Anda di halaman 1dari 31

KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT

PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

OPTIMALISASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL


BANGUNAN BERDASARKAN AHSP KEMHAN BERBASIS
SISTEM APLIKASI DI ZIDAM IM TAHUN 2022

Disusun Oleh:

NAMA : ERNA ELIDAWATI SINAGA, S. T., M. M


PANGKAT : Penata Muda Tk. I, III/b
NIP : 198406102007122001

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


Bandung Tahun 2022
ii

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : OPTIMALISASIPERHITUNGAN KEBUTUHAN


MATERIAL BANGUNAN BERDASARKAN AHSP
KEMHAN BERBASIS SISTEM APLIKASI DI ZIDAM
IM TAHUN 2022

Disusun oleh Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas TA 2022

1. Nama : ERNA ELIDAWATI SINAGA, S. T., M. M


2. Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I, III/b
3. NIP : 198406102007122001

Telah memenuhi syarat dan setuju untuk diuji

Bandung, Mei 2022

Mentor, Coach,

Mendra Yani,S. T
Mayor Czi NRP………… Dra. Suharin. Z
iii

LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

JUDUL : OPTIMALISASI PERHITUNGAN JUMLAH MATERIAL


BANGUNAN BERDASARKAN AHSP KEMHAN BERBASIS
SISTEM APLIKASI DI ZIDAM IM TAHUN 2022

Disusun oleh Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas TA 2022

1. Nama : ERNA ELIDAWATI SINAGA, S. T., M. M


2. Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I, III/b
3. NIP : 198406102007122001

Telah diseminarkan di depan Tim Penguji Rancangan Aksi Perubahan


pada hari di

Penguji, Coach,

Mayor CAJ Robby A., S. Sos., M.I.P. Dra. Suharin Z


iv

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas


rahmatNya sehingga Action Leader dapat menyelesaikan Rancangan Aksi
Perubahan dengan judul “Optimalisasi Perhitungan Material Bahan
Bangunan Berdasarkan AHSP Kemhan Berbasis Sistem Aplikasi di
Zidam IM Tahun 2022”.
Rancangan Aksi Perubahan ini disusun dalam rangka memenuhi
persyaratan Pendidikan Kepemimpinan Pengawas (PKP) ....... Tahun
2022 Pusdiklat Ajen TNI AD ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan
bimbingan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini Action Leader
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Mayor Czi Mendra Yani,S. T selaku mentor yang telah memberikan


dukungan selama menyelesaian Rancangan Aksi Perubahan
2. Dra. Suharin Z selaku Coach yang telah mendampingi, membimbing
dan mengarahkan sehingga action leader mendapatkan banyak
masukan dan pembelajaran untuk mewujudkan gagasan menjadi
rancangan aksi perubahan
3. Letnan Kolonel Abdillah Arif sebagai Kazidam IM atas dukungan
penuh yang diberikan kepada action leader.
4. Teman-teman PKP satu angkatan atas bantuan, masukan-masukan
serta rasa kekeluargaan yang telah terjalin selama ini. Semoga kita
semua terus diberikan kesehatan dan semangat dalam menjalani
PKP ini hingga selesai
Action leader menyadari dalam penyusunan RAP ini masih banyak
terdapat kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan.
Akhirnya action leader berharap semoga aksi perubahan ini dapat
bermanfaat bagi Peningkatan pelayanan di Zidam IM ke arah yang lebih
baik.
Bandung, Mei 2022
Action Leader

Erna Elidawati Sinaga, S. T., M. M


T., M. M
v

DAFTAR ISI

Cover i
Lembar Persetujuan ii
Lembar Pengesahan iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vi
Daftar Lampiran vii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1

Tujuan Aksi Perubahan 3


Manfaat Aksi Perubahan 4

BAB II PENDAHULUAN 5
vi

DAFTAR TABEL

Nama tabel Halaman


Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
vii

DAFTAR GAMBAR

Nama Gambar Halaman


Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gamba 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8:
Gambar 9:
Gambar 10
viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Lampiran Halaman


Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
1

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang.
Hal ini sejalan dengan fakta bahwa saat ini Indonesia sedang aktif dalam
tahap pembangunan yang terjadi hampir di segala segi baik sosial,
politik, ekonomi dan budaya. Salah satu bidang yang sedang
berkembang saat ini adalah bidang konstruksi. Sebenarnya bidang
konstruksi di Indonesia sudah berkembang sejak lama, hal ini merujuk
pada bangunan Candi Borobudur, Monumen Nasional, dan Masjid
Istiqlal. Semua bangunan tersebut merupakan bukti adanya kemampuan
anak bangsa membangun sebuah kosntruksi yang monumental dan
bersejarah, serta diakui oleh dunia.

Konstruksi adalah merupakan suatu kegiatan membangun suatu


sarana dan prasarana dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil.
Sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau
satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara
ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangun(an)
yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, konstruksi struktur
bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur
bangunan. contoh lain: Konstruksi jalan raya, konstruksi jembatan,
konstruksi kapal, dan lain lain. Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi
oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini
bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya
diserahkan kepada mandor (proyek yang mengawasi buruh bangunan,
tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan "fisik"
sebuah konstruksi).
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Th 2020
mendefinisikan Konstruksi adalah rangkaian kegiatan untuk mewujudkan,
memelihara, menghancurkan bangunan dan/ atau seluruhnya menyatu
dengan tanah atau tempat kedudukannya menyatu dengan tanah.
2

Sedangkan bangunan konstruksi adalah wujud fisik hasil jasa konstruksi.


Untuk itu, dalam keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi,
bidang perencanaan memiliki peranan yang sangatlah penting. Hal ini
terkait dengan rancang-bangun (desain dan pelaksanaan) infrastruktur
yang mempertimbangkan mengenai penentukan besarnya biaya yang
diperlukan/anggaran, disertai dengan  jadwal perencanaan yang
baik, keselamatan lingkungan kerja, ketersediaan material bangunan dan
logistik.
. Merujuk pada Tata Cara Penyelenggaraan kegiatan Pengadaan
Bangunan Militer di lingkungan Departemen Pertahanan dan Tentara
Nasional Indonesia (Dephan dan TNI) Nomur: Juklak / 09 / XII / 2004,
supaya pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai rencana, beberapa masalah
yang perlu diperhatikan adalah masalah yang berkaitan dengan sistem
pemilihan penyediaan jasa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
serta penyerahan bangunan. Pada Bab IV Permenhan No. 17 tahun 2011
tentang rencana umum pengadaan barang/ jasa meliputi kegiatan-
kegiatan yakni mengidentifikasikan kebutuhan barang/ jasa yang
diperlukan Kemhan dan TNI, menyusun dan menetapkan rencana untuk
pengadaan barang/ jasa.
Zidam IM sebagai satuan yang merupakan unsur bawah dari
Direktorat Zeni Angkatan Darat yang bertugas membantu Kodam IM
dalam administrasi dan pembangunan fasilitas militer, bertugas pokok
menyelenggarakan dukungan administrasi logistik bidang perencanaan
konstruksi, administrasi pengadaan, asistensi pengawasan, pengurusan
materiil zeni, dan pengurusan fasilitas jasa dalam rangka mendukung
tugas pokok Kodam. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas,
Zidam menyelenggarakan tugas-tugas antara lain, Perencanaan
Konstruksi, Administrasi Pengadaan, Asistensi Pengawasan, dan tugas-
tugas lainnya.
Adapun tugas Perencanaan Konstruksi, ialah menyelenggarakan
kegiatan yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian konstruksi bangunan, pemeliharaan bangunan, dan sarana
3

