuk
tangan dan memberikan pujian.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang baik.
c. Kontrak yang akan dating
 Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi klien
 Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi sensoris
menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, berespons terhadap
tontonan, menceritakan isi tontonan, dan mengungkapkan perasaan saat menonton. Formulir
evaluasi sebagai berikut.

Sesi 3: TAK

Stimulasi sensoris menonton

Kemampuan memberi respons pada tontonan

Nama pasien
No Aspek yang dinilai
1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK
2 Memberikan respons pada saat menonton ( senyum,
sedih, dan gembira)
3 Menceritakan cerita dalam TV/video
4 Menceritakan perasaan setelah menonton

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, berespons,
menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri tanda () jika klien
mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatn proses keperawatan tiap
klien. Contoh: klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi sensoris menonton. Klien mengikuti
kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa respons, klien tidak dapat menceritakan isi
tontonan dan perasaannya. Tingkatkan stimulus di ruangan, ulang kembali dengan stimulus yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai