Anda di halaman 1dari 7

43

BAB III
ANALISIS MASALAH PELAYANAN

c. Identifikasi Masalah Pelayanan


Pengadaan bahan bangunan pada suatu proyek konstruksi merupakan salah
satu modal yang cukup penting. Pengadaan Bahan bangunan, guna menghindari
terjadinya hal-hal buruk yang tidak diinginkan yang menyebabkan kerugian besar dalam
kegiatan. Pada suatu proyek apabila terjadi kelebihan persediaan bahan, ini merupakan
suatu pemborosan karena dapat mengakibatkan kerusakan material kerena terlalu lama
disimpan. Demikian pula sebaliknya bila terjadi kekurangan material dapat mengganggu
kelancaran pekerjaan proyek yang dapat mengakibatkan pekerjaan tidak selesai tepat
waktu. Dengan adanya penumpukan atau kekurangan material dapat mengakibatkan
proyek konstruksi menghadapi resiko keterlambatan sehingga tugas-tugas konstruksi
tidak berjalan sesuai target yang telah ditentukan.
Persediaan material merupakan salah satu faktor penting dalam proyek. Masalah
yang sering dihadapi yaitu pemesanan yang berlebihan atau yang kurang. Agar
pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih efektif, Oleh karena itu harus dikendalikan
dengan baik untuk mendapatkan tingkat persediaan yang optimum.
Beberapa Isu strategis terkait kinerja kasirenkon ialah :
a) Lamanya waktu yg dibutuhkan dalam menyusun RAB perhitungan
kebutuhan material bahan bangunan
b) M a s i h kurangnya personel dalam penyusunan Rencana Anggaran
Bangunan di Zidam IM
c) Masih kurangnya pengetahuan personel (pengawas lapangan) tentang
perhitungan jumlah bahan bangunan di Zidam IM
d) Banyaknya permintaan dari satuan pemakai tentang permohonan
pembuatan RAB yang disertai permintaan perhitungan jumlah material bangunan
dan tenaga kerja.
e) Masih kurang akuratnya perhitungan kebutuhan material.
44

d. Penetapan Masalah Utama

Analisis USG untuk penentuan isu strategis terpilih terkait kinerja Kasirenkon Zidam IM
ialah : Setelah di identifikasi, maka dilakukan penentuan permasalahan, agar dapat
ditemui prioritas masalah untuk dicarikan solusi alternatif melalui kriteria ASTRID:

N BOBOT
KRITERIA ISU STRATEGIS KET
O KRITERIA
a b c d e
1 Aktual 15 15 5 10 5 5
2 Spesifik 10 10 5 10 5 5
3 Transformasi 10 5 5 5 10 10
4 Relevan 15 15 10 10 10 10
5 Inovatif 20 20 10 10 10 10
Dapat Dilaksanakan
6 30 25 10 20 20 15
sesuai masa pelatihan
Jumlah 90 45 65 60 55
Tabel.1. Kriteria ASTRID

isu strategis yang terpilih dilakukan penetapan masalah utama melalui kriteria metode USG

KRITERIA PENILAIAN
NO URAIAN MASALAH POKOK RANGKING
U S G BOBOT

Lamanya waktu yg dibutuhkan


dalam menyusun RAB
a perhitungan kebutuhan material 5 5 5 15 I
bahan bangunan

Masih kurangnya pengetahuan


personel (pengawas lapangan)
b tentang perhitungan jumlah bahan 4 3 4 11 II
bangunan di Zidam IM

Banyaknya permintaan dari satuan


pemakai tentang permohonan
pembuatan RAB yang disertai
c 3 4 3 10 III
permintaan perhitungan jumlah
material bangunan dan tenaga kerja.

Tabel. 2. Matrik USG (Urgency, Seriousness, dan Grwoth)


45

Keterangan :

1 = Tidak Penting, 2 = kurang Penting, 3 = Cukup Penting, 4 = Penting, 5 = Sangat


Penting

a. Urgency, dari tersedianya waktu, medesak atau tidaknya masalah tersebut untuk
diselesaikan ;
b. Seriousness, dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas
kerja, pengaruh keberhasilan, membahayakan system atau tidak ;
c. Growth, apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.

III. Petakan permasalahan, kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan melalui Causal
Mapping Sebagai Alur Pikir Manajemen Perubahan

