Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK JALAN TOL (Mudri – Sarwono)

ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK SEKSI I


JALAN TOL SEMARANG – BATANG

oleh :
Mudri
Teknik Sipil Universitas Tarumanagara
Email: mudrilamode77@gmail.com

Sarwono Hardjomuljadi
Teknik Sipil Universitas Mercu Buana
Email: sarwonohm2@yahoo.co.id

Abstrak : Pembangunan Tol Semarang – Batang merupakan proyek utama nasional yang diharapkan
dapat memperlancar distribusi barang dan jasa serta mengurangi volume lalu lintas di jalan nasional
Pantura. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor dominan pada metode
Rancang dan Bangun terintegrasi (Design and Build) yaitu Biaya dan Waktu, yang secara signifikan
berpengaruh terhadap kesuksesan proyek pembangunan jalan tol. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan objek penelitian Proyek Pembangunan Jalan Tol Seksi I Semarang – Batang. Data
diambil dengan menggunakan kuesioner yang menggunakan skala Likert 4. Uji Statistika dilakukan
dengan menggunakan software SPSS 20.0. Simpulan penelitian: 1) Variabel metode DB memiliki
korelasi positif yang sangat kuat dengan variabel Biaya; 2) faktor Metode DB merupakan variabel
yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan Proyek dibandingkan variabel Biaya dan Waktu; 3)
faktor Perhatian klien pada transfer resiko merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kesuksesan proyek pada kelompok Variabel Metode DB; 4) faktor Konsultan, Kontraktor, Parameter
Design dan Informasi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan proyek pada
kelompok Variabel Biaya; dan 5) faktor Perubahan merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadapan kesuksesan proyek pada kelompok Waktu.

Kata Kunci : Metode Design-Build, Biaya, Waktu, Jalan Tol

Abstract : The construction of the Semarang - Batang highways is a major national project that is
expected to facilitate the distribution of goods and services and reduce the volume of traffic on the
Pantura national highways. The purpose of this study was to find the dominant factors in the DB
methods i.e Cost and Time that significantly affected the success of toll road construction projects. This
research is quantitative research and was carried out on the Semarang - Batang Tol Road Section I
Project. Data was taken using a questionnaire using a Likert with scale 4. Statistical tests are performed
using SPSS 20.0 software. Conclusion of the study: 1) Variable DB method has a very strong positive
correlation with the variable Cost; 2) DB Method factor is the most influential variable on Project
Success compared to Cost and Time variables; 3) factors The client's attention to risk transfer is the
most influential factor on project success in the DB Method Variable group; 4) the factors of Consultants,
Contractors, Design Parameters and Information are factors that influence the success of the project in
the Cost Variable group; and 5) Change factors are the most influential factors in the success of the
project in the Time group.

Keywords: Design-Build Method, Cost, Time, Toll Road

39 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019

Pendahuluan Batang yang menggunakan metode


Design and Build;
Indonesia memerlukan banyak
2. Menemukan faktor dominan apa yang
infrastruktur jalan untuk mengakomodasi
berpengaruh terhadap akurasi
beragamnya aktivitas penduduknya.
perkiraan cost pada pelaksanaan
Pembangunan Jalan Tol Semarang – Batang
pembangunan proyek Seksi I jalan tol
yang merupakan bagian dari Trans Jawa,
Semarang – Batang yang menggunakan
adalah salah satu proyek strategis Nasional
metode Design and Build;
yang diharapkan dapat memperlancar arus
3. Menemukan faktor dominan apa yang
distribusi barang dan jasa serta
berpengaruh terhadap ketepatan
mengurangi beban volume lalu lintas di
waktu pada pelaksanaan
jalan Nasional Pantai Utara Jawa (Pantura).
pembangunan proyek Seksi I jalan tol
Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang
Semarang – Batang yang menggunakan
– Batang salah satu telah menggunakan
metode Design and Build.
metode DB. Proyek Pembangunan Jalan Tol
ini khususnya Seksi I: Batang–Batang
Metode Design and Build (DB)
Timur (Sta. 375+000 – 378+200) dinilai
sukses karena tidak ada permintaan Metode Design Build (DB) seperti yang
perubahan dan klaim dari kontraktor. dipahami saat ini, ditemukan atau di gagas
Penerapan konstruktibilitas dikatakan oleh kontraktor pada awal 1960-an
kuat, karena tidak terjadi perubahan (Rowlinson, 1988) ketika sejumlah
desain, yang berdampak pada kontraktor bangunan mulai menawarkan
pembengkakan biaya, kerja ulang, kerja paket tersebut. Kontraktor menawarkan
tambahan juga tidak terjadi. Di samping itu sebuah “paket” yang lengkap, berbeda
kerja sama atau koordinasi di antara dengan pengadaan secara tradisional yang
kontraktor, perancang dan pemberi terfragmentasi, dimana memiliki
pekerjaan dapat dikatakan bagus karena perjanjian terpisah dengan konsultan dan
tidak terjadi pertentangan di antara kontraktor.
kontraktor, perancang dan pemberi Menurut DBIA (Foundation, 2012), Design
pekerjaan. Build adalah metode deliveri proyek
Fokus penelitian ini adalah mencari faktor- dimana satu entitas kontraktor rancang
faktor kesuksesan metode DB dengan bangun terintegrasi dalam kontrak tunggal
fokus keakurasian cost dan ketepatan dengan pemilik bangunan untuk
waktu pada pembangunan jalan tol menyediakan layanan perancangan teknik
Semarang – Batang Seksi I. Oleh karena itu, dan layanan konstruksi. Pekerjaan layanan
judul penelitian ini adalah "Analisis perancangan teknik dan konstruksi
Faktor Metode Design and Build pada dilaksanakan bersamaan atau paralel dan
Proyek Seksi I Jalan Tol Semarang - terintegrasi. Berdasarkan Peraturan
Batang". Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai Rakyat Nomor 12/PRT/M/2017 yang
berikut. dimaksud dengan Pekerjaan Konstruksi
1. Menemukan faktor dominan apa yang Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design
berpengaruh terhadap suksesnya and Build) adalah seluruh pekerjaan yang
dalam pelaksanaan pembangunan berhubungan dengan pembangunan suatu
proyek Seksi I jalan tol Semarang – bangunan atau pembuatan wujud fisik

40 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK JALAN TOL (Mudri – Sarwono)

lainnya, dimana pekerjaan perancangan anggota tim proyek; 6) masukan klien


terintegrasi dengan pelaksanaan dalam proyek; 7) sifat proyek; 8) perhatian
konstruksi (Kementerian PUPR, 2017) klien pada waktu dan biaya; 9) aplikasi
Manfaat yang dapat di peroleh dari metode pendekatan manajemen inovatif; 10)
DB menurut DBIA adalah sebagai berikut. perhatian klien pada transfer risiko; dan
1. Waktu penyelesaian proyek lebih 11) lingkungan fisik, sosial dan ekonomi.
cepat.
2. Biaya lebih rendah; kualitas yang lebih Akurasi Perkiraan Cost Proyek Design
tinggi. Build
3. Kepuasan pemilik lebih besar,
Salah satu kriteria keberhasilan utama
mengurangi litigasi, perintah
proyek yang menggunakan metode DB
perubahan dan biaya yang meningkat;
adalah sesuai anggaran atau biaya (cost).
dapat memenuhi anggaran yang
Menurut Dipohusodo (1996), keseluruhan
terbatas.
biaya konstruksi biasanya meliputi analisis
4. Mendorong pekerja menyelesaikan
perhitungan terhadap dua unsur
pekerjaan lebih cepat sehingga biaya
utamanya, yaitu: 1) rencana anggaran
menjadi lebih rendah (Foundation,
biaya; dan 2) rencana anggaran
2012).
pelaksanaan.
Perencanaan anggaran harus memiliki
Kriteria Sukses Proyek Design and Build
keakurasian. Menurut Hatamleh, dkk.
Keberhasilan atau kegagalan proyek apa (2018), variabel biaya memiliki 3 faktor
pun sangat dipengaruhi oleh kinerja biaya, yaitu : 1) konsultan, kontraktor, parameter
waktu, dan aspek kualitas proyek design dan informasi; 2) kondisi pasar; dan
(Ratnasabapathy, 2006). Molenaar dan 3).karakteristik proyek.
Songer (Molenaar & Songer, 1998)
menyatakan bahwa kriteria keberhasilan Ketepatan Waktu Proyek Design Build
utama proyek yang menggunakan metode
Menurut Soeharto (1999), perencanaan
DB adalah : 1) sesuai anggaran; 2) sesuai
proyek keseluruhan secara garis besar
jadwal; dan 3) sesuai dengan harapan
dilaksanakan pada taraf permulaan proyek
pengguna, yang semuanya konsisten
dan selalu ditinjau ulang ketika
dengan kriteria keberhasilan sebuah
perkembangannya tidak sesuai dengan
proyek konstruksi secara umum. Chan dkk.
rencana. Penjadwalan adalah pengaturan
(2002) membuat justifikasi kinerja proyek
perincian yang dibutuhkan untuk
DB ditingkatkan berdasarkan kriteria
melaksanakan rencana tersebut, dimulai
waktu, biaya, kualitas, fungsionalitas, dan
dengan taraf desain dan dikembangkan
persyaratan keselamatan.
pada waktu pemberian kontrak, dan
Berdasarkan hasil penelitian Lam, dkk
digunakan sebagai dasar pengendalian
(2008) maka variabel metode DB yang
konstruksi. Perencanaan atau penjadwalan
diturunkan menjadi 11 faktor yaitu: 1)
merupakan bagian dari penyusunan biaya
kompetensi badan klien; 2) kompetensi
integral. Jam-orang (manhour) dari
dari pemimpin tim konstruksi; 3)
perkiraan biaya adalah dasar untuk
efektivitas manajemen proyek; 4)
menghitung lamanya kegiatan pada jadwal
kompetensi konsultan perencana
itu. Jadwal itu menunjukkan persentase
kontraktor; 5) hubungan kerja di antara

41 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019

pekerjaan di tempat kerja, pekerjaan untuk variabel independen (Sugiyono, 2014).


diselesaikan, dan urutan pekerjaan itu Variabel dependen dalam penelitian ini
sendiri (Soeharto, 1999). Berdasarkan adalah Kesuksesan Proyek. Kesuksesan
hasil penelitian Rauzana (2016), maka Proyek pada penelitian ini dilihat dari tidak
variabel Waktu dijabarkan menjadi 6 ada permintaan perubahan dan klaim dari
faktor yaitu: 1) material; 2) pekerja; 3) kontraktor. Penerapan konstruktibilitas
peralatan; 4) keuangan; 5) lingkungan; dan proyek pada penelitian ini dikatakan kuat,
6) perubahan. karena tidak terjadi perubahan desain,
yang berdampak pada pembengkakan
Metode Penelitian biaya, kerja ulang, kerja tambahan juga
tidak terjadi. Di samping itu kerjasama atau
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
koordinasi di antara kontraktor, perancang
yang menggunakan pengumulan data
dan pemberi pekerjaan dapat dikatakan
dengan survei. Penelitian ini adalah
bagus karena tidak terjadi pertentangan di
penelitian dasar (fundamental research),
antara kontraktor, perancang dan pemberi
eksploratif (Explorative research) dan
pekerjaan. Ketepatan biaya dan waktu
termasuk jenis penelitian cross sectional
merupakan parameter dari kesuksesan
proyek ini. Oleh karena itu karena variable
Variabel Penelitian
dependen kesuksesan proyek sudah
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 3 terbukti, maka tidak dilakukan
variabel independen dan 1 variabel pengambilan data untuk varabel
dependen. Variabel independen sering dependen.
disebut variabel bebas. Variabel bebas Hubungan variabel independent (variabel
merupakan variabel yang mempengaruhi Metode DB, Biaya dan Waktu) dan variabel
atau menjadi sebab perubahan atau dependen (variabel Kesuksesan Proyek)
timbulnya variabel dependen atau variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada
terikat (Sugiyono, 2015). Jumlah variabel Gambar 1.
bebas dalam penelitian ini ada 3 buah dan
diambil dari studi literatur penelitian
terdahulu yaitu variabel biaya dan variabel
waktu. Variabel biaya terdiri dari 3 faktor
yang dijabarkan menjadi 27 indikator.
Faktor dan indikator yang digunakan
untuk variabel independen dalam
penelitian ini mengacu pada hasil
penelitian Hatamleh, dkk. (2018). Variabel
Waktu terdiri dari 6 faktor yang dijabarkan
menjadi 19 indikator. Faktor dan indikator Gambar 1. Hubungan Variabel
yang digunakan untuk variabel Penelitian
independen dalam penelitian ini mengacu
pada hasil penelitian Rauzana (2016). Dari variabel yang ada dibuat kisi kisi yang
Variabel dependen sering disebut variabel digunakan sebagai pedoman dalam
terikat. Variabel terikat merupakan penyusunan pertanyaan yang akan
variabel yang dipengaruhi atau akibat dari dicantumkan dalam kuesioner. Kuesioner
dikelompokkan ke dalam masing-masing

42 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK JALAN TOL (Mudri – Sarwono)

kategori sesuai dengan indikator yang Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),
dimiliki oleh masing-masing variabel yang Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS) (Pornel,
kemudian dilanjutkan dengan pengujian 2016).
validitas, reliabilitas dan analisis faktor
dari data yang diperoleh dari para Uji Validitas dan Reliabilitas
responden yang terdiri dari 30 responden,
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan bahwa variabel yang diukur
Populasi dan Sampel
memang benar-benar variabel yang
Populasi dalam penelitian ini adalah hendak diteliti oleh peneliti (Sugiyono,
seluruh proyek pembangunan yang 2015). Validitas secara umum dapat
menggunakan metode DB. Sampel diartikan sebagai kekuatan kesimpulan,
penelitian ini adalah semua pihak yang interfensi, atau proposisi dari hasil
terlibat dalam pembangunan jalan tol yang penelitian yang sudah kita lakukan yang
menggunakan metode DB di proyek jalan mendekati kebenaran. Suatu hasil
tol Semarang – Batang. pengukuran dikatakan valid apabila
pengukuran dilakukan terhadap hal yang
Teknik Pengumpulan Data seharusnya diukur dan inferensi yang
dihasilkan mendekati kebenaran. Tinggi
Teknik pengumpulan data yang digunakan
rendahnya validitas menunjukkan sejauh
dalam penelitian ini adalah membagikan
mana data yang terkumpul tidak
kuesioner (angket) kepada pihak
menyimpang dari gambaran validitas yang
pengguna jasa, konsultan dan kontraktor
dimaksud. Validitas pada penelitian ini
yang terlibat pada proyek pembangunan
dilakukan 2 kali, yang pertama untuk
jalan tol Semarang–Batang
menentukan apakah hasil kuesioner
Kuesioner terdiri dari 88 butir pernyataan
tersebut valid untuk di sebarkan, yang
tertulis yang digunakan untuk
kedua untuk menentukan data yang akan
mendapatkan informasi dari responden,
di analisis valid.
dalam arti laporan tentang pendapat dari
Berdasarkan data kuesioner yang diuji
hal-hal yang diketahuinya. Isi kuesioner
cobakan kepada 30 responden yang diolah
dibuat berdasarkan studi literatur yang
dengan SPSS versi 20.0 diperoleh output
dilakukan sebelum penelitian dilakukan.
yang dapat dilihat pada Lampiran 2. Untuk
menguji validitas, maka angka Corrected
Instrumen Penelitian
Item-Total Correlation dibandingkan
Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan r tabel, dengan ketentuan : 1) r
kuesioner dengan 89 butir pernyataan. hitung < r tabel maka item dinyatakan
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan tidak valid; dan 2) r hitung > r tabel maka
beberapa cara seperti penyerahan item dinyatakan valid
kuesioner secara pribadi dan Jika dilihat pada r tabel, maka untuk 30
menggunakan google form yang linknya responden, α = 5% diperoleh nilai r tabel
dikirim melalui email atau whatsapp. 0.361. Nilai r tabel kemudian dibandingkan
Dalam penelitian ini, pernyataan yang tiap-tiap r hitung untuk tiap item.
digunakan adalah pernyataan positif. Pengukuran mekanis berbeda dengan alat
Respon dari responden adalah memilih ukur sudah terpercaya pengukuran
salah satu dari pilihan jawaban Sangat menggunakan kuesioner merupakan

43 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019

pengukuran yang masih harus diperiksa dari 0,5 menunjukkan korelasi yang
tingkat kepercayaannya. Tingkat lemah.
kepercayaan ini dinyatakan dalam suatu 2. Berkenaan dengan tanda negatif (-) dan
nilai yaitu reliabilitas. Secara umum tanda positif (+), tanda negatif (-)
reliabilitas dari suatu pengukuran diartikan sebagai adanya hubungan
merupakan tingkat bebasnya hasil ukur berlawanan dan tanda positif (+)
dari kekeliruan. Pada penelitian ini diartikan sebagai adanya hubungan
perhitungan reliabilitas menggunakan yang sama.
rumus Cronbach’s Alpha. Uji reliabilitas Hipotesis dari korelasi adalah sebagai
digunakan untuk mengetahui konsistensi berikut:
suatu alat ukur, apakah alat pengukur yang 1. H0: tidak ada hubungan antara dua
digunakan dapat diandalkan. Menurut variabel, artinya angka korelasi adalah 0
Mahlangu dan Kruger, (2015) Kriteria 2. H1: ada hubungan antara dua variabel,
umum koefisien reliabilitas Alpha’s artinya angka korelasi tidak 0.
Cronbach dapat dilihat pada Tabel 1. Uji dilakukan dua sisi karena yang akan
dicari adalah ada atau tidaknya hubungan
Tabel 1. Cronbach’s alpha reliability dua variabel.
Tabel 1. Cronbach’s range
alpha reliability range Pengambilan keputusan dilakukan
Cronbach’s Alpha berdasarkan: 1) probabilitas; dan 2) tanda
Strength of Association
Coefficient Range * pada output SPS dengan kriteria sebagai
<0.6 Poor berikut.
0.6 to <0.7 Moderate 1. Berdasarkan probabilitas: jika
0.7 to <0.8 Good probabilitas > 0,025 maka H0 diterima,
0.8 to <0.9 Very Good jika probabilitas < 0,025 maka H0
>0.9 Excellent ditolak
(Mahlangu dan Kruger, 2015) 2. Tanda * menunjukkan signifikan
tidaknya korelasi dua variabel pada
Analisis Korelasi pasangan data yang dikorelasikan. Jika
terdapat tanda * pada dua variabel yang
Dalam penelitian ini dilakukan analisis dikorelasikan maka berarti kedua
korelasi product moment Pearson. variabel itu berkorelasi secara
Tujuannya adalah untuk mengukur signifikan.
kekuatan hubungan linier antara dua
variabel. Menurut Sarwono (2012) Analisis Faktor
persyaratan data yang harus dipenuhi
adalah sebagai berikut: 1). Data berskala Setelah mendapatkan hasil dari analisis
interval; 2). Variabel yang dikorelasikan korelasi, analisis berikutnya dilakukan
bersifat independen satu dengan lainnya. analisis faktor untuk melihat pengaruh
Menurut Santoso (2015), terdapat dua hal variabel dependen yang paling besar.
dalam menafsirkan angka korelasi sebagai Menurut Santoso (Santoso, 2015), analisis
berikut: faktor adalah analisis yang bertujuan
1. Jika angka korelasi lebih besar dari 0,5 mencari faktor-faktor utama yang paling
menunjukkan korelasi yang cukup kuat mempengaruhi variabel dependen dari
sedangkan jika angka korelasi kurang serangkaian uji yang dilakukan atas
serangkaian variabel independen sebagai

44 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK JALAN TOL (Mudri – Sarwono)

faktornya. Terdapat asumsi-asumsi yang variabel yang diinginkan adalah > 0,5.
harus dipenuhi dalam analisis faktor. Signifikansi penelitian adalah 0,05.
Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi itu (Santoso, 2014)
adalah sebagai berikut: Korelasi antar variabel independen dapat
1. Adanya korelasi antar variabel dilihat pada tabel Anti-Image Matrics. Nilai
independen. Besar korelasi atau yang diperhatikan adalah MSA (Measure of
korelasi antar independen variabel Sampling Adequacy). Nilai MSA berkisar
harus cukup kuat, misalnya di atas 0,5. antara 0 hingga 1, dengan ketentuan
2. Adanya korelasi parsial. Besar korelasi sebagai berikut. MSA = 1, variabel dapat
parsial, korelasi antar dua variabel diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel
dengan menganggap tetap variabel yang yang lain.
lain, justru harus kecil. Pada SPSS a. MSA > 0,5, variabel masih bisa
deteksi terhadap korelasi parsial diprediksi dan bisa dianalisis lebih
diberikan lewat pilihan Anti-Image lanjut.
Correlation. b. MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi
3. Pengujian seluruh matriks korelasi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut,
(korelasi antar variabel), yang diukur atau dikeluarkan dari variabel lainnya.
dengan besaran Bartlett Test of (Santoso, 2014)
Sphericity atau Measure Sampling
Adequacy (MSA). Pengujian ini Deskripsi responden
mengharuskan adanya korelasi yang
Responden dalam penelitian ini adalah 30
signifikan di antara paling sedikit
orang terdiri dari: 1) 10 orang pengguna
beberapa variabel.
jasa; 2) 10 orang konsultan; 3) 10 orang
4. Pada beberapa kasus, asumsi
kontraktor. Responden terdiri dai 27 laki-
normalitas dari variabel-variabel atau
laki dan 3 perempuan. Berdasarkan usia,
faktor yang terjadi sebaiknya dipenuhi.
responden yang berusia 21-30 tahun
5. Analisis faktor dapat membantu untuk
sebanyak 6,7%, 31 – 40 tahun sebanyak
mengetahui variabel mana saja yang
30%, 41 – 50 tahun sebanyak 33,3% dan
sebenarnya sangat dekat atau mirip,
yang berusia lebih dari 50 tahun sebanyak
serta mana saja dari variabel yang
30%.
benar-benar berbeda (Nisfianoor,
Berdasarkan pengalaman kerja. dari 30
2009). Pada penelitian ini digunakan
orang responden, 4 orang memiliki
metode analisis faktor eksploratori.
pengalaman kerja 0 – 5 tahun, 5 orang
memiliki pengalaman kerja 6 – 10 tahun, 4
Uji Asumsi Analisis Faktor
orang memiliki pengalaman kerja 11– 15
Analisis faktor adalah suatu teknik analisis tahun, 6 orang memiliki pengalaman kerja
yang digunakan untuk memahami yang 16 – 20, dan 11 orang memiliki
mendasari faktor faktor atau regularitas pengalaman lebih dari 20 tahun. Ini
suatu gejala. Korelasi antar variabel artinya responden paling banyak memiliki
independen, dalam analisis faktor, harus > pengalaman kerja lebih dari 20 tahun
0,5 dengan signifikansi < 0,05. Korelasi Berdasarkan hasil kuesioner dapat
antar variabel independen sangat mudah disimpulkan bahwa dari 30 orang
jika dilakukan dengan SPSS. Nilai KMO and responden, 16 orang memiliki pendidikan
Bartlett’s Test untuk korelasi antar terakhir jenjang S1, 14 orang memiliki

45 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019

pendidikan terakhir jenjang S2 dan tidak Tabel 3. Correlations


ada seorang pun yang memiliki pendidikan DB Biaya Waktu
terakhir jenjang S3. Pearson
1 .943** .121
Correlation
DB
Uji Validitas dan Reliabilitas Sig. (2-tailed) .000 .523
N 30 30 30
Berdasarkan hasil olah data nenggunakan Pearson
program SPSS 20.0 dilakukan uji validitas .943** 1 .196
Correlation
Biaya
oada Tahap 1 dan diperoleh 5 butir Sig. (2-tailed) .000 .300
pernyataan tidak valid, sehingga hanya 83 N 30 30 30
butir pernyataan yang digunakan dan Pearson
.121 .196 1
Correlation
dianalisa lebih lanjut. Butir yang tidak valid Waktu
Sig. (2-tailed) .523 .300
untuk variabel metode DB adalah butir
N 30 30 30
A1,A5 dan H3 sedangkan untuk variable
Waktu, butir yang tidak valid adalah S2, T2 **. Correlation is significant at the 0.01
dan T3. Ini artinya butir-butir yang tidak level (2-tailed).
valid tidak dianalisis lebih lanjut
Berdasarkan Tabel 3 maka dapat diambil
Berdasarkan hasil olah data nenggunakan kesimpulan probabilitas semuanya
program SPSS 20.0 diperoleh hasil uji menunjukkan 0,000 < 0,0025. Ini artinya
reliabilitas intrumen yang dapat dilihat H0 ditolak. Karena H0 ditolak maka H1
pada Tabel 2. diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa diantara ketiga variabel
Tabel 2. Uji Reliabilitas Instrumen kesusksesan metode DB, Biaya dan Waktu
Cronbach’s Keterangan berkorelasi secara signifikan. Korelasi
Variabel Jumlah Item R tabel
Alpha Reliabilitas yang terjadi di atara ketiga variabel itu
Metode DB 40 0.958 0.361 istimewa
bervariasi. Hal ini dapat dilihat besarnya
Biaya 27 0.958 0.361 istimewa
Waktu 16 0.861 0.361 baik angka pearson correlation pada Tabel 3
antara variabel kesusksesan metode DB
Berdasarkan hasil uji validitas dan dan Biaya 0.943 > 0.5 artinya memiliki
reliabilitas itu artinya instrument adalah korelasi postif yang sangat kuat, sedangkan
intrumen yang valid dan reliabel. Ini antara variabel metode DB dan Waktu <
artinya instrument dapat digunakan dan 0.5, variabel Biaya dan Waktu 0.121 < 0.5
hasilnya dapat dianalisis lebih lanjut artinya keduanya memiliki korelasi postif
yang lemah.
Analisis Korelasi
Analisis Faktor
Berdasarkan data yang diperoleh dari 30
responden yang telah mengisi kuesioner Variabel-variabel yang terpilih dari analisis
setelah data diolah dengan menggunakan korelasi diambil untuk dianalisis lebih
SPSS 22.0 diperoleh hasil output korelasi. lanjut menggunakan analisis faktor.
Hasil output korelasi dapat dilhat pada Analisis ini bertujuan untuk melihat
Tabel 3. besarnya nilai-nilai komunalitas dari
setiap variabel untuk menentukan
signifikansi kontribusi masing- masing
variabel terhadap setiap faktor yang

46 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK JALAN TOL (Mudri – Sarwono)

didapat. Analisis faktor dalam penelitian =0,.788 > 0,5 yang berarti analisis faktor
ini menggunakan komponen Matrix. dapat dilanjutkan.
Komponen Matrix digunakan untuk Proses selanjutnya adalah melihat tabel
mereduksi terhadap variabel yang tidak Anti image matrics. Hasil output SPSS uji
layak difaktorkan atau dikenal dengan Anti image matrics kelompok besar dapat
istilah faktoring atau eliminasi. Cara dilihat pada Tabel 5.
memasukkan sub-variabel ke dalam faktor
dapat dilihat dari angka pada tabel rotated Tabel 5. Anti-image Matrices
component matrix yaitu variabel yang Biaya Waktu DB
bernilai > 0,5; sehingga variabel terukur Biaya .105 -.076 -.100
Anti-image
atau item tersebut dimasukkan ke dalam Waktu -.076 .926 .061
Covariance
faktor yang bersangkutan. DB -.100 .061 .107
Biaya .794a -.245 -.944
Anti-image
Analisis Faktor Kelompok Besar Waktu -.245 .653a .192
Correlation
DB -.944 .192 .893a
Tahap analisis faktor pertama pada
a. Measures of Sampling
penelitian ini adalah analisis faktor
Adequacy(MSA)
terhadap kelompok besar. Terdapat 3
kelompok besar berdasarkan variabel
Berdasarkan Tabel 5 Anti-image Matrics)
pada penelitian ini, yaitu: 1) Metode DB; 2)
yang terdapat huruf superscripta
Biaya; dan 3) Waktu. Uji analisis faktor
menunjukkan data yang menjadi tolok
kelompok besar dilakukan dengan cara uji
ukur valid atau tidaknya fungsi tersebut.
KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
Data dianggap valid jika memiliki nilai
Sampling Adequacy). Hasil output SPSS uji
lebih besar dari 0,5 dan tidak valid jika
KMO MSA kelompok besar dapat dilihat
memiliki nilai kurang dari 0,5. Pada Tebl 5
pada Tabel 4.
dapat dilihat hasil dari Anti-image Matrics
dari semua faktor besar lebih besar dari 0,5
Tabel 4. KMO and Bartlett's Testa
sehingga semua faktor pada kelompok
Kaiser-Meyer-Olkin besar dapat digunakan.
Measure of Sampling .788
Proses selanjutnya dilakukan dengan cara
Adequacy.
uji Communalities. Hasil output SPSS uji
Approx. Chi- Communalities kelompok besar dapat
Bartlett's 61.650
Square dilihat pada Tabel 6. Tabel communalities
Test of
df 3 digunakan untuk mengetahui seberapa
Sphericity
Sig. .000 besar sebuah variabel dapat menjelaskan
a. Based on correlations faktor.

Berdasarkan Tabel 4 dapat diambil Tabel 6. Communalities


kesimpulan dapat dilanjutkan atau Raw Rescaled
tidaknya analisis faktor. Apabila nilai MSA Extraction Extraction
< 0,5 maka analisis faktor tidak dapat
Biaya 101.745 .956
dilanjutkan dan faktor perlu dikeluarkan.
Waktu .709 .328
Pada Tabel 4 terlihat nilai KMO MSA
DB 171.695 .983

47 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019

Extraction Method: Principal Component Uji analisis faktor kelompok pertama


Analysis. dilakukan dengan cara uji KMO MSA
Berdasarkan Tabel 6. dapat disimpulkan (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
hal-hal sebagai berikut: Adequacy). Hasil output SPSS uji KMO MSA
1. nilai Extraction Biaya = 0,956. Ini kelompok pertama dapat dilihat pada
artinya Kesuksesan Proyek dapat Tabel 7
diwakili faktor Biaya sebesar 95,6%; Berdasarkan Tabel 7 dapat diambil
2. nilai Extraction Waktu = 0,328. Ini kesimpulan dapat dilanjutkan atau
artinya Kesuksesan Proyek dapat tidaknya analisis faktor. Apabila nilai MSA
diwakili faktor Waktu sebesar 32,8%; < 0,5 maka analisis faktor tidak dapat
3. nilai Extraction Metode DB= 0,943. Ini dilanjutkan dan faktor perlu dikeluarkan.
artinya Kesuksesan Proyek dapat Pada Tabel 7. terlihat nilai KMO MSA
diwakili faktor Metode DB sebesar =0,866 > 0,5 yang berarti analisis faktor
sebesar 98,3%. dapat dilanjutkan.
Berdasarkan nilai extraction pada tiga
kelompok di atas, diperoleh kesimpulan Tabel 7. KMO and Bartlett's Testa
bahwa nilai extraction pada Metode DB
pengelompokan faktor Metode DB Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
.866
mempunyai nilai terbesar. Ini artinya Sampling Adequacy.
pengelompokan faktor Metode DB Approx. Chi- 247.92
merupakan faktor kelompok yang paling Bartlett's Test of Square 7
Sphericity df 55
berpengaruh terhadap Kesuksesan Proyek.
Sig. .000

Analisis Faktor Variabel Metode DB a. Based on correlations

Tahap analisis faktor berikutnya pada Proses selanjutnya adalah melihat tabel
penelitian ini adalah analisis faktor Anti image Matrics. Hasil output SPSS uji
terhadap Variabel Metode DB. Terdapat 11 Anti image Matrics kelompok Metode DB
faktor untuk variabel DB yaitu: dapat dilihat pada Tabel 8.
A. Kompetensi badan klien
B. Kompetensi dari pemimpin tim Tabel 8. Anti image matrices Metode
konstruksi DB Metode DB
Tabel 8 Anti-image Matrices
C. Efektivitas manajemen proyek A B C D E F G H I J K
A .199 -.061 -.005 -.040 -.010 -.032 -.019 -.048 -.007 -.006 -.052
D. Kompetensi konsultan perencana B -.061 .218 -.074 -.050 -.017 -.013 -.020 -.066 .026 .033 -.046
C -.005 -.074 .217 .024 -.070 -.063 -.113 .053 -.064 .016 .051
kontraktor D -.040 -.050 .024 .250 -.152 -.049 -.042 .083 -.064 .036 .029
E -.010 -.017 -.070 -.152 .338 .040 .025 -.098 .096 -.036 -.017
E. Hubungan kerja di antara anggota tim Anti-image
Covariance
F -.032 -.013 -.063 -.049 .040 .152 .026 -.059 -.007 -.093 .057
G -.019 -.020 -.113 -.042 .025 .026 .454 .010 .019 -.031 -.019

proyek H
I
-.048
-.007
-.066
.026
.053
-.064
.083
-.064
-.098
.096
-.059
-.007
.010
.019
.569
-.138
-.138
.307
.061
-.033
.014
-.080

F. Masukan klien dalam proyek J


K
-.006
-.052
.033
-.046
.016
.051
.036
.029
-.036
-.017
-.093
.057
-.031
-.019
.061
.014
-.033
-.080
.145
-.111
-.111
.221

G. Sifat proyek A
B
.951a
-.292
-.292
.916a
-.024
-.340
-.178
-.214
-.039
-.061
-.186
-.071
-.063
-.063
-.144
-.189
-.028
.099
-.034
.187
-.249
-.212

H. Perhatian klien pada waktu dan biaya


C -.024 -.340 .870a .105 -.257 -.346 -.361 .151 -.248 .090 .231
D -.178 -.214 .105 .859a -.522 -.252 -.124 .220 -.231 .187 .122
E -.039 -.061 -.257 -.522 .843 .175 .064 -.223 .299 -.162 -.063
I. Aplikasi pendekatan manajemen
a
Anti-image
F -.186 -.071 -.346 -.252 .175 .848 a .098 -.201 -.033 -.629 .311
Correlation
G -.063 -.063 -.361 -.124 .064 .098 .941a .020 .050 -.120 -.060
inovatif H -.144 -.189 .151 .220 -.223 -.201 .020 .830a -.331 .213 .040
I -.028 .099 -.248 -.231 .299 -.033 .050 -.331 .883a -.155 -.308
J. Perhatian klien pada transfer resiko J -.034 .187 .090 .187 -.162 -.629 -.120 .213 -.155 .778a -.620
K -.249 -.212 .231 .122 -.063 .311 -.060 .040 -.308 -.620 .773a
K. Lingkungan fisik, sosial dan ekonomi a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

48 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK JALAN TOL (Mudri – Sarwono)

Berdasarkan Tabel 8 Anti-image Matrics 3. nilai Extraction Efektivitas manajemen


yang terdapat huruf superscripta proyek = 0.787. Ini artinya Metode DB
menunjukkan data yang menjadi tolok dapat diwakili faktor Efektivitas
ukur valid atau tidaknya fungsi tersebut. manajemen proyek sebesar 78.7%;
Data dianggap valid jika memiliki nilai 4. nilai Extraction Kompetensi konsultan
lebih besar dari 0,5 dan tidak valid jika perencana kontraktor = 0.790. Ini
memiliki nilai kurang dari 0,5. Pada Tabel 8 artinya Metode DB dapat diwakili
terlihat hasil dari Anti-image Matrics dari faktor Kompetensi konsultan
semua faktor lebih besar dari 0,5 sehingga perencana kontraktor sebesar 79.0%;
semua faktor dapat digunakan. 5. nilai Extraction Hubungan kerja di
Proses selanjutnya dilakukan dengan cara antara anggota tim proyek = 0.709. Ini
uji Communalities. Hasil output SPSS uji artinya Metode DB dapat diwakili
Communalities dapat dilihat pada Tabel 9. faktor Hubungan kerja di antara
Tabel communalities digunakan untuk anggota tim proyek sebesar 70.9%;
mengetahui seberapa besar sebuah 6. nilai Extraction Masukan klien dalam
variabel dapat menjelaskan faktor. proyek = 0.799. Ini artinya Metode DB
dapat diwakili faktor Masukan klien
Tabel
Tabel9.9 Communalities MetodeDB
Communalities Metode DB dalam proyek sebesar 79.9%;
Initial Extraction 7. nilai Extraction Sifat Proyek = 0.566.
A 1.000 .831 Ini artinya Metode DB dapat diwakili
B 1.000 .816 faktor Sifat Proyek sebesar 56.6%;
C 1.000 .787 8. nilai Extraction Perhatian klien pada
D 1.000 .790 waktu dan biaya = 0.355. Ini artinya
E 1.000 .709 Metode DB dapat diwakili faktor
F 1.000 .799 Perhatian klien pada waktu dan biaya
G 1.000 .566
sebesar 35.5%;
H 1.000 .355
I 1.000 .757 9. nilai Extraction Aplikasi pendekatan
J 1.000 .875 manajemen inovatif = 0.757. Ini
K 1.000 .841 artinya Metode DB dapat diwakili
Extraction Method: Principal faktor Aplikasi pendekatan
Component Analysis. manajemen inovatif sebesar 75.7%;
10. nilai Extraction Perhatian klien pada
Berdasarkan Tabel 9 itu dapat transfer resiko = 0.875. Ini artinya
disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Metode DB dapat diwakili faktor
1. nilai Extraction Kompetensi Badan Perhatian klien pada transfer resiko
Klien = 0.831. Ini artinya Metode DB sebesar 87.5%;
dapat diwakili faktor Kompetensi 11. nilai Extraction Lingkungan fisik,
Badan Klien sebesar 83.1%; sosial dan ekonomi = 0.841. Ini artinya
2. nilai Extraction Kompetensi dari Metode DB dapat diwakili faktor
pemimpin tim konstruksi = 0.816 Ini Lingkungan fisik, sosial dan ekonomi
artinya Metode DB dapat diwakili sebesar 84.1%.
faktor Kompetensi dari pemimpin tim Berdasarkan nilai extraction pada sebelas
konstruksi sebesar 81.6%; faktor di atas, diperoleh kesimpulan bahwa
nilai extraction pada faktor Perhatian klien

49 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019

pada transfer risiko atau J mempunyai nilai Tabel 11. Anti-image Matrices
terbesar. Ini artinya Perhatian klien pada Variabel Biaya
transfer risiko merupakan faktor yang L M N
paling berpengaruh terhadap kesuksesan Anti- L .292 -.170 -.157
proyek pada kelompok metode DB. image M -.170 .347 -.102
Covaria
Analisis Faktor Variabel Biaya N -.157 -.102 .376
nce
Tahap analisis faktor berikutnya pada Anti- L .705a -.533 -.474
penelitian ini adalah analisis faktor image M -.533 .758a -.282
terhadap Variabel biaya Terdapat 3 faktor Correlat
ion N -.474 -.282 .784a
untuk variabel biaya yaitu:
L. Konsultan, kontraktor, parameter a. Measures of Sampling
design dan informasi Adequacy(MSA)
M. Kondisi pasar
N. Karakteristik proyek Berdasarkan data Tabel 11 Anti-image
Uji analisis faktor kelompok pertama Matrics yang terdapat huruf superscripta
dilakukan dengan cara uji KMO MSA menunjukkan data yang menjadi tolok
(Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling ukur valid atau tidaknya fungsi tersebut.
Adequacy). Hasil output SPSS uji KMO MSA Data dianggap valid jika memiliki nilai
kelompok pertama dapat dilihat pada lebih besar dari 0,5 dan tidak valid jika
Tabel 10. memiliki nilai kurang dari 0,5. Pada Tabel
11 terlihat hasil dari Anti-image Matricss
Tabel 10. KMO and Bartlett's Test dari semua faktor lebih besar dari 0,5
Variabel Biaya sehingga semua faktor dapat digunakan.
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Proses selanjutnya dilakukan dengan cara
.746 uji Communalities. Hasil output SPSS uji
Sampling Adequacy.
Approx. Chi- 53.1 Communalities dapat dilihat pada Tabel 12.
Bartlett's Test Square 06 Tabel communalities digunakan untuk
of Sphericity df 3 mengetahui seberapa besar sebuah
variabel dapat menjelaskan faktor.
Sig. .000

Tabel 12. Communalities variabel


Berdasarkan Tabel 10 dapat diambil
biaya
kesimpulan dapat dilanjutkan atau
Initial Extraction
tidaknya analisis faktor. Apabila nilai MSA
< 0,5 maka analisis faktor tidak dapat L 1.000 .869
dilanjutkan dan faktor perlu dikeluarkan. M 1.000 .832
Nilai KMO MSA =0,746 > 0,5 yang berarti N 1.000 .817
analisis faktor dapat dilanjutkan. Extraction Method: Principal Component
Proses selanjutnya adalah melihat tabel Analysis.
Anti image Matrics. Hasil output SPSS uji
Anti-image Matrics kelompok variabel Berdasarkan Tabel 12. itu dapat
biaya dapat dilihat pada Tabel 11. disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Nilai Extraction Konsultan,
Kontraktor, Parameter Design dan

50 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK JALAN TOL (Mudri – Sarwono)

Informasi = 0.869. Ini artinya variabel Tabel 13. KMO and Bartlett's Test
biaya dapat diwakili faktor konsultan, Variabel Waktu (1)
kontraktor, parameter design dan Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
informasi sebesar 86,9%; .597
Sampling Adequacy.
2. Nilai Extraction Kondisi Pasar = 0,832. Approx. Chi- 77.0
Ini artinya variabel biaya dapat Bartlett's Test of Square 27
diwakili faktor kondisi pasar sebesar Sphericity df 15
83,2%;
Sig. .000
3. Nilai Extraction Karakteristik Proyek =
0,817. Ini artinya variabel biaya dapat
Berdasarkan Tabel 13 dapat diambil
diwakili konsultan, kontraktor,
kesimpulan dapat dilanjutkan atau
parameter design dan informasi
tidaknya analisis faktor. Apabila nilai MSA
sebesar 81,7%.
< 0,5 maka analisis faktor tidak dapat
Berdasarkan nilai extraction pada ketiga
dilanjutkan dan faktor perlu dikeluarkan.
faktor itu, diperoleh kesimpulan bahwa
Terlihat nilai KMO MSA =0,597 > 0,5 yang
nilai extraction pada faktor konsultan,
berarti analisis faktor dapat dilanjutkan.
kontraktor, parameter design dan
Proses selanjutnya adalah melihat tabel
informasi atau L mempunyai nilai terbesar.
Anti image Matrics. Hasil output SPSS uji
Ini artinya faktor konsultan, kontraktor,
Anti image Matrics kelompok Variabel
parameter desain dan informasi
Waktu dapat dilihat pada Tabel 14.
merupakan faktor yang paling
berpengaruh terhadapan kesuksesan
Tabel 14. Anti-image Matrices Variabel
proyek pada kelompok biaya.
Waktu (1)
O P R S T U
Analisis Faktor Variabel Waktu
- - - -
O .477 .174
.315 .039 .065 .039
Tahap analisis faktor berikutnya pada
- - -
penelitian ini adalah analisis faktor P .482 .051 .025
.315 .128 .089
terhadap Variabel Waktu Terdapat 6 faktor Anti- - - - -
R .625 .078
untuk variabel Waktu yaitu : image .039 .128 .209 .031
O. Material Covarianc - - - -
S .174 .350
e .089 .209 .112 .070
P. Peralatan
- - -
R. Peralatan T .051 .078 .282
.065 .112 .192
S. Keuangan - - - -
T. Lingkungan U .025 .298
.039 .031 .070 .192
U. Perubahan O
.412 - -
.425
- -
a .656 .072 .179 .103
- .494 - -
Uji analisis faktor kelompok pertama P .139 .065
Anti- .656 a .233 .218
dilakukan dengan cara uji KMO MSA image - - .617 - -
(Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling R .186
Correlatio .072 .233 a .448 .071
Adequacy). Hasil output SPSS uji KMO MSA n - - .646 - -
S .425
kelompok pertama dapat dilihat pada .218 .448 a .358 .216

- - .631 -
Tabel 13. T .139 .186
.179 .358 a .663

51 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019

U
-
.065
- - - .695 Anti image Matrics kelompok Variabel
.103 .071 .216 .663 a
Waktu dapat dilihat Pada Tabel 16.
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Berdasarkan Tabel 16 Anti-image Matrics
yang terdapat huruf superscripta
Berdasarkan Tabel 14 Anti-image Matrics
menunjukkan data yang menjadi tolok
yang terdapat huruf superscripta
ukur valid atau tidaknya fungsi tersebut.
menunjukkan data yang menjadi tolok
Data dianggap valid jika memiliki nilai
ukur valid atau tidaknya fungsi tersebut.
lebih besar dari 0,5 dan tidak valid jika
Data dianggap valid jika memiliki nilai
memiliki nilai kurang dari 0,5. Terlihat
lebih besar dari 0,5 dan tidak valid jika
pada Tabel 16 hasil dari Anti-image Matrics
memiliki nilai kurang dari 0,5. Pada Tabel
dari semua faktor lebih besar dari 0,5
14 terlihat hasil dari Anti-image Matrics
sehingga semua faktor dapat digunakan.
teradapat 2 faktor yaitu faktor O dan P
yang hasilnya kurang dari 0,5 sehingga
Tabel 16. Anti-image Matrices Variabel
kedua faktor itu tidak dapat digunakan.
Waktu (2)
Oleh karena itu uji KMO MSA (Kaiser-
R S T U
Meyer-Olkin Measure of Sampling
R .729 -.260 .093 -.041
Adequacy) dilakukan lagi dengan tidak
Anti-image S -.260 .431 -.114 -.069
mengikutsertakan faktor O dan P.
Covariance T .093 -.114 .291 -.206
Hasil output SPSS uji ulang KMO MSA
U -.041 -.069 -.206 .301
kelompok pertama dapat dilihat pada
R .558a -.464 .203 -.087
Tabel 15.
Anti-image S -.464 .749a -.321 -.192
Correlation T .203 -.321 .640a -.697
Tabel 15. KMO and Bartlett's Test
U -.087 -.192 -.697 .685a
Variabel Waktu (2)
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Kaiser-Meyer-Olkin
Measure of Sampling .673
Proses selanjutnya dilakukan dengan cara
Adequacy.
uji Communalities. Hasil output SPSS uji
Approx.
Communalities dapat dilihat pada Tabel 17.
Bartlett's Chi- 54.649
Tabel communalities digunakan untuk
Test of Square
mengetahui seberapa besar sebuah
Sphericity df 6 variabel dapat menjelaskan faktorbesar
Sig. .000 sebuah variabel dapat menjelaskan faktor.

Berdasarkan Tabel 15 dapat diambil Tabel 17. Communalities variabel waktu


kesimpulan dapat dilanjutkan atau Initial Extraction
tidaknya analisis faktor. Apabila nilai MSA R 1.000 .261
< 0,5 maka analisis faktor tidak dapat S 1.000 .761
dilanjutkan dan faktor perlu dikeluarkan. T 1.000 .764
Pada Tabel 15 terlihat nilai KMO MSA U 1.000 .795
=0,673 > 0,5 yang berarti analisis faktor
Extraction Method: Principal
dapat dilanjutkan
Component Analysis.
Proses selanjutnya adalah melihat tabel
Anti image Matrics. Hasil output SPSS uji

52 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK JALAN TOL (Mudri – Sarwono)

Berdasarkan Tabel 17 itu dapat merupakan faktor yang paling


disimpulkan hal-hal sebagai berikut: berpengaruh terhadap kesuksesan
1. Nilai extraction peralatan = 0,261. Ini proyek pada kelompok biaya;
artinya variabel waktu dapat diwakili 4. Faktor perubahan merupakan faktor
faktor peralatan sebesar 26,1%; yang paling berpengaruh terhadapan
2. Nilai extraction keuangan = 0,761. Ini kesuksesan proyek pada kelompok
artinya variabel waktu dapat diwakili waktu.
faktor keuangan sebesar 76,1%;
3. Nilai extraction lingkungan = 0,764. Ini Daftar Pustaka
artinya variabel waktu dapat diwakili
Chan, A. P. C., Scott, D., & Lam, E. W. M.
faktor lingkungan sebesar 76,4%;
(2002). Framework of Success Criteria
4. Nilai extraction perubahan = 0,795. Ini
for Design/Build Projects. Journal of
artinya variabel waktu dapat diwakili
Management in Engineering, 18(3),
faktor peralatan sebesar 79,5%.
120–128.
Berdasarkan nilai extraction pada keempat
https://doi.org/10.1061/(ASCE)0742
faktor itu, diperoleh kesimpulan bahwa
-597X(2002)18:3(120)
nilai extraction pada faktor perubahan atau
Dipohusodo, I. (1996). Manajemen Proyek
U mempunyai nilai terbesar. Ini artinya
& Konstruksi Jilid 1. Yogyakarta:
faktor perubahan merupakan faktor yang
Kanisius.
paling berpengaruh terhadap kesuksesan
El-Rayes, K., & Kandil, A. (2005). Time-
proyek pada kelompok waktu.
Cost-Quality Trade-Off Analysis for
Highway Construction. Journal of
Kesimpulan
Construction Engineering and
Berdasarkan temuan dan analisis yang Management, 131(4), 477–486.
dilakukan dalam penelitian ini, dapat https://doi.org/10.1061/(ASCE)0733
disimpulkan hal-hal sebagai berikut: -9364(2005)131:4(477)
1. Kesuksesan proyek dapat diwakili Foundation, O. (2012). Design-Build:
faktor biaya sebesar 95,6%. Kesuksesan Revolutionizing Project Delivery.
proyek dapat diwakili faktor waktu Galagali, A. A. (2017). Time-Cost-Quality
sebesar 32,8% dan kesuksesan proyek Trade-off in Construction Project
dapat diwakili faktor metode DB Management, 4(8), 24–31.
sebesar sebesar 98,3%. Artinya faktor Hatamleh, M. T., Hiyassat, M., Sweis, G. J., &
metode DB merupakan variabel yang Sweis, R. J. (2018). Factors affecting
paling berpengaruh terhadap the accuracy of cost estimate: Case of
kesuksesan proyek dibandingkan Jordan. Engineering, Construction and
variabel biaya dan waktu. arah korelasi Architectural Management, 25(1),
di antara ketiga variabel itu sama yaitu 113–131.
korelasi positif; https://doi.org/10.1108/ECAM-10-
2. Faktor perhatian klien pada transfer 2016-0232
risiko merupakan faktor yang paling Kementerian Pekerjaan Umum dan
berpengaruh terhadapan kesuksesan Perumahan Rakyat. (2015). Peraturan
proyek pada kelompok metode DB; Menteri Pekerjaan Umum dan
3. Faktor konsultan, kontraktor, Perumahan Rakyat Nomor:
parameter desain dan informasi 19/PRT/M/2015 tentang Standar Dan

53 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019

Pedoman Pengadaan Pekerjaan Neuman, W. L. (2014). Social Research


Konstruksi Terintegrasi Rancang Dan Methods: Qualitative and Quantitative
Bangun (Design And Build). Approaches. Relevance of social
Kementrian Pekerjaan Umum dan research (Vol. 8).
Perumahan Rakyat. (2017). Peraturan https://doi.org/10.2307/3211488
Menteri Pekerjaan Umum dan Pornel, J. B. (2016). Four Common Misuses
Perumahan Rakyat Republik of the Likert Scale, (October), 11–19.
Indonesia Nomor 12/PRT/M/2017 Ratnasabapathy, S. Rameezdeen, R. (2006).
tentang Standar dan Pedoman Design-bid-build vs. design-build
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi projects: Performance assessment of
Terintegrasi Rancang dan Bangun commercial projects in Sri Lanka.
(Design and Build) (2017). Sustainability and Value Through
Kerzner, H. (2000). Project Management a Construction Procurement, 474–481.
Systems to planning, Scheduling, and Rauzana, A. (2016). Analysis of Causes of
controlling. Handbook of Practice Delay and Time Performance in
Management (Vol. 1). Construction Projects. IOSR Journal of
https://doi.org/10.1258/096214400 Mechanical and Civil Engineering,
320575598 13(05), 116–121.
Lam, E. W., Chan, A. P., & Chan, D. W. (2008). https://doi.org/10.9790/1684-
Determinants of Successful Design- 130503116121
Build Projects. Journal of Construction Rowlinson, S. (1988). An analysis of factors
Engineering and Management, 134(5), affecting project performance in
333–341. industrial buildings with particular
https://doi.org/10.1061/(ASCE)0733 reference to design build contracts (
-9364(2008)134:5(333) with particular reference to Design
Ling, F., & Leong, E. (2012). Performance of Build contracts ) by Stephen M .
Design-Build Projects in terms of Cost, Rowlinson Hong Kong, 1988 Thesis
Quality and Time: Views of Clients, submitted in fulfillm.
Architects and Contractors in Santoso, S. (2015). SPSS 20 Pengolah Data
Singapore. Australasian Journal of Statistik di Era Informasi. Jakarta: PT
Construction Economics and Building, Elex Media Komputindo.
2(1), 37. Sarwono, J. (2012). Statistik Terapan
https://doi.org/10.5130/ajceb.v2i1.2 Aplikasi untuk Riset SKripsi, Tesi dan
885 Disertasi Menggunakan SPSS, Amos
Molenaar, K. R., & Songer, A. D. (1998). dan Exel (1st ed.). Jakarta: Elexmedia
Model for public sector design-build Komputindo.
project selection. Journal of Shankar, N. R., Raju, M. M. K., Srikanth, G., &
Construction Engineering and Bindu, P. H. (2011). Time , Cost and
Management-Asce, 124(6), 467–479. Quality Trade-off Analysis in
https://doi.org/10.1061/(ASCE)0733 Construction of Projects.
-9364(1998)124:6(467) Contemporary Engineering Sciences,
Mulyadi. (2005). Akutansi Biaya (5th ed.). 4(6), 289–299.
Yogyakarta: UPP AMP Sekolah Tinggi Shrestha, Pramen P.; O’Connor, James
Ilmu Ekonomi YKPN. T. ;Gibson, G. E. J. (2012). Performance

54 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK JALAN TOL (Mudri – Sarwono)

Comparison of Large Design-Build and


Design-Bid-Build Highway Projects.
JOURNAL OF CONSTRUCTION
ENGINEERING AND MANAGEMENT, 1.
https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1
943-7862.0000390
Shrestha, P., Migliaccio, G., O’Connor, J., &
Gibson, G. (2007). Benchmarking of
Large Design-Build Highway Projects:
One-to-One Comparison and
Comparison with Design-Bid-Build
Projects. Transportation Research
Record: Journal of the Transportation
Research Board, 1994(January), 17–25.
https://doi.org/10.3141/1994-03
Soeharto, I. (1999). Manajemen Proyek
(Dari Konseptual Sampai Operasional).
Jilid satu. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Manajemen. (Setiyawarni, Ed.) (4th
ed.). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015b). Metode Penelitian
Manajemen (4th ed.). Bandung:
Alfabeta.
Sweis, G. J. (2013). Factors Affecting Time
Overruns in Public Construction
Projects: The Case of Jordan.
International Journal of Business and
Management, 8(23), 120–129.
https://doi.org/10.5539/ijbm.v8n23p
120
Wibowo, A. (2012). Inflasi dalam Analisis
Finansial Investasi Jalan Tol:
Perlakuan dan Pengaruhnya bagi
Badan Usaha dan Pemerintah, 19(1),
15–24.

55 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 10 Nomer 2 | Juli 2019

56 | K o n s t r u k s i a

Anda mungkin juga menyukai