Anda di halaman 1dari 8

Available online at:http://jtb.ulm.ac.id/index.

php/JTB
Volume 6 Nomor 2
ISSN: 2302-8394 (print)
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KINERJA PROYEK KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PROYEK GEDUNG DI KOTA SAMARINDA)

Noumeiry1 dan Aqli Mursadin2


1Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat
2 Faculty of Engineering, Lambung Mangkurat

ABSTRAK

Kota Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur mengalami perkembangan pembangunan yang
sangat pesat. Perkembangan pembangunan tentu diikuti dengan banyaknya proyek konstruksi yang
dikerjakan. Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi memiliki sifat keunikan yang berbeda-beda, penuh
dengan ketidakpastian, kompleks, dan melibatkan berbagai pihak sehingga tidak jarang menimbulkan
masalah-masalah yang mempengaruhi kinerja penyelesaian proyek. Faktor-faktor seperti faktor ekonomi,
faktor manajerial, faktor sumberdaya, dan faktor-faktor lainnya diindikasikan mempengaruhi indikator
kinerja dalam sebuah proyek konstruksi. Dalam penelitian kali ini dilakukan analisisi faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kinerja proyek serta mengkaji kondisi faktor-faktor tersebut sehubungan dengan
pengaruhnya terhadap kinerja proyek dalam sebuah proyek konstruksi. Pengumpulan data dilakukan
dengan menyebar kuesioner kepada para pelaku konstruksi, dalam hal ini kontraktor, konsultan, dan para
pejabat Dinas Pekerjaan Umum Kota Samarinda yang terlibat dalam kegiatan proyek konstruksi gedung di
Kota Samarinda. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square-Path
Modelling. Hasil analisis yang diperoleh faktor ekonomi dan faktor sumberdaya berpengaruh signifikan
terhadap faktor manajerial. Kondisi sistem jaringan logistik dan rantai pasok yang buruk serta rendahnya
ketersediaan tenaga kerja dan tingginya upah tenaga kerja menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
pencapaian kinerja di Kota Samarinda.

Kata Kunci: kajian faktor, kinerja proyek, partial Least Square-Path Modelling

1. PENDAHULUAN mampu diselesaikan tepat waktu bahkan lebih


cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan
Dalam proyek konstruksi, diperlukan dengan tercapainya mutu (Brahmantariguna,
pengelolaan yang baik dan terarah karena 2015). Mengingat begitu rumit dan
suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga kompleksnya proyek konstruksi maka
tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai. diperlukan fungsi manajemen yang baik yaitu
Pengelolaan proyek yang diperlukan meliputi kegiatan perencanaan, kegiatan pelaksanaan,
tiga hal yang dikenal dengan istilah tiga dan kegiatan pengendalian. Suatu proyek
kendala proyek (triple constraint), yaitu biaya dikategorikan sukses apabila tepat biaya, tepat
(cost), waktu (time), dan mutu (quality) waktu, dan sesuai mutu. Ketiga kendala
(Widyarsana, 2015). Ketiga batasan tersebut (constraint) ini merupakan tolak ukur
saling mempengaruhi dalam sebuah proyek keberhasilan suatu proyek.
serta memiliki peran yang sangat penting Salah satu masalah pada proyek di
dalam pelaksanaan proyek. Keberhasilan lapangan yaitu mengalami keterlambatan
kinerja proyek merupakan sasaran utama bagi peyelesaian pekerjaan. Keterlambatan tersebut
perusahaan yang bergerak dalam jasa menyebabkan durasi pekerjaan bertambah.
konstruksi. Proyek dikatakan berhasil Ketika kegiatan dalam suatu proyek tidak
merupakan cerminan dari hasil kinerja selesai pada waktu yang telah ditentukan
perusahaan tersebut. Sebuah proyek dikatakan mengakibatkan dampak yang buruk, baik dari
berhasil apabila proyek tersebut mampu internal kontraktor sendiri hingga pihak lain
diselesaikan dengan biaya yang kompetitif, dalam proyek. Terjadinya keterlambatan
Correspondence: Noumeiry penyelesaian dikarenakan beberapa faktor
Email : noumeiryblummer@gmail.com yaitu tenaga kerja yang kurang terampil

110 Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)


Vol. 6 No. 2 (2017) pp. 110-117
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PROYEK GEDUNG DI KOTA SAMARINDA)
Noumeiry dan Aqli Mursadin
Cahya Wandaliya
sehingga produktivitas yang minim, Penelitian ini bermaksud untuk
ketersediaan material penunjang, sulitnya merumuskan faktor-faktor apa saja yang dapat
mendapat peralatan yang dapat disewa, mempengaruhi kinerja proyek dalam proyek
ketersediaan tenaga kerja yang kurang, serta konstruksi, bagaimana kondisi faktor-faktor
faktor lain yang dapat menghambat tersebut pada saat ini dan sejauh mana
pelaksanaan pekerjaan seperti cuaca yang pengaruhnya terhadap kinerja proyek dalam
tidak menentu, dokumen gambar yang kurang proyek konstruksi serta bagaimana upaya
lengkap, kondisi tanah yang tidak stabil, dan pendekatan dalam memperbaiki faktor-faktor
lain-lain. tersebut sehubungan dengan pengaruhnya
Masalah lain dalam proyek konstruksi terhadap kinerja proyek dalam proyek
yang juga tidak kalah pentingnya adalah sering konstruksi . Adapun tujuan penelitian adalah
dijumpainya kegagalan mutu dan ketidak untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat
sesuaian mutu produk konstruksi. Dalam hal mempengaruhi kinerja proyek dalam proyek
ini, penyedia jasa tidak memenuhi harapan konstruksi, mengkaji kondisi faktor-faktor
pelanggan atau spesifikasi yang telah tersebut pada saat ini dan pengaruhnya
ditetapkan oleh pengguna jasa, sehingga tidak terhadap kinerja proyek dalam proyek
tercapainya keadaan hasil pekerjaan konstruksi konstruksi, serta menyusun model pendekatan
yang telah disepakati dalam kontrak kerja sehubungan dengan pengaruh faktor-faktor
konstruksi. Kota Samarinda sebagai ibukota tersebut terhadap kinerja proyek.
provinsi Kalimantan Timur mengalami Penelitian ini terfokus pada proyek
perkembangan pembangunan yang sangat pembangunan gedung di Kota Samarinda yang
pesat. Perkembangan pembangunan tentu menggunakan anggaran tahun 2015-2017, baik
diikuti dengan banyaknya proyek konstruksi APBD Provinsi Kal-Tim maupun APBD Kota
yang dikerjakan. Proyek konstruksi yang Samarinda dan Penelitian ini fokus pada
dikerjakan meliputi konstruksi gedung, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
jembatan, bandar udara, dan infrastruktur kinerja proyek. Penelitian ini diharapkan dapat
lainnya. Dalam pelaksanaannya suatu proyek memberikan pengetahuan mengenai faktor-
konstruksi memiliki sifat keunikan yang faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
berbeda-beda, penuh dengan ketidakpastian, proyek dalam pelaksanaan proyek konstruksi
kompleks, dan melibatkan berbagai pihak sehingga diharapkan dapat berkontribusi
sehingga tidak jarang menimbulkan masalah- dalam pengembangan ilmu pengetahuan di
masalah yang mempengaruhi kinerja bidang Manajemen Konstruksi serta
penyelesaian proyek. memberikan pengetahuan dan informasi
Kota Samarinda mempunyai mengenai faktor-faktor yang berpengaruh
karakteristik tersendiri yang menjadikan terhadap kinerja proyek dalam pelaksanaan
pembeda dari kota-kota lain. Para pelaku proyek konstruksi. Dengan demikian
konstruksi menghadapi persoalan mengenai diharapkan para praktisi jasa konstruksi
sistem rantai pasok di Kota Samarinda yang menyadari pentingnya faktor-faktor tertentu
dinilai kurang baik, stabilitas harga bahan pada suatu daerah yang mempengaruhi
material konstruksi yang fluktuatif, terhadap kinerja proyek sehingga pada
ketersediaan sumberdaya penunjang pekerjaan pelaksanaan proyek selanjutnya dapat
yang terbatas, kondisi cuaca yang berubah- dilaksanakan dengan baik
ubah, dan persoalan lainnya yang akan
mempengaruhi pencapaian kinerja sebuah 2. METODE PENELITIAN
proyek. Faktor-faktor seperti faktor ekonomi,
Sebelum melakukan penelitian, peneliti
faktor manajerial, faktor sumber daya, dan
melakukan studi pendahuluan mengenai kajian
faktor-faktor lainnya diindikasikan
umum faktor-faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi indikator kinerja dalam sebuah
terhadap kinerja proyek konstruksi di kota
proyek konstruksi. Pada penelitian kali ini
Samarinda. Kemudian peneliti menghimpun
akan mengkaji dan menganalisis mengenai
literatur mengenai manajemen proyek,
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
perencanaan dan pengendalian proyek
kinerja proyek konstruksi di Kota Samarinda.
konstruksi serta literatur lain yang berkaitan
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal) 111
Vol. 6 No. 2 (2017) pp. 110-117
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PROYEK GEDUNG DI KOTA SAMARINDA)
Noumeiry dan Aqli Mursadin
Cahya Wandaliya
dengan faktor-faktor yang berpengaruh keandalan kuesioner atau uji relibitas
terhadap kinerja proyek. Dengan demikian kuesioner, sebanyak 28 butir pertanyaan yang
diharapkan penelitian yang akan dilaksanakan tersaji di dalam kuesioner dinyatakan andal
sesuai dengan kaidah pengetahuan di bidang atau relibel dengan memperoleh nilai alpha
Manajemen Konstruksi dan mendapatkan hasil lebih besar dari nilai r kritis sebesar 0,6. Hal
penelitian yang bermanfaat dalam ini menunjukkan bahwa kuesioner mampu
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang memberikan suatu hasil pengukuran yang
Manajemen Konstruksi. relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan
Dalam penelitian kali ini pengumpulan diulangi dua kali atau lebih.
data penelitian menggunakan data primer
berupa hasil jawaban terhadap kuesioner Tabel 1. Uji Validitas dan Realibilitas
penelitian. Data primer diperoleh dari survei
dengan menyebarkan kuesioner yang diisi
dengan menggunakan persepsi dari responden
yang telah ditentukan yaitu para direktur
penyedia jasa, manajer proyek, konsultan, dan
pimpinan proyek yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek konstruksi. Berdasarkan
tujuan dari penelitian ini, maka populasi
penelitian adalah direktur dan manajer proyek
dari perusahaan penyedia jasa/kontraktor,
konsultan, dan pimpinan proyek dari Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur
yang terlibat dalam melaksanakan proyek
konstruksi di Bidang Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur
Sumber dana TA 2015-2017.
Penelitian ini menggunakan metode
analisis Partial Least Square Path Modeling
(PLS-PM) sebagai alat analisis inferensia.
PLS-PM merupakan metode statistik yang
digunakan untuk analisis model struktural
menggunakan variabel laten. PLS-PM tidak
mengasumsikan sebaran peluang teoritis
tertentu sehingga pengujian statistik dilakukan
dengan metode resampling seperti jackknifing Indikator dari setiap variabel telah dinilai
atau bootstrapping. Responden dengan meninjau sejauh mana
indikator tersebut pengaruhnya terhadap
3. HASIL DAN PEMBAHASAN kinerja pada sebuah proyek di Kota
Samarinda. Berikut ini jawaban Responden
Berdasarkan data yang diperoleh melalui akan diurutkan berdasarkan perolehan nilai
kuesioner, selanjutnya akan dilakukan uji pada skala penilaian pengaruh indikator
validitas dan keandalan kuesioner. terhadap kinerja. Kemudian nilai tersebut akan
Berdasarkan hasil uji validitas dan uji di amati dengan perolehan jawaban Responden
keandalan kuesioner (Tabel 1), sebanyak 28 mengenai kondisi indikator yang dihadapi saat
butir pertanyaan yang disajikan dalam ini dalam mempengaruhi kinerja suatu proyek
kuesioner dinyatakan valid dengan di kota Samarinda. Berikut ini hasil jawaban
memperoleh nilai lebih besar dari taraf Responden mengenai kondisi Faktor Ekonomi
signifikansi 5% sebesar 0,074. Hal ini yang dihadapi saat ini dan tingkat pengaruhnya
menunjukkan bahwa setiap butir pertanyaan terhadap kinerja yang akan disajikan pada
pada kuesioner mampu mengungkapkan Tabel 2.
sesuatu yang menjadi pokok sasaran
penelitian. Begitu pula pada hasil uji
112 Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Vol. 6 No. 2 (2017) pp. 110-117
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PROYEK GEDUNG DI KOTA SAMARINDA)
Noumeiry dan Aqli Mursadin
Cahya Wandaliya
Tabel 2. Tingkat Pengaruh Indikator dan Kondisi Indikator pada Faktor Ekonomi
Indikator Tingkat Pengaruh Kondisi saat ini
1.Kondisi modal penyedia jasa Cukup Cukup
2.Sistem jaringan logistik dan rantai pasok Cukup Buruk
3.Stabilitas harga pasar Cukup Cukup

