Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN MAHASISWA

PERANCANGAN ARSITEKTUR III

BEDAH KARYA FUNGSI SEJENIS

PENULIS :
NAMA : RIZKA NURAHMAH
NIM : 41216210011

PEMBIMBING :
Ir. LUTFI HUTAMA, M.T., IPP
NIDN : 0325069003

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….
BAB I BEDAH KARYA FUNGSI SEJENIS……………………………………….
1.1 Konsep Bangunan……………………………………………………………..
1.2 Komposisi dan bentuk tatanan Bangunan……………………………………
1.3 Elemen selubung bangunan…………………………………………………...
1.4 Material dinding, lantai, dan atap……………………………………………..
1.5 Penyikapan terhadap kontur…………………………………………………..
1.6 Penyikapan terhadap lingkungan sekitar, bangunan, vegetasi, sirkulasi……...
1.7 Penyikapan terhadap iklim, pencahayaan, sirkulasi udara, green building…...
1.8 Program ruang………………………………………………………………...
1.9 Orientasi bangunan……………………………………………………………
1.10 Struktur bangunan…………………………………………………………….
BAB II SURVEY DAN ANALISA…………………………………………………
2.1 Analisa penyikapan potensi view kedalam dan keluar tapak Arsitektur…
2.2 Analisa penyikapan pencahayaan matahari…………………………………
2.3 Analisa penyikapan sirkulasi pencapaian kedalam dan keluar tapak………
2.4 Analisa penyikapan kontur pada tapak………………………………………
2.5 Analisa Penyikapan mempertahankan vegetasi eksisting……………………
2.6 Analisa penyikapan kebisingan dari dalam dan luar tapak…………………
2.7 Analisa penyikapan pergerakan udara………………………………………..
2.8 Analisa penyikapan iklim……………………………………………..………
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I
BEDAH KARYA FUNGSI SEJENIS

1.1. Konsep Bangunan


A. Boarding School (Al-Azhar Boarding School, Yogyakarta)

Gambar 1.1. Al-Azhar Boarding School

Konsep yang digunakan adalah bangunan modern dengan tambahan fasad


dinding ukiran-ukiran Islamic, bukaan yang dibuat dengan selang-seling. Seusai
dengan fungsi Al-Azhar yang merupakan Instansi pembelajaran yang memiliki sistem
asrama yang juga memiliki lingkungan yang sangat baik. Pemilihan Friendly Islamic
School sebagai tema dan Tropical Design sebagai konsep dalam kasus perancangan
Al-Azhar Boarding School ini..
Bagi pengguna sarana dan prasarana belajar mengajar, yang tidak hanya
nyaman namun juga mampu menghadirkan nuansa islami dalam interior.

Gambar 1.2. Masjid Al-Azhar Boarding School


B. Library (Bima Microlibrary)

Gambar 1.3. Bima Microlibrary


 Architects : SHAU Bandung
 Location : Jl. Bima, Arjuna, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia
 Area : 160 m²

Konsep yang digunakan adalah dengan mengatur 2000 ember es krim, yang
disusun dan dapat diartikan sebagai nol (terbuka) dan yang (tertutup), untuk
menanamkan pesan di fasad dalam bentuk kode biner . Pesannya adalah: "buku adalah
jendela dunia". Pesannya bisa dibaca mulai dari kiri atas (menghadap ke depan) dan
spiral di sekeliling perimeter berulang kali. Fasad tidak hanya memberikan makna
tambahan pada bangunan, namun ember juga menghasilkan suasana cahaya dalam
ruangan yang menyenangkan karena mereka menyebarkan sinar matahari langsung
dan bertindak sebagai bola lampu alami.
Bangunan ini terletak di sebuah lapangan kecil dengan panggung yang sudah
ada yang sudah digunakan oleh masyarakat setempat untuk berkumpul, acara,
nongkrong dan kegiatan olahraga. Dibuat tahan hujan dan menutupinya dalam bentuk
kotak perpustakaan terapung.

C. Masjid Al-Irsyad, Parahyangan.

Gambar 1.4. Masjid Al-Irsyad


 Architects : Urbane
 Location : West Java, Indonesia
 Principal Architect : M. Ridwan Kamil
 Intiland Area : 8000 m²
 Project Year : 2010

Gambar 1.5. Fasad Asmaul Husna

Ridwan Kamil, sang arsitek masjid ini mengatakan bahwa bentuk kubus
sederhana tanpa kubah tersebut terinspirasi oleh Ka’bah yang ada di Masjidil Haram.
Pada bagian dalam masjid, terdapat 99 buah lampu sebagai simbol 99 nama-nama
Allah atau Asmaul Husna. Masing-masing lampu kotak tersebut memiliki sebuah
tulisan nama Allah. Tulisan pada lampu-lampu itu dapat dibaca secara jelas dimulai
dari sisi depan kanan masjid hingga tulisan ke-99 pada sisi kiri bagian belakang
masjid.
Beranjak ke bagian selanjutnya, mihrab dirancang sebagai tempat menghadap
Allah dengan konsep keindahan alam dan kebesaran Allah. Mihrab tersebut langsung
membuka ke arah gunung dan langit tanpa dinding.
Lansekap masjid sengaja dirancang berbentuk garis-garis melingkar yang
mengelilingi bangunan. Lingkaran-lingkaran yang mengelilingi masjid terinspirasi
dari konsep tawaf yang mengelilingi Ka’bah.

D. Bangunan Berkontur (Casablancka Residence)

Gambar 1.6. Casablancka Residence

 Architects : Budi Pradono Architects


 Location : Tabanan Regency, Indonesia
 Lead Architect : Budi Pradono
 Area : 573.42 m²
 Project Year : 2016
Gambar 1.7. Denah Casablancka Residence

Konsep strategi utamanya adalah menerapkan konsep Arsitektur Bali. Segmen


zonasi dengan mengembangkan konsep Tri Mandala adalah konsep spasial yang
menggambarkan tiga bagian alam, dari Nista Mandala - alam luar dan bawah yang
kurang biasa, Madya Mandala - wilayah tengah menengah, ke Utama Mandala -
wilayah suci paling dalam dan paling penting. Dimana di sisi tengah adalah ruang
akasa atau ruang kosong atau zen.
Konsep bangunan tersebut adalah transformasi bangunan tradisional Bali yang
diberi nama Taring. Taring adalah bangunan sementara yang terbuat dari bambu yang
biasanya dibuat oleh masyarakat Bali untuk kesehatan khusus seperti pernikahan,
kremasi, dan lain-lain. Yang penting dalam konsep Taring adalah pemisahan antara
lantai, dinding, dan struktur atap. Yang berdiri mandiri. Tapi itu memiliki hubungan
khusus, yang akan diimplementasikan di kediaman Casablancka.
Konsep Bali tentang Sanga Mandala terdiri dari beberapa paviliun yang
terpisah dan penempatannya selalu sesuai dengan hierarki kebajikan dan penghinaan
juga peraturan pembagian ruang dan zonasi. Sanga Mandala adalah konsep spasial
mengenai arah yang membagi area menjadi sembilan bagian sesuai dengan delapan
arah utama kardinal dan pusat (titik puncak).
E. Masonic Amphitheatre

 Architects : buildLAB
 Location : 513 Church St, George Washington National Forest, Clifton Forge, VA
24422, United States
 Project Year : 2012

Konsep desain elemen yang dibangun adalah bentuk patung yang muncul dari
bentang taman. Taman adalah serangkaian halaman rumput diekstrusi dan jalan berukir
yang merajut kain urban sekitarnya ke dalam sirkulasi situs. Elemen yang dibangun
termasuk panggung dengan cangkang akustik, panggung belakang dengan dermaga
pemuatan, ruang hijau dan sayap, area tempat duduk, dan panel kontrol suara dan
pencahayaan.
Pesawat darat dikupas dari atas panggung untuk menciptakan cangkangnya. Kurva
dinding ek kayu putih yang membungkuk untuk menentukan kantong terpencil di luar
panggung dan zona perantara dengan berbagai keakraban, memungkinkan pemain
menyelinap masuk dan keluar dari pandangan pemirsa.
1.1.2. Presden Eksterior dan Interior
a. Al-Azhar Boarding School
EKSTERIOR

Masjid Al-Azhar Eksterior bagian Taman Al-Azhar


depan Boarding School Jalan setapak
INTERIOR

Lorong Asrama
Kamar Asrama Kolam Renang Lorong Kelas

b. Bima Microlibrary
EKSTERIOR INTERIOR

Eksterior bagian Fasad pada bagian Tempat rak buku Area membaca
depan dinding

c. Masjid Al-Irsyad
EKSTERIOR INTERIOR

Eksterior bagian Area Sholat


Masjid Al-Irsyad Area Sholat
depan
d. Casablancka Residence
EKSTERIOR

Eksterior bagian Eksterior bagian Eksterior bagian Eksterior bagian depan


depan depan depan
INTERIOR

Guest Bedroom Guest Room Study Room


Living Room

e. Masonic Amphitheatre
EKSTERIOR
1.2. Komposisi dan bentuk tatanan Bangunan
A. Boarding School (Al-Azhar Boarding School)
Gambar Komposisi Bentuk Tatanan
 Asrama Eksklusif  Bentuk
 Kamar mandi organisasi
dalam adalah liner
 Kolam renang memanjang
 Catering dan  Tatanan massa
Laundry bangunan
 Tempat ibadah menggunakan

 Kantin bentuk dasar

 Ruang Kelas persegi panjang

 Kantor yang disusun


sedemikian
 Laboratorium
rupa.
 Lab Komputer

B. Library (Bima Microlibrary)


Gambar Komposisi Bentuk Tatanan
 Ruang membaca  Bentuk terpusat
 Ruang buku karena berada di
 Ruang pelayanan tengah lapangan.
peminjaman  Tatanan massa
 Lantai dasar bangunan
digunakan untuk menggunakan
berkumpul/bisa bentuk dasar
digunakan sebagai bujursangkar.
ruang membaca
bersama
C. Masjid Al-Irsyad
Gambar Komposisi Bentuk Tatanan
 Area Sholat  Bentuk terpusat
dengan kapasitas karena berada di
1500 orang tengah aliran air.
 Mihrab  Tatanan massa
 Tempat Wudhu bangunan
 Kamar Mandi menggunakan bentuk
 Serambi dasar bujursangkar
karena terinspirasi
dari bentuk Ka’bah.

D. Bangunan Berkontur (Casablancka Residence)


Gambar Komposisi Bentuk Tatanan

 Eksisting  Pola komposisi


 Theatre Room massanya juga
 Powder Room mengandalkan
 Dining Room pola Swastika

 Kitchen sebagai pola

 Guest Bedroom yang diadopsi

 Master Bedroom oleh pola Bali.


 Lounge Di rumah
 Kids Bedroom tradisional Bali
 Living Room normal dibagi

 Study Room menjadi

 Swimming Pool sembilan


komposisi
 Terdiri dari
beberapa
paviliun yang
terpisah. Tempat
tinggal ini
merupakan
interpretasi dari
konsep ini
dengan desain
modern.

E. Masonic Amphitheatre
Gambar Komposisi Bentuk Tatanan
 Panggung  Bentuk linear
 Taman memanjang
 Tempat duduk karena berada di
audience tengah
lapangan.
 Tatanan massa
bangunan
menggunakan
bentuk dasar
persegi panjang.
1.3. Elemen selubung bangunan

Al-Azhar

Lantai Dinding Atap

Bima Library

Lantai Dinding ember eskrim Atap

Masjid Al-Irsyad

Lantai Dinding Atap

Casablancka

Lantai Dinding ember eskrim Atap


1.4. Material dinding, lantai, dan atap

A. Boarding School (Al-Azhar Boarding School)


Gambar Deskripsi
Dinding bata merah  Tidak mudah retak
 Kuat
 Mudah menyesuaikan dengan
suhu luar

Lantai Keramik  Tahan lama


 Perawatan mudah
 Tidak menyerap air
 Tersedia dalam berbagai bentuk

Atap Beton  Atap yang kuat dan tidak mudah


rusak jika ketebalannya
diperhitungkan
 Finishing yang mudah
 Bentuk yang tepat karena dibuat
dengan cetakkan.

Jendela Kombinasi  Beragam variasi bentuk


 Kuat dan kokoh
 Fleksibel
 Terlihat natural dan alami
B. Library (Bima Microlibrary)
Gambar Deskripsi
 Memanfaatkan ember eskrim
Dinding sebagai fasad dinding luar
 Memanfaatkan cahay alami
dengan baik dari celah ember
eskrim tersebut
 Disusun menurut bilangan biner

 Memberikan kesan alami


Lantai Finishing Acian  Natural
 Kokoh
 Kuat

 Atap yang kuat dan tidak mudah


Atap Beton rusak jika ketebalannya
diperhitungkan
 Finishing yang mudah
 Bentuk yang tepat kaena dibuat
dengan cetakkan.

C. Masjid Al-Irsyad
Gambar Deskripsi
Dinding  Dinding yang terbuat oleh batu
yang massif dan kerawang
disusun sebagai detail bangunan
yang membentuk identitas
keislamannya melalui kalimat
syahadat raksasa.
Lantai Marmer  Lebih kuat
 Lebih mengkilap
 Tahan goresan
 Memberikan kesan mewah
 Tidak mudah pudar

Atap Beton  Atap yang kuat dan tidak mudah


rusak jika ketebalannya
diperhitungkan
 Finishing yang mudah
 Bentuk yang tepat karena dibuat
dengan cetakkan.

Bukaan  Cahaya alami masuk dengan baik


 Cahaya tersebut terlihat seperti
sebuah elemen digital yang
membentuk dua kalimat
syahadat.
 Saat senja, semburat cahaya
matahari akan memasuki masjid
tersebut.
 Sedangkan pada malam hari,
cahaya dari dalam masjid akan
memancar keluar, membentuk
kaligrafi syahadat yang berpendar

D. Bangunan Berkontur (Casablancka Residence)


Gambar Deskripsi
Dinding pasangan bata  Dindingnya terbuat dari batu
bata yang tersedia secara lokal,
dan disusun zig zag sejajar dan
diletakkan di dalam beton.
 Ini akan mengurangi cuaca
panas di Bali namun pada saat
bersamaan membawa interior
menjadi warna natural, warna
oranye bata.

Lantai Buatan Masyarakat  Lantai terdiri dari dua tipe.


 Salah satunya adalah warna
semen abu-abu buatan tangan
oleh masyarakat setempat.
 Dan yang kedua adalah
kerajinan tangan semen
berwarna-warni di Jawa yang
digunakan untuk menjadi bagian
bangunan kolonial pada tahun
tiga puluhan, kebanyakan untuk
bangunan Belanda.

Atap Bambu  Atapnya terbuat dari bambu


yang rata, bentuk gunung dari
bangunan itu membawa cahaya
ke masing-masing ruangan yang
berbeda.
 Ini mewakili hubungan antara
manusia dan langit.

1.5. Penyikapan terhadap kontur


No. Bangunan Penyikapan terhadap kontur
Casablancka  Arsitek menata lahan kontur menjadi ruang-ruang
Residence ditata dengan menerapkan konsep architectural
promenade, dimana ruang secara hirarki mengalir
bergerak ke arah atas hingga puncaknya di kamar
tidur utama.

1.6. Penyikapan terhadap lingkungan sekitar, bangunan, vegetasi,


sirkulasi
No. Bangunan Penyikapan terhadap lingkungan sekitar, bangunan,
vegetasi, sirkulasi
Boarding  Bangunan berada di Yogyakarta, lingkungan sekitar
School adalah perumahan masyarakat setempat.
 Vegetasi sangat baik, karena arsitek menggunakan
konsep Tropical Design.
 Sirukulasi dibuat dengan memperhatikan keadaan
lingkungan sekitar.
Library  Microlibrary terletak di Taman Bima, Jalan Bima di
Bandung di sebuah lapangan kecil, di lingkungan
Kampung dekat bandara. Lingkungan sekitar terdiri
dari perumahan kelas menengah di satu sisi, dan
struktur Kampung (desa) di sisi lain, di mana orang-
orang yang kurang makmur tinggal.
 Vegetasi di lingkungan cukup membantu dengan
beberapa pepohonan di sisi library.
 Sirkulasi kurang, karena bangunan berada ditengah
lapangan. Yang dimana lapangan itu sendiri sewaktu-
waktu digunakan sesuai dengan fungsinya.
Masjid  Terletak di Kota Baru Parahyangan, berada disekitar
lingkungan Al-Irsyad Islamic International School.
 Vegetasi masjid sengaja dirancang berbentuk garis-
garis melingkar yang mengelilingi bangunan.
Lingkaran-lingkaran yang mengelilingi masjid
terinspirasi dari konsep tawaf yang mengelilingi
Ka’bah. Pohon-pohon Ketapang Kencana berjajar
dengan rapi, sehingga menambah keasrian lansekap
masjid Al-Irsyad.
 Sirkulasi udara di Masjid Al-Irsyad tetap terjaga karena
adanya lubang-lubang ventilasi yang tampak tidak ber
aturan di bangunan masjid ini.
Bangunan  Rumahnya ini terletak di Kelating, Tabanan, Bali.
Berkontur Menurut lokasi, dengan kontur slooping ke sungai dan
juga ada rumah jampi yang ada di dekat sungai.
 Vegetasi yang sudah ada tidak dihilangkan, karena
lingkungan sekitarnya adalah ladang
 Sirkulasi semua ruang secara aktual hanya ditentukan
oleh lantai mengambang, sehingga angin alami bisa
masuk dengan bebas.

1.7. Penyikapan terhadap iklim, pencahayaan, sirkulasi udara, green


building
No. Bangunan Penyikapan terhadap iklim, pencahayaan, sirkulasi udara,
green building
Boarding  Pencahayaan cukup baik karena bukaan sangat banyak,
School benar-benar memanfaatkan cahaya alami dan
memikirkan bagaimana refleksinya terhadap ruang,
dengan menggunakan material yang bisa
menghindarkan silau dan panas.
 Sirkulasi udara cukup sejuk
 Penggunaan tanaman rambat yang menjadikan
bangunan ini dapat menyerap udara dengan baik
Library  Bangunan terletak di Iklim Tropis, material yang
digunakan adalah material yang cocok untuk iklim
tropis..
 Suasana cahaya dalam ruangan yang menyenangkan
karena mereka menyebarkan sinar matahari langsung
dan bertindak sebagai bola lampu alami.
 Bangunan ini sebisa mungkin menciptakan ruangan
yang menyenangkan tanpa menggunakan AC untuk
siklus udara.
Masjid  Berada di Iklim Tropis, materialnya adalah bebatuan
alam.
 Pencahayaan dalam masjid sangat baik, karena
dibuatnya bukaan tanpa dinding dan juga adanya
permainan cahaya pada elemen digital yang
menimbulkan suatu keindahan munculnya kalimat
syahadat.
 Celah-celah pada empat sisi dinding masjid menjadikan
sirkulasi udara di ruang masjid begitu baik, sehingga
tidak terasa gerah atau panas meski tidak dipasang AC
atau kipas angin. Sinar matahari pun masuk dari celah-
celah tersebut dan menjadikan bangunan hemat energi
pada saat siang karena tak perlu menyalakan lampu
Banguna  Bangunannya ada di surga tropis maka semua massa
Berkontur bangunan bisa dibangun semaksimal mungkin
 Pencahayaan dalam bangunan sangat tercukupi dengan
menggunakan sebagian dinding kaca yang bening.
Cahaya alami masuk ke dalam ruangan secara langsung

1.8. Program ruang (Jurnal Syarif Haris)


A. Fasilitas Asrama
Ruang Standar | Sumber Kapasitas Luas Ruang Luas (m²)
Kamar Siswa 4m²/org | A 150 Jml siswa : 300 1.200 m²
Kapasitas 1 kamar
: 2 org
Luas : 300x4m²
Kamar 4m²/org | A 2 Luas : 2x4m² 8 m²
Pengawas
Kamar Mandi 3m²/org | DA 150 Luas : 150x3m² 450 m²
Kantin 0.7m²/org | DA 300 Luas : 300x0.7m² 210 m²
Ruang Belajar 0.7m²/org | DA 300 Luas : 300x0.7m² 210 m²
Bersama
Parkir Sepeda 0.5mx1.5m/spd | DA 20 Luas : 20x 0.75m² 15 m²
Parkir Motor 0.9m x 2 m/mtr | DA 20 Luas : 20x1.8m² 36 m²
Parkir Mobil 2.5m x 5 m/mbl | DA 20 Luas : 20x12.5m² 250 m²
Parkir Bus 3.4m x 12.5 m/bus | 2 Luas : 2x42.5m² 85 m²
DA

B. Fasilitas Akademik Lainnya


Ruang Standar | Sumber Kapasitas Luas Ruang Luas (m²)
Lobby 1.6m²/orh | NAD 300 Luas : 300x6m² 1.800 m²
Penerima
Ruang Kelas Siswa : 2m²/org 30 siswa Luas : {(30x2m²) 64 m²
Guru : 4m²/org 1 guru + (1x4m²)}
Ruang Kantor 3m²/org | DA 150 Luas : 150x3m² 450 m²
Akademik
Ruang 0.7m²/org | DA 300 Luas : 300x0.7m² 210 m²
Serbaguna
Ruang Tunggu 0.7m²/org | DA 300 Luas : 300x0.7m² 210 m²
Ruang Latihan 0.5mx1.5m/spd | DA 20 Luas : 20x 0.75m² 15 m²
Ekstrakurikuler
Amphitheater 0.9m x 2 m/mtr | DA 20 Luas : 20x1.8m² 36 m²
Outdoor
Ruang Kerja 1.5m²/org | DA Luas : 20x12.5m² 250 m²
Pengajar
Perpustakaan
Pelayanan 6 m²/ unit | A 1 Luas : 1x6m² 6 m²
Peminjaman
R. Penitipan 18 m² / unit | A 2 Luas : 2x18m² 36 m²
R. Buku 15 m² / rak | DA 10 Luas : 10x15m² 150 m²
R. Baca 0.7m²/org | DA 50 Luas : 50x0.7m² 35 m²
Gudang 6 m²/ unit | A 1 Luas : 1x6m² 6 m²
Ruang Kantor Administrasi
R. Wakil 2.75 m²/org 2 Luas : 2x2.75m² 5.5 m²
Pimpinan
R. TU 1.5 m² /org | 3 Luas : 3x1.5m² 4.5 m²
R. Arsip 6 m²/unit | A 1 Luas : 1x6m² 6 m²
C. Fasilitas Komersil
Ruang Standar | Sumber Kapasitas Luas Ruang Luas (m²)
Mini Market 100m²/unit | A 1 Luas : 1x100m² 100 m²
Laundry m²/org | 2 Luas : 2x4m² 8 m²
Foto copy m²/org | 150 Luas : 150x3m² 450 m²
Warnet m²/org | 300 Luas : 300x0.7m² 210 m²

D. Fasilitas Ibadah
Ruang Standar | Sumber Kapasitas Luas Ruang Luas (m²)
Mihrab 2m²/unit | SDK 1 Luas : 1x2m² 2 m²
Area Sholat 0.8m²/org | NAD 500 Luas : 500x0.8m² 400 m²
Serambi 0.4m²/org | A 200 Luas : 200x0.4m² 80 m²
R. Takmir 15m²/org | A 1 Luas : 1x15m² 15 m²
R. Wudhu 0.85m²/org | NAD 20 Luas : 20x0.85m² 170 m²
Kamar Mandi 1.5m²/unit | DA 6 Luas : 6x1.5m² 9 m²
Gudang 6m²/unit | A 1 Luas : 1x6m² 6 m²

E. Sarana Olahraga
Ruang Standar | Sumber Kapasitas Luas Ruang Luas (m²)
Loker 1.05m²/barang | SDK 150 Luas : 157.5 m²
150x1.05m²
R. Ganti 1.96m²/org | NAD 150 Luas : 294 m²
150x1.96m²
L. Bulu 0.4m²/org | A 200 Luas : 200x0.4m² 80 m²
Tangkis
L. Basket 162m²/unit | A 1 Luas : 1x162m² 162 m²
L. Volly 162m²/org | NAD 1 Luas : 1x162m² 162 m²
Kolam Renang m²/unit | DA 6 Luas : 6x1.5m² 9 m²
Gudang 6m²/unit | A 1 Luas : 1x6m² 6 m²
Kamar Mandi 1.5m²/unit 10 Luas : 10x1.5m² 15 m²
F. Ruang Penunjang
Ruang Standar | Sumber Kapasitas Luas Ruang Luas (m²)
Main Hall 0.85m²/barang | DA 500 Luas : 425 m²
500x0.85m²
Pos Keamanan 9m²/unit | DA 1 Luas : 1x9m² 9 m²
R. Genset 20m²/unit | DA 1 Luas : 1x20m² 20 m²
R. ME 12m²/unit | A 1 Luas : 1x12m² 12 m²
R. Teknisi 9m²/unit | NAD 1 Luas : 1x9m² 9 m²
Pusat Informasi 30m²/unit | DA 1 Luas : 1x30m² 30 m²
Klinik 60m²/unit | A 1 Luas : 1x60m² 60 m²
Kesehatan

1.9. Orientasi bangunan


Gambar Orientasi Bangunan
Orientasi mengarah ke arah Utara-
Al-Azhar Boarding School Selatan

Orientasi bangunan menghadap ke arah


Bima Microlibrary barat daya. Bentuk bangunan yang
hampir
menyerupai kubus memiliki atap datar.
Sisi yang sedikit lebih panjang dari sisi
lainnya
berorientasi ke arah barat daya dan
timur laut.

Pada Masjid Al-Irsyad dimensi


Masjid Al-Irsyad bangunan sangat mempengaruhi
penataan pada bangunan sekitarnya,
dikarenakan fungsi utama sebagai
bangungan peribadatan yang memiliki
hierarki lebih tinggi dibandingkan
fungsi lainnya. Sehingga bangunan
Masjid Al-irsyad yang memiliki
orientasi ke arah barat menjadi pusat
orientasi kawasan sekitarnya.

Dalam pola sanga mandala jenis ini


Casablancka Residence maka mandala di tengah (madyaning
madya) menjadi paling utama dan
menjadi pusat orientasi.
Pada rumah tradisional Bali Madya,
bangunan tempat tidur (Bale Meten)
berorientasi ke Selatan, bangunan
tempat anak muda/ tamu (Bale Dauh)
berorientasi ke Timur, bangunan tempat
upacara (Bale Gede/Dangin)
berorientasi ke Barat, sedangkan dapur
(Paon) berorientasi ke utara. Keempat
unit bangunan pokok tersebut
berorientasi ke tengah/natah sebagai
halaman pusat aktivitas rumah tinggal.
Orientasi pintu masuk tempat suci
keluarga (Sanggah/ merajan) kearah
Selatan atau ke arah Barat.

1.10. Struktur bangunan


A. Boarding School
Gambar Struktur

Struktur pondasi setempat  Bangunan ini dibangun melalui


struktur beton sederhana
 Dengan menggunakan pondasi
setempat
 Struktur tangga yang digunakan
adalah struktur beton
 Plat beton untuk lantai dan atap.
Tangga beton

Slab beton

B. Library
Gambar Struktur
Balok I
 Bangunan ini dibangun melalui
struktur baja sederhana yang terbuat
dari balok-I
 Plat beton untuk lantai dan atap.
Slab beton  Panggung dikerjakan ulang beton dan
tangga yang hilang sebelumnya juga
ditambahkan.
C. Masjid
Gambar Struktur

Struktur pada dinding


 Dinding masjid terbuat dari
tumpukan batu bata yang
disusun membentuk celah-
celah di antara bata solid.
 Masjid ini tidak memiliki tiang
atau pilar di tengah untuk
menopang atap, namun ke
empat sisi dindinglah yang
menjadi penopang atapnya.
 Struktur atap beton dengan
Prestress Structure kemiringan yang sudut rendah,
sehingga sudut tidak terlihat
jika dilihat dengan arah
pandang manusia.
 Untuk kolom, menggunakan
prestress structure yang
dimana mengalami tegangan
Atap beton
internal dengan besar dan
distribusi sedemikian rupa
sehingga dapat mengimbangi
sampai batas tertentu tegangan
yang terjadi akibat beban
eksternal.
D. Bangunan Berkontur
Gambar Struktur

 Struktur Bambu berdiri secara


independen sebagai struktur kolom
dan sebagai struktur penopang
atap, akan memungkinkan cahaya
alami masuk ke dalam bangunan
dari kaca di atas dinding bata.
 Kolom struktur terbuat dari beton
dan baja untuk membawa bahan
modern sebagai kombinasi antara
Timur dan Barat antara bambu
tradisional dan bahan industri
lainnya

E. Masonic Amphitheatre
Gambar Struktur

 Undakan dari struktur beton seperti


pada umumnya
 Atap menggunakan struktur kayu
dengan lengkungan kombinasi
 Struktur dinding terdiri dari
gulungan kayu prefabrikasi.
 panel Komposit Logam Alpolik
yang digunakan untuk
membungkus bagian bawah
cangkang band dibuat secara
digital
BAB II
SURVEY DAN ANALISA

2.1. Analisa penyikapan potensi view kedalam dan keluar tapak


Arsitektur

Potensi Positif Potensi Negatif Penyikapan


 Pada V3, view  View keluar tapak  Pemandangan pada
berhadapan pada V1 adalah V1 dan V2 dapat
langsung dengan jalan raya yang dioptimalkan dengan
Danau Buperta digunakan cara membuat
Cibubur pengunjung untuk bukaan (area terbuka
 Pada V4 juga mengelilingi area dan taman)
terdapat tapak Buperta Cibubur  Pada V3 sebaiknya
kosong yang  View di dalam dipertahankan
memiliki vegetasi tapak pada V2 karena viewnya
existing. adalah banyaknya sudah cukup baik
Pedagang Kaki yaitu danau.
Lima yang
berjualan sehingga
mengurangi area
view yang baik
2.2. Analisa penyikapan pencahayaan matahari

Potensi Positif Potensi Negatif Penyikapan


 Matahari dari arah  Matahari siang/sore  Oleh karena itu di
Timur baik untuk dari arah Barat sisi Barat tapak
kesehatan. tidak baik bagi dapat ditanami
kesehatan dan tumbuhan yang
terasa sangat panas segar dan rindang
sebagai buffer
 Orientasi bukaan
pada bangunan
diutamakan pada
sisi Utara dan
Selatan

Respon :

Pada sisi Barat ditanami


tumbuhan yang segar dan
rindang
2.3. Analisa penyikapan sirkulasi pencapaian kedalam dan keluar tapak

Potensi Positif Potensi Negatif Penyikapan


 Lokasi terletak di  Lokasi terletak  Pada sisi Timur
dalam Area dipinggiran danau sangat cocok
Perkemahan yang dimana dijadikan Entrance
Cibubur, sehingga berarti harus utama untuk
memudahkan orang memikirkan masuk ke dalam
untuk bagaimana bangunan.
menemukannya. buangan airnya
 Setelah masuk area dengan baik.
Buperta, sangat
mudah untuk
mencapai lokasi di
dekat Danau
Jambore
2.4. Analisa penyikapan kontur pada tapak

Potensi Positif Potensi Negatif Penyikapan


 Kontur tanah yang  Menjadi tantangan  Perlunya dibuat
ada pada lokasi tersendiri dalam undakan untuk
relatif landai mendesain sirkulasi manusia.
 Perbedaan bangunan dengan  Massa bangunan
ketinggian antar kondisi tanah diletakkan pada
titik adalah 50 cm berkontur bagian tanah yang
relatif tinggi untuk
menghindari
masalah drainase
 Ditanami
tumbuhan
penyangga
(rumput/perdu)
untuk mencegah
pengikisan tanah

