perencanaan pembangunan daerah untuk jangka periode selama 5 ( lima ) tahunan yang
berisi penjabaran dari visi , misi , dan program kepala daerah dengan berpedoman pada
RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional ( Pasal 1 Angka 4 UU Nomor 17 Tahun
2007). RPJMD menekankan tentang pentingnya menterjemahkan secara arif tentang visi ,
misi , dan agenda Kepala Daerah terpilih dalam tujuan , sasaran , strategi dan kebijakan
tentang tolok ukur kinerja untuk mengukur keberhasilan pembangunan daerah dalam 5
tahun ke depan.
analisis dan program yang serupa dengan kerangka program RKPD , Renja SKPD , Kebijakan
Umum Anggaran ,dan APBD. Kerangka analisis yang diusulkan untuk RPJMD adalah
menggunakan pembagian fungsi , urusan wajib , dan urusan pilihan pemerintah daerah.
lingkungan hidup , perumahan dan fasilitas umum , kesehatan , pariwisata dan budaya ,
pendidikan , dan perlindungan sosial. Peran dan fungsi Rencana Pembangunan Jangka
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
wilayah atau pada program pemerintahan. Pada eksekusinya, KLHS wajib tertuang pada
RTRW suatu wilayah propinsi, kota atau pun kabupaten dan juga pada Rencana
pasal 15UU 32/2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dimana
mewajibkan pelaksanaan KLHS, yang berbunyi; “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
media proses belajar bersama antar pelaku pembangunan, dimana seluruh pihak
yang terkait penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program dapat
dalam setiap penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program. Pasal
16 UU 32/2009 , dokumen KLHS ditujukan sebagai kajian yang memuat antara lain: a)
kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan; b)
kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan f) tingkat ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ini Mumuat 6 Muatan
Kajian yaitu
1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup untuk pembangunan;
target-target TPB/SDGs melalui Rencana Aksi Nasional dan Daerah yang telah di
pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup orang di seluruh dunia, baik
dari generasi sekarang maupun yang akan datang, tanpa mengeksploitasi penggunaan
sumberdaya alam yang melebihi kapasitas dan daya dukung bumi. Tujuan tersebut bisa
dicapai melalui empat elemen tujuan pembangunan berkelanjutan: (1) Pertumbuhan dan
keadilan ekonomi; (2) Pembangunan sosial; (3) Konservasi sumberdaya alam (perlindungan
saling mendukung satu dengan lainnya, menciptakan tujuan pembangunan yang berkaitan
dan berkelanjutan.
ketimpangan dalam dan antar negara, memperbaiki manajemen air dan energi, dan
mengambil langkah urgen untuk mengatasi perubahan iklim. Berbeda dengan MDGs, SDGs
kebijakan sosial untuk memenuhi aneka kebutuhan sosial (seperti pendidikan, kesehatan,
proteksi sosial, kesempatan kerja), dan langkah kebijakan untuk mengatasi perubahan
iklim dan proteksi lingkungan. Sumber daya alam (SDA) merupakan milik semua bangsa dan
semua generasi. Eksploitasi SDA yang tidak tepat dan tidak bertanggung jawab akan
menguras ketersediaan SDA dan tidak menyisakan ketersediaan yang cukup untuk generasi
melaksanakan tata kelola yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Pembangunan berkelanjutan mencakup tiga pilar penting yaitu ekonomi, sosial dan
pemahaman tentang keterkaitan antara ekonomi, sosial dan lingkungan alam. Munculnya
masalah ketersediaan bahan pangan, air, tanah dan energi merupakan akibat dari tindakan
berkelanjutan, maka pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara hati-hati agar
generasi yang akan datang tetap dapat, menikmati kekayaan alam tersebut.