Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Mukzon Rofiqi

NRP : 10111710013079
Mata Kuliah : Penulisan Laporan Teknik (Kelas G)
Tugas : Rencana Judul Tugas Akhir dan Review Jurnal

(1)
Rencana Judul :
1. A
2. B
3. C

(2)
Open BIM-based quantity take-off system for schematic estimation of building frame in early
design stage (Choi et al., 2015)

REVIEW
Estimasi biaya pada proyek konstruksi merupakan faktor penting dalam membuat keputusan
dalam perencanaan. Pada estimasi biaya dibutuhkan akurasi quantity take-off. Berdasarkan pada
kebutuhan dan tuntutan yang luas, Building Information Modelling (BIM) dapat dijadikan
jawaban dari kebutuhan tersebut. Estimasi quantity take-off (QTO) dengan menggunakan BIM
dapat membantu dalam pengoptimalan estimasi biaya. Proses estimasi QTO dengan
menggunakan BIM dimulai dari modeling, verifikasi model, dan didapatkan QTO.

(3)
3D Model-Based Quantity Take-Off for Construction Estimates (Han et al., 2017)

REVIEW
Optimasi biaya pada proyek konstruksi sangat dipengaruhi oleh akurasi perhitungan quantity
take-off. Penggunaan BIM menjadi solusi untuk mencapai akurasi pada quantity take-off.
Penggunaannya yang luas dibatasi oleh masalah kekayaan intelektual yang terkait dengan
transfer model BIM full atau file IFC standar dari pemilik ke kontraktor. Penelitian ini telah
mengembangkan metode baru untuk mengefektifkan dimensi dari model tampilan 3D
Navisworks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metodologi yang diusulkan menghasilkan
hasil yang andal dan sangat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk melakukan
quantity take-off.

(4)
A Survey on Modelling Guidelines for Quantity Take-Off Oriented BIM-Based Design
(Monteiro & Poças Martins, 2013)

REVIEW
Quantity Take-Off adalah salah satu tugas penting dalam proses konstruksi karena ini adalah
pondasi untuk beberapa tugas lain. Pada pelaksanaan quantity take-off dilakukan pengukuran
elemen bangunan, dan jumlah ini kemudian digunakan untuk memperkirakan biaya dan beban
kerja yang relevan. QTO berbasis BIM diketahui memberikan perkiraan biaya proyek yang lebih
sederhana namun lebih rinci dan akurat, mengurangi waktu dan biaya, meskipun ini juga
merupakan fitur yang rumit dan cenderung hanya digunakan oleh para ahli. QTO dilakukan oleh
quantity suveyor yang menentukan jumlah yang diperlukan untuk bahan berdasarkan gambar 2D
dan mengaturnya dalam Bill of Quantities. Quantity ini kemudian dikaitkan dengan biaya unit
untuk bahan, tenaga kerja dan batasan waktu untuk memprediksi biaya proyek, yaitu membuat
perkiraan biaya proyek. Efisiensi dan keakuratan QTO dan estimasi biaya keduanya sangat
penting karena memengaruhi perkiraan biaya proyek. Selain itu, perkiraan biaya proyek juga
dapat memberikan indikator untuk produktivitas, analisis kelayakan, persyaratan dan persetujuan
keuangan, penganggaran, penawaran dan penghargaan, jaminan, biaya pemeliharaan dan operasi.
QTO berbasis BIM tidak menyediakan semua data yang diperlukan untuk membuat estimasi
biaya dan Bill of Quantities. Faktanya, selalu perlu untuk diketahui apakah data yang
dimasukkan dari model memberikan nilai yang akurat dari bangunan sebenarnya.
(5)
Qualitative and Quantitative Cost Estimation: A Metodhology Analysis (Aram et al., 2014)

REVIEW
Studi ini membahas bagaimana perbedaan kuantitas diamati untuk bahan interior dengan detail
yang berbeda. Hasil menyiratkan bahwa perbedaan kuantitas yang disebabkan oleh model
dengan detail yang berbeda merupakan hasil yang tidak diinginkan untuk peserta proyek,
termasuk subkontraktor. Dengan mengidentifikasi ketidaksesuaian komponen interior model,
studi ini dapat membantu dalam prediksi awal risiko variasi biaya yang disebabkan oleh
ketidaksesuaian kuantitas yang dapat dideteksi setelah kontrak atau subkontrak. Studi ini
berkontribusi pada evaluasi kualitas BIM serta pengetahuan BIM dari sudut pandang estimasi
biaya. Semakin rinci pemodelan informasi bangunan (BIM), semakin akurat kuantitas yang dapat
diefektifkan dalam QTO berbasis BIM.

Anda mungkin juga menyukai