Pada Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa ketiga proses distribusi barang atau distribusi bahan
indikator pada variabel faktor ekonomi dinilai bangunan yang diperlukan memakan waktu
Responden cukup pengaruhnya terhadap yang cukup lama. Sebagian besar pemasok
kinerja pada sebuah proyek. Artinya, ketiga material konstruksi berasal dari Pulau Jawa.
indikator tersebut mempunyai pengaruh yang Material tersebut terlebih dahulu singgah di
tidak terlalu signifikan dalam mempengaruhi pelabuhan Balikpapan baru kemudian
didistribusikan ke kota Samarinda melalui
kinerja sebuah proyek. Dari ketiga indikator transportasi darat atau transportasi laut. Proses
tersebut, hanya indikator sistem jaringan pendistribusian bahan material konstruksi juga
logistik dan rantai pasok yang dinilai menyebabkan naiknya biaya distribusi yang
kondisinya buruk pada saat ini di kota menyebabkan kenaikan harga barang material
Samarinda. Kondisi indikator ini dinilai buruk tersebut.
oleh para Responden karena di kota Samarinda

Tabel 3. Tingkat Pengaruh Indikator dan Kondisi Indikator pada Faktor Manajerial
Indikator Tingkat Pengaruh Kondisi saat ini
1.Metode kerja dalam pelaksanaan Tinggi Cukup
2.Pengalaman Manajer Proyek Tinggi Cukup
3.Profesionalisme Manajer Proyek Tinggi Cukup
4.Sistem akutansi dan kontrol anggaran Tinggi Cukup

Tabel 3 menunjukkan indikator yang terdapat akutansi dan kontrol anggaran. Keempat
pada faktor manajerial yang dianggap indikator tersebut mempunyai kondisi yang
Responden mempunyai tingkat pengaruh yang dirasa cukup oleh para Responden. Artinya
tinggi terhadap kinerja sebuah proyek. tidak ada permasalahan serius mengenai
Indikator pada faktor manajerial yang kondisi keempat indikator tersebut di kota
dianggap mempunyai pengaruh yang tinggi Samarinda. Hanya saja peran keempat
terhadap kinerja adalah metode kerja dalam indikator tersebut dinilai cukup signifikan
pelaksanaan, pengalaman manajer proyek, dalam pencapaian kinerja sebuah proyek di
profesionalisme manajer proyek, dan sistem kota Samarinda.

Tabel 4. Tingkat Pengaruh Indikator dan Kondisi Indikator pada Faktor Sumberdaya
Indikator Tingkat Pengaruh Kondisi saat ini
1.Upah tenaga kerja Tinggi Tinggi
2.Ketersediaan peralatan Tinggi Cukup
3.Produktivitas dan efisiensi peralatan dan
Tinggi Cukup
tenaga kerja
4.Kualitas tenaga kerja Tinggi Cukup
5.Ketersediaan jumlah tenaga kerja Tinggi Rendah
6. Kondisi fisik material Tinggi Cukup

Pada Tabel 4 terdapat enam indikator pengaruh yang tinggi dalam kinerja sebuah
pada faktor sumberdaya yang telah diurutkan proyek. Dari keenam indikator pada faktor
berdasarkan tingkat pengaruh hasil dari sumberdaya, terdapat dua indikator yang
jawaban Responden. Dari kedelapan indikator mempunyai masalah serius terhadap kondisi
enam diantaranya dianggap mempunyai yang dihadapi saat ini di kota Samarinda. Dua
113
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Vol. 6 No. 2 (2017) pp. 110-117
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PROYEK GEDUNG DI KOTA SAMARINDA)
Noumeiry dan Aqli Mursadin
Cahya Wandaliya
indikator tersebut adalah upah tenaga kerja dan Samarinda dan sekitarnya. Hal ini berdampak
ketersediaan jumlah tenaga kerja. Di kota pada permintaan tenaga kerja di luar kota
Samarinda pembangunan fasilitas daerah Samarinda meningkat cukup signifikan.
sangat pesat perkembangannya. Hal ini Dengan permasalahan tersebut, tidak sedikit
membuat banyaknya kegiatan pembangunan para penyedia jasa menggunakan tenaga kerja
yang berdampak pada banyaknya penggunaan yang didatangkan dari Pulau Jawa atau Pulau
tenaga kerja dalam setiap kegiatan Sulawesi untuk menambah jumlah tenaga
pembangunan fasilitas daerah. Di kota kerja yang dirasa kurang mencukupi
Samarinda, ketersediaan jumlah tenaga kerja kebutuhan. Menggunakan tenaga kerja yang
lokal begitu rendah. Selain jumlah terampil dan berkualitas tentu saja berdampak
ketersediaan tenaga kerja lokal, kualitas dan pada upah tenaga kerja tersebut. Tenaga kerja
keterampilan tenaga kerja lokal masih kurang yang terampil dan berkualitas di hargai dengan
baik di bandingkan tenaga kerja di luar kota upah yang lumayan tinggi.

Tabel 5. Tingkat Pengaruh Indikator dan Kondisi Indikator pada Faktor Kebijakan

Indikator Tingkat Pengaruh Kondisi saat ini


1.Pembebasan lahan Cukup Sukar
2.Perubahan lingkup pekerjaan Cukup Cukup

Pada indikator dari variabel faktor suatu proyek. Variabel yang terakhir yaitu
kebijakan terdapat dua indikator yang Faktor Alam. Responden diminta menilai
dianggap Responden cukup berpengaruh kondisi dari indikator pada faktor alam dan
terhadap kinerja sebuah proyek. Permasalahan meninjau sejauh mana tingkat pengaruh
serius terdapat pada indikator pembebasan indikator tersebut terhadap kinerja sebuh
lahan. Responden menilai saat ini pembebasan proyek. Berikut ini hasil jawaban Responden
lahan yang akan digunakan untuk kegiatan mengenai kondisi yang dihadapi saat ini dan
pembangunan sukar dilakukan. Hal ini tingkat pengaruhnya terhadap kinerja pada
menyebabkan tertundanya proses pelaksanaan faktor alam yang akan disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Tingkat Pengaruh Indikator dan Kondisi Indikator pada Faktor Alam
Indikator Tingkat Pengaruh Kondisi saat ini
1.Kondisi cuaca Cukup Sedang
2.Stabilitas tanah pada area poyek Cukup Sedang
3.Akses lokasi proyek karena kondisi
Cukup
geografis wilayah
4. Kejadian bencana alam Cukup Jarang

Pada indikator dari variabel faktor alam masih bisa diatasi oleh para pelaku kegiatan
terdapat keempat indikator dianggap proyek konstruksi di Samarinda.
Responden cukup berpengaruh terhadap Pada penelitian kali ini, Partial Least
kinerja sebuah proyek. Hanya saja keempat Square – Path Modelling merupakan salah
indikator tersebut dinilai tidak terlalu satu metode yang digunakan dalam analisis
mempengaruhi secara signifikan terhadap yang bertujuan untuk menkonfirmasi
kinerja sebuah proyek. Terhadap kondisi yang pengujian hipotesis dan tujuan eksplorasi.
dihadapi saat ini di kota Samarinda, pada Selain itu, analisis ini dapat menguji apakah
keempat indikator Faktor Alam dinilai sedang- terdapat atau tidaknya hubungan serta
sedang saja tidak ada masalah serius yang bisa proposisi untuk pengujian. Sesuatu yang lebih
mempengaruhi kinerja sebuah proyek. Dapat utama yaitu menguji antar konstruk dan
disimpulkan bahwa keempat indikator tersebut
114 Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Vol. 6 No. 2 (2017) pp. 110-118
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PROYEK GEDUNG DI KOTA SAMARINDA)
Noumeiry dan Aqli Mursadin
Cahya Wandaliya
menekankan pengertian tentang nilai sebuah model struktural. Seperti terlihat pada
hubungan antar konstruk tersebut. Langkah Gmbar 1.
awal dalam analisis ini adalah merancang

Gambar 1. Konstruksi Diagram Jalur


Pada penelitian kali ini terdapat 5 manifest, dan yang terakhir Faktor Alam
variabel yang ditenggarai menjadi penyebab mempunyai 4 variabel manifest. Seluruh
terjadinya suatu penyimpangan dalam kinerja variebel manifest bergerak secara reflektif
sebuah proyek konstruksi. Kelima variabel terhadap variabel laten masing-masing faktor.
tersebut terdiri dari Faktor Ekonomi, Faktor Spesifikasi setiap variabel manifest dapat
Manejerial, Faktor Sumberdaya, Faktor dilihat pada Tabel 7.
Kebijakan dan Faktor Alam. Sebelum salah
satu atau lebih dari kelima faktor tersebut Tabel 7. Spesifikasi Variabel Manifest
ditetapkan sebagai salah satu faktor utama
yang mempengaruhi kinerja sebuah proyek,
terdapat sebuah kecurigaan bahwa dari kelima
faktor tersebut dapat mempengaruhi satu sama
lain sehingga menyebabkan terjadinya
penyimpangan sebuah kinerja proyek. Dalam
hal ini kinerja proyek yang dimaksud adalah
kinerja biaya, kinerja waktu, dan kinerja mutu.
Untuk itu perlu diteliti bagaimana hubungan
antar faktor tersebut untuk mereduksi
kesalahan dalam menetapkan faktor utama
yang dijadikan penyebab menyimpangnya
kinerja sebuah proyek, Variabel manifest
ditunjukan dalam bentuk persegi, variabel
laten diwakili dalam bentuk elips, dan
hubungan antar variabel diwakili oleh panah
lurus. Setiap variabel laten terdapat beberapa
variabel manifest. Pada Faktor Ekonomi
terdapat 3 variabel manifest, Faktor Manajerial
terdapat 10 variabel manifest atau indikator,
Faktor Sumberdaya terdapat 8 variabel
manifest, Faktor Kebijakan terdapat 3 variabel

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal) 115


Vol. 6 No. 2 (2017) pp. 110-117
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PROYEK GEDUNG DI KOTA SAMARINDA)
Noumeiry dan Aqli Mursadin
Cahya Wandaliya
Berdasarkan hasil perhitungan statistik Manajerial, hal ini dapat dilihat dari nilai T
yang ditampilkan pada Tabel 8, terlihat bahwa Value Faktor Ekonomi sebesar 1,95 melebihi
Faktor Kebijakan tidak berpengaruh secara nilai t kritis sebesar 1,64 dengan derajat
signifikan terhadap Faktor Ekonomi. Hal ini kebebasan 110 dan taraf signifikansi 0,05.
dinilai dari nilat T value sebesar 1,42 yang Begitupun Faktor Sumberdaya yang
kurang dari nilai t kritis sebesar 1,64 dengan berpengaruh signifikan terhadap Faktor
derajat kebebasan 110 dan taraf signifikansi Manajerial yang dpat dilihat dari nilai T Value
0,05. Faktor Ekonomi dan Faktor Kebijakan sebesar 5,20 melebihi nilai t kritis sebesar 1,64
juga tidak berpengaruh secara signifikan dengan derajat kebebasan 110 dan taraf
terhadap Faktor Sumberdaya karena T value signifikansi 0,05. Sedangkan Faktor Alam
masing-masing variabel sebesar 1,45 dan 1,57 tidak berpengaruh secara signifikan dengan
yang kurang dari t kritis sebesar 1,64 dengan memperoleh nilai T Value sebesar 0,791
derajat kebebasan 110 dan taraf signifikansi kurang dari nilai t kritis sebesar 1,64 dengan
0,05. derajat kebebasan 110 dan taraf signifikansi
Pada Faktor Manajerial, Faktor Ekonomi 0,05.
berpengaruh signifikan terhadap Faktor

Tabel 8. Hasil Analisis Inner Model

a. Pada indikator faktor ekonomi, sistem


4. KESIMPULAN jaringan logistik dan rantai pasok di kota
Berdasarkan hasil analisis dan Samarinda dinilai buruk dan cukup
pengolahan data yang telah dilakukan, maka berpengaruh terhadap kinerja suatu
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. proyek. Sedangkan kondisi modal
1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyedia jasa dan stabilitas harga pasar
kinerja proyek diklasifikasikan dalam 5 dinilai mempunyai kondisi yang cukup
faktor, yaitu faktor ekonomi; faktor dan mempunyai pengaruh yang cukup
manajerial; faktor sumberdaya; faktor terhadap kinerja.
kebijakan; dan faktor alam. b. Pada indikator faktor manajerial, metode
2. Kondisi saat ini faktor-faktor yang dapat kerja dalam pelaksanaan, pengalaman
mempengaruhi kinerja proyek serta tingkat manajer proyek, profesionalisme
pengaruhnya terhadap kinerja proyek di manajer proyek, serta sistem akutansi
Kota Samarinda adalah sebagai berikut: dan kontrol anggaran dinilai responden
mempunyai tingkat pengaruh yang tinggi
terhadap kinerja.

116 Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)


Vol. 06 No. 02 (2017) pp. 110-117
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PROYEK GEDUNG DI KOTA SAMARINDA)
Noumeiry dan Aqli Mursadin
Cahya Wandaliya
c. Pada indikator faktor sumberdaya, Carr, R. I. (1998). Cost, Schedule and Time
ketersediaan jumlah tenaga kerja di kota Variances and Integration. Journal of
Samarinda dinilai kurang dan upah Construction Engineering and
tenaga kerja di kota Samarinda dinilai Management.
cukup tinggi oleh responden. Untuk http://ascelibrary.org/doi/abs/10.1061/
tingkat pengaruhnya terhadap kinerja, %28ASCE%290733(Diakses 3 Desember
upah tenaga kerja; ketersediaan 2016)
peralatan; produktivitas dan efisiensi
Ghozali, Imam. (2008). Model Persamaan
peralatan dan tenaga kerja; kualitas
Struktural. UNDIP. Semarang
tenaga kerja; ketersediaan jumlah tenaga
kerja; dan kondisi fisik material dinilai Hartono. (2011). Pengaruh Aspek
mempunyai tingkat pengaruh yang tinggi Pelaksanaan Konstruksi Terhadap Biaya
terhadap kinerja dan Waktu Proyek (Studi Kasus di Dinas
d. Pada indikator faktor kebijakan, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi
pembebasan lahan yang sukar dan Jawa Tengah). Universitas Diponegoro
perubahan lingkup pekerjaan dinilai Semarang, Semarang.
cukup berpengaruh terhadap kinerja. Jogiyanto. (2009). Konsep dan Aplikasi PLS
e. Pada indikator faktor alam, kondisi (Partial Least Square) Untuk Penelitian
cuaca; stabilitas tanah pada area proyek; Empiris.UGM, Yogyakarta.
akses lokasi proyek karena kondisi
geografis wilayah; dan kejadian bencana Kaming, Peter, F., Rahardjo, Ferianto.,
alam dinilai cukup berpengaruh terhadap Situmorang, Yenry,G. (2010). Analisis
kinerja. Kinerja Proyek Konstruksi.
3. Berdasarkan hasil analisis Partial Least Jurnal Konferensi Nasional Teknik Sipil 4.
Square Path Modeling faktor ekonomi Sanur.
berpengaruh signifikan terhadap faktor
manajerial dengan nilai T value sebesar Omran, A., Abdalrahman, S., & Pakir, A. K.
1,95 dengan derajat kebebasan 110 dan (2012). Project Performance in Sudan
taraf signifikansi 0,05 dan faktor Construction Industry : A case study.
sumberdaya berpengaruh signifikan Global Journal of Accounting and
terhadap faktor manajerial dengan nilai T Economic Research.
value sebesar 5,20 dengan derajat https://www.researchgate.net/publicati
kebebasan 110 dan taraf signifikansi 0,05. on/266169040(Diakses 3 Desember
2016).
DAFTAR RUJUKAN Soeharto, I. 1995. Manajemen Proyek – Dari
konseptual Sampai Operasional.
Azhar, Nida et al (2008). "Cost Overrun Erlangga, Jakarta.
Factors In Construction Industry of
Pakistan". First International Steven, L. (1996). “Management for The
Conference on Construction In Construction Industry”. Longman.
Deeveloping Countries (ICCIDC-I), Malaysia, p235
August,2008. Widyarsana, I Putu. (2015). Karakteristik
http://civil.neduet.edu.pk/ICCIDCI/Conf Manajer Proyek Terhadap Kualitas
erence%20Proceedings/Papers/051.pdf. Kinerja Pelaksanaan Konstruksi Gedung
( Diakses 3 Desember 2016) di Kabupaten Badung. Universitas
Udayana. Denpasar.
Brahmantariguna, Ida Ayu, A. (2015).
Hubungan Kompetensi Project Manager
Terhadap Keberhasilan Proyek
Konstruksi Gedung. Universitas
Udayana. Denpasar.

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal) 117


Vol. 6 No. 2 (2017) pp. 110-117

Anda mungkin juga menyukai