Anda di halaman 1dari 1

Nama Mahasiswa : Muhammad Mukzon Rofiqi

NRP : 10111710013079
Mata Kuliah : Penulisan Laporan Teknik – Kelas G
Tugas : Gap Analysis

I. Kondisi Eksisting
Dalam perencanaan suatu konstruksi bangunan yang menggunakan metode
pelaksanaan konvensional, banyak ditemukan kegagalan pada pertemuan antara perencanaan
struktur, arsitektur, dan MEP. Kegagalan tersebut dapat menyebabkan waste material
sehingga memengaruhi biaya dan waktu pelaksanaan konstruksi.

II. Kondisi Ideal


Dari kondisi eksisting yang didapatkan, dibutuhkan suatu penyelesaian masalah yang
mampu menjawab kebutuhan dari optimasi biaya dan waktu berdasarkan pada metode
pelaksanaan. Metode ini seharusnya dilaksanakan mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaan. Karena hal tersebut dapat menjawab permasalahan dalam pengendalian biaya
dan waktu pelaksanaan konstruksi.

III. Gap Menyelesaikan Antara Kondisi Eksisting Menjadi Kondisi Ideal


Gap yang ditemukan dalam penyelesaian masalah pada kondisi eksisting menjadi
kondisi ideal dan atau seharusnya perlu diisi, yaitu penggunaan Building Information
Modeling (BIM) memiliki kelebihan dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi karena lebih
efektif terhadap waktu dan biaya. Penggunaan BIM dapat meminimalisir waste material
akibat dari clash pada konstruksi, hal tersebut sangatlah memengaruhi biaya dan waktu
pelaksanaan. Namun, perlu dipertimbangkan sumber daya yang dibutuhkan dalam
penggunaan BIM pada proyek konstruksi. Pertimbangan sumber daya dapat memengaruhi
biaya pelaksanaan konstruksi.

IV. Judul
Judul yang diambil dari hasil gap analysis di atas yaitu “Optimasi Biaya Quantity
Take-Off Menggunakan Building Information Modelling (BIM) Pada Tower B2
Apartemen Mahata Serpong”.

Anda mungkin juga menyukai