prasarana sesuai prototipe TNI AD di satuan jajaran Kodam berdasarkan


skala prioritas secara tepat dan akurat, baik kualitas maupun kuantitas.
Tugas Staf Sirenkonbang Zidam IM ialah menyelenggarakan
perencanaan konstruksi dan sarana prasarana TNI AD yang meliputi
Survey lapangan, Pembuatan gambar, dan Perhitungan Rencana
Anggaran Bangunan (RAB), dan spesifikasi teknis.
Sesuai dengan tugas-tugas staf Sirenkonbang Zidam IM di atas,
pada perencanaan konstruksi kegiatan yang dilakukan ialah perencanaan,
penyusunan desain, Rencana Anggaran Bangunan (RAB), Harga
Perkiraan Satuan (HPS), dan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja
(KAK), serta asistensi teknik dan pengendalian pekerjaan konstruksi baik
pembangunan dan pemeliharaan bangunan, serta sarana dan prasarana
sesuai AHSP Kemhan.
Perkembangan teknologi informatika saat ini sangat cepat dan pesat,
membawa perubahan yang begitu besar di berbagai bidang. Adapun
komputer yang merupakan peralatan yang diciptakan untuk
mempermudah pekerjaan manusia, saat mencapai kemajuan baik di
dalam pembuatan hardware maupun software. Sebuah kegiatan
penyusunan RAB membutuhkan adanya suatu sistem informasi yang
menunjang yakni tidak hanya memudahkan dalam perhitungan RAB
namun juga dalam perhitungan kebutuhan material bangunan sehingga
pelayanan menjadi optimal.
Kondisi saat ini, di satuan Zidam IM perhitungan kebutuhan material
bangunan dalam perhitungannya, masih menggunakan cara-cara manual,
sehingga waktu penyelesaiannya semakin lama dan melewati batas waktu
yang telah dijadwalkan. Lamanya perhitungan kebutuhan material ini juga
disebabkan karena masih kurang pemahaman kompetensi personel
dalam membuat Rencana Anggaran Bangunan di Zidam IM, dan
kurangnya kompetensi personil dalam perhitungan kebutuhan material di
lapangan.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, action
leader bermaksud mengajukan pemikiran aksi perubahan dengan
4

pembangunan Aplikasi perhitungan kebutuhan material bangunan


berdasarkan AHSP Kemhan di Zidam IM dengan cara Pembuatan aplikasi
perhitungan jumlah bahan bangunan dan pelaksanaan penggunaan
aplikasi tersebut. Dengan demikian, kegiatan perhitungan kebutuhan
material bangunan dapat diselesaikan lebih cepat, tepat, dan akurat
sehingga menghasilkan efisiensi waktu dan tenaga dalam perhitungan
material bangunan tersebut, dan membantu pengawas lapangan terkait
keluar masuk material.
Aksi perubahan “Optimalisasi Perhitungan Kebutuhan Material
Bangunan Berdasarkan AHSP Kemhan Berbasis Sistem Aplikasi di
Zidam IM Tahun 2022” diharapkan dapat menjaga konsistensi pelayanan
terhadap satuan pemakai (satuan di luar Zidam) dalam melaksanakan
tugas konstruksi yakni penyusunan RAB beserta perhitungan materialnya
juga sebagai terobosan baru bagi satuan kerja dengan memanfaatkan
teknologi untuk memaksimalkan kinerja.

2. Tujuan Aksi Perubahan


Tujuan yang ingin dicapai dari aksi perubahan ini adalah untuk
memberikan dampak perubahan terhadap kegaiatan Penyusunan RAB :
a) Jangka Pendek : Pembuatan aplikasi perhitungan jumlah
bahan bangunan dan sosialisasi sekaligus pelatihan pengoperasian
aplikasi tersebut
b) Jangka menengah: Pelaksanaan Penggunaan aplikasi
perhitungan jumlah bahan bangunan dalam penyusunan RAB
konstruksi di Zidam IM
c) Jangka panjang : Monitoring, Evaluasi dan Pemutakhiran
aplikasi perhitungan jumlah bahan bangunan

3. Manfaat Aksi Perubahan


a) Manfaat Umum.
Secara umum manfaat dari kegiatan aksi perubahan ini yaitu:
1) Manfaat bagi action leader
5

a. Dengan aksi perubahan ini, action leader dapat


mewujudkan perubahan dengan inovasi baru dalam
menyelesaikan masalah yang ada
b. Mengoptimalkan kinerja staf zidam IM dalam
melaksanakan tugas-tugas konstruksi
2) Manfaat bagi Unit Kerja dan Instansi
c. Mempermudah estimasi kebutuhan bahan
bangunan
d. Efisiensi waktu dan tenaga dalam penyusunan
RAB
e. Mempermudah dalam penganggaran dana
dengan estimasi bahan bangunan yang cukup akurat
f. Optimalisasi kinerja staf dalam pelaksanaan
tugas konstruksi
g. Menjamin konsistensi pelayanan dalam
melaksanakan tugas konstruksi yakni penyusunan
RAB
h. Sebagai terobosan baru dengan
memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan
kinerja.
3) Manfaat bagi stakeholder/ (kazidam, kasituud,
kasiwas, kainfolahtadam IM)
Mengoptimalkan penyelenggaraan administrasi
logistik bidang perencanaan konstruksi, admnistrasi
pengadaan, asistensi pengawasan, pengurusan materil Zeni
dan pengurusan fasilitas jasa.

b) Manfaat Khusus
1) Manfaat jangka pendek
Meningkatkan kualitas perencanaan konstruksi,
administrasi pengadaan, dan pengawasan materiil Zeni
2) Manfaat jangka menengah
6

Rangkaian pengerjaan kegiatan konstruksi semakin


efisien dari segi penyusunan RAB, pengadaan barang dan
waktu pengerjaan.
3) Manfaat jangka panjang.
Seluruh pekerjaan konstruksi di Zidam IM akan
terlaksana sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan.
7

BAB II
PROFIL KINERJA PELAYANAN

4. Pelayanan Sesuai Tugas dan Fungsi


a. Dasar Hukum Organisasi
Zidam Iskandar Muda terbentuk sejak Kodam Iskandar Muda
dibentuk kembali pada tanggal 29 Januari 2002 berdasarkan Keputusan
Kasad Nomor Kep / 1 / I / 2002 setelah sebelumnya untuk waktu tertentu
Kodam IM di tiadakan dikarenakan sistem politik keamanan negara yang
terancam dan kemudian untuk pembagian wilayah teritorial Aceh dialihkan
atau dilebur menjadi Kodam I/BB yang berkedudukan di medan Sumatera
Utara, maka dengan dibentuknya kembali Kodam IM secara otomatis
seluruh satuan atau badan pembantu dan pelaksana Kodam juga dibentuk
termasuk Zidam IM. Melihat dan mempertimbangkan situasi yang ada
untuk wilayah Aceh yang sangat luas , maka menjadi tugas dan tanggung
jawab satuan Zidam IM untuk membantu Kodam IM dalam memenuhi
kebutuhan satuan - satuan yang berada di dalam ataupun diluar kota
Banda Aceh yang masih dibawah jajaran Kodam IM dalam bidang
pembangunan satuan beserta fasilitas didalam lingkungan satuan tersebut
agar dapat dipergunakan oleh tiap-tiap satuan yang dibutuhkan dalam
menunjang kegiatan satuan tersebut. Zidam IM sendiri bekerja dengan
dasar lingkup Zeni dalam pemenuhan kebutuhan satuan - satuan yang
berada di wilayah kerja Kodam IM dalam bidang pembangunan misalnya,
perumahan, perkantoran satuan, mess, gudang, beserta fasilitas yang
diwajibkan ada didalamnya serta pemeliharaan untuk bangunan yang
telah selesai dan sebelum digunakan oleh satuan - satuan tersebut. Selain
dalam bidang pembangunan Zidam juga membantu Kodam IM dalam
mencari, merencanakan, melengkapi administrasi lahan yang akan
dibangun dan mengajukan ke Kodam IM untuk kemudian diajukan ke
pemerintah pusat dan selanjutnya lahan tersebut dapat dibangun setelah
disahkan dan mendapat persetujuan dari semua pihak termasuk
pemerintah daerah di wilayah tersebut.
8

Peran aktif Zidam IM yang bekerja membantu Kodam IM dalam


tugasnya sebagai pembantu pelaksana Kodam dalam bidang
pembangunan fasilitas militer di wilayah Kodam IM mempunyai visi dan
misi sebagai berikut:
1) Visi. Visi merupakan suatu pandangan dan keinginan secara
global yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu dalam rangka
menyelesaikan tugas pokok. Visi kedepan adalah “ Menyelesaikan
tugas pokok dan fungsi Zeni di wilayah Kodam secara optimal
sesuai program kerja dan anggaran serta penyelesaian masalah
yang timbul berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Zidam
2) Misi. Misi merupakan penjabaran pelaksanaan visi yang harus
dicapai dan dilakukan dengan melaksanakan berbagai upaya kegiatan
Misi. dengan melaksanakan berbagai upaya kegiatan. Adapun misi yang
dilakukan yaitu :
a. Mempersiapkan personel yang berpengetahuan dan
berketrampilan dibidangnya.

b. Menciptakan suasana yang kondusif dan kesadaran semua


pihak terkait serta berperan aktif untuk mewujudkan sasaran
tugas yang optimal.

c. Memberdayakan potensi yang dimiliki baik piranti keras


maupun piranti lunak untuk kepentingan penyelesaian tugas.

Gambar 1. Zidam IM
9

b. Struktur Organisasi

Gambar 2. Struktur Organisasi Zidam IM


10

Gambar 3. Sirenkon Zidam IM

Gambar 4. Struktur Organisasi Zidam IM


11

c. Tugas dan Fungsi


Sirenkonbang Zidam IM. Tugas pokok dan fungsi
Sirenkonbang Zidam IM:
1) Menyelenggarakan perencanaan konstruksi dan
sarana prasarana prototipe TNI AD mulai dari
perencanaan desain gambar, survei, perhitungan
Rencana Anggaran Bangunan (RAB), dan spesifikasi teknis;
2) Menyusun konsep perencanaan pengadaan,
Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) pekerjaan konstruksi di lingkungan Zidam;
3) Memberikan asistensi teknik pelaksanaan
kegiatan konstruksi termasuk melaksanakan revisi
terhadap perencanaan yang sedang/akan berjalan;
4) Menyelenggarakan kegiatan pengendalian
pekerjaan konstruksi agar tercapai ketepatan mutu,
ketepatan jumlah, dan ketepatan waktu; dan
5) Menyampaikan pertimbangan dan saran kepada
Kazidam sesuai bidang tugasnya.

5. Pelayanan di Unit Kerja


a. Proses Jenis Pelayanan.
Proses jenis pelayanan pada Sirenkonbang Zidam IM, dibagi
menjadi dua:
1. Core Service (Pelayanan Utama)
Sesuai dengan tugas pokok Sirenkonbang meliputi
perencanaan desain gambar, survei, perhitungan
Rencana Anggaran Bangunan (RAB), spesifikasi teknis dan
pengajuan Rencana Kerja Anggaran untuk pembangunan
dan pemeliharaan konstruksi yang berasal dari anggaran
program APBN;
12

2. Facilitating Service (Pelayanan Tambahan)


Pelayanan tambahan yang wajib dilakukan Sirenkonbang
adalah Membantu pimpinan/satuan lain dalam hal teknis
bidang konstruksi, mendata pangkalan satuan jajaran,
memberi pembelajaran teori kepada calon pengawas
lapangan dan membantu dalam pekerjaan non program
sesuai permintaan dari komando atas.

b. Output Pelayanan
Output yang dihasilkan oleh seksi Renkonbang Zidam IM
adalah:
1) Terwujudnya penyelenggaraan perencanaan
konstruksi bangunan mulai dari perencanaan desain,
survei, perhitungan Rencana Anggaran Bangunan (RAB),
dan spesifikasi teknis;
2) Terwujudnya konsep perencanaan pengadaan,
Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) pekerjaan konstruksi di lingkungan Zidam;
3) Pemberian asistensi teknik pelaksanaan
kegiatan konstruksi termasuk melaksanakan revisi
terhadap perencanaan yang sedang/akan berjalan;
4) Terwujudnya penyelenggaraan kegiatan
pengendalian pekerjaan konstruksi agar tercapai
ketepatan mutu, ketepatan jumlah, dan ketepatan waktu;
dan

c. Pelanggan yang dilayani


Dalam konteks ini, yang dimaksud pelanggan adalah Unit
dan satuan kerja yang menikmati hasil output dari tugas pokok yang
sudah dilaksanakan oleh Sirenkobang Zidam IM. Untuk hal tersebut
terdapat dua jenis pelanggan yaitu internal dan eksternal.
13

1) Pelanggan internal. Unit kerja dalam lingkungan


Zidam IM yang berhubungan langsung dengan Sirenkonbang
terutama dalam hal pengendalian dan pengawasan
pekerjaan konstruksi bangunan.
2) Pelanggan eksternal. Satuan kerja yang berada di
luar satuan kerja Zidam IM yang berhubungan dalam hal
pelayanan terhadap bidang konstruksi bangunan baik itu
pembangunan maupun pemeliharaan.
14

BAB III
ANALISIS MASALAH PELAYANAN

6. Identifikasi Masalah Pelayanan


Salah satu tugas dan fungsi Unit Kerja Sirenkonbang Zidam IM
adalah Menyelenggarakan perencanaan konstruksi dan sarana
prasarana prototipe TNI AD mulai dari perencanaan desain
gambar, survei, perhitungan Rencana Anggaran Bangunan (RAB), dan
spesifikasi teknis Pengadaan bahan bangunan pada suatu proyek
konstruksi merupakan salah satu modal yang cukup penting. Pengadaan
Bahan bangunan, guna menghindari terjadinya hal-hal buruk yang tidak
diinginkan yang menyebabkan kerugian besar dalam kegiatan. Pada suatu
proyek apabila terjadi kelebihan persediaan bahan, ini merupakan suatu
pemborosan karena dapat mengakibatkan kerusakan material kerena
terlalu lama disimpan. Demikian pula sebaliknya bila terjadi kekurangan
material dapat mengganggu kelancaran pekerjaan proyek yang dapat
mengakibatkan pekerjaan tidak selesai tepat waktu. Dengan adanya
penumpukan atau kekurangan material dapat mengakibatkan proyek
konstruksi menghadapi resiko keterlambatan sehingga tugas-tugas
konstruksi tidak berjalan sesuai target yang telah ditentukan.
Persediaan material merupakan salah satu faktor penting dalam
proyek. Masalah yang sering dihadapi yaitu pemesanan yang berlebihan
atau yang kurang. Agar pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih efektif,
Oleh karena itu harus dikendalikan dengan baik untuk mendapatkan
tingkat persediaan yang optimum.
Berdasarkan uraian tersebut diatas faktor utama yang menjadi
kendala dalam menjalankan tugas dan fungsi Sirenkonbang Zidam IM
adalah belum adanya Aplikasi untuk perhitungan jumlah material sebuah
kontruksi bangunan yang akan di bangun, dengan demikian dapat
diidentifikasikan beberapa Isu strategis terkait kinerja Sirenkonbang Zidam
IM antara lain :
a) Lamanya waktu yg dibutuhkan dalam menyusun RAB
perhitungan kebutuhan material bahan bangunan
15

b) M a s i h kurangnya personel dalam penyusunan Rencana


Anggaran Bangunan di Zidam IM
c) Masih kurangnya pengetahuan personel (pengawas
lapangan) tentang perhitungan jumlah bahan bangunan di Zidam
IM
d) Banyaknya permintaan dari satuan pemakai tentang
permohonan pembuatan RAB yang disertai permintaan perhitungan
jumlah material bangunan dan tenaga kerja.
e) Masih kurang akuratnya perhitungan kebutuhan material.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas perlu kiranya


dilakukan cara-cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan
suatu perubahan yang dilaksanakan secara sistematis, terpadu dan
berkelanjutan. Dengan adanya perubahan ini diharapkan diharapkan
memiliki dampak positif bagi Zidam IM Khususnya sirenkonbang dalam
mengelola perhitungan bahan bangunan, perhitungan perencanaan
anggaran bangunan (RAB), dan spesifikasi teknis Pengadaan bahan
bangunan pada suatu proyek konstruksi.
Adapun kondisi yang diharapkan dalam perhitungan jumlah bahan
bangunan pada suatu proyek kontruksi yaitu :

a) Adanya sistem perhitungan RAB kebutuhan material yang


mudah, cepat, tepat dan akurat.
Dilihat pada :
b) Anggaran cepat terealisasi, program kerja tepat waktu
c) Berfungsinya secara maksimal aplikasi tersebut dan mudah
diakses oleh personel
d) Tepatnya perhitungan material dan tenaga kerja sesuai
dengan ketentuan AHSP KemHan
16

7. Penetapan Masalah Utama

Untuk menentukan masalah yang dominan dari ke lima isu aktual


diatas di perlukan metode Matrik USG (Urgency, Seriousess dan Grwoth),
metode ini merupakan salah satu cara untuk menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperlihatkan urgency dari masalah, keseriusan
maslah-maslah yang dihadapi serta kemungkinana berkembangnya
masalah tersebut semakin besar, hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :

a. Urgency, dari tersedianya waktu, medesak atau tidaknya masalah


tersebut untuk diselesaikan ;
b. Seriousness, dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh keberhasilan, membahayakan system
atau tidak ;
c. Growth, apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit dicegah.

Adapun hasil dari metode USG tersebut tersaji dalam tabel dibawah
ini :
17

Tabel.1 :
Matrik USG (Urgency, Seriousness, dan Grwoth)

KRITERIA
RANG
NO URAIAN MASALAH POKOK PENILAIAN
KING
U S G BOBOT
Lamanya waktu yg dibutuhkan
dalam menyusun RAB
A perhitungan kebutuhan material 5 5 5 15 I
bahan bangunan

Masih kurangnya Personel dalam


penyususnan rencana anggaran
B 4 3 2 9 II
bangunan di Zidam IM

Masih kurangnya pengetahuan


personel (pengawas lapangan)
C tentang perhitungan jumlah bahan 4 3 3 10 IV
bangunan di Zidam IM

Banyaknya permintaan dari satuan


pemakai tentang permohonan
pembuatan RAB yang disertai
D 3 4 4 11 III
permintaan perhitungan jumlah
material bangunan dan tenaga kerja.

Masih kurang akuratnya perhitungan


E kebutuhan material. 5 4 4 13 II

Keterangan :

Urgency (Mendesak) Seriousness (Kegawatan) Growth (Pertumbuhan)

5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Pesat


4 = Penting 4 = Gawat 4 = Pesat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Pesat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Pesat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Pesat

Berdasarkan hasil metode USG di atas maka di dapatkan satu


prioritas masalah dengan nilai bobot tertinggi yaitu : “Lamanya waktu yg
dibutuhkan dalam menyusun RAB perhitungan kebutuhan material
18

bahan bangunan” karena belum adanya aplikasi perhitungan kebutuhan


material bangunan yang mengakibatkan Lamanya waktu yg dibutuhkan
dalam menyusun RAB perhitungan kebutuhan material bahan bangunan.
Oleh karena itu isu ini perlu sesegera mungkin di tindaklanjuti dilakukan
langkah-langkah yang di anggap perlu untuk mempercepat pelaksanaan
tugas hingga tercapainya efektifitas dan efisinsi kerja.
Langkah selanjutnya untuk menentukan isu terpilih, maka dapat
dilakukan melaluI pohon masalah.

Gambar 5:
Tree Analysis (pernyataan negatif)

Belum Sesuainya Perhitungan Kebutuhan Material


Bangunan dengan AHSP Kemhan di Zidam IM Tahun 2022 Permasalahan
utama

Belum Adanya Perhitungan Kebutuhan Material Bangunan


Berdasarkan AHSP Kemhan Berbasis Sistem Aplikasi di Zidam IM
Tahun 2022
Kondisi
terpilih a b c d e
Banyaknya
Lamanya Masih
permintaan dari
waktu yg Masih kurangnya
satuan pemakai
dibutuhkan kurangnya pengetahuan Masih
tentang
dalam Personel personel kurang
permohonan
menyusun dalam (pengawas akuratnya
pembuatan RAB
RAB penyususna lapangan) perhitungan
yang disertai
perhitungan n rencana tentang kebutuhan
permintaan
kebutuhan anggaran perhitungan material.
perhitungan
material bangunan di jumlah bahan
jumlah material
bahan Zidam IM bangunan di
bangunan dan
bangunan Zidam IM
tenaga kerja
bukti

Penyelesaian
RAB melewati
batas waktu
19

Langkah selanjutnya ditentukanlah sasaran yang ingin dicapai


dengan menggunakan teknik analisis pohon sasaran. Sasaran utama
yang ingin dicapai adalah “Sesuainya Perhitungan Kebutuhan Material
Bangunan Berdasarkan AHSP Kemhan di Zidam IM Tahun 2022”.
Untuk mewujudkan sasaran utama tersebut, maka yang terlebih dahulu
diidentifikasi adalah sasaran pokok, yaitu sebagai berikut

Gambar 6:
Pohon sasaran yang diharapkan

Sesuainya Perhitungan Kebutuhan Material Bangunan


Berdasarkan AHSP Kemhan di Zidam IM Sasaran utama

Sasaran
Tersedianya Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Material
yang
Bangunan Berdasarkan AHSP di Zidam IM diharapkan
Sasaran
pokok
Waktu yg
dibutuhkan Masih Banyaknya
dalam Masih kurangnya permintaan dari
menyusun kurangnya pengetahuan satuan pemakai
Masih
RAB Personel personel tentang
kurang
perhitungan dalam (pengawas permohonan
akuratnya
kebutuhan penyususna lapangan) pembuatan RAB
perhitungan
material n rencana tentang yang disertai
kebutuhan
bahan anggaran perhitungan permintaan
material.
bangunan bangunan di jumlah bahan perhitungan
menjadi lebih Zidam IM bangunan di jumlah material
singkat Zidam IM bangunan dan
tenaga kerja
Memberikan
Memberikan
pelatihan
Pembuatan Menambah pelatihan
pada
Aplikasi jumlah terhadap
personel
perhitungan Personel personel Membuat standar
tentang
kebutuhan dalam (pengawas pelayanan jumlah
metode
material penyususna lapangan) permohonan
perhitungan
bangunan n rencana tentang pembuatan RAB
kebutuhan
berdasarkan anggaran perhitungan dalam satu bulan
material
AHSP Kemhan bangunan di jumlah bahan
bangunan
di Zidam IM Zidam IM bangunan di
yang lebih
Zidam IM
efisien
20

Dari hasil analisis pohon sasaran yang diharapkan di atas maka


terpilihlah solusi “Pembuatan Aplikasi perhitungan kebutuhan material
bangunan berdasarkan AHSP Kemhan di Zidam IM”. Hasil penentuan
alternatif solusi tersebut ditunjukkan pada Pohon Alternatif berikut ini.

Gambar 7 :
Pohon Alternatif

Perhitungan Kebutuhan Material Bangunan di Zidam


IM sesuai dengan AHSP Kemhan

Tersedianya Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Material


Bangunan Berdasarkan AHSP di Zidam IM

Waktu yg dibutuhkan dalam menyusun RAB perhitungan


kebutuhan material bahan bangunan menjadi lebih singkat

Pembuatan Aplikasi perhitungan kebutuhan material


bangunan berdasarkan AHSP Kemhan di Zidam IM
21

Setelah permasalahan pokok sudah terpilih, selanjutnya akan dibuat


petakan permasaslahan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
melalui Causal Mapping sebagai berikut :

Gambar 8 Causal Mapping

Penyebab Masalah Solusi inovatif (aksi perubahan) Kondisi yang diharapkan


(Kondisi Saat ini)
Dalam perhitungan Pembuatan Aplikasi perhitungan kebutuhan Adanya sistem perhitungan RAB
masih secara manual Lamanya waktu yg material bangunan berdasarkan AHSP Kemhan kebutuhan material yang mudah,
di Zidam IM. cepat, tepat dan akurat
dibutuhkan dalam
Kurang cepatnya
perhitungan material menyusun RAB Dilihat pada :
yang dibutuhkan perhitungan kebutuhan
material bahan Anggaran cepat terealisasi, program
Masih Kurang bangunan. Jangka Jangka Jangka kerja tepat waktu
pemahaman pendek menengah panjang Berfungsinya secara maksimal aplikasi
kompetensi personel tersebut dan mudah diakses oleh
dalam membuat personel
Rencana Anggaran Bukti/Data : Tepatnya perhitungan material dan
Pembuatan Pengemba Pemutakhiran
Bangunan di Zidam tenaga kerja sesuai dengan ketentuan
Penyelesaian RAB aplikasi ngan aplikasi aplikasi dan
IM AHSP KemHan
melewati batas waktu perhitungan pembaharuan 
Kurangnya kebuthan data 
kompetensi personil bahan data yang
dalam perhitungan bangunan akurat dan
kebutuhan material dan terkini. Manfaat
di lapangan Internal :
pelaksanaa
Mempermudah staf renkon dalam
n estimasi jumlah bahan bangunan
penggunaa Efisiensi waktu dan tenaga dalam
n aplikasi penyusunan RAB
Membantu pengawas lapangan terkait
tersebut. keluar masuk material

Eksternal:
Menjaga konsistensi pelayanan
terhadap satuan pemakai (satuan di
luar Zidam) dalam melaksanakan tugas
Akibat jika masalah tidak diatasi Tujuan Umum : secara umum adalah untuk konstruksi yakni penyusunan RAB
.
memberikan dampak perubahan terhadap Sebagai terobosan baru bagi satker
Menyebabkan proyek mati kontrak kegiatan Penyusunan RAB dengan sistem yang dengan memanfaatkan teknologi untuk
Terhambatnya kinerja organisasi terkomputerisasi dapat tercapai suatu kegiatan memaksimalkan kinerja.
Pelayanan terhambat yang efektif dan efisien dalam menunjang
kegiatan pelayanan.

Tujuan Khusus

Jangka pendek: Tersedianya aplikasi


perhitungan jumlah material bangunan berbasis
digital
Jangka menengah: monitoring dan evaluasi
aplikasi perhitungan jumlah material bangunan

Jangka panjang: Pemutakhiran aplikasi


perhitungan jumlah material bangunan
22
23

Anda mungkin juga menyukai