Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Terapi Musik Pada Lansia

Hipertensi

RIDA YULIANA
P1908121
Ringkasan Kasus

Ny. P usian 63 tahun pendidikan terakhir SMP, agama islam dengan status cerai mati.
Klien mengatakan memiliki penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi saat ini masih
mengkonsumsi obat antihipertensi secara rutin sering terbangun pada malam hari jika
ingin BAK sampai 3 kali, tidak pernah bisa tidur siang, kakinya terkadang gemetar saat
berjalan, sering pusing, dan merasa nyeri pada bagian tengkuknya sejak 3 hari yang lalu
terutama pada saat banyak melakukan aktivitas. Hasil pengkajian didapatkan hasil;
KU : Compos mentis (GCS 15), TD : 150/80 mmHg, Nadi : 85 x/mnt, RR : 18x/mnt, S
: 36.5 C
Alasan Menggunakan Terapi Musik Pada Lansia
Hipertensi
Penanganan hipertensi dilakukan dengan dua cara yaitu secara farmakologis
dan non farmakologis. Beberapa terapi non farmakologis yang dapat
menuru nkan tekanan darah salah satunya adalah terapi musik yang akan
membuat tubuh menjadi rileks, yang secara fisiologis manifestasinya dapat
dilihat dari perubahan denyut jantung, tekanan darah dan tingkat kecemasan
seseorang.
Patofisiologi
Sop Pelaksanaan
“Terapi Musik”
Tujuan Pelaksanaan Terapi Musik :
Klien mampu mengenali musik yang didengar . Klien memberi respon terhadap musik
Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik
Klien mampu Memperbaiki kondisi stress, emosional, dan kesehatan spiritual

Instrumen :
Handphone
Eardphon

Metode :
Diskusi
Sharing persepsi

Langkah Persiapan Kegiatan :


Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi
Mempersiapkan alat.

Pre Interaksi
Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi
Siapkan alat

Tahap Orientasi
mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Identifikasi klien
Jelaskan maksud dan tujuan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
Menanyakan kesiapan
Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama klien
3. Jaga privasi klien. memulai kegiatan dengan cara yang baik
4. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik
5. Identifikasi pilihan musik klien
6. Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi pengalaman dalam musik
7. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman
8. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan telepon selama
mendengarkan musik
9. Dekatkan media musik dan perlengkapan dengan klien
10. Pastikan media musik dan perlengkapan dalam kondisi baik
11. Nyalakan musik dan lakukan terapi musik
12. Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras
13. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan seperti relaksasi,stimulasi,
konsentrasi.
14. Biarkan responden mendengarkan musik sampai selesai ± 15menit

Terminasi
Evaluasi perasaan responden setelah melakukan terapi
Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)
Simpulkan hasil kegiatan
Berikan umpan balik positif
Kontrak pertemuan selanjutnya
Bereskan alat-alat

Dokumentasi
Catat hasil kegiatan didalam catatan keperawatan - Keluhan utama - Tindakan yang dilakukan (terapi musik) - Lama
tindakan - Jenis terapi musik yang diberikan - Reaksi selama setelah terapi pemberian terapi musik - Respon pasien
Evaluasi Selama Pelaksanaan

Hasil evaluasi dari pemberian yang didapat pada pasien dengan diberikan trapi
musik membuat tubuh pasien menjadi rileks, nyaman dan tekanan darah
pasien menurun 140/80 mmHg. Sehingga intervensi diharapkan dilanjutkan
secara mandiri agar membantu pasien merasa rileks dan juga bisa membantu
pasien untuk tidur lebih cepat dimalam hari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai