Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Herry Ludiro Wahyono (2011), faktor yang mempengaruhi kegagalan proyek yaitu
konstruksi biaya yang dialokasikan, kualitas pelaksanaan pekerjaan, serta waktu
pelaksanaan. Kegagalan konstruksi pada bangunan gedung terjadi pada kegagalan :
elemen struktur dengan rata-rata penyimpangan sebesar 4,36% dari nilai kontrak, elemen
atap 2,53%, pondasi 0,15%, utilitas 0,12% dan finishing 0,07%. Kesuksesan proyek
konstruksi tergantung dari peran pengawas. Dalam model : Pengawas internal
(Kontraktor) dan pengawas eksternal (Konsultan Pengawas) berpengaruh signifikan
terhadap kualitas proyek, sehingga untuk memperkuat fungsi pengawas perlu pemenuhan
terhadap kode etik profesi pengawas yang tertuang dalam Surat Keputusan Sertifikat
Keahlian. Faktor internal Supervisi (Kontraktor) mempengaruhi kualitas dan eksternal
supervisi (Konsultan Pengawas), sedangkan faktor kualitas sangat tergantung eksternal
Supervisi. Untuk mendapatkan faktor penyebab kegagalan konstruksi tidaklah mudah.
Seringkali sumber dari kegagalan itu sendiri merupakan akumulasi dari berbagai faktor.
Oyfer (2002) menyatakan “construction defects” di Amerika disebabkan oleh faktor
manusia (54%), desain (17%), perawatan (15%), material (12%), dan hal tak terduga
(2%). Vickynason (2003) menyatakan bahwa 80% dari total projects risk in construction
dimungkinkan penyebabnya faktor manusia. Sementara itu, Carper (1989) menyatakan
bahwa penyebab potensial untuk kegagalan konstruksi secara umum disebabkan oleh :
site selection and site developments errors, programing deficiencies, construction errors,
material deficiencies and operational errors.

1.2.TUJUAN
Tujuan dilaksanakanya critical jurnal tesebut untuk mengetahui pengaruh apa yang
membuat kegagalan dalam pelaksanan pekerjaam,dan untuk mengetahu elemen struktu
apa yang menyimpang sehingga terjadinya kegaglan dalam konstruksi tersebut dan tujuan
lain yaitu bagaiman etos para pengembang proyek bangunan dan mengetahui tanggung
jawab dalam pembangunan tersebut hingga dapat meminamalisir kegagalan bangunan
tersebut.
1.3.MANFAAT
Manfatnya kita dapt mengetahui bagai mana cara pengembang dalam mengaplikasikan
hasil artikel penelitian ini tehadap proyek-poyek yang mereka kelolah,untuk mengetahui
elemen struktu dalam suatu pengembangan bangunan,tanggung jawab daan sanksi apabila
terdapat penyimpangan –penyimpangan dalam bagunan itu.
BAB II

RINGKASAN ARTIKEL

 Identitas jurnal

Judul artikel : ANALISIS KEGAGALAN KONSTRUKSI DAN BANGUNAN


DARI PERSPEKTIF FAKTOR TEKNIS
Nama jurnal : jurusan sipil politeknik negeri semarang
Volume jurnal :
Jumlah halaman artikel : 77- 86
Tahun terbit : -------
Nama penulis : Yustinus Eka Wiyana
Nama riviewer : YUNI MARILLA SINAMBELA
Tanggal riviewer : 21-03-2017

 Pendahuluan

Kegagalan bangunan dan kegagalan konstruksi dapat disebabkan oleh faktor teknis
maupun faktor non teknis. Faktor teknis karena adanya penyimpangan proses pelaksanaan
yang tidak memenuhi spesifikasi teknis yang disepakati dalam kontrak, sedan gkan faktor
non teknis lebih disebabkan karena proses pra kontrak (Bidding) maupun tidak kompetenya
Badan Usaha, tenaga kerja, tidak profesionalnya tata kelola manajerial antara pihak-pihak
yang terlibat dalam proyek konstruksi serta lemahnya pengawasan/supervisi. kegagalan
konstruksi terlambat, hal ini akan mengakibatkan penambahan biaya untuk pekerjaan
perbaikan sebesar 6 – 12% dari biaya konstruksi dan 5% untuk biaya perawatan. Kegagalan
konstruksi hampir 20-40% terjadi dalam tahap proses pelaksanaan dan kegagalan tersebut
54% diakibatkan oleh tenaga kerja yang tidak terampil dan selebihnya 12% diakibatkan oleh
mutu material (Akinci dkk., 2006).

Tujuan proyek terdapat 4 target (Husen A., 2009), biaya ekonomis, kualitas terpenuhi,
waktu tak terlampui dan keselamatan kerja terpenuhi Kegagalan konstruksi maupun
kegagalan bangunan merupakan proses panjang dari suatu proses pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh kontraktor karena tidak sesuai dengan kontrak, khususnya RKS dan Gambar
Rencana yang telah ditetapkan. Kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan disebabkan
oleh indikator kinerja proyek yang tidak tercapai.
 Kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan
konstruksi secara umum disebabkan Di samping faktor penyebab kegagalan
konstruksi dimana terkait fase fase proses pelaksanaan konstruksi (life cycle product)
faktor alam juga merupakan salah satu penyebab kegagalan konstruksi yang paling
sulit diperkirakan.
disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab kegagalan konstruksi merupakan
resultante kesalahankesalahan (multiple sources) yang dibuat oleh pihak-pihak yang
terlibat dalam proyek konstruksi baik yang bersifat teknis maupun non teknis.
 Tanggung jawab
Pada pasal 11 Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 dijelaskan tentang tanggung
jawab Tanggung jawab tersebut dilandasi prinsip-prinsip keahlian sesuai kaidah
keilmuan, kepatuhan, dan kejujuran intelektual dalam menjalankan profesinya.
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu 1. Pasal 26 Undang-Undang RI
No. 18 Tahun 1999 dipaparkan mengenai ketentuan kegagalan bangunan sebagai
berikut : 2. Pasal 36 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Sanksi atau hukuman mengenai kegagalan
bangunan ini dapat ditinjau dari Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 dalam pasal
43.
 METODE PENELITIAN
Metode PLS (Partial Least Squares), untuk menggambarkan korelasi antar
faktor sebagai suatu sistem
1. Model Kuantitatif
Variabel pembangun sistem konstruksi dimodelkan dari 4 faktor utama
yaitu Waktu, Jenis Kontrak (JK), Biaya Konstruksi (B) dan Kualitas
Konstruksi (K). Semua model dihubungkan satusama lain sehingga
membentuk jaringan (Path model) untuk mengukur hubungan (korelasi).
2. Model Kualitatif
Hasil dimaksud adalah kualitas suatu pekerjaan berdasarkan suatu ukuran
relatif dari pengawasan pekerjaan (internal maupun eksternal supervisi).
Model digambarkan sebagai suatu hubungan antar variabel dan sub
variabel
Ada 3 variabel utama yaitu Internal Supervisi, Eksternal Supervisi dan
Kualitas Pekerjaan.
 HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mendiskripsikan adanya kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan,
dilakukan analisis data sekunder dan data primer. Data sekunder diambil dari
dokumen kontrak, hasil pemeriksaan/ investigasi bangunan gedung pemerintah
di Jawa Tengah dan Peta SDM dari beberapa BSK dan LPJK. Data primer
berupa kuesioner model kualitatif sebanyak 31 responden. di Propinsi Jawa
Tengah dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2008. Untuk data administrasi
difokuskan pada sistem kontrak sebagaimana yang digunakan dalam proyek
pemerintah yaitu Unit Price dan Fixed Price/Lump Sum (Keppres No. 80 Th.
2003) Kuantitatif diperoleh dengan dua cara yaitu observasi lapangan dan data
sekunder.
1. Kajian yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu faktor kegagalan
konstruksi, baik faktor kuantitatif maupun faktor kualitatif
2. . Pendekatan Model:
a. Model kuantitatif
nilai korelasi antara variabel waktu pelaksanaan, biaya, kegagalan
konstruksi, jenis kontrak dan elemen bangunan
b. Model disimulasikan
dengan pendekatan hubungan kausalitas antar variabel menggunakan
program TETRAD IV versi 4.3.9-18.
c. Model kualitatif digunakan untuk mengukur faktor yang
mempengaruhi kegagalan
3. Variabel Yang Diamati:
a. Faktor Waktu
b. Faktor Biaya
c. Faktor Biaya
d. Faktor jenis Kontrak
 Model Kuantitatif Kegagalan Konstruksi/Bangunan
Analisis Hasil Simulasi
1. Hubungan antara variabel waktu dan biaya dimana semakin pendek waktu
pelaksanaan biayanya juga akan semakin kecil.=positif
2. Hubungan antara variabel waktu dan kegagalan dimana semakin pendek
waktu pelaksanaan maka kemungkinan terjadi kegagalan konstruksi akan
semakin besar.=negatif
3. Hubungan antara variabel waktu dan jenis kontrak Apapun jenis
kontraknya tidak mempengaruhi waktu penyelesaian proyek.= kurang
signifikan
4. Hubungan antara variabel waktu dan kegagalan elemen bangunan
menunjukkan semakin pendek waktu pelaksanaan pada umumnya
kegagalan elemen bangunan semakin meningkat. =positif
 Model SEM Kegagalan Konstruksi/Bangunan
sebagai aplikasi metode PLS hubungan kausalitas antar variabel. Dengan
pendekatan Structural Equetion Modelling disusun dengan sistem analisis
hubungan kausalitas antar variabel.
Analisis Hasil Simulasi Model
1. Faktor waktu = positif
2. Faktor Jenis Kontrak 0.277 dan mempengaruhi Kegagalan sebesar-
0.2753 3
3. Faktor Biaya = Faktor Biaya
4. Namun Jenis Kontrak = signifikan
 Model kuantitatif kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan
3 variabel utama dalam ukuran kualitatif model yaitu Kualitas, Internal
Supervisi dan Eksternal supervisi Setelah dilakukan analisis dan simulasi
diperoleh hasil dari model kualitatif.
 Hubungan antara Kualitas dan Supervisi (Internal/Eksternal)
1. Kualitas meliputi : Team Work, Komunikasi, Kualitas Supervisi,
KomitmenKerja, Kepercayaan
2. Supervisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu Internal dan Eksternal
Supervisi.
3. Internal Supervisi meliputi : Pendidikan, Pengalaman, Pelatihan,
Sertifikasi, Nilai Proyek.
4. Eksternal Supervisi meliputi : Cek akan digunakan, Cek Penyimpangan,
Cek Datang, Evaluasi Mingguan, Pengawasan Lapangan, Briefing Pagi
5. Tindak Lanjut Supervisi, Acuan digunakan, Hasil Pekerjaan,
PeraturanTerkait, Gambar Kerja, RMK.
 Hasil Simulasi Model Kualitatif
Eksternal Supervisi lemah maka tidak pernah akan tercapai kualitas yang baik
pada suatu pekerjaan. Internal Supervisi berperan kuat bagi Eksternal
Supervisi artinya jika kondisi organisasi dalam suatu pekerjaan lemah maka
kontrol Eksternal Supervisi tidak bisa tercapai, dengan kata lain kualitas akan
sulit dikendalikan.

 SIMPULAN.
penyebab kegagalan konstruksi dan bangunan adalah nilai kontrak yang lebih
kecil dari 70% nilai pagu anggaran. Selisih nilai kontrak dan pagu yang terlalu
besar dan cenderung tidak rasional akan berakibat pada potensi terganggunya
proses pelaksanaan dan tidak terpenuhinya spesifikasi teknis proyek. Pada
kabupaten di mana terdapat proyek-proyek yang bermasalah, ditengarai
berkaitan dengan masih sedikitnya sumber daya manusia yang memiliki
sertifikat keahlian dan keterampilan. Pengawasan proyek berperan penting
dalam menjamin kesuksesan proyek konstruksi
BAB III

KEUNGGULAN PENELITIAN

a. Kegayutan antara elemen


kegayutan elemen yang didapat dari keunggulan penelitian yang terdapat pada artikel
yang akan saya kritik tersebut yaitu ada beberpa point tentang unggulnya hasil
penelitian ini untuk di publikasikan kepada khalayak umum.
Point-point tersebut yaitu:
1. Dalam artikel yang telah saya baca kesaman absatark dengan hasil
pembahasanya,menurut saya saling berkesinambungan satu sana lain
2. Meneurut saaya yang mendasiri penelitian jurnal ini adalah pemakaian undang-
undang yang pada penelitian ini, dimana bahwa pelaksanan penelitian tersebut
berdasarkan fakta dan dengan ata akurat.
3. Dari judul artikel diatas iayalah analisa kegagalan konstruksi bangunan menurut
saya sangat membantu masyarakat untuk lebih mengetahui bagaiman keegagalan
pada konstruksi bangunan dan yang mempengaruhinya.
4. Menuru saya bahwa metode penelitian juga mendasri dari pembuatan penelitian
artikel ini dimana si penyaji artikel tersebut melakukan metode penelitian ini
dengan cara model kuantitatif dan kualitatif dan di paparkan kepada masyarakat
secara mendetail.daan lebih muda di mengerti.
5. Dalam artikel penlitian ini sipeneliti juga melakukak simulasi,dimana agar hasil
penelitian ini memiliki daa yang akurat.
b. Originalitas temuan
Keoriginalan penelitian ini menurut saya sangat original dimana adaa beberapa sumber
dengan penelitin yang hampir sama dengan dengan artikel penelitian yang saya kritik
ini tentang analisis kegagalan konstruksi ini.
c. Kemutahiran masalah
Kemutahiran artikel ini sama atau saling berkesinambungan dengan abstrak dan
hingga ke bagian penelitiannya.
d. Kohesi dan koherensi isi penelitian
Makna dari bentuk artikel ini adalah untuk kita dapat mengetahui bagaimana proses
mengapa terjadinya kegagalan konstruksi daan untuk mengetahui bagaiman cara
menanggulagi dengan melakukan hasil simulasi model.
BAB IV

KELEMAHAN ARTIKEL

a. Kegayutan antara elemen


dalam berbagai penelitian,hasil penelitian tersebut tidak hanya memiliki keunggulan
yang diperoleh dari hasil penelitin tersebut dimana terdapat juga kelemahan terhadap
penelitian ini yaitu:
1. dari jurnal analisis dampak kegagalan konstruksi bangunan ini,sang peneliti tidak
memaparkan bagaiman cara mengatsi kegagalan konstruksi tersebut.
2. Menurut saya bahwa artikel tersebut si peneliti selalu mengulang kata hingga
membuat si pembaca sangt jenuh dalam membaca artikel penelitian ini.
b. Originalitas temuan
Keoriginalan temuan ini dalam kelemahan artikel ini adalah yaitu teori dari beberapa
ahli tentang kegagalan konstruksi ada berbeda pendapat tentang penemuan.
c. Kemutahiran masalah
Kemutahiran artikel ini sama atau saling berkesinambungan dengan hasil penelitian
para ahli dan analisa kegagalan konstruksi.
d. Kohesi dan koherensi isi penelitian

Makna daa bentuk artikel ini adalah untuk kita dapat mengetahui bagaimana proses
mengapa terjadinya kegagalan konstruksi daan untuk mengetahui bagaiman cara
menanggulagi dengan melakukan hasil simulasi model.
BAB V

IMPLIKASI TERHADAP

a. Teori
Teori dalam artikel jurnal tersebut yang dikemukaan oleh si peneliti Herry Ludiro
Wahyono (2011), faktor yang mempengaruhi kegagalan proyek yaitu konstruksi biaya
yang dialokasikan, kualitas pelaksanaan pekerjaan, serta waktu pelaksanaan
b. Program pembangunan indonesia
Hasil dari critikal yang telah saya lakukan terhadap artikel penelitian tersebut saya
membuat argumentasi bahwa bagaimana hasil penlitian junal tersebut di erapkan
dalam pembagunan diindonesia
.menurut saya bahwa pembagunan di indonesia sangat pesat dalam perkembanganya
bahwa hasil dari peneitian terhadap jurnal tersebut dapt diterapkan pada pembangunan
di indonesia yang masih minim akan tanggung jawab pada pembangunan di indonesia
dimana hasil dari penelitian itu memiliki point penting dalm pembagunan diindonesia
agar sedikt meminimalisir kegagalan bagunan di indonesia kita ini yaitu dengan
menerapkan analisi hasil simuliasi yaitu berjkaitan dengan waktu,biaya,jenis kontrak
ini saling berkaitan dengan stu sama lain agar memimalisi penyipangan oknum –
oknunm yang tidak bertangung jawab terhadap pembagunan tersebut.
Apabila analitis hasil simulasi model dan tanggung jawab dalam
pengembangan ini maka pembangunan di indonesia sangat pesat dan terukur
kinerjanya dan baik perilaku pengembang bangunan diindonesia kita ini.
c. Pembahasan dan analitis
Menurut saya analitis penelitian yang dilakukan terhadap jurnal ini adalah kegagalan
yang ada dalam pengembangangan konstruksi di dalam suatu proyek besar maupun
kecil.dalam jurnal tersebut juga memaparkan kesalahan dari mulai dari pengembang
itu sendiri yang tidak mematuhui kriteria pembangunan atau penyelewengan bahan
maupun materi selain itu juga kegagalan juga ada dari alam.dalam jurnal ini juga
terdapat persentasi di kegagalan yang terdapat konstruksi bangunan.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. kesimpulan

Dari hasil kritikal artikel penelitian tersebut dapat saya tarik kesimpulan bahwa pembangunan
di daerah indonesia hampir sama dalam kasus pelaksanan konstruksi banguan yaitu
kegagalan dalam pembangunan akibat bebrapa faktor yaitu,faktor teknis dan non teknis.

Faktor tenis yaitu erat kaitanyanya dengan penyipangangan yang tidak spesifikasi teknis yang
di sepakati oleh kontrak ,dan faktor non teknisnya iyalah lebih erat dengan badan usanya atau
kontektor atau pemberi tenaga kerja.dalm kegagalan konstruksi tidak sepenuhnya dikaitkan
dengan kedua faktor tersebut yaitu faktor teknis dan faktor non teknis terdapat juga kegagalan
yang sangat sulit diperkirakan yaitu akibat alam.

Menurut saya agar tecapainya pembagunan yang baik dan meminimamlisir adanya kegagalan
yaitu harus adanya tanggung jawab terhadap apa yang telah disepakati dengan kedua faktor
tersebut supaya pembagunan dapat berjalan dengan lancar dan baik.

6.2. saran

Saran saya dalam artikel tersebut adalah Kita sebagai umat manusia yang membutukan suatu
bangunan untuk sebagi rumah tinggal maupun tempat sebagai untuk pekerjaan.apabila terjadi
kesalahan atau kegagalan dalam pengembangan suatu konstuksi sangat mempengaruhi atau
merugikan baik dalam materi,waktu,dan bahkan keselamatan kepada pemilik bangunan yang
dipercayakan kepada kontraktor tersebut.maka darisitu kita harus lebih memilih membangun
konstuksi dengan menaati prosedur-prosedur yang telah ditetapkan pemerintah dalam
undang-undang serta tanggung jawab tehadap mandaat atau tugas yang telah di berikan
kepada kita.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai