Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR PROPOSAL

ANALISA PENERAPAN BIM 5D


TERHADAP CCO UNTUK OPTIMALISASI
WAKTU DAN BIAYA

RI0 HAMDANI- 1410246101


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
 Salah satu bagian kecil dari inovasi pendukung era 4.0 didunia konstruksi adalah Building
Information Modeling (BIM). Pemerintah lewat UU Jasa Konstruksi nomor 2 Tahun 2017 Pasal 5,
menyatakan bahwa Pemerintah Pusat memiliki kewenangan untuk mengembangkan standar
material dan peralatan konstruksi, serta inovasi teknologi konstruksi. BIM merupakan salah satu
inovasi pemerintah yang dituangkan di Permen PUPR No.22 tahun 2018.

 Penggunaan BIM menjadi strategi untuk menjawab tingginya ekspektasi masyarakat akan layanan
jasa konstruksi yang efisien, transparan dan memberikan hasil optimal serta mampu meminimalisir
terjadinya Contract Change Order (CCO) sebagai salah satu hambatan diproyek.
PENDAHULUAN
Pada tahap pelaksanaan, pekerjaan  Kesalahan dalam perencanaan dan
konstruksi melibatkan Kontraktor Pelaksana desain
dan Konsultan Manajemen Konstruksi. Secara  Perubahan desain disebabkan oleh
konvensional, komunikasi dan kordinasi faktor penyelidikan tanah yang
dilakukan secara linier. Dan ini mempersulit kurang detail; dan gambar desain
kolaborasi diantara pihak-pihak yang yang kurang matang.
terlibat ketika produk dari konsultan
perencana bermasalah.  Kesalahan dalam perhitungan
estimasi volume
Berdasarkan penelitian sebelumnya terkait
permasalahan yang ditimbulkan oleh produk  Ketidak sesuaian antara gambar
perencana sehingga memicu terjadinya dan kondisi lapangan
Contract Change Order (CCO) adalah  Perencanaan gambar/spesifikasi
sebagai berikut : yang tidak jelas
PENDAHULUAN
 Pencapaian waktu, biaya, dan mutu yang sesuai dengan yang diharapkan dapat dilakukan
apabila semua kegiatan yang ada digambarkan dengan jelas, dan terlebih dahulu
mendefinisikan tujuan yang hendak dicapai sebagai acuan untuk membuat perencanaan
proyek (Dahlan dan Wijaya 2009).
 Metode BIM menawarkan pendekatan berbeda. BIM (Building Information Modeling)
meniru proses bangunan sebenarnya dimana elemen seperti dinding, jendela, lempengan
dan atap, dan lain-lain dibuat seperti kenyataannya. Dan semua data disimpan terpusat
dalam model bangunan virtual yang dapat diakses langsung oleh masing-masing pihak.
 Transfer informasi ke pihak-pihak yang terlibat didalam pembangunan menjadi mudah
dan review yang dilaksanakan antara kontraktor dengan konsultan manajemen konstruksi
tidak mengakibatkan overlaping schedule karena semua data dan informasi berada pada
satu server bersama sehingga mudah di kontrol apapun yang terjadi.
PENDAHULUAN

Perbedaan Traditional Structure dengan Live BIM Model


PENDAHULUAN
 Perbandingan dengan review  Penerapan Proses BIM dalam
secara konvensional dimana pembuatan Gedung Bank Rakyat
tahapan tersebut masuk dan Indonesia Cabang Pekanbaru
belum selesai ditahap merupakan bentuk perkembangan
pelaksanaan (construction). teknologi informasi AEC
(Architecture, Engineering, and
 Review menjadi proses panjang Construction) di Indonesia.
dan rentan kesalahan ketika di Perkembangan ini bermanfaat
komparasi bersama akibat untuk meningkatkan kualitas
desakan waktu. perancangan baik dari segi
efektifitas, dan produktifitas waktu
maupun biaya.
PENDAHULUAN

Keunggulan Komunikasi BIM


PENDAHULUAN
Namun manfaat dan keuntungan Untuk proyek pembangunan Gedung
penerapan proses BIM akan jauh Bank Rakyat Indonesia Cabang
lebih maksimal apabila Pekanbaru terdiri dari 9 (Sembilan)
diintegrasikan dengan model lantai. Dari 9 (Sembilan) lantai tersebut,
ditemui beberapa kendala.
manajemen proyek perancangan
berbasis BIM sehingga proses BIM Berdasarkan latar belakang di atas,
dapat memaksimalkan kinerja peneliti tertarik untuk melakukan
proyek, menajemen proyek dengan penelitian dalam bentuk proposal
dengan judul “Analisis Penerapan
proses BIM mampu mengurangi Building Information Modelling (BIM)
50% over budget akibat 5D Terhadap CCO Untuk Optimalisasi
penggunaan metode delivery Waktu Dan Biaya Pada Pembangunan
tradisional (The American Institute of Gedung Bank Rakyat Indonesia
Architects, 2014). Cabang Pekanbaru”.

Anda mungkin juga menyukai