Kerangka Berpikir

Penyebab Masalah Solusi inovatif (aksi perubahan) Kondisi yang diharapkan


(Kondisi Saat ini)
Penyusunan RAB Pembuatan sistem aplikasi
masih Belum efisiennya perhitungan jumlah bahan Keakuratan estimasi bahan
menggunakan estimasi bangunan dalam penyusunan bangunan
cara-cara manual perhitungan jumlah Rancangan Anggaran Bangunan di Estimasi anggaran biaya
Estimasi jumlah bahan bangunan zidam IM yang lebih tepat
bahan dalam penyusunan Pengerjaan konstruksi yang
bangunan RAB konstruksi lebih terstrukstur dan tepat
dilakukan Bukti/ data: Jangka Jangka Jangka waktu
dengan cara Terjadinya pendek menengah panjang
manual yaitu kelebihan atau
berdasarkan kekurangan
pengalaman Pembuata Pelaksana Monitorig, Manfaat Manfaat
bahan bangunan n aplikasi an Evaluasi Internal :
sebelumnya dalam pengerjaan perhitunga Pengguna dan Mempermudah estimasi jumlah
bukan dengan konstruksi n jumlah an aplikasi Pemutakhi bahan bangunan dalam
perhitungan
Tidak cukupnya bahan ran penyusunan RAB
biaya yang telah bangunan perhitunga aplikasi Efisiensi waktu dan tenaga
di anggarkan dan n jumlah perhitunga dalam penyusunan RAB
dalam RAB dalam sosialisasi bahan n jumlah Mempermudah dalam
pengerjaan sekaligus bangunan bahan penganggaran dana dengan
pelatihan dalam bangunan estimasi bahan bangunan yang
konstruksi
pengopera penyusun cukup akurat
Keterlambatan
sian an RAB
pengerjaan aplikasi konstruksi Eksternal:
konstruksi dari tersebut di Zidam Optimalisasi kinerja staf dalam
perkiraan IM pelaksanaan tugas konstruksi
sebelumnya Menjamin konsistensi
sehingga terjadi pelayanan dalam
penambahan Tujuan: secara umum: memberikan melaksanakan tugas konstruksi
dampak perubahan terhadap yakni penyusunan RAB
biaya tukang dan
kegaiatan Penyusunan RAB Sebagai terobosan baru
biaya-biaya
dengan memanfaatkan
lainnya teknologi untuk memaksimalkan
Tujuan kinerja.
Akibat jika masalah tidak diatasi
Akan bertumpuknya bahan dan terlaksananya sosialisasi
bangunan yang berlebih atau akan sekaligus pelatihan pengoperasian
selalu terjadi kekurangan bahan aplikasi tersebut
bangunan jangka menengah:
46Terlaksananya
Kesulitan dalam pengerjaan Penggunaan aplikasi perhitungan
konstruksi akibat ketidakcukupan jumlah bahan bangunan dalam
biaya penyusunan RAB konstruksi di Zidam
IM
Pengerjaan proyek kontruksi akan
terhambat atau molornya waktu jangka panjang: Terlaksananya
pengerjaannya Monitorig,Evaluasi dan Pemutakhiran
aplikasi perhitungan jumlah bahan
bangunan

Gambar 1. Kerangka berpikir


IV. Menggunakan Tree Analysis

a. Pohon Masalah (pernyataan negatif)

Belum Optimalnya Pengerjaan Konstruksi Permaslahan


di Zidam IM utama

Belum Efisiennya Penyusunan RAB di Zidam IM

Masalah
terpilih
Kondisi
saat ini Masih Kurangnya Masih kurangnya
Belum akuratnya
estimasi jumlah personel pengetahuan
perhitungan jumlah dalam penyusunan personel tentang
bahan bangunan Rancangan perhitungan
dalam penyusunan Anggaran jumlah bahan
RAB konstruksi bangunan di
Bangunan di Zidam
IM zidam IM

bukti

Bertumpuk Estimasi jumlah


Kesulitan
nya bahan Pengerjaan bahan bangunan
dalam
bangunan pengerjaan proyek terlalu jauh
yang Pengerjaan RAB
konstruksi kontruksi berbeda dari apa
berlebih akan masih menggunakan
akibat yang dibutuhkan
selalu atau
molornya pengerjaan
terjadi
kekuranga waktu konstruksi
pengerjaann
n bahan
ya 47
bangunan

Gambar 2. Pohon Masalah

b. Pohon Sasaran Yang diharapkan

Terciptanya Pengerjaan Konstruksi di Zidam IM Sasaran


secara optimal utama

Sasaran yang
Terciptanya Keakuratan estimasi bahan bangunan diharapkan
dalam pengerjaan konstruksi di Zidam IM (kondisi yang
diharapkan)

Bertambahnya Bertambahnya
Akuratnya
estimasi jumlah personel pengetahuan
perhitungan dalam penyusunan personel tentang
jumlah bahan Rancangan perhitungan
bangunan dalam Anggaran jumlah bahan
penyusunan RAB bangunan di
Bangunan di Zidam
konstruksi
IM zidam IM

Pembuatan sistem
aplikasi perhitungan Estimasi jumlah
jumlah bahan Pengerjaan RAB bahan bangunan
bangunan dalam menggunakan cara- lebih tepat
penyusunan cara yang lebih sesuai
Rancangan mutakhir
Bangunan di zidam konstruksi
IM

48

Gambar.3 Pohon Sasaran

c. Pohon Alternatif

Pengerjaan Konstruksi di Zidam IM yang Optimal

Keakuratan estimasi bahan bangunan dalam pengerjaan


konstruksi di Zidam

Keakuratan estimasi perhitungan jumlah bahan bangunan dalam


penyusunan RAB konstruksi

Sistem aplikasi perhitungan jumlah bahan bangunan dalam


penyusunan RAB

Berbasis web
49

Gambar.6. Pohon alternatif

Anda mungkin juga menyukai