Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Achmad Yustofi

NIM : 206060100111053

Summary

© IAEME Publication Scopus Indexed

Berdasarkan dari format BOQ yang mendasar, menghasilkan BOQ yang mengadopsi
prosedur konvensional quantity take-off memainkan peran penting dalam tender dan
penawaran, pembayaran progresif dan perhitungan akuntansi akhir. Maka dari itu quantity
surveyor memainkan peran sentral sebagai ahli di semua tahapan Perusahaan Konstruksi
untuk memperkirakan biaya bangunan, dan untuk memberikan layanan yang mencakup
semua aspek pengadaan, biaya kontrak dan proyek, estimator dan / atau surveyor kuantitas.
Meskipun quantity surveyor telah meningkatkan keterampilan komputasi mereka dengan
memanfaatkan teknologi informasi, mereka masih kurang mencapai keakuratan dari
perkiraan jumlah dan biaya menggunakan spreadsheet excel. Pengembangan teknologi baru
diperlukan untuk pengelolaan biaya dan waktu proses konstruksi yang lebih efektif yang
terutama mempengaruhi perkembangan industri konstruksi. 5D BIM, sebagai teknologi baru,
digunakan untuk informasi yang efektif tentang total biaya desain, konstruksi dan
pengoperasian proyek menggunakan informasi digital. Menurut (NBIMS, 2012), BIM adalah
masa depan arus informasi yang lancar sebesar 77%, meningkatkan produktivitas sebesar
67%, memberikan efisiensi biaya sebesar 65% dan meningkatkan pelaksanaan proyek sebesar
59%. Meskipun banyak manfaat yang telah diidentifikasi dalam tinjauan pustaka ekstensif,
ada keterbatasan yang perlu segera diatasi.
Meskipun banyak manfaat yang telah diidentifikasi dalam beberapa tinjauan pustaka,
ada keterbatasan yang perlu segera diatasi. Kontribusi BIM dalam perkembangan industri
konstruksi ternyata sangat lambat. Ada kurangnya kesadaran budaya dan dukungan
manajemen yang signifikan dalam penerapan teknologi BIM. Penelitian telah dilakukan di
berbagai negara untuk mengeksplorasi pengaruh teknologi 5D BIM pada estimasi biaya
dengan menggunakan data yang dapat dihitung untuk kemudahan dalam penghitungan yang
mana akan menjadi cara yang berbeda dari sebelumnya untuk menghasilkan estimasi biaya
yang akurat pada seluruh perputaran proyek.
Teknologi 5D BIM cukup andal digunakan di beberapa negara di kawasan teluk.
Namun, hal itu tidak lazim seperti di Negara-negara Eropa karena kurangnya kesadaran dan
resistensi budaya terhadap perubahan. Laju pembangunan yang lebih tinggi di kawasan ini
menuntut teknologi yang efektif untuk diadopsi dalam estimasi biaya dan survei kuantitas dan
BIM memiliki potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kurangnya
antusiasme praktisi, minimnya standar dan teknologi menjadi kendala utama. Terlepas dari
faktor-faktor yang disebutkan, biaya awal perangkat lunak, pengaturan perangkat keras, dan
pelatihan staf dianggap sebagai batasan paling signifikan untuk keberhasilan penerapan 5D
BIM. Terlepas dari efisiensi tinggi BIM, tidak ada penelitian yang membuktikan hubungan
antara kode standar pengukuran gedung seperti SMM7, CESMM3 dan NRM dan 5D BIM
untuk meningkatkan kompatibilitas. Metode pengukuran harus di standarisasi tergantung
pada metode preferensi yang akan diadopsi oleh organisasi. Alat dan teknik BIM perlu
dieksplorasi dan protokol harus ditetapkan dalam sistem pengkodean model digital.

Analisa Kritis untuk Further Research

Makalah ini membahas tentang teknologi BIM yang memiliki keunikan tersendiri dan
meninjau efektifitas penggunaan BIM oleh industri konstruksi. Perlu untuk menguraikan
manfaat penerapan teknologi BIM di berbagai tingkatan proyek, dari yang skala kecil atau
besar dan kemampuan aplikasi 5D BIM dalam praktik quantity survey. Tantangan utama dari
pemanfaatan teknologi BIM adalah membawa revolusi di bidang quantity suerey dan estimasi
yang harus tepat dan cukup dapat diterima oleh industri.

Anda mungkin juga menyukai