RESPON

Undakan untuk sirkulasi

Massa bangunan diletakkan pada posisi Ditanami tumbuhan penyangga (rumput/perdu)


tanah yang paling tinggi untuk mencegah pengikisan tanah
2.5. Analisa Penyikapan mempertahankan vegetasi eksisting

Potensi Positif Potensi Negatif Penyikapan


 Pada sisi Utara,  Pada bagian tengah  Pohon yang ada
Barat, dan Selatan tapak, sudah ada tidak perlu
sudah dikelilingi vegetasi existing dihilangkan.
oleh vegetasi yang dengan jumlah 5  Alternatif yang bisa
tersusun dengan pohon yang digunakan adalah
baik di pinggirnya dimana jika dengan membuat
dihilangkan akan bangunan yang
mengurangi ditengahnya
sumber oksigen terdapat vegetasi
yang paling baik existing

Respon :
Area membaca bisa dibuat menjadi
gambar dibawah. Dengan sirkulasi yang
baik, teduh, dan nyaman sangat cocok
dijadikan area membaca.
2.6. Analisa penyikapan kebisingan dari dalam dan luar tapak

Potensi Positif Potensi Negatif Penyikapan


 Pada sisi Selatan,  Lokasi tapak  Bagian massa
terdapat Danau, berada dipinggir bangunan
yang dimana jalan raya, tempat diletakkan agak
tingkat berlalu-lalangnya jauh dari lokasi
kebisingannya kendaraan, yang tingkat
cukup rendah sehingga tingkat kebisingannya
kebisingan cukup sangat tinggi.
tinggi.  Perlu dipikirkan
buffer pada bagian
pembatas massa
bangunan, dapat
berupa
pepohonan/taman,
atau dengan
pengolahan bentuk
lahan.
 Bagian massa
bangunan yang
dekat dengan area
kebisingan
dipikirkan lagi
untuk menggunakan
material yang kedap
suara.

Tingkat kebisingan tinggi

Tingkat kebisingan rendah

Respon :
1. Massa bangunan diletakkan
jauh dari area kebisingan
2. Adanya vegetasi yang
berfungsi sebagai buffer
3. Pemilihan material yang kedap
suara
2.7. Analisa penyikapan pergerakan udara

Potensi Positif Potensi Negatif Penyikapan


 Udara diskitar  Pengaruh angin  Menggunakan
cukup sejuk yang terbesar prinsip ventilasi
karena adanya datang dari arah : silang agar sirkulasi
vegetasi existing Selatan, Barat pergerakan udara
yang menyerap Daya, dan Barat bisa dilakukan
pergerakan udara Laut. dengan baik.
dengan baik.  Angin membawa  Banyaknya bukaan
 Sehingga kotoran dan debu untuk keluar-
terciptalah suasana masuknya udara
yang sejuk  Menahan vegetasi
dengan ketinggian
yang cukup sebagai
penahan hembusan
angin sekaligus
penyaring kotoran
dan debu.
 Membuat batas
dikeliling site

Respon :
1. Menggunakan ventilasi
silang
2. Banyaknya bukaan
3. Mengatur ketinggian
vegetasi
4. Membuat batas dikeliling
site
2.8. Analisa penyikapan iklim

Potensi Positif Potensi Negatif Penyikapan


 Berada pada  Curah hujan cukup  Perlunya dibuat
daerah yang tinggi pada saluran air di
beriklim tropis musimnya. sepanjang tepi jalan
 Berada dipinggir untuk menghindari
danau, jika tidak tergenangnya air.
memikirkan  Dibuat atap yang
saluran lebar untuk
buangannya melindungi dinding
dengan baik maka dari tampiyas
akan terjadi banjir  Menyesuaikan
bentuk atap untuk
iklim tropis

Saluran air

Respon :
1. Dibuatnya aliran drainase yang
baik
2. Tritisan pada atap untuk
menghindari tampiyas
3. Pembuatan talang pada atap
DAFTAR PUSTAKA

 http://alazhar-yogyakarta.com/
 https://www.archdaily.com/790591/bima-microlibrary-shau-bandung
 https://www.archdaily.com/87587/al-irsyad-mosque-urbane
 https://www.archdaily.com/874030/casablancka-residence-budi-pradono-
architects
 https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2009/12/02/tata-ruang-dalam-budaya-
bali/
 https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekakarsa/article/view/493
 http://www.astudioarchitect.com/2015/01/mengenal-orientasi-rumah-dan-
bangunan.html
 https://www.archdaily.com/253283/masonic-amphitheatre-project-
designbuildlab-at-virginia-tech

Anda mungkin juga menyukai